Dear Reader

anyeong readers dan followers saya yang tercinta 🙇😅

ada yang masih inget saya?

cuma mau kasih tau kalo saya punya wattpad hehehe 😁

dan mungkin ff terbaru bakal di post disana. tergantung seberapa banyak yg baca sih

follow dan mampir kuy

nama akun nya @im_sone09 atau ini linknya https://www.wattpad.com/user/im_sone09

makasih…. 🙏

Mending wattpad apa tetep di wordpress?

 

We Are Different part 8

wp-1487393605957.png

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

………………………………………………

 

“Baiklah silahkan taeyeon-shi untuk mengemukakan tuntutan terkait tentang peristiwa yang menyebabkan tuan kim ayah anda meninggal”

Taeyeon berdiri begitu namanya dipanggil, ia terdiam sejenak mengambil nafas, pandangannya tertuju pada yuri yang berada tak jauh dari hadapannya itu

“Aku mencabut semua tuntutan” ucap taeyeon membuat orang orang yang berada di ruang sidang terkejut dan bertanya tanya

“Taeyeon-ssi apa anda yakin?”

“bukan yuri pelakunya, aku sudah memeriksa beberapa bukti yang sudah cukup jelas, lagipula aku percaya bukan yuri yang melakukannya” ucap taeyeon dengan tegas

Setelah memeriksa dan mencocokkan beberapa alat bukti akhirnya hakim memutuskan bahwa yuri tak bersalah dan dinyatakan bebas membuat orang orang yang berada di pihak yuri merasa lega, orang orang yang berada di pihak taeyeon yang dulu membenci yuri pun kini percaya jika yuri bukanlah pelaku itu setelah mendengar dan melihat semua bukti

Akhirmya sidang pun berakhir dan yuri sudah diperbolehkan untuk meninggalkan tempat yang selama ini ia singgahi, namun setelah mengganti semua pakaiannya sebelum pergi yuri menemui taeyeon di rooftop gedung

Yuri menghampiri dan berdiri disamping taeyeon yang sudah berada disana, keduanya berdiri sambil memandang pemandangan seoul dari atas gedung kepolisian

“Aku kira kau benar benar membenciku” ucap yuri memulai percakapan

“Aku memang membencimu, tapi aku harus menerima kenyataan” ucap taeyeon, pikirannya kembali pada pernyataan hyoyeon yang membuatnya berubah pikiran

Flashback

1 hari sebelum kematian ayahnya, saat itu taeyeon sedang berada di ruang kerja apartemennya, hyoyeon datang menemuinya

“Bagaimana hasil penyelidikanmu? Aku rasa emosimu sudah berkurang” tanya hyoyeon

“Masih belum ada bukti yang jelas, semuanya hanya dugaan sementara”

“Bolehkah aku berpendapat?”

“Katakan”

“Aku rasa memang bukan yuri yang melakukannya” ucap hyoyeon membuat taeyeon berhenti membaca berkas berkas tentang kasus itu yang ia copy kan dari para penyidik

“Jangan membuat pemikiran baru yang akan memperumit” ucap hyoyeon

“Oke, aku akan menjelaskannya pertama apa kau tahu tempat kejadian itu?”

“Rumah yuri yang dulu yang sudah lama tak disinggahinya” ucap taeyeon

“Dalam ponsel ayahmu tak ada panggilan dari dari nomor milik yuri kan”

“Bisa saja yuri meminta ayahku untuk menemuinya menggunakan media lain, kau tahu? Yuri pernah mengancamku akan menghancurkan ayahku karena kasus lama yang membuatnya kehilangan ibunya”

“Taeyeon-ah dengar, pagi itu saat tuan kim memberikan surat wasiat padaku aku memeriksanya dan terdapat 2 surat, satu tertulis untukmu dan satu lagi tertulis nama seseorang, lalu waktu itu dia memintaku mengantarnya ke stasiun dan wajahnya tak terlihat seperti sedang mendapat ancaman, wajahnya terlihat tenang” ucap hyoyeon membuat taeyeon memandangnya karena tertarik

“Maksudmu? Ayahku membuat 2 warisan?”

“Nne… Dan orang itu bernama kwon yuri” ucap hyoyeon membuat taeyeon terkejut bukan main

“Jangan bercanda” ucap taeyeon

Hyoyeon membuka tas nya dan memberikan 2 amplop berisi surat warisan pada taeyeon

Taeyeon pun kembali terkejut saat membaca tulisan itu yang ia kenal benar jika itu tulisan ayahnya

“Wae..?” gumam taeyeon

“Aku sudah menyelidikinya” ucap hyoyeon

“Ayahmu adalah ayah kandung yuri juga taeng, setelah membaca surat itu aku penasaran dan mulai meminta rekan rekanku utuk mencari informasi, saat itu aku ingin mengajakmu hanya saja kondisimu sedang tidak memungkinkan” ucap hyoyeon

“Mm…mmwo?” ucap taeyeon terkejut

“Sebelum menikahi ibumu, tuan kim sudah memiliki isteri bernama kwon hyerin yang merupakan ibu kandung yuri, tuan kwon meninggalkan mereka saat yuri masih berumur 1 tahun dan ibunya sedang mengandung anak kedua, umurmu dengan yuri hampir sama karena hubungan tuan kim dengan ibumu juga sudah berlangsung lama sebelum menikahinya, namun saat itu tuan kim memilih ibumu dan tinggal beberapa saat di luar negeri sampai akhirnya ia bertemu dengan kwon hyerin saat menjalani operasi jantung”

“J..jjadi.. Ayahku seperti itu?”

“Nne… Aku sendiri mendengar penjelasan langsung dari seorang ahjumma yang begitu dekat dengan keluarga kwon saat sebelum kejadian itu yuri menemuinya untuk mengambil kunci rumahnya karena hari itu adalah hari peringatan kematian ibunya, yuri selalu datang setiap hari peringatan itu untuk menaruh foto foto perkembangan dirinya dengan yoona, ia sengaja melakukan itu karena ahjumma itu selalu bilang jika ayah yuri selalu datang berkunjung, ia berharap ayahnya dapat melihat foto foto itu”

Taeyeon terdiam memandang sebuah kalender. Ya, dia ingat setiap tahun di bulan itu ayahnya selalu pergi ke gangnam tanpa memberitahunya, namun hari itu tuan kim pergi tepat ditanggal kematian istri pertamanya, ia tak tahu jika yuri akan berkunjung ke rumahnya

“Aku pikir ahjumma itu akan menjadi saksi, namun ia mengatakan jika yuri memintanya untuk pergi menjauhi rumahnya menghindar dari para penyidik”

“Wae?” tanya taeyeon

“Molla, ia sendiri merasa bingung, seharusnya yuri meminta ahjumma itu menjadi saksi agar ia terbebas tapi justru yuri malah mengasingkan ahjumma itu”

Taeyeon terdiam tampak berpikir, ia pun setuju dan tertarik dengan ucapan hyoyeon

Flashback end

“Gomawo…” ucap yuri tersenyum menoleh kearah taeyeon dan merentangkan tangannya hendak memeluk yeoja itu

Namun  dengan cepat kedua tangan taeyeon menahan tubuh yuri agar tidak memeluknya

“Apa yang kau lakukan?”

“Tentu saja memelukmu” ucap yuri

“Dengar, aku melakukan ini bukan berarti aku menyukaimu”

“Arra…” ucap yuri tetap memeluk taeyeon

“Yah!!!” teriak taeyeon merasa kesal, namun ia terdiam menerima pelukan yuri, selama ini ia tak pernah menerima pelukan dari seorang teman senyaman itu, taeyeon memang tak pernah memiliki teman yang begitu dekat selain hyoyeon, baginya teman itu sama saja hanya ada disaat butuh kemudian akan meninggalkan saat taeyeon terpuruk

“Kau terlihat tampan jika tersenyum seperti itu taenggu-yaa, jangan selalu menjadi sersan yang menyebalkan” ucap yuri yang sudah melepaskan pelukannya

Taeyeon tersenyum masam, ia kembali memandang pemandangan dihadapannya

Tangannya memasuki saku jaket nya dan mengambil sebuah botol bir kecil hendak meminumnya, namun yuri yang melihatnya langsung merebut minuman itu

“Yah apa yang kau lakukan, kemarikan” ucap taeyeon hendak merebutnya namun dengan cepat yuri melempar botol itu kedalam tong sampah

“Yah!” teriak taeyeon kembali

“Yah!!!” teriak yuri lebih keras membuat taeyeon terkejut

“Wae…?” ucap taeyeon merendahkan suaranya

“Wae? Itu minuman beralkohol! Dasar bodoh”

“Memangnya kenapa? Aku bebas meminumnya sekarang, Lagipula aku sudah bukan seorang polisi” ucap taeyeon

“Mwo? Jangan bercanda”

“Aku sudah diberhentikan”

“Wae?”

Taeyeon hanya terdiam memandang wajah yuri yang masih menunggu jawabannya

“Mianhae” ucap taeyeon

“Huh?” gumam yuri tak mengerti

“Maafkan aku selalu menyakiti fisikmu”

“Hahaha… Kau lucu sekali, tentu saja aku sudah lama memendam dendam padamu”

*plak!!!* dengan cukup keras yuri memukul kepala taeyeon

“Yah!!” teriak taeyeon namun yuri sudah terlanjur berlari meninggalkannya

Taeyeonpun mengikuti yuri meninggalkan rooftop

“Yul!” teriak tiffany saat tiba di kantor polisi bersamaan dengan keluarnya yuri

Tiffanypun berlari memeluk sahabatnya itu

“Apa aku terlambat?” ucap tiffany kembali

“Anniyo, lagipula aku sudah bebas sekarang” ucap yuri tersenyum memandang tiffany dengan kedua tangan yang masih memeluk pinggang yeoja dihadapannya itu

“Jinja?” ucap tiffany dengan kedua mata yang berbinar

“Tentu saja, taeyeon mencabut semua tuntutannya dan dari segala bukti menunjukkan memang bukan aku pelakunya, haaah lega rasanya” ucap yuri merentangkan kedua tangannya

“taeyeon?”

“nne, entah kenapa hari ini dia begitu baik padaku, padahal kemarin dia sangat membenciku”

“hmm… begitu ya, syukurlah aku sangat senang kau akhirnya terbebas” ucap tiffany mengembangkan senyumnya meskipun hatinya sedikit menolak ketika nama mantan kekasihnya disebut  “Tapi yul..” ucap tiffany kembali

“Wae?” tanya yuri terlihat khawatir

“Yoong tadi malam pingsan dan sampai sekarang berada di rumah sakit”

“Mwo? Wae…?”

“Dokter bilang yoong kelelahan”

“Yaish… Kajja kita kesana” ucap yuri yang sudah terlihat sangat khawatir

Taeyeon yang sedari tadi berada dibelakang yuri sempat penasaran, namun ketika hendak menghampiri yuri kedua matanya bertemu dengan tatapan tiffany, taeyeon segera menghentikan langkahnya

Cukup lama berpandangan, tiffany segera membuang muka dan membalikkan badannya menyusul yuri

……………………….

“Baby, apa semuanya sudah lengkap?” ucap tyler sambil berjalan membawa koper besar milik jessica

“Nne” ucap jessica

Keduanya pun mengendarai sebuah mobil yang dikemudikan tyler menuju bandara, hari ini jessica akan dibawa kembali ke USA

Jessica terdiam memandang pemandangan luar jendela mobil, tangannya meraba bibirnya dan mengingat kembali ketika yoona mencium bibirnya

“Mengapa jantungku selalu berdetak cepat setiap mengingat itu” ucap jessica dalam hati dengan tangan kiri yang memegang dadanya

………………………………

Begitu tiba di rumah sakit, tiffany dan yuri segera bergegas menuju ruangan tempat dimana yoona dirawat, namun langkah mereka terhenti ketika melihat yoona baru saja keluar dari ruang administrasi dan telah memakai pakaiannya lengkap

“yoong?” panggil yuri membuat yeoja dihadapannya itu menoleh kearah yuri

“huh? unnie? mengapa ada disini? Baru saja aku akan ke kantor polisi untuk menemuimu” tanya yoona heran

“Yoong bukankah kau masih harus mendapat perawatan?” ucap tiffany terlihat khawatir

“Ahahaha aku sudah baik baik saja, lagipula kau sudah aku hanya kelelahan” ucap yoona menggaruk garuk kepalanya kemudian melirik yuri

“Yah, lain kali kurangi aktivitasmu, kajja kita pulang, kau masih harus istirahat” ucap yuri

“Dengar kata unniemu! Dasar rascal, kajja kalian pulang ke apartemenku saja” ucap tiffany

“Hehehe mianhae, kajja” ucap yoona menggandeng lengan kedua unnienya itu berjalan meninggalkan rumah sakit, namun setelah beberapa langkah yoona kembali berhenti

“Chankkaman! Kenapa unnie bisa berada disini dan mengajakku pulang?”

“Tentu saja aku aku sudah bisa menghirup udara bebas yoong” ucap yuri ikut menghentikan langkahnya dan tersenyum mengangkat wajahnya

“Mwo? Jadi unnie sudah bebas?” ucap yoona excited

“Tentu saja, kau tak ingin memberikan selam…” belum sempat yuri berbicara yoona sudah terlebih dahulu memeluknya senang

“Akhirnya, jangan meninggalkanku lagi” ucap yoona memeluk erat tubuh yuri

Tiffany tersenyum bahagia melihat kedua yeoja dihadapannya itu, namun yuri yang melihatnya langsung merentangkan tangannya dan tiffany bergabung berpelukkan dengan mereka

….

Setelah tiba diapartemen, saat hendak membukakan pintu tiba tiba seorang ahjumma yang merupakan tetangga kamarnya menghampiri membawakan sebuah kotak kecil

“tiffany-shi” panggil ahjumma itu membuat ketiga yeoja dihadapannya menoleh

“ah, nne ahjumma ada apa?”

“tiga jam yang lalu temanmu kemari dan menitipkan ini untukmu, dia bilang kau tidak ada diapartemen” ucap ahjumma itu menyerahkan kotak kecil yang dibawanya pada tiffany

“kamsahamnida ahjumma” ucap tiffany

“nne..” jawab ahjumma itu sambil berlalu meninggalkan ketiga yeoja itu

“huh? jessica?” ucap tiffany membaca tulisan nama jessic pada kotak itu

Tiffany, yoona dan yuri pun memasuki apartemen

“bukankah ulang tahunmu masih beberapa hari lagi?” ucap yuri ikut merasa heran

“nne, aneh sekali” ucap tiffany membolak balikkan kotak itu “coba ku lihat” lanjutnya sambil mulai membuka kotak itu

Setelah dibuka, tiffany tersenyum senang saat melihat sebuah case ponsel yang terlingat sangat cantik terutama case itu berwarna pink

“kyaaaa…. ini lucu sekali! aku sangat menyukainya, she’s really my bestfriend” ucap tiffany excited sambil memeluk hadiah pemberian dari jessica

“yah, kau bilang aku adalah satu satunya sahabat terbaik untukmu” ucap yuri sebal

“hhehe aku akan mengatakannya setelah kau memberiku kado nanti” ucap tiffany memberikan merong pada yuri

“sahabat yang baik tak akan menitipkan kado” ucap yoona yang sudah duduk di ruang makan sambil menikmati buah apel yang diambilnya dari kulkas

“ah.. benar juga” ucap tiffany “huh? ada suratnya” lanjutnya saat melihat kembali pada kotak itu, tiffany pun segera membuka dan membacanya

 

 

 

“happy birhtday my best Tiffy! i hope all your dream wish come true baby and i love you so much. aku orang yang pertama mengucapkan bukan? hehehe

 

“Tiff, maafkan aku yang pergi tanpa memberitahumu dulu aku harus kembali ke USA, tadi aku ke apartemenmu tapi kau tak ada, aku baru ingat kau akan menghadiri sidang yuri. aku harap kasusnya segera terselesaikan dan yuri bisa segera dibebaskan. agar tiket yang ku beri tak sia sia.

ah ya, aku akan mengucapkan terimakasih padamu atas semuanya selama aku tinggal disini, kau benar sahabat terbaikku, bahkan mungkin aku akan sangat bahagia jika kau menjadi kekasihku hahaha just kidding babe

jaga kesehatanmu baik baik tiff, aku pastikan kita akan bertemu kembali karna aku tahu aku pasti akan merindukanmu hehehe

lupakan semua kesedihanmu dan hiduplah bahagia dengan orang orang yang mencintaimu, I love you my Tiffy, chu!” 😘

“mwo?! jessie pergi?” ucap tiffany terkejut setelah membaca surat itu, yuri dan yoona pun ikut terdiam mendengar itu

“oddiga?” tanya yoona yang sudah menghampiri tiffany dan membaca surat itu, yoona ikut membelalakkan kedua matanya setelah membaca surat itu

“unnie ayo ikut aku” ucap yoona kembali sambil menarik tangan yuri membawanya keluar

“hey.. kalian mau kemana?” teriak tiffany yang masih berada di dalam apartemen, iapun segera berlari menyusul

“oddiga?” tanya yuri heran namun yoona terus melangkahkan kakinya cukup cepat dan ketiganya memasuki sebuah taksi meninggalkan apartemen tiffany

15 menit perjalanan, kini taksi itu menepi. ketiga yeoja itu tiba di bandara incheon. rupanya yoona buru buru ingin menyusul jessica dengan harapan  jika yeoja itu masih berada disana

“apa masih mungkin jessie masih berada disini? ahjumma bilang dia menitipkan surat itu sudah beberapa jam yang lalu yoong” ucap tiffany mengikuti langkah yoona

namun yoona masih terdiam, ia berhenti di sebuah layar besar yang menampilkan jadwal penerbangan dari incheon airport, ia melihat semua penerbangan ke USA sudah tidak terssedia, iapun kembali berjalan menuju tempat check in tiket

“permisi, apa semua penerbangan ke USA sudah take off?”

“nne, penerbangan terakhir sudah take off 2 jam yang lalu”

“ah begitu ya, kamsahamnida” ucap yoona membungkukkan badannya pada petugas itu, iapun kembali berjalan menghampiri yuri dan tiffany yang berdiri tak jauh darinya

“bagaimana?” tanya yuri

“dia sudah pergi” ucap yoona lemas kembali berjalan meninggalkan bandara

Yuri yang melihat perubahan pada yoona langsung menatap tiffany dan mengangkat alisnya menanyakan apa yang terjadi

“aku juga tidak mengerti yul, yang ku tahu mereka sering bertengkar seperti anjing dan kucing setiap kali bertemu”

Yuri dan tiffany pun segera menyusul yoona

……………..

di ruang pribadi tuan choi

“tuan, yuri sudah dibebaskan dari tahanan” ucap salah satu anak buah tuan choi

“sial! apa yang terjadi?”

“anak korban menarik semua tuntutan dan beberapa kumpulan bukti bukti yang menunjukkan jika yuri tak bersalah”

“dasar sersan bodoh!” umpat tuan choi kesal “lalu, apa ada yang membuntutinya sekarang?”

“nne, 3 orang sudah diarahkan untuk selalu membuntutinya, dari info yang saya dapat, yuri tak pulang ke rumahnya tuan”

“oddiga?”

“dia bersama 2 orang yeoja menuju sebuah apartemen dan hingga sekarang mereka masih berada disana, diduga adiknya juga berada di salah satu mereka”

“yesung-ah apa kau sudah mendapatkan identitas adiknya?”

“nne tuan, ini” ucap anak buah bernama yesung itu sambil menyerahkan berkas identitas adik yuri

“hmmm…” *srrak!!* tuan choi melempar berkas itu kasar ke atas mejanya “segera singkirkan mereka” lanjutnya

“baik tuan” ucap para anak buah tuan choi kemudian meninggalkan ruangannya

Yesung berjalan memisahkan diri dari tim nya, ia berjalan memasuki lift dan menekan tombol lantai 3 pada mansion milik tuannya itu

*tok tok tok* jimin mengetuk pintu salah satu kamar dalam mansion itu sambil sesekali menoleh ke segala arah dengan tatapan waspadanya

“masuklah” ucap seseorang dari dalam, pintu itupun terbuka secara otomatis

“apa aku mengganggu?” tanya yesung setelah memasuki kamar, ia melihat sooyoung sedang duduk di atas kursi di balkon

“anniyo, aku menunggu kabar darimu, bagaimana ayahku?”

“aku baru saja menemuinya dan memberitahu jika yuri sudah dibebaskan dari penjara, apa nuna juga sudah tahu?”

“tentu saja, apa ayahku menanyakan tentang adiknya?”

“nne, dan aku telah memberikan berkas identitas tentang adiknya dari yang nuna berikan kemarin, tuan choi meminta untuk segera membunuhnya, setelah meninggalkan kantor polisi yuri bersama seorang wanita mnuju rumah sakit dan menemui seseorang, namun setelah keluar mereka menjadi bertiga dan sampai sekarang mereka berada di sebuah apartemen”

“apa kau tahu alamatnya?”

“nne, ini” ucap yesung mengambil sebuah kertas kecil berisikan alamat sebuah apartemen dan memberikannya pada sooyoung

“sudah ada anak buah appa yang membuntuti mereka?’

“nne, jisung taeyang dan dragon sudah berada disana membuntutinya”

“hmm… ada lagi?”

“hanya itu nuna”

“baiklah, gomawo yesung-ah aku harus segera pergi dan jangan beri tahu ayahku tentang ini”

“nne nuna” ucap yesung menundukkan kepalanya memberi hormat pada majikannya itu

…………………………

Yuri berjalan memasuki kamar tiffany, ia melihat yoona sedang duduk terdiam memandang keluar jendela

“sepertinya yedongsaengku sedang bersedih” ucap yuri menghampiri yoona dan ikut duduk disampingnya

“aku sedang tak bersemangat” ucap yoona menatap yuri sekilas kemudian kembali memangku wajahnya dengan kedua tangannya

“wae..? apa ini ada hubungannya dengan jessica?” goda yuri membuat yoona menatapnya begitu nama yeoja itu disebut

“jadi itu benar?” ucap yuri kembali karena yoona hanya terdiam “kau selalu terlihat marah jika aku membicarakan jessica kemarin”

“hmm… sepertinya aku menyukainya” ucap yoona menundukkan wajahnya

“mwo? woah.. daebak” ucap yuri menepuk nepukkan kedua tangannya “aigoo.. yedongsaeng unnie sudah mulai dewasa sekarang” lanjutnya sambil mengusap rambut yoona

“tapi aku sudah membuatnya marah”

“huh? wae…?”

“aku mencium bibirnya”

“mm… mmwo?” ucap yuri terkejut “bagaimana bisa? tapi kau sudah mengungkapkannya kan?”

“aku sengaja melakukan itu, aku juga sudah mengungkapkannya beberapa kali tapi dia sepertinya tak mempercayaiku”

“pasti karena kau mengatakannya sambil bercanda kan? -____- ” 

“anniyo aku selalu serius mengatakannya, tapi tak apalah seperti ini, dia sudah pergi jauh membawa kemarahannya terhadapku”

“wae..? mengapa kau membuatnya marah? yah! ingat pesanku, jangan pernah menyakiti hati seseong apalagi dia seorang yeoja”

“dia sudah memiliki kekasih dan namja itu mengatakan akan menikahinya”

“hemm… rumit sekali, tapi apa kau yakin jessica tak menyukaimu?”

“molla… yang ku tahu dia selalu menolakku” ucap yoona kembali sendu

“jangan sedih, kau ini adikku yang paling cantik sekaligus tampan, pasti akan banyak yang mau padamu” ucap yuri merangkul pundak yoona, yoona pun tersenyum menatap unnienya itu meskipun senyumnya dipaksakan, karena bagaimanapun juga yoona tetap masih mencintai jessica

“hey kenapa kalian belum tidur?” ucap tiffany yang baru saja selesai mandi

“pembicaraan seorang adik dan kakak hehehe, kau lekaslah tidur fany-ah kau pasti lelah, kau juga yoong” ucap yuri segera berdiri dan memakai kembali jaketnya

“huh? kau mau kemana yul?” tanya tiffany heran

“aku harus ke rumah, mr. lee pasti mencariku”

“jadi kau tak menginap disini?” ucap tiffany terlihat sedikit kecewa

“nne.. mianhae.. tapi aku akan selalu berkunjung kemari, tolong jaga adikku ya” ucap yuri mengusap usap kepala tiffany membuat kedua pipi yeoja dihadapannya itu mulai memerah

“n.. nne t.. ttentu saja” ucap tiffany gugup

“kalau begitu aku pergi dulu” ucap yuri memeluk yoona “jaga kesehatanmu, jangan berlatih dulu untuk sementara waktu ini, call?” lanjutnya

“call” ucap yoona setuju

yuri pun diantar tiffany menuju pintu keluar

“aku pulang dulu” ucap yuri membalikkan badannya menghadap tiffany setelah tiba di pintu apartemen tiffany

“nne, jaga dirimu baik baik yul.. dan jika ayahmu jahat tidurlah disini”

“hahaha… baiklah” ucap yuri tertawa melihat kepolosan sahabat yang dicintainya itu, iapun memeluk tiffany kemudian kembali membalikkan badannya berjalan meninggalkan apartemen

tiffany menundukkan wajahnya dan memasukkan tangan kanannya kedalam saku bathrobe yang dikenakannya, kemudian ia mengeluarkan dua lembar tiket sebuah pertunjukkan teater, tiket itu ia dapatkan saat membuka kotak phone case yang diberikan oleh jessica bersama sebuah catatan kecil

“tadinya aku membeli 2 lembar tiket ini untuk kita menonton bersama untuk merayakan malam ulang tahunmu, ku pastikan pertunjukannya sangat bagus, tapi sayangnya aku harus segera pergi, so’ pergilah berkencan bersama yuri, dan segeralah ungkapkan perasaanmu padanya, ppali!! atau aku akan mengambil yul darimu”  

tiffany kembali tersenyum mengingat apa yang jessica tuliskan pada catatan itu, iapun segera mengangkat wajahnya dan berlari menyusul yuri yang masih berdiri menunggu pintu lift terbuka

“yul chankaman!” teriak tiffany membuat yuri menoleh kearahnya

“nne? ada apa fany-ah?” ucap yuri berjalan menghampiri tiffany yang belum sampai padanya

“apa minggu depan kau akan sibuk?”

“tentu saja tidak, minggu depan adalah hari ulang tahunmu, aku akan mengosongkan semua kegiatanku agar bisa bersamamu”

“ah kebetulan, kajja kita menonton pertunjukkan ini” ucap tiffany memperlihatkan sebuah poster kecil bersama 2 tiket pertunjukkan itu

“huh? apa ini?”

“pertunjukkan teater, ini terlihat seru”

“hmm…”

“wae? apa kau tak menyukainya?” ucap tiffany terlihat sedih melihat ekspresi yuri

“anniyo, hanya saja kau kan yang akan berulang tahun, seharusnya aku yang mengajakmu keluar fany-ah”

“yaish aku pikir apa, gwaenchanna… lagipula ini dari jessica, tadinya dia membelikan 2 tiket ini untukku dan untuknya tapi dia lebih dulu pergi”

“kenapa kau tak mengajak taeyeon?” tanya yuri membuat tiffany tersentak, hatinya kembali merasa tak enak mendengar nama mantan kekasihnya itu disebut yuri memang belum mengetahuinya

“an.. anniyo.. aku sedang ingin pergi bersamamu, ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu yul”

“ah… jadi kau merindukanku? hahaha baiklah… tapi…”

“tapi apa?”

“karena ini kencan pertama kita setelah sekian lamanya maka kau harus berdandan secantik mungkin”

“hahaha kau tenang saja babo!” ucap tiffany menjitak kepala yuri

saat itupun pintu lift terbuka setelah yuri tekan

“aku harus segera pergi” ucap yuri mengusap kepala tiffany kemudian berjalan memasuki lift

“nne, hati hati yul” ucap tiffany tersenyum memperlihatkan bulan sabit pada kedua matanya membuat yuri kembali terkesima, namun senyuman itu perlahan menghilang setelah pintu lift tertutup

sambil terus tersenyum dengan perasaan bahagia, tiffany berjalan memasuki apartemennya

………………………………………….

setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, jessica akhirnya sampai di USA dan diantarkan tyler ke rumahnya yang ia tinggali bersama adiknya krystal, ia sengaja tak langsung menuju rumah orang tuanya karena ingin beristirahat sejenak terlebih ia masih enggan bertemu kedua orang tuanya saat bersama tyler

begitu tiba, tyler membantu jessica membawakan barang barangnya kedalam rumah jessica

“sepertinya adikmu sedang pergi”

“hemm… sepertinya begitu”

“bagimana jika aku tidur di rumahmu?”

“what? no tyler, kau harus pulang”

“why? bukankah kita sudah biasa?”

“anni… aku sedang merasa sangat lelah”

“hmm… baiklah aku mengerti, kau segerah beristirahat, besok aku akan kembali” ucap tyler mengecup singkat bibir jessica

“hati hati” ucap jessica menutup pintu rumah dan menguncinya. ia terlalu malas berbincang lama dengan kekasihnya itu

Setelah selesai mandi, jessica langsung berbaring diatas tempat tidurnya karena merasa lelah, namun sebelum kedua matanya terpejam ia mengambil ponsel dan mengaktifkannya

jessica tersenyum ketika menerima dan membaca sebuah pesan yang masuk

“aku sudah mengajaknya dan dia mau pergi denganku, aku sedikit kecewa karena dia kembali menyebut nama orang itu, thanks so much tiketnya baby, aku akan segera mengungkapkannya, tiffany jjang!! ^_^ i love you jessie, aku akan selalu merindukanmu” – My Tiffy

Jessica kembali meletakkan ponsel itu diatas meja kamarnya, ia tak berniat membalas pesan dari sahabatnya itu, karena merasa sangat lelah perahan iapun memejamkan matanya dan dalam sekejap dirinya sudah berada di dunia mimpi

……………………………………

Taeyeon baru saja tiba di rumahnya, saat membukakan pintu tiba tiba ponselnya bergetar menerima panggilan, taeyeon mengambil ponsel yang berada di dalam saku jasnya dan mengangkat telepon itu setelah melihat nama yang tertera dilayar panggilan

“yoboseyo, ada apa hyo? kau begadang lagi?”

“taenggu-yaa oddiga?” tanya hyoyeon

“aku baru saja tiba di rumahku, wae?”

“andwae! kau tak boleh masuk! pergilah dari sana”

“mwo? wae..? aku baru saja tiba, aku lelah”

“andwae taenggu yah, kau dalam baha…”

*tut..tutt…tutt….* belum sempat hyoyeon menyelesaikan telepeonnya sudah terputus

saat mendengarkan hyoyeon, tanpa taeyeon sadari tak jauh darinya seseorang baru saja menembakkan sebuah senjata peredam suara kearahnya dan peluru itu menembus kakinya hingga membuat taeyeon terjatuh didepan pintu

“akhh!!!” teriak taeyeon kesakitan, ia melihat ponselnya tergeletak setelah terbanting, sambil menahan sakit pada kakinya taeyeon berusaha meraih ponsel itu namun seseorang sudah berdiri didekat ponsel itu dan menginjak ponsel itu sekuat tenaga hingga hancur, taeyeon terkejut dan mengangkat wajahnya melihat sosok itu namun sayangnya orang yang berdiri didekatnya itu mengenakan penutup kepala sehingga taeyeon tak dapat melihat wajahnya, tiba tiba 2 orang lain datang dan menyerang taeyeon dengan pemukul baseball

*bukkk!!! bukk!!!*

“akhh!!!”

tak henti henti nya ketiga orang itu memukuli dan menendang tubuh taeyeon kemudian menyeretnya kedalam rumah

*brukk!!!* tubuh taeyeon dilempar dengan keadaan terbaring taeyeon hanya bisa terdiam menahan rasa sakitnya sementara darah terus keluar dari kakinya yang terkena tembakan itu

“hancurkan tempat ini” ucap salah satu dari ketiga namja itu

mereka pun segera memasang beberapa bom waktu di setiap sudut ruangan dan dengan segera mereka meninggalkan rumah taeyeon setelah menekan waktu mundur dari bom itu

taeyeon mengangkat wajahnya melihat kearah salah satu bom yang terpasang tak jauh darinya itu, ia melihat sisa waktu yang hanya menyisakan 5 menit 37 detik. dengan bersusah payah ia berusaha bangun agar keluar dari rumahnya sebelum bom bom itu meledak dan menghancurkan tubuhnya, namun sayangnya luka tembakan dan pukulan pukan dari ketiga namja itu membuat tubuhnya sangat lemah hingga ia kembali terjatuh

“sial” gumam taeyeon yang masih terbaring lemah dilantai, wajahnya semakin memucat karena banyaknya darah yang keluar

ia kembali memandang waktu yang tertera pada bom itu yang hanya menyisakan waktu 3 menit  26 detik untuknya.

“apa aku harus berakhir seperti ini?” ucapnya kembali dalam hati, perlahan ia tersenyum memejamkan kedua matanya, saat itu pula air mata taeyeon mengalir seiring mengalirnya waktu yang terus berkurang pada bom bom itu

 

TBC

Nunggu banyak yang baca dan komen baru dilanjut 😁 hehe

We Are Different part 3

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

………………………………….

Di kantor Bourbound

“Hey yul” sapa amber yang baru saja memasuki ruang kerja yuri

“Hey, sudah lama tak melihatmu”

“Yaa setelah kau pindah tugaskan, pekerjaanku yang sekarang sangat merepotkan”

“Hahaha mianhae… Ada apa kemari?”

“Aku ingin memberikan ini” ucap amber membuka tasnya mengeluarkan sebuah dompet dan ponsel

“Eh? Apa ini?” tanya yuri membolak balikan ponsel dan membuka dompet pink itu

“Itu dompet dan ponsel, babo!” 

“Yah! Aku tau.. Maksudku ini maksudnya apa?”

“Ah.. Itu, dua hari yang lalu aku sudah menemukan orang orang yang menyerang adikmu, mereka mengaku hanya berniat merampok seorang yeoja dan mengambil ponsel beserta dompetnya tapi saat itu yoong datang untuk menggagalkan dan mereka langsung menyerang adikmu, mereka mengira adikmu seorang namja jadi mereka melayangkan pukulan yang keras pada adikmu” terang amber pada yuri

“Begitu ya, kurang hajar mereka.. Tapi kau tak membunuh mereka kan?”

“Hahaha tadinya sih aku berniat begitu”

“Mwo?! Yah!”

“Aku hanya bercanda haha, setelah kau memintaku untuk tak membunuh, aku tak pernah melakukan itu lagi” ucap amber menepuk pundak yuri “aku hanya melumpuhkan mereka dan mengirimnya ke bui” tambahnya

“Syukurlah”

“Aku harus segera pergi”

“Nne, aku titip dia ya”

“Aye aye kapten!” ucap amber, ia pun pergi meninggalkan ruang kerja yuri

Begitu melihat pintu ditutup, yuri kembali memperhatikan 2 objek yang dipegangnya. Ia meletakkan ponsel dan membuka dompet berwarna pink itu

“Jessica jung soyeon?” ucapnya sambil membaca kartu identitas yang ia keluarkan dari dompet itu

“Dia bukan warga negara korea”

*duukkkk* 

“Ah m..mmianhae”

“Oh.. Jadi perempuan yang berada di rumah sakit itu” ucapnya saat mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu

Yuri memasukkan kembali kartu identitas itu kedalam dompet, kini ia mengambil ponsel berwarna putih itu dan yuri mencoba menghidupkan ponsel itu
“Eh?” gumam yuri saat melihat isi batre ponsel itu yang terlihat kosong “dasar anak itu (amber), bukannya di charger dulu” tambahnya

Yuri pun mulai mengisi daya batre ponsel itu

*kring kring kring* telepon didalam ruang kerja yuri berdering

“Nne?” ucap yuri setelah mengangkat panggilan itu

“Noona, mr lee meninta anda menghadiri rapat perusahaan yang akan diadakan 5 menit lagi”

“Arraso, aku segera kesana”

*trek* begitu menutup telepon ,yuri mengambil dompet itu dan memasukannya kedalam laci meja kerjanya

………………………………

Kantor polisi

“Bagaimana? Apa benar mereka pelakunya?” tanya tiffany begitu melihat taeyeon keluar dari ruang bui

“Sepertinya begitu, mereka sering berkeliaran di gang sekitar supermarket itu, dan mereka baru tertangkap 2 hari yang lalu oleh seseorang yang tak diketahui identitasnya dan dia mengirim mereka kesini” ucap taeyeon “kau bisa melihat dan memastikan mereka yang telah merampas dompet dan ponselmu, aku sudah memanggil salah satu dari mereka untuk menemuimu” ucap taeyeon kembali pada jessica

“Kajja” ucap tiffany menarik tangan jessica dan memasuki ruang pengunjung untuk bertemu dengan pelaku

Begitu masuk dan melihat seorang namja sedang duduk, jessica terkejut melihatnya

“Nne, memang itu orangnya. Dia adalah ketua dari geng” ucap jessica, iapun duduk berhadapan dengan namja itu yang dihalangi sebuah meja

*brakk!!*

“Yah! Kemarikan ponsel dan dompetku!” teriak jessica sambil menggebrak meja membuat namja itu kaget

“Ak..aku tidak tau” ucap namja itu terlihat ketakutan sambil mengusap usap lehernya yang tiba tiba merasakan hawa dingin, begitupun tiffany, taeyeon dan seorang pejaga. Mereka melakukan hal sama karena tiba tiba merasakan hawa dingin

“Mengapa tiba tiba aku jadi kedinginan begini” ucap taeyeon

“Aku juga” ucap tiffany mengusap usap kedua lengannya

“What?! Bagaimana bisa kau tak tahu, kau sendiri yang mengambilnya!” ucap jessica manatap tajam namja itu

“Ak..akku benar benar tidak tahu, waktu itu seseorang mendatangi basecamp kami dan mengambil dompet dan ponsel milikmu, tapi aku tak tau identitasnya, dia menutupi sebagian wajahnya”

Namja itu pun dibawa kembali ke ruang tahanan

“Yaish…! Ah ottokhae…” ucap jessica mengacak acak rambutnya sambil berjalan keluar dari kantor polisi bersama taeyeon dan tiffany

“Kau jangan khawatir jessie, orang itu yang membawa mereka kemari pasti bukanlah orang jahat dan akan mengembalikan ponsel serta dompetmu” ucap tiffany mengusap usap pundak jessica untuk menenangkannya

“Coba dihubungi saja nomormu” ucap taeyeon

“Ah taetae benar, jja aku akan menghubungi nomormu” ucap tiffany, iapun mengeluarkan ponselnya mulai menghubungi nomor kontak jessica

“Your number destination is not active, please try again” 

Tiffany mencoba sekali lagi menghubunginya namun tetap yang terdengar hanya suara operator

“Sayang sekali, sepertinya memang sedang tak aktif” ucap tiffany menatap jessica

“Jangan khawatir, pasti akan dikembalikan” ucap taeyeon

“Hufht.. Semoga saja, gomawo taeyeon-ah, mian telah merepotkanmu”

“Anniyo, memang sudah kewajibanku, setelah ini kalian akan kemana?”

“Aku akan mengajak jessie jalan jalan untuk menghilangkan stress nya”

“Kalau begitu kalian hati hati, mianhae aku tak bisa ikut” ucap taeyeon

“Gwaenchanna…” ucap tiffany, iapun memeluk taeyeon kemudian keduanya berpisah karena taeyeon masih harus bekerja di kantor polisi

“Bisakah kalian tak selalu memperlihatkan kemesraan kalian di depanku” ucap jessica setelah keduanya berjalan menjauhi kantor polisi

“Hehehe wae? Kau cemburu jessie?” kekeh tiffany menggoda jessica

“Nne.. Aku cemburu!” ucap jessica merangkul pundak tiffany “tapi….” ucap jessica kembali sambil menghentikan langkahnya

“Tapi apa?” tanya tiffany

“Apa yang sudah kalian lakukan selama 2 tahun itu?”

“Aku bersama taeng? Seperti hal nya sepasang kekasih biasa, memang kenapa?”

“Ah… Begitu, jadi bagaimana melakukannya?”

“Maksudmu?” tanya tiffany tak mengerti

“Ah c’mon… 😒 beberapa hari yang lalu kau menginap di rumahnya dan kau mengeluh jika tangan kananmu terasa pegal, so…..”

“Mwo? Yah! Kau pikir aku melakukan apa? Waktu itu tanganku pegal karena semalaman membantunya mengetik beberapa laporan kerjanya, yaish… Dasar byunt!” 

“Hahaha… Aku kan sahabatmu, jadi aku berhak mengetahuinya, jadi.. Apa kalian sudah melakukan itu?”

“Yah, kau memerasku jessie 😒 anniyo, kami belum pernah melakukannya”

“Mwo? Kenapa bisa? Setiap pasangan kekasih yang hubungannya sudah lama biasanya melakukan itu”

“Nne… Tapi tidak untuk kami”

“Wae?”

“Aku hanya belum siap, taeyeon memang sering memintanya, tapi aku selalu merasa aku masih belum siap” ucap tiffany “terlebih… Dengan perasaanku yang juga selalu menolak keinginanku” lanjutnya dalam hati sambil memegang dadanya

“Hahaha kau memang benar benar polos! memang sebaiknya kau melakukannya setelah kalian menikah nanti, tapi kau juga harus hati hati tiff”

“Hati hati?”

“Nne, katamu taeyeon selalu memintanya tapi kau juga selalu menolaknya, bisa bisa kekasihmu melampiaskan hasratnya pada yang lain” ucap jessica dengan wajah seriusnya

“Maksudmu dia selingkuh? Anniyo… Taeyeon tak mungkin melakukan itu! Babo!”

“Hahaha aku hanya bercanda”

“Yaish… Kau senang sekali menjahiliku”

“Karena kaulah satu satunya yang selalu bisa membuatku tertawa lepas tiff hehehe lagipula kau gadis yang sangat polos aigoo, oh ya kita mau kemana sekarang? Tak terasa kita sudah berjalan jauh”

“Itu karena kau terus mengoceh jessie, kau ini.. Diluarnya saja tampak dingin, tapi sebenarnya kau orang yang sangat sangat sangat banyak bicara”

“Hehehe peace 😁✌  so? Where did we go?”

“Emmm… Ah ha, apa kau lapar jessie?”

“Nne aku lapar”

“Aku ingat adikku sekarang sudah bekerja di restoran, bagaimana kalau kita kesana”

“Oke, tapi aku baru tahu kau memiliki adik”

“Anniyo, sebenarnya dia adik yul tapi aku juga sudah menggapnya sebagai adikku sendiri, dia sangat lucu kau pasti akan selalu tertawa karena nya”

“Baiklah.. Tapi kau tahu sendiri aku bagaimana terhadap orang yang baru aku kenal”

“Hahaha kau tenang saja, walaupun cuek dia orang yang mudah akrab dengan siapapun, dia juga tampan.. Kau juga pasti akan menyukainya” ucap tiffany excited

“Arraso, kajja kita kesana aku sudah lapar”

Keduanya menghentikan sebuah taksi dan segera meluncur

“Aku masih belum tahu alamatnya, sebaiknya aku telpon dia dulu”

……………………….

“yah, ireonna.. ini sudah siang kau tak lapar?” ucap sooyoung membangunkan yoona yang masih terbungkus selimut

“sebentar lagi soo, isi badanku terasa remuk setelah bekerja beberapa hari ini” jawab yoona dengan suara seraknya enggan membuka mata

“hahaha yah, kau baru bekerja 3 hari babo! lagipula ini kan keinginanmu”

Flashback

Beberapa hari yang lalu setelah meninggalkan apartemen yoona segera kembali ke villa dan menemui sooyoung

“youngie-yaa…!!!” teriak yoona memanggil sooyoung begitu memasuki villa

“aku disini” ucap sooyoung yang sedang duduk di soffa sambil menonton TV

“youngie-ya” panggil yoona kembali

“nne kemarilah” ucap sooyoung melambaikan tangannya

*pletaaakkk!!!!* sooyoung segera meluncurkan jitakannya pada kepala yoona begitu yeoja itu duduk disampingnya

“aww appo..! kenapa kau memukulku?!”

“itu karena kau menghilang! semalam kau kemana huh? bukannya membeli makanan!” ucap sooyoung kesal “hey, kenapa denganmu? kau berkelahi?” lanjutnya saat pandangan sooyoung tertuju pada luka disudut bibir yoona

“ah.. ini hehe ceritanya panjang, ada yang jauh lebih penting lagi soo!”

“shiro! ceritakan dulu padaku” ucap sooyoung tak mau kalah

“ck, kau ini.. arraso, tadi malam saat menuju depstore aku tak sengaja melihat seorang yeoja sedang diganggu para namja  yang sedang mabuk”

“dan kau menolongnya? sejak kapan kau menjadi orang yang peduli? hahaha”

“awalnya aku tak bermaksud begitu, entahlah tiba tiba aku merasa tubuhku ditarik untuk menghampirinya”

“lalu?”

“seperti yang kau lihat, gara gara mereka wajah cantik sekaligus tampan ku jadi tercemar”

“hahaha…!! dan semalam kau menginap di rumah yeoja yang kau tolong? bagaimana? apa dia cantik?”

“anniyo, tadi malam aku menginap di rumah sakit”

“eh? wae…?”

“entahlah, tiba tiba saat terbangun aku sudah berada disana”

“lalu apa kata dokter?”

“molla, aku langsung pergi saat yul unnie menemuiku”

*plak!!!* sooyoung memukul kepala yoona

“baboyaa.. setidaknya kau ambil obatmu dulu”

“ck, kau pikir aku sakit eoh??” ucap yoona mempoutkan bibirnya merasa kesal “sudahlah lupakan, ada hal yang jauh lebih penting soo, jebal bantu aku”

“apa itu?”

“aku harus bekerja, kajja bangunlah restoran dan aku akan bekerja disitu”

“mworago?? pwwfftt…. hahahaha!!!”

“yah! aku serius bodoh!”

“hahaha… sejak kapan? hahaha kau lucu…”

“yaish… menyebalkan!”

“tapi wae..? bukankah kau orang yang sangat malas”

“kau tahu, setelah aku mengantar ahjumma itu aku baru sadar jika dia berada di gedung apartemen yang sama dengan fany unnie, dan sialnya aku bertemu dengannya” ucap yoona “dia tahu jika aku kabur, aku sebisa mungkin mencari alasan dan aku berkata jika aku sudah bekerja” tambahnya

“hmm… masalah itu tenanglah, kita bisa atur dan menyewa restoran jika fany unnie ingin menemuimu”

“anniyo.. aku tak ingin membohonginya”

“dasar, senang sekali menyusahkanku, arraso.. kapan kita memulainya?”

“jiggeum!”

“mwo?? sekarang? yah! apa kau serius?”

“tentu saja, aku mau mandi dulu, kau bersiap siaplah!” ucap yoona segera berlari memasuki kamarnya

“arraso, dasar!” ucap sooyoung menggeleng gelengkan kepalanya

Pada hari itu juga sooyoung dan yoona menemukan sebuah restoran di pusat kota, sooyoung membeli restoran yang sudah lama berdiri itu sehingga tak perlu lagi mencari pekerja, sooyoung juga lah menjadi pemilik restoran sementara yoona ikut menjadi pelayan restoran itu bersama 4 pekerja yang sudah lama bekerja di restoran tersebut key dan irene sebagai koki sedangkan jinki dan luna sebagai pelayan ditambah dengan yoona. karena letaknya yang strategis dan kelezatan segala makanannya restoran yang sudah berganti nama menjadi young resto tersebut selalu banyak dikunjungi pengunjung sehingga yoona harus bekerja keras. beruntung yoona cepat akrab dan dekat dengan para pekerja restoran tersebut.

Flashback END

“soo, apa hari sabtu restoran tetap buka?”

“tentu, hari sabtu restoran akan ramai dikunjungi karena banyak pasangan yang menikmati malam minggu, memangnya kau?”

“yaish…”

“hahaha kau tak perlu bekerja jika lelah, aku kesana dulu” ucap sooyoung meninggalkan kamar yoona

Baru saja akan terlelap kembali tiba tiba ponsel yoona berdering, awalnya ia mengabaikan panggilan itu namun dering ponselnya terus berbunyi, akhirnya dengan malas tanpa melihat nama si pemanggil yoona pun mengangkat teleponnya

“yoboseyo..”

“yoong… kau sedang bekerja ya? mian mengganggumu”

“nugu?” ucap yoona dengan malas

“ini aku, tiffany”

“huh? fany unnie?!” ucap yoona terkejut hingga posisinya langsung duduk diatas tempat tidur

“nne ini aku, yaish… jangan jangan kau tak menyimpan nomorku..?!”

“ann.. anni.. aku tadi sedang tidak fokus hehehe mian, tapi ada apa kau menelponku?”

“aku dan temanku sedang dalam perjalanan menuju restoran tempatmu bekerja, tapi bisakah kau kirim alamat restoran itu?”

“m..mmworagoo..??? un unnie oddiga?”

“aku masih didalam taksi”

“ah oke nanti aku kirim alamatnya lewat pesan” ucap yoona segera menutup telepon

Yoona melempar ponselnya dan berlari membuka jendela kamarnya

“Youngie-yaaa!!! chankkaman!!!” teriak yoona dari jendela kamarnya yang berada dilantai atas, tepat saat itu sooyoung baru saja menyalakan mesin mobilnya

begitu mendengar teriakan yoona, sooyoungpun kembali mematikan mobilnya dan membuka kaca jendela mobil

“yah! ada apa?” ucap sooyoung mengeluarkan kepalasnya ke jendela mobil

“Tunggu aku! Jangan berangkat dulu!” teriak yoona, iapun segera menutup kembali jendela kamarnya kemudian berlari menyusul sooyoung

*brak!!* 

“Kajja berangkat!” ucap yoona setelah memasuki mobil

“Huh? Kau kenapa ikut? Dan… Yah!! Mandi dulu!!” 

“Ini darurat soo! Ppali..! Aku mandi disana saja ppali!!”

“Arraso.. Dasar pelayan rasa bos” ucap sooyoung, iapun segera menginjakkan gas menuju restorannya sementara yoona membuka kembali ponselnya untuk mengirim alamat restoran tempatnya bekerja pada tiffany

……….

*ting!!!* suara ponsel tiffany berbunyi menerima sebuah pesan, iapun membukanya

“Ah dapat, ahjushi…! Tolong antar kami ke young resto di jalan xxxx pusat kota”

“Arachi” ucap sopir taksi itu

“Jessie ,mengapa kau melamun?”

“Aku masih memikirkan orang yang mengambil ponselku”

“Apa mungkin dia orang yang telah menolongmu itu?” 

“Ah kau benar!” ucap jessica menepuk kedua tangannya “tapi… Anni anni.. Tidak mungkin”

“Wae…? Bukankah kau bilang saat itu hanya ada kau, kelima namja yang mengganggumu dan orang yang menolongmu?”

“Nne.. Tapi, orang bodoh itu saja pingsan setelah dipukul oleh mereka, mana mungkin dia berani mendatangi kembali dan menghajar mereka” ucap jessica mengingat kembali saat melihat wajah namja itu terlihat babak belur saat di kantor polisi

“Ah kau benar juga, tapi bisa saja. Apa kau mengetahui namanya?”

“Saat dia mengantarku sempat memberitahukan namanya, tapi saat itu aku sedang benar benar kesal padanya jadi aku tak peduli dan tak ingat”

“Hahaha wae…? Bukankah dia yang sudah menolongmu?”

“Nne, tapi dia membalasnya dengan menyusahkanku, kau tahu? Dia mirip sekali dengan adikku, tapi sifatnya sangat sangat sangat menyebalkan!”

“Hahaha hati hati, bisa bisa kau menyukainya”

“Yaish, shiro! Kalaupun aku menyukai seorang perempuan aku tidak ingin orang itu adalah dia”

……………………………..

Di kantor kepolisian

“Eh? Aku pikir kau ikut bersama kekasihmu” ucap hyunji seorang petugas kepolisian yang juga rekan taeyeon

“Anniyo, aku akan jeonju menemui ayahku” ucap taeyeon yang masih sibuk membereskan beberapa berkas diatas meja kerjanya

Begitu selesai ia langsung pergi menuju jeonju tempat kedua orang tuanya tinggal

Selama diperjalanan pikiran taeyeon terus melayang memikirkan banyak hal yang mengganjal, tiba tiba ia teringat dengan kejadian 15 tahun yang lalu saat ia masih menduduki bangku Sekolah Dasar

Saat itu taeyeon baru saja dijemput oleh ayahnya saat jam pelajaran telah berakhir. Taeyeon langsung memasuki mobil begitu ayahnya tiba

“Appa, aku mendapatkan nilai matematika tertinggi saat ulangan harian tadi” ucap taeyeon dengan wajah cerianya namun beru saja tuan kim menoleh ponsel didalam saku jas nya berbunyi

“Yoboseyo” ucap tuan kim

“…………………”

“Jinja? Baiklah saya segera ke rumah sakit sekarang” ucap tuan kim kemudian mematikan teleponnya

Taeyeon melihat raut wajah ayahnya berubah, tuan kim menginjakkan gas mobilnya semakin dalam

“Appa, apa yang terjadi?”

“Taeyeon-ah, appa harus segera pergi ke rumah sakit karena ada pasien yang sedang mengalami kritis, bisakah kau tunggu apa disana nanti?”

“Nne appa”

Setelah 15 menit perjalan, keduanya tiba. Di yonsei hospital tempat ayah taeyeon bekerja sebagai kepala dokter ahli jantung.

Begitu turun ,seorang dokter datang menghampiri dengan tergesa gesa

“Dokter kim, pasien bernama kwon hyerin mengalami kritis dan harus segera melakukan operasi”

“Baiklah, segera persiapkan semuanya” ucap tuan kim, mereka pun dengan segera menuju ruang operasi diikuti taeyeon

“Taeyeon-ah tunggu disini, appa harus mengganti pakaian dan appa akan melakukan operasi, jika kau ingin segera pulang kau hubungi eomma saja”

“Aku akan menunggu appa, kau segeralah masuk, aku tidak akan kemana mana” ucap taeyeon

Setelah mendengar taeyeon, tuan kim pun memasuki ruang ganti untuk bersiap siap melakukan operasi

Sementara taeyeon kecil duduk menunggunya di depan ruang operasi

“Eomma!!” teriak seorang yeoja seusia taeyeon yang baru saja tiba bersama seorang ahjumma

Anak itu berlari hendak memasuki ruang operasi, namun beberapa perawat menahannya

“Nak, kau tak diizinkan masuk” ucap salah satu perawat

“Tapi eommaku berada didalam! Aku ingin melihat eommaku!”

Anak itu terus memberontak meski ditahan oleh beberapa perawat

“Yah! Bisakah kau diam? Kau sangat berisik kau pikir ini dimana?” ucap taeyeon dengan nada ketusnya

“Diam katamu? Kau pikir kau siapa? Ibuku berada didalam sana!” ucap anak itu

“Kau pikir kau akan melakukan apa jika sudah berada didalam sana? Ibumu sedang dalam masa operasi” ucap taeyeon

Anak itupun terdiam, namun saat itu pintu ruang operasi terbuka membuat pandangan taeyeon dan anak itu tertuju kesana, mereka melihat beberapa perawat dengan tergesa gesa berlari keluar dan masuk ruang operasi.

“Bagaimana ini? Aku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya ,aku bisa dipecat!” ucap seorang perawat yang dapat didengar oleh taeyeon dan anak itu saat berjalan melewati mereka

Baik taeyeon maupun anak itu hanya terdiam memperhatikan mereka.

Namun begitu seorang dokter keluar dari ruang operasi, anak itu langsung berlari menghampiri

“Dokter, bagaimana ibuku?” ucap anak itu

Dokter hanya terdiam menatap anak kecil itu, perlahan ia berjongkok menyamakan tingginya dan memegang pundak anak itu

“Ibumu… Mianhae, ibumu tidak bisa diselamatkan”

Taeyeon membulatkan kedua matanya begitu mendengar ucapan dokter itu, ia sendiri merasa terkejut. Taeyeon terus memandangi anak itu yang menangis histeris dan ikut berlari mengikuti jasad ibunya yang baru saja dibawa keluar daruang operasi, tampak seluruh tubuhnya ditutupi oleh kain putih

“Eomma…!! Kajjimaa…!” ucap anak kecil itu dalam tangisnya

Taeyeon sendiri masih terdiam syok

“Taeyeon-ah…”

“………….”

“Taeyeon-ah…” ucap seseorang sambil menggoyangkan pundaknya membuat taeyeon tersadar dan menoleh

“Appa…”

“Kajja ikut appa” ucap tuan kim

Taeyeon pun ikut berjalan mengikuti ayahnya meskipun pandangannya masih terus tertuju pada para perawat yang membawa jasad ibu itu

Hingga sampai di sebuah ruangan. Taeyeon melihat beberapa dokter dan beberapa orang yang mengenakan jas kantoran dengan rapi

“Ini satu satunya kesalahan yang terjadi, kepala kim demi nama baik rumah sakit dan nama baik anda beserta dokter yang lain, untuk sementara saya akan mengirim kalian keluar negeri” ucap sang pemilik rumah sakit

“Tapi, bagaimana dengan pasien itu dan keluarganya?” ucap tuan kim

“Aku sudah meminta untuk merubah semua data, dan kau jangan khawatir mereka bukanlah keluarga yang mengerti, orang itu hanya memiliki dua orang putri yang masih dibawah umur”

“……………..” tuan kim tampak terdiam

“Atau kau ingin rumah sakit ini ditutup, dan kau akan mendekam di penjara”

Wajah tuan kim berubah menjadi pucat setelah mendengar itu, keringat dingin mulai membanjiri punggungnya

“Aku akan mengurus semuanya karena aku masih menghormatimu, pergilah malam ini, akan aku kirimkan tiket untukmu dan keluargamu” ucap orang itu kembali

Taeyeon terdiam mendengarnya, ia tak terlalu paham dengan pembicaraan mereka hingga ayahnya menghampiri dan membawanya pergi

Begitu mobil yang ditumpanginya keluar dari basement parkir & melewati depan rumah sakit, taeyeon kembali melihat anak seusianya yang baru saja kehilangan ibunya itu sedang duduk termenung didepan pintu rumah sakit, taeyeon mengangkat tubuhnya untuk melihat anak itu hingga mobil itu berbelok dan anak itu tidak bisa terlihat lagi oleh taeyeon

“Appa, apa yang terjadi?” 

“Taeyeon-ah malam ini kita akan pindah”

“Pindah? Wae..?”

“Appa dipindah tugaskan”

“Tapi aku ingin tetap tinggal disini” ucap taeyeon

“Diamlah, pakai sabuk pengamanmu appa akan menghubungi eomma mu untuk bersiap siap” ucap tuan kim dengan nada dinginnya

Dan malam itu juga taeyeon beserta keluarganya pindah ke London dan taeyeon melanjutkan sekolahnya disana. Mereka kembali pindah ke seoul saat taeyeon menginjak bangku SMA. Ayah taeyeonpun kembali menjadi dokter di yonsei university

Flashback

Hanya butuh 1 jam akhirnya taeyeon tiba di rumah kedua orang tuanya

“Taeng tumben sekali kau pulang nak, kau sendirian?” ucap ibu taeyeon begitu menyambut putrinya

“Nne eomma, aku ingin bertemu appa”

“Appamu sedang memancing di danau, kau sudah makan taeng?”

“Sudah eomma, aku akan menemui appa dulu” ucap taeyeon

Iapun berjalan menuju danau yang berada tak jauh dari rumahnya, dulu danau itu sering ia gunakan sebagai tempat bermainnya saat sebelum pindah ke london. Kini danau itu sudah terlihat berubah karena telah dipasangi tembok pembatas.

“Tumben appa memancing sendirian” ucap taeyeon pada seorang pria yang sudah paruh baya dihadapannya

“Taeyeon-ah, kapan kau datang?”

“Baru saja appa”

“Kajja bantu appa ambil ember ikan ini, biar eomma yang memasaknya” ucap tuan kim segera berdiri dan membereskan peralatan pancingnya, taeyeonpun  segera membantunya

“Tumben kau kemari, ada perlu apa? Biasanya kau melupakan kedua orang tuamu”

“Hehehe Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan appa”

“Aigoo.. Dari kecil hingga sekarang kau selalu banyak bertanya, tak salah aku memasukanmu ke kepolisian”

……………………………………

Setelah sampai, Tiffany dan Jessica segera memasuki restoran tempat dimana yoona bekerja

“selamat datang ^_^” sapa seorang pelayan restoran pada mereka dan mengantarnya pada meja pengunjung “silahkan, ini menu nya”

“sebenarnya aku juga ingin berte….” ucap tiffany sambil menerima buku menu

“unnie…!!” teriak yoona pada tiffany, kini penampilannya telah rapi dengan seragam pelayan setelah mandi, beuntung ia tepat waktu

Yoonapun berjalan cepat kearah tiffany

“suguhkan semua menu yang ada disini, dia unnieku” ucap yoona kembali pada pelayan bernama jinki itu

“baik noona” ucap jinki kemudian berlalu meninggalkan mereka

“aigoo kau terlihat dewasa sekarang memakai seragam kerjamu, oh ya yoong aku membawa sahabatku kemari, perkenalkan” ucap tiffany

Jessica yang awalnya fokus melihat lihat menu makanan pun mengangkat wajahnya dan menengok

“kau….?!!!” ucap jessica menunjuk yoona

“woah…! ahjumma!!” ucap yoona senang

“eh? kalian sudah saling kenal ya?” ucap tiffany

Jessica segera berdiri

*plak!!!* jessica memukul kepala yoona dan menjewer telinganya

“aw aw aw… appo ahjumma”

“yah, kembalikan ponselku!!” ucap jessica sambil terus menjewer telinga yoona

“ah ah bukan aku yang mengambilnya”

“bohong! aku sudah menemui para perampok itu dan katanya ponsel dan dompetku sudah diambil, saat itu hanya kau yang tahu kejadiannya”

“nne tapi bukan aku adudududuh…!!” ucap yoona terus meringis mencoba melepaskan tangan jessica

Sementara tiffany yang melihatnya begitu kebingungan, beruntung susasana restoran masih terlihat sepi hanya ada mereka karena baru dibuka 1 jam yang lalu

Namun tiba tiba ponsel tiffany berbunyi

“jessie.. nomormu menelponku” ucap tiffany memperlihatkan layar ponselnya yang terlihat menerima panggilan dari nomor jessica

jessicapun melepaskan tangannya dari telinga yoona yang sudah terlihat memerah, sementara yoona langsung mengusap telinganya yang terasa panas itu sambil mempoutkan bibirnya

“sudah kubilang bukan aku! dasar nenek sihir!”

“yah! kau ingin ku jewer lagi huh?!” ucap jessica hendak mengangkat tangannya lagi “fany-ah ayo angkat” tambahnya ketika baru ingat

“nne..” ucap tiffany segera mengangkatnya “yoboseyo..?”

“nne, yoboseyo..” ucap seseorang dibalik telepon

“………………..”

Namun keduanya terdiam

“yul..?” ucap tiffany yang mengenali suara itu

“tiffany?” ucap yuri bersamaan

“bagaimana ponsel temanku bisa berada ditanganmu?” tanya tiffany

“ah nne, aku berniat akan mengembalikannya makanya aku menghubungi nomor panggilan terakhir di ponsel ini, aku tak mneyangka jika itu nomormu”

“ponsel itu beberapa hari yang lalu diambil oleh para perampok yang menggangu jessica, jadi apa kau yang membawa mereka ke kantor polisi?” ucap tiffany

“emm… itu…..”

“ah sudahlah yang penting sudah ketemu, aku tak menyangka juga jika itu kau, kemarilah yul aku sedang bersama jessica dan yoong”

“y.. yyong?”

“nne, aku akan menunggumu.. akan ku kirimkan alamatnya” ucap tiffany segera mengakhiri telepon

……..

Setengah jam kemudian yuri sudah berada di restoran dan keempat yeoja itu kini duduk saling berhadapan, yuri duduk disamping tiffany sementara yoona dan jessica duduk bersampingan menghadap yulti

“ah jessica ini ponsel dan dompet milikmu, perkenalkan aku kwon yuri” ucap yuri mengeluarkan tas kecil berisi dompet dan ponsel milik jessica, ia mengulurkan tangannya

“terima kasih banyak… nne aku jessica jung” ucap jessica membalas uluran tangan yuri

“uh? kau yang waktu itu di rumah sakit kan? aku juga berterima kasih padamu karena telah membawa dan menjaga adikku di rumah sakit” ucap yuri

“ah bukan apa apa, itu karena adikmu telah menolongku” ucap jessica tersenyum dipaksakan saat melirik kearah yoona

sementara yoona hanya terdiam, memicingkan matanya menatap tajam ke arah yuri

“jadi kau selalu mengawasiku” ucap yoona dalam hati

*glekk!* yuri hanya bisa menelan ludahnya menerima tatapan tajam yoona

“eh? yoong dirawat di rumah sakit? wae…?” tanya tiffany terlihat khawatir

“an anniyo, aku tak apa apa unnie, itu karena perutku sedang kosong saja hehehe” ucap yoona

“anni, kau sakit yoong” ucap yuri cepat membuat ketiga yeoja itu terdiam

“ee… ahahha adikku bukan hanya karena perut kosong, dia terkena anemia jadi aku diberi obat oleh dokter untuknya” ucap yuri mengeluarkan kantong obat obatan kemudian diberikannya pada yoona “diminum yang teratur yoong”

Dengan malas yoona pun menerimanya “nne unnie”

“dengarlah kata unniemu! jangan berbohong lagi, arasso?!” ucap tiffany mengusap lembut kepala yoona

“arraso unnie” ucap yoona dengan aegyonya

Sementara yuri kembali terdiam memandang mereka

Begitu makanan dihidangkan keempat yeoja itupun menikmatinya. hanya tiffany dan yoona yang aktif berbincang dan bersenda gurau sementara jessica dan yuri hanya jadi pendengar

“ah ya, jessie katamu kau akan mencari pekerjaan, yoong apa disini masih ada lowongan?” ucap tiffany polos

“ah itu…” ucap jessica

“oh aku pikir ahjumma ini sedang dipindah tugaskan ke seoul” ledek yoona melirik jessica “tapi kau bisa mengambil kerja sambilan, disini masih ada lowongan sebagai pelayan restoran” ucap yoona kembali

“ah… i’m die!!” ucap jessica dalam hati karena ketahuan berbohong pada yoona

“uh? aku baru kau sudah bekerja jessie” ucap tiffany terlihat biasa karena tak mengetahuinya

“ah..hahaha” ucap jessica tertawa dipaksakan

“oke mulai besok ahjumma sudah bisa mulai bekerja disini” ucap yoona

“mwo..? yah! memang restoran ini milik siapa bisa seenakmu, huh?”

“tentu saja milikku” ucap yoona

Yuri yang mendengarnya langsung memandang kearah yoona

“mwo..? aku membeli restoran ini sekaligus ikut bekerja disini, apa itu salah?” ucap yoona pada yuri

“an anniyo.. aku bangga padamu yoong” ucap yuri

“ah… aku juga sangat bangga padamu yoong! ternyata dugaanku benar! tapi mengapa waktu itu kau bilang hanya seorang pelayan eoh?” ucap tiffany memeluk yoona dari samping

“hehehe aku hanya ingin memberikanmu kejutan unnie” ucap yoona

“kita sudah selesai makan, bagaimana kalau malam ini kita jalan jalan? lagipula sudah lama sekali kita tidak pernah bersama sama lagi” ucap tiffany

“eh tapi…” ucap yuri melirik yoona

“kajja” ucap yoona terenyum riang pada tiffany dan segera menggandengnya. akhirnya keempatnya pun pergi jalan jalan menyusuri kota seoul dan berhenti disebuah timezone

malam itu tiffany dan yoona tampak senang menikmati segala jenis permainan sementara yuri dan jessica hanya terus mengikuti dan menontonnya dari belakang, jessica jarang mengikuti permainan jika diajak karena memang tidak terlalu suka games dan tidak bisa melakukannya sementara yuri lebih senang memperhatikan tiffany yang terus terusan mengeluarkan senyum bulan sabitnya begitu pun ia senang melihat yoona tertawa kembali meskipun tanpa menganggap kehadirannya. ya, keduanya hanya berpura pura baik baik saja di depan tiffany

dan selama itu pula jessica diam diam memperhatikan yuri yang selalu tersenyum menatap tiffany hingga keduanya duduk kursi pengunjung menunggu tiffany dan yoona yang sedang bermain basket

“kalian terlihat sangat dekat” ucap jessica membuat yuri menoleh kearahnya

“nne, kami sudah bersama selama 6 tahun lebih” ucap yuri

“mengapa kau tak menjadikannya sebagai kekasihmu?” canda jessica

“hahaha… aku tak bisa, dia sudah memiliki kekasih”

“tapikan mereka berpacaran dari 2 tahun yang lalu, saat sebelum mereka bersama?”

“anniyo, mereka sudah dekat dari kami masih bersekolah, tapi mereka sempat terputus saat lulus dan taeyeon menempuh akademi kepolisiannya hingga mereka kembali bersama lagi setelah taeyeon lulus”

“pantas kekasihnya begitu membencimu hahaha tapi mengapa kau tak mengungkapkan saja?” ucap jessica membuat yuri terdiam menatapnya

“sepertinya kau sangat paham mengenai perasaan”

“hahaha…” jessica tertawa malu begitupun yuri ikut tertawa

“aku hanya tak ingin melukainya”

“benarkah, aku lihat kau orang yang baik” ucap jessica

“bagaimana bisa? kita hanya bertemu baru dua kali, heol.. apa jangan jangan kau seorang peramal” ucap yuri

*pletak!!!* jessica menjuruskan jitakannya pada kepala yuri

“yah, aku bukan peramal, lagipula tiffany selalu menceritakan hal hal yang baik tentangmu berbeda dengan cerita tentang kekasihnya”

“jinja hahaha”

“so?”

“sudah ku bilang aku tak ingin melukainya”

“yah! alasan yang tak logis, jika kau memang tak ingin melukai seseorang maka kau harus selalu menjaganya”

Yuri kembali terdiam menatap jessica

“wae…?” tanya jessica heran

“kemarikan ponselmu” ucap yuri mengadahkan tangannya

“untuk apa?” ucap jessica sambil memberikan ponselnya

“mengetahui nomormu” ucap yuri segera menekan nomor miliknya dan memanggil nomor itu hingga nomor jessica muncul pada ponsel milik yuri

“eh?” gumam jessica masih heran

“aku rasa kau bukan orang yang biasa, kau kan masih berhutang padaku atas ponsel dan dompetmu”

“nne… lalu?”

“mungkin suatu saat aku membutuhkanmu” ucap yuri tersenyum menatap jessica

01.jpg

Membuat jessica tertegun menatap yuri yang tersenyum padanya

………………………………………..

Tayeon menginjakkan gas nya dalam dalam saat kembali menuju seoul, pikirannya kini benar benar kacau

beberapa saat yang lalu.

setelah menikmati makan malam bersama dengan kedua orang tuanya, taeyeon menemui ayahnya di ruang pribadi miliki tuan kim

“apa yang membawamu kemari tae”

“appa, bukankah appa selalu mengajariku tentang kejujuran”

“nne, itu sangat penting tapi kenapa kau berkata seperti itu?”

“karena aku ingin bertanya padamu” ucap taeyeon berhenti sejenak “appa, apa yang terjadi sebelum kita pindah ke london dulu?” lanjutnya

Tuan kim membelalakkan kedua matanya tampak terkejut

“anniyo, tidak ada yang terjadi, appa hanya dipindah tugaskan kesana” ucap tuan kim

“apa benar kematian kwon hyerin karena kesalahan para dokter?” ucap taeyeon “termasuk appa yang berada didalamnya” lanjutnya dengan suara ragunya

“……………………..” tuan kim tmpak terdiam tak bisa menjawab “tae, bagaimana kau..”

“putrinya adalah teman masa sekolahku” ucap taeyeon memotong ucapan tuan kim dan kembali membuat ayahnya terkejut

“appa, mengapa kau melakukan hal itu?” ucap taeyeon kembali dengan suaranya yang bergetar menahan rasa kecewanya

“taeyeon-ah…” ucap tuan kwon terhenti sejenak “apa kau akan memenjarakan ayahmu sendiri?” lanjutnya

taeyeon terdiam menundukkan kepalanya, kedua tangannya mengepal menahan amarahnya, pasalnya kini ayahnya memang mengakui kesalahan fatal yang telah diperbuatnya namun ia sadar jika orang itu juga adalah seorang ayah yang telah membesarkan serta membuatnya jadi putri yang dibanggakan

“appa… wae..?” ucap taeyeon, air matanya berhasil lolos

“taeyeon-ah, mianhae…” ucap tuan kim hendak memeluk putrinya itu namun taeyeon segera bergeser menolaknya

“saat itu appa terlalu takut, dan appa tak ingin membuat rumah sakit yang telah membesarkan nama appa jadi hancur, appa sangat dibanggakan di rumah sakit itu sehingga appa tak menyangka jika appa melakukan kesalahan saat melakukan operasi jantung pada pasien itu” ucap tuan kim kembali

“siapa pemilik rumah sakit itu hingga menjadikan appa sebagai monster?”

“choi soojin” ucap tuan kim membuat taeyeon membelalakkan kedua matanya merasa sangat terkejut

Taeyeon melangkahkan kakinya hendak meninggalkan ruangan namun tangan tuan kim menahannya

“taeyeon-ah, kau tak ingin kehilangan appa dan eomma kan?” ucap tuan kim

Taeyeon beberapa kali memukul keras setirnya merasa benar benar kesal memikirkan kembali percakapan bersama ayahnya itu

………………………………..

“yeobo, kemana anak anak?” tanya tuan choi begitu sampai di rumahnya

“sunny bilang sedang mengunjungi temannya, youngie sepertinya tiur di villa lagi”

“dasar anak nakal” ucap tuan choi, namun tiba tiba ponselnya berbunyi menerima panggilan, begitu melihat nama yang tertera pada panggilan itu tuan choi berjalan menjauhi isterinya

“ada apa?” tanya tuan choi begitu mengangkatnya

“tuan, tentang kejadian 15 tahun yang lalu, anak dari kwon soojin masih hidup dan mereka kini telah mengetahui kasus ini”

“mwo? sial! bagaimana bisa? apa keberadaan mereka sudah diketahui?”

“untuk saat ini kami masih mencarinya, mereka sudah tidak tinggal di panti asuhan lagi”

“segera cari sampai dapat dan segera lenyapkan! atau kalian sendiri yang akan lenyap!”

“b..bbaik tuan, kami akan segera mencarinya”

Tuan choi tampak gelisah dan kesal setelah menutup telepon itu, ia tidak menyangka jika kejadian 15 tahun yang lalu kini akan kembali mengancamnya

TBC

Fyi

Rumah sakit yonsei itu milik tuan choi soojin, ayahnya sooyoung

Ayahnya sooyoung belum tau kalau yuri itu sebenarnya anak dari pasien yang jadi korban kasus itu

dan untuk yg taeny shipper, mohon maaf di akhir cerita ini mereka ngga akan bersama lagi jadi sekedar pemberitahuan biar kalian ga kecewa dan nyesel baca ff ini, sekali lagi maaf ya..

My Litte Rascal part 4

My little rascal

Writer : Human Paper

Length : Chaptered

Cast : im yoona, kim taeyeon, jessicajung, tiffany hwang, kwon yuri, choi sooyoung, hyomin and other cast

Gender : YURI girlsXgirl

Not real yak, yaiyalah

Hampir kehabisan ide 😥

Jan lupa komen ya, klo mau

…………………………………………………

Siang itu di rumah jessica

“Ini peralatannya, pakailah dulu sendiri nanti kalau ada yang tidak mengerti memakainya aku akan ajarkan” ucap jessica memberikan peralatan make up pada tiffany

“N…nne unnie” ucap tiffany “omg ini banyak sekali jenisnya, ah ottokhaee… aku tidak mengerti semua” rutuknya dalam hati

Diam diam tiffany memperhatikan jessica dibalik pantulan cermin yang sedang menghias wajahnya dan tiffany mengikuti apa yang jessica lakukan

“Unnie, aku tak bisa memakainya, apa seperti ini?”
ucap tiffany memperlihatkan hasil make up nya pada jessica

“Oh my gosh! Hahaha berantakan sekali, kemarilah akan aku ajari kau” ucap jessica tak bisa menahan tawanya

Tiffany pun menghampiri jessica dan yeoja itu mulai membersihkan kembali wajahnya. Dengan serius jessica pun mendandani tiffany

“kulihat kau sangat feminim tapi kenapa kau tak bisa berdandan eoh?”

“Hehehe Kau tahu sendiri unnie, temanku hanya si rusa dan si jangkung itu”

“Hahaha tapi kalian beruntung tetap terlihat cantik walaupun tanpa make up”

“Benarkah?” Tanya tifanny senang

“He.em, terutama kau”

“Naega?”

“Ya, matamu sangat indah” puji jessica “seperti……” gumamnya pelan

” stephanie?” Ucap tiffany

“Huh? B..bbagaimana kau bisa berkata seperti itu?” tanya jessica gugup

“Kau sering mengucapkannya unnie, aku selalu mendengarnya.. sebenarnya siapa stephanie?”

Jessica terdiam mendapati pertanyaan tiffany membuat yeoja di depannya menaikkan sebelah alisnya menunggu jawaban

“Dia… kekasihku” ucap jessica membuat tiffany sedikit terkejut

“Oh… jadi kau sudah memiliki kekasih ya”

Jessica hanya mengangguk pelan dan keduanya hanya terdiam tak ada percakapan

“Tadaaa!! Selesai, cobalah bercermin, kau sangat cantik” ucap jessica senang sementara tiffany masih terdiam

“Tiff kau kenapa diam? Apa kau tak suka?”

“Ah, anni… wah daebak! Kau memang profesional unnie” ucap tiffany berpura pura ceria. Ya, susasana hatinya berubah ketika mengetahui jika jessica telah memiliki kekasih, tiffany merasakan sedikit sesak didadanya yang ia sendiri tak mengerti kenapa

“Kau tak perlu memakai bedak terlalu banyak karena kulit wajahmu sudah sangat putih, dan kau memiliki bibir yang bagus jadi terlihat cocok jika memakai lipstik, kau akan terlihat lebih merona jika ditambah sedikit blush on berwarna pink” ucap jessica menjelaskan panjang lebar sementara tiffanyi masih terdiam dengan pikiran yang tak menentunya

“kau mengerti?” Tanya jessica lagi

“Ne unnie…”

“Masih jam 3 sore, bagaimana kalau kita menjenguk taeyeon? Sepertinya yoona masih berada disana, kajja”

…………………………………………..
Taeyeon membuka kedua matanya setelah mendengar suara, ternyata ia melihat yoona sedang melakukan olah vokal dengan lirik lagu yang sedang dibuatnya untuk perlombaan di acara festival nanti, taeyeon pun tersenyum memandang yoona yang selalu terlihat polos baginya. Merasa ada yang memperhatikan yoona menoleh ke arah taeyeon dan melihat yeoja itu telah terbangun dan sedang menatapnya

“Oh ssaem, kau terbangun karenaku ya? Mian”

“Gwaenchana.. aku suka suaramu, kau pernah kursus?”

“anni, aku belajar dari sepupuku, dulu kami sempat jadi penyanyi jalanan”

“Penyanyi… jalanan?”

“Ne, dia selalu mengajakku dan melatihku bernyanyi sebelum akhirnya dia diterima menjadi seorang guru dan mampu menyekolahkanku lagi”

“kalian sangat luar biasa”

“apa ssaem akan tetap tampil nanti? Festival tinggal 2 hari lagi” 

“Tentu, aku harus membawa nama baik kembali kelasku sebelum aku pindah”

“Pindah?”

“Yup, aku hanya guru pengganti di sekolahmu dan sunmi ssaem akan kembali mengajar kalian”

“Kapan?”

“Aigoo.. apa kau sudah tak sabar ingin aku pergi haha tenang saja kemungkinan aku hanya satu semester disini”

“Anni… bukan seperti itu, lalu apa kau akan kembali ke LA?”

“Entahlah, aku menyukai seoul sepertinya aku akan tetap disini”

Tanpa disadari yoona tersenyum setelah mendengar itu

“Kenapa kau tersenyum seperti itu?” Tanya taeyeon

“Ah anni…” ucap yoona menggelengkan kepalanya dan kembali membaca lirik lagu yang dipegangnya

“Yoong tolong ambilkan gitarku di dalam lemari yang itu”

Yoona pun berdiri dan mengambilkan gitar untuk taeyeon

“Sudah lama sekali aku tak bernyanyi” ucap taeyeon mengusap gitarnya dan mulai mengatur senang

“Apa badanmu sudah kuat?”

“tenang saja, sekarang sudah sedikit mendingan” 

Taeyeon pun mulai memetik gitarnya dan bersenandung membawakan lagu rain versi akustik

Yoona terkesima menatap taeyeon, ia tak menyangka jika guru matematikanya itu memiliki suara emas hingga tak terasa ia sedikit membuka mulutnya selama memandang taeyeon

“Hahaha kau tak perlu seterkesima seperti itu yoong, wajahmu lucu sekali”

“ssaem, suaramu bagus sekali.. aku tak menyangka”

“Benarkah? Gomawo….” ucap taeyeon tersenyum senang menatap yoona

*ceklek* tiba tiba pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok jessica dan tiffany dibelakangnya
“Yah kim taeyeon! Mengapa kau tak memberitahuku jika kau sakit eoh? Kau tak menganggapku?” Teriak jessica lalu memeluk sahabatnya itu
“mian sica aku hanya tak ingin kau khawatir, bisa bisa kau membatalkan meeting dengan clientmu”

“Tentu saja aku akan melakukan hal itu, babo! Kau sahabat terbaikku, apa kau sudah baikan?”

“Ne… aku sudah merasa baikan”

Yoona berjalan ke dapur diikuti tiffany

“Kau menginap disini yoong? Ah aku merindukanmu” ucap tiffany memeluk yoona dari belakang

“Ne… si hitam kenapa tidak kesini ya, apa kau melihatnya?”

“Yah! Dia itu gurumu, molla aku dari pagi bersama jessica unnie”

“Aah… jadi kau baru selesai berkencan?” Goda yoona membalikkan badannya dan tangannya membingkai wajah sahabatnya

“Anni… aku hanya diajari berhias, lagipula dia telah memiliki kekasih” ucap tiffany lesu

“Kenapa kau terlihat tak bersemangat? Ah… apa miyoungku sedang merasa cemburu? Hahaa”

“Yah! no way! aku hanya cemburu padamu yang terus terusan bersama ssaem eoh, bahkan kita tidak jogging pagi ini, aaah bogoshippo” sangkal tiffany segera memeluk sahabatnya itu agar tak ketahuan jika pipinya mulai memerah

“Hahaha aku hanya disuruh yul, kalau begitu kajja kita pulang”

“Kajja aku juga ingin pulang”

Keduanya pun berjalan kembali memasuki kamar taeyeon untuk berpamitan

“ssaem sepertinya aku akan pulang sekarang, sica unnie akan disini terus kan?”

“Aku juga akan ikut yoona”

“Benarkah? Kalau begitu gomawo yoong maaf telah merepotkanmu”

“Kau juga akan pulang? Apa mau aku antar kalian?” Ucap jessica

“Ne… tak perlu unnie, kau jaga ssaem saja, kami pamit dulu” ucap tiffany memberi hormat

“Ne.. kalian hati hati ya, sekali lagi gomawo” 

………

“Jadi kau sudah akur dengannya?” Tanya jessica menghampiri taeyeon setelah mengantar yoonfany kedepan pintu

“Ne, ternyata dia tak seburuk apa yang kupikirkan” ucap taeyeon tersenyum senang

“Apa kau menyukainya?”

“hah? Anni.. anni… sembarangan kau berbicara”

“Hahaha wajahmu memerah taeng hahaha” 

“B..bbenarkah? Yah! Ini karna demamku naik lagi” sangkal taeyeon kemudian berbaring dan menutupi sebagian wajahnya dengan selimut

“Hahaha i got you! Sudahlah kau akui saja” goda jessica ikut berbaring disamping taeyeon

I said no… tapi aku sangat penasaran dengan kehidupannya”

“Kenapa tak kau tanyakan si handsome itu saja?”

“Maksudmu yul? Kenapa aku harus bertanya padanya?”

“Yah! Babo, tentu saja karena yoona sepupunya dan tinggal serumah dengannya”

“What?!! Are you kidding me? Kau tahu darimana?”

“Tiffany menceritakannya padaku tadi saat perjalanan kesini, jadi kau belum mengetahuinya?”

“Belum, oh my god… pantas mereka mirip dan sangat akrab”

“Apa muridmu itu yg mengantarmu ke rumah sakit?”

“Annie… yul yang mngantarku dan menjagaku, tapi begitu aku bangun ternyata sudah digantikan yoong, kenapa yul tidak kesini lagi ya” ucap taeyeon lesu

“Mungkin dia sedang sibuk, yah! Sebenarnya kau menyukai yuri apa yoona eoh?”

“Hahaha entahlah, yul begitu dewasa dan sangat perhatian”

“Kau tetap harus baik pada yoona agar bisa diterima dirumahnya dan kau bisa bersama yuri”

“Yaaaa semoga sikap bocah itu padaku tak akan berubah lagi”

…………………

*ceklek* “aku pulang” ucap yoona memasuki rumahnya

“Oh kau sudah pulang yoong, kemarilah aku baru saja selesai memasak” teriak yuri dari dapur

Yoona pun menghampiri dan yuri menarik kursi untuk yoona

“duduklah… tunggu sebentar akan kuambilkan piring”

“Oh? Kenapa kau membawa 3?”

“ada hyomin, dia sedang berganti pakaian dikamar”

“Hay yoong, kau sudah pulang?” Tanya seseorang yang baru saja muncul

“Tuh dia, baru saja dibicarakan” ucap yuri

“hay unnie, kenapa kau ada disini? Aku sedang tak sakit”

“Yah! apa maksudmu, dia kesini bukan untuk memeriksamu babo”

“Hahaha yul benar yoong, kau tenang saja. Aku hanya rindu sudah lama tak mampir kesini”

“Lalu?” Tanya yoona

“Lalu apa yoong?‘ Tanya hyomin tak mengerti

“Kapan kalian akan menikah?” Tanya yoona polos sambil menyuapkan makanan pada mulutnya

*uhhhukk!!* yuri terbatuk begitu mendengarnya “yah kau berbicara apa… dasar bocah”

“Aku hanya bertanya… hehehe lagipula kalian sudah lama berpacaran” ucap yoona tanpa dosa

“K..kkami tidak berpacaran” ucap hyomin terbata

“Tapi yul sangat menyukaimu” goda yoona

“Yah! Diamlah dasar bocah” ucap yuri dengan wajah yang sudah memerah, hyomin pun terlihat salah tingkah

“Oya, ngomong ngomong bagaimana keadaan gurumu yoong?” Tanya hyomin mengalihkan pembicaraan

“Oiya, yah kenapa kau pulang?” Ucap yuri

“Dia sudah membaik, lagipula sudah ada jessica unnie disana, dan kau hitam! Kenapa kau tak kesana lagi eoh?”

“Hahaha mian, tapi aku sengaja melakukan itu.. agar kau dan ssaem mu baikan”

“Yaishhh menyebalkan” 

……………………………….

*drrrrt drrrt* ponsel pink miliki tiffany bergetar menandakan panggilang dari jessica, tiffany terdiam sebentar menatap layar ponselnya yang masih bergetar, ada rasa enggan untuk mengankat panggilan dari jessica, tiffany menghembuskan nafasnya kasar kemudian mengangkat teleponnya

“Hallo”

“Tiff apa kau sudah sampai?”

“Sudah unnie”

“Kenapa kau tak meneleponku? Bukankah sudah ku beri tahu kau harus meneleponku setelah sampai di rumah”

“Oh ya unnie mian aku lupa”

“Kau sedang apa? Apa kau sudah makan?”

“Sedang tiduran saja, belum unnie aku lagi malas”

“Yah! Kau jangan malas, nanti kau bisa sakit, makanlah”

“Ne unnie, kalau begitu sudah ya, bye”

Belum sempat jessica membalasnya tiffany sudah terlebih dahulu mematikan teleponnya, kemudian ia melempar ponselnya ketempat tidur disampingnya dan yeoja itu kembali menutup matanya

Tbc

chapter 4 segini dulu ya hehe, mian lama… semoga klian diberi kesabaran 😂

My Little Rascal part 3

My little rascal

Writer : Human Paper

Length : Chaptered

Cast : im yoona, kim taeyeon, jessicajung, tiffany hwang, kwon yuri, choi sooyoung, hyomin and other cast

Gender : YURI girlsXgirl

Not real yak, yaiyalah

Hampir kehabisan ide 😥

Jan lupa komen ya, klo mau

…………………………………………………

Satu minggu berlalu, taeyeon sudah berhasil membuat kelasnya menjadi kompak berkat latihan latihan yang rutin dilakukan setiap pulang sekolah.

“uh mengapa kepalaku pusing sekali dan badanku sedikit demam” gumam taeyeon ketika berangkat ke sekolah

Sesampainya disana

“Pagi taeng, oh? Mengapa wajahmu pucat sekali? Apa kau sakit?” Tanya yuri yang berpapasan dengannya di koridor

“Aku hanya sedikit tak enak badan yul, mungkin hanya kecapean saja”

“Kau yakin? Apa perlu ku antar ke rumah sakit?”

“Tak perlu yul, kau tak usah khawatir aku akan baik baik saja”

“Kalau ada apa2 hubungi aku ya”

“Baiklah, gomawo” ucap taeyeon tersenyum pada yuri dan mereka pun memasuki ruangan masing masih

Jam pengganti pun berbunyi, kelas 2c begitu ribut saling bercanda karena taeyeon tak kunjung datang

“Kemana dia? Biasanya tepat waktu” gumam yoona sambil melirik jam tangannya

Tanpa sengaja yuri melewati kelas 2c setelah mengajar olah raga kelas yang lain, ia melihat kelas itu begitu ribut dan tidak ada guru

*toktok* “hey mengapa begitu ribut? Sekarang mata pelajaran apa?” Tanya yuri begitu masuk kedalam kelas itu, seketika susasana kelaspun menjadi tenang

“Sekarang mata pelajaran matematika, tapi taeyeon songsaengnim tak kunjung masuk” ucap salah satu siswa

“Oh… dia sedang sakit mungkin dia lupa memberitahu ketua kelas, kalau begitu kalian jangan ribut lagi ya, itu akan mengganggu kelas lain yang sedang belajar”

“Ne songsaengnim”

Yuri pun bergegas menuju ruangan taeyeon

*toktoktok* yuri mengetuk pintu ruangan taeyeon namun tak ada jawaban, ia pun membukanya dan melihat taeyeon sedang menunduk dengan meletakkan kepalanya pada kedua tangannya yang menopang pada meja

“Taeng… gwaenchana?” Tanya yuri menghampiri yeoja yang masih tertidur, tangan yuri mengusap punggung taeyeon yang terasa panas itu

Merasa ada yang menyentuhnya taeyeon pun mengangkat kepalanya

“oh yul, mian aku ketiduran”

“Hey badanmu panas sekali dan wajahmu semakin pucat”

“Entahlah aku juga tak tau mengapa jadi seperti ini hehehe” ucap taeyeon mencoba berdiri namun saat akan melangkahkan kakinya ia hendak terjatuh karena lemas, beruntung yuri dengan sigap menangkapnya dari belakang

“Kau sakit taeng, kajja kita ke rumah sakit saja” ucap yuri kemudian memapah taeyeon mengantarnya ke rumah sakit dengan taksi

“Yul?” Ucap seorang dokter begitu melihat yuri memasuki ruangannya membawa seseorang

“temanku sakit, tolong periksa dia”

“Baiklah, kau duduk saja disini” ucap dokter bername tag hyomin yang tertempel pada jas putihnya itu

Hyomin pun mulai memeriksa taeyeon yang sudah terbaring di ranjang pasien

“dia terkena demam tinggi dan harus dirawat 2-3 hari” ucap hyomin pada yuri setelah selesai memeriksa

Yuri pun menoleh pada taeyeon yang juga mendengarnya

“Andwae, aku tak ingin dirawat disini aku alergi rumah sakit” ucap taeyeon mengeluarkan puppy eyesnya

“Tapi kan kau sedang sakit taeng”

“Aku istirahat dirumah saja”

“Hmmm… baiklah, minny-ah tolong tuliskan resep obatnya”

“Oke… tunggu ya”

“Taeng tunggulah disini, aku akan mengambil obat dulu” ucap yuri, taeyeon mengangguk kemudian yuri berjalan meninggalkannya

“Yul.. tunggu” panggil hyomin dan berjalan menyusulnya

“Ada apa minny-ah?”

“kau tak cerita padaku jika memiliki teman, apa dia seorang muridmu?”

“Hahaha dia seorang guru baru di sekolahku”

“Oh? Mengapa wajahnya cute sekali seperti masih seorang pelajar”

“Hahaha ya dia memang begitu”

“Tapi… kau… tidak menyukainya kan?” Tanya hyomin membuat yuri berhenti berjalan dan berbalik menghadap hyomin

“Tentu saja tidak, apa kau cemburu eoh?” Ucap yuri memegang kedua pundak yeoja dihadapannya itu hyomin pun terlihat salang tingkah

“T…tttentu saja tidak, aku hanya bertanya kalau begitu aku akan kembali ke ruanganku” ucapnya dan berlalu meninggalkan yuri yang tertawa menatap kepergiannya

………………………………………..

“Yoong kenapa daritadi kau diam saja?” Tanya tiffany pada teman disampingnya itu

“Anni…” sangkal yoona kemudian langsung membalikkan badannya dan bergabung bercanda dengan sooyoung yang duduk dibelakangnya

Sebenarnya yoona memikirkan taeyeon yang diketahuinya sedang sakit itu, entah kenapa ia merasa mengkhawatirkan ssaem nya itu

Jam pelajaran di sekolah pun berakhir

“Yoong, songsaengnim sedang sakit apa sekarang kita tetap latihan?” Tanya yeri

“Tentu saja, kita tetap latihan guys” teriak yoona pada teman teman kelasnya

……………………………………………….

Sesampai dirumah taeyeon yuri membaringkan yeoja yang terlihat lemas itu pada tempat tidurnya dan menyelimutinya

“Tunggulah sebentar” ucap yuri kemudian berjalan keluar kamar

tak berapa lama ia kembali dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur hangat dan segelas air putih

Yuri pun duduk disamping taeyeon

“Makanlah dulu setelah itu minum obat” ucap yuri

“Baiklah” ucap taeyeon hendak mengambil bubur itu namun yuri menahan tangannya

“Kau masih lemas, biar aku saja yang menyuapimu” ucap yuri, taeyeon pun menurut

Ia menatap wajah yuri yang sedang serius mengaduk bubur, tanpa terasa wajah taeyeon memerah dengan detak jantung yang mulai tak karuan

“Oh? Mengapa wajahmu merah? Apa demammu naik?” Tanya yuri begitu menyuapkan bubur pada taeyeon, ia pun menempelkan telapak tangannya pada kening yeoja itu

“G..gwaenchana…” ucap taeyeon gugup

“Sudah habis! Anak pintar… hehehe sekarang minum obatnya” ucap yuri mengusap kepala taeyeon dan membuat yeoja itu semakin blushing

“Gomawo yul, maaf jadi merepotkanmu”

“Never mind taeng, kau bisa mnghubungiku jika butuh sesuatu”

Keduanya pun saling tersenyum

setelah minum obat, taeyeon kembali berbaring dan perlahan tertidur karena efek obat yang mulai bereaksi dan yuri duduk menemaninya

*drrret…drrrrt* ponsel yuri bergetar

“Hallo?”

“Yul… sore ini kau jadi menemaniku?” Tanya hyomin ditelepon

“Oh… e… tentu saja, tapi kau bisa menjemputku di rumah temanku?”

“Oke… berikan saja alamatnya, aku segera berangkat”

“Oke..” *klik* yuri mengakhiri panggilan dan mengirimkan pesan berisi alamat rumah taeyeon pada hyomin

Yuri menatap taeyeon yang sudah tertidur pulas kemudian ia kembali membuka ponselnya dan menekan panggilan

……………………….

“Oke guys latihan sampai disini, kita lanjut besok”

“Yoong bagaimana kalau besok libur saja? Aku tak bisa ikut latihan karena mau pergi bersama kedua orang tuaku” ucap joy

“Iya yoong aku juga tak bisa” tambah irene

“Baiklah… kalau begitu besok kita libur latihan” ucap yoona

“Semangat ketua!” Ucap sooyoung menepuk pundak sahabatnya itu

“Huh kau enak jadi panitia acara soo, jadi tak ikut menjadi peserta”

“yaishhh walaupun begitu aku mendukung kalian”

“Kau ada rapat? aku dan miyoung pulang duluan ya bye soo”

“hati hati, bye…”

Mereka pun segera pulang

Saat yoonfany hendak pulang, ponsel yoona berdering menerima panggilan dari yuri

“yoboseyo… ada apa?”

“Yoong bisakah kau membantuku?”

“Bantu apa?”

“Taeyeon sedang demam tinggi, aku baru saja mengantarnya ke rumah sakit dan sekarang dia sedang tertidur, bisakah kau kerumahnya karna aku sudah ada janji menemani hyomin, jessica sedang tidak bisa menemaninya karena sibuk”

“Oh… baiklah, tapi aku pulang dulu”

“Oke…”

……………………………………………

Taeyeon terbangun dan melihat jam menunjukan pukul 4 sore, yuri sudah tak ada disampingnya namun ia melihat sebuah kertas di meja

“Taeng mian aku tak bisa menemanimu karena aku mempunyai janji untuk menemani temanku, tapi jangan khawatir aku sudah meminta yoona untuk menggantikanku”

“Yoona?” Ucap taeyeon menaikkan sebelah alisnya

*ceklek* baru saja ia baca pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok yoona membawa wadah berisi air hangat dan kain

“Oh? ssaem sudah bangun, bagaimana keadaanmu?”

“Lumayan, masih sedikit pusing dan lemas” ucap taeyeon hendak bangun

“Jangan bangun dulu” ucap yoona, taeyeon pun kembali berbaring dan yoona duduk disampingnya

“Aku akan membersihkanmu, mian” ucap yoona membuka satu persatu kancing kemeja taeyeon dan tentu saja membuat wajah yeoja itu merah dan salah tingkah

“Tenang saja, aku hanya akan membuka kemejamu” ucap yoona mengerti

Taeyeon pun hanya mengenakan tanktop dan yoona perlahan mengelap kedua tangan hingga leher taeyeon

“badanmu masih panas, kau ada baju hangat kan?”

“Ada, disana” tunjuk taeyeon pada sebuah lemari, yoona pun berdiri dan mengambilkan baju kemudian dipakaikannya pada taeyeon seperti seorang ibu yang memakaikan pakaian pada anaknnya

Taeyeon hanya diam menatap yoona yang sifatnya sangat berbeda dari biasanya

Ia melihat yoona keluar dari kamarnya dan beberapa saat kemudian kembali dengan membawa nampan berisi bubur dan segelas air mineral, yoona kembali duduk disamping taeyeon dengan perhatian ia menyuapkan bubur untuk gurunya itu

*hening*

“Kau sudah makan yoong?”

“Sudah tadi”

Setelah minum obat, taeyeon kembali berbaring dan memejamkan matanya ia merasakan telapak tangan yoona menempel pada keningnya kemudian mendengar yeoja itu keluar kamar

Karena mengantuk taeyeon pun kembali tertidur

………………………………………………

Ponsel milik tiffany berbunyi menampilkan panggilan dari jessica, tiffany pun tersenyum dan mengangkat teleponnya

“Hallo selamat sore unnie”

“Hai… sore juga tiff, kau sedang apa?”

“Aku sedang dalam perjalan unnie, kau?”

“Mau kemana? Aku baru saja selesai bertemu dengan client”

“ke rumah halmoni, dia sedang sakit, apa unnie masih di jepang?”

“Ne… besok pagi aku baru bisa pulang, kau ingin aku bawakan apa?”

“Tak usah repot repot unnie, bawakan semua yang ada aja hehe”

“Hahaha you’re so funny, baiklah nanti kubawakan gunung fuji untukmu”

“Hahaha aku tunggu unnie”

“Bagaimana latihan tadi?”

“Lancar unnie, tapi ssaem tidak hadir”

“Loh kenapa?”

“Dia sedang sakit”

“Benarkah? Kenapa dia tak menghubungiku ya, apa sudah dibawa ke rumah sakit?”

“Sudah unnie, yul unnie yang mengantar dan sekarang yoong sedang berada di rumahnya”

“Yoona?”

“Iya, yul unnie yang meminta”

“Oh… yasudah aku akan mandi, jangan lupa makan ya, see you later”

“Oke, kau juga unnie, bye…”

Tiffany terus tersenyum setelah mematikan panggilannya

“Kau kenapa sayang? umma lihat kau sangat senang”

“Benarkah? Hahaa bukankah aku selalu ceria”

“Tapi tak seperti biasanya, sepertinya anak umma satu satunya ini sedang jatuh cinta”

“Umma, apa cinta itu harus memandang usia?”

“Tidak juga, memangnya kenapa?”

“Tidak apa apa, aku hanya ingin bertanya itu saja”

Tiffany pun kembali tersenyum menatap keluar jendela mobil

……………………………………………..

Taeyeon mngerjapkan kedua matanya, tangannya memegang keningnya yang sudah tertempel kain kompres, ia menengokkan kepalanya dan melihat yoona masih terduduk sedang membaca sebuah buku

taeyeon melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam

“Yoong kau tak pulang?”

“Yul menyuruhku untuk tetap disini” ucap yoona memandang taeyeon lalu kembali membaca

“Kau sudah makan?”

“Sudah, kau tenang saja”

“Kalau kau mengantuk kau tidurlah disampingku, sepertinya masih muat”

“Ne…”

*hening*

Taeyeon terus memperhatikan yoona yang begitu serius membaca

“Yoong”

“Hmmm?”

“Gomawo… “ ucap taeyeon tersenyum pada yoona, yoona pun membalas dengan tersenyum kembali
Saat tengah malam taeyeon mengeluarkan keringat dingin dan tubuhnya menggigil tiba tiba demam tinggi membuat yoona terbangun

“Ssaem kau kenapa?” Tanya yoona pelan

“D..ddingin” ucap taeyeon menggingil

Yoona pun langsung bangun dan menyelimuti taeyeon

“Apa masih dingin?” Tanya yoona, taeyeon hanya mengangguk

Kemudian yoona keluar dari kamar taeyeon dan tak lama ia kembali membawa air hangat mengganti kompres pada taeyeon

Setelah itu yoona kembali duduk ditempat tidur disamping taeyeon, tangannya menarik tubuh taeyeon dalam pelukannya

Yoona memeluk taeyeon dari samping dengan lengannya yang menjadi bantalan kepala taeyeon

Perlahan tangan yoona mengusap lembut lengan taeyeon dengan masih memeluknya

“Apa sudah terasa hangat?”

Yoona merasakan kepala taeyeon mengangguk dan tubuhnya tak lagi menggigil

Yeoja itu terus mengusap usap taeyeon hingga kembali tertidur

Keesokan harinya demam taeyeon sudah turun, perlahan ia membuka kedua matanya dan melihat yoona masih tertidur 

Taeyeon menggeserkan tubuhnya dan kembali memandang yoona

“Apa aku harus sakit terus agar kau bersikap baik padaku?” Ucap taeyeon dalam hati

Tiba2 yoona bergerak dan taeyeon langsung menutup matanya kembali mengira jika yoona akan bangun, namun yeoja itu malah kembali memeluk taeyeon dan tetap tertidur

“Omo omo aku tak bisa bergerak” ucap taeyeon dalam hati, tubuhnya telah dikunci yoona dalam dekapannya dengan kepala menyandar pada dada yeja itu hingga ia bisa mendengar degup jantung yoona

“Kenapa rasanya begitu nyaman”

Taeyeonpun memejamkan kedua matanya kembali tertidur

*ceklek* pintu kamar taeyeon kembali tertutup setelah jessica mengintipnya, ia tak ingin membangunkannya setelah melihat taeyeon tertidur dalam pelukan yoona

“Ini akan menjadi awal yang baik untuk mereka berdua” gumam jessica sambil tersenyum

Kemudian ia membuka ponselnya dan menelepon tiffany

“good morning” sapa jessica begitu teleponnya tersambung

“Hai unnie morning too, apa kau sudah sampai di seoul?”

“Ne, aku baru saja sampai dirumah taeyeon”

“Oh… bagaimana kabar ssaem?”

“Dia akan segera sembuh, apa kau sudah sarapan?”

“Belum hehe aku baru saja bangun”

“Yah mentang mentang hari minggu”

“Hehehe habisnya yoong tak ada, biasanya kami jogging setiap minggu pagi”

“Kau tidak ada cara hari ini?”

“Tidak ada unnie, wae?”

“Kalau begitu segeralah mandi, aku akan menjemputmu”

“Eh? kita mau kemana unnie?”

“Aku akan mengajarimu berhias”

“Benarkah? Wah biklah aku akan segera mandi! Bye unnie” *klik*

Jessica tertawa menggelengkan kepalanya kemudian ia pergi untuk menjemput tiffany

“Selamat pagi amonim.. aboji” sapa jessica begitu sampai di kediaman tiffany dan disambut oleh kedua orangtuanya

“Selamat pagi… jessica kan? Masuklah… miyoung baru saja selesai mandi”

“oh ne…”

“Aigooo kau cantik sekali jessica”

“Hehe kamsahamnida amonim” ucap jessica salah tingkah

“hay unnie, kajja kita berangkat” ucap tiffany begitu semangat setelah turun dari tangga

“Kalian tidak sarapan dulu?”

“Kami sarapan diluar saja appa hehe”

“yasudah kalian hati hati ya” ucap umma tiffany mengantar keduanya hingga depan pintu

..

“Apa kita akan langsung ke rumahmu unnie?”

“Anni… kita ke mall dulu membeli beberapa peralatan make up yang belum lengkap”

“Kau sungguh akan melakukannya untukku?”

“Tentu saja :)”

“Kau baik sekali unnie, aku bahagia sekali bisa mengenalmu” ucap tiffany memeluk lengan jessica yang sedang menyetir, yeoja itu tersenyum dan mengusap lembut kepala tiffany

………………………………….

“Hooaaaaammmm…..” yoona menggeliat terbangun dari tidurnya, ia melihat ternyata taeyeon sudah tidak ada disampingnya, ia pun bangun dan menengok ke segala arah

“Oh kau sudah bangun yoong” ucap taeyeon yang baru keluar dari kamar mandi, yoona langsung bangun dan memapah taeyeon yang masih terlihat lemas

“Kenapa ssaem tak membangunkanku, bagaimana apa demammu sudah turun?” Ucap yoona tangannya memeriksa kening taeyeon yang sudah hangat

“Kau terlihat kelelahan pasti kau tak tidur semalaman karena ku, lagipula aku hanya ingin mencuci wajah”

“Duduklah disini, aku akan membuatkan ssaem sarapan” ucap yoona mendudukkan taeyeon di tempat tidurnya dan menyelimuti yeoja itu setengah badan

Tak berapa lama yoona pun kembali dengan membawakan bubur, kemudian ia duduk disamping taeyeon dan menyuapinya

“Yoong gomawo, maafkan aku kalau aku selalu membuatmu kesal”

“Anni, maafkan aku dengan sikapku ssaem”

“Aku tau kau orang yang sangat baik” 

“Benarkah?” 

“He.em”

“Ssaem”

“Hmm?”

“Bolehkah aku menyalakan tv? Sekarang film kesukaanku sedang tayang”

“Tentu saja, remotenya ada dalam laci

Yoona pun segera mengambil remote dan menyalakan tv, ia pun menemukan chanel yang dituju dan menonton film kesukaannya “kartun” dengan senang ia pun menontonnya sementara taeyeon yang melihatnya terkejut dan tertawa menggelengkan kepalanya melihat siswanya itu

“Hahaha kupikir kau akan menonton apa, ternyata kartun.. kau tetap saja seperti anak anak yoong”

“Aku tak suka drama ssaem”

“agree with you, eh apa orang tuamu tak mencarimu?” Pertanyaan taeyeon berhasil membuat yoona terdiam sejenak dan wajahnya sedikit murung

“orang tuaku sudah meninggal ssaem”

“M..mianhae yoong, aku baru tau” sesal taeyeon

“Gwaenchanna… kajja habiskan buburmu, setelah itu kau minum obat agar lekas sembuh” ucap yoona kembali ceria

…………………………………..

“Haah akhirnya selesai juga, mian tiff mmbuatmu lelah berkeliling, ehehe beginilah kalau jalan bersama seorang shopholic” ucap jessica setelah memasukkan barang barangnya kedalam mobil

“it’s ok unnie, aku menikmatinya”

“kau tunggulah didalam, ada sesuatu yang belum aku beli”

“Ne unnie”

Jessica pun keluar dari mobil dan berlari kedalam mall. Tak berapa lama ia kembali membawakan beberapa es krim

“igo, kau pasti kepanasan” ucap jessica memberikan beberapa es krim pada tiffany

“Gomawo unnie, kyaaa  pink!!” Ucap tiffany excited

“Apa kau suka warna pink?”

“Tentu saja unnie, pink is my life :)” ucap tiffany tersenyum senang membut jessika terpaku menatapnya

“Kau benar benar sangat mirip dengannya”

Flashback

Jessica saat itu sedang berada disebuah cafe dan hendak membayar ke kasir namun saat antri menunggu yeoja didepannya ia melihat keributan yang terjadi antara yeoja itu dengan seorang kasir

“Kyaaa pink! This mine, give it to me”

“i’m sorry miss this is not for sale”

“But pink is mine! pink is my life! Give It to me”

“I’m sorry miss”

“What?! You like pink too? dude are you gay?”

“No miss, this is a souvenir of this cafe u can’t take this, i’m sorry”

Tiffany pun kesal dan mempoutkan bibirnya, sementara jessica sedikit tertawa merasa lucu dengan yeoja dihadapannya itu, ia juga menyukai warna pink namun tak menyangka jika ia menemuka seseorang yang sangat menggilai warna itu, ia pun berjalan mendekati mereka berdua

“Minho, please give that to her” ucap jessica pada kasir itu

“Oh jessicashi, baiklah…” ucap kasir itu yang telah mengenal jessica, kemudian ia memberikan suvenir hiasan berwarna pink itu pada yeoja yang ngotot itu

“Hey thank you, apa kau pemilik kafe ini?”

“tidak, sahabatku yang memiliki kafe ini, kau bukan berasa dari korea?”

“No, aku baru saja datang dari LA, perkenalkan aku stephanie young”

“Jessica jung” ucap jessica tersenyum, dari situlah ia mengenal sosok stephanie sesesorang yang pernah mengisi hatinya

Flashback end

“Unnie kenapa kau melamun?”

“Eh sorry, hehe kajja kita pulang”
to be continued

My Little Rascal part 2

image

My little rascal
Writer : Human Paper
Length : Chaptered
Cast : im yoona, kim taeyeon, jessicajung, tiffany hwang, kwon yuri, choi sooyoung, hyomin and other cast
Gender : YURI girlsXgirl

Not real yak, yaiyalah

Hampir kehabisan ide 😂
Jan lupa komen ya, klo mau

…………………………………………………

“Jam pelajaran sudah berakhir kalian boleh pulang, kecuali ketua kelas setelah ini temui saya di ruang guru ya, kalian yang pulang hati-hati di jalan” ucap taeyeon mengakhiri pembelajaran hari itu kemudian berlalu meninggalkan kelas

*toktoktok* suara pintu ruangan taeyeon diketuk
“Masuklah” ucap taeyeon dari dalam
Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok yoona dan tiffany
“Oh kalian, ada perlu apa?”
“Harusnya aku yang bertanya seperti itu, ada apa memanggilku ke ruanganmu?” Tanya yoona
“Oh jadi kau ketua kelas?” Ucap taeyeon “bisa bisanya mereka memilih bocah rascal ini menjadi ketua kelas” tambahnya dalam hati
“Ne…”
“Begini, tadi saat rapat kepala sekolah memberi tahu jika dua minggu lagi sekolah akan mengadakan festival dan ada beberapa lomba yang harus diikulti oleh semua kelas, aku ingin memintamu memberitahukan pada semua siswa dikelas kita, dan kita akan membahas karya apa yang akan kita tampilkan nanti”
“Oh….”
“What? Hanya itu?” Tanya taeyeon mulai kesal
“Tinggal kau atur saja kapan kita akan membahasnya”
“Baiklah, kebetulan besok hari minggu kita bertemu jam 10 pagi di seoul depstore bagaimana?”
“Baiklah”
“Ini, simpan dulu nomor ponselmu agar aku mudah menghubungimu” ucap taeyeon menyerahkan ponsel miliknya pada yoona, yoona pun menerima dan menyimpan nomor ponsel miliknya
“Sudah”
“Oke gomawo… kalian boleh pulang dan hati hati dijalan”
“Ne… kau juga songsaengnim” ucap tiffany
“Oh chankkaman! Apa kalian masih berjalan kaki?”
“Ne songsaengnim”
“rumah kalian cukup jauh, apa tidak sebaiknya memakai bus saja?”
“Anni songsaengnim, kalau begitu kami pamit dulu” ucap tiffany kemudian keduanya keluar meninggalkan taeyeon dalam ruangannya
“Huh aneh sekali” gumam taeyeon, ia pun segera membereskan barang barang miliknya dan segera berlalu meninggalkan sekolah
Hari ini taeyeon tidak membawa mobil dan tidak bisa dijemput jessica karena sahabatnya itu sedang ada janji dengan client nya, akhirnya taeyeon memutuskan untuk naik bus
“Hey… kemana mobilmu?” Tanya yuri menepikan motornya begitu melihat taeyeon sedang berdiri di halte bus
“Mobilku sedang berobat dibengkel hehe, kau baru pulang yul?”
“Ne… kalau begitu kajja ku antar kau pulang”
“Ah apa tak merepotkanmu?”
“Gwaenchana… naiklah, tapi mian aku tak bisa mengantarmu pakai mobil”
“It’s okay… aku meyukainya”
Yuri pun menyerahkan helm pada taeyeon dan memboncengnya mengantar taeyeon pulang ke rumahnya

Sesampainya
“Kau yakin tak ingin mampir yul?”
“Anni… aku harus menyiapkan makan untuk sepupuku”
“Oh.. apa dia tinggal dirumahmu?”
“Ne.. kami tinggal berdua”
“Kalau begitu hati hati dijalan ya, gomawo telah mengantarku”
“Ne… bye…”
“Bye…”

*drrrrt… drrrt…* ponsel taeyeon bergetar
“Hallo sica”
“taeng apa kau masih di sekolah?”
“No, aku sudah di rumah baru saja sampai”
“Kau pulang dengan siapa? Tadinya aku akan menjemputmu”
“Tenang saja, tadi yuri mengantarku pulang”
“Eiyyyy si handsome girl itu, sepertinya sebentar lagi aku akan menerima undangan pernikahan dari sahabatku ini eoh!”
“Yah yah yah!!”
“Hahahaha….”
“Oh sica, mau kah kau membantuku?”
“Of course, apa itu?”
“Besok aku akan bertemu dengan ketua kelas yang tak lain si bocah menyebalkan itu untuk membahas acara festival di sekolah nanti, temani aku ya barangkali nanti kau memiliki ide untuk kelasku”
“Hahaha bocah itu seorang ketua kelas? Katamu dia sangat nakal dan menyebalkan”
“Makanya itu aku juga heran”
“Hahaha yasudah baiklah, jam berapa aku menjemputmu?”
“Jam 9 pagi”
“Okay… kalo begitu aku kembali bekerja dulu, bye lil baby”
“Yaish…!!” *tuutttuttt*
……………………………………

Keesokan harinya
“Morning unnie…” ucap tiffany saat memasuki rumah yuri
“Morning miyoungie… tumben sekali jam segini sudah rapi, kalian mau kemana?”
“Kami akan ke depstore bertemu wali kelas membahas acara festival nanti”
“Oh… tapi sepertinya yoona belum bangun, kkah kau lihat saja”
“Oh my god… kalau begitu aku kekamarnya dulu ya”

Tiffany berjalan menuju kamar yoona, benar saja saat masuk ia melihat yoona masih terlelap dalam tidurnya
Tanpa pikir panjang tiffany langsung melompat keatas tempat tidur dan menindih tubuh yoona
“im yoona! Ireooonaaa…!!” Teriaknya
“Yaish… ini masih pagi miyoungie, lagipula ini hari minggu” ucap yoona enggan membuka mata
yah! Kau tidak ingat eoh? kita ada janji bertemu dengan wali kelas yoong”
“Haaaah… menyebalkan sekali, tunggulah aku mandi dulu”
Yoona pun dengan terpaksa bangun

………..

*tinntiiinnnn* taeyeon segera keluar rumah begitu mendengar klakson mobil jessica
“Kita akan kemana?”
“depstore, kita akan bertemu disana”
“Okay…”

yoona telah terlihat rapi dan menghampiri sahabatnya yang sedang asik mengobrol dengan yuri
“Kajja miyoungie” ucap yoona
“Kau tak sarapan dulu? Aku membuatkanmu sandwich” ucap yuri
“Aku sedang tak nafsu, nanti saja aku makan”
“Tapi kau jangan sampai lupa ya”
“Ne…”
“Ini kunci motornya, kalian hati hati di jalan”
“Oke unnie, kami berangkat dulu”
………………………………

Yoonfany menghampiri taeyeon yang sudah datang terlebih dahulu di sebuah foodcourt
“anyeong songsaengnim, Mian menunggu lama” sapa tiffany membungkukkan badannya
“It’s okay, kalian kesini menggunakan apa?”
“motor” jawab yoona singkat
“Kalian boleh duduk, perkenalkan ini teman ku jessica”
Jessica pun mengalihkan pandangannya setelah sibuk dengan ponselnya, namun ia terkejut dengan yeoja yang sudah duduk dihadapannya itu

image

image

“Stephanie??”
“Ne?” Tanya tiffany tak mengerti
“Oh sorry, anyeong jessica jung” ucap jessica kemudian mengulurkan tangannya
“Tiffany hwang imnida” jawab tiffany membalas uluran tangan jessica disusul dengan yoona
“Baiklah, kita mulai bahas tentang festival nanti, jadi kalian ingin mengusulkan apa?” Tanya taeyeon
“Entahlah.. kelas kami selalu tak bersemangat jika menyangkut hal ini, masalahnya kita tidak pernah menang” ucap tiffany
“Hey kau tak boleh berkata seperti itu, kita harus tetap optimis dan berusaha” ucap jessica
“Hehehe mian unnie” ucap tiffany Tertawa malu

image

“Di festival nanti akan ada lomba fashion show, menyanyi untuk antar siswa dan antar wali kelas, dan 1 karya seni bebas, kau bisa menentukan siapa saja yang akan ikut lomba yoong” ucap taeyeon pada yoona yang sedari tadi hanya diam saja tak tertarik
“Aku terserah kau saja songsaengnim lagipula sepertinya teman teman kelas yg lain tidak akan mau seperti sebelum2nya”
Yah! Kau tak boleh begitu… oh ya sica kau kan seorang model dan designer, kau bisa bantu aku kira kira siapa yang cocok untuk mengikuti lomba fashion? Aku mempunyai foto album kelasku kau bisa melihatnya”
“Tak perlu, menurutku orang didepanku terlihat menarik” ucap jessica tersenyum menatap tiffany

image

“Hah? Naega?”
“of course, wajahmu sangat cantik”  puji jessica dan tentu saja membuat kedua pipi tiffany memerah
“Oke, bagaimana denganmu tiffany? Apa kau mau?” Tanya taeyeon
“Ak..akuu… aku tidak tau caranya berdandan yang cantik”
“Tenang saja, jessica yang akan meriasmu nanti, kau mau kan sica?”
“Tentu saja”
“Baiklah satu orang telah terpilih, dan kau yoong apa kau bisa bernyanyi?”
“Tidak”
“Eiyy kau yoong, suaramu kan sangat bagus” ucap tiffany
“Yah! Kau ini” ucap yoona gemas pada sahabatnya

image

“Benarkah? Kalau begitu kau yang akan ikut lomba” ucap taeyeon sambil mencantumkan nama yoona pada catatannya
“Yah yah yah! Kau tak boleh seenaknya begitu, aku tidak mau”
“Hey.. kau bilang terserahku, ya aku yang memilihmu kau tak boleh menolak”
“Ayolah yoong, kelas kita harus dipandang juga, selama ini kita selalu kalah dengan kelas a” mohon tiffany
“Huffhtt baiklah baiklah jika kau yang meminta, oke aku akan ikut”
“Nah! Good boy!” Ucap taeyeon senang
“I’m not a boy!” Kesal yoona
“Iya iya… mian, tinggal karya seni bebas kira kira kita akan melakukan apa ya?”
“Bagaimana kalau drama?” Ucap tiffany
“Saran yang bagus, menurutmu yoona?”
“Okay”
“Baiklah, oh ya kalian ingin makan apa? Biar aku yang traktir” ucap taeyeon
“Tidak usah, kami pulang saja” jawab yoona
“Tapi yoong, kau kan belum makan”
“Benarkah? kalau begitu kalian harus makan dulu aku tak mau kalian sakit”
“Tidak, aku ingin pulang saja kalau kau mau makan kau saja miyoungie”
“Anni anni… aku ikut denganmu yoong, songsaengnim maafkan kami tak bisa bergabung”
“Its okay, besok kita akan bahas lagi di kelas, makasih atas waktu kalian”
“Ne songsaengnim, kalau begitu kami pamit dulu”
“Tunggu! Simpanlah nomormu disini” ucap jessica memberikan ponselnya pada tiffany
“Baiklah”
“Hati hati dijalan ya”
setelah berpamitan yoonfany pun pergi

“See? Kau lihatkan dengan sikap bocah itu sica”
“Hahaha menurutku dia lucu taeng”
“Lucu bagaimana, kau tak lihat bagaimana menyebalkannya dia”
“kalian hanya belum saling kenal dekat saja baby”
“huffth…. yah! Kau kenapa? Kulihat kau senang sekali sica”
“ne..” *cup* jessica mencium kilat pipi taeyeon
“Yah? kenapa kau tiba tiba menyeramkan”@11#$$#
“Berkatmu aku menemukan kembali stephanie taeng” ucap jessica tersenyum kini matanya mulai berkaca kaca
“Stephanie? Who’s that?”
“My wife”
“Your wife? Kapan kau menikah? Mengapa tak mengundangku eoh?”
“Yes, kami hampir menikah namun Tuhan terlebih dulu mengambilnya” ucap jessica, kini airmatanya mulai lolos
“Oh my god, i’m sorry sica…” ucap taeyeon memeluk sahabatnya itu
dulu jessica memiliki seorang kekasih bernama stephanie young yang awalnya menjadi model yang selalu tertarik dengan desain yang jessica buat hingga akhirnya mereka begitu dekat dan saling menyukai satu sama lain, setelah 3 tahun berpacaran akhirny jessica melamarnya dan tanggal pernikahan sudah ditentukan namun sayang, saat fitting baju tiba tiba tiffany jatuh pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit, jessica sangat terpukul begitu mengetahui jika calon isterinya telah mengidap kanker darah stadium akhir, jessica selalu menemaninya hingga akhirnya setelah 2 bulan berjuang stephanie menghembuskan nafas terakhirny dipelukan jessica membuat yeoja itu sangat terpukul namun ia masih masih teringat kata kata terakhir tiffany

Percayalah, suatu saat kita pasti akan bertemu kembali jessie”
Setelah menceritakan kisahnya, jessica membuka ponselnya dan memperlihatkan foto dirinya ketika bersama stephanie

image

“Oh my god sica, dia sangat mirip dengan tiffany, bagaimana bisa” ucap taeyeon excited dengan menutup mulutnya
“Ya, berkat kau taeng”
“Mungkin ini jawaban dari tiffany, aku akan selalu mendukungmu”
“Gomawo taeng”
Keduanya kembali berpelukan

…………………………
diperjalanan
“Yoong, mengapa hari ini kau banyak diam?”
“miyoungie bisakah kau berhenti sebentar?”
“Oke…” ucap tiffany kemudian menepikan sepeda motor yang ditumpanginya bersama yoona
“Kau kenapa yoong, omo wajahmu pucat sekali”
“Perutku sakit sekali”
“Kau membawa obatmu?” Tanya tiffany khawatir, yoona hanya mengangguk
“Kalau begitu tunggulah disini aku akan membeli roti dan air mineral dulu” ucap tiffany dan yoona kembali mengangguk
Tiffany pun segera berlari mencari sebuah toko
Tak berapa lama tiffany kembali dengan membawa sekantong plastik berisi air mineral dan roti
“Makanlah dulu rotinya yoong” ucap tiffany membukakan bungkus roti dan menyuapi yoona yang sudah duduk dibangku taman tak jauh dari motornya
“Gomawo…”
“Lain kali kau harus sarapan yoong, aku tak ingin kau seperti ini lagi”
“Ne… mian membuatmu khawatir”
“Gwaenchana…. yg penting sekarang kau kembali membaik”
Setelah meminum obat, mereka berdua kembali pulang ke rumah yoonyul

“Yoong, sudah sampai” ucap tiffany
“…………….” tidak ada jawaban dari seseorang dibelakangnya itu, ketika tiffany menoleh ternyata yoona telah tertidur dengan memeluknya dan menyandarkan kepalanya pada pundak tiffany, efek obat yang yoona minum membuatnya mengantuk
Dengan hati hati tiffany memapah yoona sampai kedalam kamarnya, setelah berhasil membaringkan yoona ia menyelimuti yeoja itu
“kau harus lekas sembuh yoong” ucapnya sambil mengusap lembut kepala yoona yang tertidur pulas itu
*drrrtt…drrrttt* ponsel tiffany bergetar menampilkan sebuah pesan dari nomor baru, kemudian ia membukanya

“Apa kau sudah sampai? Ini aku jessica”

“Ne.. baru saja unnie, kalau begitu aku akan menyimpan nomormu”

“Baiklah, kau jangan lupa makan”

“Ne unnie, kau juga”
Tiffany meletakkan ponselnya setelah jessica tak lagi membalas pesan darinya, karena lelah yeoja itu tertidur disamping yoona

Menjelang malam ponsel tiffany kembali berbunyi
“Miyoungie… ireona.. ponselmu berbunyi” ucap yoona membangunkan yeoja disampingnya
“Ngghh…… nuguya?”
“I don’t know aku tak melihatnya mungkin ibumu”
tiffany pun dengan malas meraba meja dan mengambil ponselnya dengan mata yang masih terpejam
“Hallo, mom… i’m at yoong’s home” ucap tiffany
“hey wake up, kau salah orang.. ini aku tiff”
“Oh my god jessie unnie?! Mian unnie aku tak melihat layar aku kira ummaku”
“Hahaha gwaenchana… apa kau sudah makan malam?”
“Belum unnie, tadi aku ketiduran”
“Kalau begitu makanlah, oiya aku ingin memberitahumu mulai besok kau bisa latihan bersamaku untuk lomba fashion show nanti”
“ne unnie, benarkah? tapi…emmm…”
“Tapi apa?”
“Apa itu… gra..tis unnie?”
“Hahaha tentu saja tidak”
“Yaaah….”
“Kau harus mentraktirku jika menang hahaa”
“Yaish… kau membuatku terkejut saja”
“Hahaha kau lucu sekali, tentu saja ini gratis kau tenang saja”
“Hehehe gomawo unnie…”
“Oke… kalau begitu kkah makanlah”
“Baiklah, bye…”
*klik* tiffany mematikan ponselnya

“Nugu?” Tanya yoona
“Jessica unnie, kau tau? Mulai besok dia akan melatihku yoong! Yyaayy!!”
“Hahaha kau senang sekali miyoungie”
“Tentu saja, menjadi seorang model adaah impianku”
“aku tau… kau beruntung mengenalnya, dan sepertinya dia menyukaimu”
“Nugu? Jessica unnie? Memang beruntung kenapa?”
“Karena dia seorang designer dan model yang cukup terkenal”
“Omo! Benarkah? kau tahu dari mana yoong? Pantas aku merasa pernah melihatnya”
“Aku sering baca majalah punya yul dan sering melihat orang itu”
“Wawww! Ini akan sangat menyenangkan! Ahahaha!” Ucap tiffany excited dan meloncat loncat diatas tempat tidur yoona
“Aduh aduh appoo…” rengek yoona memegang perutnya
“Omo omo! Mian yoong aku terlalu senang, maafkan aku…” sesal tiffany matanya mulai berkaca kaca
“Tentu saja ini bercanda, ahahaha” yoona menggulingkan tiffany dan menggelitikinya hingga mereka berdua berguling guling diatas kasur milik yoona
“Aaahahah geliiii hentikan yooong!! Ahahaha”

“Yooong! miyoungie! Lekas turun makan malam sudah siap…!” Teriak yuri dari bawah
begitu mendengar yuri, yoona dan tiffany segera berlari kebawah

Diruang makan
“Miyoungie, tadi sore umma menelepon mencarimu katanya kau tak mengangkat telepon” ucap yuri
“Benarkah? ah aku tak mendengarnya karena tertidur, mian unnie”
“Gwaenchana aku sudah menjelaskannya, kau akan menginap kan? Aku sudah memberitahu umma”
“Waah daebak! unnie tahu saja haha”
“Tentu saja, dan… bagaimana dengan rapat tadi pagi? Kelas kalian akan menampilkan apa?”
“Kami akan me….mmmhh!!!”
“Sssst…. jangan dikasih tau miyoungie, ini rahasia” ucap yoona membekam mulut tiffany
“Yah! Menyebalkan”
“Unnie, apa kau juga akan tampil?”
“Entahlah, aku malas hehe”
tampil saja please.. aku sudah lama tak melihatmu bermain gitar, kau sangat keren sekali” ucap tiffany
“Benarkah? Hahaha baiklah kalau begitu”
“Yah miyoungie, kau jangan memujinya seperti itu”
“Memangnya kenapa? Aku memang mengagumi yul unnie kok, ah… apa kau cemburu miyoungie”
“Tentu saja, kau hanya milikku dan hanya idola padaku” ucap yoona merangkul sahabatnya erat
Ketiganya pun mengisi makan malam dengan penuh canda

…………………….

Keesokan harinya

“Unnie kami berangkat dulu” pamit tiffany setelah yoonfany sarapan
“Hey… bukalah pintu garasi”
“Ada apa memang?”
“Buka saja”
Ketiganya pun berjalan menuju garasi, yoonfany terkejut setelah membuka garasi
“Woaahhh sepeda motor baru!”
“Yuppp untuk kalian berangkat ke sekolah, kasian kan jika miyoungie terus terusan mengayuh sepeda memboncengmu yoong”
“Waaah…. gomawo unnie, kyaaaa warnanya pink!!” Girang tiffany memeluk yuri
“Hahaa aku selalu tau selera adik adikku”
“Kau memang the best!”
“ayo kita berangkat bareng, ini kuncinya”
Ketiganya akhirnya berangkat bareng dengan setiap perjalanan diisi dengan tawa
Saat dilampu merah taeyeon melihat mereka bertiga sedang bercanda tawa
“Mereka akrab sekali bersama yuri, terutama yoona aku tak pernah melihatnya tertawa senang seperti itu”

…………………………….

“Selamat siang mian mengganggu waktu kalian, berhubung jam mata pelajaran bahasa kosong bagaimana kalau kita bahas soal festival yang akan diadakan dua minggu lagi?” Ucap taeyeon
“Ne songsaengnim” ucap semua siswa
“Kemarin saya sudah membahasnya dengan ketua kelas kita, silahkan im yoona maju kedepan dan jelaskan”
Yoona pun berjalan kedepan
“Guys, di festival nanti seperti biasa ada beberapa lomba”
“Kita pasti akan kalah lagi yoong” ucap salah satu siswa
“Benar, biasanya juga kita tak pernah mendaftar” ucap salah satu siswa yang lainnya
“Guys… tenanglah, kali ini kita akan mendaftar, kita tak boleh dilecehkan oleh kelas a terus, siapa yang ingin menjadi peserta lomba fashion show dan bernyanyi? Aku sudah menetapkan miyoungie untuk peserta fashion show namun barangkali kalian ingin merubahnya”
“Miyoungie saja, dia kan memiliki wajah yang cantik” ucap siswa
“Iya benar aku setuju” ucap yang lainnya
“Oke, kalau begitu fix ya miyoungie yang jadi peserta fashion show, lalu untuk lomba bernyanyi? Ada yang mau?”
“Kau saja ketua”
“Iya benar kau saja, kau kan mantan anak band”
“Baiklah, tapi aku mohon kekompakkan kalian untuk mendukung nanti”
“Tenang saja, kami pasti akan mendukung” ucap semua siswa
Taeyeon menatap mereka kagum, terutama pada yoona dia tak menyangka bocah menyebalkan itu bisa memimpin kelasnya
“Oke, lalu untuk lomba taetakhir bagaimana kalau drama musikal? Apa kalian setuju?”
“Boleh saja, kita belum pernah mencoba itu”
“Yang lain?”
“Oke setuju, kapan kita akan mulai latihan? Dan drama tentang apa yang akan kita bawa?”
“Mulai hari ini setelah pulang sekolah bagaimana? Soal tema nya nanti aku dan wali kelas akan rundingkan kembali”
“Baiklah kami setuju”
“Oke, gomawo…” ucap yoona kemudian kembali duduk dibangkunya
“Yup, semua sudah diputuskan jika tiffany hwang yang akan mengikuti lomba fashion dan im yoona yang akan mengikuti lomba bernyanyi, Thanks guys atas partisipasinya kalian boleh beristirahat dan jika ada yang ingin mengusulkan tema drama kita silahkan datangi saya di kantor, saya permisi dulu” ucap taeyeon kemudian pergi meninggalkan kelas

………….

“Oh? Bukankah kau jessica? sedang apa kau berdiri disini?” Tanya yuri saat melihat jessica berdiri di koridor terlihat kebungungan
“Oh hai yuri, aku sedang menunggu taeyeon tapi dia tak mau mengangkat telepon dariku”
“Mungkin dia masih di kelas, kajja aku antar kau ke ruangannya”
“Oh gomawo…”
Yuri pun mengantar jessica, benar saja saat memasuki ruangan taeyeon ia melihat ponsel taeyeon tergeletak diatas meja kerjanya sementara pemiliknya tak ada di dalam ruangan
“Kau bisa menunggu disini, kau ingin kubuatkan minuman apa?”
“ah tak usah yul, aku membawa minuman botol”
*ceklek* pintu terbuka menampilkan taeyeon
“Hai yul, oh kau sudah disini sica, sorry aku baru selesai dari kelasku”
“Kalau begitu aku keuar dulu” ucap yuri
“eh tunggu yul!”
“Iya taeng?”
“Anu… apa aku boleh meminjam lapangan basket?”
“tentu, kau ingin bermain basket?”
“Anni… kelasku akan mengadakan latihan untuk lomba saat festival nanti”
“Oh… pakailah, hari ini sedang tidak ada latihan”
“Baiklah, gomawo…”

Setelah jam pelajaran berakhir, semua siswa kelas 2c berkumpul di dalam gedung arena lapangan basket
“Oke kawan kawan, bagaimana? Apa ada usul tentang tema drama yang akan kita tampilkan?” Tanya taeyeon
Namun semua siswa tidak ada yang angkat bicara
“Kenapa kalian diam saja? Ayolah… saya terima apapun usulannya” ucap taeyeon lagi
“Cerita putri salju saja taeng” usul jessica yang ikut bergabung
“emmmm…. ide bagus, bagaimana apa kalian keberatan?”
“Itu saja songsaengnim” ucap salah satu siswa kemudian disetujui oleh siswa lain
“Baiklah, kalau begitu jessica unnie yang akan mengajari kalian”
“What??!! Why me?” Ucap jessica terkejut
“Karena kau yang mengusulkan, lagipula kau kan mantan anak teater sica hehehe ayolah bantu kelasku”
“Huhhh baiklah, lalu siapa yang ingin menjadi putri, pangeran, peri jahat dan 5 kurcaci?”
“Bagaimana kalau tuan putrinya tiffany saja dan pangeran nya yoona” ucap para siswa
“Yah yah!! Kenapa aku lagi? Aku sudah mengikuti lomba lain” ucap yoona
“Ayolah yoong, demi kelas kita”
“Oh my god! Baiklah, tapi kau harus menjadi salah satu kurcaci hyuna hahaha”
“Oke, siapa takut”
“So, butuh 4 lagi untuk kurcaci danperi jahat, siapa yang akan ikut?” Tanya jessica
“Aku saja yang jadi peri jahat” ucap yejin
“Okay, an then?”
“Aku mau jadi kurcaci” ucap joy
“Aku juga” ucap wendy
“Aku” ucap irene
“Kalau begitu aku juga” ucap yeri

“Okay, semuanya sudah lengkap dan kau taeng yang akan membacakan naskah nanti, sekarang yang menjadi pemain segera memisahkan diri”

Siswa yang menjadi pemain drama pun segera melakukan latihan dengan intruksi dari jessica
hingga saat adegan dimana sang putri telah tertidur dan akan dicium pangeran
“Pangeranpun datang dan melihat putri salju yang telah lama tertidur karena racun dari buah apel yang ia makan” ucap taeyeon membacakan naskah yang telah dibuat (dadakan) oleh jessica
“pangeran, hanya cinta sejati yang bisa menghilangkan racun kutukan dari tubuh putri, aku yakin kaulah cinta sejatinya” ucap yeri
“Baiklah aku akan mencobanya” ucap yoona kemudian wajahnya mendekatkan diri pada wajah tiffany yang sedang memejamkan kedua matanya memerankan sang putri, sedikit demi sedikit wajahnya semakin mendekat hendak mencium tiffany hingga yeoja itu sedikit mengintip
“Hmmmffft…. hahahhaa lucu sekali hahahaha aku tak bisa menahannya” yoona tak bisa menahan tawanya dan tiffany pun ikut tertawa
“Yah! im yoona bermainlah dengan serius!” Ucap taeyeon kesal karena sudah beberapa kali mengulang
“Lagi pula posisimu salah yoong, harus nya seperti ini, taeng bacakan lagi” ucap jessica kemudian berjalan menghampiri tiffany untuk memberikan contoh
Tiffany pun kembali memejamkan matanya
Seelah naskah dibacakan jessica mulai mencontohkan peran sebagai pangeran, ia pun mendekati tiffany dan membungkukan badannya, perlahan wajahnya mendekati wajah tiffany
“Oh my god, kenapa kau mirip sekali dengan stephanie?” Ucap jessica dalam hati saat memperhatikan wajah tiffany dalam jarak yang sangat dekat hingga ia lupa dengan apa yang sedang ia lakukan, karena terdiam cukup lama tiffany pun penasaran dan membuka matanya hingga mata tiffany dan jessica saling berpandangan dalam jarak yang sangat dekat
“Beautiful eyes” ucap keduanya bersamaan namun jessica segera tersadar dan buru buru menegakkan badannya kembali
“Eh oh sorry… ya seperti itu… kau harus seperti itu” ucap jessica gelagapan
“Oh.. ne songsaengnim” ucap yoona yang tak menyadari kesalah tingkahan jessica

Waktu telah menunjukkan pukul 3 sore
“Oke sampai disini dulu latihannya, aku rasa kalian sudah bisa menghapal peran kalian, tinggal diperdalam saja” ucap jessica
“kalau begitu kalian boleh pulang dan hati hati di jalan ya”
Semua siswa pun satu persatu meninggalkan lapangan menyisakan taeyeon dan jessica yang merapikan barang barang bekas latihan, yoona dan tiffany pun ikut membantu
“Kau punya 2 beban yoong, aku harap kau bisa melakukannya dengan baik dan jagalah kesehatanmu” ucap taeyeon namun yoona hanya diam saja enggan menjawab dan taeyeon sudah terbiasa dengan sikapnya
“Unnie kapan kau akan melatihku?” Tanya tiffany pada jessica
“Oh iya, apa kau tidak merasa lelah?”
“Anni”
“Kalau setelah ini bagaimana?”
“Baiklah, tapi aku akan mengantar yoona pulang dulu unnie”
…………………………………………..

tiffany kini berada dirumah jessica
“Unnie kenapa sepi sekali?”
“Aku hanya tinggal sendirian disini, kedua orang tuaku di LA”
“Benarkah? Wah unnie juga darisana? Kita sama” ucap tiffany tersenyum lagi lagi membuat jessica terpana karena eye smile nya
“Kau benar benar sangat mirip” gumam jessica
“Ne? Kau berkata apa unnie?”
“eh nothing, tiff apa kau memiliki seorang kakak?”
“Anni… aku hanya anak tunggal unnie”
“Oh… kalau begitu aku mau mandi dulu, jika kau ingin minum atau makan ambil saja di kulkas ya, anggap saja seperti rumah sendiri”
“Ne unnie
Jessica pun memasuki kamar mandi sementara tiffany hanya duduk di sofa

Beberapa saat kemudian jessica telah mengenakan pakaiannya dan menghampiri tiffany namun ia melihat gadis itu tengah tertidur di sofa karena terlihat kelelahan akhirnya jessica enggan untuk membangunkannya dan hanya duduk disampingnya
“Kau terlihat seperti bayi jika sedang tertidur” gumam jessica

“engnghhh…..” tiffany menggeliat dan saat membuka matanya ia melihat jessica sedang duduk disampingnya begitu serius menggambar desain,  pakaian tanpa sadar ia tersenyum memandang jessica “yeoppodaa” ucapnya dalam hati

image

Namun ia segera sadar
“Omo! Unnie, mian aku ketiduran mengapa kau tak membangunkanku?”
“Oh kau sudah bangun, gwaenchana kau terlihat kelelahan jadi aku tak tega membangunkanmu”
“kau sedang apa unnie?” Tanya tiffany
“Menggambar desain baju pesanan”
“Bolehkah aku melihatnya?”
“Of course”
Tiffany pun mengambil salah satu buku koleksi desain yang jessica buat dan melihatnya

image

“Woaaah…. daebak, ini sangat cantik unnie!” Puji tiffany
“Thanks…”
*kruurkkkkruukkrrr*
Jessica menoleh kesumber suara
“Ehehehe mian unnie” ucap tiffany tertawa malu karena perutnya berbunyi

image

“Hahaha i got you! kajja kita makan” ucap jessica meletakkan buku dan alat gambarnya kemudian ia menarik tangan tiffany dan berjalan menuju dapur
Duduklah disini dan tunggu sebentar, aku akan memasak ramen”
Tiffany pun menurut dan duduk memperhatikan jessica yang mulai memasak

Tak berapa lama ramenpun sudah dihidangkan dan mereka berdua mulai memakannya
“So, sejak kapan kau pindah dari LA?”
“Sejak pertama masuk high school, kalau kau?”
“Aku? Saat kuliah dulu temanku selalu mengajakku holiday ke seoul aku menyukainya dan berpikir ingin tinggal disini, akhirnya impianku terwujud”
*drrrtttdrrrtttt* tiba tiba ponsel milik tifxaxfd

sxazq

fany bergetar
“Hallo umma”
“Kau dimana sayang?”
“Oh… aku dirumah temanku”
“Kau tak bersama yoong?”
“ani, dia dirumahnya”
“Kalau begitu jangan pulang terlalu larut ya”
“Ne umma, bye…”

image

jessica tersenyum memandang tiffany
“Eh, Kenapa kau tersenyun padaku seperti itu unnie?” tanya tiffany salah tingkah
“Anni, hanya ingin memandangmu saja”

To be continued

L.O.V.E part 15

image

Tittle : L.O.V.E | Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Tiffany Hwang, Jessica Jung and other member | Genre : Friendship, Romance, Humour, Sadness | Out of Character | Typo | Gender : YURI girlsXgirl | Not Real

FF ini mengandung girlsXgirls
Mian kalau ga suka, this is my first FF love story

…………………………………………………….

“jessica tidak ada di sekitar sini, kau yakin dia bilang di depan rumah kita?” Ucap tiffany setelah mencari jessica di sekeliling rumah
“Iya, jessica sendiri yang mengatakannya”
yultae dan tiffany tampak panik mengetahui jessica sudah tidak ada disana, sementara yoona dan krystal mencari ke butik dan perusahaan milik jessica
“yul… aku menemukan ponsel milik jessica dihalaman rumah, tapi sayang ponselnya mati” teriak taeyeon menghampiri kekasihnya
Mungkin kehabisan baterai, kajja kita masuk ke dalam rumah”
“Yul, sebaiknya aku teruskan mencari jessica” ucap tiffany hendak pergi
“Ini sudah dini hari miyoungie aku takut kau seperti yoong dihampiri sekelompok preman, sebaiknya kita cari besok pagi, sekalian menunggu ponsel jessica hidup siapa tau ada petunjuk” ucap yuri mencegat tiffany
Tiffany membuang nafasnya kasar, ia sangat khawatir terhadap jessica namun ia juga tak bisa berbuat apa apa
“Baiklah..” ucapnya pasrah
“Tenanglah, kita sebaiknya berdoa agar jessica baik baik saja” ucap taeyeon menenangkan tiffany
Mereka bertigapun masuk kedalam rumah
Tak berapa lama yoonkrys datang dan menceritakan bahwa mereka tidak dapat menemukan jessica dan mendapatkan info dari pembantu di butik jika ada dua orang namja yang mencari jessica
sehingga mereka yakin bahwa jessica telah diculik
Yuri pun langsung menelepon sahabatnya sooyoung yang merupakan seorang kapten di kepolisian seoul (di part2 sebelumnya belum ngasih tau pekerjaan sooyoung ya 😂 mian)
dini hari itu juga sooyoung mendatangi rumah yuri
Begitu sooyoung datang mereka langsung menceritakan semuanya
“Benar kata yuri, sebaiknya kita menunggu kabar dari ponsel jessica, kalau memang pelaku tidak menghubungi, kita akan mencarinya langsung, aku akan meminta anak buahku untuk mencari tahu tentang tyler kwon” ucap sooyoung
“Gomawo youngie” ucap tiffany memeluk sahabatnya
“Ne… sebaiknya sekarang kalian istirahat dahulu, aku akan menjaga disini”
“Tapi apa sunny tidak mencarimu?”
“Tenang saja, aku akan memberi tahunya sekarang”
Yoona pun membawa krystal kekamar menemaninya istirahat
yuripun mengantar kekasihnya ke kamarnya
Sementara tiffany yang merasa tak tenang ikut menemani sooyoung di ruang tengah

02.30am

“Bagaimana, apa ada hasil?” Tanya yuri setelah keluar dari kamarnya
Namun pertanyaannya hanya mendapatkan jawaban gelengan dari sooyoung maupun tiffany
“Kenapa kau tak tidur yul” tanya sooyoung
“Aku tak bisa bisa tidur, tapi untungnya taeyeon sudah tidur pulas sekarang”
Yuri duduk di soffa disamping tiffany, ia melihat tiffany yang terlihat mengantuk
“Kau tidurlah miyoungie, giliran aku dan soo yg menunggu”
“Andwae… aku ingin disini” rengeknya
“Baiklah, tapi kau harus tidur… nanti akan ku bangunkan jika ada apa apa” ucap yuri menarik pundak tiffany untuk berbaring di soffa dengan paha yuri sebagai bantalan kepalanya
Yuri mengusap ucap lembut rambut tiffany sehingga tak butuh waktu lama sahabatnya sudah tertidur pulas

…………………………………….

Tyler tersenyum smirk setelah melihat beberapa berkas yang dikirimkan anak buahnya terkait tentang jessica
“Oh jadi kau di korea sudah memiliki kekasih, ini akan menarik” ucapnya
Tak lama ponsel miliknya berbunyi
“Bos, kita sudah mendapatkan jessica, dia masih pingsan karena efek bius”
“Good job guys sekap dia, besok aku ke korea kau cari ponsel jessica dan taruhlah kita akan bermain main disana hahaha” jawab tyler senang

Flashback
Jessica tampak terlihat panik, sesekali ia melihat kearah jalan raya khawatir dua pria itu mengetahui keberadannya sebelum ia menemui tiffany
Tak berapa lama
*tap tap tap* jessica mendengar suara langkah kaki yang terdengar cepat menghampirinya, kemudian ia segera berbalik dan melihat siapa yg datang
“Akhirnya kalian dat…”
Belum sempat meneruskan kalimatnya jessica terkejut melihat dua orang namja tersenyum smirk padanya
“Ternyata tak sulit mencarimu noona” ucap top
nick langsung menarik dan membekap jessica dengan saputangan yang sudah diberi obat bius, hingga makin lama tubuh jessica melemah dan tak sadarkan diri
Top segera menekan panggilan pada bosnya
Bos, kita sudah mendapatkan jessica, dia masih pingsan karena efek bius”
“Good job guys sekap dia, besok aku ke korea kau cari ponsel jessica dan taruhlah kita akan bermain main disana hahaha” jawab tyler senang

Flashback end

Kesadaran jessica mulai pulih, namun saat ia membuka kedua matanya, mulutnya telah dibekam dan tubuhnya tangannya telah diikat kebelakang kursi yang ia duduki, ia telah disekap disebuah ruangan kosong yang tak dikenalinya

image

Jessica mencoba memberontak untuk melepaskan diri namun usahanya sia sia karena ikatannya sangat erat
“Mau kemana huh jessica” ucap tyler yang sudah berada dihadapannya sementara jessica hanya menatapnya tajam
“Kau telah berurusan dengan orang yang salah jessica” ucap tyler dengan memainkan sebuah pisau dan perlahan memainkannya pada wajah jessica membuat yeoja itu mulai ketakutan
Tapi kau tenang saja, sebelumnya kita akan sedikit bermain main” tambahnya
Tyler meletakan pisaunya dan wajahnya mulai mendekati wajah jessica
“Bagaimana kalau ku bawa kekasihmu kemari” bisiknya
Jessica membelalakkan matanya medengar itu, tentu saja ia khawatir pada tiffany yang tidak ada hubungannya dengan masalahnya, rasanya ia ingin berbicara dan memohon pada tyler namun sayang mulutnya tak bisa berbicara
Tak berapa lama kedua kaki tangan tyler memasuki ruangan dan menghampiri bosnya
“Apa yang harus kami lakukan sekarang bos?” Tanya top
Tyler berjalan dan mengambil sebuah amplop coklat lalu diberikannya pada kaki tangannya itu, keduanya membuka dan melihat isi amplop tersebut yang berisi sebuah foto dan berkas
“Dia adalah kekasihnya, bawalah kemari” perintah tyler pada kedua namja itu
“Siap bos” ucap keduanya dan berlalu meninggalkan ruangan menyisakan tyler dan jessica

Tyler kembali menatap jessica, ia kembali tersenyum smirk dan tatapannya penuh nafsu
“rasanya sudah lama aku tak merasakan tubuh wanita, apa kau ingin merasakan sensasi bersetubuh dengan seorang namja? Kuyakin kau akan menyukainya dan menyesal tak menerimaku hahaha” ucap tyler mulai membuka satu persatu kancing kemejanya dan mendekat pada tubuh jessica yang terlihat ketakutan

……………………………………………….

*praang!!!* tiffany tak sengaja menjatuhkan gelas yang dipegangnya ketika ia selesai minum
“Miyoungie apa yang terjadi? Omo! Apa kau terluka?” tanya yuri begitu menghampiri tiffany
“Ani.. entahlah, perasaanku tidak enak yul” jawab tiffany memijat keningnya
Yuri langsung memeluk tiffany
semua akan baik baik saja, sooyoung beserta anak buahnya sudah mulai mencari keberadaan jessica”

“Yul… persediaan makanan rumah sudah habis, aku akan ke mall untuk berbelanja” ucap taeyeon
“Baiklah aku antar”
“Andwae biar taeyeon bersamaku saja yul” ucap tiffany
“Baiklah.. kalau begitu hati hati ya”
Taeny pun pergi ke sebuah mall, tanpa mereka sadari sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari rumah yuri mengikuti mobil yang dibawa taeny

……………………………………………

yoonkrys sedang berada diluar ikut anak buah sooyoung mencari jessica, sementara yuri bersama sooyoung berada di rumah, kini ponsel jessica telah dihidupkan
Tak berapa lama, ponsel itu berbunyi menandakan panggilan dari nomor tak dikenal
“Yoboseyo…” ucap yuri begitu mengangkatnya
“Kalian mencari jessica huh?” Ucap seorang namja yang tak lain adalah tyler itu
“Yah! Kemana kau bawa jessica tyler kwon!”
Begitu mengetahui tyler, sooyoung dan anak buahnya langsung menyadap panggilan dan mulai melacak nomor tersebut
“Ow ow ow… rupanya kalian tak bodoh juga telah mengenaliku, tapi sayang sekali kalian tak bisa menemukanku hahaha”
“Dan satu hal lagi, senang rasanya bisa menemukan kekasih si wanita jalang ini”
“What the.. yah!” Belum sempat yuri berucap, panggilannya telah diakhiri
“Soo apa kau berhasil melacak nomornya? Oh my god miyoung sedang dalam bahaya”
“sial!! Nomornya di private yul, sebaiknya kau segera hubungi mereka!”
Yuri pun segera menelepon kekasihnya
“Hallo taeng, kau berada dimana sekarang? Apa tiffany bersamamu?”
“Aku dan miyoung sedang memasuki barang belanjaan kedalam mobil yul, ada ap… yah!! Lepaskan!!”
Belum sempat taeyeon melanjutkan panggilannya, yuri mendengar keributan dibalik teleponnya


“hufth… banyak juga belanjaannya” ucap taeyeon mulai memasuki belanjaan itu kedalam bagasi mobil bersama tiffany di sebuah basement parkiran
*ddrrrrttt!” Tiba tiba ponselnya bergetar panggilan dari yuri
“oh? Ada apa yuri menelepon?” gumamnya kemudian ia mengangkat telepon sementara tiffany melanjutkan memasukkan barang
“Hallo taeng, kau berada dimana sekarang? Apa tiffany bersamamu?” Tanya kekasihnya
Tanpa taeny sadari ada dua namja berjalan menghampiri mereka
“Ne.. aku dan miyoung sedang memasuki barang belanjaan kedalam mobil yul, ada ap… yah!! Lepaskan!!”
Belum sempat taeyeon melanjutkan panggilannya, top sudah membekap mulut tiffany dan menariknya dibantu oleh nick, taeyeon begitu terkejut dan mencoba melepaskan tiffany, namun karena tubuhnya kecil taeyeon terjatuh karena didorong keras oleh nick mengakibatkan kedua lengan taeyeon berdarah terbentur aspal
taeyeon hendak berdiri dan mengejar namun ia kesakitan karena lukanya sehingga taeyon hanya bisa melihat kedua namja itu berhasil membawa masuk tiffany kedalam mobil mereka dan berlalu meninggalkan taeyeon di basement yang sedang sepi itu
taeyeon mendengar suara yuri pada ponselnya yang terjatuh dan melihat panggilannya masih tersambung
“Hallo.. yul.. tiffany dibawa pergi oleh dua pria, mian aku tak bisa menolongnya tapi aku berhasil menghafal plat mobil nya”
“Mwo?! Tapi kau tidak apa apa kan? Tunggulah disitu aku dan soo akan segera kesana”

tak berapa lama yuri dan sooyoung tiba di basement, yuri langsung berlari menghampiri begitu melihat kekasihnya sedang meniup niup luka pada lengan kanannya
“Taeng kau terluka oh my god!” Ucap yuri langsung mengeluarkan sapu tangan dan mengikatkan pada luka di lengan taeyeon yang masih mengeluarkan darah itu
Gwaenchana yul, oya aku berhasil menghafal plat mobil pelaku” ucap taeyeon menyebutkan nomor plat itu dan langsung dicatat oleh sooyoung
“Oke aku akan segera melacaknya” ucap sooyoung langsung menelepon anak buahnya yang sudah standby menerima perintah dari atasannya itu.
Ketiganya langsung menuju kantor kepolisian dan yuri segera mengobati luka pada lengan taeyeon

……………………………………………..

“Bos, kita berhasil mendapatkannya”

ucap nick memasuki ruangan tempat jessica di sekap
Kemudian top mendorong tiffany yang sudah terikat kehadapan jessica hingga tiffany terjatuh dihadapan kekasihnya itu

image

Jessica menangis begitu melihat orang yang dicintainya diperlakukan seperti itu terlebih ia melihat luka lebam pada wajah tiffany dengan kedua mata dan mulutnya yang masih ditutup
“Kerja bagus, tapi bangunkan dia dan dudukan wanita itu dihadapan dia” perintah tyler
kini posisi tiffany dan jessica saling duduk berhadapan dengan jarak dua meter, tyler mulai melepaskan ikatan yang menutup kedua mata tiffany sehingga tiffany dapat melihat jessica yang sedang menangis menatapnya, penampilannya begitu berantakan dengan pakaian yang robek membuat tiffany tak kuasa menahan amarah dan kesedihannya melihat keadaan jessica

“Sudah malam aku akan bersenang senang dulu di bar”
“Kau tak ingin ku temani bos?”
“Tak perlu..kalian jaga saja disini”
“Baiklah”

……………………………………….

“Yul, timku sudah berhasil menemukan lokasi dimana jessica dan tiffany disekap, mereka berada di bekas sebuah pabrik anggur di pegunungan” ucap sooyong
“Benarkah? kapan kita bisa kesana soo?”
“Malam ini kita kesana”
“Baiklah, taeng kau sebaiknya disini saja kau masih terluka”
“Tapi yul, aku khawatir padamu”
“Tenanglah, aku akan menjaga diri” ucap yuri memeluk dan mencium puncak kepala kekasihnya

Di kamar yoona
“Krys aku akan ikut unnieku, kau jaga umma ya aku janji akan membawa unniemu dan miyoung kembali”
“Tapi kau juga harus berjanji kau akan baik baik saja”
“Ne… aku berjanji” ucap yoona tersenyum kemudian berdiri dan hendak pergi namun tangan krystal kembali menarik tangan yoona membuat yeoja itu menoleh menatapnya
“Ada apa krys?”
“Aku… mencintaimu yoong unnie”
Yoona tampak terkejut dan diam sejenak terlihat berpikir
selama ini semenjak krystal selalu bersamanya ia selalu merasa nyaman dan bahagia, namun yoona sendiri masih bingung dengan perasaannya
Namun kemudian yoona memeluk yeoja dihadapannya itu
Aku juga mencintaimu krys, terimakasih telah kembali membuka hatiku dan membuatku merasa bahagia, maafkan aku yang tak menyadari perasaanmu dari dulu, maafkan aku yang harus membuatmu menunggu begitu lama” ucap yoona masih memeluk krystal membuat yeoja yang dipeluknya itu menangis merasakan bahagia karena perasaannya yang selama ini ia pendam kini telah terjawab
krystal semakin mengeratkan pelukannya merasa tak ingin berpisah dengan yeoja yang kini menjadi kekasihnya itu
Perlahan yoona melepaskan pelukannya, tangannya kini membingkai wajah kekasihnya
“Semua akan baik baik saja”
Krystal hanya mengangguk tersenyum menatap yoona
perlahan wajah yoona mendekatin wajahnya, kystal melihat yoona menutup kedua matanya dan ia pun mengikuti menutup kedua matanya
Kini bibir lembut keduanya bertemu dan saling merasakan sentuhan lembut itu
Sebelum akhirnya ia pergi bersama yuri dan tim sooyoung untuk menyelamatkan tiffany

………………………………………
Jessica masih menangis menatap kekasihnya, kini diruangan itu hanya ada mereka berdua dengan kondisi masih terikat namun mulut keduanya tak lagi di bekam dan keduanya duduk bersampingan

“Ssst… uljimma jessie, yuri dan yang lain pasti akan menolong kita”
“Minhae tiff… jeongmal mianhae ini semua salahku”
“No… it’s not your fault baby, maafkan aku andai saja aku dulu percaya padamu”
“Harusnya kau tak terlibat dalam masalah ini”
“Kau kekasihku, kita akan lalui ini bersama dan aku akan selalu ada disampingmu jessie” ucap tiffang tersenyum menatap kekasihnya
Jessica menyandarkan kepalanya pada pundak tiffany merasakan kenyamanan yang ia rindukan itu
Namun tak berapa lama tyler tiba tiba membuka pintu ruangan itu dengan kasar membuat jeti terkejut
dengan keadaan setengah mabuk tyler berjalan menghampiri jessica dan merlahan melepaskan tali yang mengikat tubuh jessica pada kursi itu, tyler menarik jessica hendak mencumbuinya kembali
“Yah! Lepaskan dia!” teriak tiffany membuat tyler menoleh kepadanya
*plakk!!* sebuah tamparan keras mendarat pada pipi tiffany
“Just shut up, bitch!” Ucap tyler lalu kembali menciumi jessica dan berusaha membuka pakaian yeoja itu
Namun jessica terus meronta menghindari tyler, merasa kesal tyler mendorong jessica hingga tubuhnya membentur dinding ruangan cukup keras membuat jessica terbaring lemah
“Jessie…!!! Yah bajingan! Dasar gila!” Umpat tiffany berhasil menarik perhatian tyler, kini namja itu menghampiri lalu menjambak rambut tiffany
Namun ketika namja itu mengeluarkan sebuah pistol pada sakunya, ia mendengar suara suara tembakan diluar
“Bos, polisi berhasil menemukan persembunyian kita!” Ucap top berlari menghampiri tyler
“Sial! Urus mereka dan bunuh semua!”
Top mengangguk dan kembali keluar ruangan
diluar tengah terjadi baku tembak antara polisi dengan anak buah tyler, sebagian anak buahnya telah tumbang
“Anak buah tyler lumayan banyak, kita sebaiknya berpencar, kalian lindungi yoonyul oke!” Perintah sooyoung pada timnya
“Yoong, kau hati hati ya” ucap yuri pada adiknya
“Ne unnie kau juga”
Mereka akhirnya berpisah

Sooyoung telah berhasil menembus gerbang depan dan menaklukan anak buah tyler dan kini ia sedang beradu dengan top
Yoona hendak masuk namun ia dihadang oleh nick
Nick berhasil menembak dua polisi yang melindungi yoona namun saat ia menodongkan senjatanya dan menembak yoona, ia kehabisan peluru hingga yoona tak melewatkan kesempatan dan langsung menedang tangan nick hingga pistol itu terjatuh dan nick terlihat kesakitan, kini keduanya berkelahi
Sementara yuri menerobos ke pintu belakang dan segera mencari jeti didalam, ia melihat sebuah pintu tertutup lalu berlari dan mendobraknya
“Jessica!” teriak yuri terkejut melihat jessica yang terbaring disamping dinding
“Yul… selamatkan tiffany jebal.. tyler membawanya pergi” ucap jessica lemah
Yuri melihat kearah jendela yang terbuka, kemudian ia mengangkat dan mnggendong jessica untuk dibawa keluar dan menghampiri polisi
“Tolong panggil ambulans dan selamatkan jessica, aku akan mengejar tyler yang membawa kabur tiffany” perintah yuri pada anak buah sooyoung
Kemudian yuri berlari kearah hutan

“Yah! Berhenti kau bajingan!” Teriak yuri menodongkan pistol setelah berhasil mengejar tyler yang sedang menyeret tiffany, kemudian namja itu berbalik
“Hahaha silahkan saja kau tembak aku, jika kau ingin peluru ini bersarang dikepalanya” ancam tyler dengan menodongkan pistol pada kepala tiffany
“Apa yang kau inginkan dasar bajingan! Lepaskan tiffany!”
*bukk!!* sebuah pukulan keras melayang pada punggung yuri membuatnya tersungkur
“Cih! Dasar bodoh!” Ucap nick yang berdiri dibelakangnya menatap yuri yang terbaring kesakitan
“hahaha kerja bagus nick, ayo kita pergi”
Namun saat nick berjalan menghampiri bos nya *door!!!* sebuah peluru berhasil menembus jantungnya membuat nick langsung terjatuh tak bernyawa
Tyler terkejut melihat kaki tangannya tumbang dan langsung menyeret tiffany
Dan menembakan senjatanya kearah suara tembakan berasal
………………….
Yoona terbangun setelah tertembak nick, pria itu mengira jika yoona telah tumbang setelah berhasil mengambil sebuah pistol milik rekannya yang sudah tak bernyawa itu, ia melihat yuri berlari ke arah hutan lalu mengikutinya
“Sial, sakit sekali” ucap yoona mengeluarkan peluru yang masih menempel pada rompi anti peluru yang ia pakai, kemudian yoona menghampiri seorang polisi yang tengah menjaga jessica
“Kemana yang lain?”
“Tadi yuri-shi menyusulnya kedalam hutan, tiffany-shi berhasil dibawa pelaku”
Tanpa pikir panjang yoona pun meminjam pistol milik polisi itu dan segera berlari menyusul mereka
Yoona berhasil menyusul dan melihat yuri terbaring setelah dipukuli nick dari belakang, yoona langsung membidik kearah nick dan berhasil menembakan pelurunya pada namja itu hingga tersungkur
Yoona menghindar ketika tyler mengarahkan tembakan kearahnya
Beruntung dihutan minim cahaya hanya mengandalkan cahaya bulan sehingga yoona bersembunyi ke semak yang gelap
Yoona mengalami kesulitan menembak tyler karena namja itu terhalan tubuh tiffany yang dicengkeramnya
Yoona takut akan melukai tiffany namun tetap mengejar tyler

….
Sooyoung telah berhasil melumpuhkan top dan semua anak buah tyler
“Kemana yang lain?”
“Yoona-shi dan yuri-shi berada di hutan menyusul pelaku yang membawa tiffany-shi kedalam hutan sir”
“Mwo?! Apa ada yang melindungi mereka?”
“Tidak sir, rekan yang lain tertembak dan aku disini menjaga jessica-shi yang sedang terluka, mwo? kemana perginya jessica-shi?” Polisi itu terkejut begitu melihat tempat dimana jessica dibaringkan kini sudah kosong, jessica dengan sekuat tenaga berjalan memasuki hutan begitu mendengar baku tembak didalam hutan, ia sangat mengkhawatirkan kekasihnya dan yoonyul
“Shit! Mengapa kau bisa lengah huh!” kesal sooyoung pada anak buahnya itu
“Maafkan saya sir, saya lengah”
Sooyoung dan kedua anak buah yang mebgikutinya pun segera berlari kedalam hutan

Yoona sedang bersiap membidik tyler yang sedang lengah namun ia terkejut saat melihat jessica sedang berlari kearah namja itu dan menyerangnya dengan sebuah balok kayu
“Yah lepaskan tiffany!” teriak jessica sekuat tenaga memukuli tyler dengan kayu yang digenggamnya
Tyler terkejut dan melempar tiffany lalu ia mendorong jessica hingga yeoja itu terjatuh
“Bajingan! Akan kubunuh kau” ucap tyler mulai mengarahkan pistol yang digenggamnya kearah jessica
Yoona segera berlari menghampiri, dan tiffany segera berdiri dan berlari
*dooor doorr dorr!!*
Tiga suara tembakan mengakhiri malam yang panjang itu
Jessica perlahan membuka kedua matanya dan terkejut
“Tiffany….!!!”

Tbc

Eh ceritanya yoonyul itu jago berkelahi dan jago nembak yak hehehe
Oke sampai disini dulu
Semoga reader senantiasa diberikan kesabaran menunggu 😂
Bye

L.O.V.E part 14

image

Tittle : L.O.V.E | Writer : Human Paper |
Length : Chaptered | Cast : Tiffany Hwang, Jessica Jung and other member | Genre : Friendship, Romance, Humour, Sadness | Out of Character | Typo | Gender : YURI girlsXgirl | Not Real

FF ini mengandung girlsXgirls
Mian kalau ga suka, this is my first FF love story

…………………………………………………….

krystal terlihat begitu serius memperhatikan gaun gaun pengantin yang terpajang membuat yoona tersenyum gemas melihat yeoja dihadapannya itu
“Kau serius sekali”
“Omo! Kau mengejutkanku unnie, I’m so exited because I never try it, aku melihat yul unnie begitu anggun”
“Hehehe mian, kau belum pernah mencobanya? Bukankah kakakmu seorang designer dan perusahanmu tentang fashion?” Tanya yoona
“Yeah… tapi belum pernah membuat gaun pengantin, hanya fashion fashion yg sedang trend”
“Kalau begitu kajja kita mencobanya” ucap yoona kemudian menarik tangan krystal
Eh? Apa tidak apa apa?”
“Tenang saja, mumpung disini… lagipula sepertinya yultae masih lama”
Yoona memanggil seorang desaigner dan meminta izin untuk memakai gaun
“Jja, aku sudah meminta izin, kau bisa memilih gaun sesukamu untuk dicoba”
“Tapi… aku bingung memilih mana yg cocok”
“Mwo? Kalau begitu tunggu”
Krystal melihat yoona menghampiri salah satu pelayan di butik, ia melihat yoona menunjuknya dan berbincang pada pelayan itu
selesai berbincang pelayan itu menghampirinya
Mari noona ikut saya”
Krystal terdiam sebentar dan menatap yoona, yoona tersenyum dan mengangguk. Kemudian krystal pun mengikuti pelayan itu
Krystal dibawa kedalam salah satu ruang rias
“Sepertinya yang ini cocok untukmu” ucap pelayan itu, krystal menerima gaun dan memasuki ruang ganti, setelah beberapa menit kemudian ia keluar dengan mengenakan gaun itu
aigo… yeoppoda… beruntung sekali kekasihmu memiliki wanita cantik sepertimu”
“k..k..kekasih? Ani.. dia bukan kekasihku”
“Ah.. sudahlah.. anak muda jaman sekarang memang selalu malu2, kau jahat sekali tidak mau mengakuinya padahal dia memintaku memberi gaun yang terbaik untuk kekasihnya” ucap pelayan itu mmbuat kedua pipi krystal blushing
Setelah selesai dirias, dengan ragu krystal keluar ruangan dan menghamiri yoona, ia melihat yeoja itu juga sudah mengganti pakaiannya
Krystal terpana saat melihat yoona memakai tuxedo putih dan terlihat begitu tampan dimatanya
unnie” panggilnya
Yoona pun berbalik dan mata mereka saling memandang

0.jpg

Kau cantik sekali krys” puji yoona tersenyum dan menghampirinya
Gomawo… kau juga terlihat tampan” gumam krystal pelan namun masih bisa didengar yoona
sudah kuduga, kalian memang sangat serasi!” Ucap pelayan yang tiba tiba muncul dan memberikan kedua jempolnya pada yoonkryst lalu pelayan itu berlalu meninggalkan keduanya
yang terlihat canggung dan salah tingkah

“Oh my god!! Yoong? Krys? Kalian terlihat cocok sekali!” Ucap tiffany exited yang tiba tiba muncul
“Hahaha tentu saja miyoungie”
“So? Kapan kau akan melamarnya yoong?”
Pertanyaan tiffany membuat keduanya kembali terlihat salah tingkah terutama yoona
“Aaahahaha kau berbicara apa miyoungie” ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu

………………………………………………..

Jessica telah sampai kembali di seoul, begitu tiba ia langsung menuju rumah yuri
Namun saat di bandara ia merasa tengah diikuti oleh 2 pria yang ia yakin adalah suruhan tyler
Jessica tau akan ada bahaya yang mengancamnya karena membuat tyler marah
Benar saja, saat ia melihat sebuah kaca pintu didepanya ia melihat dua sosok pria itu dibelakangnya
Jessica mencoba bersikap tenang dan menghampiri seorang polisi bandara dan mengajaknya berbincang
Saat itu ia melihat kedua pria itu berjalan menjauh, tak ingin kehilangan kesempatan jessicapun bergegas dan memasuki taksi dan segera menuju ke rumah yuri dan berhasil membuat kedua pria suruhan tyler itu kehilangan jejaknya
Saat diperjalanan jessica tak henti hentinya menelepon tiffany, namun tetap saja tak pernah diangkatnya
Sesampainya di depan yuri ia segera berlari dan beberapa kali menekan bel pintu rumah, namun sayang tak ada jawaban dan rumah yuri terlihat kosong
Jessica mencoba menghubungi yuri, beberapa saat kemudian panggilannya tersambung
Yul kau dimana? Apa tiffany bersamamu?”
“Aku sedang di butik, ne… dia bersamaku”
“Yul please bantu aku menemuinya, dia tak pernah mau menerima teleponku”
“Kau dimana?”
“Aku didepan rumahmu, aku sudah memutuskan tyler percayalah aku benar benar tak mencintainya, dia hanya memanfaatkanku atas nama perusahaan, tapi sepertinya dia tidak akan diam saja, please… sebelum aku kenapa napa tolong bantu aku menemui tiffany”
“Mwo?! Apa maksudmu kenapa napa? apa pria itu mengancammu?”
Belum sempat jessica menjawab panggilannya terputus karena batre ponsel jessica habis
Sementara yuri yang sedang menunggu taeyeon berganti pakaian tampak terlihat khawatir dan memikirkan perkataan jessica
Yul aku sudah selesai” ucap taeyeon menghampirinya
Taeng kita harus mencari tiffany, jessica sedang dalam bahaya”
“Mwo? Apa yang terjadi?”
“Jessica memutuskan tyler, dan pria itu akan membahayakan jessica”
“Kalau begitu kajja kita beritahu tiffany”
Yultae bergegas dan mencari tiffany didalam gedung itu
Tak berapa lama mereka menemukan tiffany yang sedang bercanda dengan yoonkryst
miyoungie ppali kita harus segera menemui jessica” ucap taeyeon memegang tangan tiffany
“Mwo? Ani.. aku tak mau” jawab tiffany melepaskan genggaman taeyeon
“jessica sedang dalam bahaya miyoung, kita harus segera menolongnya” ucap yuri
“Apa yang terjadi unnie?” Tanya krystal yang terlihat khawatir
“Jessica telah memutuskan tyler, jessica mengatakan bahwa hubungannya dengan tyler hanya karena perusahaan, jessica tak mencintai tyler dan sepertinya tyler tak terima lalu mengancam akan membahayakan jessica”
“Mwo?? Kalau begitu ppali kita harus menolongnya!” Ucap tiffany setelah mendengar penjelasan yuri kini ia percaya dan merasa khawatir pada jessica

…………………………..

Nick dan top yang merupakan suruhan tyler untuk mencelakai jessica telah sampai di depan gedung perusahaan milik jessica, keduanya segera berpencar mencari yeoja itu namun tak ada hasil, keduanya berlalu dan mengunjungi butik milik jessica namun hasilnya sama mereka tak berhasil menemukan jessica disana
Saat hendak meninggalkan butik, top menahan lengan rekannya
Sepertinya orang itu akan membantu kita” ucap top menunjuk salah seorang ahjumma yang baru saja keluar dari butik
“Ahjumma, apa kau tau jessica-shi berada dimana?”
“A..akku tidak tahu tuan, bukankah jessica-shi sedang berada di newyork” ucap ahjumma itu ketakutan saat melihat kedua pria berpakaian serba hitam itu
No, dia baru saja tiba di korea. Katakan padaku dia selalu bersama siapa jika berada di korea?”
“Aku juga tidak tau tuan, tapi saat jessica-shi akan pergi ia menitipkan adiknya yang baru pulang dirawat di rumah sakit pada sahabatnya”
Kalau begitu cepat berikan alamatnya atau kau akan ku bunuh!” Ancam nick yang kehabisan kesabarannya
Tak berapa lama keduanya menerima alamat rumah yuri dan segera menuju ke alamat itu

…………………………………….

Jessica tampak terlihat panik, sesekali ia melihat kearah jalan raya khawatir dua pria itu mengetahui keberadannya sebelum ia menemui tiffany
Tak berapa lama
*tap tap tap* jessica mendengar suara langkah kaki yang terdengar cepat menghampirinya, kemudian ia segera berbalik dan melihat siapa yg datang

Tbc

Kira kira siapa hayoooo…..
Hehehe chapter 14 segini dulu yak 😂
Mian kelamaan update

L.O.V.E part 13

image

Title : L.O.V.E | Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Tiffany Hwang, Jessica Jung and other member | Genre : Friendship, Romance, Humour, Sadness | Out of Character | Typo | Gender : YURI girlsXgirl | Not Real

FF ini mengandung girlsXgirls
Mian kalau ga suka, this is my first FF love story

………………………………………………

Kau yakin sudah merasa benar-benar sehat krys?”
“Unnie, aku sudah hampir 2 bulan disini, aku bosan lagipula aku sudah merasa baik-baik saja sekarang” ucap krystal sambil membereskan barang2
Tapi krys, unnie akan pergi, sepertinya kau akan ku titipkan, aku khawatir dengan keadaanmu jika sendirian”
Unnie akan pulang ke newyork” Tanya kristal dan mendapat anggukan dari jessica
semalam aku mendapat kabar jika perusahaan disana sedang bermasalah, bagaimanapun juga aku tidak bisa berlama lama meninggalkan perusahaan, atau… apa sebaiknya kau ikut aku kesana?”
Andwae…. aku mau disini saja, tapi nanti tiffany unnie bagaimana? Apa unnie sudah memberi tahunya?” Pertanyaan krystal membuat jessica
terdiam
Aku belum memberitahunya, aku juga tidak yakin dia mau ikut jika aku ajak”
“Lalu?”
“Aku akan mengurusi perusahaan dulu, baru nanti akan mencoba pindah ke korea”
“Wah! Unnie akan tinggal di korea lagi?” Girang krsytal, jessica tersenyum dan mengangguk lagi
Aku tidak ingin meninggalkannya lagi” ucap jessica

………………………………………………………
Di rumah yoonyultiff
Mereka bertiga kini tidak lagi tinggal diapartemen, yuri telah membeli rumah baru yang sederhana namun cukup luas dan memiliki taman didepan rumahnya, kini yoonyultiff tinggal bersama dalam satu rumah

Yooong….yuulll… iroenaa!!! Kalian ini, mentang mentang hari minggu jadi bermalas malasan!” Teriak tiffany sepulangnya dari jogging, kedua tangannya mengacak pinggang saat melihat kedua sahabatnya yoona dan yuri masih terlelap
Hoaaam…. ini masih pagi miyoungie, kau berisik sekali” jawab yuri enggan membuka matanya
Sementara yoona masih tertidur disamping yuri tidak bergerak sedikitpun walaupun sebenarnya dia mendengar teriakan tiffany
Mwoo??!! Yyak ini sudah jam 11! kau tumben sekali, apa perlu ku panggil taeyeon dan krystal kemari”
Begitu nama krystal disebut yoona langsung terbangun membuat tiffany terkejut
Omona!! Hari ini krystal pulang dari rumah sakit!!” Buru buru yoona berlari kekamar mandi, mencuci wajahnya dan mengambil kunci mobil
tiffany yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya
Baru saja yoona membuka pintu ternyata jessica dan krystal sudah berdiri didepannya
“Omo! Kau mengagetkanku yoong baru saja aku mau memencet bel, ucap jessica mengelus dadanya
“Mwo?! Jessica unnie, krystal?” panggil yoona tak kalah terkejut “mengapa tak menghubungiku dulu, Baru saja aku akan ke rumah sakit menjemput kalian” tambahnya sambil membawa tas berisi pakaian milik krystal dan mereka bertiga masuk
ani, aku pikir kau masih sibuk syuting, habis kemarin kau tak ke rumah sakit” jawab krystal
Mianhae… kemarin aku pulang larut malam dan begitu sampai rumah aku langsung tertidur”
“Gwaenchana, kau juga butuh istirahat yoong, ah apa yulti ada di rumah?”
“Ne… miyoung sedang membangunkan yul unnie dikamarnya”
baru saja yoona menjawab, yulti berjalan menuruni tangga
Oh hai jessie, krys… kau sudah benar benar sembuh kah?” Sapa tiffany seraya memeluk kedua kesayangannya itu diikuti yuri
Ne unnie, aku sudah merasa baikan” jawab krystal ceria
“Mian mendadak, aku ingin meminta tolong pada kalian” ucap jessica ragu apalagi saat ia bertatapan dengan tiffany
Minta tolong apa sica? Katakan saja” tanya yuri
tadi malam aku mendapat kabar dari pengurus perusahaanku, perusahaanku sedang ada masalah… dan aku diminta untuk segera kesana, aku ingin menitipkan krystal karena aku masih khawatir dengan kesehatannya” jawab krystal
Oh… kau tenang saja, kami pasti akan menjaganya unnie” jawab yoona senang
Iya sica kau tenang saja, kapan kau akan berangkat ke newyork?” Tanya yuri
Mmm….. malam ini” jawab jessica ragu dan memandang tiffany yang masih diam
Yoonyul saling berpandangan memahami situasi, keduanya mengajak krystal ke kamar yoona yang akan menjadi kamarnya sementara
Setelah ketiganya pergi, kini hanya tersisa jessica dan tiffany yang masih duduk diruang tamu
Berapa lama kau disana?” tanya tiffany
“Eee…. aku tidak tau, sepertinya akan lama, apa kau ikut saja denganku kesana?” Ajak jessica, tangannya menggenggam kedua tangan tiffany
I’m sorry I can’t jessie”
Keduanya saling terdiam, kemudian tiffany berdiri
Aku mau mandi dulu” ucapnya kemudian meninggalkan jessica yang masih terduduk di sofa

Malam itu, tiffany yuri yoona taeyeon dan krystal mengantar jessica ke bandara
Unnie, hati hati ya… lekas kembali” ucap krystal sembari memeluk jessica
Hati hati ya sica jaga dirimu baik baik kita akan menunggu kau pulang” yuri mengusap pundak jessica kemudian memeluknya
Kau suka sekali pergi eoh! Awas saja kalau tak kembali” ancam taeyeon kemudian keduanya tertawa dan berpelukan
yoong jaga krystal ya” bisik jessica kemudian memberikan wink pada yoona
Hahaha tenang saja unnie, kupastikan saat kau pulang nanti dongsaengmu akan terlihat gemuk” jawab yoona dan berhasil mendapat cubitan dari jessica keduanya pun berpelukan
jessica berjalan dan berhadapan dengan tiffany yang masih terdiam
Keempat yeoja itu pun meninggalkan mereka berdua
“Kau akan meninggalkanku lagi” ucap tiffany tertunduk
Ini hanya sementara, aku janji akan segera kembali” kedua tangan jessica membingkai wajah tiffany yang terlihat sendu itu, perlahan wajah jessica mendekat dan menyatukan bibirnya dengan tiffany
Keduanya menutup mata menikmati ciuman perpisahan mereka
Entah kenapa hari itu tiffany selalu merasakan perasaannya tidak enak terhadap jessica, namun ia mencoba menepisnya dan berharap semua akan baik baik saja
Aku berangkat ya, kau jaga dirimu baik baik… terutama hatimu untukku” ucap jessica sembari membetulkan poni poni rambut tiffany
Ne… kau juga jessie, aku akan selalu menunggu kepulanganmu” jawab tiffany tersenyum
Keduanya berpelukan cukup lama hingga jessica membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan tiffany

………………………………………………

Newyork

Jessica akhirnya sampai didepan mansionnya, sebelum masuk ia sempat melihat sebuah mobil mercedess putih terparkir dan ia mengenalinya
babe, lama sekali kau kembali huh?” Ucap seorang namja begitu melihat jessica masuk kedalam rumahnya, namja itu berjalan memeluk jessica dari belakang dan mencium pipi jessica
Tyler please aku lelah” jawab jessica malas
Oke… i’m lose” namja yg bernama tyler itu mengangkat tangannya, kemudian keduanya duduk
So, ada masalah apa di perusahan?” Tanya jessica
Emm….. nothing, hahaha perusahaan sedang baik baik saja” jawab tyler santai, berbeda dengan ekspresi jessica
What? Are you kidding me?” Kesalnya
No… kau di korea terlalu lama babe, kalau tidak dihubungi seperti itu kau tidak akan kembali, kau lupa jika kau sudah memiliki tunangan huh?
Jessica terdiam mendengarkan pernyataan tyler. sebenarnya hubungan jessica dengan tyler hanya sebatas rekan bisnis di perusahaan karena memang jessica tidak mencintai namja itu, hatinya telah lama diisi oleh nama tiffany, namun saat itu dia bertemu dengan tyler dan bekerjasama dalam perusahaan fashion hingga perusahaan jessica maju karena tyler, tyler sering menggodanya dan mengejar jessica hingga namja itu memanfaatkan nama perusahaan untuk mendapatkan jessica
kali ini kau tidak bisa menolakku lagi, aku kemarin sudah melihat lihat tempat yang bagus untuk acara pernikahan kita” ucapan tyler membuyarkan lamunan jessica
Mm..mmenikah?” Kagetnya
Yapp! Itu juga alasanku menyuruhmu kembali kesini, bagaimana? Kau tidak bisa menolakku, kecuali jika kau ingin melihat kehancuran dihidupmu”
“Bisakah kita tidak membicarakan hal itu dulu? Sepertinya aku lelah tyler
Oke, kalau begitu aku akan ke kantor kau istirahatlah… setelah itu kita akan bahas rencana pernikahan kita” tyler memeluk dan mencium puncak kepala jessica yang masih mematung, kemudian namja itu pergi
Jessica berjalan kedalam kamarnya dan duduk dikasur
Tangannya mulai memijat pelipisnya
Ya Tuhan, aku melakukan kesalahan lagi”
Satu sisi jessica sangat mencintai tiffany dan telah menemukan kebahagiaannya kembali saat bersamanya, namun sisi lain jessica juga teringat kata-kata ancaman dari tyler kekasihnya

Flashback
Saat itu jessica sedang hangat digosipkan tengah dekat dengan seorang model dari newyork, dan berita itu sampai ditelinga tyler
Merasa panas namja itu akhirnya pergi ke bar dan bermabuk mabukan
Tengah malam jessica menerima panggilan dari seorang bartender bar yang meneleponnya menggunakan ponsel milik tyler dan bartender itu memberitahunya jika tyler tengah mabuk berat
Saat jessica sampai di bar menjemput tyler saat ia memapah namja itu
Kau jangan bermain main denganku, aku akan dengan mudah menghancurkan perusahaanmu jessica jung”
Jessica telah mengenal sifat tyler yang mudah berubah, kadang bersifat manis kadang sifatnya kasar jika sedang emosi
Bahkan namja itu tidak pernah segan segan melenyapkan siapapun yang menghalangi bisnis di perusahaannya
Sayangnya, jessica telah jatuh kedalam perangkapnya

Flashback end

………………………………………………….
Sudah satu bulan jessica meninggalkan seoul
Awalnya tiffany selalu mendapatkan kabar dari kekasihnya itu walaupun hanya setiap malam ia dapat berkomunikasi dengan jessica karena alasan kesibukannya, hingga akhirnya mereka jarang berkomunikasi
Tiffany sering menghubungi jessica, namun kekasihnya jarang sekali membalasnya
pagi itu tiffany sedang menikmati sarapan paginya bersama krystal dan yoona di rumah sementara yuri sudah berangkat bekerja
Tiffany membawa sepiring roti dan bergabung bersama yoonkrys diruang santai keduanya tengah menonton film kartun kesukaan yoona
heoll!! Kau ini sudah dewasa masih saja menonton yang seperti ini” ucap tiffany mengambil remote dan memindahkan chanel tv
Yya!! Kau tidak sopan, aku sedang menikmati film itu!” yoona kembali merebut remote tv membuat keduanya berebutan saling menarik remote
Unnie!! chankaman, lihatlah!” Teriak krystal membuat yoonfany berhenti dan mata mereka melihat kearah yang krystal tunjuk

Breaking news
Seorang pemilik perusahaan terkenal di newyork kwon tyler telah membeberkan pada media jika ia telah memiliki tunangan bernama jessica jung seorang CEO perusahaan Blanc & Enclare yang juga seorang model, keduanya tertangkap kamera sedang menikmati kencan” ucap seorang presenter berita kemudian menampilkan video yang menampilkan jessica dan tyler yang sedang di wawancara, hanya tyler yang menjawab pertanyaan2 wartawan
Ya, kami telah bertunangan dan rencananya saya akan menikahinya dalam waktu yang cepat ini” ucap tyler

Ketiga yeoja itu terkejut dengan apa yang tengah ditontonnya terutama tiffany yang air matanya sudah mengalir, kini tiffany sudah tau jawabannya mengapa kekasihnya sangat jarang menghubunginya
Tiffany memasuki kamar, yoona yang melihat langsung mengikuti namun sayang pintu kamar tiffany telah dikunci
*toktoktok* “miyoungie… kau tidak apa apa?” Berkali kali yoona mengetuk pintu dan memanggil manggil nama tiffany akhirnya yeoja itu bersuara
Aku baik baik saja yoong, mian aku hanya butuh waktu untuk sendiri”
“baiklah kalau gitu, tapi berjanjilah kau tidak akan melakukan hal hal yang aneh, aku tidak ingin kehilanganmu miyoungie!!” teriak yoona namun tiffany tak membalasnya
yeoja itu tengah menumpahkan tangisnya dikasur, hatinya kembali sakit oleh jessica jung kekasihnya

Yoona kembali berjalan menghampiri krystal yang sedang sibuk menekan nekan tombol panggilan pada ponselnya, krystal sedang menghubungi unnie nya itu, akhirnya setelah beberapa kali panggilannya tersambung
hello…” ucap jessica dibalik telepon
“Unnie, ada apa denganmu huh? Kenapa kau jahat sekali!” Kesal krystal
Maksudmu krys?”
“Kau tanya saja pada dirimu sendiri dan tunanganmu bernama tyler kwon itu! Tiffany unnie sudah mengetahuinya dan sekarang dia mengunci kamarnya!” *tuuttuuttuut* belum sempat jessica menjawab krystal telah memutuskan panggilannya
Tak lama ponselnya terus berbunyi panggilan dari jessica namun krystal tidak mau menjawabnya
Yoona yang melihatnya hanya mengusap usap lengan krystal mencoba menenangkannya
tak lama ponsel yoona berdering menerima panggilan dari yuri
yoboseyo unnie”
“Yoong, apa kau melihat berita pagi ini?”
“Ne unnie… dan miyoung mengetahuinya?”
“Apa dia baik baik saja?”
“Molla…. sejak tadi miyoung mengunci diri dikamar”
Aku akan segera pulang”
“Oke unnie, hati hati” *klik* yoona mematikan panggilannya dan kembali menenangkan krystal

Yuri memijat pelipisnya memikirkan masalah tiffany dan jessica, ia menghembuskan nafasnya kasar
Yul ini coffee mu” ucap taeyeon yang baru datang namun yuri tak menanggapinya
Yul? Kau kenapa? ” Tanya taeyeon
Eh? Mian taeng aku tak menyadari kehadiranmu
Gwaenchana, apa yang sedang kau pikirkan?”
“Tadi aku melihat berita, jessica ternyata telah memiliki tunangan taeng, kau benar tentang kedekatan jessica dengan namja bernama tyler itu”
“Mwoo?? Lalu miyoung?”
“tadi aku menelpon yoong, katanya miyoung juga melihatnya dan sekarang sedang mengunci diri di kamarnya”
“Kalau begitu pulanglah yul, aku takut terjadi sesuatu pada miyoung”
Tapi kau…”
“Gwaenchana, nanti aku akan menyusul setelah acara selesai
Mianhae tak bisa menemanimu taeng, kalau begitu aku pulang dulu”
Yuripun segera pulang ke rumahnya
Saat diperjalanan, ponsel yuri berdering
Yoboseyo”
“Yul.. ini aku jessica”
“Yya!! Apa yang sudah kau lak”
“Yul… jebal dengarkan aku dulu” potong jessica
Katakan”
“Ini tidak seperti yang kalian pikirkan, aku benar benar tidak mencintai tyler”
“Lalu apa maksudnya dari berita itu huh? Kau tau, tiffany sekarang menderita karenamu”
“Apa tiffany sedang bersamamu sekarang?”
Ani, dia mengurung diri didalam kamarnya, sudahlah kalau memang perkataanmu benar kau bilang langsung saja pada miyoung” ucap yuri kemudian menutup telepon

…………………………………………….
beberapa hari kemudian

Di sudut kota di newyork, jessica dan tyler sedang berada di restoran menikmati makan malam
Babe, aku sudah tak sabar untuk pernikahan kita” ucap tyler memegang tangan jessica
Jessica yang selama ini hanya bisa diam kini kesabarannya mulai habis, dengan kasar jessica menaruh sendok dan berdiri
Maafkan aku, aku tidak bisa menikah denganmu tyler, tolong jangan paksa aku lagi karena keegoisanmu” ucap jessica hendak pergi meninggalkan tyler, namun namja itu menghentikannya
Kau siap untuk kehilangan perusahaanmu? Kau siap jatuh miskin jessica jung?” ucap tyler penuh penekanan
up to you, aku sudah tidak ingin lagi jatuh ke lubang hitammu” jessicapun berlalu meninggalkan tyler
Dengan geram tyler menelpon anak buahnya
Bereskan wanita jalang bernama jessica jung dan jangan sampai kalian membuat jejak
Kemudian tyler menutup telpon dan tersenyum smirk melihat kepergian jessica

Sesampai di mansionnya, jessica kembali terus terusan menekan tombol panggilan pada tiffany, namun lagi lagi tidak pernah ada jawaban

…………………………………………………

Sudah beberapa hari tiffany tidak pernah keluar dari kamarnya membuat sahabat sahabatnya ikut merasakan kesedihan tiffany
*toktoktok* yuri tidak pernah lelah berkali kali mengetuk kamar tiffany
miyoungie jebal… sudah beberapa hari kau tak makan, bukalah…”
“…………..” tidak ada jawaban
Yuri pun menyerah dan hendak meninggalkan kamar tiffany namun
*ceklek* pintu tiffany terbuka dan menampilkan sosoknya yang terlihat kurus namun sudah terlihat rapi
Tiffany tersenyum pada yuri
Mian lama, aku baru selesai mandi, kajja kita sarapan :)” ucapnya ceria membuat yuri kebingungan
Mm…miyoungie? Benarkah itu kau? Atau apa aku sedang bermimpi?”
*plakk* tiffany memukul dahi yuri cukup keras dan berhasil membuat yuri kesakitan
See? Kau sedang tidak bermimpi kan? Hahaha”
Yyya!! appo… ” rengek yuri namun ia segera memeluk tiffany, keduanya turun ke lantai bawah dan ikut bergabung dengan yoona, krystal dan taeyeon yang sedang sarapan
Kehadiran tiffany membuat ketiga yeoja itu terkejut sekaligus senang
Waaah akhirnya kau kembali miyoungie, aku merindukanmu…” yoona langsung bangun begitu melihat tiffany dan segera memeluknya
Ne… mian membuat kalian khawatir hehehe” jawab tiffany sambil tertawa, kini keceriaannya telah kembali
Tiffany berpikir jika terus terusan bersedih tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya akan membuat sahabat-sahabatnya susah
Igo igo igo… kau harus makan yang banyak, kau tak sadar kalau sekarang badanmu sangat kurus huh??” ucap taeyeon sambil menyuapkan sandwich pada tiffany
Rumah yuri pun kembali diisi dengan canda tawa mereka

Siang itu, yultae dan yoona sudah pergi bekerja,hanya ada tiffany dan krystal di rumah
*toktok* “unnie, bolehkah aku masuk?” Tanya krystal saat melihat pintu kamar tiffany sedikit terbuka
Ne… masuklah krys” jawab tiffany yang sedang membaca novel menepuk kasurnya
Krystal menghampiri tiffany dan ikut berbaring disamping tiffany
Unnie, apa kau membenciku?”
Ani, tentu saja tidak…” jawab tiffany mengusap kepala krystal yang matanya mulai berkaca kaca
Unnie, lagi lagi jessica menyakitimu… aku sangat membencinya sekarang” ucap krystal dengan air matanya yang sudah tumpah, melihat itu tiffany langsung memeluk krystal
Ssst… uljimma, kau jangan membencinya kryst, bagaimanapun juga dia adalah kakakmu” ucap tiffany menenangkan krystal

……………………………………………….

Sepulang bekerja yuri menjemput taeyeon di tempat latihan vocalnya, saat sampai didepan gedung ia sudah melihat kekasihnya sedang berdiri menunggunya dan langsung mengacak pinggang begitu melihat yuri menghampirinya
Taeng… apa kau sudah menunggu lama?”
Yya!! Aku sudah hampir satu jam berdiri
Hehee baru satu jam taeng belum satu abad” ucap yuri innoncent
Kau ini, kebiasaan” taeyeon menarik pipi yuri
Ah ah ampun appa…. appooo” rengek yuri
mwoo?? Kau yang appa… mana ada appa yg lebih pendek dari umma nya”
“Kalau begitu kita adakan hehehe, kajja kita makan”

Setelah makan malam, yuri tidak langsung membawa taeyeon pulang
Kita mau kemana yul?” tanya taeyeon saat merasa arah jalannya berbeda
Masih jam 8, aku akan mengajakmu ke suatu tempat dulu, kau tak lelah kan?
30 menit kemudian mereka telah sampai didepan sebuah gedung, begitu keluar dari mobil yuri langsung menggandeng tangan taeyeon dan membawanya memasuki gedung itu
Selamat malam yuri-shi… wah ini pasangan anda? Benar benar cantik” ucap seorang yeoja
Tentu saja hehehe”
“Kalau begitu mari ikut saya
Yuri kembali menggandeng taeyeon dan mengikuti yeoja berumur 40 tahunan itu
Taeyeon melihat lihat ruangan yang banyak sekali terpajang foto model gaun pernikahan disana dan pengunjung didalam gedung itu lumayan ramai
Yul siapa yang akan menikah?
Yuri menoleh pada taeyeon dan tersenyum namun lampu gedung tiba tiba mati membuat para pengunjung gaduh
Hingga beberapa menit kemudian sebuah lampu menyoroti yultae dan suasana gedung mulai hening
Taeyeon sudah melihat yuri berlutut didepannya
Kita, kita akan segera menikah jika kau menerima ini taeng
yuri mengeluarkan sebuah kotak kecil dan membukanya menampilkan sebuh cincin
Will you marry me?” ucap yuri kembali
Huh?” Taeyeon merasa terkejut dan bingung dengan surprise yuri yang sangat tiba2 itu, namun beberapa saat kemudian ia tersenyum
Sure, I will” ucapnya
Semua orang yang berada digedung bertepuk tangan dan yoona, tiffany, krystal yang sudah berada disana menghampirinya
Chukkhae unnie… yeyyyy” teriak yoona senang
Setelah itu keadaan kembali normal dan taeyeon baru menyadari suatu hal
Kejutan ini benar benar tidak ada romantis romantisnya 😒” ucapnya dalam hati
Yuri dan taeyeon langsung melakukan fitting gaun pernikahan
Jadi siapa yang akan menjadi mempelai pria? Akan aku ukur dulu” tanya seorang desainer
Dia…!!” Ucap keduanya bersamaan dan saling menunjuk
Yah! Kau yang akan menjadi suami!” Ucap taeyeon
Andawe… kau kan yang lebih gentle taeng” sanggah yuri tak mau kalah
Mwoya??! Wajahku kan lebih cantik darimu, kau yang harusnya jadi mempelai pria”
Andawe… pokoknya kau saja
Desainer kebingungan melihat perdebatan keduanya
Yah yah yah! kapan selesainya? Kenapa tak mencobanya saja bergantian, nanti siapa yang lebih cocok dia yang akan memakainya” ucap yoona jengkel saat melihat perdebatan keduanya
Akhirnya sesi pertama yuri yang akan mencoba memakai tuxedo dan taeyeon memakai gaun
Saat dirias yuri selesai lebih cepat dibanding tayeon, kemudian ia menunggu calon isterinya itu

image

Yul aku sudah selesai” begitu mendengar namanya dipanggil yuri langsung menoleh dan tersenyum saat melihat penampilan taeyeon

image

image

Bagaimana?” tanya taeyeon lagi
“Hmmmft… hahaha no no no kau tidak cocok taeng hahaha” tawa yuri meledak membuat taeyeon memandangnya datar
Ne..ne..ne… kkah pergilah mengganti pakaianmu 😒”
Kini berduanya kembali ke ruang rias masing masing untung berganti posisi
Seperti halnya yuri, taeyeon sekarang yang lebih dulu selesai, ia pun menunggu kekasihnya
Setelah beberapa menit akhirnya yuri keluar dengan menampilkan dirinya yang sudah memakai gaun mempelai wanita dan berhasil membuat taeyeon terpana melihatnya

image

image

Bagaimana? Aku yang lebih cocokkan?” Ucap yuri sambil menampilkan gaya anggunnya didepan taeyeon
Akhirnya taeyeon menyerah dan yang akan menjadi mempelai pria pada pernikahannya bersama kwon yuri

To Be Continued

Mian lama hehehe…. maklum mumet tugas negara 😂😂😂 jadi pen nikah 😧
Ff ini 1 atau 2 eps lagi bakal tamat
Kira kira kisah jeti bakal happy atau sad ending ya gengs wkwk
tunggu aje
Bye….