Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member | Gender : YURI girlsXgirl
……………………………………..
Seorang suster membuka gorden jendela sebuah ruangan di seoul hospital membuat seseorang yang sedang berbaring disana terbangun
“Selamat pagi jessica-shi” sapa suster itu tersenyum ramah
“Pagi” jawab jessica ikut tersenyum
Namun pandangannya beralih saat pintu ruangannya kembali terbuka dan adiknya baru saja masuk
“Kryst?”
“Oh hey kau sudah bangun eonnie, aku baru selesai sarapan, kajja kita pulang”
“Huh?” gumam jessica heran
“Why? Tadi aku dan yoona baru saja menemui dokter dan menerima hasilnya, kau sudah boleh pulang”
“Yoona? Dia ada kemari?”
Krystal menganggukan kepalanya
“Kami datang dari tadi malam, tapi kau sudah tidur dan yoona melarangku untuk membangunkanmu”
“Lalu? Sekarang kemana dia?”
“Sudah pulang”
“Pulang? Bukankah ini hari minggu”
“I don’t know, dia terlihat buru buru dan memintaku yang membawamu pulang” ucap krystal
Sementara jessica terdiam masih belum memahami sikap yoona setelah kemarin tiba tiba memotong ucapannya dan langsung memutuskan sambungan telepon, setelah itu yoona tak menghubunginya lagi membuat jessica sedikit kecewa
1 jam kemudian, kedua kakak beradik itu sudah dalam perjalanan menuju rumah
“Mengapa kau diam saja sedari tadi? Bukankah seharusnya bahagia?” Ucap krystal yang terus terusan memperhatikan jessica selalu terlihat melamun itu
“Molla.. moodku sedang kurang baik”
“Why?”
Jessica hanya mengangkat kedua pundaknya
“ah apa kemarin kau mengikuti rapat dengan klien?”
“Rapat? Setahuku tidak ada pertemuan klien” ucap krystal heran
“Really? Lalu yoona? Apa dia ada di restoran?”
“Nne.. tapi sorenya dia meninggalkan restoran”
“Where?”
“I don’t know, dia kembali jam 10 malam dan mengajakku untuk pergi ke rumah sakit”
Jessica kembali termenung, firasatnya kini benar benar yakin bahwa yoona dari awal memang tak menyetujui keinginannya untuk mengikuti program bayi tabung karena semenjak 2 bulan terakhir ini sikapnya benar benar berubah
“Yah eonnie! Apa yang sedang kau lakukan! Kita sudah sampai” ucap krystal mengetuk ngetuk kaca jendela mobil saat tahu jessica masih terdiam didalam
Jessica tersadar dan melihat mobil yang ditumpanginya sudah berada didalam garasi mansion
Ia pun segera keluar dari mobil dan menyusul krystal yang sudah memasuki mansion
Namun ia terkejut begitu pintu itu dibuka
*dorrr!!!* sebuah tembakan kecil diiringi hamburan pernak pernik pita jatuh diatas kepalanya membuat jessica terkejut memejamkan matanya
“Surprise…!!!!” Teriak orang orang didalam mansion itu
Jessica mulai membuka kedua matanya melihat di sekeliling ruangan sudah dihiasi beberapa hiasan balon dan ucapan selamat
Ia juga melihat yoona, yuri, taeyeon, sunny, amber, sooyoung dan para karyawannya di restoran dengan ceria menyambut kedatangannya
“Jessica…!!! Chukkhae!!” Ucap yuri memeluk adik iparnya itu
“Yah, ada apa ini?”
“Tentu saja menyambut kedatanganmu dan merayakan pesta calon bayimu”
“Mwo? Tt…ttapi… dokter belum memutuskan”
“Aniyo, dokter sudah mengatakannya padaku pembuahannya sudah berhasil dan tinggal menunggu beberapa hari, dokter mengatakan itu akan berhasil” ucap yoona tersenyum memeluk pinggang jessica dari samping
Jessica hanya terdiam menatap yoona yang terus terusan tersenyum menatapnya, perlahan wajah yoona mendekat dan ciuman lembutpun mendarat pada bibir jessica
“Yah! Jangan mengumbar kemesraan didepan yul, kasihan dia” ucap taeyeon membuat yang lain tertawa
“Yaish!! Aku baik baik saja!” Ucap yuri memukul lengan taeyeon
“Ah ya, ini juga sekaligus perayaan untuk kedatangan bayi taeyeon dan sunny eonnie” ucap yoona pada jessica
“Jinjja? Dimana bayi itu, aku ingin melihatnya”
“I’m coming imo…” ucap sunny dengan aegyeo nya berjalan menghampiri jessica dengan membawa bayinya yang baru berumur 1 tahun itu
“Aigoo… kyeoptaa…!!” Ucap jessica sangat senang langsung menggendong bayi itu “siapa namanya?”
“Yerim, kim yerim”
“Yerim-ah… sebentar lagi kau akan memiliki sepupu” ucap sunny mengayun ayunkan tangan mungil yerim
“Nne… nanti kalian bisa bermain bersama” ucap jessica ikut menirukan aegyeo nya
“Bagaimana? Cantik kan pilihanku?” Ucap taeyeon
“Nne sangat cantik taeng, kau pintar memilihnya”
“Tentu saja, kedua orang tuanya kelak akan merasa rugi karena telah membuang yerim”
“Gwaenchanna… kedua orang tuamu yang baru akan membuat hidupmu bahagia yerim-ah…” ucap jessica pada bayi itu membuat sunny dan taeyeon tersenyum haru
“Kajja kita makan, aku lapar” ucap taeyeon mengajak mereka menuju ruang keluarga yang sudah ada yuri dan yang lainnya sedang menata segala hidangan
“Aku akan membawakan beberapa minuman, kalian ingin apa?”
“Makgeolli” ucap amber mengangkat tangannya disetujui yang lain
“Seperti biasa, wine!” Ucap taeyeon ikut mengangkat tangannya
“Baiklah..” ucap yoona segera menuju gudang penyimpanan beberapa jenis bir koleksi yuri
*plak!!*
“Yah, setelah ini kau akan mengantar yuri ke bandara, nanti kau akan mabuk” ucap sunny setelah memukul pelan kepala taeyeon
“Ah ya kau benar haha, kalau begitu aku akan meminumnya sedikit saja” ucap taeyeon
“Yaish… sama saja”
“Huh? Kau akan pergi kemana yul?” Tanya jessica heran
“Aku akan kembali ke jepang dan tinggal disana untuk beberapa bulan”
“What? Bukankah kau baru saja dari sana?”
“Nne.. aku harus kembali lago kesana, aku pulang hanya untuk mengurus segala keperluan” ucap yuri
“Kau senang sekali pergi” ucap jessica terlihat cemberut
“Gwaenchanna, kau tak akan kesepian lagi karena sunny akan tinggal disini menemanimu” ucap taeyeon
“Jinjja? Dengan yerim?”
“Tentu saja” ucap taeyeon membuat jessica kembali terlihat senang
“Relakan saja eonniku pergi, lagipula dia akan bersama tiffany eonnie disana?” Ucap yoona yang baru datang sambil mengambil beberapa jenis minuman
“Nne?” Gumam jessica
“An…anniyoo…” sangkal yuri “jangan didengarkan”
“Yah sica, kau tak ingat kalau tiffany akan memulai debut album barunya di jepang? Mereka akan bertemu kembali”
“What? Daebbak!!! Pantas kau ingin buru buru kembali ke jepang, Kkkah kkah pergilah yul ppali…” ucap jessica mendorong yuri
“Yaish!!! Yah!! Tidak seperti itu” ucap yuri memasang wajah sebalnya setelah kembali menjadi bahan bullyan
“Ah ya, tiffany masih berada disini kan? Aku harus mengundangnya” ucap jessica berdiri mengambil ponselnya segera menghubungi sahabatnya
“Yah, andwae…” ucap yuri namun ia terlambat karena teleponnya sudah terlanjur tersambung pada tiffany
Jessica pun berjalan menjauhi mereka
“Yoboseyo?”
“Hey tiff…”
“Jessie?”
“Nne aku memakai ponsel adikku, hey how are you? Sudah lama tak mengobrol semenjak kau sibuk, apa kau sudah melupakanku?”
“Hahaha anniyo… kau berbicara apa, aku tak pernah melupakanmu, aku baik baik saja bagaimana denganmu?”
“Sama denganmu, dan kau sebentar lagi akan menjadi seorang imo”
“Nne? Kau sudah memiliki bayi?”
“Calon tepatnya”
“Nne?”
“Aku mengikuti program hamil”
“Jinjja? Sejak kapan? Mengapa aku baru tahu sekarang?”
“Sudah 2 bulan yang lalu, kau nya saja yang sangat sibuk”
“Mianhae… aku tak bermaksud begitu”
“Arasso… sekarang apa kau sedang sibuk?”
“Aku baru saja pulang ke apartemen, jadwalku kosong sekarang, kajja bertemu jessie”
“Nne, kau harus datang ke rumah yul sekarang, kami sedang mengadakan pesta kecil”
“Nne?”
“Yoona baru saja membuat kejutan untukku, kau juga harus ikut merasakan kebahagiaan sahabatmu ini”
“Baiklah, aku akan dat… eh? Apa yul ada?”
“Tentu saja, jangan bilang kau menarik ucapanmu setelah ini!”
“T…tapi..”
“Why? Kau takut bertemu dengannya?”
“An..anniyo… bukan begitu”
“Pokoknya kau harus datang, kalau tidak persahabatan kita lebih baik berakhir!”
“Mwo? Y…yyahh… jessie”
*tttuttt tuttt tuttt*
Jessica telah menutup telepon sebelum tiffany melanjutkan bicaranya itu
“Bagaimana? Dia mau datang?” Ucap taeyeon
“Tentu saja” ucap jessica tersenyum smirk pada yuri
“Baiklah jangan makan dulu, kita tunggu tiffany eonnie” ucap yoona
“Yah, aku harus segera pergi ke bandara” ucap yuri
“Aigoo… pesawatmu berangkat 4 jam lagi babo! Waktumu masih panjang, lagipula bandara tak terlalu jauh dari sini”
“T…ttapi aku harus mempersiapkan perlengkapanku”
“Semuanya sudah siap, kau tinggal berangkat saja” ucap amber
“Haish…”
Dan tak butuh waktu lama sebuah mesin mobil terdengar dari luar mansion
Jessicapun segera berlari keluar begitu tahu itu tiffany
“Apa acaranya sudah selesai?” Ucap tiffany
“Aniyo, kami semua menunggumu”
“Mianhae..”
“Gwaenchanna.. kajja” ucap jessica menggandeng lengan sahabatnya memasuki mansion
“Aigo… eonnie mengundang seorang aktris rupanya” ucap amber bertepuk tangan membuat tiffany tersenyum malu saat semua pandangan beralih padanya
“Anyeong” sapa tiffany sedikit membungkukan badannya pada mereka
“Lama tak melihatmu, kau semakin…”
“Yah!!” Gumam sunny memotong ucapan taeyeon
“Semakin berubah maksudku, aigoo… apa kau cemburu eoh?” Ucap taeyeon menyenggol sunny
“Aniyo” ucap sunny dengan nada dinginnya
“Yah, jangan bertengkar di pestaku!” Ucap jessica memasang ice glarenya pada kedua yeoja itu “kajja tiff, duduklah” lanjutnya sambil menarik kursi untuk tiffany disampingnya
“Eonnie datang sendiri?” Tanya yoona
“Nne, ah ya chukkae untukmu dan jessica yoong”
“Yah, ini juga pesta bayiku” ucap taeyeon memasang wajah cemberutnya
“Nne?”
“Taeyeon dan sunny sudah mengadopsi seorang bayi, kim yerim, tapi sekarang yerim sedang tidur dikamarku” ucap jessica
“Ah… chukkae atas bayi kalian” ucap tiffany memberikan selamat untuk taeyeon dan sunny
“Gomawo” ucap taeyeon sementara sunny hanya mengangguk tanpa memandang tiffany
“Karena semuanya sudah hadir, kajja kita makan!!” Ucap yoona dengan semangat
“Yah, bersulang dulu” ucap sooyoung mengangkat gelas wine miliknya
“Wohooo…!!” Teriak taeyeon ikut mengangkat gelas
“Yah, sedikit saja arra?!” Ucap sunny menarik telinga taeyeon
“Arasso…” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya
“Kajja! Cheers!!” Ucap yoona
Mereka pun mulai menikmati hidangan setelah bersulang dan mulai saling mengobrol
Berbeda dengan taeyeon yang sedari tadi tersenyum smirk memperhatikan seseorang
“Yul, mengapa sedari tadi kau diam saja?” Ucap taeyeon membuat orang orang didekatnya beralih menatap yuri
“Huh? Naega?”
“Siapa lagi babo! Apa kau gugup karena ada tiffany disini?” Ucap taeyeon membuat yuri maupun tiffany hampir tersedak
“Y…yyah! Anniyo… aku biasa saja” ucap yuri mengelap mulutnya “aku diam karena sedang makan, bukankah tidak baik makan sambil berbicara”
“Ah.. begitu” ucap taeyeon mengangguk anggukan kepalanya
“Oh ya eonnie, bagaimana luka di kepalamu? Apa sudah sembuh?” Ucap yoona
“Huh? Ini? Emm… nne” ucap yuri menyentuh kepala belakangnya
“Tentu saja sembuh” ucap taeyeon tersenyum menatap tiffany yang juga menatapnya
“Huh? Waeyo? Apa yang terjadi dengan yul?” Tanya jessica
“Yah, apa kau tak tahu, yuri terluka saat malam penerimaan awards”
“Jinjja? Lalu? Apa ada yang terluka?”
“Kepala belakangnya sobek akibat hantaman pecahan kaca lampu”
“Omo! Pantas rambutmu sedikit pendek yul, aku baru menyadarinya, tapi sekarang baik baik saja?”
“Tentu saja, dia langsung mendapatkan pertolongan pertama dari”
*brak!!!*
“Yah!! Geumanhae!!!” Potong yuri sedikit meninggikan suaranya sambil memukul meja
Iapun langsung berlalu meninggalkan mereka yang terlihat terkejut setelah melihat apa yang yuri lakukan
“Yaish!! Dasar jahil! Lihatlah acaraku jadi berantakan” ucap jessica memarahi taeyeon dan yoona
“Aku hanya bercanda” ucap taeyeon sementara yoona ikut mengangguk
“Bercandaan kalian membuat kedua sahabatku merasa tak nyaman!” Ucap jessica
“Nne, mianhae tiffany eonnie” ucap yoona
“Jessie, sebaiknya aku pulang” ucap tiffany segera berdiri
“Yah andwae!!” Ucap jessica menahan tangan sahabatnya itu
“Sepertinya kehadiranku membuat kalian tak nyaman”
“Aniyo… ini salahku, mianhae.. aku akan memanggil yul kembali” ucap taeyeon ikut berdiri segera menyusul yuri
“Aku juga eonnie” ucap yoona menyusul taeyeon
“Maafkan aku” ucap tiffany
“Aniyo… bukan salahmu, sudahlah jangan dipikirkan arra?!” Ucap jessica mengusap pundak tiffany
Tak berapa lama ketiga yeoja itupun kembali ke ruang makan
Yang lain merasa heran saat melihat yuri yoona dan taeyeon kembali terlihat akur bahkan sambil tertawa saat kembali, padahal beberapa saat yang lalu yuri terlihat marah sampai memukul meja
“Yah, ada apa dengan kalian?” Tanya jessica
“Anniyo… sudah ku bilang, menjinakan yuri itu gampang kkkk” ucap taeyeon
“Yaish…!” Gumam yuri memukul pelan kepala taeyeon “ah ya, waktu ku tinggal satu jam lagi, aku harus segera pergi ke bandara” lanjutnya
“Hemm… sayang sekali” ucap jessica terlihat sedih. Mereka pun segera berdiri untuk mengucapkan perpisahan dengan yuri
“Sampai kapan kau disana yul?” Tanya sunny
“Mungkin cukup lama, sampai pembangunannya selesai dan perusahaan bisa dijalankan dengan baik”
“Arasso, hati hati yul… pulanglah dengan cepat” ucap sunny memeluk yuri
Yang lainpun memeluk yuri dan mengucapkan perpisahan
“Jaga pola makanmu arra? Aku tak ingin kau terlihat sama saat kembali nanti” ucap jessica memeluk yuri
“Arasso eomma” ucap yuri
“Ah ya, aku titip sahabatku juga” ucap jessica
“Nne?”
“Tiffany..” ucap jessica merangkul pundak tiffany membuat yuri dan tiffany terkejut
“Yuri akan sangat sibuk” ucap taeyeon menepuk pundak yuri
“Gwaenchanna jessie, aku akan baik baik saja” ucap tiffany
Hingga yang terakhir yuri berdiri menghadap tiffany untuk berpamitan
“Terimakasih sudah datang” ucap yuri kemudian menganggukan kepalanya
“Nne, hati hati yul” ucap tiffany ikut sedikit membungkuk
“Kajja taeng” ucap yuri setelah berpamitan pada semuanya “ah ya, mana yoona? Tadi dia bilang akan ikut mengantarku ke bandara” lanjutnya saat tak melihat adiknya itu
“Tadi dia bilang akan mengganti pakaiannya, biar aku panggilkan” ucap jessica kemudian berlalu menuju kamarnya
Begitu tiba, ia melihat yoona sedang berdiri didepan cermin sedang merapikian diri baru saja berganti pakaian
“Yul sudah menunggu” ucap jessica
“Oh.. Nne, aku sudah selesai” ucap yoona menghampiri jessica “aku mengantar yul eonnie dulu, kau istirahatlah” lanjutnya mengusap pundak jessica
“Setelah mengantar yuri segeralah pulang, ada yang ingin aku bicarakan” ucap jessica kini terlihat serius
“Nne? Arasso… Aku akan segera pulang” ucap yoona mendekatkan wajahnya kemudian mengecup lembut kening jessica “aku pergi dulu” ucap yoona kembali sambil mengusap lembut rambut jessica hingga akhirnya berlalu meninggalkan jessica yang masih terpaku dengan sikap yoona
“Sica?” panggil seseorang membuyarkan lamunannya
“Huh? Nne?” gumam jessica begitu melihat sunny sudah berdiri disampingnya
“Ada apa denganmu?”
“Oh? Eemm… Anniyo” ucap jessica kembali bersikap biasa “ah ya, kau mau kemana? Mengapa membawa tas”
“Aku harus kembali ke rumah membawakan barang barang dan pakaian yeri, tadi saat kemari kami tak sempat membawanya, untuk itu aku titip yeri disini, aku tak mungkin membawanya”
“Oh.. Arasso, aku akan menjaganya”
“Gomawo, aku sudah menyiapkan susu hangat didalam botol persiapan jika sewaktu waktu yeri terbangun”
“Nne, aku mengerti”
“Gomawo sica-yaa, aku pergi dulu”
“Nne, josimhae” ucap jessica
Setelah sunny, tiffany pun pamit pulang karena harus kembali latihan untuk mempersiapkan debutnya di jepang nanti
Begitu mereka pergi, jessica kembali ke ruang keluarga untuk membantu membereskan sisa sisa pesta tadi, ia melihat hanya ada krystal, amber dan sooyoung disana
“Huh? Yang lain juga sudah pergi?” tanya jessica
“Nne, mereka harus pergi berbelanja bahan bahan menu restoran” ucap krystal
“Eonnie istirahat saja, biar kami yang membereskan ini” ucap amber
“Aniyo, aku sudah sangat cukup beristirahat, lagipula ini sangatlah banyak” ucap jessica ikut mengangkat piring piring kotor kemudian dibawakannya pada sooyoung yang sedang sibuk mencuci piring dan peralatan lainnya
“Hey, lama tak bertemu” sapa jessica pada sooyoung, iapun ikut mengambil sarung tangan dan membantu sooyoung mencuci piring piring kotor itu
“Yah, tak perlu membantuku kau istirahat saja”
“Shirro… Aku bosan tidur terus” ucap jessica mempoutkan bibirnya
“Hahaha… Yah, Itu untuk persiapan kehamilanmu”
“Hemmm…” jessica hanya menghela nafas
“Waeyo?”
“Ani… Ah ya, kau sering bertemu dengan yoona?”
“Tidak, kami juga baru bertemu beberapa hari yang lalu, kau tahu sendiri eonniku baru menikah dan pergi berbulan madu, semua pekerjaan dilimpahkan padaku”
“Begitu ya”
“Wae geurae?”
“Nothing, forget it”
“ah ya, bagaimana perasaanmu yang akan menjadi calon ibu?”
“Molla…” gumam jessica terlihat tak bersemangat
“Wae? Bukankah kau sangat senang dengan pilihanmu”
“Seharusnya begitu”
“Jangan khawatir, yoona juga akan ikut senang” ucap sooyoung membuat jessica langsung menatapnya
“Bagaimana kau tahu?”
“Yah, aku bersamanya dari sejak kecil, tentu saja aku tahu dia”
“Lalu? Bagaimana? Apa yang dia katakan padamu? Apa dia bahagia dengan tindakanku?”
“Kau jangan khawatir” ucap sooyoung
“Yah, aku butuh penjelasan”
“Hemm… Kau tenang saja” ucap sooyoung melepaskan sapu tangan dan mencuci kedua tangannya, ia pun berlalu begitu pekerjaannya selesai
“Yah!! Choi sooyoung!” teriak jessica saat yeoja itu tak menjawab pertanyaannya namun sooyoung sudah berlalu meninggalkannya
Dengan kesal, jessicapun mencuci tangannya dan memasuki kamar
Namun perasaan kesal itu hilang saat ia melihat wajah tidur yeri yang terlihat sangat tenang
Perlahan ia menghampiri dan ikut berbaring disamping yeri, jessica menatap lekat wajah bayi itu, tangannya mulai menggenggam dan memainkan jari jari mungil yeri
Tanpa terasa air mata jessica mengalir, satu sisi ia merasa bahagia begitu tahu bahwa program bayi tabungnya dinyatakan berhasil, ia tak sabar untuk menantikan kehadiran calon bayinya
Namun sisi lain, ia juga merasakan ketidaknyamanan atas sikap yoona akhir akhir ini walaupun beberapa saat yang lalu ia melihat yoona berubah kembali bersikap lembut dan sangat perhatian padanya. Hingga tak terasa iapun ikut terlelap disamping yeri
…………………………….
Begitu tiba di bandara, taeyeon dan yoona ikut mengantar yuri sampai pintu keberangkatan
“kau yakin bisa melakukannya sendiri yul? tak ingin ku temani?” ucap taeyeon
“tentu saja, yah kau baru saja memiliki bayi, kau tak boleh meninggalkannya”
“hahaha tentu saja, tadi aku hanya berbasa basi yul”
“haish…!”
“aku juga tak bisa ikut, mianhae… aku harus merawat jessica”
“kalau kau ikut justru kau malah akan menghancurkan semuanya” ucap taeyeon dan yuri kompak
“yaish menyebalkan” rutuk yoona
“baiklah, aku pergi ya” ucap yuri pamit
“nne, hati hati eonnie, jangan terlalu lama disana” ucap yoona memeluk kakaknya itu
“arasso, doakan saja semuanya berjalan lancar”
“tentu saja, dan jaga tiffany eonnie disana” ucap yoona
“yah!!” gumam yuri melepaskan pelukan dan melihat yoona sudah menertawainya
“adikmu benar, siapa lagi yang bisa melindunginya kalau bukan kau” ucap taeyeon
“yaish… kalian ini”
“ah ya, kau sudah meminta maaf padanya atas sikapmu tadi?’
“huh? ah iya aku lupa hahaha aku belum meminta maaf” ucap yuri tertawa menggaruk garukkan kepalanya “tapi… apakah harus?”
“yah paboya…!! tentu saja, sikapmu tadi membuatnya gusar, lain kali jangan bersikap berlebihan bahkan sampai memukul meja, untung saja meja itu tak hancur”
“kkkekekek… mianhae, arasso aku akan meminta maaf setelah ini”
“baiklah, jaga dirimu baik baik terutama kesehatanmu, selalu hubungi aku jika terjadi apa apa” ucap taeyeon merapikan jaket yang dikenakan yuri
“aigo… kadang kadang kau seorang eonnie yang baik” ucap yuri mengusap kepala taeyeon yang tubuhnya lebih pendek darinya itu
“yaishh… yah!!” rutuk taeyeon menepis tangan yuri membuat kedua kakak beradik itu menertawainya
“hahahah aku pergi..” ucap yuri melambaikan tangannya dan berlalu memasuki pintu keberangkatan, begitupun taeyeon dan yoona juga berlalu meninggalkan bandara setelah tubuh yuri tak terlihat lagi
“hoaemm…. hah eonnie, kau yang menyetir ya, aku mengantuk, sepertinya tadi aku minum terlalu banyak” ucap yoona yang terlihat beberapa kali mulai menguap
“yah, kau tak tahu sedari tadi aku sudah menahan kantuk? aku juga tak bisa, kajja kita naik taksi saja”
“mwo?? yaish… yasudah kalau begitu” ucap yoona pasrah dan mereka berdua pun akhirnya pulang dengan menggunakan taksi
………………
Sementara yuri juga baru saja menerima kabar yang tak mengenakkan saat menerima informasi bahwa pesawat yang akan mengantarnya ke jepang mengalami keterlambatan selama beberapa jam, hingga ia harus menunggu
“huh menyebalkan” rutuk yuri yang baru saja duduk di ruang tunggu
iapun mulai membuka ponselnya “aku tak mungkin memanggil mereka dan menyuruh kembali kesini” gumamnya
Namun saat melihat gambar wallpaper ponselnya, ia kembali teringat dengan ucapan taeyeon yang menyuruhnya untuk meminta maaf pada sosok gambar itu setelah beberapa jam yang lalu dibuat terkejut atas sikapnya
“nomorku sudah tak diblokir lagi, apa aku harus menghubunginya?” gumam yuri masih terpaku pada tombol panggilan kontak bernama mantan kekasihnya itu
Sementara itu setelah beberapa jam berlalu jessica perlahan membuka kedua matanya begitu merasakan getaran getaran pada tangannya
“Huh? Aigo… Aku sampai tak terasa bisa tiba tiba pulas begini” gumamnya
Iapun mulai terbangun dengan hati hati agar bayi yang masih tertidur pulas disampingnya itu tak terbangun
Namun ia heran saat tahu tak hanya ada dirinya dan yeri yang berada diatas tempat tidur, tepat disisi lain seseorang tengah tertidur pulas juga
“Yoona?” gumam jessica begitu menyingkirkan lengan yang menutupi wajah yeoja itu
Namun ia kembali meradakan getaran getaran yang ternyata berasal dari ponsel milik yoona yang tergeletak disamping tubuhnya
Jessica melihat sebuah panggilan masuk dari yuri, iapun segera mengangkatnya dan berjalan menjauhi kedua yeoja yang masih tertidur pulas
“Yoboseyo” ucap jessica
“Sica?”
“Nne, ini aku, yoona sedang tertidur”
“Ah syukurlah, aku memang ingin berbicara denganmu, kuhubungi nomormu masih tak aktif”
“Ah ya ponselku masih tertinggal didalam mobil” ucap jessica “tapi ada apa yul? Ah apa kau sudah sampai?”
“Nne aku baru saja tiba, dan masih menunggu temanku menjemput”
“Syukurlah, setelah ini lekaslah istirahat yul”
“Arasso…. Ah ya, apa aku mengganggu waktu istirahatmu?”
“Aniyo, tidurpun aku tak merasa pulas”
“Waeyo?”
“Yul, apa aku gagalkan saja program ini?”
“Yah, apa yang kau katakan, jangan berpikir bodoh, ada apa denganmu?”
“Adikmu..”
“Yoona?”
“Siapa lagi, dasar bodoh”
“Hahaha mianhae, ada apa dengan adikku?”
“Kau tahu, kemarin begitu menerima kabar baik dari dokter aku langsung menghubunginya dan memberitahu kabar ini, aku pikir dia juga akan sesenang sepertiku, tapi tiba tiba dia segera mengakhiri percakapan kami seolah menghindarinya”
“Tapi aku juga tak mengerti dengan sikapnya hari ini yang sudah berubah kembali” lanjutnya
“Hemm… Aku mengerti”
“Yul, tolong berkata jujur padaku, apa yoona berbicara tentang ini padamu”
“Nne, kemarin dia menemuiku, aku rasa itu setelah dia mengakhiri pembicaraan denganmu”
“Jinjja? Lalu”
“Dia bercerita banyak”
“Apa… Dia tak menginginkan kehadiran bayi dari perutku?”
“Aniyo… Dia hanya gusar, tapi sekarang buang jauh jauh pikiran itu”
“Wae?”
“Aku sudah menasehatinya, taeyeon dan sooyoung begitupun sunny, kami telah menasehatinya dan berhasil membuat adikku sadar, itulah mengapa sikapnya kembali berubah, jangan khawatir, yoona sudah menerimanya dan sangat menantikan kehamilanmu, percaya padaku”
“Jinjja?” ucap jessica terkejut hingga tak terasa air matanya kembali menetes
“Yah uljimma…”
“Aku sangat terharu yul”
“Hemm.. Aku mengerti, aku juga bersyukur kalian baik baik saja”
“Kau memang kakak terbaik baginya”
“Hahaha tentu saja”
“Gomawo yul…”
“Nne… Hiduplah dengan baik”
“Cih, bisa bisa nya berkata seperti itu, kau pikir sebaik apa hidupmu?”
“Hahaha yah! Geumanhae…”
“Yul aku juga mengkhawatirkan keadaan tiffany, kau juga lihatkan tadi, tubuhnya semakin kurus, dan dia sempat mengeluh padaku jika tenggorokannya mulai terasa sakit”
“Mwo? Jinjja?”
“Nne, sebenarnya dia memintaku merahasikannya, tapi aku tak mungkin melakukan itu, akupun tak bisa memaksanya untuk berhenti, dia sedang berada di puncak karirnya”
“Hemmm…” gumam yuri
“Jaga dia yul” ucap jessica namun yuri hanya diam tak menanggapinya
Beberapa saat kemudian
Yoona perlahan membuka kedua matanya begitu merasakan sebuah sentuhan lembut pada wajahnya
Begitu terbuka, ia melihat sebuah tangan sedang mengusap usap wajahnya, iapun menggenggam tangan itu dan melihat sang pemiliknya yang sedari tadi tersenyum meandanganya
“Kau sudah bangun” ucap jessica tersenyum
“Yeoppoda..” ucap yoona ikut mengusap wajah jessica
Keduanya masih berbaring menyamping saling berhadapan
“Huh? Mana yeri?” Ucap yoona kembali
“Sudah sunny ambil 1 jam yang lalu, bahkan yerim menangis, apa kau tak mendengarnya?”
“Huh jinjja? Hehehe aku tak mendengarnya”
“Kau terlalu lelap” ucap jessica kembali mengusap lembut wajah yoona
“Chankkaman” ucap yoona menahan tangan jessica “apa kau menangis?” Lanjutnya begitu menatap kedua mata jessica hingga tak lama ia melihat butir butir air mata jessica mulai mengalir kembali sambil tersenyum
“Waeyo?” Ucap yoona menarik tubuh jessica kemudian memeluknya
Jessica hanya menggelengkan kepala dan isakan tangisnya mulai terdengar
“Maafkan aku atas sikapku kemarin” ucap yoona yang menyadari kesalahannya
“Jangan katakan itu” ucap jessica
“Lalu mengapa kau menangis?”
“Aku… hanya terlalu bahagia dan bersyukur bisa memilikimu yoong”
“Omo omo, apa aku tak salah dengar?” Ucap yoona membuat jessica mencubit pinggangnya
“Kekekekekk… arasso, aku juga bahagia memilikimu, sangat bahagia” ucap yoona mengeratkan pelukannya
“Maafkan aku terlalu egois dan memaksamu untuk menuruti keinginanku”
“Gwaenchanna… memang sudah tugasku membahagiakanmu” ucap yoona melepaskan pelukannya
Kini keduanya duduk saling berhadapan diatas tempat tidur
Yoona masih melihat kedua pipi jessica basah oleh air matanya
“Uljimma…” ucap yoona mengusap dan menhapus air mata jessica
Jessica hanya mengangguk
“Gomawo…”
“Andwae… jangan pernah mengatakan itu”
“Arasso…”
“Aigoo… rambutmu jadi berantakan” ucap yoona dengan perhatian merapikan rambut jessica namun terhenti saat kedua tangan jessica membingkai wajahnya
Keduanya pun tersenyum saling tatap
Jessica menggerakkan bibirnya mengucapkan “i love you” tanpa bersuara
Membuat yoona kembali tersenyum dan mendekatkan wajahnya hingga kedua bibir mereka menyatu menikmati manisnya kisah cinta mereka
…………
Krystal baru saja keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum
Namun begitu selesai minum, ia heran saat sooyoung baru saja keluar dari kamar lain dan berjalan menghampirinya
“Aku kira kau sudah pulang” ucap krystal
“Aku sangat mengantuk jadi istirahat sebentar” ucap sooyoung duduk dihadapan krystal dan mengambil gelas air minum milik yeoja dihadapannya itu
“Yah! Itu milikku” ucap krystal saat sooyoung meminum air didalam gelas miliknya
“memangnya kenapa? Kau sedang tak terkena aids kan”
“Yaish! Tentu saja tidak, tapi kau bisa mengambil gelas lain”
“Aku haus” ucap sooyoung menyerahkan gelas itu setelah meminum habis isinya
Krystalpun akhirnya kembali menuangkan air kedalam gelas itu untuk sooyoung
“Gomawo” ucap sooyoung memberikan kembali gelas yang sudah kosong itu pada krystal “huh? Odiga?” Lanjutnya saat melihat penampilan krystal yang terlihat rapi
“Aku ingin pergi ke deptstore, tapi yoona masih tertidur”
“Perlu ku temani?”
“Nne?? Ap… apa kau tak sibuk?”
“Ani, aku akan mencuci wajahku dulu, tunggulah didalam mobilku” ucap sooyoung menyerahkan kunci mobilnya
“Arasso” ucap krystal
Hingga tak berapa lama sooyoung keluar dari rumah dengan penampilan yang sudah terlihat rapi, ia berjalan masuki mobil miliknya yang sudah krystal didalamnya
“Kau benar benar tak keberatan mengantarku?” Tanya krystal
“Tentu saja, kau pikir aku akan menyuruhmu keluar dari mobilku?” Ucap sooyoung, iapun menginjakkan gas dan keduanya meninggalkan mansion
Sepanjang perjalanan kedua yeoja itu hanya terdiam dengan sesekali krystal memperhatikan sooyoung yang terlihat fokus menyetir
“Hey, apa tak keberatan jika aku mengatakan hal ini?” Ucap krystal
“Apa?”
“Aku… telah mengetahui mengapa kau berada dipenjara waktu itu” ucap krystal kini membuat sooyoung menatapnya
“Lalu?”
“Aku benar benar tak menyangka ada seseorang sepertimu” ucap krystal mamun sooyoung hanya menarik sebelah alisnya pertanda tak mengerti
“Kau hampir mengorbankan nyawamu bahkan membuat ayahmu sendiri… dipenjara, sorry” ucap krystal sedikit ragu
“Apa itu buruk?”
“No…. tentu saja tidak, jujur saja aku begitu kagum padamu, aku tak menyangka kau orang yang seperti itu, aku bahkan sempat berpikir kau melakukan hal itu karena mencintai kakak iparku”
Sooyoung hanya tersenyum simpul mendengarnya
Hingga keduanya telah sampai di pusat perbelanjaan dan sooyoung dengan sabar menemani krystal yang mulai dirasuki oleh jiwa shoppaholicnya
“Yah, ini sudah 3 jam apa kau tak lelah?”
“Huh? Really?” Ucap krystal, iapun melihat jam tangannya “oh my god! Sorry…” lanjutnya begitu terkejut
“Jika tak diingatkan aku rasa 1 minggu pun tak akan terasa”
“Hahaha yah, mengapa tak memberitahuku dari tadi?”
“Itu karena kau begitu semangat, aku tak ingin merusak moodmu”
“Aww so sweet, kalau begitu sebagai gantinya aku akan mentraktirmu, bagaimana?”
“Terserah kau saja”
Hingga keduanya berhenti di sebuah food court untuk beristirahat
“By the way, aku belum pernah melihatmu dengan kekasihmu, apa dia tak akan marah karena kau hampir seharian denganku?” Ucap krystal
“Aku tak memiliki kekasih”
“Yah, jangan bohong.. yoona memberitahuku bahwa kekasihmu bernama bora”
“Tumben kau menanyakan hal itu padanya”
“Ak….aku hanya memastikan” ucap krystal terlihat gugup membuat sooyoung tersenyum merasa lucu
“Aku sudah sangat lama berpisah dengan bora” ucap sooyoung yang entah kenapa membuat krystal tersenyum
…………..
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa bulan kemudian
Yuri baru saja keluar dari sebuah restoran setelah menikmati makan siangnya
Namun ia berniat untuk tidak langsung kembali ke kantor, ia memilih berjalan jalan santai disepanjang jalanan kota fukuoka jepang yang cukup ramai
Namun saat ia berbelok ke jalanan kecil, tanpa sengaja tubuhnya tertabrak oleh seseorang yang tengah berlari berlawanan arah dengannya
“Kyaa!!”
*brukkk!!*
“Kkamjagiya!! Omo! Are u okay?” Ucap yuri membantu membangunkan seorang yeoja yang bertabrakan dengannya
“Huh? Korean?”
“Huh? Nne” ucap yuri, namun ia kembali terkejut saat yeoja itu dengan buru buru memakai tudung hoodie nya dan menarik tangan yuri membawanya berlari
Hingga mereka sampai disebuah restoran kecil yang cukup tertutup, orang itu pun segera memesan minuman untuk dirinya dan yuri
“Hey, mengapa kau membawaku kemari? Nuguya?” Ucap yuri tak mengerti setelah yeoja itu menyuruhnya duduk
“Apa kau seorang paparazzi?”
“Kau bicara apa, tentu saja bukan”
“Kau bilang warga korea, sedang apa kau berada di jepang?”
“Tentu saja bekerja, yah kau siapa? Mengapa menutup diri?”
“Baiklah aku akan membukanya, tapi kau jangan berteriak arra? Dan jangan memberitahu siapapun”
“Cih, untuk apa? Memangnya kau siapa? Apa kau buronan?”
“Yaish!” Rutuk yeoja itu, iapun mulai melepaskan tudung hoodie, kacamata hitam dan maskernya hingga wajahnya kini terlihat jelas
Namun yuri masih terdiam menatapnya
“Kau sudah melihatku sekarang, jangan beritahu siapapun bahwa aku disini arra?” Ucap yeoja itu
“Nne? Kau… siapa?”
“Mwo? Kau tak mengenaliku?”
“Nne..”
“Hufth… apa karena aku tak memakai make up ya, tapi tadi saja para penggemar menganaliku, kenapa dengan orang ini?” Ucap yeoja itu dalam hati sambil memandang heran pada yuri yang menatapnya tanpa ekspresi
“Arasso, aku hyomin” ucap yeoja itu
“Oh… anyeong haseyo hyomin-shi”
“Huh??? K…kkkau baru saja menyapaku seperti ini?”
“Nne? Memangnya kenapa? Bukankah kita sama sama warga korea?”
“Yah, kau benar benar tak mengenaliku?” Ucap hyomin masih terkejut tak percaya
“Kau… baru saja memperkenalkan namamu hyomin-shi”
“T-Ara…”
“Nne? Maksudmu?”
“Yah, apa kau tahu T-Ara?” Ucap hyomin
Namun yuri hanya menggelengkan kepalanya tanpa ekspresi
“Heoll… daebak!!! Jinjja!! Apa kau benar benar asli dari korea?” Ucap hyomin menggeleng gelengkan kepalanya merasa tak percaya dengan orang yang baru saja bertemu tanpa sengaja dengannya itu
“Nne… aku lahir di gangnam”
“Tapi kau benar benar tak tahu siapa aku? Aigoo… luar biasa sekali”
“Wae geurae…?”
“Ani, baguslah kalau kau tak tahu, setidaknya aku selamat malam ini”
“Nne? Aku tak mengerti, dan mengapa kau mengajakku kemari?”
“Ah ya aku baru ingat, mianhae… tadi aku dikejar beberapa paparazzi, kau boleh pergi sekarang”
“Baiklah, anyeong..” ucap yuri segera berdiri
“Yah yah yah chankkaman!” Ucap hyomin menahannya “apa kau benar benar akan meninggalkanku huh?” Lanjutnya
“Nne? Bukankah tadi kau menyuruhku pergi?”
“Andwae.. duduklah”
Yuri pun kembali duduk
“Jadi kau seorang aktris?” Tanya yuri kembali membuka percakapan
“Bagaimana kau tahu?”
“Tadi kau bilang sedang dikejar paparazzi, dan… penampilanmu juga…” ucap yuri terhenti
“Wae?”
“Kau cukup cantik” ucap yuri
“Heoll…” gumam hyomin
“Wae?”
“Aku pikir grupku sangat terkenal”
“Hehehe jangan salah paham, mungkin hanya aku yang baru tahu karena memang aku tak begitu tahu tentang dunia entertainmen”
“Jadi, apa yang kau lakukan di jepang?”
“Bekerja” ucap yuri “kau?”
“Kami sedang mengadakan tour konser di beberapa kota di jepang”
“Jadi kau akan lama tinggal disini?”
“Tentu saja, aku sangat senang”
“Wae?”
“Ini comeback kami yang luar biasa, jepang membuat popularitas kami semakin meningkat, itulah mengapa paparazzi berada dimana mana”
“Mengapa tidak di negara sendiri?”
“Bukannya ingin merendahkan negara sendiri, hanya saja kami kurang dihargai disana, terlebih beberapa skandal yang terlibat dari para member, kami baru saja kehilangan seorang member dan ia keluar dengan beberapa masalah yang melibatkan kami, dan itu sangat berpengaruh pada para fans”
Yuri hanya mengangguk anggukan kepalanya mendengarkan hyomin
“Kadang aku iri pada orang biasa sepertimu” ucap hyomin menatap yuri
“Gwaenchanna… setiap orang sudah memiliki takdir masing masing, kau harus tetap menjalani impianmu”
“Kau benar”
“Tapi mengapa kau sekarang sendirian, kemana temanmu yang lain?”
“Mereka berada di hotel, aku sedang merasa jenuh jadi aku memutuskan untuk berjalan jalan, tahu tahu aku dikejar oleh para paparazzi”
“Hmm… pasti berat menjadi orang yang terkenal”
“Begitulah…”
“Lalu? Bagaimana kalau para idol memiliki kekasih?”
“Tentu saja itu sesuatu hal yang memiliki pengaruh besar terhadap apapun, sebisa mungkin harus bisa menutupinua jika mereka tak ingin dibenci bahkan diteror para fans fanatik, apalagi jika ia aktirs yang sangat terkenal”
“Begitu ya” ucap yuri terdiam memikirkan sesuatu
“Tapi tergantung juga siapa pasangannya, biasanya fans akan melihat latar belakang orang yang akan menjadi kekasihnya itu, kadang mereka mendukung jika dinilai cocok, kalau tidak maka siap siap saja menikmati segala hujatan”
Yuri kembali menganggukkan kepalanya
“Sudah menjelang malam, kau tak dicari managermu?”
“Oh my god kau benar, aku bisa mati”
“Kalau begitu kau harus segera kembali ke hotel”
“Bisakah kau melindungiku dari paparazzi?”
“Arasso, aku akan keluar terlebih dahulu memanggilkan taksi, kau tunggu dulu di dekat pintu”
“Baiklah, kajja”
Keduanya pun berjalan menuju kasir, namun saat membuka dompetnya hyomin terlihat gusar
“Omo, sial aku tak membawa uang cash, ottokhae?” Gumamnya dalam hati terlihat ragu untuk mengeluarkan kartu
“Biar aku saja” ucap yuri yang sudah mengerti
“Mianhae, aku akan menggantinya nanti”
“Gwaenchanna…” ucap yuri
Setelah membayar, yuri keluar terlebih dahulu untuk memberhentikan taksi, begitu berhasil ia memberi aba aba pada hyomin saat suasana cukup aman
Hyominpun segera berlari dan memasuki taksi
“Gomawo, aku berhutang banyak padamu” ucap hyomin
“Nne… gwaenchana… hati hati”
“Kau juga, semangat bekerja! Ku harap kita bertemu lagi setelah kau sukses nanti” ucap hyomin, iapun melambaikan tanganya begitu taksi mulai melaju meninggalkan yuri
……………………………………
Beberapa hari kemudian
Yuri terbangun begitu mendengar ponselnya berbunyi menerima panggilan telepon
“Yoboseyo”
“Yul..”
“Oh nne sica, mian aku baru saja bangun”
“Kau tak ke kantor?”
“Aniyo, aku baru saja pulang jam 10 pagi tadi dan nanti malam akan ada acara jadi aku memutuskan untuk istirahat”
“Begitu ya, bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali”
“Baik baik saja hehehe kau sendiri? Bagaimana bayi dalam kandunganmu?”
“Yoona merawatku dengan baik, begitupun calon bayiku, dia semakin berat”
“Ah ya aku juga merindukan adikku, apa dia sedang bekerja?”
“Nne… dia juga jadi orang sibuk sepertimu, tapi setidaknya dia tak mencampakkanku”
“Hahaha yah kau menyindirku huh?”
“Sedikit hahaha, jadi apa kau pergi kemarin malam?”
“Nne? Kemarin malam?? Odiga?”
“Konser tiffany..”
“Ah…. ya, aku baru ingat”
“Kau benar benar tak menontonnya yul?”
“Nne, pada saat itu aku sedang rapat bersama kepala bagian kantorku dan para klien, aku tak mungkin meninggalkan mereka lagipula dia konser di osaka sementara aku berada di fukuoka, jarak kami sangat jauh”
“Yul, osaka itu konser yang pertama beberapa bulan yang lalu, kemarin dia konser di tokyo”
“Huh? Aku salah ya hehehe mianhae, rasanya baru kemarin dia debut”
“Jadi kau sama sekali tak pernah bertemu dengannya?”
“Emm… aku rasa begitu, kami selalu berada di kota yang berbeda, dan aku tak bisa luput dari pekerjaanku, mianhae”
“Hmm…. begitu ya” ucap jessica merendahkan suaranya terdengar kecewa
“Mianhae” ucap yuri kembali
“Yul…”
“Nne?”
“Jika kau merasa terusik karena aku terus terusan membicarakannya, aku akan berhenti”
“Emmm…. gwaenchanna, aku tak keberatan kau membicarakannya, dia sahabatmu” ucap yuri berhenti sejenak
“Hanya saja… kau tahu bahwa dia hanya masa lalu bagiku, dulu dia memintaku untuk tak muncul lagi di kehidupannya dan aku hanya menuruti keinginannya” lanjutnya
“Baiklah jika itu benar benar keputusanmu yul, kau sudah bekerja sangat keras untuk melupakannya”
“Ani… aku tak melupakannya”
“Arasso… lalu bagaimana hidupmu disana? Yah, apa kau telah melupakan seoul huh?”
“Hahaha aniyo.. aku juga selalu merasa ingin pulang”
“Kalau begitu pulanglah, kami sangat merindukanmu”
“Mungkin bulan depan, setelah aku menemukan orang orang yang tepat untuk menjalanlan perusahaanku disini”
“Lalu?” Tanya jessica
“Nne?” Ucap yuri tak mengerti
“Kau bilang kau masih mencari orang orang yang tepat untuk perusahaanmu, lalu kapan kau mencari orang yang tepat untuk mendampingi hidupmu huh?”
“Hahaha itu….”
“Yah, apa selama di jepang kau tak bisa menemukannya huh?”
“Aku rasa tidak hahaha”
“Yaish… apa perlu ku carikan huh? Kau ingin yang seprti apa? Namja? Yeoja? Aktris? Orang biasa?”
“Yaish… kau ini”
“Ah ya, sekarang lagi musim berpasangan dengan seorang idol, sepertinya orang sepertimu cocok, agar tidak menjadi orang yang selalu ketinggalan zaman”
“Idol?? Ah ya aku ingat sesuatu”
“Nne? Ingat apa?”
“Sica-yaa apa kau tahu hyomin?”
“Hyomin?? Emm…. T-Ara?”
“Huh? Kau tahu?”
“Tentu saja, itu girl group kpop yang terkenal, kalau tak salah mereka baru saja comeback”
“Heoll….”
“Wae gerae?”
“Hahaha aniyo… setelah mendengar itu darimu, aku jadi benar benar merasa orang yang sangat ketinggalan zaman hahahaha”
“Aigooo…. akhirnya seorang kwon yuri menyadarinya hahaha” ucap jessica yang ikut tertawa terbahak bahak “tapi kenapa kau membicarakan orang itu?”
“Beberapa hari yang lalu kami tak sengaja bertemu”
“Dan kau tak mengenalinya”
“Hahaha begitulah”
“Ckckck kau memang luar biasa”
“Setelah tahu darimu sekarang aku baru menyesalinya telah bertemu dengan seorang idol yang sangat terkenal, tahu begitu aku meminta foto bersama hahaha”
“Yah kwon yul, kau tak sadar siapa dirimu huh? Kau bahkan bisa mengundang taylor swift untuk makan malam secara pribadi”
“Hahahaha kau bisa saja”
Begitu percakapannya dengan jessica berakhir, yuri melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 4 sore, iapun mengambil handuk dan memasuki kamar mandi untuk segera bersiap siap
Hingga 2 jam kemudian ia sudah berada di dalam mobil bersama amber
“Kalau saja jessica tak meneleponku, mungkin sekarang aku masih tertidur, aku tak menyangka bisa sepulas itu”
“Hahaha itu karena kau hanya memiliki waktu istirahat sedikit, kau tak ingat jika kau belum tidur selama 2 hari ini huh?”
“Kau benar, harusnya aku memang sekarang masih tidur”
“Apa boleh buat, kau menjadi perwakilan negara korea untuk pembukaan acara ini”
“Aigoo…”
Keduanyapun sampai didepan sebuah gedung besar, mobil yang dibawakan amber berhenti tepat disamping sebuah karpet merah
Yuri segera disambut oleh para pelayan dan diantarkannya kedalam gedung
Begitu masuk ia sudah melihat para tamu undangan beserta tamu perwakilan dari berbagai negara di asia
“Ternyata ini acara besar” gumam yuri
Yuri tersenyum lega saat melihat dari jauh amber berjalan menghampirinya setelah memarkirkan mobil, namun saat itu seorang tamu yang sedang membawakan minumam tak sengaja menyenggol tubuh yuri hingga minuman itu sedikit menumpahi jas putih yang dipakainya
“Oh my god! I’m so sorry miss” ucap tamu itu merasa bersalah
“It’s okay…” ucap yuri ramah akhirnya tamu itupun pergi
Yuri menundukkan wajahnya, ia mengambil tissue mencoba membersihkan noda yang tertempel itu
“Yul, wae geurae?” Tanya amber begitu tiba
“Seseorang baru saja menabrakku dan…” ucap yuri kemudian menunjukkan noda minuman pada jas nya
“Omona! Yaish… itu terlihat jelas yul, tak akan bisa dibersihkan dengan tisu, kajja lepas saja biar aku ambilkan lagi didalam mobil” ucap amber membantu membukakan jas yang dipakai yuri
“Aku rasa ini tak terlalu jelas”
“Andwae… kau akan berdiri diatas panggung dihadapan para tamu lain” ucap amber “aku akan segera mengambilnya” ucapnya lagi
“Gomawo..” ucap yuri
Iapun melihat amber kembali pergi mengambilkan jas cadangan miliknya yang selalu ia siapkan didalam mobil hingga yuri hanya mengenakan kemeja putih yang juga terkena tembusan noda minuman itu, ia kembali mengambil tisu dan mengusap usap kemejanya
Sambil menunggu ia menghampiri meja besar berisi beberapa jenis minuman yang telah disediakan untuk para tamu
Namun saat memilih, tangannya tak sengaja memilih minuman yang sama dengan tangan seseorang yang juga hendak mengambil minuman itu
“Oh!!” Ucap keduanya keduanya terkejut
“Kau??” Ucap orang itu saat melihat yuri
“Oh hyomin-shi, kita bertemu kembali”
“Aigo… aku tak menyangka kita bisa bertemu lagi di acara besar ini”
“Nne… ternyata kau masih mengingatku”
“Hehehe tentu saja, aku tak akan melupakan orang yang pernah menolong dan membuatku berhutang padanya”
“Aigo… aku bahkan tak menganggap itu hutang”
“Ah ya aku belum tahu namamu”
“Kwon yuri” ucap yuri mengulurkan tangannya
“Ah… yuri, nama yang bagus” ucap hyomin membalas uluran tangan yuri
“Gomawo..” ucap yuri
Kini pandangan hyomin beralih pada tangan yuri yang kembali mengusap usap kemejanya yang terlihat bernoda
“Wae gerae?”
“Huh? Ini, tadi seseorang menyenggolku dan menunpahkan sedikit minumannya”
“Aigo, kau harus bersabar…” ucap hyomin mengusap lengan yuri “kalau bisa kau harus mengganti kemejamu, ini acara besar kau bisa dimarahi oleh atasanmu”
“Jinjja?”
“Nne, jepang sangat disiplin apalagi dalam acara penting seperti ini”
“Hahaha begitu ya, tapi temanku sedang mengambilkannya”
“Syukurlah… ah ya, bisakah kau pilihkan minuman yang enak untukku?”
“Emm…. aku rasa koktail ini, cocok untukmu” ucap yuri mengambilkan salah satu minuman untuk hyomin
Yeoja itupun mulai mencobanya
“Mmm… aku menyukainya, gomawo…”
“Nne.. ah ya hyomin-shi, aku sudah tahu T-Ara sekarang hehehe”
Hyomin yang mendengarnya hampir saja tersedak “pwffthhh…. jinjja?”
“Nne aku sudah melihat dan mendengarkan beberapa lagu kalian” ucap yuri, iapun menggerakan tangannya mencoba menirukan lagu roly poly milik T-Ara dan itu membuat hyomin tertawa
“Hahaha aigoo… kau lucu sekali”
“Hebat bukan?”
“Nne nne kau sangat hebat, apa kau penggemar T-Ara sekarang?”
“Hahaha nne…”
“Aigo… kau fans yang sangat unik, ah ya minggu depan kami akan mengadakan konser ke 4 di tokyo dome, aku akan memberikan tiket spesial secara gratis untukmu”
“Jinjja?” Ucap yuri terkejut
“Tentu saja, kau adalah satu satunya fans yang sangat beruntung karena menerimanya langsung dariku hehehe”
“Heoll… gomawo… tapi aku tak bisa janji untuk datang”
“Wae?” Ucap hyomin tampak kecewa
“Kau tahu aku harus bekerja”
“Aigoo… baru kali ini aku melihat seorang fans yang bahkan mengabaikan tawaran berharga ini hahaha kau benar benar unik, tapi arasso aku mengerti, memang sangat sulit jika bekerja di negera orang” ucap hyomin
“Hahaha begitulah..”
“Ah ya, kemarikan ponselmu” ucap hyomin
“Nne?” Gumam yuri tampak bingung, iapun mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan diberikan pada hyomin
Yeoja itu tampak sedang mengetikkan nomor dan menekan tombol panggilan, hingga beberapa saat kemudian sesuatu berbunyi dari dalam tas kecil miliknya.
Hyomin membuka tas itu dan segera mengakhiri panggilan telepon, namun ia juga menghapus nomor miliknya dari log panggilan yuri
“Jangan salah paham, aku menghapusnya karena itu begitu privasi, tapi aku sudah menyimpan nomormu” ucap hyomin mengangkat ponselnya
“Oh nne…” ucap yuri, iapun menerima ponselnya kembali
“Aku akan menghubungimu jika ada waktu, kau orang polos tapi sangat enak diajak bercerita, dan aku mempercayaimu, anggap saja kau fans yang beruntung hehehehe”
“Ahahaha… nne… gomawo hyomin-shi” ucap yuri ikut tertawa walaupun ia sendiri masih bingung dengan sikap yeoja dihadapannya itu
“Kalau begitu aku harus segera kesana, acaranya akan segera dimulai, kau harus lebih hati hati lagi dalam pekerjaanmu yul”
“Oh nne…”
“Sekali lagi gomawo…” ucap hyomin mengangkat gelasnya sementara yuri hanya tersenyum menganggukkan kepalanya
Tepat saat hyomin pergi amberpun tiba membawakan jas lain untuk yuri
“Apa aku terlambat?”
“Aniyo… baru saja akan dimulai” ucap yuri, ia segera memakai jasnya dan keduanya berjalan menuju kursi tamu yang telah disediakan
Acarapun dimulai dengan beberapa sambutan dari berbagai perwakilan negaranya, begitu sambutan dari perwakilan negara indonesia selesai
Seorang mc kembali menaiki panggung untuk menyambut perwakilan negara berikutnya
“Baiklah perwakilan selanjutnya dari negara tetangga kita korea selatan yang akan diwakili oleh seorang ceo muda yang belum lama ini mendapatkan sebuah penghargaan sebagai ceo muda terbaik di korea selatan sekaligus sebagai inspirator bagi para ceo lain, kita sambut Kwon Yuri, kepadanya dipersilahkan” ucap mc itu membuat para tamu berdiri dan bertepuk tangan
Yuri pun dengan tenang berjalan menaiki panggung dan mulai berpidato
Membuat seseorang hampir saja tersedak oleh minumannya
“M…mmwo??? Dd…ddia…?!!!” Gumam hyomin dalam hati, ia sangat terjekut melihat yeoja yang tengah berdiri diatas panggung itu sampai ia berulang ulang mengusap kedua matanya merasa tak percaya jika seseorang yang begitu polos tak mengenalnya itu adalah seorang ceo yang begitu terkenal, bahkan hyomin sempat mengira jika yuri seorang pelayan hingga ia meminta minuman padanya itu, kini hyomin merasa benar benar malu
“Aigoo…. dia sangat berkharisma, oppa… dia sama sama perwakilan dari korea, ajak dia untuk bergabung jebal…” ucap jiyeon salah satu member T-Ara pada managernya itu
“Oppa juga ingin, oppa sangat mengagumi dari dulu dan berharap dia menjadi ceo di agensi kita hahaha tapi dia tak mungkin jiyeon-ah.. kita berada dibawah”
“Ah andai aku bisa dekat dengannya” ucap enjung
“Selama ini aku hanya membaca tentangnya di buku, aku tak menyangka kini bisa melihatnya secara langsung, dia benar benar berkharisma” ucap boram
“Huh? Jadi selama ini yang kulihat setiap malam kau membaca buku itu buku tentangnya?” Tanya hyomin
“Tentu saja, aku bahkan sampai rela menyamar untuk ikut mengantri mendapatkan buku itu, karena hanya dalam hitungan menit sudah langsung habis”
“Daebak” ucap enjung ikut kagum
“Tapi.. bukankah dia terlihat begitu polos dan pendiam?” Tanya hyomin masih merasa tak percaya
“Dia memang orang yang tenang, tapi dia benar benar seseorang yang hebat, bahkan dia sempat dituduh dan pernah hampir dibunuh oleh seorang pengusaha besar, kau baca saja bukunya, akan ku pinjamkan”
“Nne… berikan padaku” ucap hyomin terlihat begitu tertarik
…………………………………………
Mansion
Jessica memasuki kamarnya begitu selesai berbincang dengan sunny yang kini tinggal satu atap dengannya bersama taeyeon dan putrinya yeri
Ia melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, iapun segera mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang
“Yoong… kau dimana?” Ucap jessica begitu teleponnya tersambung
“Masih di restoran, baru saja selesai rapat bersama klien yang ingin bekerjasama dengan restoran kita” ucap yoona dibalik telepon
“Masih lama ya?”
“Aniyo… aku akan segera pulang, kau ingin dibelikan apa honey?”
“Emm… tidak perlu yoong, aku hanya ingin melihatmu”
“Baiklah… aku akan segera pulang, kau tidurlah jika sudah mengantuk”
“Arasso… kau hati hati yoong”
“Nne.. saranghae..”
“Nado saranghae…” ucap jessica dan keduanya mengakhiri percakapan mereka
Yoona kembali menghampiri para klien yang juga merupakan teman temannya saat kuliah dulu, mereka baru saja selesai membicarakan tentang kerjasama restoran yoona dengan perusahan mereka
“Siapa yang meneleponmu?” Ucap minzi
“Istriku”
“Aigoo… tapi kau jadi ikut minum bersama kami kan sekarang?”
“Emm… mianhae.. aku tak bisa, kalian tahu jika jessica sedang hamil”
“Gwaenchanna, aku mengerti yoong” ucap jiyoung “kkah pulanglah”
Yoona pun segera membereskan barang barangnya dibantu dengan teman temannya itu
“Yoong, jessica sudah memasuki usia kandungan 8 bulan bukan?”
“Nne… aku tak sabar menanti kehadiran calon bayi kami”
“Pasti ini masa masa yang berat juga untukmu”
“Huh? Wae?”
“Bukankah itu masa masa jessica mengidam hal hal yang aneh?”
“Emm… setahuku dia tidak pernah meminta sesuatu yang aneh” ucap yoona terlihat mengingat ingat
“Jinjja?”
“Nne.. kau tahu setiap hari aku berangkat pagi dan pulang malam, kami hanya memiliki waktu di hari minggu, tapi selama berbulan bulan seperti itu dia tidak pernah meminta apapun yang aneh padaku, dia tak pernah menyulitkanku”
“Jinjja? Heolll…. itu patut dipertanyakan” ucap minzi terlihat terkejut
“Wae geurae?”
“Yah, mengidam itu hal yang sangat normal untuk seseorang yang sedang hamil, kau tahu? Istriku saja saat mengandung 3 bulan dulu sudah banyak meminta hal hal yang aneh dan menyukitkanku, bahkan dia pernah meminta pizza yang harus aku beli saat itu juga di rhoma”
“Mwo?? Jinjja? Lalu apa kau segera pergi kesana?”
“Tentu saja, awalnya aku membelikan pizza yang berada didekat rumah kami, tapi dia tak mau memakannya dan tetap ingin pizza yang langsung dibuat di rhoma, kau bisa membayangkan betapa stressnya aku”
“Hahahaha ya aku bisa membayangkannya”
“Tapi jessica benar benar tak meminta apapun?”
“Nne… dia selalu memakan apapun yang ku beli, walaupun kadang hanya memakannya sedikit”
“Mungkin dia memendamnya” ucap dasom ikut bergabung
“Nne?” Gumam yoona merasa heran
“Tidak semua orang mengungkapkan keinginannya, mungkin jessica mencoba ingin memahamimu yang selalu sibuk sehingga ia hanya memendam semua keinginannya, tapi itu akan membahayakan dia dan calon bayi kalian yoong”
“Mwo? Jinjja?”
“Nne… jessica akan merasa stres dan berpengaruh pada bayinya” ucap dasom
“Kau juga harus peka terhadapnya, sesekali tanyakan padanya apa yang sedang ia inginkan, itu akan membuatnya bahagia” ucap minzi
“Hemm… arasso, gomawo… kalian telah banyak membantuku”
“Itu karena kau teman gila kami, kkah pulanglah temui istrimu”
“Nne!” Ucap yoona bersemangat, iapun segera berlari memasuki mobil
Satu jam kemudian yoona telah sampai didepan mansion yang sudah terlihat sepi itu, begitu selesai memasukkan mobilnya kedalam garasi ia segera memasuki mansion itu
“Oh? Tumben kalian belum tidur” ucap yoona saat melihat taeyeon bersama sunny sedang asik menonton televisi di ruang santai
“Kau sudah pulang yoong, nne sunny sedang tak bisa tidur”
“Uri yerim ternyata sudah tidur… mmuah mmuah mmuah” ucap yoona segera menghampiri yeri yang tertidur pulas disamping mereka, ia merasa gemas dan beberapa kali mencium pipi bayi itu
“Yah, kkeumanhae… dia akan terbangun” ucap taeyeon menjitak kepala yoona
“Aigoo… lihatlah, sepertinya ada yang sudah tak sabar menantikan kehadiran seorang bayi” ucap sunny
“Hehehehe eonnie tahu saja, ah ya apa jessica sudah tidur?”
“Aku rasa begitu, dia sudah kedalam kamarnya 1 jam yang lalu”
“Arasso… bye..” ucap yoona
“Yah kwon yoona” ucap taeyeon mengehntikan langkah adik tirinya itu
“Nne? Wae oppa?” Ucap yoona menggoda tayeon karena memang rambut taeyeon yang selalu dipotong pendek atas keinginan sunny
“Yaish!!!” Rutuk taeyeon “yah, aku hanya mengingatkan, kunci pintu kamar kalian”
“Nne? Memangnya kenapa? Apa kami tak pernah menguncinya?”
“Tentu saja! Dan kami selalu mendengar aktivitas kalian didalam kamar” ucap taeyeon dan sunny pun ikut mengangguk
“Omo! Jinjja? Hahahaha mianhae…” ucap yoona tertawa malu
Begitu tiba, dengan hati hati yoona membuka pintu kamarnya agar tak mengusik seseorang yang sudah berada didalam kamar
Namun begitu masuk ia justru melihat jessica masih terbaring sedang membaca sebuah buku novel
“Huh? Aku pikir sudah tidur, mengapa masih belum tidur honey?”
Jessica menyimpan bukunya dan berjalan menghampiri yoona
“Aku tak bisa tidur, bagaimana hari ini?” Ucap jessica membingkai wajah yoona kemudian menciumnya
“Emm… seperti biasa, kau sudah makan?”
“Nne.. kau ingin segera mandi yoong? Tapi aku belum mempersiapkan air hangat, tadi aku terlalu lelah”
“Gwaenchanna… biar aku saja, kajja kembali berbaring” ucap yoona membantu jessica dan keduanya pun kembali berbaring dengan yoona memeluk jessica dari samping, ia menggunakan lengan kanannya sebagai bantalan kepala jessica
“Mengapa diam saja?” Tanya yoona
“Aku senang mencium harum tubuhmu yoong, dari pagi hingga malam rasanya bukan waktu yang singkat” ucap jessica mengangkat kepalanya menatap yoona
“Sica-yaa…”
“Nne?”
“Maafkan aku yang tidak pernah peka terhadapmu dan belum bisa jadi pasangan hidup yang baik untukmu”
“Nne? Mengapa kau mengatakan itu yoong?”
“Apa banyak hal yang kau pendam selama kehamilanmu?”
“Yang aku pendam? Emm… tidak ada kecuali rasa rindu padamu setiap kau sedang bekerja yoong”
“Aigoo… kau membuat kedua pipiku terasa terbakar” ucap yoona tersenyum malu
“Yah, aku mengatakan yang sebenarnya”
“Jinjja?” Ucap yoona yang kini mengubah posisinya tengkurap menahan kepalanya dengan kedua lengannya menghadap jessica
“Mengapa kau meragukannya?”
“Aniyo.. bukan begitu”
“Lalu?”
“Emm… apa kau pernah mengidam sesuatu?”
“Apa kau mengingkan jawaban yang jujur?”
“Tentu saja”
“Nne… aku selalu mengidam banyak hal”
“Mwo?? Lalu ? Apa kau menahannya?”
“Aniyoo…”
“Nne??? Kau pergi melakukannya sendiri?”
“Aniyo…”
“Lalu??”
“Aku memintanya pada taeyeon”
“Taeyeon eonnie? Wae?”
“Karena aku tak ingin menyulitkanmu, selama ini kau begitu sibuk sampai waktu istirahatmu pun begitu sedikit”
“Tapi aku ini pasanganmu, aku merasa tidak berguna”
“Jangan berbicara seperti itu, kau adalah pasangan sempurna bagi hidupku, lagipula itu sudah beberapa bulan yang lalu, ini sudah bukan masanya mengidam hal hal yang aneh” ucap jessica tersenyum dan mengusap lembut wajah yoona
“Tapi mengapa taeyeon eonnie terlihat biasa saja padaku?”
“Aku yang memintanya, diapun mengerti dengan posisimu”
“Aigoo… aku jadi terharu” ucap yoona menenggelamkan wajahnya pada bantal
“Yah, uljimma..” ucap jessica mengusap kepala yoona
“Aniyo” ucap yoona kembali mengangkat wajahnya namun kedua pipinya sudah terlihat basah
“Aigo… kemarilah” ucap jessica menarik kepalanya hingga bersandar diatas dada jessica, iapun dengan penuh kasih sayang kembali mengusap kepala yoona
“Mianhae…” ucap yoona kembali meminta maaf
“It’s okay, bagiku kebahagiaan terbesarku adalah melihat wajah ceriamu”
“Kalau begitu mulai besok kau bisa mengatakan semua tentang keinginanmu padaku, jangan pada taeyeon eonnie”
“Nne? Waeyo?”
“Aku sudah mengambil cuti dan akan mengabdikan seluruh jiwa dan ragaku untuk seorang jessica jung” ucap yoona yang langsung duduk dan meletakkan telapak tangannya diatas dada
“Hahaha… yah… kau lucu sekali” ucap jessica tak bisa menahan tawanya
“Yah aku bersungguh sungguh mengatakannya” ucap yoona mempoutkan bibirnya
“Arasso… lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?” Tanya jessica yang kini ikut duduk dihadapannya yoona
“Jessica jung dan bayi kita jauh lebih penting dari segalanya” ucap yoona membingkai wajah jessica membuat kedua pipi yeoja itu memerah hingga keduanyapun saling mendaratkan bibir untuk kembali membangunkan gairah mereka
……………………………………..
Keesokan harinya jessica terbangun begitu mencium wangi beberapa makanan
“Good morning” sapa yoona saat jessica terlihat mengusap kedua matanya, iapun tersenyum manatap yoona
“Morning too…”
Yoona membantu membangunkan jessica yang sudah mulai kesulitan karena kandungannya yang sudah besar itu
Begitu jessica duduk bersandar, yoona kembali mengambil meja ramping yang sudah berisi beberapa roti, sandwich dan susu lalu ditaruhnya dihadapannya jessica
“Kau ingin memakan yang mana?”
“Emm….” gumam jessica terlihat memlih, iapun mengangkat tangannya hendak mengambil salah satu roti, namun dengan cepat yoona segera menahannya
“Biar aku suapi” ucap yoona membuat jessica kembali tersenyum
“Arassoo..”
“Tapi kau harus minum dulu” ucap yoona mengambilkan gelas berisi susu hangat
Setelah itu yoona dengan penuh perhatian terus menyuapi roti untuk jessica yang terlihat begitu senang hingga ia yang biasanya selalu tak berselera makan kini bisa menghaniskan beberapa potong roti yang cukup banyak
“Tumben sekali” gumam jessica
“Nne?” Ucap yoona heran
“Biasanya aku akan cepat merasa mual dan kembali memuntahkannya”
“Dan sekarang kau tak merasakan itu?”
“Nne…”
“Itu karena aku menyuapimu dengan cinta” goda yoona
“Yaish…” gumam jessica mencubit gemas pipi yoona membuat keduanya tertawa
“Kau benar benar tak pergi bekerja yoong?”
“Tentu saja, aku tak akan mengkhianati ucapanku sendiri, bahkan aku sudah membuat beberapa jadwal hari ini” ucap yoona menunjukkan sebuah kertas berisi schedule yang ia buat
“Aigoo… kau bersemangat sekali”
“Untukmu aku akan selalu bersemangat, kajja kita mandi, setelah itu kita bersiap siap menemui dokter”
Beberapa jam kemudian
Keduanya sudah berada di ruang pemeriksaan kandungan di rumah sakit
Jessica berbaring menghadap sebuah layar dihadapannya, sementara yoona berdiri disampingnya yang ikut menatap layar monitor
“Kandungannya sehat, begitupun dengan kondisi tubuh anda jessica-shi” ucap seorang dokter yang memeriksanya
“Syukurlah, aku jadi tak sabar menantikan kehadiran malaikat kecil kami” ucap yoona terlihat senang
Jessicapun merasa lebih senang melihat yoona yang begitu bersemangat
“Kira kira kapan waktunya?” Ucap yoona kembali
“Kurang lebih satu bulan lagi, ah ya apa kalian benar benar tak ingin mengetahui jenis kelaminnya untuk mempersiapkan nama bayi kalian?”
“Aku serahkan pada istriku saja” ucap yoona mengusap lembut kepala jessica
“Emm… andwae… biarkan itu menjadi kejutan untuk kami”
“Baiklah… aku tidak akan memaksa dan pemeriksaannya sudah selesai”
“Kamsahamnida..” ucap yoona dan jessica, iapun membantu jessica bangun
“Ah ya dokter, apa aku boleh membawanya berkencan diluar?” Ucap yoona
“Nne, tapi lebih baik membawanya ke tempat tempat yang lebih sejuk dan sehat”
“Arasso…” ucap yoona
Kedua yeoja itu pun keluar meninggalkan rumah sakit
“Apa maksudnya tadi yoong?” Tanya jessica masih terlihat bingung
“Aku ingin berkencan diluar denganmu, sudah lama sekali kita merasakannya”
“Nne?”
“Kajja kita pergi ke taman dekat sungai han”
“Aigo… pantas kau membawa keranjang berisi makanan, kau ingin berpiknik eoh?”
“Hehehe tentu saja, sekalian kita mencarikan nama untuk bayi kita” ucap yoona mengusap lembut perut jessica
“Oke let’s go!” Ucap jessica bersemangat
……
Setibanya ditaman, keduanya memilih tempat yang cukup nyaman berada disamping pohon tak jauh dari sungai han
Yoonapun segera memasang tikar yang sudah ia bawa sebagai alas duduk
Begitu selesai membantu jessica duduk, ia kembali membuka keranjang dan mengeluarkan beberapa makanan dan minuman
“Kau sudah lapar honey?” Ucap yoona
“Aniyo, tapi aku haus yoong”
“Arasso, chankkaman” ucap yoona segera mengambil gelas dan menuangkan air mineral untuk jessica
“Aigoo… kau benar benar mempersiapkannya”
“Hahaha tentu saja, apa kau senang?”
“Nne!” Ucap jessica semangat
“Baiklah kajja kita carikan nama untuk bayi kita” ucap yoona mulai membuka ponselnya
“Yoong, sebenarnya aku sudah menemukannya”
“Nne? Baiklah, siapa nama pilihanmu?”
“Emmm…. eunbi”
“Eunbi? Jung eunbi?”
“Aniyo… kwon eunbi”
“Oke call!” Ucap yoona setuju
“Nne? Yah chankkaman, apa kau sendiri suka dan setuju dengan nama itu?”
“Tentu saja, aku akan selalu menyukai pilihanmu” ucap yoona membuat kedua pipi jessica merah semu
“Kalau begitu besok ayo kita ke panti asuhan dan rumah sakit”
“Nne?” Ucap yoona heran
“Kita akan carikan kakak untuk eunbi, dan aku ingin kau yang memilihnya”
“Jinjja?” Ucap yoona kini terkejut
“Geurom… agar kita adil”
“Ah ya, bagaimana kalau kita beritahu ini pada yul eonnie” ucap yoona kembali
“Ah kau benar yoong,
kajja”
Yoona pun kembali membuka ponselnya mulai menekan panggilan video pada eonnie nya yang masih berada di jepang itu
…………………..
Yuri tengah berdiri didepan sebuah gedung cukup besar yang terlihat masih dalam tahap pembangunan
“Bagaimana?” Ucap amber menghampirinya
“Cukup cepat” ucap yuri tersenyum senang
“Aigoo.. apa kau begitu senang eoh?!”
“Tentu saja, dengan begitu kita akan segera pindah dan aku bisa cepat pulang berkumpul dengan keluargaku”
“Arra… aku juga merindukan hyunie” ucap amber “ah ya, sudah memasuki jam istirahat, kau ingin kembali ke kantor?”
“Aku akan makan diluar, kau ingin ikut?”
“Masih ada beberapa hal yang harus diurus”
“Yah, kau juga butuh istirahat, jangan lewatkan waktu makan siangmu”
“Arasso sajangnim.. kau tenang saja, kkah pergilah makan” ucap amber mendorong yuri hingga berhenti dihadapan mobilnya
“Kau yakin tak ingin ikut?” Ucap yuri meyakinkan kembali
“Nne.. kkah pergilah”
Yuri pun mengangguk dan menasuki mobilnya, ia melihat amber sudah kembali memasuki gedung yang tengah dibangun itu
Namun saat dirinya hendak menghidupkan mesin mobil, tiba tiba ponselnya berbunyi menerima sebuah panggilan masuk
Ia melihat nomor baru tertera pada panggilan itu
“Yoboseyo?” Ucap yuri setelah mengangkatnya
“…….. yuri?” Ucap seorang yeoja, ia sempat terdiam setelah teleponnya terangkat dan terdengar sedikit ragu
“Nne, nuguseyo?”
“Em… ini aku, hyomin, apa kau masih mengingatku?”
“Ah hyomin-shi! Nne, tentu saja aku mengingatmu”
“Apa aku mengganggumu yul?”
“Aniyo, aku baru saja akan pergi makan siang”
“Apa kau masih berada di fukuoka?”
“Nne”
“Kebetulan, kajja kita bertemu”
“Baiklah, berikan alamatmu aku akan menjemput”
“Huh? An..andwae, biar aku menggunakan taksi saja”
“Yah andwae, kau seorang aktris, lagipula aku tahu restoran yang aman dari para paparazzi”
“Baiklah, akan aku kirimkan alamatnya”
“Nne…” ucap yuri segera menutup teleponnya
Tak berapa lama ia pun menerima pesan masuk berisi sebuah alamat yang dikirimkan oleh hyomin, tanpa menunggu lama ia segera menginjakkan gas menjemput yeoja itu
1 jam kemudian setelah menjemput, keduanya kini telah tiba disebuah pedesaan, yuripun memarkirkan mobilnya didepan sebuah kedai yang cukup besar
“Mengapa kemari yul?” Ucap hyomin heran
“Dulu aku sempat akan membangun perusahaanku di daerah sini, saat itu aku menemukan kedai sushi yang sangat lezat”
“Di kedai ini?”
“Nne, wae? Apa kau tak suka? Kalau begitu kita cari tempat lain lagi”
“An..andwae… aku tak keberatan yul, jinjja”
“Ah ya aku baru sadar kalau kau seorang aktris papan atas”
“Yah, jangan berkata seperti itu, aku juga dulu berasal dari desa” ucap hyomin membuat keduanya tertawa
“Baiklah, kajja” ucap yuri keluar dari mobil diikuti hyomin
Kini keduanya tengah menikmati berbagai makanan jepang yang telah dihidangkan itu
“Bagaimana?” Tanya yuri sembari mengunyah makanannya, ia melihat yeoja dihadapannya itu mengangguk
“Kau benar yul, aku sangat menyukainya, terlebih suasana disini begitu sejuk”
“Maja..”
“Lalu? Mengapa tak jadi membangun perusahaan disini yul?”
“Sejujurnya aku menyukai daerah ini, tapi karena lahan ladang yang akan ku beli merupakan mata pencaharian masyarakat sini, aku tak jadi membangunnya”
“Hmmm…” gumam hyomin kembali menganggukan kepalanya
“Wae?”
“Yah kwon yul, sekarang aku sudah mengetahui tentangmu”
“Nne?” Ucap yuri belum mengerti
“Aku begitu terjekut saat melihatmu diatas panggung beberapa hari yang lalu, mengapa aku baru tahu bahwa kau seorang ceo ternama”
“Hahaha aku rasa itu tak penting hyomin-shi”
“Aniyo, aku begitu kagum padamu”
“Wae? Aku hanya orang biasa”
“Yah, aku telah membaca buku tentangmu”
“Jinjja? Hahaha aku jadi malu”
“Aigo… kau benar benar unik” ucap hyomin menggelengkan kepalanya
Dan saat itu ponsel yuri berdering menerima sebuah panggilan video, ia tersenyum begitu melihat nama yang tertera pada layar ponselnya
“Hey yoong…” sapa yuri begitu melihat wajah adiknya
“Hey yul..” sapa jessica yang tiba tiba muncul disamping yoona
“Oh? Hey sica… aigoo… rupanya kalian sedang berkencan, odiga?”
“Kami sedang berada di taman dekat sungai han, pagi tadi aku sudah membawa jessica ke rumah sakit”
“Bagaimana hasilnya?”
“Aku dan kandunganku baik baik saja yul”
“Ah syukurlah, apa jenis kelaminnya sudah diketahui?”
“Kami tidak ingin mengetahuinya sampai persalinan nanti, tapi kami sudah memberinya nama”
“Jinjja? Beritahu aku jebal…”
“Kwon eunbi, jessica yang memilihkannya, bagaimana?”
“Eunbi? Nama yang bagus, kapan uri eunbi lahir?”
“Masih sekitar 1 bulan lagi, yah kapan kau pulang eoh??”
“Hahaha secepatnya, aku akan pulang sebelum eunbi lahir, tenang saja”
“Syukurlah, ah ya apa kami mengganggu waktu kerjamu?”
“Aniyo.. aku sedang makan siang”
“Ah.. syukurlah, bogoshippo…” ucap jessica
“Aku juga sangat merindukan kalian”
“Yul, mian lama tadi bajuku tak sengaja tersiram” ucap hyomin yang baru kembali dari toilet
“Gwaenchanna?”
“Nne..”
“Omo nugu? Suaranya bukan seperti amber” ucap jessica yang mendengar percakapan mereka
“Omo! Tiffany eonnie?!” Timpal yoona
“Yah, aniyo…” ucap yuri, iapun segera memutar mode kamera sehingga memperlihatkan sosok hyomin
“Aku bersama teman baruku” ucap yuri kembali “dia adikku dan istrinya” lanjutnya pada hyomin
“Oh.. anyeonghaseyeo” sapa hyomin
“Omo! T-ara!” Ucap jessica terkejut
“Aniyo… hanya hyomin”
“Ah… jadi ini kenapa dulu aku bertanya tentang t-ara yul” ucap jessica
“Nne?” Guman hyomin
“An..aniyo hehe jangan didengarkan” ucap yuri tertawa gugup
“Aigo.. ternyata uri eonnie sedang berkencan, sepertinya hatimu sudah baik baik saja sekarang” ucap yoona
“Yah.. anni.. kami hanya makan siang bersama”
“Arasso, sering sering saja makan bersama” goda yoona membuat jessica ikut tertawa
“Yah..!!”
“Baiklah kalau begitu kami pulang dulu yul, kkah lanjutkan kencan kalian, bye..” ucap jessica mengakhiri video call nya dengan yuri
“Yaish…!! Menyebalkan” rutuk yuri
“Kalian lucu sekali yul” ucap hyomin tertawa kecil
“Oh haha mianhae kalau kau tak nyaman, mereka memang selalu menyebalkan”
“Gwaenchanna… kita memang sedang berkencan bukan? Hehe” ucap hyomin sementara yuri hanya ikut tertawa
“By the way, apa hatimu sedang tak baik yul?”
“Huh? Aniyo…”
“Lalu siapa tiffany yang adikmu maksud?” Tanya hyomin membuat yuri terkejut
“Arasso, aku tak akan memaksamu” ucap hyomin kembali saat melihat yuri hanya terdiam
“Dia mantan kekasihku” ucap yuri kembali mengangkat wajahnya tersenyum simpul
“Aigo… apa dia begitu berarti? Kau langsung terlihat sedih”
“Hahaha aniyo aku baik baik saja jinjja”
“Tapi mengapa harus berpisah? Aku rasa dia akan rugi telah melepaskan orang sepertimu”
“Hahaha yah, mengapa kau begitu mudah mengatakan itu, aku tak sebaik yang kau pikirkan”
“Heol… bahkan kau masih saja merendah”
“Aniyo…”
“Hmm… aku rasa aku tahu mengapa kalian berpisah” ucap hyomin memperhatikan yuri begitu lekat
“Nne? Wae?”
“Bahkan kau tak menyadarinya, kau terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai tak memperhatikan dirimu sendiri”
“Nne?” Ucap yuri masih belum mengerti
“Aigoo…” ucap hyomin menggelengkan kepalanya, ia pun segera berdiri mengambil tasnya dan kunci mobil milik yuri “kajja kita membuat mantanmu menyesal telah melepaskanmu” lanjutnya sambil menarik tangan yuri yang masih tetlihat bingung
…………………
Sementara itu yoona dan jessica kini dalam perjalanan pulang
“Daebak! Aku benar benar tak menyangka dengan yul eonnie” ucap yoona masih terlihat excited
“Hmm… begitulah” ucap jessica yang sedang mengingat kembali dulu yuri selalu menanyaksn tentang girl group t-ara itu
“Tapi apa yul eonnie benar benar telah melupakan tiffany eonnie”
“Dia bahkan tak pernah menghadiri konsernya selama disana”
“Jinjja? Heoll…” ucap yoona terkejut
“Aku rasa yul memang sudah berubah sekarang”
“Hmm… aku harap eonnie akan kembali bahagia, dengan siapapun itu” sementara jessica hanya mengangguk walaupun hatinya masih berharap yuri dan sahabatnya akan kembali bersama
Ga tau kalau harapan para readers wkwk
TBC