Second Chance part 15

picsart_09-15-12.37.07.jpg

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Im Yoona, Jessica Jung, Seojuhyun, Kwon Yuri, Tiffany Hwang, kim Taeyeon, Choi Sooyoung and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

“Yoong mianhae membuatmu menunggu lama” ucap jessica begitu memasuki mobil yoona

“Gwaenchanna unnie, sudah selesai dibereskan?”

“Nne.. Kajja kita pergi dari sini”

Yoonapun mulai melajukan mobilnya meninggalkan restoran milik jessica

Namun selama di perjalanan yoona selalu melihat kearah jessica yang hanya diam saja memandang pemandangan luar dan sesekali menunduk, wajahnya terlihat sedih

“Unnie gwaenchanna?” tanya yoona

“Hmm.. Nne” ucap jessica tersenyum memandang yoona

“Kau ingin aku antar kemana unnie?”

“Emm… Ah didepan sana, tolong menepi yoong” tunjuk jessica

“Taman?” ucap yoona merasa heran

“Nne.. Aku sedang ingin ke taman”

“Tapi ini sudah mulai gelap unnie lagipula suhu diluar mulai dingin”

“Gwaenchanna…” ucap jessica

Yoonapun menepikan mobilnya disamping sebuah taman besar

“Yoong gomawo telah mengantarku, aku senang bisa kenal denganmu..” ucap jessica tersenyum memandang yoona

“Nne unnie, apa aku perlu menemanimu?”

“Tidak perlu yoong, kau pasti sudah ditunggu kedua orang tuamu, sekali lagi gomawo…” ucap jessica kemudian membuka pintu mobil dan keluar berjalan memasuki taman

Sementara yoona masih terdiam memandang jessica hingga tubuhnya tak terlihat lagi

Suasana di taman lumayan sepi hanya terlihat beberapa pasangan berlalu lalang dengan pakaian tebalnya karena mulai memasuki musim dingin

Jessica menemukan sebuah bukit rumput tempat bermain kelinci dan beberapa kursi tak jauh dari sana, iapun berjalan dan duduk dikursi itu sambil terus mengusap kedua tangannya yang terasa dingin

Taman adalah tujuannya jika jessica sedang merasakan sedih ataupun pikirannya sedang tidak tenang

Setelah duduk ia kembali terdiam dengan wajah yang kembali sendu mengingat kejadian beberapa saat yang lalu yang berhasil membuat hatinya sesak, mata jessica mulai berkaca kaca namun tiba tiba ia merasakan seseorang menyentuh pundaknya, jessica pun mengangkat wajahnya dan melihat yoona baru saja menutupi punggungnya dengan baju hangat miliknya

“Kau bisa kedinginan unnie” ucap yoona saat jessica memandangnya

“Yoong, kenapa kau ada disini?”

“Tadi aku melihatmu pergi tanpa memakai baju hangat, suhu malam ini sangat dingin aku khawatir unnie kedinginan”

“Ah.. Nne, aku lupa meninggalkan baju hangatku saat membereskan ruanganku di restoran tadi, gomawo yoong.. Tapi kau sendiri jadi tak memakai baju hangat” ucap jessica mulai terlihat khawatir hendak melepaskan baju hangat yang dipakaikan yoona untuknya itu namun dengan segera yoona menahannya

“Gwaenchanna… Aku sudah terbiasa, lagi pula aku membeli kopi hangat, ini untukmu” ucap yoona menyerahkan 1 cup kopi hangat pada jessica

“Sekali lagi gomawo… Aku menyusahkanmu”

“Anni…”

Keduanya kembali terdiam dengan pikiran masing masing, yoona melihat jessica kembali menunduk menatap kosong pada cup kopi yang digenggamnya

“Unnie.. kau yakin kau baik baik saja?” tanya yoona kembali

“Nne..” jawab jessica pelan

“Aku juga selalu duduk berdiam diri di taman jika perasaanku sedang tak baik, suasana tenang disini membuat pikiran nyaman” ucap yoona membuat jessica menatapnya dengan kedua mata yang terlihat berkaca kaca

“Tapi akan lebih tenang ketika masalah dan rasa sakit dikeluarkan” ucap yoona kembali sambil merentangkan kedua tangannya

Jessica pun langsung memeluknya dan yoona merasakan tubuh yeoja itu bergetar mulai menangis. Membuatnya terdiam mengusap usap lembut punggung jessica

“Mengapa hatiku ikut merasakan sakit melihatnya seperti ini? Padahal aku baru mengenalnya beberapa waktu yang lalu” ucap yoona dalam hati sambil terus memeluk jessica yang masih dalam tangisnya

Beberapa saat kemudian jessica mulai menegakkan tubuhnya melepaskan pelukannya pada yoona, ia melihat yoona kembali tersenyum menatapnya

“Kau benar yoong, hatiku sedang tidak baik baik saja sekarang”

“Aku mungkin bukan pemberi solusi yang baik, tapi aku bisa menjadi pendengar yang baik untukmu unnie”

“Hmm… Kau lucu sekali yoong” ucap jessica mulai tersenyum

“Jadi.. Apa masalahmu unnie? Bukankah tadi kita tertawa seperti tak ada beban” tanya yoona, jessica kembali menunduk memegang erat kopi yang sudah tak terasa hangat lagi itu

“Tadi aku bertemu dengan yul” ucapnya

“Yul unnie? Dia sudah kembali?” tanya yoona, ia melihat jessica menganggukkan kepalanya

“Bersama krystal” tambah jessica

“K..kkr..krystal?” ucap yoona terkejut, beruntung jessica masih menunduk hingga tak menyadari keterkejutan yoona

“Bukankah itu kabar yang baik unnie?” ucap yoona kembali

“Nne… Seharusnya aku senang melihat mereka kembali, harusnya aku senang melihat yul dan krystal baik baik saja sekarang dan harusnya aku juga senang… Melihat krystal tak mengenaliku” ucap jessica tersenyum dengan air matanya yg kembali mengalir

“Mwo?? Wae…? Bukankah unnie adalah eommanya?” tanya yoona kembali terkejut

Flashback

Setelah jessica dan yuri cukup lama terdiam berdiri saat bertemu disaat yang tak terduga, krystal memanggil yuri membuat keduanya menoleh dan melihat krystal bersama victoria sudah duduk di meja pengunjung restoran

“Daddy.. Ayo duduk” ucap krystal, ia sempat melirik kearah jessica dan pandangan keduanya bertemu

Namun belum sempat mulut jessica terbuka untuk memanggilnya, krystal sudah kembali mengalihkan pandangannya dan terlihat asik berbincang dengan yeoja yang duduk disampingnya

Krystal tak mengenali jessica

“Permisi” ucap yuri pada jessica dan sooyoung

keduanya pun menggeser tubuhnya dan jessica melihat yuri berjalan melewati dengan menunduk tanpa memandang dan seolah tak mengenalnya

“Yul…” panggil jessica dalam hati

Flashback end

“Aku bukan eommanya, lagipula aku memang tak pantas menjadi eommanya” ucap jessica

“Kenapa unnie bicara seperti itu?”

“Krystal bukan putri kandungku, aku memang sangat menyayanginya terutama yul yang sangat sangat mencintanya, tapi dengan kesibukanku dulu membuat perhatianku menjadi berkurang sehingga membuat yul berpikir jika aku lebih memikirkan pekerjaanku, aku menyadarinya.. Aku memang orang yang sangat buruk”

“Anniyo… Jangan pernah berpikir seperti itu unnie”

“Sekarang krystal tak mengenaliku, mungkin ia hilang ingatan saat sadar dari koma nya seperti yul dulu”

“Yul unnie pernah mengalaminya?” tanya yoona pura pura belum pernah mengetahuinya

“Nne… Lagi lagi karenaku”

“Karenamu?” tanya yoona terkejut

“Aku… Aku… Sempat berselingkuh dengan sahabatnya, kim taeyeon, mungkin ini karma untukku” ucap jessica kembali menangis

Seperti tersambar petir, itulah yang yoona rasakan sekarang saat mengetahui satu hal besar tentang yuri, jessica dan appa nya kim taeyeon

“K..kkkim.. Taeyeon?” ucap yoona terbata

“Saat itu aku telah menikah dengan yul dan sedang mengandung anakku, tapi dengan bodohnya aku memiliki prasangka buruk pada yul yang selalu pulang kerja larut malam hingga aku melakukan kesalahan yang besar, sampai akhirnya yul mengetahui hubunganku dengan taeyeon dan membuatnya tertabrak sebuah mobil karenaku hingga mengalami hal yang sama dengan krystal, yul mengalami koma selama satu tahun lebih dan menjadi hilang ingatan setelah sadar dan sembuh”

“Meskipun ingatan yul telah hilang dan kami kembali bersama tapi aku selalu ditakuti rasa bersalah hingga aku melampiaskan dengan terus fokus pada pekerjaanku yang tak disukai yul, aku memang berniat untuk melepaskannya dari dulu”

“Wae..? Bukankah unnie masih mencintainya”

“Aku masih sangat mencintainya yoong, tapi aku tak bisa terus merasa bersalah padanya”

“Aku mengerti perasaan unnie, tapi.. Selama kita masih hidup bukankah lebih baik jika diperbaiki bersama? Aku yakin yul unnie pasti masih sangat mencintaimu”

“Sudah terlambat yoong, yul sudah memulai hidup barunya sekarang, bahkan tadi dia terlihat seperti tak mengenaliku”

“tidak ada kata terlambat untuk merubah diri menjadi lebih baik unnie”

“hmm… kau benar yoong, aku harus bisa memperbaiki diriku dan mulai terbiasa tanpanya”

“jika Tuhan mengijinkan, pasti yul unnie dan krystal akan kembali padamu unnie” ucap yoona

Jessica terdiam menatap yoona

“eh.. ww.. wwae? apa kata kataku salah?”

“hmm… anniya, aku merasa tersentuh dengan ucapanmu yoong, aku tak menyangka kau bisa begitu dewasa”

“itu… appaku yang mengajarkan”

“wah… appamu pasti orang yang sangat luar biasa”

“anniyo.. dia adalah orang yang sangat jahat” ucap yoona dalam hati

“yoong gomawo, berkatmu hati dan pikiranku mulai kembali tenang, aku belum pernah berbicara tentang kehidupanku pada siapapun kecuali padamu sekarang, kita baru saja kenal beberapa saat yang lalu tapi entah mengapa aku begitu nyaman bercerita padamu”

“benarkah? kalau begitu unnie bisa datang padaku kapanpun kau mau bercerita”

“nne… sekali lagi gomawo, sekarang pulanglah yoong sudah mulai larut malam, kau juga pasti sangat kedinginan”

“aku akan mengantarmu pulang unnie”

“tak usah yoong, aku sudah menghubungi sahabatku dan dia akan menjemputku, sebentar lagi juga pasti dia datang”

“kalau begitu aku akan menemanimu sampai sahabat unnie tiba”

“aigoo… kau ini, baiklah”

…………………

“kau mengenalnya yuri-shi?” tanya victoria setelah yuri duduk bergabung

“anni.. nugu?”

“soo bilang dia pemilik restoran ini” ucap victoria

“ahh… begitu ya”

Yuri terdiam mengingat kembali pertemuannya dengan jessica sore tadi, ia merasa bersalah karena berpura pura tak mengenali jessica mantan isterinya itu

“kenapa kita harus kembali bertemu sica-yaa” gumam yuri menatap sebuah foto bergambar dirinya dengan jessica pada layar ponsel miliknya

“daddy, apa aku mengganggu?” ucap krystal dengan sedikit membuka pintu ruang kerja yuri, keduanya sudah berada didalam rumah

“tidak kryst, kemarilah…” ucap yuri tersenyum memandang krystal, krystalpun langsung berjalan menghampiri yuri

“daddy sedang apa? mengapa wajah daddy terlihat sedih?”

“benarkah? anniyo… daddy hanya sedang memikirkan tentang pekerjaan, mengapa kesayanganku belum tidur?”

“hmm… aku tak bisa tidur, maukah daddy menemaniku?”

“tentu saja, kajja daddy temani” ucap yuri kemudian menggendong krystal dan berjalan memasuki kamar putri kesayangannya itu

……………..

“aku pulang…” ucap yoona begitu memasuki rumahnya

“nne…” teriak tiffany dari dapur

“eomma ini pesananmu, mianhae menunggu lama” ucap yoona menyerahkan beberapa bungkusan berisi daging yang dibelinya, sore tadi tiffany menelpon yoona memintanya untuk membeli itu

“gwaenchanna.. lagipula itu untuk besok pagi sayang”

“lalu sekarang eomma sedang memasak apa?”

“ini, ramyun untuk appamu, dia terlambat makan malam sayang”

“oh.. begitu” ucap yoona

“yoong kapan pulang? kajja temani appa memakan ramyun” ucap taeyeon yang baru saja memasuki dapur

Yoona menoleh dan melihat taeyeon sedang mengusap usap rambutnya yang basah dengan handuk, ia baru saja selesai mandi dan berkeramas

“appa saja, aku sudah kenyang” ucap yoona sedikit dingin, hatinya kembali sakit mengingat kembali ucapan jessica tentang hubungan yang pernah dijalin keduanya

“eh? tumben sekali, biasanya selalu ada ruang di perutmu hehehe” ucap taeyeon

“sudah full, aku ke kamar dulu, sudah mengantuk” ucap yoona langsung berjalan melewati taeyeon dengan sikap dinginnya

“kenapa dengannya?” tanya taeyeon heran

“mungkin yoong kelelahan, jja ramyunnya sudah matang” ucap tiffany menyerahkan mangkuk yang berisi ramyun itu

Keesokan harinya dengan dandanan yang sudah rapi yoona turun dari kamarnya yang berada dilantai atas dan berjalan menuju ruang keluarga, ia melihat yeri taeyeon dan tiffany sudah duduk menikmati sarapan pagi, namun yoona kembali merasa marah saat melihat taeyeon

“yoong, kajja sarapan” ucap taeyeon yang melihat yoona

“anniyo, aku mau langsung berangkat ke kampus sekarang” ucap yoona masih bersikap dingin pada taeyeon

“wae? eomma sudah membuatkanmu sandwich, apa dibawa saja sayang biar yoong memakannya didalam mobil?” ucap tiffany

“tidak perlu eomma, aku sudah ada janji sarapan bersama teman temanku, aku pergi dulu ya, bye” ucap yoona berjalan keluar rumahnya tanpa memberi ciuman pada taeny yang biasa dilakukannya setiap hari membuat taeny merasa heran

“ada apa ya dengannya?” tanya tiffany mulai terlihat khawatir

“nanti akan aku tanyakan padanya” ucap taeyeon tersenyum menenangkan tiffany

“appa, krystal teman satu sekolahku yang pernah menjadi pasienmu dulu ku lihat sekarang sudah kembali sembuh dan kuliah di soshi”

“benarkah? syukurlah… oh ya, bagaimana masa pengenalan kampusmu baby?”

“mahasiswa kedokteran hanya terus berada didalam ruangan tak seperti yang lain, hanya mendengarkan beberapa materi tentang kampus”

“begitu ya, syukurlah.. eomma khawatir kau dijahili para senior”

“eomma tenang saja, lagipula hampir seluruh kampus sudah mengetahui jika aku dongsaengnya si preman kampus”

“hahaha baguslah kalau begitu” ucap taeyeon tak bisa menahan tawanya

“yaish… ajaranmu taeng” ucap tiffany mencubit pinggang taeyeon

“awww… enak hehehe” goda taeyeon

“yah..!” ucap tiffany hendak mencubitnya kembali sementara yeri hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua orang tuanya itu

*tiiintiiinnn*  suara klakson mobil terdengar dari luar

“ah sepertinya joy sudah menjemputku, aku berangkat dulu appa eomma” ucap yeri berdiri dan menciumi kedua orang tuanya

“Baby chankkaman, bawakan ini untuk unniemu” ucap tiffany mengambil tupperware dan memasukkan beberapa potong sandwich, kemudian diberikannya pada yeri

“nne… nanti akan aku berikan padanya, bye eomma appa.. saranghae”

“nado saranghae baby, hati hati ya” ucap tiffany melambaikan tangannya setelah mengantar yeri kedepan pintu

di kampus, yoona baru saja keluar dari mobilnya setelah diparkir. saat berjalan menuju kampusnya ia melihat krystal baru saja tiba dan keluar dari mobil yang mengantarnya, yoona sempat melihat sekilas yuri yang mengendarai mobil itu sebelum akhirnya melaju meninggalkan kampus, pandangan yoona kembali tertuju pada krystal, iapun langsung berlari menghampirinya

“kryst…” sapanya

Krystalpun menoleh, ia memutar kedua bola matanya begitu melihat yeoja pervert yang pernah ditampar olehnya, ia kembali membalikkan badannya mengacuhkan yoona

“kryst… chankkaman” ucap yoona kembali mencoba berjalan sejajar dengan krystal

“yah, what do you want?!!” ucap krystal mulai kesal

“kryst, apa kau benar benar tak mengingatku?” tanya yoona membuat krystal berhenti berjalan dan memandangnya

“No, who are you?” jawabnya kemudian kembali berjalan

“aku yoong… dulu kita begitu dekat”

“liar, daddy ku bilang saat sekolah aku tak memiliki teman”

“anniyo… kita dekat, sangat dekat bahkan kita sama sama saling menyukai” ucap yoona kembali membuat krystal berhenti berjalan

“what? yah don’t be liar! aku tak mengingatmu dan aku tak mengenalmu” ucap krystal kembali berjalan namun setelah beberapa langkah ia kembali membalikkan badannya melihat yoona yang masih terdiam

“bahkan sekarang hatiku merasa biasa saja saat melihatmu, dasar pervert! jangan pernah menggangguku lagi” ucap krystal kemudian berjalan kembali meninggalkan yoona yang terdiam mematung setelah mendengarkan ucapan krystal

“kryst…” gumam yoona

“yah rusa! kenapa kau diam mematung disini eoh?” ucap hara dan irene yang baru saja datang dan merangkul pundak yoona

“nne, apa yang sedang kau pikirkan buddy?” tanya irene

“anniyo.. kajja” ucap yoona

ketiga nya kembali berjalan menuju klinik tempat mereka bertugas, langkah irene terhenti saat melihat seorang yeoja sedang berjalan didepannya

“hey kau, kau sudah sehat sekarang?” tanya irene membuat yeoja didepannya menoleh ke arahnya

ah nne sunbae, gomawo kemarin telah merawatku” ucap yeoja itu

“nne.. itu memang tugasku, aku irene dari jurusan sains, kau?”

“aku kang seulgi dari desain grafis”

“wah, kau menyukai seni?”

“nne sunbae, kau menyukai alam ya?” tanya seulgi polos

“ahahaha anniyo… Kau lucu sekali, oh ya kau berteman dengan yeoja yang menjengukmu ke klinik itu kan?”

“nne sunbae dia krystal”

“tolong sampaikan padanya untuk berhati hati dengan senior bernama amber, aku tak sengaja mendengar dia merencanakan sesuatu yang licik bersama teman temannya untuk krystal”

“benarkah?”

“nne… sebaiknya kalian berhati hati dengan mereka”

“nne sunbae gomawo… akan aku sampaikan pada kryst”

“kalau begitu aku bertugas dulu di klinik, jika kau merasa kurang sehat jangan terlalu dipaksakan lagi seulgi-ah”

“nne sunbae sekali lagi gomawo…” ucap seulgi, keduanya pun berjalan kearah yang berbeda

“seulgi-ah..” panggil irene kembali, orang yang dipanggilpun membalikkan badannya

“nne?” ucap seulgi

“hwaiting!!” ucap irene dengan bahasa isyarat dan mengepalkan kedua tangannya memberi semangat pada seulgi membuat yeoja itu tersenyum dengan kedua pipi yang memerah

Tim panitia medis berjalan menuju lapangan tempat para mahasiswa baru dikumpulkan termasuk yoona dan kedua sahabatnya ikut ke lapangan untuk memeriksa kondisi para mahasiswa baru

Yoona tersenyum melihat krystal yang terlihat menggosok gosokkan kedua tangannya merasa kedinginan iapun berjalan menghampirinya

“Pakailah, ini akan sedikit membuat tanganmu hangat” ucap yoona membuat krystal menoleh kearahnya

“Tak perlu” ucapnya dingin

Namun tanpa diduga yoona menarik kedua tangan krystal membuat yeoja itu terkejut

“Yah! What’re you doing?!” tanya krystal menarik tangannya yang sudah terpasang sarung tangan, namun krystal perlahan merasakan kedua tangannya sedikit hangat

“Suhu dingin akan membuat tenagamu berkurang” ucap yoona tenang, ia mulai melepaskan syal yang dililit di lehernya kemudian dipasangkannya pada leher krystal sementara krystal hanya terdiam

“Hangat” ucapnya dalam hati saat merasakan lehernya tak lagi merasa kedinginan

“Kau baik baik saja?” tanya yoona

“Hmm..” jawab krystal menganggukkan kepalanya singkat

“Segera beritahu aku jika kau butuh apapun, aku akan memeriksa mahasiswa yang lain dulu” ucap yoona tersenyum pada krystal yang terdiam menatapnya kemudian yoona berjalan ke arah mahasiswa lain

“Nugu?” tanya seulgi pada krystal

“I don’t know” jawab krystal

“Dia baik sekali, dan terlihat tampan” ucap seulgi

Krystal memandang sarung tangan dan syal yang diberikan padanya dari yoona

“Apa ucapannya tak bohong?” ucap krystal dalam hati

Namun krystal melihat yoona berjalan menuju soerang yeoja yang terlihat sedang menunggunya, dari kejauhan krystal terus memperhatikannya

“Yoong, kau dicari adikmu” ucap salah satu teman yoona

“Oh nne, aku kesana dulu ya” ucap yoona kemudian menghampiri yeri yang sedang menunggunya

“Ada apa yeri-ah?”

“Kau sudah sarapan unnie? 

“Belum, hah lapar sekali” jawab yoona mengusap usap perutnya dengan wajah memelas

“Yah, kau bilang akan pergi sarapan dengan teman temanmu, jja.. eomma menyuruhku mengantarkan ini untukmu” ucap yeri menyerahkan tupperware berisi potongan potongan sandwich pada yoona

“Aigoo… Gomawo uri dongsaeng” ucap yoona senang dan mengusap usap lembut kepala yeri

“Yaish, dia bilang kami sama sama saling menyukai tapi sekarang terlihat mesra, Dasar player!” ucap krystal terlihat kesal saat melihat yoona dan yeoja dihadapannya dari kejauhan

………….

Jessica terus terusan tersenyum sambil bernyanyi menyirami bunga bunga yang ditanamnya didepan restoran

“Yeoppodda…” gumamnya senang

Pandangannya tak sengaja tertuju pada kaca restorannya dan ia terkejut saat melihat seseorang yang dikenalnya dibalik pantulan kaca itu, jessica pun menoleh kebelakang dan benar saja ia melihat yuri sedang berjalan menuju restorannya dengan memakai kaca mata hitamnya

“Omo!” ucap jessica, iapun buru buru bersembunyi dibalik dinding disamping restorannya sebelum yuri melihatnya

Dengan hati hati jessica terus memandangi yuri

“Tampan” gumam jessica

Ia terus memperhatikan yuri hingga memasuki restoran miliknya dan tak berapa lama yuri keluar dengan membawa cup coffee ditangannya, jessica melihat yuri kembali berjalan menuju kantornya

“Yah, apa yang sedang kau lakukan sica?” tanya sooyoung yang hendak membuang sampah

“Eh? Anniyoo… Hanya mencari semut” ucap jessica buru buru berdiri dan langsung berjalan memasuki restorannya

“Huh? Aneh sekali” ucap sooyoung merasa heran

“Americano, hmm… Tetap tak berubah” ucap jessica saat memeriksa bill pesanan yuri, iapun membantu pelayan lainnya membersihkan kaca kaca, restorannya baru saja dibuka

*kringkring* suara bel pintu restoran kembali berbunyi, jessica melihat seorang yeoja yang pernah dilihatnya memasuki restoran miliknya

“Unnie, 1 cup americano please” ucap yeoja itu pada pelayan, jessica terus memperhatikannya

“Hey vic, tumben kau pesan kopi” ucap sooyoung yang baru saja masuk

“Ini untuk bosku” ucap yeoja bernama victoria itu

“Ah.. Jadi dia asisten yul di kantornya, tapi kenapa yul memintanya membelikan kopi lagi?” ucap jessica dalam hati

“Bukankah dia baru saja membelinya tadi” ucap sooyoung

“Nne, tapi dia tak sengaja menumpahkannya saat kakinya tersandung” ucap victoria

“Ckckck cerobohnya tetap tak berubah” ucap jessica kembali

“Ah.. Begitu, baiklah.. Kau tak pesan minuman?” tanya sooyoung

“Anni.. Untuk bosku saja, you know me..”

“Yeah…” ucap sooyoung

Tak berapa lama cup americano diberikannya pada victoria

Victoria pun keluar dan sempat tersenyum pada jessica saat berpapasan dengannya

……………………..

“oke waktunya break.. kami beri waktu 1 jam” ucap ketua panitia

Para mahasiswa pun bubar untuk beristirahat makan siang termasuk krystal dan seulgi yang sudah berada di restoran soshi, keduanya langsung memesan makanan

Yoona kembali tersenyum saat berhasil menemukan krystal yang sedang duduk berdua dengan temannya, iapun berjalan menghampirinya

“akh..!!” rintih krystal jarinya tergores sumpit yang baru dibelahnya

“omo, jarimu berdarah!” ucap seulgi terkejut melihat darah mulai menetes dari jari telunjuk krystal, krystal mengangkat jarinya yang terluka hendak dihisapnya

“jangan dihisap, bakteri dalam air liurmu bisa saja masuk kedalam lukamu dan membuat infeksi” ucap yoona yang berhasil menahan tangan krystal

“bukan urusanmu” ucap krystal ketus hendak memasukkan kembali kembali jarinya pada mulutnya namun lagi lagi yoona menahannya

Yoona menarik tangan krystal dan mulai membersihkan darah pada jarinya yang terluka dengan tissue yang sedikit ditetesi alkohol

“sssshh…” desis krystal merasakan perih saat yoona menempelkan tissue yang sudah ditetesi alkohol itu pada lukanya, yoona pun memandangnya saat mendengar krystal kesakitan

“tahanlah, ini hanya akan terasa perih sebentar” ucap yoona tenang

Krystal terdiam memandang yoona yang begitu serius mengobati lukanya hingga selesai menempelkan plester pada jarinya

“jja, selesai..kau bisa melanjutkan makanmu” ucap yoona tersenyum memandang krystal yang terlihat salah tingkah saat kedua matanya saling berpandangan dengan yeoja dihadapannya itu

“aku sudah tak nafsu setelah melihat darah” ucap krystal

“benarkah? kalau begitu jja, aku membawakan sandwich untukmu” ucap yoona membuka kotak tupperware yang berisi sandwich itu

“sudah ku bilang aku tak nafsu” ucap krystal

“kau pasti akan suka setelah memakannya, ini buatan eommaku… dulu kau sangat menyukainya” ucap yoona memberikan potongan sandwich itu pada tangan krystal

Krystalpun akhirnya memakan sandwich itu, ia terdiam sejenak saat mulai menggigit dan merasakan sandwich yang diberikan oleh yoona itu

“bagaimana? enak bukan?” tanya yoona

“hmm.. lumayan” ucapnya “benar, ini lezat sekali” tambahnya dalam hati

“kau juga mau?” tawar yoona pada seulgi hendak memberikan potongan sandwich itu namun krystal segera menahannya

“dia sudah memiliki makanannya” ucap krystal, ia memberi kode lewat matanya pada seulgi

“ah.. nn..nne unnie gomawo.. Lagipula aku tidak terlalu suka sandwich”

“ah begitu ya, yasudah kalau begitu” ucap yoona hendak memakan sandwich itu namun lagi lagi krystal menahannya

“yah, kau sudah memberikannya padaku, kenapa kau memakannya” ucap krystal

“eh? aku hanya menawarkanmu untuk dimakan bersama, tidak semuanya”

“di LA jika kau memberikan makanan pada seseorang berarti kau tak boleh memintanya kembali” ucap krystal

“ah benarkah? aku baru mendengarnya, yasudah kalau begitu ini untukmu, harus dihabiskan ya, aku akan memakan ramyun milikmu yang tak kau makan”

“ewwh… apa kau tak jijik?”

“wae..? aku hanya tinggal meminta sumpit lagi”

“tapi itu terkena tetesan darahku”

“gwaenchanna.. lagipula itu darahmu” ucap yoona tersenyum innocent, iapun mengambil sumpit yang baru dan mulai memakan ramyun milik krystal

ketiga yeoja itupun menikmati makan siangnya bersama

“dulu appamu bekerja di restoran ini” ucap yoona

“my daddy? tidak mungkin, dia seorang CEO”

“nne… tapi dia sempat bekerja disini saat kau masih dirawat di rumah sakit appaku, jika tak percaya tanyakan saja pada ayahmu, bahkan dia sempat kuliah disini walaupun hanya sebentar”

“Jadi dia yeoja yang pernah daddy ceritakan kemarin” ucap krystal dalam hati

“kau dekat dengan my daddy?” tanya krystal

“tentu saja, kami sangat dekat”

“tapi umurmu?”

“aku hanya satu tahun lebih tua darimu, aku seniormu di soshi high school”

“kau sedang tak bohong agar aku percaya padamu kan?”

“tentu saja, untuk apa aku bohong.. sikapmu memang sangat dingin dan kejam, tapi kita sempat dekat dan bahkan kau memintaku untuk menyatukan yul unnie dengan eommamu”

“my mommy?” ucap krystal heran

“eh?” gumam yoona terkejut oleh ucapannya sendiri yang kelepasan

“emm.. maksudku kau memintaku mencari pasangan yang cocok untuknya”

“lalu apa kau tahu tentang mommy ku? daddy tak pernah menceritakannya padaku, apa dia masih hidup? atau tidak?” tanya krystal

“eh? emm.. aku tidak tau tentang itu”

“jangan bohong”

“anni…”

“awas saja kau ketahuan membohongiku, aku tidak akan pernah memaafkanmu” ucap krystal dengan death glare nya

*glekkk!!* yoona menelan saliva nya begitu mendengar ucapan krystal

“ottokhae…” ucapnya dalam hati

TBC

Second Chance part 14

picsart_09-15-12-37-071

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Im Yoona, Jessica Jung, Seojuhyun, Kwon Yuri, Tiffany Hwang, kim Taeyeon, Choi Sooyoung and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

Yuri baru saja tiba dan langsung disambut hangat oleh para karyawan kantornya ketika memasuki gedung kwon’s company

“anyeong…” sapa yuri membalas para karyawannya dan tersenyum ramah pada mereka, tak sedikit karyawan yeoja yang langsung jatuh hati padanya. Mereka berjalan mengikuti yuri untuk mengantar ke depan ruangan miliknya

Begitu tiba di depan ruangannya, yuri terdiam memandangi pintu ruangannya

“ahjushi, bisakah aku minta tolong padamu?” ucap yuri pada seorang office boy

“nne tentu saja yuri-shi, apa yang bisa saya bantu?”

“bisakah kau lepas pintu ruanganku?”

“eh? kenapa dilepas yuri-shi?” heran OB itu begitupun karyawan yang lain ikut merasa heran

“nne, kenapa dilepas yuri-shi? apa pintu ini terlihat buruk?”

“anni… aku ingin ruanganku tertap terbuka untuk kalian, jika ingin bertemu dan ada yang ingin diperlukan jangan sungkan sungkan untuk datang padaku, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik untuk memajukan perusahaan ini” ucap yuri membuat para karyawan bertepuk senang merasa kagum pada atasannya itu

Setelah pintu dilepas yuri pun masuk kedalam ruangannya dan karyawan yang lain telah kembali ke tempatnya masing masing

“hmm… ini hari pertamaku bekerja, semoga kehidupanku bisa jadi lebih baik sekarang” ucap yuri dalam hati, ia berdiri didepan jendela gedung melihat pemandangan luar

*kringkringkring* telepon didalam ruangan kerja yuri berdering

“yoboseyo..”

“yoboseyo yuri-shi, seseorang yang akan menjadi sekretaris anda sudah tiba”

“baiklah, langsung masuk saja kemari” ucap yuri lalu mematikan teleponnya “aigoo.. padahal pintunya sudah aku lepas” ucapnya kembali, iapun duduk di kursi kerjanya yang baru itu. Tuan kwon telah mengganti semua barang barang yang ada di ruangan yang pernah ditempatinya

Yuri membuka dan melihat beberapa berita pada layar komputernya, pandangannya tertarik pada sebuah berita yang menyebutkan nama mantan isterinya itu

“Jessica Jung mengakhiri kontraknya dengan SMent?” ucap yuri saat membaca judul dan iapun tertarik untuk membaca berita tentang mantan isterinya itu namun saat akan membacanya seorang yeoja masuk kedalam ruangan yuri

“yuri-shi? anyeong…” sapa seorang yeoja yang sudah berdiri didekat pintu, yuri mengangkat kepalanya dan melihat yeoja itu membungkuk lalu melambaikan tangan padanya

“oh, anyeong…” jawab yuri mengclose layar berita yang dibacanya dan berdiri menyapa yeoja itu

page.jpg

“silahkan duduk” ucap yuri

“ah nne.. kamsahamnida” ucap yeoja itu kemudian duduk dihadapanyuri yang dihalangi oleh meja kerja yuri

“sebelumnya perkenalkan nama saya victoria, saya diminta oleh tuan kwon untuk menjadi asisten anda yuri-shi”

“ah begitu… senang bertemu dengan anda victoria-shi, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik”

“nne… tapi… mohon maaf yuri-shi, saya berasal dari china jadi bahasa korea saya tidak begitu lancar”

“gwaenchanna… kau bisa menggunakan bahasa inggris jika kesulitan berbicara” ucap yuri

“kamsahamnida yuri-shi”

“sebaiknya kita tak perlu bicara formal vic, rasanya aneh buatku hehe”

“tapi yuri-shi, tuan kwon..”

“ah sudahlah lupakan aturan appaku, kita buat aturan baru mulai sekarang, oke?”

“baiklah yuri-shi, gomawo…”

…………………………………
Di apartemen

“sica-yaa, ku dengar yul sudah berada di seoul dan krystal sudah sadar dari koma nya” ucap hyoyeon yang baru saja datang

“ah.. begitu ya, syukurlah”

“mwo? mengapa kau biasa saja?”

“memang harusnya seperti apa?”

“biasanya kau akan terlihat senang jika membicarakan yul”

“hmm… begitu ya” ucap jessica tersenyum miris

“wae..?”

“anniyo.. sudah satu tahun lebih yul tak pernah memberi kabar, bahkan saat dia kembalipun tak menghubungiku, dia sudah nyaman dengan kehidupannya hyo”

“mengapa harus yul dulu yang menghubungimu? mengapa tak kau duluan?”

“sudahlah, jangan dibahas”

“arasso…. lalu, hari ini rencanamu akan melakukan apa?  semenjak kau keluar dari SMent dan memutuskan hubunganmu dengan taecyeon kau hanya berdiam diri terus di apartemenmu, apa tak bosan”

“tentu saja bosan, aku hanya ingin menghindari media yang ingin meliputku terus, tapi siang ini aku akan pergi ke restoranku”

“ah… aku bahkan baru ingat kau memiliki restoran hahaha sudah lama sekali kita tak pernah kesana”

“kau benar, mulai sekarang aku akan fokus pada restoranku”

“apa si tower itu yang masih mengelolanya?”

“nne… aku merindukannya, sudah lama tak bertemu dengannya”

“ah nado… apa dia sudah memiliki kekasih ya sekarang”

“aku harap belum, jadi aku akan memintanya menikahiku”

“mwo??? yah, kau serius sica?”

“tentu saja aku bercanda, pabo. aku mau mengganti baju dan pergi ke restoran kau ingin ikut?”

“lain kali saja, badanku rasanya pegal pegal”

“yah, apa yang sudah kau lakukan dengan kekashimu?” tanya jessica dengan nada introgasinya (like mother like son 😂)

“tentu saja jalan jalan, memangnya apa lagi”

“anni… lupakan” ucap jessica kemudian meninggalkan hyoyeon di ruang TV

……………….

Di restoran kampus

“Yoong kenapa sedari tadi kau diam saja?” tanya hara

“Nne, apa kau masih memikirkan yeoja yang menamparmu tadi? Memang siapa dia? Apa kau mengenalnya?”

“Hmm… Sepertinya aku salah orang, aku pulang duluan ya” ucap yoona memakaikan tas nya dan berdiri

“Kau tak ingin makan dulu bersama kami?”

Yoona hanya menggelengkan kepalanya “aku sedang tak nafsu, aku duluan.. Bye..” ucapnya sambil berlalu meninggalkan kedua sahabatnya

“Nne.. Hati hati” ucap irene dan hara melambaikan tangannya

“Ada apa dengannya hari ini ya?”

“Entahlah, mungkin karena yeoja tadi”

“Wah… Tindakannya saat memeluk yeoja itu tadi benar benar daebak!” ucap hara menepukkan kedua tangannya

“Ah… Aku baru ingat, dia yeoja yang akan dijadikan korban taruhan oleh amber” ucap irene

“Jinjja?” tanya hara terkejut

…..

Jessica mengendarai mobilnya menuju restoran miliknya yang berada di pusat kota seoul itu, namun raut wajahnya berubah saat merasakan sesuatu pada mobil yang dikendarainya itu

“Eh? Ada apa dengan mobilku? Aneh sekali”

Jessica terkejut saat melihat lampu tanda bahan bakar mobilnya mulai berkedip kedip

“Aigoo… Bisa bisanya aku lupa mengisi bahan bakar mobilku, ckckck”

Jessicapun menepikan mobilnya disebuah mini market, dan segera menghubungi sahabatnya

“Hallo hyo.. Kau masih di apartemenku?” 

“Nne.. Wae?” tanya hyoyeon

“Mobilku kehabisan bahan bakar dan sepertinya tak akan cukup jika ku bawa ke pom”

“Kau hubungi saja mobil derek”

“Kau saja ya, aku tak mengerti mengurusnya”

“Mwo? Yah, kau hanya tinggal meneleponnya”

“Unnie.. Jebal…” ucap jessica dengan nada memohonnya

“Yaish…! Arasso… Kau dimana?” 

“Nanti aku kirimkan alamatnya, gomawo.. Bye.. Mmuah” ucap jessica kemudian mematikan teleponnya

“Huffhht… Dingin sekali” ucap jessica mengeratkan baju hangat dan syal yang dipakainya, iapun menutup sebagian wajah dan memakai kaca mata hitamnya kemudian berjalan memasuki mini market untuk memesan kopi hangat sambil menunggu hyoyeon

Namun sudah satu jam jessica menunggu sahabatnya tak kunjung tiba

“Hyo, kau dimana?” ucap jessica menelepon hyoyeon

“Aku masih diperjalanan sedang terjebak macet, sepertinya ada kecelakaan lalu lintas”

“Apa masih jauh?”

“Sepertinya begitu, kau naik bus atau kereta saja sica”

“Yaish.. Arasso..” ucap jessica kemudian menutup teleponnya

Ia kembali menutup sebagian wajahnya dengan syal dan berjalan menghampiri pelayan mini market itu

“Unnie, apa didekat sini ada stasiun atau pemberhentian bus?”

“Hmm.. Stasiun kereta lumayan jauh dari sini, tapi diseberang jalan ada halte bus” ucap pelayan itu sambil menunjuk

“Ah begitu, kamsahamnida”

“Nne..”

Jessica berjalan menuju halte, beruntung suasana dijalan begitu sepi hanya melihat sebuah mobil yang melaju pelan tak jauh darinya

Iapun kembali melangkahkan kakinya saat melihat lampu hijau pejalan menyala

………………………….

Yoona terdiam mengendarai mobil menuju rumahnya, pikirannya masih teringat dengan kejadian beberapa waktu yang lalu saat pertama kalinya ia bertemu dengan krystal, yoona yakin jika yeoja itu adalah krystal si hantu yang pernah bersamanya

“Aku harus menanyakannya pada appa” gumamnya

Sambil mengemudi tangan kiri yoona mulai merogoh isi tasnya untuk mengambil ponsel, namun sayang tas nya malah terjatuh

Yoona mengurangi kecepatan mobilnya, saat melihat keadaan jalanan lumayan sepi dengan masih mengendarai mobilnya ia pun menundukkan badannya untuk mengambil tas yang terjatuh disamping kakinya

Setelah ponsel didalam tas berhasil diambil nya yoona kembali menaikkan badannya, namun ia terkejut saat melihat lampu merah didepannya dan seseorang sedang berjalan menyebrangi zebra cross. Dengan refleks yoona menginjakkan remnya dalam dalam

*ckiiiitttt!!!!* suara rem mobil yoona terdengar membuat seseorang itu menoleh dan terkejut

“Kyaaaa!!!” jerit orang itu

*dukkk!!!* 

“Aw…!! Appo…” rintih yoona mengusap keningnya yang terbentur stir saat mobilnya berhenti, ia melihat sudah tidak ada orang didepannya, yoona pun langsung keluar dari mobilnya

“Omo!!” ucapnya terkejut saat melihat orang tadi telah terbaring tak sadarkan diri didepan mobilnya, yoona menoleh kesegala arah namun tak ada satupun orang disana kecuali penjaga mini market yang sedang berjaga lumayan jauh darin lokasinya berada

Yoona menurunkan tubuhnya dan memeriksa tubuh orang itu yang memakai pakaian tertutup dan kacamata hitam yang masih terpasang

“Huftthh… Masih bernafas, Aku berhasil tak menabraknya, tapi kenapa dia pingsan ya? Omo! Apa dia memiliki penyakit jantung? Ottokhae…” ucap yoona, iapun langsung mengangkat tubuh yeoja itu dan memasukkannya kedalam mobil miliknya, dengan segera ia membawa yeoja itu ke rumah sakit terdekat

Tak berapa lama iapun tiba di rumah sakit dan yeoja itu segera ditangani

“Bagaimana dokter?” tanya yoona khawatir

“Pasien hanya pingsan karena efek terkejut, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, sekarang pasien sedang tertidur” ucap dokter itu

“Tapi.. Dia tidak memiliki penyakit jantung kan?”

“Mwo? Anniya… Hahaha unniemu baik baik saja tidak memiliki riwayat penyakit apapun”

“Eh? unnie?”

“Nne, dia saudaramu kan? Sangat mirip denganmu, Rasanya aku pernah melihatnya tapi.. Diamana ya” ucap dokter itu terlihat sedang berpikir

“Ah..hahaha kalau begitu apa aku sudah boleh melihat keadaannya?”

“Ah.. Ya.. Tentu saja, setelah bangun pasien sudah bisa dibawa pulang” ucap dokter itu

Yoona pun segera memasuki ruang rawat dimana orang itu ditangani, ia melihat yeoja itu masih tertidur

“Jessica jung??!” ucap yoona terkejut saat melihat wajah yeoja yang masih terbaring itu

Yoona sempat tidak mengenalnya saat membawa yeoja itu karena wajahnya tertutup syal dan kaca mata hitam

Tak berapa lama jessica perlahan membuka kedua matanya terbangun dan melihat seseorang duduk disampingnya

“Unn..nnie… Mianhae..” ucap yoona membantu jessica duduk

“Eh? Nugu?” tanya jessica

“Aku.. Yoong, yang hampir menabrakmu tadi”

“Ah.. Begitu ya, gwaenchanna.. Mian aku terlalu terkejut tadi” ucap jessica

“Anni.. Ini salahku”

“Gwaenchanna.. Aku sudah merasa baik baik saja, apa aku sudah boleh keluar dari sini?”

“Nne.. Kau mau kemana? Biar aku antarkan unnie”

“Apa tak merepotkanmu?”

“Anni.. Anggap saja ini permohonan maaf dariku”

“Haha aigoo.. Sudah kubilang aku baik baik saja, tapi jika kau tak repot baiklah aku tak menolak hehehe”

Keduanya pun berjalan meninggalkan rumah sakit

“Jadi, kau ingin ku antar kemana?”  tanya yoona setelah keduanya memasuki mobil

“Aku akan mengunjungi restoranku di pusat kota”

“Ah… Jadi sekarang unnie mulai mengurus restoran setelah keluar dari sment ya”

“Nne.. Apa kau mengenalku?”

“Eh? Nne.. Tentu saja, aku salah satu penggemarmu, tapi apa kau lupa denganku?”

“Benarkah? Emm.. Nugu? Hehe mian ingatanku sedikit buruk”

“Aku yoong, dulu kita pernah bertemu saat di acara pernikahan gyuri unnie”

“Ah… Kau yang datang bersama yul?”

“Nne.. Kau benar”

“Apa kau kekasih yuri?”

“Eh? Hehe anniya.. Aku teman satu kampus dengannya dulu saat yul unnie kuliah di soshi”

“Ah begitu, kebetulan sekali”

Keduanya tampak mulai akrab selama perjalanan terus berbincang, tak biasanya jessica mudah akrab dengan orang yang baru dikenalnya, namun ketika mengenal yoona ia merasakan hal yang berbeda seolah telah memiliki ikatan yang kuat. Meskipun begitu jessica masih belum mengetahui tentang yoona

Keduanyapun tiba

“Jadi ini restoran milikmu? Terlihat keren unnie, apa kau yang mendesain nya?”

“nne aku yang mendekorasinya tapi selama ini sahabatku yang mengurusnya selama aku sibuk di SMent, kajja akan ku kenalkan padanya lagipula aku ingin mentraktirmu karena telah mengantar dan menghiburku selama perjalanan tadi”

“Eh.. Hehehe tak usah unnie” ucap yoona malu malu

“Ayolah.. Apa kau tak lapar?”

“Emm…” *kruuukk…kruukk…kruukkk* belum sempat yoona menjawabnya, suara perutnya telah menjawab lebih dulu membuat yoona menunduk malu

“Hahaha aigoo.. Kau lucu sekali, kalau begitu kajja, aku akan marah jika kau menolak” ucap jessica

Yoona pun menurut dan mengikuti jessica memasuki restoran miliknya itu

“Anyeong jessica-shi” ucap karyawan yang membukakan pintu untuk jessica, jessicapun membalas tersenyum

“Hai sica.. “ sapa seorang yeoja

“Youngie-yaa… Boghoshippo..” ucap jessica langsung berjalan dan memeluk sooyoung sahabatnya itu

“Yah, kemana saja kau baru kemari eoh?” ucap sooyoung

“Hehe mian, kau tenang saja mulai sekarang aku akan terus berada disini”

“Mwo? Jadi kau benar benar pensiun dari dunia hiburan?”

“Begitulah, aku ingin memulai hidup baru hehe oh ya aku membawa teman kemari, perkenalkan”

“Anyeong.. Im yoona-imnida unnie bisa memanggilku yoongie” ucap yoona membungkukkan badanya dan mengulurkan tangan

“choi sooyoung-imnida, kau masih muda.. yah sica-yaa sekarang seleramu berpindah ya”

“anni.. dia hanya temanku”

“tapi dia sangat mirip denganmu, barangkali kalian jodoh hehehe” ucap sooyoung mengggodanya

“yah! kau ini, kajja kita duduk” ucap jessica mengajak kedua yeoja itu

“excuse me…” ucap seorang yeoja hendak membayar bill

Sooyoung melihat para karyawannya terlihat sibuk

“sica-ya.. kalian duluan saja” ucap soyoung berjalan ke mesin kasir untuk melayani yeoja itu, jessica sempat berhenti dan melihat yeoja dengan berpakaian kantor yang terlihat rapi itu kemudian kembali berjalan menuju meja pengunjung

“ah kwon yuri sudah membayar semuanya Vic” ucap sooyoung pada yeoja itu

“eh? benarkah?”

“nne, pekerja baru?” tanya sooyoung

“dia CEO baru perusahaanku soo”

“jinjja? muda sekali umurnya”

“nne… dia putera Tuan kwon”

“ah.. pantas, tapi kenapa dia meninggalkanmu dan terlihat buru buru tadi?”

“dia ditelpon keluarganya katanya ada urusan penting yang mendadak”

“oh.. begitu, wah.. kau bisa mendekatinya, dia terlihat cocok dengamu”

“hahahaha kau ini, kami baru saja berkenalan.. aku bahkan baru tahu jika Tuan kwon memiliki putri lagi, setahuku hanya vivian”

“begitu ya, berarti kau harus lebih dekat dengan keluarga kwon agar tau lebih dalam hahaha”

“yaish…! kau sedang kedatangan tamu?” tanya victoria

“nne.. dia pemilik restoran ini”

“begitu ya, aku pikir ini milikmu pribadi, tapi rasanya aku pernah melihatnya”

“anniya, ini milik sahabatku, aku hanya diminta untuk mengelolanya, tentu saja.. dia mantan seorang aktris dan penyanyi terkenal”

“pantas.. cantik juga, dia kekasihmu?”

“hahaha anni… dia sahabatku”

“bisa saja sahabat jadi cinta” ucap victoria, keduanya memandang jessica yang sedang sibuk berbincang dengan yeoja dihadapannya

“hahaha… ada ada saja, walaupun dia sering digosipkan berhubungan dengan banyak namja dan yeoja tapi sebenarnya dia seseorang yang sulit ditaklukan hatinya”

“woo… sepertinya kau banyak tahu tentangnya”

“siapa bilang, dia orang yang sangat penuh dengan rahasia” ucap sooyoung

Keduanya melihat jessica menoleh kearahnya

“sepertinya dia menunggumu, kalau begitu aku akan kembali ke kantor, bye soo…”

“bye… semangat bekerja vic!” ucap sooyoung

Sooyoungpun menghampiri dan duduk bergabung bersama jessica dan yoona

“lama sekali, kami sudah lapar” kesal jessica

“hehehe mian… tadi temanku yang bekerja di perusahaan itu” tunjuk sooyoung pada dua gedung besar yang berdiri diseberang restoran membuat jessica dan yoona menoleh

“gedung baru ya? perasaan dulu saat aku kesini disana masih sebuah gedung kosong yang baru dibangun”

“sudah lama, kau saja yang lama tak pernah kesini”

“begitu ya, hehehe” ucap jessica tertawa innocent

Setelah memesan makanan, ketiganya kembali mengobrol
………….

*tingtong…*

“oh yul, kau baru pulang bekerja?”

“nne eomma, apa krystal ada didalam?”

“nne.. dia sedang mengurung diri didalam kamar setelah berbicara dengan appamu, sepertinya krystal sedang merasa kesal”

“apa yang terjadi?”

“eomma tidak tahu sayang, tadi krystal tak ingin diajak bicara”

“kalau begitu aku akan mencoba berbicara dengannya”

“nne..”

Yuri berjalan memasuki kamar krystal, ia melihat krystal sedang terdiam menatap keluar jendela yang terbuka, ia tersenyum melihat kebiasaan anak kesayangannya itu yang menyukai duduk didekat jendela yang terbuka

“hey.. ada apa dengan kesayanganku? mengapa wajahnya terlihat kusut?” tanya yuri membuat krystal menoleh begitu mendengar suara yuri, iapun langsung berlari memeluk yuri

“daddy…”

“hmm… apa yang membuatmu sedih kryst?”

“aku tidak sedih, aku hanya sedang kesal dad…”

“wae…? ceritakan pada daddy” ucap yuri, keduanya berjalan dan kemudian duduk diatas tempat tidur krystal

“hari ini hari pertama pengenalan kampus, tapi banyak sekali orang yang sangat menyebalkan disana, terutama senior bernama amber itu belum lagi ada seseorang yang tiba tiba memelukku, yaish! pervert!”

“kenapa dengan amber?”

“dia mengataiku stupid girl dengan wajah menyebalkannya itu dad, aku tak terima”

“mwo? berani sekali dia pada anak kesayangan daddy” ucap yuri dengan wajah kesal dan menarik lengan bajunya

“aku meminta grandpa untuk mengeluarkannya dari kampus, tapi grandpa bilang ia tak bisa melakukan itu karena orang tua amber salah satu penyumbang terbesar dikampus dan ayahnya rekan grandpa di perusahaan” ucap krystal mempoutkan bibirnya

“benarkah? woah daebak!”

“yaish.. mengapa daddy malah memujinya!”

“eh? anni.. daddy tak sedang memujinya, lalu orang memelukmu bagaimana?”

“saat itu aku sedang mencari temanku yang sedang istirahat di klinik dan aku bertemu dengan seorang senior, tapi tiba tiba dia memelukku erat sekali sampai aku kesulitan bernapas”

“lalu?”

“aku menamparnya”

“eh? mm.. mme..menamparnya?”

“tentu saja, aku tak mengenalnya tapi dia langsung saja memelukku, pervert!” kesal krystal

“hahaha lucu sekali, kau bersabar saja baby.. masa pengenalan kampus memang begitu, tapi nanti juga mereka akan meminta maaf kembali, kau sudah makan kryst?”

“belum.. tadi aku tak nafsu, tapi sekarang aku lapar hehehe”

“aigoo… yasudah kajja kita pulang, daddy akan memasakkan makanan yang spesial untuk kesayangan daddy”

“really? yaaayyy!!” ucap krystal girang “but dad…” ucap krystal kembali

“hmm..?”

“gendong” ucap krystal dengan wajah memelasnya

“aigoo… kajja” ucap yuri memasang punggungnya, krystalpun dengan senang langsung memeluk punggung yuri dan digendongnya

saat keluar kamar yuri melihat nyonya kwon sedang berada di dapur dan menggelengkan kepalanya begitu melihat dirinya sedang menggendong krystal

“eomma, kami pulang dulu”

“kalian tak makan malam disini saja?”

“anni.. aku ingin masak makanan spesial untuk krystal”

“aigoo.. baiklah, kalian hati hati dijalan ya”

“nne…” ucap keduanya kompak

Diperjalanan

“dad, mengapa jam segini sudah pulang? biasanya orang kantoran biasa pulang malam, apa pekerjaan daddy sudah selesai?”

“belum” ucap yuri tenang

“loh? lalu mengapa daddy pulang?”

“karena kesayangan daddy sedang bersedih”

“oh my god.. i’m so sorry dad…”

“it’s okay honey”

“kalau begitu ayo kembali ke kantor, aku boleh ikut kan?”

“eh? tapi kau belum makan kryst”

“gwaenchanna… kita bisa membeli makanan diluar dan memakannya di kantor, aku janji tak akan menganggu pekerjaan daddy, let’s go dad..”

“hmm… baiklah, lagipula didepan kantor daddy ada restoran, kita bisa makan dulu disana”

Yuri memutar balik arah dan melaju menuju kantornya kembali. tak berapa lama mereka pun tiba, setelah memarkirkan mobilnya yuri menggandeng tangan krystal berjalan menuju sebuah restoran yang berada di seberang kantornya

“yuri-shi…” panggil seseorang membuat yuri dan krystal membalikkan tubuhnya dan melihat victoria berjalan kearahnya mmbawa beberapa berkas

“hai vic.. mian tadi aku meninggalkanmu di restoran”

“gwaenchanna.. aku pikir kau tak akan kembali”

“hehehe aku baru ingat jika pekerjaanku belum selesai, kau darimana?”

“aku baru selesai membawa berkas berkas yang harus dperiksa dari gedung sebelah, disana baru selesai didakan rapat”

“eh? apa aku telah melewatkannya?”

“aku sudah menggantikannya kau tak perlu khawatir yuri-shi, karena sekarang kau disini aku akan memberitahukan hasil rapat tadi”

“baiklah kalau begitu, tapi aku harus mengantar kryst makan, gwaenchanna? oh ya perkenalkan kryst” ucap yuri merangkul pundak krystal

“anyeong.. saya victoria asisten yuri-shi” ucap victoria sopan

“anyeong… kwon krystal  jung, unnie bisa memanggilku krystal” ucap krystal tersenyum membalas uluran tangan victoria

“dia putri kesayanganku” ucap yuri membuat victoria terkejut mendengarnya namun masih bisa ia sembunyikan

“ah.. begitu, putrimu cantik sekali”

“tentu saja, kajja kita ke restoran” ucap yuri

Ketiganya kembali berbincang sambil berjalan menuju restoran

………………………

“hahahaha!!!” sooyoung tertawa terbahak bahak saat ketiga yeoja itu berbincang terutama jessica yang menjadi sasasaran pembicaraan sooyoung dan yoona

“yah! tertawa mu puas sekali” kesal jessica yang merasa terbully

“lagian kau enak sekali dibully sica-ya hahaha”

“yaish menyebalkan, kajja yoong kita pulang saja, lagipula sudah sore”

“nne…”

*drrttt…ddrrtttt…* ponsel yoona bergetar menerima panggilan dari kontak bernama *byunt eomma*

“eh? eommaku menelpon”

“yasudah kau angkat saja dulu dan tunggu aku di luar yoong, aku ingin mengambil beberapa data restoran dulu dan melihat ruangan baruku” ucap jessica

“nne..” jawab yoona, iapun berjalan keluar restoran terlebih dahulu dan segera mengangkat telepon dari eommanya itu

“sulli-ah.. handle dulu, aku akan mengantar dia ke ruangannya.. mulai sekarang sica akan ikut bergabung bekerja disini” ucap sooyoung pada salah satu karyawan restoran

“oh.. nne unnie”

Sooyoung pun mengantar jessica kedalam ruangan yang akan ditempatinya yang berada di lantai atas.

“oh my god! yah! menagapa berantakan sekali ruanganku!” ucap jessica saat memasuki ruangan itu

“hehehe mian aku terlalu sibuk jadi tak sempat membereskannya”

“pantas kekasihmu yang seorang suster itu memutuskanmu”

“itu karena kami sama sama sibuk dan tak ada waktu, yaish.. sudahlah jangan bahas si pendek itu, lagipula kau tenang saja, sebentar lagi asisten cantik perusahaan sebelah akan menjadi pasanganku sica-yaa”

“in your dream, jika dia tau kau pemalas pasti dia tak akan mau”

“hehehe aku akan jadi orang yang rajin setelah mendapatkannya”

“hah.. sudahlah kajja bantu aku membereskan ruangan ini, kasihan yoong menungguku lama nanti” ucap jessica

Keduanya mulai membereskan barang barang yang berada diruangan itu sementara yoona yang akan mengantarkan jessica pulang sudah menunggunya didalam mobil, sebelumnya jessica mengirimkan sms padanya jika ia akan membereskan ruangannya terlebih dulu dan yoona pun membalasnya jika ia bersedia menunggu

Tak berapa lama keduanya selesai membereskan ruangan itu

“kau yakin tidak akan kembali ke panggung hiburan?” tanya sooyoung

“nne… aku akan memulai hidup yang baru”

“memulai hidup yang baru itu harusnya menikah, kau tak ada pikiran kesana?”

“hmm… nothing”

“tapi suaramu indah sekali sica-yaa.. sesekali hiburlah pengunjung disini dengan suara indahmu, lagipula sepertinya kau sudah dilupakan fansmu”

“nne.. kau tenang saja aku tau bagaimana menarik perhatian para pengunjung, yaish… enak saja, tapi bagus juga sih jika penggemarku menghilang, aku jadi bisa merasakan hidupku normal kembali”

“kau ingin menghandle semuanya sepertiku?”

“nne… kecuali memasak hehehe”

“baiklah, tapi jangan terlalu kelelahan.. hyoyeon bilang fisikmu lemah”

“yaish.. yeoja itu mengapa malah membocorkannya”

“yah! itu justru bagus, jadi aku bisa memantaumu”

“aahh… kau perhatian sekali padaku, apa sebenarnya kau menyukaiku?” goda jessica menyenggol lengan sooyoung

“jika aku menyukaimu maka aku harus menjadi orang yang paling sabar seseluruh mahluk di bumi ini” ucap sooyoung memandangnya datar

“yaish… menyebalkan, sudahlah aku pulang dulu, kajja antar aku aku kedepan” ucap jessica menggandeng lengan sooyoung

Sooyoung kembali mengantar jessica, keduanya berjalan turun

Namun tepat didepan pintu restoran, jessica dan sooyoung hampir bertabrakan dengan 3 orang yeoja yang baru saja masuk kedalam restoran membuat jessica terkejut melihatnya

re.jpg

“yul…” “sica”

ucap keduanya bersamaan

TBC

 

Second Chance part 7

picsart_09-15-12.37.07.jpg


Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Im Yoona, Kwon Soojung (krystal), Kwon Yuri, Jessica Jung, Seojuhyun, Tiffany Hwang, kim Taeyeon and other member | Gender : YURI girlsXgirl
…………………………………………….

Yuri terbangun dan melihat jam yang masih menunjukkan pukul 12 malam, karena merasa haus iapun berjalan menuju dapur. Namun saat berjalan perhatiannya tertuju pada ruang kerja ayahnya yang masih menyala dengan pintu yang sedikit terbuka, merasa penasaran yuripun mengintipnya, ia melihat ayahnya begitu serius sedang memeriksa berkas berkas milik perusahaannya

“appa, mengapa belum tidur? bolehkah aku masuk?” tanya yuri memasuki ruang kerja ayahnya itu

“oh yul, masih banyak berkas bekas yang belum appa periksa, nne masuklah”

“wajahmu terlihat lelah, tidak bisakah dilanjutkan besok saja?”

“jika aku melanjutkannya besok, maka pekerjaan akan semakin menumpuk yul”

Yuri kembali terdiam memandangi appanya yang masih terlihat begitu serius, ia melihat gurat wajah appanya yang semakin menua itu namun masih harus bekerja memimpin perusahaannya untuk keluarganya

“appa, boleh kah aku meminta sesuatu?”

“nne, katakan” ucap Mr kwon menghentikan aktivitasnya

“aku… ingin meneruskan perusahan appa, tapi aku butuh belajar dulu, untuk itu.. aku ingin mengambil kuliah lagi”

Mr kwon terkejut mendengarnya, namun ia kembali bersikap tenang

“hmm… baiklah, mulai besok appa akan mencari dosen untuk mengajarkanmu, kau bisa home schooling”

“anni appa, aku ingin kuliah di universitas.. aku juga butuh teman agar bisa belajar bersama”

“geurae, akan appa carikan universitas terbaik untukmu”

“anni anni… aku ingin soshi university appa”

“huh? bukankah itu tempatmu bekerja? apa kau tak akan merasa malu yul?”

“aku sudah nyaman disana appa”

“hmm… geurae, besok pagi kita kesana untuk mengurusnya, lagipula wajahmu masih terlihat sangat muda jadi kau tak akan kesulitan memiliki teman”

“appa”

“nne?”

“saranghae”

Mr kwon tersenyum mendengarnya “lekaslah tidur, besok atau lusa kau akan memulai kuliah”

“shiro.. aku masih ingin menemanimu disini” ucap yuri

“geurae… tapi jangan mengganggu appa, araso?”

“okkkeee…”

Mr kwon kembali melanjutkan aktivitasnya dengan serius, sementara yuri sesekali memainkan komputer ataupun barang barang yang berada di ruangan itu tanpa mengeluarkan suara, namun karena bosan ia kembali duduk di soffa.

Begitu pekerjaannnya selesai, Mr kwon melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari dan ia melihat yuri yang sudah tertidur diatas soffa. perlahan ia mengangkat tubuh yuri dan membawanya kedalam kamar yuri

“tubuhmu begitu kurus yul, appa jadi merasa kembali pada 10 tahun yang lalu, apakah saat kuliah nanti kau akan kembali menjadi anak appa yang rascal?” ucap Mr kwon setelah membaringkan putrinya diatas tempat tidurnya itu

*cuppp* Mr kwon mengecup kening yuri dan menyelimuti putri kesayangannya itu, kemudian ia berjalan meninggalkan kamar yuri.

……………………………………

keesokan harinya, yoona terbangun dan mendapati krystal sedang tersenyum memandangnya. kedua nya sama sama terkejut saat kedua matanya saling memandang

“eh? mengapa kau disini?” tanya yoona

“saat bangun aku tak melihatmu dan aku dengar dari appamu saat yeri menanyakanmu jika kau sedang sakit jadi aku langsung mencarimu, ternyata kau tidur disini, mengapa kau tak tidur dikamarmu?”

“aku tak ingin kau tertular”

“babo-yah… aku ini hantu, mana mungkin akan tertular, kau sakit apa?”

“hanya flu dan demam”

“kau sih.. hujan hujanan, oh ya.. hari ini aku akan dipindahkan”

“eh? dipindahkan kemana?” tanya yoona terkejut

“appamu bilang kemarin kakekku ke rumah sakit menjengukku, lalu meminta appamu untuk memindahkanku ke rumahnya, aku tak menyangka jika appaku masih memiliki keluarga, aku pikir appaku hanya hidup sendirian, karena selama hidupku aku tak pernah melihat ataupun mendengar tentang keluarga appa”

“begitu ya, berarti sekarang kau akan pergi?”

“nne… lagipula kau sedang sakit, kau harus banyak istirahat” ucap krystal

*ceklek*

“oh kau sudah bangun, appa berangkat kerja dulu ya.. kau lekas sembuh my rascal” ucap taeyeon memasuki kamarnya dan mencium kedua pipi yoona

“nne appa, hati hati” ucap yoona

taeyeon pun meninggalkan kamarnya diikuti krystal, sebelum pergi ia kembali berbalik dan melambaikan tangannya sambil tersenyum pada yoona

“bye…” ucap nya sementara yoona hanya membalasnya dengan anggukan

…………………………………

Di soshi university

Yuri baru saja menyelesaikan urusan pendaftaran kuliahnya bersama Mr kwon, begitu selesai keduanya harus berpisah karena Mr kwon harus pergi ke kantor sementara yuri lebih memilih bermain dulu di kampusnya, iapun berjalan menuju restoran tempat dimana ia bekerja dulu.

sepanjang ia berjalan, mahasiswa yeoja ataupun namja selalu memperhatikannya dan tak sedikit yang mengaguminya, termasuk dua sahabat yoona

48604b72927f333a1392723a5bda1054.jpg

“woah lihat, cantik sekali dia.. aku baru melihatnya, sepertinya dia baru masuk sekarang” ucap hara saat berjalan di koridor bersama sahabatnya irene

“yah, itu sih bukan cantik tapi tampan… sepertinya aku pernah melihatnya” ucap irene merasa familiar dengan yeoja itu

“benarkah?”

“sayang sekali tak ada yoong, setelah ini kita harus menjenguknya, otte?”

“of course..”

..

Begitu sampai di restoran, yuri langsung menghampiri bora yang menjadi sahabatnya selama bekerja bersama

“bora-yaa…” panggil yuri

“yul…. kau kemana saja eoh? aku merindukanmu” ucap bora, keduanya pun berpelukan

“mianhae… aku sudah tidak bisa bekerja disini lagi”

“eh? wae…?”

“aku sekarang akan menjadi mahasiswa lagi, tapi kau tenang saja.. setiap hari kita akan bertemu”

“omo! kau kuliah disini? daebak!!”

“nne… aku harus meneruskan perusahaan appaku”

“akhirnya kau mau juga yul, hwaiting!”

“bora-yaa apa aku terlihat tua untuk ukuran seorang mahasiswa?”

“anniyoo… justru kau terlihat lebih muda dari mereka” tunjuk bora pada segerombolan mahasiswi yang sedang duduk di bangku pengunjung restoran

“hahaha kau berlebihan sekali”

“yah, aku ini berkata jujur.. tak akan ada yang menyangka jika kau sudah memiliki seorang putri, bahkan aku lihat banyak sekali mahasiswa yang memperhatikanmu, aigoo… hari pertama saja sudah populer ckckck”

“eh? benarkah?” ucap yuri menoleh ke segala arah dan melihat banyak mahasiswa yang sedang memperhatikannya, iapun tersenyum menyapa mereka

“yah, jangan tebar pesona.. kau bisa dibunuh jessica”

“anniya… aku hanya mencoba bersikap ramah, lagipula… yah jangan bahas dia lagi”

“hehehe mianhae… tapi sebaiknya kau hati hati, sikap ramahmu bisa membuat orang salah memahami”

“maksudmu?”

“yaish… babo!”

“bora-shi…” panggil sang pemilik restoran

“aku harus melayani pegunjung lain kau tak apa ku tinggal?”

“gwaenchanna”

“nanti aku kesini lagi saat senggang, oh ya kau mau pesan apa?”

“emm… cappucino hangat”

“oke… wait”

Borapun meninggalkannya, sambil menunggu yuri membuka tas nya dan mengambil sebuah buku untuk dibacanya, namun seorang yeoja menghampirinya

“unnie, bolehkah aku duduk disini?” tanya yeoja itu

“oh silahkan..” ucap yuri tersenyum ramah

“perkenalkan, aku seo juhyun.. kau bisa memanggilku seohyun atau juhyun” ucap seohyun mengulurkan tangannya

“aku kwon yuri, kau bisa memanggilku yul” ucap yuri membalas jabatan tangan seohyun

“Aku pikir kau seniorku, yul sekarang kuliah disini? aku lihat kemarin kau masih bekerja di restoran ini”

“nne… kau benar hehehe ternyata ada yang tahu juga”

“tak apa, aku senang.. tapi kau pasti tertinggal beberapa kali materi, kau mengambil jurusan apa?”

“management bisnis, tapi aku harus banyak belajar untuk mengikuti tes kelas akselerasi agar bisa lulus dengan cepat”

“woah… kau sangat bersungguh sungguh, aku kagum padamu”

“gomawo..” 

“omo, hara-yaa lihatlah, yeoja yang tadi kita lihat, dia sedang bersama juhyun” ucap irene saat memasuki restoran

“kau benar, mereka terlihat dekat.. lihatlah cara juhyun memandang yeoja itu, sepertinya akan ada cinta segitiga”

“apa sebaiknya kita beri tahu yoong?”

“besok saja saat yoong masuk, kasihan jika kita memberitahunya sekarang bisa bisa sakit yoong bertambah parah”

“kau benar, ayo kita makan sambil mengawasi mereka”

…..

“bosan sekali” gumam yoona yang hanya berbaring dengan kompres yang masih menempel pada dahinya

“yoong kau tak tidur sayang?” tanya tiffany begitu memasuki kamar yoona, yoona telah pindah kedalam kamarnya

“aku bosan, eomma tak pergi mengajar?” ucap yoona

NB : jadi tiffany kerja sebagai pengajar relawan di panti asuhan

“anniya… eomma tak akan meninggalkan putri eomma yang sedang sakit sendirian”

“aku hanya demam…”

“sama saja namanya sakit yoong” ucap tiffany mulai mengupas buah buahan yang ia bawa

“eomma, apa pasien appa yang sedang koma itu benar akan dipindah?”

“nne.. appa bercerita itu padamu yoong?”

“sedikit… memang dipindah kemana?”

“ke rumah orang tuanya..”

“tapi ku dengar dari appa kedua orang tuanya telah berpisah”

“appa bercerita itu padamu? aigoo taetae…”

“gwaenchanna… ku dengar appa adalah teman baik appanya, appa juga butuh bercerita lagipula aku kan sudah bukan anak anak, agar aku tau bagaimana menjadi orang tua nanti”

“hmm… kau benar juga yoong, aku harap suatu saat keluargamu baik baik selalu seperti eomma dan appa”

“lalu, apa keluarga pasien itu memang sedang tak baik?”

“begitulah, mereka telah bercerai, krystal akan ditinggal bersama yuri appanya”

“lalu… mengapa krystal jadi dipindah ke rumah keluarga yul unnie? bukankah yul unnie tak dekat dengan keluarganya?” tanya yoona hati hati, ia khawatir perkataannya akan membuat tiffany curiga

tiffany terdiam sejenak menatap yoona

“apa kau tak ingat saat kau berumur 5 tahun yoong?”

“anni, memang apa yang terjadi?”

“hmm… lupakan.  iya, hubungan yul dengan keluarganya dulu memang tak baik, tapi semenjak yul mengalami kecelakaan keluarganya telah kembali menerima yuri”

“memang apa alasannya yul unnie menjadi tak diterima oleh keluarganya?”

“kata taeyeon dulu hubungan yuri dengan mantan isterinya tak direstui oleh keluarganya”

“jadi sekarang keluarganya menerima kembali setelah mereka bercerai?”

“aku rasa tidak, keluarganya telah kembali sejak yul mengalami kecelakaan”

“apa saat itu keluarganya menerima istri yul unnie?”

“eomma tidak tahu kalau itu, sepertinya appamu yang tau yoong”

“begitu ya, eomma.. jika aku bersama hyuni apa eomma dan appa akan merestui?”

“hyuni? nugu? eomma dan appa akan selalu merestui siapapun pasanganmu asalkan kalian memang saling mencintai yoong”

“dia teman kampusku, tapi…”

“tapi apa?”

“jika aku menyukai yul unnie bagaimana?”

*tukkk* tiffany menjitak pelan kepala yoona

“pabo-yaa…”

“wae…? katamu kau akan merestui aku bersama siapapun pasanganku”

“kecuali itu, lagipula dia sudah memiliki seorang putri, kau mau dengan seorang duda”

“jika saling mencintai mengapa tidak? lagipula yul unni masih terlihat sangat muda”

“aduh… eomma pusing mendengarnya” ucap tiffany memijit keningnya

“hehehe aku hanya bercanda” ucap yoona memeluk eomma kesayangannya itu

…………………..

Jessica tersenyum setelah membaca sebuah pesan masuk pada ponselnya, ternyata dari yuri yang memberitahunya jika mantan suaminya itu akan kembali melanjutkan pendidikannya. walaupun hubungannya tak baik dan sudah berpisah, yuri selalu melakukan kebiasannya untuk selalu memberitahukan jessica apapun yang dia lakukan. meskipun begitu, jessica tak pernah membalasnya

“mengapa kau tersenyum senyum sendiri seperti itu sica-yaa? kau terlihat menakutkan” ucap hyoyeon yang memperhatikannya

“Kau tahu, yul sekarang kembali melanjutkan kuliahnya untuk meneruskan perusahaan appanya”

“benarkah? woah… pasti dikampus dia akan sangat populer, apalagi yul yang akan awet muda pasti akan banyak yeoja yang mendekatinya”

“yah, apa maksudmu?!” ucap jessica menatapnya tajam

“tidak kah kau cemburu?” goda hyoyeon

“ap..apa maksudmu, tentu saja tidak” ucap jessica gugup

hyoyeon tersenyum saat melihat jessica terlihat melamun, ia tahu apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu. jessica baru menyadari jika ucapan hyoyeon ada benarnya, dengan yuri yang memiliki wajah yang awet muda maka ia akan selalu terlihat berkarisma. ditambah dengan sifatnya yang selalu ramah akan membuat para yeoja menyukainya, dan jessica mengkhawatirkan itu.

“mengapa kau melamun? kau memikirkan yul?” goda hyoyeon kembali

“ann.. anniya… kajja kita bekerja” ucap jessica berjalan mendahului hyoyeon yang masih tersenyum menatapnya

“jika masih mencintainya, mengapa kau lebih memilih keegoisanmu sica-ya… dasar sica babo” ucap hyoyeon dalam hati, iapun berjalan menyusul jessica

…………………………………….

Keesokan harinya, keadaan yoona telah membaik dan mulai kuliah kembali. sementara krystal tak ikut taeyeon saat kembali pulang ke rumahnya

Setelah mengantar yeri, ia membawa mobilnya menuju kampusnya, namun saat hampir tiba, yoona menginjak dalam dalam remnya saat seorang yeoja menyeberang jalan secara tiba tiba

“kyaaaa”

*ckiiiittt!!!* *dukk!!!*

“aw…” rintih yoona mengusap usap dahinya yang terbentur setir mobil

“omo!” ucap yoona langsung keluar dari mobilnya, suasana jalan tampak sepi hanya ada yoona dengan seseorang yang hampir ditabraknya

“gwaenchanna? apa kau terluka?” tanya yoona pada seorang yeoja yang terduduk didepan mobil yoona dan terlihat syok

“ah.. nn.. nnne…” jawab yeoja itu saat tersadar keduanya saling berpandangan

“kau terlihat pucat, apa sebaiknya aku antar ke rumah sakit?”

“gwaenchanna.. aku hanya sedikit syok, mianhae karena menyebrang secara tiba tiba”

“nne..”

“kalau begitu permisi, aku sedang terburu buru” ucap yeoja itu membungkukkan badannya dan segera meninggalkan yoona yang masih terdiam menatapnya

“rasanya aku pernah melihatnya” gumam yoona, kemudian ia kembali memasuki mobilnya dan menuju kampusnya

Setibanya di kampus

“yoong..!” panggil hara dan irene bersamaan, keduanya berlari menghampiri yoona

“kau sudah sembuh? baru saja tadi malam kami jenguk” ucap irene

“hahaha aku tak bisa sakit berlama lama, bosan didalam rumah terus”

“kau benar, oh ya kami ingin memberitahumu hal yang sangat penting” ucap hara

“apa itu? kalian terlihat serius sekali”

“tentu saja ini serius, kemarin ada seorang yeoja tampan di kampus ini.. sepertinya dia baru masuk, dan ku lihat dia bersama..”

“yoong!” panggil seseorang memotong pembicaran irene, ketiga yeoja itu menoleh kearah sumber suara dan melihat orang itu tersenyum dan berjalan kearah mereka

w020130521317226763268

“haaah…????” ucap hara dan yeri bersamaan, keduanya tampak terkejut tak percaya menatap orang itu

“yul unnie, wah kau terlihat keren hari ini” ucap yoona terlihat senang, keduanya saling berpelukan

“tentu saja, sekarang aku kuliah disini hehehe”

“woah benarkah? daebakk!!” ucap yoona excited

“hehehe biasa saja… aku jadi malu”

“oh ya, perkenalkan ini teman temanku hara dan irene” ucap yoona memperkenalkan kedua sahabatnya yang masih terlihat meolongo itu

“anyeong… kwon yuri imnida, kau bisa memanggilku yul” ucap yuri ramah dan membungkukkan badannya

“oh.. any..nyeong..aku koo hara, panggil aku hara” ucap hara gugup

“aku irene” ucap irene

“aku harus segera ke kelas, sampai ketemu nanti yoong” ucap yuri, iapun membungkukkan badannya pada hara dan irene kemudian berlalu meninggalkan ketiga yeoja itu

“yah, sejak kapan kau telah mengenalnya yoong?” tanya hara

“lumayan lama” ucap yoona masih tersenyum menatap yuri yang berjalan semakin menjauh

“jinjja…??!!” ucap kedua sahabatnya terkejut

“mengapa kalian terlihat sangat dekat?” tanya irene

“tentu saja, kami berteman baik.. bahkan aku mengaguminya”

“jinjja…??!!” ucap kedua sahabatnya kembali merasa terkejut

“nne… oh ya, tadi kau ingin memberitahuku apa?” tanya yoona

“aa…hahaha tak jadi yoong, mendadak aku hilang ingatan”

“yaish… kau ini, kajja kita kedalam kelas”

ketiga yeoja itupun berjalan menuju kelasnya, sementara tak jauh dari sana seseorang berdiri dibalik pohon dengan mengenakan kaca mata hitam yang sedari tadi memperhatikan sosok yang diikutinya

“ternyata benar juga, baru satu hari sudah dekat dengan siapapun” gumam orang itu

*dddrrrtttt…. drrrtt…* tiba tiba ponsel orang itu bergetar saat menerima panggilan

“yoboseyo” ucapnya

“yah, oddiga??” ucap seseorang dibalik telepon itu

“sedang makan siang, wae?”

“lekaslah kemari , anggotamu telah menunggumu untuk latihan.. kau lupa jika nanti malam akan melakukan konser eoh??”

“tentu saja aku ingat, aku akan segera kesana sekarang” ucapnya kemudian mematikan ponselnya dan meninggalkan kampus

……………………

Di kediaman keluarga yuri

setelah dirinya dipindahkan ke rumah itu, krystal memutuskan menginap disana untuk mengetahui siapa saja dan apa saja yang ada didalam rumah keluarga appanya itu

“appa putri seorang pengusaha besar, tapi kenapa aku tak pernah mengetahuinya.. bahkan yang ku tahu appa hanya sebagai pelayan restoran… mengapa aku baru mengetahui keluarga appa sekarang? sebenarnya apa yang sedang disembunyikan?” ucap krystal merasa bingung

Setelah berjalan jalan mengelilingi rumah yang cukup besar itu, atu persatu ia memasuki kamar, hingga ia berhenti disebuah kamar yang cukup besar

“ah… jadi ini kamar appa” ucapnya, ia berjalan melihat lihat kamar appanya itu, matanya tertarik pada bingkai bingkai foto yang ada di atas rak, dengan cermat ia pandangi satu persatu bingkai foto itu

page.jpg

“keluarga yang harmonis” gumam krystal memandang foto tersebut yang menampilkan yuri bersama keluarganya

reagr.jpg

“hmm…. so sweet, aku rindu melihat kalian seperti ini lagi”

tjatr

“my happiness” ucap krystal membacakan tulisan yuri dibalik foto itu, ia tersenyum saat melihat foto dirinya saat masih begitu dekat dengan eommanya

namun saat melihat foto selanjutnya, ia menaikkan alisnya merasa heran

dgsG.jpg

“siapa baby yang digendong appa dan eomma ini? ini bukanlah aku…” ucap krystal menatap lekat foto bayi tersebut

“apakah appa dan eomma memiliki anak yang lain selain aku? mengapa tak ada foto kecilku bersama appa dan keluarganya” 

“yaish… sial, benda ini tak bisa aku sentuh, padahal aku ingin menyimpannya untuk ku beritahu yoong agar dia mencari tahu tentang baby ini” kesal krystal saat beberapa kali mencoba mengambil foto itu yang tak kunjung berhasil

……………………………………..

Begitu kelas selesai, yuri kembali bergabung dengan yoona dkk karena jam selesainya bersamaan, keempatnya tampak dekat dan akrab saling bercanda tawa, semua mahasiswa yang mengenal yuri tak ada yang tahu tentang yuri kecuali yoona

“yoong…” panggil seohyun kemudian menghampiri yoona

“oh? yul juga disini, anyeong” ucap seohyun kembali saat melihat yuri

“anyeon juhyun-ah” sapa yuri, seohyun pun tersenyum padanya

“yoong, nanti malam jadi kan?” tanya seohyun

“tentu saja… aku harus menjemputmu jam berapa?”

“jam 7 saja yoong, yul, hara dan irene juga ikut kah bersama kita menonton konser snsd?”

“aahahaha tidak, kalian berdua saja” ucap ketiganya kompak

“hmm.. sayang sekali, yasudah kalau begitu aku pamit dulu, aku ada les piano, sampai bertemu nanti..” ucap seohyun melambaikan tangannya kemudian pergi meninggalkan keempat yeoja itu

“rupanya nanti malam akan ada yang berkencan eoh?” ucap yuri menyenggol lengan yoona

“hahaha mereka memang sedang dalam tahap pendekatan yul” ucap hara

“yah! kalian ini” ucap yoona “babo-yaah.. mengapa bilang seperti itu didekat yul unnie” tambahnya dalam hati

Setelah makan sore bersama, keempat yeoja itu berpisah pulang ke rumah masing masing termasuk yoona yang akan segera bersiap siap begitu sampai di rumah

“eomma, appa belum pulang?” tanya nya pada tiffany

“nne.. dia sedang ke rumah yul untuk memeriksa krystal”

“oh begitu, eomma malam ini aku bersama hyunie akan nonton konser SNSD”

“nne… hati hati dan jangan pulang terlaru larut yaa”

“siap komandan!!” ucap yoona semangat dengan bersikap hormat tentara

“hahaha dasar anak kim taeyeon!” ucap tiffany gemas melihat tingkah dork anaknya itu

yoona segera berlari memasuki kamarnya untuk mandi dan bersiap siap

…………..

JA7p1il.jpg

“sowoneul marebhwha…!!” serentak kesembilan yeoja itu mengakhiri lagu terakhirnya membuat penonton bersorak senang dan puas menyaksikan konser mereka, girl band yang beranggotakan sembilan orang itu memang sangat populer di seoul maupun negara lain, banyak yeoja maupun namja yang mengidolakannya termasuk seohyun dan yoona

Penonton pun mulai bubar meninggalkan lapangan

“haah senang sekali rasanya melihat mereka comeback setelah vakum hampir dua tahun”

“nne… kau benar, gomawo hyuni-ah telah mengajakku, kau tahu saja aku suka dengan girl band ini”

“tentu saja aku tahu hehehe kajja kita pulang, sudah mulai larut”

“nne.. kajja” ucap yoona

Yoona tak henti hentinya tersenyum didalam mobilnya setelah mengantar seohyun pulang ke rumahnya

original

“malam yang indah… syududududu….” ucap yoona sambil tersenyum senang  menatap walpaper ponsel bergambar dirinya dengan seohyun saat menonton konser tadi

“aku pulang…” teriak yoona

“yah, pelankan suaramu, ini sudah larut malam” ucap taeyeon menghampiri putrinya

“hehehe mian.. aku terlalu bersemangat, mana eomma?”

“dia sudah tidur, kau jahat sekali tak memberitahu appa jika ada konser SNSD” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya, taeyeon termasuk salah satu fangirl GB itu juga

“mianhae… aku tak ingin appa merusak kencanku”

“aigoo… uri yoongie sudah besar ternyata, kkah lekaslah tidur”

“nne.. gomawo appa telah menungguku” *cupp* yoona mencium kedua pipi taeyeon kemudian berlalu menuju kamarnya

“eh? kau disini” ucap yoona saat melihat krystal berada didalam kamarnya

“nne… untung appamu ke rumahku, jadi aku bisa ikut dengannya” ucap krystal tersenyum senang melihat yoona “mengapa aku menjadi senang saat melihatnya” tambahnya dalam hati

“mengapa kau belum tidur?”

“tentu saja aku menunggumu, kau dari mana saja? ada banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu”

“kau tahu? aku baru saja berkencan dengan hyunie, kami habis menonton konser SNSD, tak ku sangka hyunie juga mengidolai mereka sama sepertiku kyaaa!!” ucap yoona girang berbeda dengan krystal yang perlahan senyumannya memudar

“begitu ya, pasti kau senang sekali malam ini” ucap krystal

“tentu saja, lihat kami melakukan selca, terlihat cocok bukan? akhirnya aku bisa berfoto berdua bersamanya hahaha” ucap yoona memperlihatkan fotonya bersama seohyun pada krystal

snsd yoona seohyun.jpg

“hmm… nne… kalian terlihat cocok” ucap krystal tersenyum dipaksakan

“sekarang giliranmu, kau ingin bercerita apa?”

“emm… sepertinya aku lupa” bohong krystal, ia tiba tiba merasa tidak mood

“yaish kau ini… masih muda sudah pelupa”

“hehehe… oh ya, bagaimana konsernya? apa sangat ramai penontonnya?”

“tentu saja, aku sampai berdesak desakkan agar sampai didepan”

“kau tahu, eommaku adalah salah satu diantara mereka”

“mwo? hahaha jangan bercanda”

“tentu saja aku serius babo, dia jessica jung”

“j,,,jjji,,njja…?? kau seriuss jessica jung yang sangat cantik itu eommamu?”

“tentu saja, wae?”

“heoll… daeebak!! yah, mengapa kau tak memberitahuku dari awal”

“kau sendiri yang bilang jika tak penting mendengarkan cerita tentangku, babo”

“hehehe mian” ucap yoona mengeluarkan tanda peace nya

“memangnya kenapa jika jessica itu eommaku?”

“tentu saja dengan mengenalmu aku bisa dengan mudah bertemu dengannya dan meminta tanda tangannya untuk hyuni, dia pasti akan sangat senang”

“menyebalkan” ucap krystal berbaring membelakangi yoona

“kau mau kan?”

“shiro!”

“wae…? jebal… nanti aku akan turuti segala permintaanmu”

“aku mengantuk”

“yah, jika tak mau jangan tidur disini!” ucap yoona, namun ia terkejut saat krystal benar benar berdiri hendak meninggalkan kamar, yoonapun segera menarik tangannya untuk menahannya

“minahae… aku hanya bercanda, baiklah baiklah aku tak akan memaksamu lagi”

tanpa menatapnya krystal kembali berbaring diatas tempat tidur yoona dengan posisi yang sama membelakangi yoona

“kau marah ya?”

“…………………”

“kau sudah tidur?” tanya yoona sambil mencolek colekkan ujung telunjuknya pada pundak krystal namun yeoja itu tetap tak bergerak

“yasudah kalau begitu, semoga mimpi indah…” ucap yoona ikut merubah posisi jadi saling membelakangi

krystal masih terdiam dengan mata yang masih terjaga, merasa tak ada gerakan ia pun membalikkan badannya dan melihat yoona yang sudah terlelap

rge.jpg

“mengapa rasanya begitu sakit saat melihatmu dengan yeoja itu” ucap krystal memandang lekat yeoja dihadapannya yang sudah terlelap itu

TBC

banyak yang bertanya tanya sebenaernya yoona anak siapa?

lalu krystal anak siapa??”

dan author anak siapa…??

jawabannya nanti saja di part2 ending, lagipula insting para reader sudar sangat tajam menebak nebak… author aja lama mikirnya heheh kalian ini 😂

Oke part 7 segini dulu, author butuh tidur… Siapa tau ada ide lewat mimpi 😅 good morning gengs, selamat tidur 💤