We Are Different Part 21

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member | Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

Seorang suster membuka gorden jendela sebuah ruangan di seoul hospital membuat seseorang yang sedang berbaring disana terbangun

“Selamat pagi jessica-shi” sapa suster itu tersenyum ramah

Pagi” jawab jessica ikut tersenyum

Namun pandangannya beralih saat pintu ruangannya kembali terbuka dan adiknya baru saja masuk

“Kryst?”

Oh hey kau sudah bangun eonnie, aku baru selesai sarapan, kajja kita pulang”

“Huh?” gumam jessica heran

Why? Tadi aku dan yoona baru saja menemui dokter dan menerima hasilnya, kau sudah boleh pulang”

“Yoona? Dia ada kemari?”

Krystal menganggukan kepalanya

Kami datang dari tadi malam, tapi kau sudah tidur dan yoona melarangku untuk membangunkanmu”

“Lalu? Sekarang kemana dia?”

“Sudah pulang”

Pulang? Bukankah ini hari minggu”

“I don’t know, dia terlihat buru buru dan memintaku yang membawamu pulang” ucap krystal

Sementara jessica terdiam masih belum memahami sikap yoona setelah kemarin tiba tiba memotong ucapannya dan langsung memutuskan sambungan telepon, setelah itu yoona tak menghubunginya lagi membuat jessica sedikit kecewa

1 jam kemudian, kedua kakak beradik itu sudah dalam perjalanan menuju rumah

Mengapa kau diam saja sedari tadi? Bukankah seharusnya bahagia?” Ucap krystal yang terus terusan memperhatikan jessica selalu terlihat melamun itu

Molla.. moodku sedang kurang baik”

“Why?”

Jessica hanya mengangkat kedua pundaknya

ah apa kemarin kau mengikuti rapat dengan klien?”

“Rapat? Setahuku tidak ada pertemuan klien” ucap krystal heran

Really? Lalu yoona? Apa dia ada di restoran?”

“Nne.. tapi sorenya dia meninggalkan restoran”

“Where?”

“I don’t know, dia kembali jam 10 malam dan mengajakku untuk pergi ke rumah sakit”

Jessica kembali termenung, firasatnya kini benar benar yakin bahwa yoona dari awal memang tak menyetujui keinginannya untuk mengikuti program bayi tabung karena semenjak 2 bulan terakhir ini sikapnya benar benar berubah

Yah eonnie! Apa yang sedang kau lakukan! Kita sudah sampai” ucap krystal mengetuk ngetuk kaca jendela mobil saat tahu jessica masih terdiam didalam

Jessica tersadar dan melihat mobil yang ditumpanginya sudah berada didalam garasi mansion

Ia pun segera keluar dari mobil dan menyusul krystal yang sudah memasuki mansion

Namun ia terkejut begitu pintu itu dibuka

*dorrr!!!* sebuah tembakan kecil diiringi hamburan pernak pernik pita jatuh diatas kepalanya membuat jessica terkejut memejamkan matanya

“Surprise…!!!!” Teriak orang orang didalam mansion itu

Jessica mulai membuka kedua matanya melihat di sekeliling ruangan sudah dihiasi beberapa hiasan balon dan ucapan selamat

Ia juga melihat yoona, yuri, taeyeon, sunny, amber, sooyoung dan para karyawannya di restoran dengan ceria menyambut kedatangannya

“Jessica…!!! Chukkhae!!” Ucap yuri memeluk adik iparnya itu

Yah, ada apa ini?”

“Tentu saja menyambut kedatanganmu dan merayakan pesta calon bayimu”

“Mwo? Tt…ttapi… dokter belum memutuskan”

Aniyo, dokter sudah mengatakannya padaku pembuahannya sudah berhasil dan tinggal menunggu beberapa hari, dokter mengatakan itu akan berhasil” ucap yoona tersenyum memeluk pinggang jessica dari samping

Jessica hanya terdiam menatap yoona yang terus terusan tersenyum menatapnya, perlahan wajah yoona mendekat dan ciuman lembutpun mendarat pada bibir jessica

Yah! Jangan mengumbar kemesraan didepan yul, kasihan dia” ucap taeyeon membuat yang lain tertawa

Yaish!! Aku baik baik saja!” Ucap yuri memukul lengan taeyeon

Ah ya, ini juga sekaligus perayaan untuk kedatangan bayi taeyeon dan sunny eonnie” ucap yoona pada jessica

Jinjja? Dimana bayi itu, aku ingin melihatnya”

“I’m coming imo…” ucap sunny dengan aegyeo nya berjalan menghampiri jessica dengan membawa bayinya yang baru berumur 1 tahun itu

Aigoo… kyeoptaa…!!” Ucap jessica sangat senang langsung menggendong bayi itu “siapa namanya?”

“Yerim, kim yerim”

Yerim-ah… sebentar lagi kau akan memiliki sepupu” ucap sunny mengayun ayunkan tangan mungil yerim

Nne… nanti kalian bisa bermain bersama” ucap jessica ikut menirukan aegyeo nya

Bagaimana? Cantik kan pilihanku?” Ucap taeyeon

Nne sangat cantik taeng, kau pintar memilihnya”

“Tentu saja, kedua orang tuanya kelak akan merasa rugi karena telah membuang yerim”

Gwaenchanna… kedua orang tuamu yang baru akan membuat hidupmu bahagia yerim-ah…” ucap jessica pada bayi itu membuat sunny dan taeyeon tersenyum haru

Kajja kita makan, aku lapar” ucap taeyeon mengajak mereka menuju ruang keluarga yang sudah ada yuri dan yang lainnya sedang menata segala hidangan

Aku akan membawakan beberapa minuman, kalian ingin apa?”

“Makgeolli” ucap amber mengangkat tangannya disetujui yang lain

Seperti biasa, wine!” Ucap taeyeon ikut mengangkat tangannya

Baiklah..” ucap yoona segera menuju gudang penyimpanan beberapa jenis bir koleksi yuri

*plak!!*

Yah, setelah ini kau akan mengantar yuri ke bandara, nanti kau akan mabuk” ucap sunny setelah memukul pelan kepala taeyeon

Ah ya kau benar haha, kalau begitu aku akan meminumnya sedikit saja” ucap taeyeon

Yaish… sama saja”

“Huh? Kau akan pergi kemana yul?” Tanya jessica heran

Aku akan kembali ke jepang dan tinggal disana untuk beberapa bulan”

“What? Bukankah kau baru saja dari sana?”

“Nne.. aku harus kembali lago kesana, aku pulang hanya untuk mengurus segala keperluan” ucap yuri

Kau senang sekali pergi” ucap jessica terlihat cemberut

Gwaenchanna, kau tak akan kesepian lagi karena sunny akan tinggal disini menemanimu” ucap taeyeon

Jinjja? Dengan yerim?

Tentu saja” ucap taeyeon membuat jessica kembali terlihat senang

Relakan saja eonniku pergi, lagipula dia akan bersama tiffany eonnie disana?” Ucap yoona yang baru datang sambil mengambil beberapa jenis minuman

Nne?” Gumam jessica

“An…anniyoo…” sangkal yuri “jangan didengarkan”

Yah sica, kau tak ingat kalau tiffany akan memulai debut album barunya di jepang? Mereka akan bertemu kembali

What? Daebbak!!! Pantas kau ingin buru buru kembali ke jepang, Kkkah kkah pergilah yul ppali…” ucap jessica mendorong yuri

Yaish!!! Yah!! Tidak seperti itu” ucap yuri memasang wajah sebalnya setelah kembali menjadi bahan bullyan

Ah ya, tiffany masih berada disini kan? Aku harus mengundangnya” ucap jessica berdiri mengambil ponselnya segera menghubungi sahabatnya

Yah, andwae…” ucap yuri namun ia terlambat karena teleponnya sudah terlanjur tersambung pada tiffany

Jessica pun berjalan menjauhi mereka

Yoboseyo?”

“Hey tiff…”

“Jessie?”

“Nne aku memakai ponsel adikku, hey how are you? Sudah lama tak mengobrol semenjak kau sibuk, apa kau sudah melupakanku?”

“Hahaha anniyo… kau berbicara apa, aku tak pernah melupakanmu, aku baik baik saja bagaimana denganmu?”

“Sama denganmu, dan kau sebentar lagi akan menjadi seorang imo”

“Nne? Kau sudah memiliki bayi?”

“Calon tepatnya”

Nne?”

“Aku mengikuti program hamil”

“Jinjja? Sejak kapan? Mengapa aku baru tahu sekarang?”

“Sudah 2 bulan yang lalu, kau nya saja yang sangat sibuk”

“Mianhae… aku tak bermaksud begitu”

“Arasso… sekarang apa kau sedang sibuk?”

“Aku baru saja pulang ke apartemen, jadwalku kosong sekarang, kajja bertemu jessie”

“Nne, kau harus datang ke rumah yul sekarang, kami sedang mengadakan pesta kecil”

“Nne?”

“Yoona baru saja membuat kejutan untukku, kau juga harus ikut merasakan kebahagiaan sahabatmu ini”

“Baiklah, aku akan dat… eh? Apa yul ada?”

Tentu saja, jangan bilang kau menarik ucapanmu setelah ini!”

“T…tapi..”

“Why? Kau takut bertemu dengannya?”

“An..anniyo… bukan begitu”

Pokoknya kau harus datang, kalau tidak persahabatan kita lebih baik berakhir!”

“Mwo? Y…yyahh… jessie”

*tttuttt tuttt tuttt*

Jessica telah menutup telepon sebelum tiffany melanjutkan bicaranya itu

Bagaimana? Dia mau datang?” Ucap taeyeon

Tentu saja” ucap jessica tersenyum smirk pada yuri

Baiklah jangan makan dulu, kita tunggu tiffany eonnie” ucap yoona

Yah, aku harus segera pergi ke bandara” ucap yuri

“Aigoo… pesawatmu berangkat 4 jam lagi babo! Waktumu masih panjang, lagipula bandara tak terlalu jauh dari sini”

“T…ttapi aku harus mempersiapkan perlengkapanku”

Semuanya sudah siap, kau tinggal berangkat saja” ucap amber

“Haish…”

Dan tak butuh waktu lama sebuah mesin mobil terdengar dari luar mansion
Jessicapun segera berlari keluar begitu tahu itu tiffany

Apa acaranya sudah selesai?” Ucap tiffany

Aniyo, kami semua menunggumu”

“Mianhae..”

“Gwaenchanna.. kajja” ucap jessica menggandeng lengan sahabatnya memasuki mansion

Aigo… eonnie mengundang seorang aktris rupanya” ucap amber bertepuk tangan membuat tiffany tersenyum malu saat semua pandangan beralih padanya

Anyeong” sapa tiffany sedikit membungkukan badannya pada mereka

Lama tak melihatmu, kau semakin…

Yah!!” Gumam sunny memotong ucapan taeyeon

Semakin berubah maksudku, aigoo… apa kau cemburu eoh?” Ucap taeyeon menyenggol sunny

Aniyo” ucap sunny dengan nada dinginnya

Yah, jangan bertengkar di pestaku!” Ucap jessica memasang ice glarenya pada kedua yeoja itu “kajja tiff, duduklah” lanjutnya sambil menarik kursi untuk tiffany disampingnya

Eonnie datang sendiri?” Tanya yoona

Nne, ah ya chukkae untukmu dan jessica yoong”

“Yah, ini juga pesta bayiku” ucap taeyeon memasang wajah cemberutnya

“Nne?”

“Taeyeon dan sunny sudah mengadopsi seorang bayi, kim yerim, tapi sekarang yerim sedang tidur dikamarku” ucap jessica

Ah… chukkae atas bayi kalian” ucap tiffany memberikan selamat untuk taeyeon dan sunny

Gomawo” ucap taeyeon sementara sunny hanya mengangguk tanpa memandang tiffany

Karena semuanya sudah hadir, kajja kita makan!!” Ucap yoona dengan semangat

Yah, bersulang dulu” ucap sooyoung mengangkat gelas wine miliknya

Wohooo…!!” Teriak taeyeon ikut mengangkat gelas

Yah, sedikit saja arra?!” Ucap sunny menarik telinga taeyeon

Arasso…” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya

Kajja! Cheers!!” Ucap yoona

Mereka pun mulai menikmati hidangan setelah bersulang dan mulai saling mengobrol

Berbeda dengan taeyeon yang sedari tadi tersenyum smirk memperhatikan seseorang

Yul, mengapa sedari tadi kau diam saja?” Ucap taeyeon membuat orang orang didekatnya beralih menatap yuri

Huh? Naega?

Siapa lagi babo! Apa kau gugup karena ada tiffany disini?” Ucap taeyeon membuat yuri maupun tiffany hampir tersedak

Y…yyah! Anniyo… aku biasa saja” ucap yuri mengelap mulutnya “aku diam karena sedang makan, bukankah tidak baik makan sambil berbicara

Ah.. begitu” ucap taeyeon mengangguk anggukan kepalanya

Oh ya eonnie, bagaimana luka di kepalamu? Apa sudah sembuh?” Ucap yoona

Huh? Ini? Emm… nne” ucap yuri menyentuh kepala belakangnya

Tentu saja sembuh” ucap taeyeon tersenyum menatap tiffany yang juga menatapnya

Huh? Waeyo? Apa yang terjadi dengan yul?” Tanya jessica

Yah, apa kau tak tahu, yuri terluka saat malam penerimaan awards”

“Jinjja? Lalu? Apa ada yang terluka?”

“Kepala belakangnya sobek akibat hantaman pecahan kaca lampu”

“Omo! Pantas rambutmu sedikit pendek yul, aku baru menyadarinya, tapi sekarang baik baik saja?”

“Tentu saja, dia langsung mendapatkan pertolongan pertama dari

*brak!!!*

Yah!! Geumanhae!!!” Potong yuri sedikit meninggikan suaranya sambil memukul meja

Iapun langsung berlalu meninggalkan mereka yang terlihat terkejut setelah melihat apa yang yuri lakukan

Yaish!! Dasar jahil! Lihatlah acaraku jadi berantakan” ucap jessica memarahi taeyeon dan yoona

Aku hanya bercanda” ucap taeyeon sementara yoona ikut mengangguk

Bercandaan kalian membuat kedua sahabatku merasa tak nyaman!” Ucap jessica

Nne, mianhae tiffany eonnie” ucap yoona

Jessie, sebaiknya aku pulang” ucap tiffany segera berdiri

Yah andwae!!” Ucap jessica menahan tangan sahabatnya itu

Sepertinya kehadiranku membuat kalian tak nyaman

Aniyo… ini salahku, mianhae.. aku akan memanggil yul kembali” ucap taeyeon ikut berdiri segera menyusul yuri

Aku juga eonnie” ucap yoona menyusul taeyeon

Maafkan aku” ucap tiffany

Aniyo… bukan salahmu, sudahlah jangan dipikirkan arra?!” Ucap jessica mengusap pundak tiffany

Tak berapa lama ketiga yeoja itupun kembali ke ruang makan

Yang lain merasa heran saat melihat yuri yoona dan taeyeon kembali terlihat akur bahkan sambil tertawa saat kembali, padahal beberapa saat yang lalu yuri terlihat marah sampai memukul meja

Yah, ada apa dengan kalian?” Tanya jessica

Anniyo… sudah ku bilang, menjinakan yuri itu gampang kkkk” ucap taeyeon

Yaish…!” Gumam yuri memukul pelan kepala taeyeon “ah ya, waktu ku tinggal satu jam lagi, aku harus segera pergi ke bandara” lanjutnya

Hemm… sayang sekali” ucap jessica terlihat sedih. Mereka pun segera berdiri untuk mengucapkan perpisahan dengan yuri

Sampai kapan kau disana yul?” Tanya sunny

Mungkin cukup lama, sampai pembangunannya selesai dan perusahaan bisa dijalankan dengan baik”

“Arasso, hati hati yul… pulanglah dengan cepat” ucap sunny memeluk yuri

Yang lainpun memeluk yuri dan mengucapkan perpisahan

Jaga pola makanmu arra? Aku tak ingin kau terlihat sama saat kembali nanti” ucap jessica memeluk yuri

Arasso eomma” ucap yuri

Ah ya, aku titip sahabatku juga” ucap jessica

Nne?”

“Tiffany..” ucap jessica merangkul pundak tiffany membuat yuri dan tiffany terkejut

Yuri akan sangat sibuk” ucap taeyeon menepuk pundak yuri

Gwaenchanna jessie, aku akan baik baik saja” ucap tiffany

Hingga yang terakhir yuri berdiri menghadap tiffany untuk berpamitan

Terimakasih sudah datang” ucap yuri kemudian menganggukan kepalanya

Nne, hati hati yul” ucap tiffany ikut sedikit membungkuk

Kajja taeng” ucap yuri setelah berpamitan pada semuanya “ah ya, mana yoona? Tadi dia bilang akan ikut mengantarku ke bandara” lanjutnya saat tak melihat adiknya itu

Tadi dia bilang akan mengganti pakaiannya, biar aku panggilkan” ucap jessica kemudian berlalu menuju kamarnya

Begitu tiba, ia melihat yoona sedang berdiri didepan cermin sedang merapikian diri baru saja berganti pakaian

Yul sudah menunggu” ucap jessica

Oh.. Nne, aku sudah selesai” ucap yoona menghampiri jessica “aku mengantar yul eonnie dulu, kau istirahatlah” lanjutnya mengusap pundak jessica

Setelah mengantar yuri segeralah pulang, ada yang ingin aku bicarakan” ucap jessica kini terlihat serius

Nne? Arasso… Aku akan segera pulang” ucap yoona mendekatkan wajahnya kemudian mengecup lembut kening jessica “aku pergi dulu” ucap yoona kembali sambil mengusap lembut rambut jessica hingga akhirnya berlalu meninggalkan jessica yang masih terpaku dengan sikap yoona

Sica?” panggil seseorang membuyarkan lamunannya

Huh? Nne?” gumam jessica begitu melihat sunny sudah berdiri disampingnya

Ada apa denganmu?”

“Oh? Eemm… Anniyo” ucap jessica kembali bersikap biasa “ah ya, kau mau kemana? Mengapa membawa tas”

Aku harus kembali ke rumah membawakan barang barang dan pakaian yeri, tadi saat kemari kami tak sempat membawanya, untuk itu aku titip yeri disini, aku tak mungkin membawanya

Oh.. Arasso, aku akan menjaganya”

“Gomawo, aku sudah menyiapkan susu hangat didalam botol persiapan jika sewaktu waktu yeri terbangun”

“Nne, aku mengerti”

“Gomawo sica-yaa, aku pergi dulu”

“Nne, josimhae” ucap jessica

Setelah sunny, tiffany pun pamit pulang karena harus kembali latihan untuk mempersiapkan debutnya di jepang nanti

Begitu mereka pergi, jessica kembali ke ruang keluarga untuk membantu membereskan sisa sisa pesta tadi, ia melihat hanya ada krystal, amber dan sooyoung disana

Huh? Yang lain juga sudah pergi?” tanya jessica

“Nne, mereka harus pergi berbelanja bahan bahan menu restoran” ucap krystal

Eonnie istirahat saja, biar kami yang membereskan ini” ucap amber

Aniyo, aku sudah sangat cukup beristirahat, lagipula ini sangatlah banyak” ucap jessica ikut mengangkat piring piring kotor kemudian dibawakannya pada sooyoung yang sedang sibuk mencuci piring dan peralatan lainnya

Hey, lama tak bertemu” sapa jessica pada sooyoung, iapun ikut mengambil sarung tangan dan membantu sooyoung mencuci piring piring kotor itu

Yah, tak perlu membantuku kau istirahat saja”

“Shirro… Aku bosan tidur terus” ucap jessica mempoutkan bibirnya

Hahaha… Yah, Itu untuk persiapan kehamilanmu”

“Hemmm…” jessica hanya menghela nafas

Waeyo?”

“Ani… Ah ya, kau sering bertemu dengan yoona?”

“Tidak, kami juga baru bertemu beberapa hari yang lalu, kau tahu sendiri eonniku baru menikah dan pergi berbulan madu, semua pekerjaan dilimpahkan padaku”

“Begitu ya”

“Wae geurae?”

“Nothing, forget it”

ah ya, bagaimana perasaanmu yang akan menjadi calon ibu?”

“Molla…” gumam jessica terlihat tak bersemangat

Wae? Bukankah kau sangat senang dengan pilihanmu”

“Seharusnya begitu”

“Jangan khawatir, yoona juga akan ikut senang” ucap sooyoung membuat jessica langsung menatapnya

Bagaimana kau tahu?”

“Yah, aku bersamanya dari sejak kecil, tentu saja aku tahu dia”

“Lalu? Bagaimana? Apa yang dia katakan padamu? Apa dia bahagia dengan tindakanku?”

“Kau jangan khawatir” ucap sooyoung

Yah, aku butuh penjelasan”

“Hemm… Kau tenang saja” ucap sooyoung melepaskan sapu tangan dan mencuci kedua tangannya, ia pun berlalu begitu pekerjaannya selesai

Yah!! Choi sooyoung!” teriak jessica saat yeoja itu tak menjawab pertanyaannya namun sooyoung sudah berlalu meninggalkannya

Dengan kesal, jessicapun mencuci tangannya dan memasuki kamar

Namun perasaan kesal itu hilang saat ia melihat wajah tidur yeri yang terlihat sangat tenang

Perlahan ia menghampiri dan ikut berbaring disamping yeri, jessica menatap lekat wajah bayi itu, tangannya mulai menggenggam dan memainkan jari jari mungil yeri

Tanpa terasa air mata jessica mengalir, satu sisi ia merasa bahagia begitu tahu bahwa program bayi tabungnya dinyatakan berhasil, ia tak sabar untuk menantikan kehadiran calon bayinya

Namun sisi lain, ia juga merasakan ketidaknyamanan atas sikap yoona akhir akhir ini walaupun beberapa saat yang lalu ia melihat yoona berubah kembali bersikap lembut dan sangat perhatian padanya. Hingga tak terasa iapun ikut terlelap disamping yeri

…………………………….

Begitu tiba di bandara, taeyeon dan yoona ikut mengantar yuri sampai pintu keberangkatan

kau yakin bisa melakukannya sendiri yul? tak ingin ku temani?” ucap taeyeon

tentu saja, yah kau baru saja memiliki bayi, kau tak boleh meninggalkannya”

“hahaha tentu saja, tadi aku hanya berbasa basi yul”

“haish…!”

“aku juga tak bisa ikut, mianhae… aku harus merawat jessica”

“kalau kau ikut justru kau malah akan menghancurkan semuanya” ucap taeyeon dan yuri kompak

yaish menyebalkan” rutuk yoona

baiklah, aku pergi ya” ucap yuri pamit

nne, hati hati eonnie, jangan terlalu lama disana” ucap yoona memeluk kakaknya itu

arasso, doakan saja semuanya berjalan lancar”

“tentu saja, dan jaga tiffany eonnie disana” ucap yoona

yah!!” gumam yuri melepaskan pelukan dan melihat yoona sudah menertawainya

adikmu benar, siapa lagi yang bisa melindunginya kalau bukan kau” ucap taeyeon

yaish… kalian ini”

“ah ya, kau sudah meminta maaf padanya atas sikapmu tadi?’

“huh? ah iya aku lupa hahaha aku belum meminta maaf” ucap yuri tertawa menggaruk garukkan kepalanya “tapi… apakah harus?”

“yah paboya…!! tentu saja, sikapmu tadi membuatnya gusar, lain kali jangan bersikap berlebihan bahkan sampai memukul meja, untung saja meja itu tak hancur”

“kkkekekek… mianhae, arasso aku akan meminta maaf setelah ini”

baiklah, jaga dirimu baik baik terutama kesehatanmu, selalu hubungi aku jika terjadi apa apa” ucap taeyeon merapikan jaket yang dikenakan yuri

aigo… kadang kadang kau seorang eonnie yang baik” ucap yuri mengusap kepala taeyeon yang tubuhnya lebih pendek darinya itu

yaishh… yah!!” rutuk taeyeon menepis tangan yuri membuat kedua kakak beradik itu menertawainya

hahahah aku pergi..” ucap yuri melambaikan tangannya dan berlalu memasuki pintu keberangkatan, begitupun taeyeon dan yoona juga berlalu meninggalkan bandara setelah tubuh yuri tak terlihat lagi

hoaemm…. hah eonnie, kau yang menyetir ya, aku mengantuk, sepertinya tadi aku minum terlalu banyak” ucap yoona yang terlihat beberapa kali mulai menguap

yah, kau tak tahu sedari tadi aku sudah menahan kantuk? aku juga tak bisa, kajja kita naik taksi saja”

“mwo?? yaish… yasudah kalau begitu” ucap yoona pasrah dan mereka berdua pun akhirnya pulang dengan menggunakan taksi

………………

Sementara yuri juga baru saja menerima kabar yang tak mengenakkan saat menerima informasi bahwa pesawat yang akan mengantarnya ke jepang mengalami keterlambatan selama beberapa jam, hingga ia harus menunggu

huh menyebalkan” rutuk yuri yang baru saja duduk di ruang tunggu

iapun mulai membuka ponselnya “aku tak mungkin memanggil mereka dan menyuruh kembali kesini” gumamnya

Namun saat melihat gambar wallpaper ponselnya, ia kembali teringat dengan ucapan taeyeon yang menyuruhnya untuk meminta maaf pada sosok gambar itu setelah beberapa jam yang lalu dibuat terkejut atas sikapnya

nomorku sudah tak diblokir lagi, apa aku harus menghubunginya?” gumam yuri masih terpaku pada tombol panggilan kontak bernama mantan kekasihnya itu

Sementara itu setelah beberapa jam berlalu jessica perlahan membuka kedua matanya begitu merasakan getaran getaran pada tangannya

Huh? Aigo… Aku sampai tak terasa bisa tiba tiba pulas begini” gumamnya

Iapun mulai terbangun dengan hati hati agar bayi yang masih tertidur pulas disampingnya itu tak terbangun

Namun ia heran saat tahu tak hanya ada dirinya dan yeri yang berada diatas tempat tidur, tepat disisi lain seseorang tengah tertidur pulas juga

Yoona?” gumam jessica begitu menyingkirkan lengan yang menutupi wajah yeoja itu

Namun ia kembali meradakan getaran getaran yang ternyata berasal dari ponsel milik yoona yang tergeletak disamping tubuhnya

Jessica melihat sebuah panggilan masuk dari yuri, iapun segera mengangkatnya dan berjalan menjauhi kedua yeoja yang masih tertidur pulas

Yoboseyo” ucap jessica

Sica?

Nne, ini aku, yoona sedang tertidur”

“Ah syukurlah, aku memang ingin berbicara denganmu, kuhubungi nomormu masih tak aktif”

“Ah ya ponselku masih tertinggal didalam mobil” ucap jessica “tapi ada apa yul? Ah apa kau sudah sampai?”

“Nne aku baru saja tiba, dan masih menunggu temanku menjemput”

Syukurlah, setelah ini lekaslah istirahat yul”

“Arasso…. Ah ya, apa aku mengganggu waktu istirahatmu?”

“Aniyo, tidurpun aku tak merasa pulas”

“Waeyo?”

“Yul, apa aku gagalkan saja program ini?”

Yah, apa yang kau katakan, jangan berpikir bodoh, ada apa denganmu?”

“Adikmu..”

“Yoona?”

“Siapa lagi, dasar bodoh”

“Hahaha mianhae, ada apa dengan adikku?”

“Kau tahu, kemarin begitu menerima kabar baik dari dokter aku langsung menghubunginya dan memberitahu kabar ini, aku pikir dia juga akan sesenang sepertiku, tapi tiba tiba dia segera mengakhiri percakapan kami seolah menghindarinya”

“Tapi aku juga tak mengerti dengan sikapnya hari ini yang sudah berubah kembali” lanjutnya

Hemm… Aku mengerti”

“Yul, tolong berkata jujur padaku, apa yoona berbicara tentang ini padamu”

“Nne, kemarin dia menemuiku, aku rasa itu setelah dia mengakhiri pembicaraan denganmu”

“Jinjja? Lalu”

“Dia bercerita banyak”

Apa… Dia tak menginginkan kehadiran bayi dari perutku?”

“Aniyo… Dia hanya gusar, tapi sekarang buang jauh jauh pikiran itu”

“Wae?”

Aku sudah menasehatinya, taeyeon dan sooyoung begitupun sunny, kami telah menasehatinya dan berhasil membuat adikku sadar, itulah mengapa sikapnya kembali berubah, jangan khawatir, yoona sudah menerimanya dan sangat menantikan kehamilanmu, percaya padaku”

“Jinjja?” ucap jessica terkejut hingga tak terasa air matanya kembali menetes

Yah uljimma…”

“Aku sangat terharu yul”

“Hemm.. Aku mengerti, aku juga bersyukur kalian baik baik saja”

“Kau memang kakak terbaik baginya”

“Hahaha tentu saja”

“Gomawo yul…”

“Nne… Hiduplah dengan baik”

Cih, bisa bisa nya berkata seperti itu, kau pikir sebaik apa hidupmu?”

“Hahaha yah! Geumanhae…”

Yul aku juga mengkhawatirkan keadaan tiffany, kau juga lihatkan tadi, tubuhnya semakin kurus, dan dia sempat mengeluh padaku jika tenggorokannya mulai terasa sakit”

“Mwo? Jinjja?”

Nne, sebenarnya dia memintaku merahasikannya, tapi aku tak mungkin melakukan itu, akupun tak bisa memaksanya untuk berhenti, dia sedang berada di puncak karirnya”

“Hemmm…” gumam yuri

Jaga dia yul” ucap jessica namun yuri hanya diam tak menanggapinya

Beberapa saat kemudian

Yoona perlahan membuka kedua matanya begitu merasakan sebuah sentuhan lembut pada wajahnya
Begitu terbuka, ia melihat sebuah tangan sedang mengusap usap wajahnya, iapun menggenggam tangan itu dan melihat sang pemiliknya yang sedari tadi tersenyum meandanganya

Kau sudah bangun” ucap jessica tersenyum

Yeoppoda..” ucap yoona ikut mengusap wajah jessica

Keduanya masih berbaring menyamping saling berhadapan

Huh? Mana yeri?” Ucap yoona kembali

Sudah sunny ambil 1 jam yang lalu, bahkan yerim menangis, apa kau tak mendengarnya?”

“Huh jinjja? Hehehe aku tak mendengarnya”

“Kau terlalu lelap” ucap jessica kembali mengusap lembut wajah yoona

Chankkaman” ucap yoona menahan tangan jessica “apa kau menangis?” Lanjutnya begitu menatap kedua mata jessica hingga tak lama ia melihat butir butir air mata jessica mulai mengalir kembali sambil tersenyum

Waeyo?” Ucap yoona menarik tubuh jessica kemudian memeluknya

Jessica hanya menggelengkan kepala dan isakan tangisnya mulai terdengar

Maafkan aku atas sikapku kemarin” ucap yoona yang menyadari kesalahannya

Jangan katakan itu” ucap jessica

Lalu mengapa kau menangis?

Aku… hanya terlalu bahagia dan bersyukur bisa memilikimu yoong

Omo omo, apa aku tak salah dengar?” Ucap yoona membuat jessica mencubit pinggangnya

Kekekekekk… arasso, aku juga bahagia memilikimu, sangat bahagia” ucap yoona mengeratkan pelukannya

Maafkan aku terlalu egois dan memaksamu untuk menuruti keinginanku

Gwaenchanna… memang sudah tugasku membahagiakanmu” ucap yoona melepaskan pelukannya

Kini keduanya duduk saling berhadapan diatas tempat tidur

Yoona masih melihat kedua pipi jessica basah oleh air matanya

Uljimma…” ucap yoona mengusap dan menhapus air mata jessica

Jessica hanya mengangguk

Gomawo…”

“Andwae… jangan pernah mengatakan itu”

“Arasso…”

Aigoo… rambutmu jadi berantakan” ucap yoona dengan perhatian merapikan rambut jessica namun terhenti saat kedua tangan jessica membingkai wajahnya

Keduanya pun tersenyum saling tatap

Jessica menggerakkan bibirnya mengucapkan “i love you” tanpa bersuara

Membuat yoona kembali tersenyum dan mendekatkan wajahnya hingga kedua bibir mereka menyatu menikmati manisnya kisah cinta mereka

…………

Krystal baru saja keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum
Namun begitu selesai minum, ia heran saat sooyoung baru saja keluar dari kamar lain dan berjalan menghampirinya

Aku kira kau sudah pulang” ucap krystal

Aku sangat mengantuk jadi istirahat sebentar” ucap sooyoung duduk dihadapan krystal dan mengambil gelas air minum milik yeoja dihadapannya itu

Yah! Itu milikku” ucap krystal saat sooyoung meminum air didalam gelas miliknya

memangnya kenapa? Kau sedang tak terkena aids kan

Yaish! Tentu saja tidak, tapi kau bisa mengambil gelas lain

Aku haus” ucap sooyoung menyerahkan gelas itu setelah meminum habis isinya

Krystalpun akhirnya kembali menuangkan air kedalam gelas itu untuk sooyoung

Gomawo” ucap sooyoung memberikan kembali gelas yang sudah kosong itu pada krystal “huh? Odiga?” Lanjutnya saat melihat penampilan krystal yang terlihat rapi

Aku ingin pergi ke deptstore, tapi yoona masih tertidur

Perlu ku temani?

Nne?? Ap… apa kau tak sibuk?

Ani, aku akan mencuci wajahku dulu, tunggulah didalam mobilku” ucap sooyoung menyerahkan kunci mobilnya

Arasso” ucap krystal

Hingga tak berapa lama sooyoung keluar dari rumah dengan penampilan yang sudah terlihat rapi, ia berjalan masuki mobil miliknya yang sudah krystal didalamnya

Kau benar benar tak keberatan mengantarku?” Tanya krystal

Tentu saja, kau pikir aku akan menyuruhmu keluar dari mobilku?” Ucap sooyoung, iapun menginjakkan gas dan keduanya meninggalkan mansion

Sepanjang perjalanan kedua yeoja itu hanya terdiam dengan sesekali krystal memperhatikan sooyoung yang terlihat fokus menyetir

Hey, apa tak keberatan jika aku mengatakan hal ini?” Ucap krystal

Apa?”

“Aku… telah mengetahui mengapa kau berada dipenjara waktu itu” ucap krystal kini membuat sooyoung menatapnya

Lalu?”

“Aku benar benar tak menyangka ada seseorang sepertimu” ucap krystal mamun sooyoung hanya menarik sebelah alisnya pertanda tak mengerti
“Kau hampir mengorbankan nyawamu bahkan membuat ayahmu sendiri… dipenjara, sorry” ucap krystal sedikit ragu

“Apa itu buruk?”

“No…. tentu saja tidak, jujur saja aku begitu kagum padamu, aku tak menyangka kau orang yang seperti itu, aku bahkan sempat berpikir kau melakukan hal itu karena mencintai kakak iparku”

Sooyoung hanya tersenyum simpul mendengarnya

Hingga keduanya telah sampai di pusat perbelanjaan dan sooyoung dengan sabar menemani krystal yang mulai dirasuki oleh jiwa shoppaholicnya

Yah, ini sudah 3 jam apa kau tak lelah?”

“Huh? Really?” Ucap krystal, iapun melihat jam tangannya “oh my god! Sorry…” lanjutnya begitu terkejut

Jika tak diingatkan aku rasa 1 minggu pun tak akan terasa”

“Hahaha yah, mengapa tak memberitahuku dari tadi?”

“Itu karena kau begitu semangat, aku tak ingin merusak moodmu”

“Aww so sweet, kalau begitu sebagai gantinya aku akan mentraktirmu, bagaimana?”

“Terserah kau saja”

Hingga keduanya berhenti di sebuah food court untuk beristirahat

By the way, aku belum pernah melihatmu dengan kekasihmu, apa dia tak akan marah karena kau hampir seharian denganku?” Ucap krystal

Aku tak memiliki kekasih”

“Yah, jangan bohong.. yoona memberitahuku bahwa kekasihmu bernama bora”

“Tumben kau menanyakan hal itu padanya”

“Ak….aku hanya memastikan” ucap krystal terlihat gugup membuat sooyoung tersenyum merasa lucu

“Aku sudah sangat lama berpisah dengan bora” ucap sooyoung yang entah kenapa membuat krystal tersenyum

…………..

.
.
.
.
.
.
.

Beberapa bulan kemudian

Yuri baru saja keluar dari sebuah restoran setelah menikmati makan siangnya
Namun ia berniat untuk tidak langsung kembali ke kantor, ia memilih berjalan jalan santai disepanjang jalanan kota fukuoka jepang yang cukup ramai

Namun saat ia berbelok ke jalanan kecil, tanpa sengaja tubuhnya tertabrak oleh seseorang yang tengah berlari berlawanan arah dengannya

Kyaa!!”

*brukkk!!*

“Kkamjagiya!! Omo! Are u okay?” Ucap yuri membantu membangunkan seorang yeoja yang bertabrakan dengannya

“Huh? Korean?”

Huh? Nne” ucap yuri, namun ia kembali terkejut saat yeoja itu dengan buru buru memakai tudung hoodie nya dan menarik tangan yuri membawanya berlari

Hingga mereka sampai disebuah restoran kecil yang cukup tertutup, orang itu pun segera memesan minuman untuk dirinya dan yuri

Hey, mengapa kau membawaku kemari? Nuguya?” Ucap yuri tak mengerti setelah yeoja itu menyuruhnya duduk

Apa kau seorang paparazzi?”

“Kau bicara apa, tentu saja bukan”

“Kau bilang warga korea, sedang apa kau berada di jepang?”

“Tentu saja bekerja, yah kau siapa? Mengapa menutup diri?”

Baiklah aku akan membukanya, tapi kau jangan berteriak arra? Dan jangan memberitahu siapapun”

“Cih, untuk apa? Memangnya kau siapa? Apa kau buronan?”

“Yaish!” Rutuk yeoja itu, iapun mulai melepaskan tudung hoodie, kacamata hitam dan maskernya hingga wajahnya kini terlihat jelas

Namun yuri masih terdiam menatapnya

Kau sudah melihatku sekarang, jangan beritahu siapapun bahwa aku disini arra?” Ucap yeoja itu

Nne? Kau… siapa?”

“Mwo? Kau tak mengenaliku?”

“Nne..”

Hufth… apa karena aku tak memakai make up ya, tapi tadi saja para penggemar menganaliku, kenapa dengan orang ini?” Ucap yeoja itu dalam hati sambil memandang heran pada yuri yang menatapnya tanpa ekspresi

Arasso, aku hyomin” ucap yeoja itu

Oh… anyeong haseyo hyomin-shi”

“Huh??? K…kkkau baru saja menyapaku seperti ini?

Nne? Memangnya kenapa? Bukankah kita sama sama warga korea?”

“Yah, kau benar benar tak mengenaliku?” Ucap hyomin masih terkejut tak percaya

Kau… baru saja memperkenalkan namamu hyomin-shi”

“T-Ara…”

“Nne? Maksudmu?”

“Yah, apa kau tahu T-Ara?” Ucap hyomin

Namun yuri hanya menggelengkan kepalanya tanpa ekspresi

Heoll… daebak!!! Jinjja!! Apa kau benar benar asli dari korea?” Ucap hyomin menggeleng gelengkan kepalanya merasa tak percaya dengan orang yang baru saja bertemu tanpa sengaja dengannya itu

Nne… aku lahir di gangnam”

“Tapi kau benar benar tak tahu siapa aku? Aigoo… luar biasa sekali”

“Wae geurae…?

Ani, baguslah kalau kau tak tahu, setidaknya aku selamat malam ini”

“Nne? Aku tak mengerti, dan mengapa kau mengajakku kemari?”

“Ah ya aku baru ingat, mianhae… tadi aku dikejar beberapa paparazzi, kau boleh pergi sekarang”

Baiklah, anyeong..” ucap yuri segera berdiri

Yah yah yah chankkaman!” Ucap hyomin menahannya “apa kau benar benar akan meninggalkanku huh?” Lanjutnya

Nne? Bukankah tadi kau menyuruhku pergi?”

“Andwae.. duduklah

Yuri pun kembali duduk

Jadi kau seorang aktris?” Tanya yuri kembali membuka percakapan

Bagaimana kau tahu?”

“Tadi kau bilang sedang dikejar paparazzi, dan… penampilanmu juga…” ucap yuri terhenti

Wae?”

“Kau cukup cantik” ucap yuri

Heoll…” gumam hyomin

Wae?

Aku pikir grupku sangat terkenal

Hehehe jangan salah paham, mungkin hanya aku yang baru tahu karena memang aku tak begitu tahu tentang dunia entertainmen”

“Jadi, apa yang kau lakukan di jepang?”

“Bekerja” ucap yuri “kau?”

Kami sedang mengadakan tour konser di beberapa kota di jepang”

“Jadi kau akan lama tinggal disini?”

“Tentu saja, aku sangat senang”

“Wae?”

Ini comeback kami yang luar biasa, jepang membuat popularitas kami semakin meningkat, itulah mengapa paparazzi berada dimana mana”

“Mengapa tidak di negara sendiri?

Bukannya ingin merendahkan negara sendiri, hanya saja kami kurang dihargai disana, terlebih beberapa skandal yang terlibat dari para member, kami baru saja kehilangan seorang member dan ia keluar dengan beberapa masalah yang melibatkan kami, dan itu sangat berpengaruh pada para fans”

Yuri hanya mengangguk anggukan kepalanya mendengarkan hyomin

Kadang aku iri pada orang biasa sepertimu” ucap hyomin menatap yuri

Gwaenchanna… setiap orang sudah memiliki takdir masing masing, kau harus tetap menjalani impianmu”

“Kau benar”

Tapi mengapa kau sekarang sendirian, kemana temanmu yang lain?”

“Mereka berada di hotel, aku sedang merasa jenuh jadi aku memutuskan untuk berjalan jalan, tahu tahu aku dikejar oleh para paparazzi”

Hmm… pasti berat menjadi orang yang terkenal”

“Begitulah…”

“Lalu? Bagaimana kalau para idol memiliki kekasih?

Tentu saja itu sesuatu hal yang memiliki pengaruh besar terhadap apapun, sebisa mungkin harus bisa menutupinua jika mereka tak ingin dibenci bahkan diteror para fans fanatik, apalagi jika ia aktirs yang sangat terkenal”

“Begitu ya” ucap yuri terdiam memikirkan sesuatu

Tapi tergantung juga siapa pasangannya, biasanya fans akan melihat latar belakang orang yang akan menjadi kekasihnya itu, kadang mereka mendukung jika dinilai cocok, kalau tidak maka siap siap saja menikmati segala hujatan

Yuri kembali menganggukkan kepalanya

Sudah menjelang malam, kau tak dicari managermu?”

“Oh my god kau benar, aku bisa mati”

“Kalau begitu kau harus segera kembali ke hotel”

Bisakah kau melindungiku dari paparazzi?”

“Arasso, aku akan keluar terlebih dahulu memanggilkan taksi, kau tunggu dulu di dekat pintu”

“Baiklah, kajja”

Keduanya pun berjalan menuju kasir, namun saat membuka dompetnya hyomin terlihat gusar

Omo, sial aku tak membawa uang cash, ottokhae?” Gumamnya dalam hati terlihat ragu untuk mengeluarkan kartu

Biar aku saja” ucap yuri yang sudah mengerti

Mianhae, aku akan menggantinya nanti”

“Gwaenchanna…” ucap yuri

Setelah membayar, yuri keluar terlebih dahulu untuk memberhentikan taksi, begitu berhasil ia memberi aba aba pada hyomin saat suasana cukup aman
Hyominpun segera berlari dan memasuki taksi

Gomawo, aku berhutang banyak padamu” ucap hyomin

Nne… gwaenchana… hati hati”

“Kau juga, semangat bekerja! Ku harap kita bertemu lagi setelah kau sukses nanti” ucap hyomin, iapun melambaikan tanganya begitu taksi mulai melaju meninggalkan yuri

……………………………………

Beberapa hari kemudian
Yuri terbangun begitu mendengar ponselnya berbunyi menerima panggilan telepon

Yoboseyo

Yul..”

“Oh nne sica, mian aku baru saja bangun”

Kau tak ke kantor?”

“Aniyo, aku baru saja pulang jam 10 pagi tadi dan nanti malam akan ada acara jadi aku memutuskan untuk istirahat”

“Begitu ya, bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali

Baik baik saja hehehe kau sendiri? Bagaimana bayi dalam kandunganmu?”

“Yoona merawatku dengan baik, begitupun calon bayiku, dia semakin berat”

“Ah ya aku juga merindukan adikku, apa dia sedang bekerja?”

Nne… dia juga jadi orang sibuk sepertimu, tapi setidaknya dia tak mencampakkanku”

“Hahaha yah kau menyindirku huh?”

“Sedikit hahaha, jadi apa kau pergi kemarin malam?”

Nne? Kemarin malam?? Odiga?”

“Konser tiffany..”

“Ah…. ya, aku baru ingat”

“Kau benar benar tak menontonnya yul?”

Nne, pada saat itu aku sedang rapat bersama kepala bagian kantorku dan para klien, aku tak mungkin meninggalkan mereka lagipula dia konser di osaka sementara aku berada di fukuoka, jarak kami sangat jauh”

“Yul, osaka itu konser yang pertama beberapa bulan yang lalu, kemarin dia konser di tokyo

Huh? Aku salah ya hehehe mianhae, rasanya baru kemarin dia debut”

“Jadi kau sama sekali tak pernah bertemu dengannya?”

“Emm… aku rasa begitu, kami selalu berada di kota yang berbeda, dan aku tak bisa luput dari pekerjaanku, mianhae”

“Hmm…. begitu ya” ucap jessica merendahkan suaranya terdengar kecewa

Mianhae” ucap yuri kembali

Yul…”

“Nne?”

“Jika kau merasa terusik karena aku terus terusan membicarakannya, aku akan berhenti”

“Emmm…. gwaenchanna, aku tak keberatan kau membicarakannya, dia sahabatmu” ucap yuri berhenti sejenak

Hanya saja… kau tahu bahwa dia hanya masa lalu bagiku, dulu dia memintaku untuk tak muncul lagi di kehidupannya dan aku hanya menuruti keinginannya” lanjutnya

Baiklah jika itu benar benar keputusanmu yul, kau sudah bekerja sangat keras untuk melupakannya”

“Ani… aku tak melupakannya”

“Arasso… lalu bagaimana hidupmu disana? Yah, apa kau telah melupakan seoul huh?”

Hahaha aniyo.. aku juga selalu merasa ingin pulang”

“Kalau begitu pulanglah, kami sangat merindukanmu

Mungkin bulan depan, setelah aku menemukan orang orang yang tepat untuk menjalanlan perusahaanku disini”

“Lalu?” Tanya jessica

Nne?” Ucap yuri tak mengerti

Kau bilang kau masih mencari orang orang yang tepat untuk perusahaanmu, lalu kapan kau mencari orang yang tepat untuk mendampingi hidupmu huh?”

“Hahaha itu….

Yah, apa selama di jepang kau tak bisa menemukannya huh?”

“Aku rasa tidak hahaha”

“Yaish… apa perlu ku carikan huh? Kau ingin yang seprti apa? Namja? Yeoja? Aktris? Orang biasa?”

Yaish… kau ini”

“Ah ya, sekarang lagi musim berpasangan dengan seorang idol, sepertinya orang sepertimu cocok, agar tidak menjadi orang yang selalu ketinggalan zaman”

“Idol?? Ah ya aku ingat sesuatu”

“Nne? Ingat apa?”

Sica-yaa apa kau tahu hyomin?”

“Hyomin?? Emm…. T-Ara?”

“Huh? Kau tahu?”

“Tentu saja, itu girl group kpop yang terkenal, kalau tak salah mereka baru saja comeback”

“Heoll….”

Wae gerae?”

“Hahaha aniyo… setelah mendengar itu darimu, aku jadi benar benar merasa orang yang sangat ketinggalan zaman hahahaha”

“Aigooo…. akhirnya seorang kwon yuri menyadarinya hahaha” ucap jessica yang ikut tertawa terbahak bahak “tapi kenapa kau membicarakan orang itu?”

“Beberapa hari yang lalu kami tak sengaja bertemu”

“Dan kau tak mengenalinya”

“Hahaha begitulah”

Ckckck kau memang luar biasa”

“Setelah tahu darimu sekarang aku baru menyesalinya telah bertemu dengan seorang idol yang sangat terkenal, tahu begitu aku meminta foto bersama hahaha”

“Yah kwon yul, kau tak sadar siapa dirimu huh? Kau bahkan bisa mengundang taylor swift untuk makan malam secara pribadi”

Hahahaha kau bisa saja

Begitu percakapannya dengan jessica berakhir, yuri melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 4 sore, iapun mengambil handuk dan memasuki kamar mandi untuk segera bersiap siap

Hingga 2 jam kemudian ia sudah berada di dalam mobil bersama amber

Kalau saja jessica tak meneleponku, mungkin sekarang aku masih tertidur, aku tak menyangka bisa sepulas itu”

“Hahaha itu karena kau hanya memiliki waktu istirahat sedikit, kau tak ingat jika kau belum tidur selama 2 hari ini huh?”

“Kau benar, harusnya aku memang sekarang masih tidur”

Apa boleh buat, kau menjadi perwakilan negara korea untuk pembukaan acara ini”

“Aigoo…”

Keduanyapun sampai didepan sebuah gedung besar, mobil yang dibawakan amber berhenti tepat disamping sebuah karpet merah

Yuri segera disambut oleh para pelayan dan diantarkannya kedalam gedung

Begitu masuk ia sudah melihat para tamu undangan beserta tamu perwakilan dari berbagai negara di asia

Ternyata ini acara besar” gumam yuri

Yuri tersenyum lega saat melihat dari jauh amber berjalan menghampirinya setelah memarkirkan mobil, namun saat itu seorang tamu yang sedang membawakan minumam tak sengaja menyenggol tubuh yuri hingga minuman itu sedikit menumpahi jas putih yang dipakainya

Oh my god! I’m so sorry miss” ucap tamu itu merasa bersalah

It’s okay…” ucap yuri ramah akhirnya tamu itupun pergi

Yuri menundukkan wajahnya, ia mengambil tissue mencoba membersihkan noda yang tertempel itu

Yul, wae geurae?” Tanya amber begitu tiba

Seseorang baru saja menabrakku dan…” ucap yuri kemudian menunjukkan noda minuman pada jas nya

Omona! Yaish… itu terlihat jelas yul, tak akan bisa dibersihkan dengan tisu, kajja lepas saja biar aku ambilkan lagi didalam mobil” ucap amber membantu membukakan jas yang dipakai yuri

Aku rasa ini tak terlalu jelas”

“Andwae… kau akan berdiri diatas panggung dihadapan para tamu lain” ucap amber “aku akan segera mengambilnya” ucapnya lagi

Gomawo..” ucap yuri

Iapun melihat amber kembali pergi mengambilkan jas cadangan miliknya yang selalu ia siapkan didalam mobil hingga yuri hanya mengenakan kemeja putih yang juga terkena tembusan noda minuman itu, ia kembali mengambil tisu dan mengusap usap kemejanya

Sambil menunggu ia menghampiri meja besar berisi beberapa jenis minuman yang telah disediakan untuk para tamu

Namun saat memilih, tangannya tak sengaja memilih minuman yang sama dengan tangan seseorang yang juga hendak mengambil minuman itu

Oh!!” Ucap keduanya keduanya terkejut

Kau??” Ucap orang itu saat melihat yuri

Oh hyomin-shi, kita bertemu kembali”

“Aigo… aku tak menyangka kita bisa bertemu lagi di acara besar ini”

“Nne… ternyata kau masih mengingatku”

“Hehehe tentu saja, aku tak akan melupakan orang yang pernah menolong dan membuatku berhutang padanya”

Aigo… aku bahkan tak menganggap itu hutang”

“Ah ya aku belum tahu namamu”

“Kwon yuri” ucap yuri mengulurkan tangannya

Ah… yuri, nama yang bagus” ucap hyomin membalas uluran tangan yuri

Gomawo..” ucap yuri

Kini pandangan hyomin beralih pada tangan yuri yang kembali mengusap usap kemejanya yang terlihat bernoda

Wae gerae?”

“Huh? Ini, tadi seseorang menyenggolku dan menunpahkan sedikit minumannya”

“Aigo, kau harus bersabar…” ucap hyomin mengusap lengan yuri “kalau bisa kau harus mengganti kemejamu, ini acara besar kau bisa dimarahi oleh atasanmu”

“Jinjja?”

“Nne, jepang sangat disiplin apalagi dalam acara penting seperti ini”

Hahaha begitu ya, tapi temanku sedang mengambilkannya”

“Syukurlah… ah ya, bisakah kau pilihkan minuman yang enak untukku?”

“Emm…. aku rasa koktail ini, cocok untukmu” ucap yuri mengambilkan salah satu minuman untuk hyomin

Yeoja itupun mulai mencobanya

Mmm… aku menyukainya, gomawo…”

“Nne.. ah ya hyomin-shi, aku sudah tahu T-Ara sekarang hehehe”

Hyomin yang mendengarnya hampir saja tersedak “pwffthhh…. jinjja?

Nne aku sudah melihat dan mendengarkan beberapa lagu kalian” ucap yuri, iapun menggerakan tangannya mencoba menirukan lagu roly poly milik T-Ara dan itu membuat hyomin tertawa

Hahaha aigoo… kau lucu sekali”

“Hebat bukan?”

“Nne nne kau sangat hebat, apa kau penggemar T-Ara sekarang?”

“Hahaha nne…”

Aigo… kau fans yang sangat unik, ah ya minggu depan kami akan mengadakan konser ke 4 di tokyo dome, aku akan memberikan tiket spesial secara gratis untukmu”

“Jinjja?” Ucap yuri terkejut

Tentu saja, kau adalah satu satunya fans yang sangat beruntung karena menerimanya langsung dariku hehehe”

“Heoll… gomawo… tapi aku tak bisa janji untuk datang

Wae?” Ucap hyomin tampak kecewa

Kau tahu aku harus bekerja”

“Aigoo… baru kali ini aku melihat seorang fans yang bahkan mengabaikan tawaran berharga ini hahaha kau benar benar unik, tapi arasso aku mengerti, memang sangat sulit jika bekerja di negera orang” ucap hyomin

Hahaha begitulah..”

“Ah ya, kemarikan ponselmu” ucap hyomin

Nne?” Gumam yuri tampak bingung, iapun mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan diberikan pada hyomin

Yeoja itu tampak sedang mengetikkan nomor dan menekan tombol panggilan, hingga beberapa saat kemudian sesuatu berbunyi dari dalam tas kecil miliknya.

Hyomin membuka tas itu dan segera mengakhiri panggilan telepon, namun ia juga menghapus nomor miliknya dari log panggilan yuri

Jangan salah paham, aku menghapusnya karena itu begitu privasi, tapi aku sudah menyimpan nomormu” ucap hyomin mengangkat ponselnya

Oh nne…” ucap yuri, iapun menerima ponselnya kembali

Aku akan menghubungimu jika ada waktu, kau orang polos tapi sangat enak diajak bercerita, dan aku mempercayaimu, anggap saja kau fans yang beruntung hehehehe”

“Ahahaha… nne… gomawo hyomin-shi” ucap yuri ikut tertawa walaupun ia sendiri masih bingung dengan sikap yeoja dihadapannya itu

Kalau begitu aku harus segera kesana, acaranya akan segera dimulai, kau harus lebih hati hati lagi dalam pekerjaanmu yul”

“Oh nne…”

Sekali lagi gomawo…” ucap hyomin mengangkat gelasnya sementara yuri hanya tersenyum menganggukkan kepalanya

Tepat saat hyomin pergi amberpun tiba membawakan jas lain untuk yuri

Apa aku terlambat?”

“Aniyo… baru saja akan dimulai” ucap yuri, ia segera memakai jasnya dan keduanya berjalan menuju kursi tamu yang telah disediakan

Acarapun dimulai dengan beberapa sambutan dari berbagai perwakilan negaranya, begitu sambutan dari perwakilan negara indonesia selesai

Seorang mc kembali menaiki panggung untuk menyambut perwakilan negara berikutnya

Baiklah perwakilan selanjutnya dari negara tetangga kita korea selatan yang akan diwakili oleh seorang ceo muda yang belum lama ini mendapatkan sebuah penghargaan sebagai ceo muda terbaik di korea selatan sekaligus sebagai inspirator bagi para ceo lain, kita sambut Kwon Yuri, kepadanya dipersilahkan” ucap mc itu membuat para tamu berdiri dan bertepuk tangan

Yuri pun dengan tenang berjalan menaiki panggung dan mulai berpidato
Membuat seseorang hampir saja tersedak oleh minumannya

M…mmwo??? Dd…ddia…?!!!” Gumam hyomin dalam hati, ia sangat terjekut melihat yeoja yang tengah berdiri diatas panggung itu sampai ia berulang ulang mengusap kedua matanya merasa tak percaya jika seseorang yang begitu polos tak mengenalnya itu adalah seorang ceo yang begitu terkenal, bahkan hyomin sempat mengira jika yuri seorang pelayan hingga ia meminta minuman padanya itu, kini hyomin merasa benar benar malu

Aigoo…. dia sangat berkharisma, oppa… dia sama sama perwakilan dari korea, ajak dia untuk bergabung jebal…” ucap jiyeon salah satu member T-Ara pada managernya itu

Oppa juga ingin, oppa sangat mengagumi dari dulu dan berharap dia menjadi ceo di agensi kita hahaha tapi dia tak mungkin jiyeon-ah.. kita berada dibawah”

“Ah andai aku bisa dekat dengannya” ucap enjung

Selama ini aku hanya membaca tentangnya di buku, aku tak menyangka kini bisa melihatnya secara langsung, dia benar benar berkharisma” ucap boram

Huh? Jadi selama ini yang kulihat setiap malam kau membaca buku itu buku tentangnya?” Tanya hyomin

Tentu saja, aku bahkan sampai rela menyamar untuk ikut mengantri mendapatkan buku itu, karena hanya dalam hitungan menit sudah langsung habis”

Daebak” ucap enjung ikut kagum

Tapi.. bukankah dia terlihat begitu polos dan pendiam?” Tanya hyomin masih merasa tak percaya

Dia memang orang yang tenang, tapi dia benar benar seseorang yang hebat, bahkan dia sempat dituduh dan pernah hampir dibunuh oleh seorang pengusaha besar, kau baca saja bukunya, akan ku pinjamkan”

“Nne… berikan padaku” ucap hyomin terlihat begitu tertarik

…………………………………………

Mansion

Jessica memasuki kamarnya begitu selesai berbincang dengan sunny yang kini tinggal satu atap dengannya bersama taeyeon dan putrinya yeri
Ia melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, iapun segera mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang

Yoong… kau dimana?” Ucap jessica begitu teleponnya tersambung

Masih di restoran, baru saja selesai rapat bersama klien yang ingin bekerjasama dengan restoran kita” ucap yoona dibalik telepon

Masih lama ya?”

“Aniyo… aku akan segera pulang, kau ingin dibelikan apa honey?”

“Emm… tidak perlu yoong, aku hanya ingin melihatmu”

Baiklah… aku akan segera pulang, kau tidurlah jika sudah mengantuk”

“Arasso… kau hati hati yoong”

“Nne.. saranghae..”

“Nado saranghae…” ucap jessica dan keduanya mengakhiri percakapan mereka

Yoona kembali menghampiri para klien yang juga merupakan teman temannya saat kuliah dulu, mereka baru saja selesai membicarakan tentang kerjasama restoran yoona dengan perusahan mereka

Siapa yang meneleponmu?” Ucap minzi

Istriku”

“Aigoo… tapi kau jadi ikut minum bersama kami kan sekarang?”

“Emm… mianhae.. aku tak bisa, kalian tahu jika jessica sedang hamil”

“Gwaenchanna, aku mengerti yoong” ucap jiyoung “kkah pulanglah

Yoona pun segera membereskan barang barangnya dibantu dengan teman temannya itu

Yoong, jessica sudah memasuki usia kandungan 8 bulan bukan?”

“Nne… aku tak sabar menanti kehadiran calon bayi kami”

“Pasti ini masa masa yang berat juga untukmu”

“Huh? Wae?”

“Bukankah itu masa masa jessica mengidam hal hal yang aneh?”

Emm… setahuku dia tidak pernah meminta sesuatu yang aneh” ucap yoona terlihat mengingat ingat

Jinjja?”

“Nne.. kau tahu setiap hari aku berangkat pagi dan pulang malam, kami hanya memiliki waktu di hari minggu, tapi selama berbulan bulan seperti itu dia tidak pernah meminta apapun yang aneh padaku, dia tak pernah menyulitkanku”

Jinjja? Heolll…. itu patut dipertanyakan” ucap minzi terlihat terkejut

“Wae geurae?”

“Yah, mengidam itu hal yang sangat normal untuk seseorang yang sedang hamil, kau tahu? Istriku saja saat mengandung 3 bulan dulu sudah banyak meminta hal hal yang aneh dan menyukitkanku, bahkan dia pernah meminta pizza yang harus aku beli saat itu juga di rhoma”

Mwo?? Jinjja? Lalu apa kau segera pergi kesana?”

“Tentu saja, awalnya aku membelikan pizza yang berada didekat rumah kami, tapi dia tak mau memakannya dan tetap ingin pizza yang langsung dibuat di rhoma, kau bisa membayangkan betapa stressnya aku”

“Hahahaha ya aku bisa membayangkannya”

Tapi jessica benar benar tak meminta apapun?”

“Nne… dia selalu memakan apapun yang ku beli, walaupun kadang hanya memakannya sedikit”

Mungkin dia memendamnya” ucap dasom ikut bergabung

Nne?” Gumam yoona merasa heran

Tidak semua orang mengungkapkan keinginannya, mungkin jessica mencoba ingin memahamimu yang selalu sibuk sehingga ia hanya memendam semua keinginannya, tapi itu akan membahayakan dia dan calon bayi kalian yoong”

“Mwo? Jinjja?”

“Nne… jessica akan merasa stres dan berpengaruh pada bayinya” ucap dasom

Kau juga harus peka terhadapnya, sesekali tanyakan padanya apa yang sedang ia inginkan, itu akan membuatnya bahagia” ucap minzi

Hemm… arasso, gomawo… kalian telah banyak membantuku”

“Itu karena kau teman gila kami, kkah pulanglah temui istrimu”

“Nne!” Ucap yoona bersemangat, iapun segera berlari memasuki mobil

Satu jam kemudian yoona telah sampai didepan mansion yang sudah terlihat sepi itu, begitu selesai memasukkan mobilnya kedalam garasi ia segera memasuki mansion itu

Oh? Tumben kalian belum tidur” ucap yoona saat melihat taeyeon bersama sunny sedang asik menonton televisi di ruang santai

Kau sudah pulang yoong, nne sunny sedang tak bisa tidur”

“Uri yerim ternyata sudah tidur… mmuah mmuah mmuah” ucap yoona segera menghampiri yeri yang tertidur pulas disamping mereka, ia merasa gemas dan beberapa kali mencium pipi bayi itu

Yah, kkeumanhae… dia akan terbangun” ucap taeyeon menjitak kepala yoona

Aigoo… lihatlah, sepertinya ada yang sudah tak sabar menantikan kehadiran seorang bayi” ucap sunny

Hehehehe eonnie tahu saja, ah ya apa jessica sudah tidur?”

“Aku rasa begitu, dia sudah kedalam kamarnya 1 jam yang lalu”

“Arasso… bye..” ucap yoona

Yah kwon yoona” ucap taeyeon mengehntikan langkah adik tirinya itu

Nne? Wae oppa?” Ucap yoona menggoda tayeon karena memang rambut taeyeon yang selalu dipotong pendek atas keinginan sunny

Yaish!!!” Rutuk taeyeon “yah, aku hanya mengingatkan, kunci pintu kamar kalian”

“Nne? Memangnya kenapa? Apa kami tak pernah menguncinya?”

“Tentu saja! Dan kami selalu mendengar aktivitas kalian didalam kamar” ucap taeyeon dan sunny pun ikut mengangguk

Omo! Jinjja? Hahahaha mianhae…” ucap yoona tertawa malu

Begitu tiba, dengan hati hati yoona membuka pintu kamarnya agar tak mengusik seseorang yang sudah berada didalam kamar

Namun begitu masuk ia justru melihat jessica masih terbaring sedang membaca sebuah buku novel

Huh? Aku pikir sudah tidur, mengapa masih belum tidur honey?”

Jessica menyimpan bukunya dan berjalan menghampiri yoona

Aku tak bisa tidur, bagaimana hari ini?” Ucap jessica membingkai wajah yoona kemudian menciumnya

Emm… seperti biasa, kau sudah makan?”

“Nne.. kau ingin segera mandi yoong? Tapi aku belum mempersiapkan air hangat, tadi aku terlalu lelah”

“Gwaenchanna… biar aku saja, kajja kembali berbaring” ucap yoona membantu jessica dan keduanya pun kembali berbaring dengan yoona memeluk jessica dari samping, ia menggunakan lengan kanannya sebagai bantalan kepala jessica

Mengapa diam saja?” Tanya yoona

Aku senang mencium harum tubuhmu yoong, dari pagi hingga malam rasanya bukan waktu yang singkat” ucap jessica mengangkat kepalanya menatap yoona

“Sica-yaa…”

“Nne?”

“Maafkan aku yang tidak pernah peka terhadapmu dan belum bisa jadi pasangan hidup yang baik untukmu”

“Nne? Mengapa kau mengatakan itu yoong?”

“Apa banyak hal yang kau pendam selama kehamilanmu?”

“Yang aku pendam? Emm… tidak ada kecuali rasa rindu padamu setiap kau sedang bekerja yoong”

“Aigoo… kau membuat kedua pipiku terasa terbakar” ucap yoona tersenyum malu

Yah, aku mengatakan yang sebenarnya”

“Jinjja?” Ucap yoona yang kini mengubah posisinya tengkurap menahan kepalanya dengan kedua lengannya menghadap jessica

Mengapa kau meragukannya?”

“Aniyo.. bukan begitu”

“Lalu?”

“Emm… apa kau pernah mengidam sesuatu?”

“Apa kau mengingkan jawaban yang jujur?”

“Tentu saja”

Nne… aku selalu mengidam banyak hal”

“Mwo?? Lalu ? Apa kau menahannya?”

“Aniyoo…”

“Nne??? Kau pergi melakukannya sendiri?”

“Aniyo…”

“Lalu??”

Aku memintanya pada taeyeon”

“Taeyeon eonnie? Wae?”

“Karena aku tak ingin menyulitkanmu, selama ini kau begitu sibuk sampai waktu istirahatmu pun begitu sedikit”

“Tapi aku ini pasanganmu, aku merasa tidak berguna”

Jangan berbicara seperti itu, kau adalah pasangan sempurna bagi hidupku, lagipula itu sudah beberapa bulan yang lalu, ini sudah bukan masanya mengidam hal hal yang aneh” ucap jessica tersenyum dan mengusap lembut wajah yoona

Tapi mengapa taeyeon eonnie terlihat biasa saja padaku?”

“Aku yang memintanya, diapun mengerti dengan posisimu

Aigoo… aku jadi terharu” ucap yoona menenggelamkan wajahnya pada bantal

Yah, uljimma..” ucap jessica mengusap kepala yoona

Aniyo” ucap yoona kembali mengangkat wajahnya namun kedua pipinya sudah terlihat basah

Aigo… kemarilah” ucap jessica menarik kepalanya hingga bersandar diatas dada jessica, iapun dengan penuh kasih sayang kembali mengusap kepala yoona

Mianhae…” ucap yoona kembali meminta maaf

It’s okay, bagiku kebahagiaan terbesarku adalah melihat wajah ceriamu”

“Kalau begitu mulai besok kau bisa mengatakan semua tentang keinginanmu padaku, jangan pada taeyeon eonnie”

“Nne? Waeyo?”

Aku sudah mengambil cuti dan akan mengabdikan seluruh jiwa dan ragaku untuk seorang jessica jung” ucap yoona yang langsung duduk dan meletakkan telapak tangannya diatas dada

Hahaha… yah… kau lucu sekali” ucap jessica tak bisa menahan tawanya

Yah aku bersungguh sungguh mengatakannya” ucap yoona mempoutkan bibirnya

Arasso… lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?” Tanya jessica yang kini ikut duduk dihadapannya yoona

Jessica jung dan bayi kita jauh lebih penting dari segalanya” ucap yoona membingkai wajah jessica membuat kedua pipi yeoja itu memerah hingga keduanyapun saling mendaratkan bibir untuk kembali membangunkan gairah mereka

……………………………………..

Keesokan harinya jessica terbangun begitu mencium wangi beberapa makanan

Good morning” sapa yoona saat jessica terlihat mengusap kedua matanya, iapun tersenyum manatap yoona

Morning too…”

Yoona membantu membangunkan jessica yang sudah mulai kesulitan karena kandungannya yang sudah besar itu

Begitu jessica duduk bersandar, yoona kembali mengambil meja ramping yang sudah berisi beberapa roti, sandwich dan susu lalu ditaruhnya dihadapannya jessica

Kau ingin memakan yang mana?”

“Emm….” gumam jessica terlihat memlih, iapun mengangkat tangannya hendak mengambil salah satu roti, namun dengan cepat yoona segera menahannya

Biar aku suapi” ucap yoona membuat jessica kembali tersenyum

Arassoo..”

“Tapi kau harus minum dulu” ucap yoona mengambilkan gelas berisi susu hangat

Setelah itu yoona dengan penuh perhatian terus menyuapi roti untuk jessica yang terlihat begitu senang hingga ia yang biasanya selalu tak berselera makan kini bisa menghaniskan beberapa potong roti yang cukup banyak

Tumben sekali” gumam jessica

Nne?” Ucap yoona heran

Biasanya aku akan cepat merasa mual dan kembali memuntahkannya”

“Dan sekarang kau tak merasakan itu?”

“Nne…”

“Itu karena aku menyuapimu dengan cinta” goda yoona

Yaish…” gumam jessica mencubit gemas pipi yoona membuat keduanya tertawa

Kau benar benar tak pergi bekerja yoong?”

“Tentu saja, aku tak akan mengkhianati ucapanku sendiri, bahkan aku sudah membuat beberapa jadwal hari ini” ucap yoona menunjukkan sebuah kertas berisi schedule yang ia buat

Aigoo… kau bersemangat sekali”

“Untukmu aku akan selalu bersemangat, kajja kita mandi, setelah itu kita bersiap siap menemui dokter”

Beberapa jam kemudian

Keduanya sudah berada di ruang pemeriksaan kandungan di rumah sakit
Jessica berbaring menghadap sebuah layar dihadapannya, sementara yoona berdiri disampingnya yang ikut menatap layar monitor

Kandungannya sehat, begitupun dengan kondisi tubuh anda jessica-shi” ucap seorang dokter yang memeriksanya

Syukurlah, aku jadi tak sabar menantikan kehadiran malaikat kecil kami” ucap yoona terlihat senang

Jessicapun merasa lebih senang melihat yoona yang begitu bersemangat

Kira kira kapan waktunya?” Ucap yoona kembali

Kurang lebih satu bulan lagi, ah ya apa kalian benar benar tak ingin mengetahui jenis kelaminnya untuk mempersiapkan nama bayi kalian?”

“Aku serahkan pada istriku saja” ucap yoona mengusap lembut kepala jessica

Emm… andwae… biarkan itu menjadi kejutan untuk kami”

“Baiklah… aku tidak akan memaksa dan pemeriksaannya sudah selesai”

“Kamsahamnida..” ucap yoona dan jessica, iapun membantu jessica bangun

Ah ya dokter, apa aku boleh membawanya berkencan diluar?” Ucap yoona

Nne, tapi lebih baik membawanya ke tempat tempat yang lebih sejuk dan sehat”

“Arasso…” ucap yoona

Kedua yeoja itu pun keluar meninggalkan rumah sakit

Apa maksudnya tadi yoong?” Tanya jessica masih terlihat bingung

Aku ingin berkencan diluar denganmu, sudah lama sekali kita merasakannya”

“Nne?”

“Kajja kita pergi ke taman dekat sungai han”

“Aigo… pantas kau membawa keranjang berisi makanan, kau ingin berpiknik eoh?”

“Hehehe tentu saja, sekalian kita mencarikan nama untuk bayi kita” ucap yoona mengusap lembut perut jessica

Oke let’s go!” Ucap jessica bersemangat

……

Setibanya ditaman, keduanya memilih tempat yang cukup nyaman berada disamping pohon tak jauh dari sungai han

Yoonapun segera memasang tikar yang sudah ia bawa sebagai alas duduk

Begitu selesai membantu jessica duduk, ia kembali membuka keranjang dan mengeluarkan beberapa makanan dan minuman

Kau sudah lapar honey?” Ucap yoona

Aniyo, tapi aku haus yoong”

“Arasso, chankkaman” ucap yoona segera mengambil gelas dan menuangkan air mineral untuk jessica

Aigoo… kau benar benar mempersiapkannya”

“Hahaha tentu saja, apa kau senang?”

“Nne!” Ucap jessica semangat

Baiklah kajja kita carikan nama untuk bayi kita” ucap yoona mulai membuka ponselnya

Yoong, sebenarnya aku sudah menemukannya

Nne? Baiklah, siapa nama pilihanmu?”

“Emmm…. eunbi”

“Eunbi? Jung eunbi?”

“Aniyo… kwon eunbi”

“Oke call!” Ucap yoona setuju

Nne? Yah chankkaman, apa kau sendiri suka dan setuju dengan nama itu?”

“Tentu saja, aku akan selalu menyukai pilihanmu” ucap yoona membuat kedua pipi jessica merah semu

Kalau begitu besok ayo kita ke panti asuhan dan rumah sakit”

“Nne?” Ucap yoona heran

Kita akan carikan kakak untuk eunbi, dan aku ingin kau yang memilihnya”

“Jinjja?” Ucap yoona kini terkejut

Geurom… agar kita adil

“Ah ya, bagaimana kalau kita beritahu ini pada yul eonnie” ucap yoona kembali

Ah kau benar yoong,

kajja

Yoona pun kembali membuka ponselnya mulai menekan panggilan video pada eonnie nya yang masih berada di jepang itu

…………………..

Yuri tengah berdiri didepan sebuah gedung cukup besar yang terlihat masih dalam tahap pembangunan

Bagaimana?” Ucap amber menghampirinya

Cukup cepat” ucap yuri tersenyum senang

Aigoo.. apa kau begitu senang eoh?!”

“Tentu saja, dengan begitu kita akan segera pindah dan aku bisa cepat pulang berkumpul dengan keluargaku”

Arra… aku juga merindukan hyunie” ucap amber “ah ya, sudah memasuki jam istirahat, kau ingin kembali ke kantor?”

“Aku akan makan diluar, kau ingin ikut?”

“Masih ada beberapa hal yang harus diurus”

Yah, kau juga butuh istirahat, jangan lewatkan waktu makan siangmu”

“Arasso sajangnim.. kau tenang saja, kkah pergilah makan” ucap amber mendorong yuri hingga berhenti dihadapan mobilnya

Kau yakin tak ingin ikut?” Ucap yuri meyakinkan kembali

Nne.. kkah pergilah”

Yuri pun mengangguk dan menasuki mobilnya, ia melihat amber sudah kembali memasuki gedung yang tengah dibangun itu

Namun saat dirinya hendak menghidupkan mesin mobil, tiba tiba ponselnya berbunyi menerima sebuah panggilan masuk

Ia melihat nomor baru tertera pada panggilan itu

Yoboseyo?” Ucap yuri setelah mengangkatnya

“…….. yuri?” Ucap seorang yeoja, ia sempat terdiam setelah teleponnya terangkat dan terdengar sedikit ragu

Nne, nuguseyo?”

“Em… ini aku, hyomin, apa kau masih mengingatku?”

“Ah hyomin-shi! Nne, tentu saja aku mengingatmu”

“Apa aku mengganggumu yul?”

“Aniyo, aku baru saja akan pergi makan siang”

“Apa kau masih berada di fukuoka?”

“Nne”

“Kebetulan, kajja kita bertemu”

“Baiklah, berikan alamatmu aku akan menjemput”

“Huh? An..andwae, biar aku menggunakan taksi saja”

“Yah andwae, kau seorang aktris, lagipula aku tahu restoran yang aman dari para paparazzi”

“Baiklah, akan aku kirimkan alamatnya”

“Nne…” ucap yuri segera menutup teleponnya

Tak berapa lama ia pun menerima pesan masuk berisi sebuah alamat yang dikirimkan oleh hyomin, tanpa menunggu lama ia segera menginjakkan gas menjemput yeoja itu

1 jam kemudian setelah menjemput, keduanya kini telah tiba disebuah pedesaan, yuripun memarkirkan mobilnya didepan sebuah kedai yang cukup besar

Mengapa kemari yul?” Ucap hyomin heran

Dulu aku sempat akan membangun perusahaanku di daerah sini, saat itu aku menemukan kedai sushi yang sangat lezat”

“Di kedai ini?”

“Nne, wae? Apa kau tak suka? Kalau begitu kita cari tempat lain lagi”

“An..andwae… aku tak keberatan yul, jinjja”

“Ah ya aku baru sadar kalau kau seorang aktris papan atas”

“Yah, jangan berkata seperti itu, aku juga dulu berasal dari desa” ucap hyomin membuat keduanya tertawa

Baiklah, kajja” ucap yuri keluar dari mobil diikuti hyomin

Kini keduanya tengah menikmati berbagai makanan jepang yang telah dihidangkan itu

Bagaimana?” Tanya yuri sembari mengunyah makanannya, ia melihat yeoja dihadapannya itu mengangguk

“Kau benar yul, aku sangat menyukainya, terlebih suasana disini begitu sejuk”

“Maja..”

“Lalu? Mengapa tak jadi membangun perusahaan disini yul?”

Sejujurnya aku menyukai daerah ini, tapi karena lahan ladang yang akan ku beli merupakan mata pencaharian masyarakat sini, aku tak jadi membangunnya”

“Hmmm…” gumam hyomin kembali menganggukan kepalanya

Wae?”

“Yah kwon yul, sekarang aku sudah mengetahui tentangmu”

“Nne?” Ucap yuri belum mengerti

Aku begitu terjekut saat melihatmu diatas panggung beberapa hari yang lalu, mengapa aku baru tahu bahwa kau seorang ceo ternama”

“Hahaha aku rasa itu tak penting hyomin-shi”

“Aniyo, aku begitu kagum padamu”

“Wae? Aku hanya orang biasa”

“Yah, aku telah membaca buku tentangmu”

“Jinjja? Hahaha aku jadi malu”

“Aigo… kau benar benar unik” ucap hyomin menggelengkan kepalanya

Dan saat itu ponsel yuri berdering menerima sebuah panggilan video, ia tersenyum begitu melihat nama yang tertera pada layar ponselnya

Hey yoong…” sapa yuri begitu melihat wajah adiknya

Hey yul..” sapa jessica yang tiba tiba muncul disamping yoona

Oh? Hey sica… aigoo… rupanya kalian sedang berkencan, odiga?”

“Kami sedang berada di taman dekat sungai han, pagi tadi aku sudah membawa jessica ke rumah sakit”

“Bagaimana hasilnya?”

Aku dan kandunganku baik baik saja yul”

“Ah syukurlah, apa jenis kelaminnya sudah diketahui?”

“Kami tidak ingin mengetahuinya sampai persalinan nanti, tapi kami sudah memberinya nama”

“Jinjja? Beritahu aku jebal…”

Kwon eunbi, jessica yang memilihkannya, bagaimana?”

“Eunbi? Nama yang bagus, kapan uri eunbi lahir?”

“Masih sekitar 1 bulan lagi, yah kapan kau pulang eoh??”

Hahaha secepatnya, aku akan pulang sebelum eunbi lahir, tenang saja”

“Syukurlah, ah ya apa kami mengganggu waktu kerjamu?”

Aniyo.. aku sedang makan siang”

“Ah.. syukurlah, bogoshippo…” ucap jessica

Aku juga sangat merindukan kalian”

“Yul, mian lama tadi bajuku tak sengaja tersiram” ucap hyomin yang baru kembali dari toilet

Gwaenchanna?”

“Nne..”

“Omo nugu? Suaranya bukan seperti amber” ucap jessica yang mendengar percakapan mereka

Omo! Tiffany eonnie?!” Timpal yoona

Yah, aniyo…” ucap yuri, iapun segera memutar mode kamera sehingga memperlihatkan sosok hyomin

Aku bersama teman baruku” ucap yuri kembali “dia adikku dan istrinya” lanjutnya pada hyomin

Oh.. anyeonghaseyeo” sapa hyomin

Omo! T-ara!” Ucap jessica terkejut

Aniyo… hanya hyomin

Ah… jadi ini kenapa dulu aku bertanya tentang t-ara yul” ucap jessica

Nne?” Guman hyomin

An..aniyo hehe jangan didengarkan” ucap yuri tertawa gugup

Aigo.. ternyata uri eonnie sedang berkencan, sepertinya hatimu sudah baik baik saja sekarang” ucap yoona

Yah.. anni.. kami hanya makan siang bersama”

“Arasso, sering sering saja makan bersama” goda yoona membuat jessica ikut tertawa

Yah..!!”

“Baiklah kalau begitu kami pulang dulu yul, kkah lanjutkan kencan kalian, bye..” ucap jessica mengakhiri video call nya dengan yuri

Yaish…!! Menyebalkan” rutuk yuri

Kalian lucu sekali yul” ucap hyomin tertawa kecil

Oh haha mianhae kalau kau tak nyaman, mereka memang selalu menyebalkan”

“Gwaenchanna… kita memang sedang berkencan bukan? Hehe” ucap hyomin sementara yuri hanya ikut tertawa

“By the way, apa hatimu sedang tak baik yul?”

“Huh? Aniyo…”

Lalu siapa tiffany yang adikmu maksud?” Tanya hyomin membuat yuri terkejut

Arasso, aku tak akan memaksamu” ucap hyomin kembali saat melihat yuri hanya terdiam

Dia mantan kekasihku” ucap yuri kembali mengangkat wajahnya tersenyum simpul

Aigo… apa dia begitu berarti? Kau langsung terlihat sedih”

“Hahaha aniyo aku baik baik saja jinjja”

“Tapi mengapa harus berpisah? Aku rasa dia akan rugi telah melepaskan orang sepertimu”

“Hahaha yah, mengapa kau begitu mudah mengatakan itu, aku tak sebaik yang kau pikirkan”

“Heol… bahkan kau masih saja merendah”

“Aniyo…”

Hmm… aku rasa aku tahu mengapa kalian berpisah” ucap hyomin memperhatikan yuri begitu lekat

Nne? Wae?”

“Bahkan kau tak menyadarinya, kau terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai tak memperhatikan dirimu sendiri”

Nne?” Ucap yuri masih belum mengerti

Aigoo…” ucap hyomin menggelengkan kepalanya, ia pun segera berdiri mengambil tasnya dan kunci mobil milik yuri “kajja kita membuat mantanmu menyesal telah melepaskanmu” lanjutnya sambil menarik tangan yuri yang masih tetlihat bingung

…………………

Sementara itu yoona dan jessica kini dalam perjalanan pulang

“Daebak! Aku benar benar tak menyangka dengan yul eonnie” ucap yoona masih terlihat excited

Hmm… begitulah” ucap jessica yang sedang mengingat kembali dulu yuri selalu menanyaksn tentang girl group t-ara itu

Tapi apa yul eonnie benar benar telah melupakan tiffany eonnie”

“Dia bahkan tak pernah menghadiri konsernya selama disana”

“Jinjja? Heoll…” ucap yoona terkejut

Aku rasa yul memang sudah berubah sekarang”

“Hmm… aku harap eonnie akan kembali bahagia, dengan siapapun itu” sementara jessica hanya mengangguk walaupun hatinya masih berharap yuri dan sahabatnya akan kembali bersama

Ga tau kalau harapan para readers wkwk

TBC

We Are Different Part 20

picsart_02-21-08-46-28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

Beberapa bulan yang lalu di kantor

Seohyun baru saja tiba dan baru memasuki lift. Namun saat pintu lift mulai menutup tiba-tiba seseorang berlari kearahnya

“hyunie-ah!!! Chankkaman!!” Teriak yeoja itu hingga ia berhasil memasuki lift setelah seohyun menekan tombol buka

“Aigoo… hyuna-yaa kau mengagetkanku saja, kenapa buru-buru, ini masih terlalu pagi” ucap seohyun

“hyuni-ah, ini penting! Apa kau datang sendirian?”

“Nne”

“Apa hari ini yul eonnie datang ke kantor?”

“Emmm… sepertinya datang, tapi mungkin siang atau sore, memangnya ada apa?”

“apa telah terjadi sesuatu padanya?”

“Huh? Maksudmu?” Tanya seohyun masih belum mengerti

“aku dengar yul eonnie berpisah dengan kekasihnya, apa itu benar?”

“Hemmm… Iya”

“Omo!!!” Ucap hyuna terkejut

“Waeyo??”

“Emm… sepertinya ini karena salahku, ah ottokhae…” ucap hyuna terlihat ketakutan dan merasa sangat bersalah

“Yah, apa yang terjadi? Mengapa kau mengatakan begitu?” Tanya seohyun, keduanya kini sudah memasuki ruang kerja asisten yuri itu

“Sebenarnya… beberapa hari yang lalu tiffany eonnie datang ke kantor ini”

“Lalu?”

“Saat itu aku belum tahu kalau dia adalah kekasih yul eonnie, waktu itu aku baru satu bulan bekerja disini”

“yah ceritakan padaku ppali…”

“Aku melihat eunjung sedang berbincang dengan tiffany eonnie, aku menghampiri eunjung untuk membicarakan tentang postinganmu dan rumor kedeketanmu dengan yul eonnie, saat itu aku terlalu excited tanpa tahu kalau yeoja yang sedang berbicara dengan eonjung adalah tiffany kekasih yul eonnie”

“Mwo?? Yah, lalu apa yang terjadi selanjutnya?”

“Aku diberi tahu eunjung, dan tiffany langsung meminta ponselku yang sedang memperlihatkan akun snsmu, dia melihat foto yang kau posting saat berada di toko cincin bersama yul eonnie”

“Ige mwoyaa…??!!! Jadi karena masalah itu?” Ucap seohyun semakin terkejut, karena ia masih ingat sehari setelah yuri membeli cincin, hubungan mereka malah berakhir

“S…ssepertinya begitu, karena tiffany eonnie langsung pergi setelah melihat foto itu”

“Yaish…! Yah, mengapa tak memberitahu dari kemarin?”

“mianhae… saat itu aku tak menyangka jika itu menimbulkan masalah besar karena aku lihat yul eonnie terlihat baik baik saja”

“Yaish… dia hanya menyembunyikan kesedihannya”

“maafkan aku, aku benar benar merasa bersalah…” ucap hyuna menundukan kepalanya

“Gwaenchanna… kkah kembalilah bekerja, biar aku saja yang menjelaskannya” ucap seohyun yang sudah mengerti sifat hyuna

“omo terimakasih banyak hyuni-ah… aku mohon jangan pecat aku”

“Haishh… tidak akan separah itu” ucap seohyun menjitak pelan kepala hyuna

Akhirnya hyuna bisa kembali bekerja dengan tenang, sementara seohyun kembali terdiam memikirkan apa yang telah dibicarakan hoobae nya itu

“Jadi karena itu mereka berpisah” ucap seohyun menopang dagunya, ia memikirkan kembali saat pertama bertemu dengan tiffany di taman, dan beberapa kali saat mereka bertemu ketika dirinya bersama yuri. Sifat tiffany sedikit berbeda namun saat itu ia belum menyadarinya karena melihat yuri yang terlihat bersikap biasa saja

………………

………………

Jessica memasuki sebuah apartemen dimana yuri tinggal, sebelumnya yuri telah menyerahkan rumah besar miliknya pada yoona dan jessica dengan alasan tidak ingin mengganggu rumah tangga dan masa bulan madu mereka berdua. Dengan kejadian yang telah menimpa dirinya dengan tiffany pula yuri memilih menyendiri untuk sementara waktu dan Kini yuri telah 6 bulan tinggal di apartemen itu.

*tingtong* jessica menekan bel pintu apartemen dan tak butuh lama sebuah suara keluar dari speaker pintu

“Nuguseyeo?”

“Yul, ini aku jessica, nomormu sangat sulit dihubungi jadi aku memutuskan untuk datang kemari, apa aku mengganggumu?”

“Aniyo, masuklah” ucap yuri

*piipp* pintupun terbuka setelah terdengar bunyi

Begitu masuk, ia melihat yuri yang juga berjalan menyambutnya

“Hey, lama tak bertemu” ucap yuri memeluk jessica

“Tentu saja, apalagi kau tak pernah mengunjungi rumahmu, nappeun!!”

“Hehehe mianhae, aku terlalu sibuk, bagaimana kabarmu dan yoong?”

“Alasan klasik, aku dan yoona baik baik saja, kami baru pulang dari LA satu bulan yang lalu”

“Huh? Mengapa aku tak tahu”

“Itu karena kau sangat sulit dihubungi dan ditemui babo, kemana saja huh?”

“Aku… seperi biasa bekerja”

“Huh menyebalkan”

“aku baru saja membuka cabang perusahaanku di jepang dan busan, jadi aku jarang berada di seoul”

“Omo? Jadi selama ini kau di jepang?”

“Hanya beberapa bulan, selebihnya aku mengurusi perusahaan disini”

“Aigo… kau benar benar seorang pekerja keras, tapi Setidaknya kau memberitahu kami, kau pikir aku siapa huh? Kau juga harus memikirkan tubuhmu, kau sangat kurus sekarang yul, apa kau menjaga kesehatanmu?”

“Aigoo cerewet sekali” gumam yuri

“Mwoya?!!!”

“Aniyo hehehe mian” ucap yuri tertawa mengacungkan tanda peace nya

“Yah, kemarilah” ucap jessica merentangkan kedua tangannya segera memeluk yuri kembali

“Huh? Wae gerae?” Ucap yuri heran

“Yul, maafkan aku soal pertengkaran kita waktu itu sehingga hubungan kita merenggang” ucapnya kembali

“Gwaenchanna, lagipula aku sudah tak memikirkannya, itu semua salahku sica, mianhae aku terlalu emosi”

“Aku pikir selama berbulan bulan ini kau ingin menghindariku karena marah”

“Aniyo… aku benar benar sibuk mengurusi perusahaanku”

“Hemmm…” gumam jessica menghela nafas

“Waeyo?”

“Yul, kajja kita luruskan sekarang” ucap jessica

“Maksudmu?”

“Yul, aku tahu sampai sekarang kau masih belum mengerti mengapa tiffany seperti itu padamu”

“Nne? Jadi… selama ini kau sudah tahu?”

Jessicapun menjawabnya dengan menganggukan kepala

“Mwo? Mengapa kau tak memberitahuku dari awal?”

“Karena aku pikir kau bisa mencari tahunya sendiri dan menyelesaikan masalah kalian tanpa memperlibatkan orang lain”

“Hemm… kau benar, aku terlalu bodoh” ucap yuri kembali menundukkan wajahnya “tapi bisakah kau beri tahu aku?”

“Tiffany menganggapmu berselingkuh dengan asistenmu”

“Mwo? Wae? Kau tahu sica aku tidak…”

“Nne nne aku tahu yul aku tahu, tapi dengarkan aku dulu arra?” Potong jessica dan yuri pun mengangguk

“Aku tahu kau pasti akan mengatakan bahwa kau tak berselingkuh dan aku percaya itu, tapi tidak bagi tiffany” ucap jessica

“Kau memiliki kebaikan yang luar biasa dan sangat ramah terhadap siapapun salah satunya pada seohyun, tak ada yang melarangmu untuk berbuat kebaikan pada siapapun tapi kau juga harus memikirkan perasaan tiffany, aku yoona taeyeon atau siapapun orang terdekatmu mungkin menganggap hal itu hal yang biasa tapi bagi orang lain? Bagi tiffany? Kau begitu dekat dengan seohyun, karena kau sudah menganggapnya sebagai adik, tapi tiffany? Apa dia tahu? Yang dia tahu hanya apa yang dia lihat bukan apa yang dia dengarkan yul”

“Begitu ya” ucap yuri terdiam menatap kosong

“Kau dan tiffany adalah sahabatku, aku tidak akan memihak pada siapapun tentang masalah kalian, tapi aku percaya kalian bisa mengatasi masalah ini yul”

“Nne, tapi semuanya sudah terlambat dan berakhir sica”

“Lalu? bukankah bisa diperbaiki lagi yul?”

“aniyo, aku mencoba tak memikirkan hal itu lagi”

“Nne??” Gumam jessica merasa heran

“Tak perlu membahas yang sudah berlalu, lihatlah aku sudah baik baik saja sekarang” ucap yuri kembali tersenyum

Jessica terdiam sejenak hingga kemudian ia tersenyum

“Arasso, maafkan aku yul”

“aniyo, aku berterima kasih padamu sica-yaa, kau memang sahabat terbaikku”

“Kau sudah makan? Kebetulan aku membawa makanan untukmu” ucap jessica memperlihatkan bungkusan besar yang ia bawa

“Woah, daebak.. kajja kita makan” ucap yuri segera membawanya ke ruang makan dan mulai menatanya

“Kau tak pergi ke kantor hari ini”

“Tidak, aku baru saja tiba dinihari tadi, kau datang di waktu yang tepat sica-yaa”

“Aigo.. jadi kalau aku tak kemari kau tak akan makan huh?”

“Aniyo.. aku akan makan setelah melanjutkan tidurku hehehe, ah ya bagaimana kabarmu dan adikku?”

“Kami semua baik baik saja, krystal terus menanyakanmu”

“Jinjja? Kalau begitu biarkan saja aku menikah dengan adikmu hehehe”

*pletakkk!!!* sebuah jitakan cukup keras pun mendarat sempurna pada kepala yuri

“Yah, kau gila huh? Aku tak akan pernah merestuinya!”

“Waeyo..” ucap yuri mempoutkan bibirnya sambil tangannya masih mengusap kepalanya yang terasa panas oleh jitakan jessica

“Kau sama saja menyebalkannya dengan adikmu, kkah makanlah” ucap jessica begitu selesai menata makanannya diatas piring

Keduanya pun menikmati makan siang bersama yang sedikit telat itu

“Kemana adikku? Tumben tak ikut”

“Tidak, dia di restoran”

“Kalian baik baik saja kan?”

“Tentu saja, ah ya yul aku ingin memberitahukan sesuatu padamu”

“Apa?” Ucap yuri yang masih menikmati makanannya

“Kau tahu kalau taeyeon dan sunny memiliki seorang bayi?”

“Nne, taeyeon kemarin memberitahuku”

“Kau tahu, mereka baru saja menikah 3 bulan dan sekarang sudah memiliki bayi”

“Itu karena mereka mengadopsinya dari sebuah panti asuhan, kenapa kalian tak melakukannya?”

“Itu dia masalahnya”

“Wae?”

“Aku sudah membicarakan hal ini beberapa bulan yang lalu pada yoona, tapi sepertinya dia tak menyukainya”

“jinjja? Aku rasa yoona sangat suka dengan anak kecil”

“Nne, tapi aku ingin seorang bayi yang lahir dari rahimku” ucap jessica membuat yuri hampir tersedak

“Huh, bahkan ekspresimu juga seperti itu” ucap jessica kembali dengan wajah cemberutnya

“Aku hanya terkejut”

“Lalu? Apa kau setuju?”

“Emmm… aku setuju saja, aku akan selalu mendukung keputusan kalian, lalu bagaimana dengan yoong?”

“Hemmm…” jessica hanya menghela nafas dengan wajah tak semangatnya

“Waeyo?”

Flashback

Jessica membuka kedua matanya saat cahaya matahari menembus kelopak matanya dari sela sela jendela

Ia melihat jam digital disampingnya sudah menunjukkan pukul 7 pagi

“Omo, tumben sekali” gumamnya, ia pun terbangun dan duduk diatas tempat tidur

Jessica tersenyum saat melihat wajah tidur yoona yang begitu tenang itu, sesaat iapun menaruh telapak tangannya diatas pipi yoona

“Yoong, ireonna… sudah pagi” ucapnya dengan nada lembut

Sementara sosok yang tengah dibangunkanpun perlahan membuka kedua matanya

“Hemm… masih pagi, kajja 5 menit lagi” ucap yoona menarik tangan jessica hingga kembali berbaring dan yoona segera memeluk tubuh naked jessica yang hanya dibaluti selimut itu

“Yah, dasar nakal” ucap jessica mencubit hidung yoona

“Aku masih lelah, biarkan aku memelukmu 5 menit lagi” ucap yoona kembali memeluk jessica dan meletakkan kepala jessica diatas dadanya

Jessicapun akhirnya memeluk yoona namun kedua matanya tak terpejam

“Yoong”

“Hmmm…?”

“Tidak kah rumah ini terasa sepi?”

“Aniyo, aku masih bisa mendengar tukang kebun memotong rumput dan merapikan tanaman”

“Yah, bukan itu maksudku” ucap jessica mengangkat wajahnya menatap yoona

“Arasso, nanti kita akan mencarinya” ucap yoona yang sudah memahami arah pembicaran jessica

Yoonapun terbangun dan duduk menyandar pada punggung tempat tidur diikuti jessica yang duduk disampingnya

“Wae geurae?” Tanya yoona yang melihat jessica terlihat masih terdiam

Yeoja itupun menyandarkan kepalanya diatas pundak yoona

“Yoong, aku ingin merasakan menjadi seorang ibu”

“Arasso… nanti kita akan..”

“Aku ingin merasakan tendangan kaki mungil bayi didalam perutku” potong jessica membuat yoona tercekat

Keduanya pun saling pandang satu sama lain, yoona bisa melihat kesungguhan dan harapan dari tatapan jessica yang seolah memohon padanya namun ia hanya bisa terdiam

“Bagaimana menurutmu?” Tanya jessica melepas keheningan di ruangan itu, matanya masih terus memohon menatap kedua mata yoona

“Arasso..” ucap yoona dengan nada pelannya namun kemudian tersenyum

“Meskipun kau sangat cantik tapi aku harap kau bisa bersikap seperti seorang ayah pada anak kita nanti” ucap jessica memeluk yoona kembali

“Nne…” gumam yoona

“Gomawo yoong, i love you” ucap jessica mendekatkan wajahnya dan mencium bibir yoona

Sementara yoona hanya terdiam sambil membalas ciuman jessica namun dengan tatapan kosongnya

Flashback End

“Lalu? Apa yang salah dengannya? Bukankah yoong juga setuju?”

“Nne, setelah itu kami pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi dan dokter menyarankanku untuk mengikuti program bayi tabung seperti yang aku harapkan, saat melakukan tes kesehatan tubuhkupun hasilnya aku diperbolehkan melakukannya”

“Kau sudah memulainya?”

Jessica pun menganggukan kepalanya, namun pandangannya justru berubah sendu

“Waeyo?”

“Program ini sudah berlangsung 2 bulan dan semenjak itu sikap yoona sedikit berubah”

“Berubah bagaimana? Yah, bukankah kau psikolog, kau mungkin tahu alasannya”

“Aniyo… hanya sikap dia yang sulit aku tebak, dia begitu manis dan padaku seperti biasanya namun aku masih merasakan hal yang sedikit ganjal padanya”

“Mungkin itu hanya pengaruh dari program itu, jangan khawatir yoona pasti akan bahagia juga”

“Hemm… aku harap begitu”

tiba tiba bel apartemen yuri pun kembali berbunyi

“Yuri-shi, anda mendapatkan kiriman” ucap seseorang yang dikenali yuri sebagai penjaga apartemen itu

“Oh nne” ucap yuri segera membuka pintu dan menerima paket berbentuk sebuah amplop besar itu, iapun membawanya kembali menghampiri jessica

“Apa itu?”

“Molla..” ucap yuri yang juga tak tahu, iapun membuka amplop itu dan mengambil isinya yang berupa sebuah undangan

“Huh?” Gumam yuri masih merasa heran begitu membaca isi undangan itu

“Apa isinya?” Tanya jessica yang ikut penasaran

“Aku diundang dalam acara pertemuan seluruh CEO di korea selatan dan… aneh sekali”

“Wae geurae?”

“Namaku masuk kedalam nominasi CEO Muda terbaik 2018”

“Aigoo… daebak!! Yah, kau memang pantas masuk kedalam nominasi itu”

“Nne? Apa kau tahu acara itu?”

“Tentu saja, aku pernah menontonnya tahun lalu, dan aku rasa ayahmu juga mendapat penghargaan, yah apa kau belum pernah datang ke acara itu?”

“Tahun lalu aku memang sempat diundang tapi saat itu aku masih di perusahaan ayahku jadi aku berpikir untuk apa aku ikut”

“Yaish dasar bodoh, berarti nanti kau harus datang, itu acara untuk orang orang penting di negara ini”

“Haah… aku malas” ucap yuri

“Bagaimana kalau seandainya nanti kau yang terpilih? Aku rasa perusahaanmu cukup terkenal”

“Benarkah? Aku bahkan tak menyadarinya”

“Itu karena kau hanya bekerja dibalik layar, setiap aku lihat acara acara berita yang selalu meliput perusahaanmu selalu amber yang menjadi juru bicara, yah kalau begitu nanti orang orang tak akan tahu siapa dalang dibalik kesuksesan perusahaan mu itu”

“Huh, itu tak penting, hanya akan membuat seseorang menjadi merasa paling tinggi, aku tak seperti itu”

“Arasso… haish, sangat sulit berdebat dengan yeoja alot sepertimu, makanya lekaslah menikah!!”

“Untuk itu.. berikan adikmu untukku hahahah”

“Yah!! Kau ingin mati huh?!!” Teriak jessica namun yuri sudah terlanjur kabur memasuki kamar mandi sebelum jessica menerkamnya

…………….

Sementara itu Tiffany sedang duduk terdiam menatap keluar apartemennya dari jendela. Kini ia telah tinggal di apartemen milik flowers entertainmen tempat dimana para artis maupun aktor dibawah naungan agensi itu tinggal

Mau tidak maupun tiffany juga harus tinggal disana karena sudah bagian dari mereka, meskipun ia lebih nyaman tinggal diapartemennya sendiri

“Mengapa waktu begitu cepat berlalu” gumamnya saat tak terasa dirinya sudah 6 bulan menjadi seorang penyanyi pendatang baru dan secepat itu juga namanya sudah dikenal oleh masyarakat korea selatan

Namun saat itu ponselnya berbunyi menerima panggilan

“Yoboseyo”

“Fany-ah kau dimana?”

“Huh? Sunbae” ucap tiffany kembali menatap layar ponselnya, ia baru menyadari jika henry yang meneleponnya “aku sedang di apartemen”

“Bisakah kau datang ke studio”

“Nne? Bukankah jadwal latihanku nanti sore”

“datang saja, aku akan menunggumu, arra?”

“Arasso, aku segera kesana” ucap tiffany mengakhiri percakapannya

Tiffany segera menghampiri kaca merapikan dandannya, begitu selesai ia segera mengambil tas dan menuju studio

Begitu sampai ia sudah melihat henry sedang duduk menunggunya bersama para karyawan perusahaannya

“Sunbae, ada apa?”

“Ah kau sudah datang, kemarilah ada yang ingin kami bicarakan, ada kabar baik untukmu”

“Nne?”

“Fany-ah, besok malam akan ada acara pertemuan dan ada penghargaan awards para CEO perusahaan, aku akan mengajakmu untuk ikut mengisi acara, otte?”

“Nne? Waeyo?”

“Yaish, kau seharusnya senang karena yang menontonmu nanti adalah orang orang penting di negara ini, terlebih aku ingin ditemani olehmu jika aku menerima awards nanti, aku masuk nominasi CEO muda terbaik tahun ini”

“B…baiklah, tapi aku khawatir sunbae”

“Percayalah padaku, kau sudah sukses saat konser debutmu di seoul dan bulan depan kau akan debut di jepang, itu bukanlah waktu yang lama fany-ah, artinya kau sudah banyak disukai dan memiliki banyak penggemar hanya dalam waktu yang singkat, jadi jangan khawatir”

“Nne, arasso sunbae” ucap tiffany

……………………

Di restoran

Yoona beserta para pelayan restoran miliknya begitu sibuk melayani para pengunjung yang cukup ramai seperti biasanya itu

Hingga ia tak menyadari salah satu pengunjung yang baru saja duduk terus tersenyum memperhatikannya

“Yah, tumben kau serius begitu” ucap orang itu saat yoona berjalan melewatinya

“Omo! Yah! Sooyoung-ah!! Mengejutkanku saja” ucap yoona saat tahu itu adalah sahabatnya

Keduanya pun saling berpelukan

“Lama juga tak bertemu”

“Eung! Kau juga sombong sekali semenjak menjadi dirut perusahaan eonniemu” ucap yoona mempoutkan bibirnya

“Hahaha apa boleh buat, aku harus menggantikan posisi eonniku yang pergi berbulan madu, lagipula kita tak bertemu hanya 3 bulan saja”

“Yaish!! Itu sangat lama, itupun kita bertemu hanya pada saat pernikahan taeyeon dan sunny eonnie”

“Aku selalu kemari, kaunya saja yang selalu tak ada disini setiap aku datang”

“Hmm… kau kan tahu sekarang aku sudah menikah”

“Hahaha… maja… bagaimana bulan madumu?”

“Mengesankan” ucap yoona tersenyum senang “setiap hari hampir seharian full kami berada di dalam kamar terus hehehe”

“Aigoo… aku jadi geli memikirkannya” ucap spoyoung bergidik membuat keduanya kembali tertawa

Hingga seseorang menghampiri membawakan nampan berisi 2 gelas jus dan beberapa piring makanan cemilan

“Huh? Kau disini lagi?” Ucap sooyoung begitu melihat orang yang dikenalnya itu, krystal

krystal hanya tersenyum simpul mengangkat kedua alisnya, iapun kembali berlalu begitu selesai menaruh semua yang berada di nampan itu ke meja

“Dia baru tiba 1 bulan yang lalu, kemarin pulang hanya mengurusi berkas berkas kepindahan kuliahnya, dan untuk sementara dia bekerja disini” ucap yoona sementara sooyoung hanya mengangguk

“Yah, bukankah ini masih jam kerja kantor? Mengapa kau ada disini” ucap yoona kembali

“Aku bosan” ucap sooyoung kembali meminum jus kesukaannya itu “ah ya, kemana istrimu? Aku tak melihatnya sedari tadi”

“Dia sedang menemui eonnie ku”

“Yul eonnie sudah berada disini? Yah, eonniemu itu sangat luar biasa” puji sooyoung

“Dia melakukan itu untuk melupakan tiffany eonnie”

“Move on yang sangat positif, tapi bukankah tiffany cinta matinya”

“Molla… aku rasa dia sudah baik baik saja sekarang”

“Baguslah, tapi kenapa denganmu?”

“Naega? Waeyeo?” Ucap yoona heran

“Wajahmu kusut, kau selalu begadang?”

“Begitulah, aku mengalami insomnia”

“Wae geurae? Bukankah kau bilang sangat senang sampai tak mau keluar dari kamar?”

“Yah, itu beberapa bulan yang lalu saat masa bulan madu”

“Lalu? Apa sekarang tak pernah melakukannya lagi?”

“Tidak, sudah 2 bulan ini kami tak pernah melakukannya”

“Wae?”

“Sica menginginkan anak”

“Ah… begitu, wajar saja… kalian sudah 6 bulan menikah, eonnieku juga begitu”

“Lalu?” Tanya yoona

“Lalu apa? Mengapa jadi kau yang bertanya”

“Apa sunny eonnie menginginkan kehamilan?”

“Aniyo, mereka sudah mengadopsi seorang bayi dari panti asuhan, tapi mereka masih berada di pulau jeju sekarang”

“Hmmm… begitu ya”

“Waeyo? Jessica menginginkan hamil?” Tanya sooyoung sementara yoona menjawabnya dengan mengangkat kedua alis menandakan iya

“Lalu?” tanya sahabatnya kembali

“Dia sudah membicarakannya dari beberapa bulan yang lalu, aku hanya mengiyakan, aku selalu rutin mengantarnya ke rumah sakit tapi hatiku masih belum bisa sejalan”

“Aku mengerti, tapi meskipun dia terlahir sebagai bayi tabung, kau tetap orang tuanya”

“Tapi aku belum rela youngie-ah, kau tahu aku sangatlah anggun dan berkharisma, jessica sangat cantik seperti princess, bagaimana kalau nanti anakku justru lebih mirip sang penabur benihnya? Akhh..!! Aku tak bisa membayangkannya!!” Ucap yoona mengacak acak kepalanya

“Hahaha kalau begitu cari saja dulu pria tampan yang mau menyumbang spermanya”

“Yah!!!” Teriak yoona ingin rasanya memukul sahabatnya itu

“Hahaha arasso mianhae… hanya bercanda”

“Yaish! Dasar nappeun!! Tak memahami hati dan perasaanku!!” Ucap yoona membuang muka memasang wajah ceberutnya

“Aigoo… chagiya… gwaenchana gwaenchanna…” ucap sooyoung mengusap lembut kepala yoona

“Kau tak ingin memberi solusi?”

“Hmm… ingin, tapi aku tak tahu yoong” ucap sooyoung mengangkat kedua pundaknya

“Yaish…”

“Terima saja, mau bagaimana lagi? Tak ada yang bisa melawan dan merubah takdir yang seperti itu”

“Hhaahh…” gumam yoona terlihat sedikit depresi

“Kapan pembuahan dan pemindahannya dilakukan?”

“Dalam waktu dekat ini” ucap yoona menundukkan kepalanya

Sooyounng hanya terdiam menepuk lembut pundak sahabatnya, ia sendiripun bingung apa yang harus dilakukan

……………..

Beberapa hari kemudian, Tiffany tengah berdiri menatap dirinya sendiri didepan sebuah cermin besar didalam ruang rias

*toktoktok*

“Fany-ah, apa kau sudah siap?” Ucap henry dibalik pintu ruangan itu

“Nne sunbae” ucap tiffany segera keluar menghampiri henry

Dan seketika henry pun terpaku begitu melihat sosok tiffany yang terlihat sangat anggun dengan balutan dress putih yang dipakainya

1451467941_1045275.jpg

“Waeyo sunbae? Apa aku terlihat aneh?”

“Oh.. emm… an.. anniyo, kau sangat cantik” puji henry dengan gugup “kajja” ucap henry dan mobil yang membuawa keduanya pun melaju menuju sebuah gedung dimana acara ajang penghargaan para CEO sukses se korea selatan

Tak butuh waktu lama keduanya pun tiba di gedung itu, mereka disambut para fotografer dan wartawan yang berbaris menyambut mereka saat berjalan diatas red carpet

“Omo!” Gumam tiffany terlihat terkejut

“Wae? Kau pasti gugup”

“Nne, sangat mewah sekali sunbae”

“Tentu saja, mereka adalah para tamu penting, tetaplah tersenyum dan jangan pernah jauh dariku arra?”

“Nne sunbae” ucap tiffany, namun ia terkejut ketika henry mengambil tangan kanannya kemudian dikalungkan pada lengan milik namja itu

Hingga seseorang menghampiri mereka

“Henry-shi kami akan mengantarkan tiffany-shi ke ruang tunggu artis untuk persiapan” ucap namja itu

“Oh nne” ucap henry, ia pun berbali menghadap tiffany “kkah pergilah, berikan penampilan yang terbaik arraso?”

“Nne ttapi… aku khawatir”

“Gwaenchanna… semua akan baik baik saja” ucap henry menepuk kedua pundak tiffany “percaya padaku, kau pasti bisa” lanjutnya sambil tersenyum menatap yeoja itu

Tiffany pun tersenyum mengangguk, kini perasaannya kembali tenang dan ia akhirnya diantar oleh staf itu menuju ruang aktris karena ia merupakan salah satu aktris yang akan mengisi acara penghargaan itu

“Tiffany-shi, anda sangat cantik seperti bidadari” ucap staf itu

Kamsahamnida..”

“Sejujurnya saya sangat mengidolakan anda tiffany-shi”

“Kamsahamnida…” ucap tiffany yang masih terlihat kembali gugup

Hingga keduanya sudah tiba di depan pintu ruang khusus para aktris

“Silahkan tiffany-shi, aku akan pergi sebentar menemui atasanku”

“Oh nne, sekali lagi terimakasih telah mengantarku”

“Nne, aku juga sangat senang” ucap staff itu kemudian iapun pergi

Tiffany dengan gugup membuka pintu ruangan itu, ia tahu didalam pasti sudah ada beberapa artis lain yang juga menunggu untuk penampilan mereka.

Dan benar saja, begitu pintu dibuka ia melihat beberapa artis penyanyi bersama para perias yang juga melihat kedatangannya

Merekapun lang menyapa tiffany dengan ramah

“Omo!! Selamat datang eonnie! Aku tak menyangka bisa berada satu ruangan dengan mu” ucap salah satu member group penyanyi bernama hara, keduanya pernah bertemu dalam acara musik sehingga sudah saling mengenal

Tiffany pun membungkukan badannya membalas sambutan mereka

“Tiffany-shi, silahkan duduk” ucap salah satu perias “apa anda memerlukan riasan tambahan?”

“Oh? An.. anniyo, kamsahamnida aku rasa penampilanku sudah cukup” ucap tiffany ramah

“Anda benar tiffany-shi, jujur saja anda terlihat sangat anggun”

“Kamsahamnida..” ucap tiffany tersenyum malu

Ditengah kesibukan para atris dalam ruangan itu yang masih merias diri mereka, tiffany hanya duduk terdiam menatap layar TV yang cukup besar yang tengah menampilkan acara tersebut yang sudah dimulai, ia melihat beberapa artis lain mulai menampilkan kemampuannya menghibur para tamu undangan

Hingga seorang staf kembali masuk

“Tiffany-shi, anda akan tampil setelah ini, apa anda sudah siap?”

“Oh? Nne…” ucap tiffany segera berdiri

“Kajja aku antar”

Tiffany kembali berjalan menuju belakang panggung

“Mereka akan menampilkan 2 lagu lagi, anda bisa melakukan persiapan di ruang khusus itu” ucap staf itu menunjuk sebuah ruangan kecil kedap suara khusus untuk para penyanyi

“Nne baiklah, kamsahamnida” ucap tiffany segera memasuki ruangan itu

“Hufth… mengapa tidak sedari tadi saja aku disini” gumam tiffany

Iapun mengambil sebuah headphone dan mulai melakukan latihan olah vokal sebelum tampil

……..

Sementara itu sebuah mobil baru saja tiba didepan gedung, 2 orang yeoja tampak keluar dari mobil itu, taeyeon dan yuri

“Joseonghamnida kami terlambat” ucap taeyeon saat disambut staff bagian penyambut undangan, taeyeon pun menyerahkan kartu undangan miliknya dan milik yuri

“Tidak apa apa” ucap staf itu menerima kartu “ah dari kwon’s company, kajja saya antar” lanjutnya

Setetelah menyerahkan kunci mobilnya, kedua yeoja itupun berjalan mengikuti staf itu

“Yah, mengapa harus aku yang datang”

“Dasar bodoh, kau masuk kedalam nominasi, siapa tahu kau menang”

“Kau pikir ini perlombaan huh?”

“Tentu saja, akan sangat bangga saat mengalahkan perusahaan lain, kau akan populer, lagipula aku juga butuh udara segar”

“Maksudmu?”

“Yah, apa kau tak lihat nama nama artis yang akan datang mengisi acara ini? Mereka para girl group dan artis cantik yang akan menyehatkan mata”

“Aigoo… dasar hidung belang” ucap yuri menjitak kepala taeyeon

Hingga keduanya pun duduk bersama para tamu undangan lain, mereka terlihat fokus menonton penampilan salah satu grup yang sedang bernyanyi diatas panggung dan taeyeon yang baru tiba juga langsung terlihat excited menikmati penampilan mereka

“Aigoo… seksi sekali!! Wohooo juhketta!!!” ucap taeyeon terlihat senang menikmati pemandangan dihadapannya itu sesekali tubuhnya pun ikut bergerak mengikuti irama lagu
Berbeda dengan yuri yang mulai sibuk memainkan ponselnya sama sekali tak menikmati acara itu bahkan sampai suara bergemuruh ramai pun ia tetap tak terusik saat para tamu bertepuk senang melihat penampilan mereka berakhir

“Tiffany-shi, anda sudah siap?” Ucap para staf

“Nne..” ucap tiffany tersenyum, iapun mulai melangkahkan kakinya menuju panggung

ia melihat seketika para tamu kembali bersorak senang menyambutnya sampai ia beridiri ditengah tengah panggung

Para tamu kembali tenang saat musik mulai dimainkan dan tiffany dengan tenang mulai mengangkat mic nya dan menyanyikan lagu miliknya itu

“Omo!” Ucap taeyeon yang terdengar oleh yuri hingga yeoja itupun mengangkat wajahnya

Yuri tampak terkejut melihat sosok yang tengah berdiri diatas panggung itu yang mulai menyanyikan irama lagu

“Tiffany?” Gumam yuri terpaku memandang yeoja yang terlihat begitu anggun dimatanya itu

Yuri memang tak mengetahui jika tiffany menjadi salah satu penyanyi yang diundang untuk mengisi acara itu karena ia benar benar tak melihat nama nama yang tertera

Namun ia segera menggelengkan kepalanya

“Yah, karena ini kau memaksaku untuk datang huh?” Ucap nya menyenggol lengan taeyeon

“Tentu saja, yah seharusnya kau senang, dia terlihat sangat sangat cantik malam ini”

“Haish!!” Gumam yuri berdiri dan berjalan meninggalkan tempatnya

“Yah, odiga??” Ucap taeyeon namun tak dihiraukannya

Tiffany telah sukses menampilkan 2 lagu yang membuat para tamu bersorak senang dan semakin bertambah kini penggemarnya
Setelah membungkukan badannya tiffany berjalan meninggalkan panggung

“Sesuai harapan, kau sangat luar biasa” ucap henry yang sudah berdiri menyambutnya dibelakang panggung

“Mengapa sunbae ada disini?”

“Tentu saja menjemputmu, kau tak boleh jauh dariku, kajja bergabung bersama tamu yang lain” ucap henry memberikan lengannya dan tiffany pun menerimanya

“Tiffany-shi..” ucap salah satu staf membuat langkah mereka terhenti

“Ada apa?” Ucap henry

“Begini, setelah ini akan dibacakan award terakhir pemenang penghargaan CEO muda terbaik 2018, kebetulan park seo jeon artis yang mendampingi tuan lee untuk membawakan piala penghargaan tidak bisa hadir, jika bisa kami meminta anda untuk menggantikannya, tuan lee ingin anda yang mendampinginya, apa anda berkenan?”

“Oh tentu saja, dengan senang hati” ucap henry sebelum tiffany mengatakan apapun hingga membuat yeoja itu terkejut

“Huh? E.. aku…”

“Gwaenchanna… itu sangat bagus, kau hanya membawakan piala itu untuk diserahkan pada ceo yang sangat sukses itu, spertinya tuan lee menyukaimu, bukankah itu berita baik untuk kita?” Ucap henry pelan

“Oh b..bbaiklah sunbae” ucap tiffany yang mengetahui maksud henry

Iapun kembali berjalan mengikuti staf itu menuju seorang namja paruh baya yang tengah duduk menunggu

“Tuan, tiffany-shi sudah tiba” ucap staf itu membuat namja itu menoleh

Tiffany terkejut begitu melihat wajah namja yang ternyata ia kenal

“Mr lee?!!” Gumam tiffany

“Lama tak bertemu, duduklah” ucap mr lee

Dengan gugup tiffany pun duduk disamping ayah tiri yuri itu

“Nne… bagaimana kabar anda mr lee?”

“Lebih baik dibanding putriku” ucap mr lee menatap tiffany yang terlihat bingung dengan ucapannya“kau terlihat sangat cantik setelah menjadi seorang aktris” lanjutnya

Tiffany kembali terpaku saat melihat mr lee yang ia tahu namja yang terkenal begitu kejam pada yuri dulu, namun justru kini ia melihat mr lee tersenyum dan berbicara ramah padanya

“K…kamsahamnida” ucap tiffany gugup

“Tuan, ini bunga dan pialanya” ucap staf itu kemudian memberikannya pada tiffany

Keduanya kembali menatap layar yang menampilkan 2 orang MC diatas panggung yang mulai membuka acara selanjutnya

“Baiklah, saat nya kita akan membacakan pemenang dan menampilkan 5 CEO yang masuk kedalam nominasi kategori CEO muda terbaik tahun 2018!! Mari kita lihat” ucap MC itu

Layar pun mulai menampilkan sosok sosok CEO dari beberapa perusahaan ternama itu, terlihat sebuah video yang menampilkan masing masing para CEO yang terlihat begitu keren dari menampilkan berbagai kegiatan mereka hingga sebuah nama terdengar saat video mulai berganti layar

“Kwon Yuri”

Sebuah video kembali diputar menampilkan sosok yuri sama sekali tak menyadari sebuah kamera yang tengah merekam kegiatannya di kantor, serta beberapa potongan video wawancaranya yang terlihat begitu cerdas membuat para tamu undangan berdecak kagum, karena yuri adalah satu satunya wanita yang masuk kedalam nominasi

“Ige mwoya??!! Yah taeyeon-ah, apa kau juga yang melakukannya?” Ucap yuri yang sudah kembali duduk disamping taeyeon

“Aniyo, ini adalah ide seohyun dan para karyawan kantormu, mereka yang mengirimkan beberapa berkas kantor termasuk diam diam merekam kegiatanmu, aku juga tak menyangka kau masuk nominasi”

“Aigoo…” ucap yuri menggeleng gelangkan kepalanya

Dan bukan hanya yuri yang tak menyangka, seseorang yang tengah duduk dibalik panggung terkejutnya begitu nama mantan kekasihnya masuk kedalam nominasi

“Aku juga tak menyangka anakku sesukses itu, bahkan mengalahkan para nominasi lain” ucap mr lee yang sudah paham atas keterkejutan tiffany

“Nne??” Gumam tiffany tak paham menatap mr lee

“Dan pemenang kategori CEO muda terbaik tahun 2018 jatuh kepada…!!! Kwon Yuri!!! Berdasarkan jumlah rating, pendapatan dan beberapa saham serta cabang perusahaan yang dimiliki, chukkae yuri-shi” ucap mc itu

“Nne??!!” Gumam tiffany kembali menatap layar itu

“Kajja” ucap mr lee segera berjalan menuju panggung

Tiffanypun buru buru mengikutinya

Yuri sudah berdiri diatas panggung bersama para mc

“Sambil menunggu piala penghargaan datang, sebaiknya kita berbincang sebentar dulu bersama CEO cantik ini, yuri-shi bagaimana perasaan anda bisa memenangkan penghargaan dan anda juga satu satunya yeoja yang masuk nominasi, luar biasa sekali”

“Saya juga tak menyangkanya karena saya sama sekali tak tahu para karyawan saya mengirimkan nama saya kedalam acara ini, apa tidak ada kesalahan? Barangkali bukan aku”

“Aigoo… tentu saja tidak yuri-shi, kami telah menilainya dari jauh jauh hari, anda memang yang terbaik”

“Baiklah, piala penghargaan sudah tiba, kali ini akan diberikan oleh tuan lee dong wook selaku salah satu CEO paling sukses di negara ini, dan… omo! Ternyata tuan lee tak sendiri, beliau datang diiring seorang bidadari cantik yang beberapa saat yang lalu kita terpaku dengan penampilan anggunnya di panggung ini, tiffany hwang!!” Ucap MC itu membuat yuri ikut beralih menatap yeoja yang berjalan dibelakang ayah tirinya itu

Sesaat pandangan keduanya bertemu saat tiffany memberikan piala dan bunga kepada mr lee untuk diberikan lagi pada yuri

“Baiklah, tuan lee apa ada yang ingin anda sampaikan untuk yuri-shi?”

“Nne” ucap mr lee menerima sebuah mic dari mc itu

“Tiffany-shi, silahkan berdiri disini” ucap mc itu mempersilahkan tiffany berdiri disamping yuri

Iapun dengan gugup mulai berdiri disamping mantan kekasihnya itu sambil mendengarkan mr lee

“Ada beberapa yang sudah tahu dan mungkin ada beberapa juga yang tidak tahu bahwa yuri adalah anak tiriku” ucap mr membuat para tamu undangan sedikit terkejut terutama henry

“Tapi asal kalian tahu bahwa aku sama sekali tak pernah membantunya untuk mensukseskan perusahaannya, bahkan dulu aku sama sekali tak tahu dia diam diam membangun perusahaannya ckckck memang anak yang nakal” ucap mr lee membuat sebagian para tamu tertawa dan kagum

“Tapi kini aku senang dan bangga bahwa anakku bisa sesukses ini, aku ucapkan selamat, terimakasih” ucap mr lee membuat para tamu bertepuk tangan

“Baiklah, selanjutnya yuri-shi? Apa ada yang ingin disampaikan?”

“Emm… aku tidak tahu” ucap yuri membuat para tamu tertawa “yang pasti aku sangat berterima kasih kepada semua yang sudah mendukung dan membantuku terutama para karyawanku yang telah mengirim namaku, kalian telah banyak membantuku hingga sesukses ini dan tentu saja hadiah ini untuk kalian, sekali lagi neomu neomu kamsahamnida…” ucap yuri membungkukan badannya diiringi tepuk tangan para tamu

Acara pun selesai dan kini beralih pada pesta acara standing party untuk para tamu undangan

“Woah daebak!! Sudah kuduga kau akan memenangkannya!” Ucap taeyeon menyambut yuri yang baru saja selesai berbincang dengan mr lee

“Arasso, gomawo…”

“Kau menerima beberapa video ucapan selamat dari para karyawanmu, mereka semua mengadakan acara nonton bersama di kantor, siap siap saja menerima pesta sambutan”

“Aigoo… mereka membuatku terharu”

“Untuk itu, mereka juga mengharapkan bonus darimu hahaha”

“eyyy tenanglah, sudah kupikirkan”

“Yuri-shi, kemarilah bergabung” ucap seorang namja dengan pakaian rapi, saat yuri menoleh disana sudah ada beberapa orang yang berdiri melingkar menikmati pesta

Yuri mengenal sebagian dari mereka yang merupakan para ceo dari perusahan lain

“Kkah bergabunglah, agar kau tak dikatakan sombong” ucap taeyeon

“Haishh…” gumam yuri dengan malas ia bergabung bersama mereka

“Yuri-shi chukkae…” ucap mereka satu persatu memberikan selamat

“Kamsahamnida…” ucap yuri

“Aigo henry-shi, kau membawa seorang bidadari kemari” ucap taeyang

“Waw, aku tak menyangka dia berada di agensimu, bagaimana kau aku beli saja agar dia berada di agensiku?” Ucap suho

“Andwae… dia ini aset perusahaanku haahaha” ucap henry dan mereka kembali berbincang dengan rekannya masing masing sementara yuri hanya terdiam memperhatikan seolah menikmati perbincangan mereka

Berbeda dengan tiffany yang sedari tadi diam diam terus memperhatikannya

“Yah henry-shi, kulihat kau selalu membawanya kemanapun, mengapa kau tak menikahinya saja?”

“Hahaha tentu saja akan kulakukan kalau dia tak menolaknya, bagaimana fany-ah?” ucap henry membuat tiffany terkejut terutama saat yang lain bersorak

“N…nne?!!” Ucap tiffany kemudian kembali memandang yuri yang ternyata sedang memandangnya juga

“An…niyo.. aku belum memikirkan hal itu” ucap tiffany tersenyum kaku

“Dia ini sedang naik daun dan akan melakukan debut di jepang, aku akan segera menikahinya setelah selesai nanti” ucap henry

“Bagaimana denganmu yuri-shi, ku dengar kau masih berstatus single? Apa ketampanan dan kesuksesanku cukup?” Ucap taeyang beralih pada yuri diikuti yang lain

“Yah paboya!! Itu saja tak cukup! Yang paling penting itu cinta dan romantisme, aku memiliki itu” ucap donghae tersenyum menggoda yuri

“Atau mungkin kau lebih menyukai yeoja yang cantik sepertiku?” Ucap hyomin membelai wajah yuri

“Yuri-shi, jangan mau dengannya karena uangmu nanti akan dia habiskan untuk belanja dan belanja, kalau kau mencari istri yang bisa memajukan perusahaan, lebih baik bersamaku saja” ucap boa

“Yah jangan mau dengannya, dia sudah cocok menjadi halmoni” ledek hee chul

“Yah!!! Aku tak setua itu!! Aku hanya lebih berpengalaman”

“Hahaha yah… kalian gila juga ternyata, sudahlah jangan ribut, aku terhibur dengan kalian tapi aku sedang tak ingin memikirkan hal itu” ucap yuri

“Ah ya yuri-shi, kemana asisten cantik yang selalu menemanimu kemanapun itu? Mengapa malam ini tak terlihat?”

“Ah ya benar, seo juhyun si cantik dan pintar itu, kalian terlihat sangat cocok, aku pikir dia istrimu yuri-shi”

“Hahaha aniyo…” ucap yuri tertawa dipaksakan sesekali ia kembali memandang tiffany yang tengah terdiam mengalihkan pandangannya

“Aniyo, dia datang bersamaku” ucap taeyeon yang ikut bergabung

“Omo! Taeyeon-shi anda juga datang, kemana sunny-shi??”

“Tidak, dia ada di rumah”

“Ah ya kudengar anda memiliki seorang bayi perempuan, chukkae..” ucap hee chul dan yang lainpun ikut memberikan semangat

“Aku permisi sebentar” ucap yuri pamit meninggalkan mereka

Ia berniat berjalan jalan didalam gedung yang sangat luas itu yang masih terlihat ramai oleh para tamu yang beberapa ada yang duduk bekelompok ada yang berdiri, mereka sama saja membicarakan tentang perusahaan

“Hemm…” gumam yuri menggelengkan kepalanya kembali merasa tak nyaman dengan acara ini

Hingga tiba tiba seorang anak kecil menabraknya

*dukkk!!!*

“Mianhae eonnie” ucap anak kecil itu

“Omo! Gwaenchanayo?” Tanya yuri mengkhawatirkan anak kecil itu

Bukannya dijawab anak kecil itu kembali berlari lari, dan yuri tersenyum saat ada beberapa anak kecil lain yang ikut berlari lari

“Yah bona-yaa… jangan bermain main disana, berbahaya!!” Ucap seorang ibu yang sedikit berteriak saat berjalan melewati yuri

Yuripun kembali memperhatikan ibu itu mengejar salah satu dari anak anak itu yang tengah berlari mendekati panggung yang sedang dibereskan

Merasa ikut khawatir yuri pun mengikuti ibu itu dan benar saja saat itu sebuah lampu dekorasi yang sedang dilepaskan oleh salah satu staf terjatuh dan tepat dibawahnya terdapat anak kecil yang tengah bersembunyi dari kawan kawannya

“Omo!!!” Teriak staf itu dari atas

“Bona-yaaa…!!” Teriak ibu itu histeris hingga tak bisa bergerak

Yuri yang saat itu dekat jaraknya dengan mereka segera berlari dan berhasil melindungi anak kecil itu setelah lampu dekor mengenai kepalanya

*brakkkk!!!!*

“Kyaaaa….!!” Teriak beberapa staf dan tamu perempuan yang menyaksikannya

“Akh!” Ringis yuri kemudian melepaskan pelukannya “gwaenchanna?” Lanjutnya pada anak kecil itu

“Bona-yaa…!” Teriak ibu itu menghampiri “aigoo syukurlah, kamsahamnida agashi… kamsahamnida” ucap ibu itu terus terus membungkuk berterima kasih kasih pada yuri setelah melihat anaknya baik-baik saja

Orang orang pun menghampiri yuri karena khawatir

“Gwaecha…”

“Omo!!! Anda terluka!!” Potong seseorang saat melihat darah mulai keluar dan mengalir mewarnai pundak pakaian yang dikenakannya, bagian kepala belakang yuri mengalami luka robek akibat mengenai pecahan kaca lampu yang menimpanya

“Omo!! Yul!! Apa yang terjadi?” Ucap taeyeon menghampiri setelah mendengar keributan

“Gwaenchana…” ucap yuri menahan darah yang terus terusan keluar dari kepalanya itu mencoba menenangkan orang orang yang terlihat khawatir melihatnya

Taeyeon pun ikut membantunya dengan melepaskan jas yang dikenakannya untuk menahan pendarahan

“Joseonghamnida… aku benar benar minta maaf” ucap ibu tadi kini beralih merasa bersalah

“Aniyo, gwaenhanayo” ucap taeyeon ikut menenangkan

“Yuri-shi tunggu sebentar kami sudah menghubungi ambulans”

“Yah itu akan lama, apa disini tidak ada peralatan p3k?” Ucap taeyeon

“Ah ya ada ruang kesehatan di lantai 3”

“Kkah pergilah ke mobil, biar aku ambilkan perban” ucap taeyeon menahan yuri “kajja antar aku” ucap taeyeon segera menuju ruang kesehatan

“Omo! Darahnya terus terusan keluar, ottokhae” ucap seseorang terlihat panik

“mengapa lama sekali, apa kotak p3k nya tidak ditemukan”

“Aku membawanya” ucap seorang yang berjalan menghampiri yuri

Yuri pun mengangkat wajahnya, namun ia terkejut begitu melihat orang itu

“Fany?” Gumam yuri dalam hati

Ia tak menyangka jika sosok yang dilihatnya adalah tiffany, yeoja yang selama setengah tahun ini tak pernah lagi bertemu dengannya

Tiffany merendahkan tubuhnya dan duduk dihadapan yuri, ia mulai membuka tas kecilnya dan mengeluarkan beberapa peralatan p3k yang sering ia bawa kemanapun dan kapanpun

Hal itu membuat yuri sedikit tersenyum mengingat tiffany yang selalu siap siaga saat dirinya terluka dan kini yeoja itupun kembali saat yuri kembali terluka

“Mianhae, bisakah kau menunduk?” ucap tiffany perlahan menyingkirkan tangan yuri yang sedang menahan pendarahan itu

Tiffany sedikit meringis memejamkan matanya saat melihat luka di kepala yuri

“Appo?”

“An…anniyo” ucap yuri

“Aku akan sedikit menekannya, tahanlah”

“Nne”

Tiffany pun dengan hati hati mengusapbagian luka yuri dengan kain saputangannya dan kemudian menekannya untuk menghentikan pendarahan

“Ssshhh..!!” Desis yuri saat kain itu tak sengaja menyentuh lukanya dengan reflek tangannya segera terangkat menggenggam tangan tiffany

Tanpa sengaja kedua mata mereka bertemu dengan jarak yang cukup dekat

“Omo, mianhae” ucap tiffany segera mengalihkan pandangannya

“G…gwaenchanna” ucap yuri kembali menunduk

“Ini hanya untuk menyumbat dan menghentikan pendarahan, segeralah pergi ke rumah sakit agar segera diobati, lukamu harus segera dijahit” ucap tiffany begitu selesai memasangkan perban

“Nne..” ucap yuri, ia melihat tiffany kembali berdiri dan berjalan meninggalkannya

“Tiffany-shi…” ucap yuri membuat langkah tiffany berhenti namun tak menoleh

“Kamsahamnida, tiffany-shi” lanjutnya membuat tiffany kini menoleh membalikkan badannya namun ia melihat yuri sudah berlalu meninggalkan tempat itu

……………………..

Sementara disebuah mansion Yoona dan jessica sedang menikmati waktu santainya sebelum tidur, mereka tengah berbaring sambil menonton tv

“Bwahahaha…. lucu sekali aigo” ucap yoona tak bisa menahan tawanya setiap adegan yang diperlihatkan dari layar kaca tersebut, keduanya tengah menonton salah satu acara komedi

“So weird” gumam jessica

“Huh? Bukankah itu lucu?”

“Aniyo..”

“Nne?”

“Yuri”

“Huh?” Gumam yoona semakin tak mengerti

“Yuri tampak berbeda sekarang”

“Nne? Jadi sedari tadi kau memikirkan yul eonnie?”

“Nne” ucap jessica menatap yoona

“Apa yang terjadi?” Ucap yoona penasaran hingga mematikan televisinya

“Aku pikir selama ini dia masih terpuruk, kau masih ingat kan yoong saat masalah itu terjadi lalu yuri tak pernah keluar dari kamarnya selama 1 minggu hingga memutuskan pindah ke apartemen dan menyibukkan diri selama 6 bulan ini”

“Nne, lalu? Bukankah dia mengurusi perusahaannya yang baru itu”

“Huh? Kau sudah tau?”

“Nne, yul eonnie terkadang menghubungiku”

*pletakkk!!!*

“Yah! Mengapa kau tak memberitahuku” ucap jessica menjitak kepala yoona

“Yaish… kau sendiri tak bertanya” ucap yoona mempoutkan bibirkan sambil mengusap kepalanya yang terkena jitakan jessica “lagipula apanya yang aneh, bukankah dia memang biasanya sibuk”

“Aniyo bukan itu, tapi sikapnya”

“Ada apa dengan sikapnya”

“Dia sudah terlihat biasa saja”

“Mwo? Yah, bukankah itu bagus? Itu tandanya dia sudah baik baik saja”

“Bukan itu maksudku, kau tahu kan yuri sangat mencintai tiffany?”

“Nne, sangat sangat cinta, lalu?”

“Sekarang dia seolah sudah melupakannya”

“Mwo? Jinjja?”

“Eung!” Ucap jessica mengangguk yakin

“Mungkin yul eonnie menemukan kekasih yang baru saat dijepang”

“Mwo??? Secepat itu?”

“Yah chagiya, apa kau masih ingat dulu aku pernah bercerita jika aku pernah menyukai seseorang selama beberapa tahun?”

“Nne”

“Itu adalah tiffany eonnie”

“Mwo???” Ucap jessica terkejut namun jari telunjuk yoona buru buru mengunci mulut jessica sebelum mengatakan yang lain

“Aku hanya menyukainya dan hanya memendamnya karena aku tahu eonnieku sangat mencintainya, dan kau tahu? Semua perasaan itu hilang saat aku bertemu denganmu hanya beberapa hari saja”

“Heoll… daebak!! Apa begitu kuat pesonaku” ucap jessica mengusap usap kedua pipinya yang bersemu merah

“Tentu saja” ucap yoona menarik kedua pipi jessica “karena kaulah perempuan yang terbaik dan paling baik dihatiku” lanjutnya

“Jadi maksudmu yuri sudah menemukan orang yang terbaik?”

“Mungkin…” ucap yoona mengangkat kedua pundaknya “sebaiknya kita tanyakan langsung nanti”

“Andwae…. yuri hanya untuk tiffany” gumam jessica terlihat khawatir

Yoona hanya terdiam menatap jessica

“baby” panggil yoona

“hmm…?”

“aku lapar”

“yah, bukankah tadi kita sudah makan?”

“bukan itu..” ucap yoona, keduanya pun saling berpandangan

jessica yang mengerti maksudnya pun tersenyum menatap yoona, tangannya mulai terangkat mengalungkan pada leher yoona dan menariknya hingga bibir mereka bertemu

terdengar deru nafas halus diantara keduanya, tangan yoona mulai masuk menyelusup kedalam kaos yang dikenakan jessica, ia mulai mencari kain pengait bra

“emmh….” erang jessica saat yoona berhasil melepaskan kaitan bra miliknya dan mulai meremas lembut buah dadanya

namun saat akan memulai aksinya

tiba-tiba saja ponsel jessica berbunyi menerima sebuah panggilan sehingga menghentikan aktifitas mereka

“chankkaman” ucap jessica pada yoona, iapun mengambil ponsel itu segera mengangkat telepon

“nne yoboseyeo?”

“…………………………”

“nne, bisa dokter”

“…………………………”

“huh? jimjja?” ucap jessica berubah ekspresi, yoona dapat melihat wajah binar jessica

“nne nne… besok aku akan segera kesana” ucap jessica kemudian mengakhiri pembicaraannya

“ada apa? kau terlihat senang”

“yoong ada berita baik untuk kita”

“waeyo?”

“aku diperbolehkan melakukan pembuahan”

“dari?” ucap yoona membuat jessica tercekat dan keduanya pun saling terdiam

“emmm… itu.. aku belum diberitahu, besok dokter memintaku datang ke rumah sakit” ucap jessica

“Tapi.. besok aku ada rapat dengan klien yang akan bekerja sama membangun cabang restoran kita”

“gwanchanna… aku bisa pergi sendiri” ucap jessica tersenyum menenangkan “apa perlu kita lanjutkan lagi?” ucap jessica beralih tersenyum menggoda

yoona masih terdiam memandang jessica dan kini beralih ponsel yoona yang berbunyi

“oh? sooyoung menelponku, kkah kau tidurlah lebih dulu baby, aku akan menyusulmu” ucap yoona mengusap kepala jessica

“huh, arasso…” ucap jessica mempoutkan bibirnya kemudian berlalu memasuki kamarnya dan yoona berjalan menuju balkon

“yah, ada apa? mengganguku saja” ucap sooyoung begitu yoona mengangkat teleponnya

“aniyo. gomawo sooyoung-ah” ucap yoona, rupanya tadi saat jessica berbincang dengan dokternya, yoona diam diam mengirimkan pesan kepada sooyoung, ia meminta sooyoung untuk menghubunginya

“waeyo?” tanya sooyoung

………………………………..

Keesokan harinya, yuri kembali datang ke kantornya. Para karyawannya kini menyambutnya dengan semangat setelah bosnya menerima penghargaan seabagai CEO terbaik itu

yuripun terlihat senang dan berterima kasih pada para karyawannya, hingga ia memasuki ruangannya

“Aigo… aku pikir kau sudah lupa dengan kantormu” ucap amber membawakan 1 cup kopi untuk bos nya itu

“Hahaha tentu saja tidak, bagaimana keadaan perusahaanku disini?”

“Baik baik saja, ah ya chukkhae sudah mendapat penghargaan CEO muda terbaik tadi malam, aku tahu kau pasti terpilih”

“Nne, aku juga tak menyangkanya haha gomawo berkat kalian juga”

“Aku kemari untuk memberitahumu jika seohyun sudah kembali bekerja tapi aku menempatkan di cabang perusahaan kita di gangnam”

“Jinjja? Hah syukurlah dia kembali, kau tahu aku sampai dipukuli sepupunya begitu dia mengundurkan diri dari perusahaan, apa aku begitu kejam padanya? Sampai dia tak ingin menemuiku” ucap yuri terlihat sedih

“Aniyo.. dia hanya tak sempat menemuimu, kau saja jarang sekali berada disini akhir akhir ini, sama kau melimpahkan pekerjaan pada kami, itulah mengapa kami sangat sibuk”

“Ah kau benar hehehe mianhae, sampaikan juga kata maafku untuk kekasihmu”

“Arasso”

“Yah!!! Kwon yul!!!” Teriak seseorang yang baru saja masuk membuat yuri dan amber menoleh, taeyeon baru saja masuk dengan wajah cerahnya

“aku pergi dulu yul” pamit amber meninggalkan ruangannya sementara yuri hanya mengangguk

“bagaimana keadaanmu sekarang?”

“baik baik saja, kau sendiri yang membawaku ke rumah sakit”

“aku pikir kau sembuh karena tiffany hahahaha” ucap taeyeon menggoda yuri

“hahaha paboya… dia hanya sedikit membantuku”

“tapi membawa pengaruh besar pada hatimu kekekekkk”

“haish….” gumam yuri namun iapun tersenyum simpul

“Yah apa kau tak ingin mengucapkan selamat untukku?” Ucap taeyeon

Ah ya aku lupa, chukkae… atas bayi kalian, kau tak membawanya?”

“Paboya… dia masih berumur 1 tahun dan masih mememinum asi” ucap taeyeon dengan wajah cemberutnya

“Yah waeyo? Kenapa kau malah sedih”

“Aku sedih karena dia telah merebut asinya”

*plakkk!!!*

“Yah!! Dasar pervert!!” Ucap yuri memukul kepala taeyeon dengan beberapa berkas yang dibawanya

“Hahahha kau juga pasti mau kan”

“Yaish!!!” Gumam yuri hendak memukulnya lagi namun ia malah tersenyum “tentu saja mau hahaha” lanjutnya dan kedua yeoja itu kembali tertawa lebar membuat orang orang di kantor menatap heran pada kedua pemimpin perusahaannya itu

“Lalu bagaimana dengan adikmu? Panti asuhan ditempat kami mengadopsi masih memilik beberapa bayi yang sangat lucu yang membutuhkan orang tua, aku rasa cocok untuk mereka”

“Aniyo, jessica ingin merasakan melahirkan”

“Nne??!!” Gumam taeyeon terkejut

“Dia sedang melakukan proses bayi tabung”

“Jinjja? Woah daebak”

“Begitulah…”

“Lalu?”

“Lalu apa?”

“Aku sudah memiliki bayi, yoong akan segera menyusul, kau bahkan belum menikah hahahaha!!!” Ucap taeyeon tertawa puas

“Yaish!!! Kadang aku menyesal mengapa dulu aku harus menolong manusia menyebalkan ini dari bom”

“hahahaha!!! ah ya kapan kau berangkat lagi ke jepang?”

“Besok pagi”

“Aigoo… cepat sekali kau pergi lagi, oh iya apa kau tak tahu yul?”

“Tak tahu apa?”

“Ckck dasar, tiffany akan melakukan konser debut nya di jepang”

“Ohh… aku sudah tahu, aku sempat mendengarnya tadi malam”

“Mwo? Ckck sepertinya kau memang sudah benar benar move on darinya, baguslah..”

“Apanya yang bagus”

“Aniyo hehehe kkah pulanglah, kau harus segera istirahat”

“Aniyo, aku akan pergi ke sbs radio, aku diundang ke acara mereka”

“Aigoo… sudah kuduga, kau akan menjadi superstar sekarang, apa perlu aku antar?”

“Andwae… biar aku saja sendiri, lagipula aku akan langsung pulang”

“Arasso, tapi kau jangan lupa”

“Apa?”

“Segera beli tiket konsernya sebelum habis” ucap taeyeon namun yuri hanya berlalu

“tidak akan” gumam yuri terseyum menggelengkan kepalanya

………………

Tiffany tengah berada disebuah kantor stasiun radio yang telah mengundangnya sekaligus untuk mempromosikan album lagu terbarunya, setelah melakukan debut yang cukup cepat tiffany sudah sukses merilis 2 mini album dan tengah sukses melangsungkan tour di beberapa kota bahkan akhir bulan nanti ia akan melakukan konser debutnya di jepang

Sudah 1 jam berlalu dirinya berada di ruangan itu melakukan waeancara bersama DJ radio

“Baiklah tiffany-shi, pertanyaan berikutnya adalah mengenai album ini… adakah kisah yang menggambarkan suatu kenangan? Biasanya orang orang akan membuat sebuah karya berdasarkan pengalaman pribadinya dan aku lihat dari beberapa lagu anda juga ikut menciptakan liriknya”

“Emm…. nne, lagu pokok dalam album ini berjudul mistake, dimana menceritakan tentang seseorang yang merasakan penyesalan teramat dalam atas apa yang sudah ia lakukan hingga melukai perasaan kekasihnya sehingga mereka berpisah”

“Aigoo… pasti sangat dalam sekali, apakah itu berdasarkan pengalaman pribadi anda?”

Tiffany terdiam sejenak sambil tersenyum simpul

“Aku hanya berharap semua orang akan menyukai lagu ini dan aku ingin orang-orang untuk berpikir terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu agar tidak akan ada rasa penyesalan nantinya” ucapnya

“Ah baiklah… luar biasa sekali” ucap DJ radio itu “tentu saja masyarakat akan menyukainya karena kau adalah seorang dewi” lanjutnya disambut tawa kedua orang itu

“Ah tak terasa kita sudah melakukan wawancara selama 1 jam, sebenarnya aku masih ingin bersama anda tiffany-shi hehehe tapi sayang sekali karena sesuai jadwal yang ditentukan dan masih ada 1 bintang tamu kita lagi hari ini sehingga kita harus berpisah, tapi sebelum diakhiri dengan lagu-lagu terbaru anda silahkan berikan pesan untuk semua pemirsa yang mendengarkan saluran ini tiffany-shi”

“Nne sekali lagi aku ucapkan terimakasih untuk Chingu FM yang telah mengundangku dan kepada semua pendukungku, fanytastic yang telah menyukai karyaku, tanpa kalian aku bukanlah apa apa” ucap tiffany

“Sama sama tiffany-shi, terimakasih karena telah berkenan hadir dengan jadwal anda yang sangat padat ini, dan semoga konser debut anda dijepang bulan depat bisa sukses” ucap DJ itu berdiri membungkukan badannya begitupun tiffany

“Baiklah setelah ini langsung saja kita undang bintang tamu selanjutnya yaitu seorang CEO muda yang beberapa hari yang lalu baru saja mendapatkan penghargaan sebagai CEO muda terbaik tahun 2018, kita sambut kwon yuri!!” Ucap DJ tersebut membuat tiffany yang baru saja berjalan keluar dari ruangan langsung tersentak begitu nama yuri terdengar, sebelumnya ia tak pernah tahu jika akan ada bintang tamu selanjutnya dan sama sekali tidak terpikirkan jika itu adalah mantan kekasihnya, yuri

Tubuh tiffany semakin terpaku saat pintu ruangan itu mulai terbuka dan yuri dengan pakaian kantornya yang sangat rapi mulai memasuki ruangan itu

Keduanya tanpak terkejut saat saling bertatapan, yuri sedikit tersenyum menganggukan kepalanya kepada tiffany untuk menyapa hingga akhirnya berlalu menuju DJ radio yang tengah menyambutnya

Setelah duduk, yuri kembali menoleh kearah pintu dan melihat tiffany sudah berlalu keluar dari ruangan itu

Begitu musik berakhir, DJ itu memberi isyarat pada yuri untuk segera memasang headphone dan memulai percakapan siarang langsung radio

“Yuri-shi, kami mengucapkan terimakasih karena anda telah memenuhi undangan kami ditengah kesibukan anda, suatu kehormatan bagi kami”

“Ah aniyo hehehe aku sedang tidak terlalu sibuk, terimakasih telah mengundangku tapi… ini baru pertama bagiku menghadiri acara radio seperti ini hehe” ucap yuri tertawa canggung

“Gwaenchanna… kita hanya akan berbicara santai dan mengenalkan kepada seluruh masyarakat korea selatan bahwa yang sedang duduk dihadapanku ini adalah seorang CEO pendiri perusahaan beberapa games dan aplikasi edukatif yang sangat berpengaruh pada pendidikan di negara ini, sungguh seorang inspirator di usianya yang masih muda ini, anda juga begitu cantik dan berkharisma yuri-shi, hahaha aku sampai gugup begini..” ucap DJ itu bertepuk tangan

“Ah…hahaha anda terlalu berlebihan” ucap yuri tertawa malu

“Aniyo… aku benar benar beruntung hari ini karena bintang bintang tamu di hari ini sangat cantik, sebelumnya kami telah mengundang tiffany young seorang penyanyi solo pendatang baru namun langsung membuat para masyarakat jatuh cinta padanya termasuk aku hehehehe, apakah anda juga mengetahuinya yuri-shi?”

“Hahaha… nne.. dia sangat cantik” ucap yuri

“Sudah kuduga anda juga pasti mengetahuinya, omo omo! Apa jangan jangan anda juga salah satu penggemarnya?”

“Hahaha… sejujurnya aku tidak terlalu tahu tentang para penyanyi, aku jarang mendengarkan musik”

“Aigo… sayang sekali, tapi aku paham dengan melihat posisi anda yuri-shi, seorang CEO pasti sangat sibuk, untuk itu kita break dulu dengan lagu selanjutnya yang akan diputar dari album terbaru tiffany yang baru saja kita wawancarai dan menurut tiffany-shi lagu ini menceritakan sebuah rasa penyesalan seseorang terhadap kekasihnya, mari dengarkan check it out!!” Ucap DJ itu mulai memutarkan lagu

Begitu music berhenti, sang dj radio pun kembali menaikan volume mic nya.

“Baiklah chingu 1 lagu terbaru dari tiffany telah diputar saatnya kita kembali berbincang dengan bintang tamu kita, kwon yuri, dan kalian bisa kembali mengirimkan beberapa pertanyaan untuk yuri-shi melalui email kami seperti tadi ketika bersama tiffany-shi, terimakasih”

“Kita lanjutkan…. emmm… chankkaman” ucap dj radio ketika menyadari keheningan didalam ruangan itu, ia melihat yuri masih terdiam dengan tatapan kosongnya

“Yuri-shi?” Panggil DJ itu namun yuri tetap terdiam tak bergeming

“Emm…. yuri-shi?” Pangginya kembali menyentuh pundak yuri

“Huh? Oh! Mianhae… hehe” ucap yuri begitu tersadar

“Aigoo… pemirsa, rupanya bintang tamu kita ini masih terlalu larut dengan lagu yang baru saja diputar tadi hahaha apakah anda begitu tersentuh sampai kedua mata anda berkaca kaca yuri-shi”

“Ahahaha aniyo… “

“Ah… sudahlah jujur saja, anda sangat menyukai lagunya kan?”

“Hehehe nne, suaranya sangat indah dan liriknya begitu dalam”

“Benar sekali, lalu mengapa anda menjadi terpaku yuri-shi? Apakah anda pernah mengalami hal seperti didalam lagu itu? Setiap orang pasti pernah merasa menyesal bukan, apakah anda ingin menceritakannya sedikit?”

“Emmm…. nne, aku pernah menyesali sesuatu, aku pernah menyesal karena terlalu memikirkan kesibukanku sehingga aku tak memperhatikan kekasihku sampai akhirnya dia pergi hehe”

“Aigo.. pedih sekali, memang sangat menyebalkan ketika pasangan kita begitu sibuk yuri-shi, akupun merasa begitu kepada suamiku karena dia sangat sangat sibuk sampai jarang sekali berada di rumah, namun aku juga berpikir kembali jika suamiku melakukan itu demi keluarga dan aku yakin anda pun melakukan hal itu”

“Nne… tentu” ucap yuri

“Aku harap anda bisa menemukan pasangan yang bisa mengerti dan memahami kesibukan anda, dan anda juga sampai terlalu ambisius dengan pekerjaan anda yuri-shi”

Nne kamsamanida shinyoung-shi”

“Baiklah kita lanjutkan ke pertanyaan berikutnya, yuri-shi”

“Nne”

“Ini masih berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya, tadi anda bilang bahwa kekasih anda telah meninggalkan anda, itu berarti sekarang apa anda single? Atau mungkin sudah ada seseorang dibalik kesuksesan anda ini, biasanya dibalik kesuksesan akan selalu ada seseorang yang sangat berarti dibaliknya”

“Hehehe anniyo…”

“Nne? Tidak ada?”

“Aniyo… tidak ada siapapun selain keluargaku dan rekan rekanku serta karyawanku, merekalah yang membuat perusahaanku maju seperti saat ini, aku bahkan tak menyadarinya. Karena yang terus aku pikirkan bagaimana produk-produk dalam perusahanku bisa semakin bermanfaat untuk masyarakat bukan hanya di negara ini saja tetapi aku harap bisa bermanfaat di negara lain mengingat pendidikan teramat sangat penting”

“Aigo… andai aku belum menikah aku pasti sudah benar benar jatuh cinta pada anda yuri-shi, daebak” ucap dj i “aku yakin yang mendengarkan ini sekarang mulai jatuh cinta pada ceo muda ini, tapi… apakah anda tidak berpikir untuk segera mencari pasangan hidup?”

“Aku… tidak tahu shinyoung-shi hahaha”

“Omo omo, apa mungkin anda belum bisa melupakan mantan kekasih anda?”

“Sepertinya begitu” ucap yuri membuat keduanya tertawa

“Kalau begitu sepertinya anda bersiap siap menghadapi berbagai media yang akan mengorek kisah anda yuri-shi, mengingat hampir seluruh media mulai meliput tentang anda”

“Andwae… hahaha aku hanya bercanda”

“Nne?”

“Aku sudah baik baik saja dengan hidupku yang sekarang ini, aku tak memikirkan siapapun”

“Termasuk mantan kekasih anda?”

“Nne… aku tak pernah memikirkan hal itu lagi, aku tak akan menoleh lagi ke belakang, dan semoga tidak ada awak media yang mencari tahu tentang apa yang aku ucapkan tadi, karena aku tak ingin kehidupannya menjadi terganggu” ucap yuri

“Wow! Tapi sepertinya tanpa mencaripun orang orang sudah mengantri ingin menjadi pasangan anda” ucap dj itu menoleh pada kaca ruangan memperlihatkan para karyawan di kantor itu berjejer mengintip untuk melihat yuri

“Ahahah… anyeong” ucap yuri menyapa mereka

“Baiklah, sekarang saatnya membaca beberapa pertanyaan dari para pendengar yang telah dipilih, dan anda wajib menjawabnya yuri-shi”

“Arasso…”

“Pertanyaan pertama omo, ini pertanyaan menarik dari pengirim bernama kim taeyeon, yuri-shi tadi aku mendengar shinyoung-shi berkata bahwa anda terpaku setelah mendengarkan lagu tiffany, apakah anda menyukai lagunya? Atau mungkin orangnya? Aigoo… haha benar juga”

“Sial” gumam yuri saat tau nama pengirim pertanyaan, rupanya taeyeon tengah mendengarkan acara ini

“Seperti yang tadi saya bilang, aku menyukai lagunya karena suaranya sangat indah”

“Hahaha tegang sekali anda menjawab, santai saja yuri-shi”

“Hehehe nne..”

Yuri kembali merasa tenang saat menerima beberapa pertanyaan lain yang tak lagi menyangkut pautkan dengan mentan kekasihnya itu

Hingga pada pertanyaan berikutnya ia harus kembali memucat

“Omo, chankkaman… menarik sekali, aku menemukan pertanyaan yang sama sebelumnya dengan pertanyaan yang dikirimkan untuk tiffany tadi, dan aku rasa pengirimnya juga sama bernama jessica”

“Mwo?” Ucap yuri terkejut

“Baiklah pertanyaan terakhir dari jessica-shi, apa arti dari orion menurut anda yuri-shi? Tadi tiffany-shi mendapatkan pertanyaan itu dan menjawabnya bahwa orion adalah gambaran dari seorang pangeran yang sangat berkharisma dan selalu menyelamatkan seseorang yang membutuhkannya, bagaimana menurut anda? Tapi saya sebenarnya bingung, saya belum pernah mendengar tentang orion, biasanya jika kisah seorang putri atau pangeran akan dibuatkan film atau novel tapi saya belum pernah menemukan tentang kisah orion”

“Hahaha… sebenarnya orion adalah rasi bintang, itu memang sering dikaitkan dengan seorang pangeran karena orion terdapat 13 jenis bintang yang jika ditarik garis garisnya akan membentuk gambar seperti seorang pangeran yang gagah”

“Aigoo daebak, tapi satu hal yang belum saya mengerti yuri-shi”

“Nne?”

“Aku rasa… mengapa hanya anda dan tiffany yang mengerti tentang itu? Apa mungkin pemirsa yang mendengarkan juga sudah tahu? Nanti kita lihat beberapa komentar dari mereka”

“Ahahaha aku rasa sebagian orang orang sudah tahu shinyoung-shi”

“Benarkah? Oke kita lihat komentar komentar dari mereka” ucap shinyoung mulai membaca satu persatu komentar dari acara streaming yang tengah berpangsung itu

“Yuri-shi bukankah anda dan tiffany berada di satu sekolah yang sama” ucap shinyoung membacakan komentar itu “omo! Jinjja??” Lanjutnya kembali memandang yuri

“Oh? Emm… nne aku rasa begitu”

“Aigo aigo… berarti sebenarnya anda sudah saling mengenal”

“Nne…” ucap yuri pasrah

“Hemm… menarik sekali” ucap shinyoung tersenyum penuh arti “yuri-shi.. dulu acara ini pernah berhasil membuat 1 bintang tamu menjadi berjodoh, apa mungkin kali ini akan terjadi kembali yeorobun?? Hahaha”

“Ahahaha jangan bercanda” ucap yuri tertawa gugup

“Tapi dilihat dari hampir semua komentar membicarakan tentang anda dan tiffany”

“Itu karena bintang tamu hari adalah aku dan tiffany”

“Hemm… benar juga, tapi yeorobun bagaimana kalau minggu depan kita undang langsung keduanya duduk bersama disini?”

“Ahaha… aniyo.. aku tak bisa shinyoung-shi”

“Waeyo?”

“Karena besok aku akan kembali ke jepang”

“Sayang sekali yeorobun, tapi perlu kalian tahu bahwa tiffany juga akan memulai debutnya di jepang, apa mungkin mereka akan kembali bertemu??” Goda shinyoung membuat yuri menundukkan wajahnya yang sudah memerah

“Shinyoung-shi… kkemanhae…” ucap yuri

“Ahahah arasso… tapi apa anda akan menonton konsernya di jepang nanti yuri-shi”

“Aku tidak tahu, aku rasa kami berbeda kota dan aku mungkin akan disibukkan dengan pekerjaanku nanti”

“Aigoo… ckckck baiklah tak terasa kita sudah berada satu jam bersama ceo cantik kita disini, sayang sekali tandanya acara sudah akan berakhir, sebelum diakhiri yuri-shi silahkan memberikan pesan pesan untuk pemirsa dan tiffany”

“Nne? Tiffany?”

“Tentu saja, dia akan memulai konser debutnya di jepang sebentar lagi, setidaknya anda mengucapkan sesuatu pada teman sekolah anda itu”

“Arasso… pertama tama aku ingin berterima kasih kepada semuanya yang telah mendukungku dan pada sbs radio yang telah mengundang, aku harap perusahaanku bisa menciptakan produk yang lebih baik dan bermanfaat lagi, dan untuk anda tiffany-shi… aku harap debut anda akan berlangsung sukses dan jaga kesehatan dengan baik, selalu bawa dan pakai jaket tebal kemanapun karena sekarang mulai memasuki musim dingin, terima kasih”

“Aigo… manis sekali” ucap shinyoung

Dan acara siaranpun selesai begitu musik terakhir dimainkan

Begitupun dengan seseorang yang tengah dalam perjalanan pulang baru saja meletakkan earphonenya setelah mendengarkan siaran langsung radio itu

“Tiffany-shi, anda baik baik saja?” Ucap sang sopir yang melihat yeoja itu mengeluarkan air matanya dari pantulan kaca

“Oh, nne?? Aku baik baik saja” ucap tiffany tersenyum segera mengusap air matanya

………………………………….

Sama halnya dengan seseorang yang baru saja dibawa keluar dari ruangan oleh beberapa suster untuk dipindahkan ke ruang rawat pasien

“Suster, bisakah tolong ambilkan tasku?”

“Oh, nne” ucap suster

Begitu menerima tasnya ia buru buru mengmabil ponselnya untuk menghubungi seseorang

Tak butuh lama teleponpun tersambung dengan lawan bicaranya

“Yoboseyo”

“Yoong, apa kau sudah selesai rapatnya?”

“Emmm… belum sebentar lagi, ada apa sica-ya?”

“Yoong!! Aku sudah selesai melakukan pembuahan, dan dokter bilang kemungkinan besar akan berhasil dan aku bisa hamil!” Ucap jessica dengan nada bahagianya hingga tak terasa air matanya kembali mengalir

Namun berbeda dengan yoona, jessica tak mendengar suara ekspresi apapun dari balik telepon

“Yoong?” Panggil jessica heran

“Mengapa diam saja? Apa kau tak bahagia? Ah ya dokter memintaku untuk tetap di rumah sakit selama 3 hari kedepan agar tahu hasilnya, pulang dari restoran nanti segeralah kem…”

“Rapatnya akan dimulai sica, sudah dulu ya” potong yoona langsung mematikan teleponnya

TBC

 

We Are Different Part 19

PicsArt_02-21-08.46.28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

“Adeul… minumlah, kalian pasti haus..” ucap nyonya kim memanggil ketiga putrinya taeyeon, yuri dan yoona yang sedang sibuk memotong rumput rumput liar yang merusak halaman rumah taeyeon

Setelah ditinggalkan cukup lama, rumah taeyeon jadi tak terurus sehingga halaman rumahnya ditumbuhi rumput rumput liar yang sudah meninggi

Begitu acara makan makan selesai nyonya kim meminta ketiga putrinya untuk membersihkan bagian luar rumah sementara ia, sunny dan jessica membersihkan bagian dalam rumah

“Eomma tidak bisakah dilanjut besok saja?” Ucap taeyeon yang sudah berkeringat cukup banyak

Yoona dan yuri pun menyusul mengambil minuman segar yang sudah dibuatkan oleh sunny dan jessica

“Andwae! Tak boleh menunda nunda pekerjaan, Harus diselesaikan hari ini sebelum salju turun” ucap nyonya kim

“Tidakkah eomma kasihan pada mereka? Yuri baru saja sembuh”

“Aniyo, aku sudah merasa segar” ucap yuri

“Yaish… maksudku yoona, dia baru saja tiba dan pasti sedang lelah karena harus mengurus pernikahannya”

“Aniyo eonnie, semua keperluan sudah beres kau tenang saja, kajja kita lanjutkan lagi” ucap yoona kembali memotong rumput menyusul yuri

“Eiyy… dasar, itu hanya alasan mu saja” ucap nyonya kim memukul lengan taeyeon “kkah lanjutkan lagi kerjanya”

“Arasso…” ucap taeyeon dengan malas kembali menyusul mereka

….

Sementara di dalam rumah

“Sica-yaa, bukankah tiffany adalah kekasih yuri? Mengapa dia tidak ada disini?” Ucap sunny yang sedang sibuk membersihkan piring piring kotor sementara jessica sedang mengepel lantai

“Sepertinya mereka sudah putus”

“Mwo? Wae?”

“Hemmm…???” gumam jessica menghentikan aktivitasnya memandang heran pada sunny “bukankah kau membencinya?” Lanjutnya saat ingat tiffany pernah bercerita padanya tentang sunny

“Aku bertanya karena yuri teman dekatku, aku peduli pada yuri bukan padanya”

“Tiffany menyangka bahwa yuri berselingkuh dengan asistennya”

“Dasar bodoh, aku sudah tahu bagaimana yuri, mana mungkin dia berselingkuh”

“Maja, dia memang keras kepala terlalu percaya ilusinya daripada mencari kenyataan” ucap jessica “atau mungkin dia terlalu trauma karena pernah diselingkuhi” lanjutnya membuat sunny berhenti

“Yah, kau menyindirku huh?”

“An.. aniyo… bukan begitu, maksudku taeyeon bukan kau”

“Hemm… kau benar, bisa bisanya dia menjadikan tiffany sebagai pelampiasan”

“Itu juga karena kau yang tiba tiba meninggalkannya bodoh” ucap jessica dalam hati memandang sunny

…………

Setelah 3 jam berlalu akhirnya mereka berhasil membuat rumah taeyeon kembali terlihat rapi dan terawat

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Taeyeon, yuri dan yoona langsung berbaring di sebuah meja kayu besar yang berada di halaman rumahnya melepaskan rasa lelah setelah selesai memotong rumput rumput liar dan menata kembali tanaman tanaman bunga hiasan

“Haaaahhh…. akhirnya selesai juga, rasanya aku ingin mati” ucap taeyeon dengan nafas yang masih tak beraturan

“Maja… beginilah kalau tak ada namja” ucap yuri yang ikut kelelahan

“Yah eonnie, kau tak sadar disampingmu juga namja?” Ucap yoona

“Yaish..!!!” Gumam taeyeon rasanya ingin memukul membuat yuri dan yoona menertawainya “lihat saja, besok akan aku panjangkan rambutku lagi”

“Andwae… kau terlihat tampan seperti ini oppa” ucap yuri

“Aku setuju” bela yoona

“Yah menyebalkan sekali, kalau saja sedang tak kelelahan sudah aku hajar kalian berdua”

“Memang kau akan menang melawan eonniku?”

“Ani” ucap taeyeon membuat ketiganya tertawa

“Sejuk sekali” ucap yuri memejamkan kedua matanya merasakan angin musim dingin yang berhembus

“Maja” ucap taeyeon dan yoona hampir bersamaan kedua yeoja itupun mengikuti yuri memejamkan kedua matanya

“Aku tak menyangka kita akan seperti ini” ucap yuri kembali membuka matanya “dulu kau sangat membenciku” lanjutnya menatap yoona “apa lagi kau” ucap yuri beralih menatap taeyeon

“Yah eonnie, aku tak membencimu.. aku hanya kesal karena kau terlalu sibuk di perusahaan mr lee” ucap yoona

“Pembelaan diterima, Lalu kalau kau?” Ucap yuri menatap taeyeon

“Emm…. molla… dulu aku terlalu bodoh mungkin hahahahaha” ucap taeyeon dengan tawa ahjummanya

“Nne.. kau memang bodoh, haha apa kau masih ingat saat kau mendatangi kantor dan menarik kerah bajuku”

“Ah iya haha dan untuk melakukan itu aku sampai berjingkrak karena kau terlalu tinggi” ucap taeyeon membuat ketiga yeoja itu kembali tertawa

“Yang terpenting sekarang semua masalah sudah berakhir” ucap yuri

“Belum” ucap yoona membuat kedua yeoja yang berada disampingnya menoleh

“Masalah apa lagi?” Tanya yuri

“Kau” ucap yoona menatap eonnienya

“Huh? Naega? wae?” Ucap yuri heran

“Masalahmu dengan tiffany eonnie”

“Ah kau benar yoong, kita harus membantunya agar tiffany kembali pada yul, tapi sepertinya tinggal kau satu satunya yang bisa” ucap taeyeon

“Waeyo eonnie?”

“Tiffany juga membenciku”

“Jinjja? Heoll… daebak, kalian berdua memang pembuat masalah”

“Yah!! Kau juga kwon yoona!!!” Teriak yuri dan taeyeon segera menyerang adiknya berada di tengah tengah itu hingga ketiganya pun saling menggelitiki

“Yah, kalian childish sekali” ucap sunny menghampiri ketiga yeoja itu

“Huh? Kau sudah mau pulang?” Tanya taeyeon melihat kekasihnya sudah kembali rapi dan membawa tas

“Nne, aku tak bisa meninggalkan eomma sendirian”

“Baiklah, kajja aku antarkan”

“Andwae… kau disini saja berkumpul dengan keluarga”

“Gwaenchanna?”

“Nne…” ucap sunny memeluk kekasihnya kemudian memasuki mobil

“Aku pergi ya” ucapnya kembali melambaikan tangan dan mulai melajukan mobilnya

“Nne… hati hati” ucap ketiga yeoja itu

“Kajja” ucap taeyeon mengajak masuk yuri dan yoona kerumahnya

“Omo! Pantas dari tadi tak mencariku, aku pikir kau tidur baby” ucap yoona memeluk kekasihnya dari belakang

ternyata jessica sedang diajari memasak oleh ibunya taeyeon

“Kalian mandilah dan lekas istirahat” ucap nyonya kim “kau juga sica, kkah istirahatlah”

“Tapi aku tak bisa membiarkan omonim memasak sendirian”

“Gwaenchanna lagipula sudah selesai, tinggal didiamkan beberapa jam saja, kkah susul kekasihmu”

“Arassoyo… omonim juga lekaslah istirahat” ucap jessica melepaskan apron dan memasuki kamar

…..

“Yoong, kau tak mandi?” Ucap jessica saat melihat yoona sudah berbaring memejamkan mata diatas tempat tidur

“Dingin, lagipula aku lelah sekali” ucap yoona dengan suara lemas enggan membuka kedua matanya

“Nanti tubuhmu akan gatal gatal..” ucap jessica yang sudah duduk disamping kekasihnya itu “kajja, aku buatkan air hangat untukmu” lanjutnya

“Gendong aku” ucap yoona mengangkat kedua tangannya

“Yaish…” gumam jessica meraih kedua tangan yoona “huh? Kau hangat” lanjutnya

Jessica melepaskan kedua tangan yoona beralih mengusap kening kekasihnya itu

“Kau demam yoong, apa kau sakit?”

“Sedikit pusing” ucap yoona menatap kekasihnya

“Kau sakit, kajja kita ke dokter aku akan memberitahu yuri” ucap jessica segera berdiri

“Andwae” ucap yoona menahan tangan jessica

“Why?”

“Aku baik baik saja, hanya sedikit demam mungkin karena tadi aku terlalu lama diluar”

“Kalau begitu akan aku buatkan teh hangat untukmu” ucap jessica sementara yoona hanya mengangguk lemah

Tak butuh waktu lama jessica sudah kembali kedalam kamar membawakan secangkir teh hangat yang ia buatkan untuk yoona. Namun ia melihat yoona sudah terlelap

“Yoong, ireonna..” ucap jessica mengusap lembut wajah kekasihnya

“Hmmm..? Sudah selesai?” Ucap yoona segera bangun

“Nne… dan ini obat penurun demam, minumlah” ucap jessica

“Yaish… obat lagi” ucap yoona menerima obat itu dengan malas dan segera meminumnya

“Anak baik..” ucap jessica tersenyum membelai wajah yoona “kkah tidurlah”

“Ah iya, ponselmu terus terusan bergetar baby”

“Really?” Ucap jessica segera mengambil ponselnya yang berada didalam tas miliknya

“Omo!!” Gumam jessica terlihat terkejut saat melihat layar ponsel

“Waeyo?”

“Tiffany beberapa kali menghubungiku”

“Kalau begitu telepon kembali, barangkali sangat penting”

“Nne, kau tidurlah yoong” ucap jessica menarik selimut untuk kekasihnya

Begitu melihat yoona memejamkan matanya, jessica kembali merasih ponsel miliknya untuk menghubungi tiffany

“Yoboseyo”

“Hey tiff”

“Jessie, kau kemana saja?”

“Hehe sorry my baby, tadi aku sibuk ikut membereskan rumah taeyeon, dan aku menaruh ponselku didalam tas”

“Taeyeon?”

“Nne… kami baru merapikan kembali rumahnya yang sudah lama tak terurus”

“Jadi yul juga berada disana?”

“Nne, dia baru saja beristirahat setelah 3 jam memotong rumput rumput liar dihalaman rumah, kau ingin berbicara dengannya?”

“An..aniyo.. aku hanya ada perlu denganmu jessie”

“Ah.. oke, ada apa tiff?”

“Aku rasa kita perlu bertemu, kapan kau akan kembali”

“I don’t know, sepertinya kami akan menginap, besok omonim mengajak yuri dan yoona menemui makam ayah mereka”

“Hmm… begitu ya”

“Setelah pulang nanti aku akan menemuimu”

“Arasso… kau baik baiklah disana, love you jessie”

“Nne… kau juga, love you too baby” ucap jessica mengakhiri percakapan mereka

………..

Baru saja mengakhiri percakapannya dengan jessica di telepon, ponsel tiffany kembali berbunyi. Ia melihat nama henry tertera dalam panggilan itu

Nne sunbae?”

“Fany-ah apa kau sedang sibuk?”

“Aniyo, pengunjung perpustakaan hari ini tidak terlalu banyak, memangnya ada apa ?”

Bisakah kau dengarkan radio? Aku akan melakukan wawancara siaran langsung beberapa menit lagi dan aku memiliki kejutan untukmu”

“Nne? Memangnya apa sunbae?”

“Kau dengarkan saja, aku akan mengirimkan salurannya, aku tutup arra” ucap henry

Belum sempat tiffany berbicara, henry sudah terlanjut menutup teleponnya dan beberapa menit kemudian ia menerima pesan saluran radio. Karena penasaran tiffany pun segera memasangkan hedset yang dibawanya dan mendengarkan radio tersebut

“Baiklah pemirsa, disini kita kedatangan seorang tamu yang namanya tengah melejit di dunia permusikan korea selatan karena terkenal sebagai CEO termuda dengan paras yang tampan, kita sambut Henry Lau-shi”

“Nne anyeong hasimnika yeorobun henry lau imnida, terima kasih telah mengundangku ke acara ini” ucap henry

“Aigoo… dia memang tampan” ucap DJ radio yang membawa acara itu

“Hehe Kamsahamnida shinyoung-shi”

“Baiklah henry-shi, bisakah anda ceritakan bagaimana perjalanan anda hingga sampai menjadi seorang CEO agensi musik bergengsi di korea selatan ini? Padahal nama anda baru muncul belum lama ini”

“Sebenarnya flowers entertainment ini milik ayahku, kebetulan appa adalah seorang musisi dan sangat menyukai musik, saya hanya meneruskannya karena diusia appa yang sudah tidak muda lagi beliau ingin aku meneruskannya”

“Lalu bagaimana perasaan anda henry-shi? Apakah anda merasa tertekan dengan banyaknya saingan saingan perusahaan musik besar lain?”

“Awalnya aku pikir begitu, namun ini tantangan terbesar dan aku percaya aku bisa melakukannya, aku masih muda dan harus dapat membanggakan ayahku”

“Megagumkan sekali, pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan para aktris dan traine ketika ayah anda digantikan?”

“Mereka semua menerimaku dengan baik, dan yang terpenting 1 hal shinyoung-shi”

“Nne, apa?”

“Jika kita ingin dihargai maka kita harus bisa menghargai orang lain, itulah yang harus aku lakukan kepada para aktris dan trainee serta para karyawan di perusahaan”

“Aigoo… luar biasa sekali” ucap shinyoung bertepuk tangan “ah ya, aku mendapat berita bahwa ‘miss group akan segera comeback mengeluarkan single album?”

“Nne, mereka sekarang sedang melakukan shooting pembuatan MV, mohon dukungannya”

“Ye henry-shi tentu saja kami akan selalu mendukung dan sangat berharap miss group menerima jadi tamu kami saat promosi nanti, dan kalian juga para pemirsa dukunglah miss group karena mereka merupakan girl group yang sangat bertalenta serta memiliki CEO yang luar biasa tentunya hehehe”

“Aigoo… hahaha anda terlalu berlebihan shinyoung-shi”

“Aniyo, bahkan para pendengar memberikan banyak komentar yang baik tentang anda”

“Nne, aku telah membacanya dan mengucapkan banyak terima kasih pada kalian”

“Belum cukup sampai disini pemirsa, karena henry-shi ingin memberikan suatu kejutan untuk kalian semua, apa itu? Mari kita dengar, silahkan henry-shi”

“Nne, sebenarnya ini bukan kejutan tapi… saya ingin sedikit bercerita bahwa dulu semasa kuliah saya pernah menjadi salah satu anggota band kampus di seoul universiy, sehingga saya memasuki dunia musik sudah cukup lama”

“Ah maja henry-shi, saya juga tahu karena saat itu saya adalah seniormu ahaha, mungkin para pemirsa juga tahu dengan lagu band mereka yang pada saat itu sangat terkenal di kalangan mahasiswa”

“Nne… hahaha saya jadi malu”

“Omo omo! Apa ini pertanda bahwa flowers band akan comeback?”

“Aniyo… band kami bubar setelah satu persatu personil lulus dan aku harus melanjutkan studyku di kanada, tapi kemarin aku baru saja bertemu dengan mantan personil bandku, dia adalah vokalis utama, apa kalian mengingatnya?”

“Chankkaman henry-shi, biarkan aku mengingatnya juga” ucap shinyoung mencoba mengingat “kalau tidak salah dia memiliki julukan eye smile?”

“Maja… hahaha tapi aku baca komentar komentar dari kalian belum ada satupun jawaban yang benar”

“Ah aku juga lupa namanya”

“Baiklah akan aku beri tahu, dia adalah tiffany hwang”

“Ah benar… sekarang aku ingat, lalu apa dia sudah menjadi seorang aktris”

“Awalnya aku berpikir begitu, karena impiannya sejak kecil adalah menjadi seorang penyanyi terkenal, dia sudah mencapainya saat masa kuliah namun impian itu kembali terhenti setelah lulus, dan saat kami dipertemukan aku memintanya untuk kembali bernyanyi”

“Omo omo, akan seru jika kalian mengadakan reuni dan melakukan comeback henry-shi”

“Hahaha aniyo, tapi disini aku membawakan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh tiffany, aku ingin meminta pendapat kalian semua yang sedang mendengarkan saluran ini tentang lagu ini, aku harap kalian menyukai dan menikmatinya”

“Ah aku sudah tak sabar henry-shi, aku akan memberitahukan langsung tanggapan para netizen tentang lagu anda diacara ini besok”

“Nne kamsahamnida”

“Baiklah terima kasih henry-shi telah berkenan hadir menjadi tamu kita pda hari ini, kalau begitu mari kita dengarkan lagunya”

Musik pun diputar dimana terdengar suara Tiffany membawakan sebuah lagu yang pernah diciptakannya, once in a life time.

“Mwo??? W…wwae..?” Ucap tiffany terkejut, ia pun segera menutup siaran itu dan langsung menghubungi henry

“Yoboseyeo” ucap henry dibalik telepon

“Sunbae, mengapa kau melakukan itu? Kapan kau mendapatkan laguku?”

“Saat kau bernyanyi kemarin heheh, Surprise… kau suka?”

“T…ttapi itu sangat memalukan, bagaimana kalau mereka tak menyukainya? Aku sampai tak berani melihat komentar mereka”

“Jangan khawatir, percayalah semuanya akan baik baik saja, kau ingat dengan kalimat yang selalu kau ucapkan itu dulu”

“B…bbaiklah, tapi… gomawo sunbae”

“Nne… aku harap akan berhasil, dan kau bisa debut hehe”

“Yaish… kau ini, kalau begitu aku akan kembali bekerja”

“Nne… hwaiting!!”

……..

Keesokan harinya

Jessica baru saja tiba di sebuah restoran. Begitu masuk ia langsung menoleh ke segala arah mencari tiffany.

“Jessie!” Panggil seseorang membuat jessica menoleh, ia melihat tiffany tersenyum melambaikan tangannya, jessica pun segera menghampirinya dan memeluk yeoja itu

“Apa kau menunggu lama?”

“Aniyo, aku juga baru sampai beberapa saat yang lalu, aku sudah memesankan jus kesukaanmu”

“Wow, thanks baby.. sudah lama kita tak pernah merasakan seperti ini lagi”

“Hehe kau benar, bogoshippo… ah ya kenapa kau datang sendiri?”

“Yoona sedang menemui sahabatnya di lapas, lagipula jika dia ikut dia hanya akan mengganggu kencan kita”

“Hahaha kau bisa saja”

“By the way, tumben kau mengajak bertemu, aku pikir kau sudah lupa denganku”

“Yaish! Aku tak sejahat itu”

“Hehehe aku bercanda baby” ucap jessica mengusap kepala tiffany “so?”

Tiffany terdiam sejenak sambil mengaduk aduk minuman miliknya

“Jessie, bagaimana jika aku kembali ke dinia musik?”

“Musik? Kau ingin kembali bernyanyi?”

“Nne… kau tahu itu impianku sejak lama”

“Tapi bukankah kau memiliki nodul yang sewaktu waktu bisa kambuh?”

“Kau benar, tapi aku rasa aku akan baik baik saja jessie lagipula sudah sangat lama aku tak merasakan sakit itu lagi”

“Tapi tiff….” belum sempat jessica melanjutkan bicaranya tiba tiba saja ponsel tiffany berdering menerima panggilan

“Chankkaman” ucap tiffany, iapun segera mengangkat teleponya

Nne sunbae?”

“………………..”

“Aku sedang berada di restoran bersama sahabatku, waeyo?”

“…………………”

“Arasso, aku akan kirimkan alamatnya”

“……………..”

“Nne…” ucap tiffany menutup teleponnya

“Nugu?” Tanya jessica

“Henry sunbae, seniorku saat di kampus dulu” ucap tiffany sementara jessica hanya memganggukan kepalanya tak tertarik membahas lebih tentang namja itu

Hingga tak butuh lama henry tiba di restoran dan menghampiri mereka

“Cepat sekali sunbae kemari” ucap tiffany berdiri menyambut henry

“Nne kebetulan lokasinya tak jauh”

“Ah ya, ini sahabatku jessica” ucap tiffany memperkenalkan sahabatnya, jessicapun berdiri menyapa namja itu

“Ah… anyeong, henry law imnida” ucap henry mengulurkan tangannya dan jessicapun membalasnya

“Jadi, apa yang membawa sunbae kemari?”

“Fany-ah, ini berita bagus untukmu!” Ucap henry penuh semangat

“Nne? Untukku? Apa itu?”

Henry pun segera membuka ponselnya dan memperlihatkan sebuah layar hasil statistik

“Apa ini?” Ucap tiffany belum mengerti

“Lihatlah, ini adalah hasil penilaian lagumu yang aku promosikan kemarin dan 98% orang orang menyukai lagumu dan menginginkan kau segera debut!!” Ucap henry penuh semangat membuat kedua yeoja dihadapannya terkejut

“Jinjja? Waeyo sunbae?”

“Yah, itu karena kau memang memiliki suara yang sangat indah! Bahkan mereka penasaran dengan sosok dibalik suara emas itu”

“Yaish… jangan dilebih lebihkan”

“Aniyo… aku mengatakan yang sesungguhnya fany-ah, so? Bukankah tandanya kau harus bersiap siap untuk melakukan debut?”

“Nne? Tapi….” ucap tiffany masih terlihat ragu

“Tapi apalagi? Bukankah itu impianmu sejak dulu? Tidak ada kata terlambat fany-ah.. ini kesempatanmu”

“Hemmm….” gumam tiffany

“Segeralah berhenti bekerja di perpustakaan, itu tak penting lagi”

“Yah, tidak ada pekerjaan yang tak penting asalkan itu pekerjaan baik, apa bekerja di perpustakaan itu terlihat rendah bagimu?” Ucap jessica dengan nada dinginnya. Dari awal ia memang tak menyukai namja itu, ia merasa henry bukan pria yang baik jika harus menggantikan sosok yuri. Dalam sekali pandang ia tahu henry menyukai tiffany.

“Ahahah mianhae bukan begitu, maksudku alangkah lebih baik jika tiffany melanjutkan impiannya yang tinggal satu langkah lagi” ucap henry terlihat malu

Sementara tiffany yang sedari tadi terdiam kini mengangkat wajahnya kembali

“Aku sudah siap” ucap tiffany

“Mwo? Tapi tiff…”

“Jessie, sunbae benar.. ini impianku sudah lama dan aku sangat menantikannya, aku butuh dukunganmu” ucap tiffany menggenggam erat kedua tangan jessica “hanya kau satu satunya dukungan bagiku”

“Yuri?” Ucap jessica membuat tiffany tersentak, namun ia hanya menggelengkan kepala dengan tatapan sedihnya

“Hemm… arasso, aku akan tetap mendukungmu baby” ucap jessica mengusap lembut kepala tiffany

Tiffany pun segera memeluk sahabatnya merasa senang

“Tapi jika kau merasa tak baik baik saja segera berhenti, bagaimanapun kau harus memikirkan kesehatanmu”

“Aku janji” ucap tiffany tersenyum mengeratkan pelukannya

“Kalau begitu aku pulang dulu dan kau jangan lupa datang di hari pernikahanku arra?”

“Arasso… aku tak mungkin tak datang di hari spesial sahabatku”

“Aku juga mengundangmu” ucap jessica menatap henry

“Kamsahamnida.. dan selamat atas pernikahanmu” ucap henry tersenyum ramah

Jaga tiffany dengan baik arra, jangan sampai terluka”

“Aku janji, dia akan baik baik saja” ucap henry

“Dan kau…” tunjuk jessica pada tiffany

“Nne?”

“Sumbanglah lagu romantis untukku saat hari pernikahanku nanti arra?”

“Arasso…” ucap tiffany tersenyum dan membingkai wajah jessica

“Aku pergi dulu, bye…” ucap jessica meninggalkan mereka

………………….

Sementara di lapas

“Aigoo… kau benar benar datang padaku 3 hari sekali ckckck”

“Hahaha aku tak pernah menghianati ucapanku”

“Arasso, ah iya bukankah pernikahanmu tinggal beberapa hari lagi?”

“Nne…”

“Waeyo? Mengapa kau terlihat tak bersemangat?”

“Aniyo… aku hanya terlalu gugup hehehe”

“Yaish… dasar bodoh, ah ya setelah ini datanglah ke restoran dan tanda tangani surat kepemilikan”

“Huh? Waeyo?”

“Aku memberikan restoran itu jadi milikmu”

“Nne? Wae??”

“Kau kan tahu aku tak begitu peduli dengan restoran itu”

“Tapi itu membawa banyak kenangan bagiku”

“Untuk itu aku tak menutupnya dan memberikannya padamu bodoh”

“Hahaha begitu ya, aku tak ingin menerimanya”

“Huh? Wae?”

“Aku ingin membelinya saja”

“Yaish… arraso, terserah kau saja”

“Soo…”

“Wae?”

“Aku harap kau benar benar hadir menyaksikan hari pernikahanku”

“Kau tenang saja, aku akan datang”

“Nne? Bagaimana caranya?”

“Molla… hahaha”

“Yaish…!!” Rutuk yoona membuat sooyoung tertawa

“Yah, apa itu penting huh?”

“Tentu saja, kau sangat penting bagiku” ucap yoona menundukkan wajahnya

Sementara sooyoung kembali terdiam menatap yeoja dihadapannya itu

*toktoktok*

“Nuna, waktu kunjungan telah habis” ucap seorang petugas dibalik pintu

“Mwo? Mengapa sebentar sekali?”

“Itu karena waktu kita habis oleh makan pabo!”

“Ah iya hehehe” ucap yoona tertawa innocent “kalau begitu aku pergi”

“Kkah… aku sampai bosan melihatmu”

“Yaish!! Menyebalkan, aku pergi”

“Nne hati hati” ucap sooyoung, sosok yoona pun menghilang dari pandangannya

Dan tanpa terasa air mata mengalir membasahi kedua pipinya.

“Nuna, gwaenchanna?” Ucap petugas yang menjaganya

“Nne” ucap sooyoung menghapus air matanya “kyungho-yaa, dia akan datang kembali 3 hari kemudian, saat itu tolong beri alasan kepadanya jika aku tak bisa menemuinya”

“Nne? Waeyo noona?”

“Lakukan saja”

“Oh nne arasso… kajja” ucap penjaga itu mengantar sooyoung kebali ke sel tahanannya

Dan benar saja, 3 hari kemudian yoona kembali datang ke lapas. Namun kyungho berhasil membuat alasan yang diminta sooyoung agar tak menemui yeoja itu. Sehingga yoona hanya menitipkan makanan untuknya.

…………..

Yuri baru saja tiba di mansion milik mr lee, ia memang sengaja akan menemui ayah tirinya itu.

“Hey” sapa amber yang juga baru turun dari mobil

“Huh? Kau juga kemari? Ada apa?” Ucap yuri menghampiri yeoja itu

“Harusnya aku yang berkata seperti itu..”

“Hahaha memangnya untuk apalagi? Bukankah ini juga rumahku?” Ucap yuri

“Haha kau benar, kajja” ucap amber dan keduanya memasuki mansion besar itu

“Nuna, lama tak bertemu semenjak kau pindah rumah” ucap salah satu anak buah mr lee menyambut kedatangan yuri

“Nne… akhir akhir ini aku terlalu sibuk dengan perusahaanku eunwoo-yaa, apa mr lee ada?”

“Nne.. tuan baru saja pulang dari kantornya dan sedang bersiap siap untuk makan malam, ikut bergabunglah noona kau terlihat kurus sekarang”

“Jinjja? Heol… kau perhatian sekali, kalau begitu aku masuk dulu”

“Nne nuna”

Begitu masuk, yuri melihat mr lee baru saja duduk di ruang makan ditemani para maid yang melayaninya

“Ah yuri-shi juga datang, silahkan” ucap salah satu maid membukakan kursi untuk yuri

“Nne, kamsahamnida ahjumma” ucap yuri segera duduk

“Tumben kau kemari” ucap mr lee

“Waeyo? Bukankah ini juga rumahku?” Ucap yuri. Setelah mengetahui tentang kebenaran yang dilakukan ayah tirinya itu, hubungan keduanya kini tak lagi kaku dan yuri selalu mencoba memperhangat lagi hubungan mereka layaknya keluarga.

“Makanlah” ucap me lee

Keduanya pun mulai menikmati makan malam

“Appa” panggil yuri. Ada rasa canggung saat menyebutkan panggilan itu pada ayah tirinya

Yuri melihat reaksi mr lee yang hanya mengangkat sebelah alis menatapnya

“Wae?” Ucap mr lee saat melihat yuri terdiam

“Apa appa sudah mendengar berita tentang pernikahan yoona yang akan diselenggarakan sebentar lagi?”

“Ya”

“Datanglah”

“Bukankah adikmu membenciku”

“Aku sudah bilang padanya dan yoong tak keberatan”

“Aku pikir kau yang akan menikah, bukankah waktu itu aku memintamu membawa kekasihmu kemari untuk makan malam bersama?”

“Emmm… hubungan kami sudah berakhir” ucap yuri menundukan wajahnya

“Pwfftt…!!” Suara seseorang hampir tersedak mendengar hal itu, membuat yuri menoleh

Yuri baru menyadari ternyata tak hanya ia dan mr lee yang sedang menikmati makan malam. Ada amber dan anak buah mr lee lainnya yang juga ikut duduk diantara mereka

“Yah, kau menertawaiku huh?” Ucap yuri

“Aniyoo… aku hanya terlalu terkejut, bukankah kau dengan tiffany eonnie sangat dekat”

“Molla… masalahnya rumit sekali” ucap yuri mempoutkan bibirnya

“Dia menyusahkanmu? Apa perlu aku lenyapkan?” Ucap mr lee tiba tiba

“Andwae…!!” Ucap yuri dan amber bersamaan

“Appa jangan lakukan itu aku mohon, aku masih sangat mencintainya dan semua ini karena kesalahanku, aku akan segera memperbaiki hubungan dengannya” ucap yuri terlihat khawatir dan ketakutan

“Aku hanya bercanda” ucap mr lee tanpa ekspresi apapun

“Nne?” Ucap yuri dan amber kembali bersamaan dan langsung mematung atas apa yang dikatakan namja yang terkenal sangat kejam dan menyeramkan itu. Hampir saja keduanya terjatuh karena terkejut

“Wae?” Ucap mr lee

“Aniyoo… hahaha aku pikir kau serius” ucap yuri tertawa dipaksakan

“Aigoo… bercandanya saja sangat menyeramkan” gumam amber menggelengkan kepalanya

………………..

Hingga hari pernikahan pun tiba

Dari pagi pagi sekali sampai menjelang sore orang orang seisi rumah yuri terlihat sangat sibuk kesana kemari untuk mempersiapkan hari yang sangat istimewa itu. Pesta pernikahan pun memang dilakasanakan disana terlebih halaman rumah yuri yang luas dan memiliki pemandangan yang indah karena berada diatas bukit

Yoona terdiam menatap kekasihnya yang sedang duduk membelakanginya di ruang rias

Perlahan senyumnya mengembang saat kembali mengingat bagaimana pertemuan mereka hingga segala masalah silih berdatangan namun ia tetap selalu mendapatkan kekuatan dari jessica. Ia merasa sangat beruntung memiliki seseorang yang akan menjadi pasangan sehidup sematinya itu.

dd1c43aedc788b0c07b29dedc48d3066

“Wae? Apa kau terpesona melihatku?” Ucap jessica yang mendapati yoona sedang menatapnya dari pantulan kaca

“Nne… hari ini kau benar benar seperti seorang bidadari” ucap yoona “walaupun sebenarnya lebih cantik aku”

“Yah!!”

“Kekekeke… baby, sejujurnya aku sangat gugup” ucap yoona menghampiri dan memeluk kekasihnya dari belakang

“Hemm…. aku juga, aku tak menyangka akhirnya bisa menikah dengan manusia yang teramat sangat menyebalkan ini” ucap jessica membelai wajah yoona, keduanya tersenyum saling tatap melalui pantulan kaca dihadapannya

“Waeyo? Apa kau menyesal?”

“Aniyo, walaupun kau sangat sangat menyebalkan tapi hatiku tetap tak bisa berpaling darimu”

“Aigo…!!! Aku benar benar merasa terbang rasanya” ucap yoona terkejut dengan ucapan kekasihnya itu

“Kkah pergilah, aku akan merias” ucap jessica saat melihat para tim rias dan tim desain gaun pernikahannya tiba

“Shiroo… aku masih ingin melihatmu”

“Andwae… nanti tak akan menjadi kejutan untukmu yoona-shi” ucap salah satu perias itu

“Kkah, lagipula kau juga harus mengganti pakaianmu di ruangan lain”

“Gaun kan?”

“Yaish! Andwae!” Bentak jessica membuat yoona tertawa gemas

“Arasso… aku tahu pasti kau akan lebih lama” ucap yoona segera meninggalkan ruang rias jessica

Benar saja, yoona lebih cepat dibandingkan dengan jessica.

“Yah, kenapa kau cemberut begitu?” Ucap yuri

“Huh, kalau saja aku juga memakai gaun pasti dandananku tak akan sesimpel ini” ucap yoona mempoutkan bibirnya

“Aigo… ternyata kau juga memiliki jiwa kewanitaan ckck aku terkejut”

“Wae….? Setidaknya aku tak cengeng dan payah sepertimu saat menghadapi masalah hubungan” ucap yoona menjulurkan lidahnya

“Mwo??? Jahat sekali kau! Tapi benar juga sih” ucap yuri merenung

“Hahaha gwhaenchanna… yang menjadi masalah sekarang adalah orang tua jessica”

“Huh? Kenapa dengan mereka?”

“Nanti mereka akan bertanya tanya kemana pasanganmu? Lalu akhirnya terbongkar sudah semuanya”

“Omo!! Kau benar juga yoong! Ottokhae… kenapa aku yang malah menjadi panik”

“Molla…” ucap yoona yang sudah pasrah

“Gwanchanna, aku sudah dapat penggantinya, kalian berdua berhutang budi padaku” ucap krystal membuat kedua yeoja itu terkejut

“Omo!! Kenapa tiba tiba ada kau” ucap yoona

“Yaish… aku sedari tadi disini, kaliannya saja yang terlalu fokus seolah dunia milik berdua”

Ruang rias yoona memang terlihat luas dan bukan hanya dirinya dan yuri yang berada disana

“Tapi apa maksudmu tadi?” Tanya yuri

“Sudah tenang saja dia masih didandani, kkah kalian berdua sudah ditunggu di altar”

“Yoona-shi yuri-shi, para tamu undangan sudah tiba”

“Nne tapi….” ucap yuri

“Sudah… sambut saja kedatang mereka dulu, nanti akan aku antarkan dia” ucap krystal mendorong tubuh yuri hingga keluar dari rumahnya

Kedua kakak beradik itupun segera menyambut para tamu undangan yang kebanyak dari mereka adalah teman teman dekat yoona dan rekan kerabat keluarga jessica yang berada di korea

“Aigo… jadi ini calon pasangan hidup putrimu? Cantik sekali” ucap salah satu teman orang tua jessica membuat yoona tersenyum menahan bahagianya saat mulai banyak yang mengagumi kecantikannya

“Aigo… coba saja aku pakai gaun, jessica akan benar benar membunuhku hahaha” ucap yoona dalam hati

“Kamsahamnida… sambil menunggu silahkan nikmati hidangannya” ucap yoona kemudian meninggalkan mereka

Yuri juga ikut menyambut para tamu undangan lain dan ia tersenyum saat seseorang datang bersama para pengawalnya

“Appa! Akhirnya kau mau datang juga” ucap yuri terlihat senang menyambut mr lee

“Kenapa kau terlihat sangat senang, ini bukan pernikahanmu” ucap mr lee dengan ekspresi datarnya

“Yaish… menyebalkan”

“Omo, jadi ini ayah kalian yul? Mengapa baru kali ini kami bertemu dengannya” ucap ayah jessica yang datang bersama istrinya

“Omo!” Gumam yuri terkjut sampai tak bisa berkata apa apa

“Nne aku ayah tirinya, lee dong wook imnida” ucap mr lee mengulurkan tangannya kini terlihat lebih santai

“Kami sudah mendengarnya dari yoona, ku dengar kau sangat sibuk jadi sulit untuk kita bertemu” ucap ayah jessica

“Mwo? Yoona?” Gumam yuri semakin terkejut dan heran

“Ah ya, jeosonghamnida.. aku sangat jarang berada di korea jadi aku sangat terkejut begitu tau tiba tiba putriku akan menikah, jadi aku memutuskan untuk segera pulang” ucap mr lee terlihat ramah kini membuat yuri terpaku melihat ayah tirinya menanggapi dengan baik kedua orang tua jessica seolah ia memang ayah baginya dan yoona. Ia juga tak menyangka jika adiknya pernah menceritakan tentang ayah tirinya kepada kedua orang tua jessica

“Tapi… ngomong ngomong kemana pasanganmu yul? Mengapa aku tak melihatnya sampai sekarang?” Ucap ayah jessica

Membuat yuri kembali terkejut, kini wajahnya memucat menghadapi pertanyaan itu karena tak hanya ada orang tua jessica melainkan mr lee juga mendengar hal itu karena ia tahu yuri baru saja berpisah dengan tiffany

“Ah… emmm….” ucpa yuri gugup memikirkan alasannya

“Dia disini?” Ucap krystal membuat orang orang menoleh termasuk yuri yang membuatnya semakin terkejut

“Hyuni?” Gumam yuri dalam hati

“Bagaimana? Cantik bukan? Eonnie baru saja selesai dirias”

“Aigoo… so beautiful!” Ucap ayah yuri menepuk tepukan tangannya merasa kagum pada seohyun

“Maafkan aku aboji omoni, karena baru datang hari ini kepada kalian” ucap seohyun membungkukan badannya menyapa mereka

“Dia sangat sopan dan anggun, kau sangat beruntung memilikinya yul”

“N…ne…” ucap yuri yang sudah tak bisa mengatakan apa apa. Ia melirik amber yang sedari tadi berdiri disamping mr lee

Yeoja itu hanya terdiam sesekali tersenyum pada yuri

“Kajja kita ke sana” ucap ayah jessica mengajak mr lee bergabung dengan tamu lain

“Yah, mengapa bisa begini?” Tanya yuri masih terlihat shock

“Bersyukurlah kau selamat” ucap krystal

“Tapi hyuni kekasih amber”

“Gwaenchanna… krystal sudah menjelaskan semuanya, lagipula aku senang melihatnya secantik ini” ucap amber merangkul kekasihnya dari samping

“Yah! Lepaskan, aku sudah menyewanya, nanti kalau orang tuaku melihat mereka akan curiga” ucap krystal melepaskan tangan amber dari seohyun sementara seohyun sendiri hanya bisa pasrah

Hhh… apa boleh buat, mianhae hyuni-ah”

“Gwaenchanna eonnie, aku senang membantumu”

“Noona, upacara pernikahan akan segera dimulai, anda diminta masuk kedalam untuk mengantar yoona ke altar” ucap seorang pemandu jalannya pernikahan yoona

“Nne… “ ucap yuri memasuki rumah namun ia heran saat melihat mr lee sudah berada disana

“Huh?” Gumam yuri heran

“Dia yang mengantarku” ucap yoona tanpa ekspresi

“Tak apa, aku ayahnya kan?” Ucap mr lee

“Bb…baiklah, aku akan kembali kesana”

Yuripun kembali bergabung di kursi paling depan dihadapan altar dengan para tamu yang sudah duduk rapi merayakan upacara pernikahan yoona

Setelah alunan piano terdengar, pintu rumahnya terbuka memperlihatkan sosok yoona bersama ayah tirinya yang mulai berjalan diatas red carpet menuju altar dihalaman rumahnya

Semua tamu bergumam merasa kagum melihat yoona yang terlihat dewasa memamerkan senyumnya mencoba agar tak terlihat gugup

Begitu tiba, kini lampu berganti kembali menyoroti pintu rumah untuk menyambut jessica

Para tamu kembali bergumam begitu pintu terbuka memperlihatkan sosok anggun yang mulai berjalan menuju altar

“Woah dia benar benar seperti princess”

Yoona tersenyum ketika mendengar para tamu berdecak kagum pada jessica

IMG-20180728-WA0003[1]

Tak dapat dipungkiri dia sendiripun benar benar merasa kagum pada seseorang yang sebentar lagi akan resmi menjadi pasangan hidupnya

Begitu pandangan keduanya beremu, mereka saling tersenyum sama lain hingga kini yoona dan jessica berdiri saling berhadapan

“Apa kalian sudah siap mengikatkan janji suci kalian”

“Nne” ucap yoona dan jessica masih saling berpandangan

“Baiklah Lim yoona, apa kau bersedia menjadi pasangan hidup jessica jung dari sekarang sampai selamanya, saling memiliki dan menjaga, Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kaya maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan, dan inilah janji setiamu yang tulus kepda Tuhan dan jessica”

“Nne, saya bersedia dan memegang janji itu” ucap yoona menatap tulus pada kekasihnya itu

“Dan jessica jung, apa kau bersedia menjadi pasangan hidup Yoona dari sekarang sampai selamanya, saling memiliki dan menjaga, Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kaya maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan, dan inilah janji setiamu yang tulus kepda Tuhan dan Yoona”

“Nne, saya bersedia dan memegang janji itu” ucap jessica tersenyum hingga wajah keduanya mendekat dan saling mencium bibir

“I love you” bisik jessica memeluk yoona

Hingga terdengar gemuruh tepuk tangan bahagia dari para tamu karena upacara pernikahan yoona dan jessica berhasil dilaksanakan dengan penuh haru dan bahagia

Setelah upacara pernikahan selesai, giliran ucapan dari segala sanak keluarga dan saudari baik dari pihak yoona maupun jessica

Yang pertama kedepan adalah kedua orang tua jessica yang mengucapkan selamat dan ungkapan bahagia atas pernikahan putri pertama mereka

Begitu selesai dan turun MC kembali menawarkan siapa lagi yang ingin maju

“Appa, majulah beri selamat untuk yoona dan jessica” ucap yuri

“Huh? Naega? Wae?” Ucap mr lee

“Yaish… kau sudah jadi wakilnya, orang orang akan merasa heran kalau perwakilan orang tua yoona tak maju”

“Bukankah nanti kau juga maju?”

“Yaish…!” Rutuk yuri

“Arasso” ucap mr lee segera berdiri dan maju

Yoona merasa heran saat bukan yuri yang maju dan ternyata pria yang tadi mengantarnya ke altar

“Ehem… emm… aku bingung mengatakan apa” ucap mr lee

Para tamu yang tadinya terkejut tak menyangka jika seseorang yang terkenal dengan sosok pengusaha besar dan sukses itu adalah ayah tiri yoona dan kini mereka malah tertawa dengan tingkah namja itu

“Aku ikut bahagia atas pernikahan putriku, meskipun dia bukan anak kandungku tapi dia tetaplah anak kebangganku, aku akan selalu mendukung dan mendoakannya agar hidupnya selalu diberi kebahagiaan dan aku akan menunggu untuk menjadi seorang kakek” ucap mr lee yang kini menyunggingkan senyumnya

Tak sedikit para tamu merasa terkesima dengan sosok mr lee, mereka telah mengenal sosok mr lee sebagai seseorang yang sangat dingin dan jarang berbicara

Begitupun yoona, dia memang telah memahami mr lee setelah mendengar dari yuri sosok dia sebenarnya namun untuk menerima jadi ayahnya dia masih ragu karena memang ia tak mengerti bagaimana sosok ayah untuknya setelah sedari lahir tak pernah merasakan hal itu

Namun akhinya yoona pun tersenyum mendengar ungkapan mr lee untuknya, ia tahu namja itu berkata tulus

Setelah turun, kini giliran yuri yang maju ke altar dan berdiri dihadapan mic

“Aigoo… aku tak menyangka adikku akan menikah secepat ini, aku sangat bahagia karena ia telah menemukan pasangan yang teramat sangat sabar menghadapi sosoknya” ucap yuri diiringi tawa para tamu terutama mereka adalah teman teman masa sekolah yoona

“Aku harap setelah menikah adikku bisa menjadi sosok yang bisa melindungi dan bertanggung jawab terlebih… semoga dia jadi berhenti menyusahkanku hehehe” ucap yuri membuat mereka kembali tertawa

“Menyebalkan” ucap yoona tersenyum penuh dendam

Setelah semua keluarga maju dan memberikan ucapan selamat, kini seorang yeoja dengan gaun senada yang dipakainya tiba tiba hadir dan naik ke altar membuat para tamu terkesima terutama yuri

“Tiffany?” Gumam yuri tak mengedipkan kedua matanya melihat yeoja yang baru saja berjalan melewatinya

IMG-20180728-WA0002[1]

Keduanya sempat saling bertatapan sejenak setelah akhirnya tiffany berlalu menuju altar

“Anyeonghaseyo tiffany hwang imnida, aku adalah sahabat terbaik jessica dan eonnie terbaik dari yoona” ucap tiffany dengan senyum bulan sabitnya yang berhasil membuat orang orang jatuh cinta padanya

“Aku ingin mengucapkan selamat atas pernikahan sahabat dan adikku, semoga kalian selalu diberikan kebahagiaan” ucap tiffany

Begitu selesai, ia hendak meninggalkan altar namun jessica segera menghampirinya

“Yah chankkaman, jangan pergi hey jamur” ucap jessica

“Nne?”

“Kau memiliki hutang padaku”

“Huh? Hutang apa jessie”

“Kau harus menyumbangkan sebuah lagu untuk pernikahanku, kau kan sekarang sudah menjadi seorang penyanyi” ucap jessica

“Omo! Sekarang?”

“Tentu saja pabo, kau pikir hari pernikahanku kapan huh?”

“Ah kau benar hehehe” ucap tiffany kembali naik

“Arasso, karena ini hari istimewa bagi sahabat dan adikku, aku akan memberikan sebuah lagu untuk mereka aku harap kalian semua juga menikmatinya” ucap tiffany kembali tersenyum

Para tamu pun bertepuk senang dan lagu yang tiffany bawakan sekaligus sebagai pembukaan acara pesta pernikahan

Sementara yuri masih tetap terpaku melihat yeoja itu bernyanyi

“Memang akan terlihat cantik kalau sudah menjadi mantan” ucap seseorang membuat yuri menoleh

“Kau benar taeng, aku pikir dia malaikat”

“Tapi sepertinya kau harus menyerah”

“Yah, mworago?!”

“Lihatlah” ucap taeyeon mengangkat dagunya kearah seseorang membuat yuri ikut melihatnya

Ia melihat tiffany telah berhenti bernyanyi dan berjalan menuju seorang namja yang tersenyum menjemputnya

“Nugu?”

“Namja yang selalu bersamanya, sudah lama dia menyukai tiffany”

“Ah iya aku ingat dia” ucap yuri

“Lekaskah ambil tiffany kembali sebelum dia berhasil mengambil hatinya”

“Arasso, tapi aku bingung bagaimana caranya, melihatku saja dia tak mau”

“Hahaha kalau begitu relakan”

“Haishh…!! Perusak mood” ucap yuri meninggalkan taeyeon

“Yah odiga?”

“Mencari udara segar” ucap yuri

……….

Sementara yoona dan jessica masih sibuk melayani para tamu yang ingin bersalaman dan memberi selamat untuk mereka

“Baby ternyata teman temanmu sangat banyak” ucap yoona

“Tentu saja, meskipun jauh mereka tetap datang” ucap jessica hingga 2 orang kembali menghampiri mereka

“Sica-yaa”

“Huh kau?” Ucap jessica sedikit terkejut dan heran saat sulli datang. Ia adalah mantan kekasih krystal

“Chukkhae atas pernikahanmu, semoga kalian bahagia selalu”

“Thanks” ucap jessica tersenyum simpul “tapi kenapa kau ada disini?”

“Aku sudah lama tinggal di seoul bersamanya” ucap sulli menunjukkan pasangannya

“Ah… begitu”

“By the way mengapa dia mirip sekali dengan krystal” ucap sully menatap yoona

“Aku pikir kau sudah lupa dengannya” ucap jessica dengan nada dinginnya

“Aniyo, ah ya apa dia ada disini?”

“Tentu saja” ucap jessica hingga kedua orang itu berlalu

“Yeobo, ada apa denganmu dan siapa mereka?”

“Dia sulli, mantan kekasih adikku, pantas krystal sangat ingin pergi ke korea, aku sangat membencinya”

“Tapi mengapa dia datang kemari, apa kau mengundangnya?”

“Dia teman kelasku saat kuliah dulu”

“Ah begitu ya, semoga krystal tak bertemu dengannya”

……….

Krystal sedari tadi hanya terdiam sendirian menikmati pemandangan

“Seharusnya aku ikut merasa bahagia di hari spesial eonniku, tapi mengapa aku masih merasa kesepian begini” gumamnya

“Yah, melamun ditempat seperti ini bisa membuatmu kerasukan” ucap seseorang yang sudah berdiri disampingnya

“Kamjaggiya! Yah! Kau mengejutkanku saja!” Ucap krystal dengan sebal menoleh kearah pemilik suara itu namun ia kembali terkejut “huh? Kau?!!” Tunjuknya pada wajah orang itu

“Waeyo? Aku bukan hantu”

“Mengapa kau ada disini? Bukankah kau kemarin berada dipenjara?”

“Ini hari paling penting bagi sahabatku, aku tak mungkin tak datang” ucap orang itu yang ternyata adalah sooyoung

“Aigoo… sahabat sejati” ucap krystal berepuk tangan menggelengkan kepalanya “tapi mengapa kau ada disini, kkah temui sahabatmu”

“Tadi aku melihatmu dan aku khawatir kau akan kerasukan lalu terjun ke jurang hanya karena ditinggalkan oleh kekasihmu”

“Yah! Aku tak sebodoh itu” rutuk krystal “but wait!!! Mengapa kau tahu?”

“Yoona menceritakannya padaku hahaha”

“What!! Yaishh dasar kakak ipar kurang ajar”

“Wae? Mengapa dia berani meninggalkanmu?”

“Molla… jangan bahas itu, mood ku akan bertambah buruk”

“Kryst??” Panggil seseorang dari belakang membuat krystal dan sooyoung berbalik

Namun krystal terkejut saat melihat orang yang memanggilnya itu adalah sulli mantan kekasihnya

“Kau?” Ucap krystal

“Lama tak bertemu” ucap sulli tersenyum ramah

“Ada apa kau kemari?” Ucap krystal memalingkan wajahnya tak ingin memandang wajah orang yang pernah menyakitinya itu

“Jessica mengundangku, kau tak ingat aku teman kampusnya dulu?”

“Oh…”

“Apa kau hidup dengan baik?” Tanya orang itu membuat krystal kini menatapnya, namun belum sempat menjawab ia melihat seorang yeoja menghampiri sulli dan menggandeng tangannya

“Ah ya, dia hara kekasihku” ucap sulli

“Oh..”

“Aku ingin meminta maaf karena telah meninggalkanmu” ucap sulli membuat krystal menundukkan wajahnya, matanya terlihat berkaca kaca menahan rasa sakit hatinya terhadap yeoja dihadapannya itu

“Lalu mengapa kau kembali dihadapannya? Bukankah kau hanya datang untuk jessica huh? Jangan berani datang kembali jika kau telah meninggalkannya, dan dia sudah hidup dengan sangat bahagia” ucap sooyoung menggang erat tangan krystal dan mengangkatnya keatas

Krystal yang menunduk kembali mengangkat wajahnya karea terkejut dengan apa yang dilakukan sooyoung terhadapnya

“Kau siapa?” Ucap sulli dengan wajah tak sukanya

“Tentu saja aku masa depannya? Dan aku pastikan akulah yang terbaik untuknya karena kau terlalu bodoh telah meninggalkannya demi orang lain” ucap sooyoung dengan nada dingin

“Arasso, semoga kau bahagia” ucap sulli segera berlalu

“Dasar tak punya muka!” Rutuk sooyoung menatap kepergian sulli

*plakk!!!* tiba tiba saja krystal menamparnya

“Aww appo… yah, waeyo?”

“Apa yang sudah kau lakukan? Dasar bodoh!” Ucap krystal dengan kedua mata yang sudah basah

“Aku hanya membantumu, seharusnya kau bersyukur karena dia gagal merendahkanmu! Mengapa kau masih menangisinya? Sudah jelas dia hanya orang bodoh yang berani melukai perasaanmu” ucap sooyoung namun tangis krystal semakin terdengar hingga akhirnya ia lebih memilih memeluk yeoja itu

“Mianhae” ucap sooyoung mengusap kepala krystal

“Aniyo… gomawo” ucap krystal dalam tangisnya

……………..

“Suaramu benar benar sangat memukau fany-ah” ucap henry menyambut tiffany turun dari panggung

“Jinja?”

“Geurom… sudah ku bilang kau memang seorang diva”

Tiffany hanya tersenyum kemudian pandangannya kembali beralih ke tempat pertama dia menatap yuri namun yeoja itu sudah tak ada disana, saat ia bernanyi pun ia tak menemukan sosok yuri

Entah mengapa ia masih ingin menatap wajah yeoja itu meskipun hatinya masih terluka

Hingga pandangannya terhenti pada 2 objek tak jauh darinya, ia berhasil menemukan yuri namun sedang bersama yeoja yang sedang dekat dengannya dari kemarin kemarin hingga membuat hati tiffany semakin terluka, terlebih ia melihat kedua yeoja itu dari awal ia datang saat yuri dan seohyun berbicara diatas altar dan kini kedua yeoja itu kembali terlihat sangat dekat bahkan ia melihat yuri melepaskan tuxedo dan dipakaikannya untuk yeoja itu

“Fany-ah, mengapa kau melamun?”

“Huh? An…aniyo…” ucap tiffany menerima minuman dari henry “sunbae aku lelah, kajja kita pulang saja”

“Nne? Jigeum? Arasso… lagipula besok kau sudah harus latihan”

“Huh? Besok?”

“Nne… lebih cepat lebih baik bukan? Fans sudah menunggumu, lagipula dengan melakukan segala kegiatan kau pasti bisa menyembuhkan hatimu”

“Arassoyo.. kajja”

…………………

“Aigoo… kau benar benar seorang pengantin” ucap seseorang membuat yoona membalikkan badannya

“Soyoung-ah!!” Teriak yoona terkejut, iapun segera berlari memeluk

“Yah, waeyo?”

“Babo-yaa… aku sangat senang, tapi… kenapa kau bisa ada disini?”

“Kau bilang aku harus datang, dasar plin plan” ucap sooyoung mendorong kepala yoona dengan jarinya

“Nne, tapi aku pikir sulit untuk meminta izin keluar dari lapas”

“Tenang saja, aku sudah bebas”

“Nne???” Ucap yoona kembali terkejut “wae?”

“Berkat istrimu”

“Mwo? Jessica?” Ucap yoona semakin heran sementara sooyoung hanya mengangguk

Flashback, 2 hari yang lalu

“Sooyoung-shi” panggil seorang petugas kepolisian

“Nne? Ada apa kyungho-ya”

“Kau sudah dijemput seseorang”

“Huh? Yoona datang lagi? Bilang padanya aku masih belum bisa bertemu”

“Aniyoo… kau sudah dijemput dan boleh pulang”

“Huh? Jinja? Wae??” Ucap sooyoung terkejut dan heran

“Nne, seseorang sudah datang membebaskan anda sooyoung-shi, kajja” ucap kyungho, sooyoungpun berjalan mengikuti namja itu

Begitu sampai di kantor, ia melihat kepala kepolisian dan seseorang tengah duduk membelakanginya

“Ah dia sudah tiba” ucap kepala kepolisian “silahkan duduk sooyoung-shi”

“Huh? Nne..” ucap sooyoung segera masuk dengan wajah bingungnya, ia terus memperhatikan yeoja itu hingga ia dapat melihat wajahnya

“Hey”

“Sica?”

Jessica hanya tersenyum menyapa sooyoung yang terlihat masih kebingungan

“Sooyoung-shi, jessica-shi telah menjelaskan semuanya tentang kasus penculikan dan percobaan pembunuhan yang anda lakukan terhadap jessica-shi, dan jessica telah mencabut semua kasusnya sehingga anda sudah dapat dibebaskan hari ini”

“Huh? Nne… arasso”

“Kalau begitu anda sudah diperbolehkan meninggalkan lapas ini dan semoga kejadian seperti ini tidak akan pernah terulang lagi”

“Sooyoung-shi, ini pakaian dan barang barang milik anda” ucap kyungho yang sudah membawakan kotak barang barang milik sooyoung

“Nne, kamsamnida” ucap sooyoung, ia pun segera menuju ruang ganti

Sooyoung tersenyum setelah keluar dari lapas dan bisa menghirup udara bebas. Namun saat itu sebuah mobil menghampirinya

“Youngie-yaa, masuklah” ucap orang itu membukakan pintu mobilnya

“Sica? Aku kira kau sudah pulang”

“Aku mana mungkin meninggalkanmu” ucap jessica

“Gomawo…”

“Aniyo, aku yang seharusnya berterimakasih padamu karena telah menyelamatkan hidupku dan yoona, you’re the real superhero” ucap jessica tersenyum menatap sooyoung

“Aku kira kau tidak menyukaiku”

“Well… setelah aku tahu siapa dirimu aku tarik kembali pikiranku” ucap jessica membuat keduanya tertawa

Flashback End

“Syukurlah akhirnya kau bisa kembali dengan cepat, tapi kenapa waktu itu kau sulit ditemui?”

“Aku sibuk karena mulai bekerja, disana juga diberi pekerjaan”

“Begitu ya, yang penting sekarang kau sudah bebas” ucap yoona kembali memeluk sooyoung

“Nne, semoga kau bahagia bersama jessica yoong” ucap sooyoung mengusap punggung sahabatnya itu

…………………

Beberapa hari kemudian Yoona, Jessica dan yuri baru saja tiba dibandara untuk mengantar kedua orang tua jessica kembali ke Newyork

“Rasanya cepat sekali aku bertemu dengan daddy dan mom” ucap jessica dengan wajah sedihnya

“Ayahmu tak mungkin lama meninggalkan kantor” ucap nyonya jung

“Nikmati saja masa bulan madu kalian, dan bagaimana pun caranya kami akan menunggu seorang cucu”

“Aigoo… nne arasso, secepatnya kalian akan menggendongnya” ucap jessica

“Jaga 2 anak kesayanganku arra? Jangan sampai ada yang menyakitinya” ucap ayah jessica pada yoona dan yuri

“Nne aboji, aku akan selalu menjaganya” ucap yoona

Hingga kedua orang tua jessica pun pergi meninggalkan ketiga yeoja itu

“Akhirnya sandiwara ini berakhir juga” ucap yuri menghembuskan nafasnya merasa lega

“Hahaha eonnie benar, terimakasih banyak telah membantu, eonnie sangat berjasa”

“Jangan diulangi lagi arra? Karena aku tak akan membantumu”

“Arasso…”

“Tapi aku tak melihat krystal, dia tak ikut?” Tanya yuri

“Dia masih tertidur, menikmati masa galaunya”

“Nne? Kenapa lagi?”

“Saat pesta pernikahan mantan kekasihnha datang dan menemuinya”

“Aigoo… kasihan sekali”

“Tenang saja, aku pikir akan ada seseorang yang bisa membuatnya kembali senang” ucap yoona

“Nugu?” Ucap yuri dan jessica bersamaan

“Kita lihat saja, aku lapar kajja kita makan” ucap yoona

Ketiga yeoja itupun memasuki sebuah restoran tak jauh dari bandara

“Kau tak ke kantor yul?” Tanya jessica

“Setelah ini aku langsung kesana, ah ya bagaimana bulan madu kalian? Sudah ada tempat yang ingin dituju?”

“Emm…. aku tidak tahu hahaha” ucap jessica

Nne, aku juga tak tega meninggalkanmu eonnie”

“Yah, kalau ingin pergi, pergi saja…” ucap yuri

“Kami ingin disini dulu, kalau nanti ingin pergi tinggal pergi” ucap jessica

“Arasso” ucap yuri

Ketiganya kembali terdiam sambil menunggu pesanan mereka tiba

“Aku ingin ke toilet” ucap yoona meninggalkan yuri dan jessica

“Yul, tiffany sudah bisa dihubungi?” Ucap jessica

Sementara yuri hanya menggelengkan kepalanya

Namun saat itu yoona kembali menghampiri dengan buru buru

“Yah, waeyo? Apa kau sebegitu lapar eoh?” Ucap yuri

“Aniyo… eonnie, coba dengarkan” ucap yoona terlihat berkonsentrasi

Wae?? Aku tak bisa mendengarnya, terlalu berisik tempat ini”

“Nne, memangnya ada apa?” Ucap jessica ikut penasaran

“Yaish… jika di toilet suaranya cukup jelas,chankkaman” ucap yoona kembuka ponselnya, ia segera membuka aplikasi radio dan mulai mencari saluran

Tak butuh waktu lama ia berhasil menemukan saluran radio yang ditujunya, saluran yang sedang memperdengarkan sebuah lagu dari seorang yeoja

“Ketemu! Dengarkan baik baik, bukankah ini suara tiffany eonnie?”

“Huh?” Ucap yuri terkejut dan heran, ia kembali mendekatkan telinganya pada ponsel yoona

“Nne, ini suaranya, waeyo? Tapi tiffany tak mungkin….”

“Itu memang suaranya” ucap jessica

“Nne?!!” Ucap yoona dan yuri bersamaan

“Dia sudah mulai debut dan mempromosikan lagu lagunya”

“Mwo?? Wae?” Ucap yuri

“Mianhae, tiffany yang memintaku tak memberitahumu, tapi aku tahu kau pasti akan tahu juga”

“An… andwae! Ini tak boleh terjadi, mengapa kau tak melarangnya”

“Sudah aku larang yul, tapi dia bilang dia sudah merasa baik baik saja”

“Aniyo, dia tak akan baik baik saja” ucap yuri mulai terlihat marah

Yul, itu impian yang sudah lama tiffany simpan”

“Tapi itu tak baik untuk dirinya!” Ucap yuri mulai meninggikan suaranya

“Kalau begitu temui dia! Selama ini kau hanya diam dengan masalahmu, apa kau pernah berpikir kembali mengpa tiffany seperti itu huh? Kau hanya memikirkan dirimu sendiri dan sekarang kau mulai memikirkan tiffany saat semuanya mulai terlambat!!” Ucap jessica ikut merasa emosi

“Arasso” ucap yuri segera meninggalkan kedua yeoja itu

“Omo! Mengapa jadi begini” ucap yoona yang masih merasa heran melihat pertengkaran kedua yeoja itu

“Hufh… mengapa aku memarahinya” ucap jessica dengan nada pelan memijat pelipisnya

“Tenanglah…” ucap yoona mengusap pundak jessica

“Mianhae, aku tak seharusnya memarahi yuri”

“Gwaenchanna, tapi kemana yul eonnie pergi?”

“Dia akan menmui…. omo gawat!”

“Nne?”

“Kajja yoong!!” Ucap jessica menarik tangan yoona

……..

Yuri menghampiri henry dan mendorong tubuh namja itu

“Yah!! Mengapa kau melakukan ini pada tiffany huh?”

“Wae? Apa kau tak suka dia mengejar impiannya kembali? Kau tak suka melihat dia sukses huh?!”

“Tapi kau juga harus memikirkan dirinya! Dia memiliki nodul pita suara!”

“Semuanya bisa diatasi! Kau hanya tinggal duduk dan melihat kesuksesannya! Lagipula dia terlihat baik baik saja”

“Jangan pernah menyepelekan hal itu”

“Itu adalah urusanku, kau sudah tidak ada urusan lagi dengan nya, kau tak ingat kau sudah bukan siapa siapa lagi huh? Jadi berhentilah ikut campur”

“Kau hanya tak suka melihat tiffany lebih bahagia bersamaku bukan?” Ucap henry kembali tersenyum sinis kemudian berlalu meninggalkan yuri

Yuri kembali tersulut emosi dan mendorong tubuh namja itu hingga terjatuh

“Yul! Apa yang kau lakukan?!” Ucap tiffany yang baru saja keluar dari ruang rekaman begitu mendengar suara kerinutan di luar

“Fany-ah, kajja pergi dari sini” ucap yuri menarik tangan tiffany

“Yuri-ah chankkaman” ucap tiffany namun tak dihiraukan yuri

“Yul!!” Panggil tiffany kembali dengan nada yang tinggi dan melepaskan tangan yuri

Wae?”

“Aku tak bisa meninggalkan tempat ini”

“Fany-ah kau jangan termakan oleh rayuannya, tempat baik untukmu” ucap yuri hendak meraih kembali tangan tiffany namun ditolaknya

“Aniyo, kau yang tak baik untukku yul” ucap tiffany membuat yuri mematung

Ini jalanku, ini impianku”

“Tapi itu tak baik untuk kesehatanmu fany-ah”

“Ani, aku sudah tahu jalan mana yang harus aku tempuh, dan mengapa kau baru mempedulikanku sekarang? Kemarin kau kemana saja? Kau hampir tak pernah ada untukku”

“Fany-ah kau tahu bekerja keras untukmu, untuk kita”

“Aniyo, kau hanya memanfaatkan kesibukanmu”

“Mwo? Bagaimana bisa kau menilaiku seperti itu huh?” Ucap yuri kembali merasa emosi

“Sudahlah, aku tak ingin melihatmu”

“Wae? Kau sendiri tak pernah memberiku penjelasan”

“Yul, aku mohon… aku tak ingin melihatmu lagi, kau hanya bagian dari masa laluku yang sangat ingin aku lupakan” ucap tiffany dengan air mata yang masih mengalir

Yuri hanya terdiam mengepalkan kedua tangannya menahan sakit di hatinya

“Arasso, jika itu memang keinginanmu” ucap yuri dengan mada yang sangat berat ia ucapkan

Tiffany dapat melihat dengan jelas air mata yuri mengalir saat mengucapkan itu hingga sosok itu perlahan mulai pergi menjauh dengan langkah yang sangat berat dan saat itu pula tubuh tiffany tumbang menumpahkan tangisnya

TBC

We Are Different Part 18

PicsArt_02-21-08.46.28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

Taeyeon baru saja tiba di paviliun belakang rumah yuri, ia tampak kelelahan setelah seharian menemani sunny

“Huh? Masih jam 9 ternyata” ucap nya sambil meletakkan jas kantor kemudian mengambilkan air minum untuknya

C0R60DZUkAE0HZD

“Hmmmweae???” Gumam taeyeon saat mendengar suara aneh dari arah kamar mandi, pintunya pun sedikit terbuka

Karena khawatir, taeyeon membawa sebuah sapu dan menghampiri kamar mandinya

Pintu kamar mandipun didorongnya agar terbuka lebar

Namun ia tak melihat siapapun, sampai suara itu kembali terdengar dari dalam bathub yang tertutupi kaca pembatas

Taeyeon kembali mengangkat gagang sapu itu memasuki kamar mandinya

*srekkkk!!!*

Saat kaca itu digeser ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya

2 yeoja yang tengah terlihat naked sedang menikmati puncaknya gairah cinta mereka

“Kyaaaaaa!!!!” Teriak taeyeon begitu salah satu dari yeoja itu menoleh

“T..ttaeyeon-ah” ucap yeoja itu ikut terkejut juga dan segera bangun

“Y…yyul??” Ucap taeyeon saat mengenali yeoja itu, iapun beralih menoleh pada yeoja lainnya yang masih terbarung di bathube “t…ttifany…???”

Tiffany hanya menolehnya sesaat hingga kesadarannya hilang karena masih dalam keadaan mabuk berat

“Y…yah taeyeon-ah mengapa kau ada disini?” Ucap yuri yang masih sangat gugup, iapun menutup kembali tubuh tiffany yang terlihat naked

“Heolll…. daebak…!!!” Ucap taeyeon menepuk nepukkan tangannya

Dan saat itu juga yoona dan jessica datang memasuki paviliun

“Eonnie apa yang terjadi?” Ucap yoona menghampiri mereka

“Oh my god!!!” Ucap jessica

“Y…yyah!! Kalian!! Mengapa kemari”

“Kami mendengar teriakan dari sini, aku pikir ada apa, ternyata kalian…..” ucap yoona tak melanjutkan ucapannya membuat yuri semakin salah tingkah

Namun tiba tiba ketiga yeoja itu tertawa terbahak bahak melihat ekspresi gugup yuri

“Hahahaha yah, tak perlu segugup itu hahahaha kkah lanjutkan aktivitas kalian kembali, mianhae mengganggumu” ucap taeyeon keluar dari toilet

“Aku pikir ada apa, yah taeyeon eonnie mengapa kau malah mengganggunya, barangkali mereka belum sempat klimaks hahaha” ucap yoona ikut keluar dari kamar mandi diikuti jessica yang masih menertawainya

“Yah kalian jangan jahat padanya hahahahha” ucap jessica

“Kau juga menertawainya baboyaa…” ucap taeyeon

Setelah jessica memberikan selimut kering pada yuri

Yuripun ikut keluar dengan membawa tubuh tiffany dan membaringkannya di kasur milik taeyeon

“Dia mabuk berat saat akan aku ajak pergi, makanya aku kesulitan membawanya” ucap yuri

“Aigoo… jadi karena itu kau mengambil kesempatan huh?” Ucap yoona

“Aniyo… dia yang memulainya, aku juga terbawa mabuk jadinya hehehe” ucap yuri tertawa malu

“Bagaimana tubuhnya? Ijinkan aku melihatnya… jebal…” ucap taeyeon mengusap usap kedua tangannya memohon

“Yah!!! Andwae!!!” Bentak yuri menepis tangan taeyeon yang hendak membukakan selimut yang menutupi tubuh tiffany

“Kau beruntung karena kau orang pertama yang melihatnya” ucap taeyeon

“Jinjja? Jadi selama bersamamu?”

“Dia bahkan selalu menolaknya” ucap taeyeon cemberut

Yuri pun tersenyum mencoba menahan rasa senangnya

“Kajja, kita harus kembali” ucap jessica segera berdiri

“Ah maja, bagaimana kalau kita juga melakukannya di bathube malam ini? Sepertinya seru” ucap yoona penuh semangat

“Yah!!” Bentak yuri dan taeyeon

Setelah mengantar yoona dan jessica sampai pintu, taeyeon pun kembali menghampiri yuri

“Lalu aku tidur dimana?” Ucap taeyeon

“Kau bisa mencari hotel”

“Yaish shirro… aku terlalu lelah, seharian ini aku membantu sunny di kantornya”

“Yasudah kau tidur saja dilantai” ucap yuri melempar satu bantal untuknya

“Yaish! Lagipula ini kamarku, kenapa kalian ada disini?” Ucap taeyeon yang akhirnya berbaring dilantai disamping kasur

“Kedua orang tua jessica ada disini”

“Nne? Mengapa tiba tiba?”

“Molla, mereka menyangka adikku akan segera menikah, dan yoona bilang ayah jessica sangat selektif jadi untuk sementara aku dan tiffany tidak tinggal disana, tapi saat aku akan menjemputnya dia malah sedang mabuk berat” ucap yuri memandang wajah tidur tiffany yang terlihat sangat lelap itu

“Tiffany mabuk berat? Tumben sekali”

“Aku juga tidak tahu” ucap yuri pandangannya menerawang ke langit langit kamar dan pikirannya kembali pada ucapan tiffany beberapa saat yang lalu. Ia yakin ada hal yang tak beres dengan kekasihnya itu

“Jadi selama orang tuanya disini kau akan tinggal di paviliun ini?”

“Ani, aku akan menyewa apartemen”

“Yul” ucap taeyeon

“Hmmm?”

“Aku juga akan pindah dan kembali ke rumahku”

“Wae?” Ucap yuri menatap kakak tirinya itu “apa keadaan omonim sudah membaik?”

“Yepp” ucap taeyeon “lagipula….”

“Wae?”

“Tadi saat aku jemput, dia menolakku dan lebih memilih naik taksi, aku pikir dia benar benar tak ingin melihatku” ucap taeyeon menatap tiffany

“Hemm….”

“Wae?” Tanya taeyeon

“Aku rindu bisa berkumpul keluarga dalam 1 rumah lagi, tidak bisakah ibumu jadi ibuku juga?” Ucap yuri memiringkan badannya menatap taeyeon

“Baboya… kau bisa datang ke rumahku kapanpun kau mau” ucap taeyeon

Namun yuri hanya terdiam menatapnya. Taeyeon pun ikut memikirkan adik tirinya itu

“Yul, setelah meninggalkan keluargamu apa ayahku pernah mengunjungi kalian?”

“Belum pernah sekalipun, bahkan eomma tak pernah memperlihatkan foto wajahnya padaku dan yoona” ucap yuri

“Wae?”

“Eomma bilang kita tak boleh mengusik hidupnya lagi karena appa sudah bahagia dengan keluarga barunya”

Taeyeon yang kini terdiam, mengingat kembali masa kecilnya yang sangat bahagia dan begitu dekat dengan ayahnya itu

“Lalu, apa mr lee ayah yang baik buatmu?”

“Nne”

“Yah, jangan coba menutupi keburukannya”

“Ani, mungkin dia terlihat buruk di mata orang lain, tapi dia tetaplah seorang ayah bagiku”

Taeyeon merubah posisinya menjadi duduk menghadap yuri, merasa penasaran dengan kisahnya itu

“Setelah diadopsinya aku memang sering merasakan kekerasan fisik, dipaksa berlatih taekwondo hingga aku berhasil mendapatkan sabuk hitam, bahkan diajari bagaimana caranya membunuh”

“Tapi dibalik semua itu dia hanya ingin agar aku terlihat berbeda dengan yeoja lainnya. dulu dia sering mengancamku ataupun pada adikku bahwa dia akan membunuh kami jika sewaktu waktu melaporkan tentang perusahaannya, dia selalu mengirimkan anak buahnya untuk mengikutiku dan yoona, aku pikir saat itu dia mnginginkanku mati, tapi ternyata anak buahnya hanya ingin melindungiku”

“tapi bukankah dulu kau memintaku untuk mengungkap kasus perusahaan ayamu?”

“nne… tapi mungkin sekarang aku tak akan melakukannya”

“huh, wae?”

“perusahaannya hanya memanfaatkan dan menghancurkan perusahaan perusahaan gelap. saat dia tahu aku memiliki perusahaan aku kira dia akan menghancurkannya, teryata tidak”

“jinjja?”

“begitu tuan choi yang merupakan ancaman terbesarnya hancur, dia sedikit berubah padaku” ucap yuri kembali menatap taeyeon

“dia bahkan menanyakan rencana pertunanganku dengan tiffany” lanjutnya

“heoll…. daebak…” ucap taeyeon

“ah aku ingat sesuatu” ucap yuri terbangun, iapun membuka tas kantornya

“wae?” tanya taeyeon ikut terbangun

………………………………………….

Keesokan harinya

Tiffany terbangun saat sebuah cahaya berhasil menembus kedua kelopak matanya

Ia melihat seorang yeoja berdiri tak jauh darinya baru saja membukakan jendela kamar

“Jessie?” Ucap tiffany begitu pandangannya mulai jelas pada yeoja itu

“Oh? Mian aku membangunkanmu”

“Gwaenchanna…” ucap tiffany terduduk diatas tempat tidur, ia mengusap kedua matanya yang masih terasa berat itu “nan odiga?” Lanjutnya saat tak mengenali ruangan yang ditempatinya itu

“Kamar paviliun” ucap jessica yang kini mulai duduk disamping tiffany

Iapun mengambil gelas berisi susu hangat yang baru saja dibuatnya kemudian diberikan pada sahabatnya itu

“Minumlah” ucap jessica

“Gomawo…” ucap tiffany menerima susu itu dan diminumnya sampai habis

“Eiyy… apa kau sehaus itu?” Ucap jessica mengambil kembali gelas yang sudah kosong itu dan ditaruhnya diatas meja

“Tenggorokanku terasa kering, kenapa aku ada disini?”

“Kau tak ingat semalam?” Ucap jessica memastikan

Tiffany terdiam mencoba mengingatnya, namun kemudian ia menggelengkan kepalanya

“Dia tidak akan ingat dengan kejadian semalam kalau mabuk berat, butuh beberapa hari mengingatnya kembali” ucap yuri yang sempat dikatakannya pagi tadi pada jessica

“Tadi malam kedua orang tuaku tiba, dan saat itu kau sedang mabuk berat” ucap jessica merapikan rambut tiffany yang sedikit berantakan

“Mwo? Jinjja? Lalu apa mereka tahu?”

“Aniyo, yuri memindahkanmu kesini tanpa mereka tahu”

“Yuri?”

“Nne, kekasihmu” ucap jessica

“lalu orang tuamu sekarang?”

“Mereka sedang ikut ke kantornya yul, ada sedikit sandiwara untuk mereka hehehe”

“Maksudmu?”

“Ini semua ulah adikku, krystal ingin sekali pergi kesini, tapi tak pernah diizinkan jadi dia berbohong pada orang tuaku kalau aku dan yoona akan segera menikah, akhirnya mereka datang”

“Nne? Jinjja? Heoll…” ucap tiffany terkejut

“Untuk itu, ayahku sangat selektif dalam memilih pasangan untuk anak anaknya dan karena peristiwa yang sangat mendadak itu akhirnya kami sedikit berbohong”

“Berbohong bagaimana?”

“Untuk sekarang rumah yul adalah rumah yoona, mianhae… selama ada orang tuaku kalian tidak bisa tinggal disana” ucap jessica menangkupkan kedua tangannya

“Ah… begitu, gwaenchanna..”

“Selain itu aku tak mungkin memberitahu ayahku jika yoona masih menganggur akhirnya dia bilang dia pemilik perusahaan yuri”

“Nne??”

“Hehehe ini hanya sementara” ucap jessica menggenggam kedua tangan sahabatnya untuk meminta restu atas kebohongan mereka

“Arra… tapi berbohong itu tidak baik jessie”

“Ini berbohong demi kebaikan”

“Yaish… ada ada saja” ucap tiffany mulai tertawa menggelengkan kepalanya

“Hahaha kau memang sahabat terbaikku” ucap jessica memeluk tiffany “lalu nanti kau akan tinggal dimana?” Lanjutnya

“Aku bisa tinggal di apartemenku”

“Ah maja”

“Apa semalam yuri juga tidur disini?”

“Tentu saja” ucap jessica menyilangkan kedua tangannya “bahkan kalian sempat bersenang senang” lanjutnya dalam hati

Namun jessica heran saat melihat ekspresi tiffany berubah muram

“Waeyo?”

“Aniyo, lalu taeyeon?”

Jessica hanya mengangkat dagunya menunjuk sebuah bantal dan selimut yang tertata diatas lantai samping tempat tidur

“Dia tidur di lantai?”

“Yeppp…” ucap jessica “apa yang kau rasakan sekarang? Apa masih pusing? Yul memintaku untuk menjagamu”

“Gwaenchanna….” ucap tiffany

“Tapi sepertinya hatimu sedang tak baik baik saja tiff, wae geurae?”

“Hemm…” gumam tiffany menghela nafas dan memeluk kedua lututnya

“Jessie” panggilnya

“Wae? Katakan padaku”

“Apa sebaiknya hubunganku dengan yuri diakhiri saja?” Ucap tiffany membuat jessica terkejut

“Mwo? Why..?? Apa efek mabukmu belum hilang”

“Ani”

“Yah, mengapa kau berkata seperti itu”

“Molla… aku rasa selama ini kami seperti orang asing”

“Bukankah yuri selalu perhatian padamu?”

“Nne… tapi…”

Jessica mendekatkan wajah menunggu jawaban selanjutnya dari tiffany

“Yuri berselingkuh”

“Mwo???” Ucap jessica terkejut

Flashback

Sepulangnya bekerja, tiffany sempat menolak saat dijemput taeyeon. Dan moodnya semakin buruk saat menerima ucapan sinis dari sunny. Akhirnya iapun memutuskan untuk naik taksi.

Saat diperjalanan jessica memberitahunya jika tidak ada siapapun di rumah karena ia dan kekasihnya akan menjemput krystal di bandara.

Begitu memasukkan kembali ponselnya kedalam tas, ia melihat pemandang keluar jendela dan tepat saat itu melewati gedung kantor milik yuri

“Ahjushi, berhenti disini saja” ucap tiffany pada supir taksi

“Oh nne agashi”

Setelah membayar taksi, tiffany berjalan menuju kantor itu

Namun begitu tiba di depan pintu utama, ia diberhentikan oleh satpam penjaga

“Agashi chankkaman, apa anda sudah membuat janji sebelumnya?”

“Aku kekasih yuri” ucap tiffany memperlihatkan kartu identitas miliknya

“Oh anda tiffany-shi, joseonghamnida agashi” ucap satpam itu mempersilahkan masuk begitu tau dia adalah tiffany

Begitu masuk, tiffany diantar oleh resepsionis ke ruangan kerja yuri yang berada lantai 12

“Ruangannya tepat didepan sana tiffany-shi” ucap resepsionis itu menunjuk kearah sebuah ruangan yang masih tertutup

“Nne, kamsahamnida” ucap tiffany, ia kembali berjalan setelah resepsionis itu kembali memasuki lift

“Apa aku akan mengganggunya?” Gumam tiffany begitu berhenti didepan pintu ruangan

Akhirnya tiffany pun memberanikan diri membuka pintu yang tak terkunci itu

“Huh? Odiga??” Ucapnya kembali saat tak melihat yuri didalam ruangan itu

“Jogiyeo, apa anda mencari yuri eonnie?” Ucap salah satu karyawan yang melewatinya

“Oh nne, odiga?” Ucap tiffany

Karyawan itu terdiam memperhatikan tiffany dari ujung kaki sampai ujung kepala, ada raut keraguan pada wajahnya karena saat itu tiffany hanya memakai dress biasa dengan wajah yang hanya sedikit dibaluti make up

“Aku tiffany, kekasihnya” ucap tiffany yang dapat membaca raut wajah karyawan itu

“Huh? Oh joseonghamnida agashi” ucap karyawan itu membungkukan badannya, hampir semua karyawan lama didalam gedung itu tahu jika nama kekasih yuri adalah tiffany hwang, namun mereka masih belum mengetahui wajahnya

“tapi yuri eonnie baru saja pergi bersama asistennya”

“nne? odiga? apa ada rapat dengan klien?”

“emmm… aku rasa tidak, karena yuri eonnie pergi setelah rapat selesai, mungkin mereka.. “

“woah… eonnie, aku rasa mereka benar benar berpacaran” ucap seorang yeoja menghampiri karyawan itu

“nne? nugu?”

“bos kita, yul eonnie dengan asisten barunya”

“mwo???” ucap karyawan itu tampak terkejut terutama tiffany yang ikut mendengarnya

“y..yah! j..jjangan asal bicara” ucap karyawan itu lagi

“aniyo.. aku baru saja melihat sns nya, lihatlah” ucap yeoja itu memperlihatkan unggahan sebuah foto dari pemilik akun instagram seo juhyun itu

“jogiyeo, bolehkah aku melihatnya?” ucap tiffany

“huh? nne…” ucap yeoja itu memberikan ponselnya dengan pandangan bingung karena baru melihat tiffany

Tiffany terdiam melihat postingan foto tersebut, ia melihat lokasi yang tertera hingga akhirnya pergi meninggalkan kedua yeoja itu

“yyah! baboya!!! mengapa kau tak bisa menjaga mulutmu?”

“wae? lagipula berita kedekatan mereka sudah menyebar di kantor ini, tapi… yeoja itu siapa?”

“dia kekasihnya, bodoh!”

“mwo???” ucap yeoja itu sangat terkejut

Begitu tiba di lokasi tempat unggahan foto itu, benar saja tiffany meemukan kekasihnya bersama seohyun yang berdiri tak jauh darinya sedang memilih milih sebuah cincin perhiasan

“ternyata rumit sekali, aku rasa kita sudah 1 jam berada disini” ucap yuri

“gwaenchanna… memang harus mendapatkan yang terbaik bukan?”

“aigoo… uri hyunie sepertinya sudah berpengalaman” ucap yuri mengacak acak rambut seohyun, sementara yeoja itu hanya tertawa menerima perlakuan yuri padanya

“omo omo! eonnie, sepertinya ini lebih bagus” ucap seohyun menunjuk pada salah satu cincin

“jinjja?” ucap yuri ikut mencondongkan wajahnya “aku ingin melihat yang ini” lanjutnya pada pelayan toko perhiasan itu

“nne…” ucap pelayan itu

Begitu dikeluarkan, seohyun langsung mencoba memakaikan cincin itu pada jarinya

“ottokhae?” tanya seohyun memperlihatkan jarinya

“yeoppoda… “ ucap yuri tersenyum senang “apa ini cincin couple?” tanya yuri pada pelayan itu

“nne agashi, terlihat sangat cocok dipakai pada jari kalian berdua” ucap pelayan itu membuat yuri dan seohyun tertawa

“kau suka?”

“tentu saja eonnie”

“kalau begitu aku pilih yang ini” ucap yuri

Tanpa terasa air mata tiffany telah mengalir melihat pemandangan itu, iapun meninggalkan toko perhiasan dengan perasaan yang sangat terluka

Flashback End

“Tiff, kau yakin dengan apa yang kau lihat?” Ucap jessica setelah mendengar cerita dari sahabatnya itu

Tiffany hanya mengangguk dan menundukkan wajahnya yang sudah terlihat basah oleh air mata

“Tapi aku rasa yuri hanya mencintaimu”

Namun isakan tiffany semakin terdengar, jessica pun segera memeluknya

“Akhir akhir ini sikapnya berubah”

“Berubah bagaimana?”

“Molla, kadang aku merasa dia seperti orang asing bagiku jessie”

“Itu hanya perasaanmu saja tiff, bukankah yuri selalu ada untukmu? Dia pangeran orionmu, dia tak akan mungkin mengkhianatimu”

“Lalu apa yang sudah kulihat? selama ini dia belum pernah meyinggung masalah pernikahan kecuali jika ada sesorang yang mendesaknya”

Jessica terdiam mendengar ucapan sahabatnya, ia sendiripun bingung.

“Kau yakin dengan keputusanmu?” Ucap jessica

Tiffany yang kini terdiam mendengar ucapan jessica

“Sebaiknya dibicarakan dulu baik baik, siapa tahu kalian hanya salah paham” ucap jessica mengusap lembut kepala tiffany

……….

Begitu tiba di kantor, yoona dengan perasaan gugupnya membukakan pintu mobil untuk kedua orang tua jessica termasuk krystal.

Pagi tadi kedua orang tua jessica memintanya untuk melihat lihat perusahaan yang telah dibangunnya dan itu membuat yoona sangat terkejut, ia baru ingat kalau dirinya masih berada didalam sandiwara yang telah dibuatnya sendiri

Sehingga mau tidak mau ia harus membawa kedua orang tua jessica ke kantor milik yuri. Ia sempat mengirimkan beberapa pesan pada yuri namun sampai sekarang masih belum dibalas

“Besar dan megah” ucap ayah jessica begitu keluar dari mobil

“Yaish, kemana yul mengapa sulit sekali dihubungi” ucap yoona dalam hati

Begitu keduanya sudah keluar, yoona hendak memasuki mobil kembali untuk memarkirkannya, namun saat itu seorang satpam menghampirinya

“Jogiyeo agashi” ucap satpam itu

“Nne?” Ucap yoona terkejut

“Biar aku saja yang memarkirkannya” ucap satpam itu sopan

“Huffhh…. aku pikir apa” gumam yoona dengan perasaan tenangnya khawatir dia akan diusir oleh satpam itu “yul sepertinya sudah memberitahunya”

“Mom… dad… kajja” ucap yoona mempersilahkan masuk

Lagi lagi yoona dibuat terkejut saat memasuki kantor, terlihat para karyawan kantor berbaris rapi dan tersenyum menyambut kedatangan mereka

Yoona bernafas lega saat melihat yuri ikut berdiri diantara mereka

“Aigoo… mereka ramah sekali” ucap ayah jessica begitu para karyawan membungkuk saat berjalan melewati mereka

Oh nne, disini sopan santun adalah nomor satu” ucap yoona mensejajarkan langkahnya

“Great! Lalu, dimana ruang kerjamu?”

“Huh? Eee…” gumam yoona terlihat bingung, masalahnya ia sama sekali tidak tahu ruang kerja siapapun didalam gedung ini

“Yoona-shi, anyeonghasimnika” ucap seorang yeoja menghampiri dan menyapa mereka

“Oh? Anyeong” ucap yoona

“Nugu?” Ucap ayah jessica

“Anyeonghasimnika tuan, saya seo juhyun asisten yoona-shi” ucap yeoja itu membungkukan badannya kembali

“Mari biar saya yang mengantar untuk melihat lihat gedung ini, karena yoona-shi sebentar lagi akan mengadakan rapat” ucap seohyun

“Begitu ya, baiklah” ucap ayah jessica “menantuku, hwaiting!” Lanjutnya menyemangati yoona

Sementara yoona hanya mengangguk dan tersenyum kikuk. Sampai akhirnya kedua orang tua jessica menghilang dari pandangannya

“Yah! raskal!” Ucap seseorang menepuk pundak yoona

“Kkamjagiya!” Gumam yoona terkejut membalikkan badannya “yaish!! Bikin kaget saja” lanjutnya saat melihat yuri

“Bagaimana pembukaannya? Luar biasa bukan?”

“Daebakk!! Eonnie gomawo” ucap yoona memeluk yuri

“Yah yah yah! Lepaskan! Yaish… orang orang melihat kita” ucap yuri merasa malu saat para karyawannya tertawa melihat mereka

Yuri pun menarik tangan yoona memasuki lift menuju ruangannya

“Aku pikir hidupku akan berakhir pagi ini” ucap yoona

“Hidupmu memang akan segera berakhir baboya, mau sampai kapan kau berbohong”

“Hehehe hanya butuh beberapa hari saja”

“Kapan kalian akan menikah?”

“Molla… besok mereka memintaku untuk melakukan fitting baju pengantin”

“Aigoo…. kenapa kau terlihat frustasi, bukankah harusnya bahagia akan segera menikah”

“Jessica terlihat senang sampai semalaman dia begadang membuatkan desain gaun pengantin”

“Lalu?”

“Aku memikirkan nasibmu” ucap yoona

“Yaish!!!” Gumam yuri melayangkan tangan ingin rasanya ingin memukul adiknya itu

“Mengapa baru menyadarinya sekarang” lanjutnya

“Hehehe apa boleh buat, ah iya, mengapa kita tak menikah di hari yang sama saja?” Ucap yoona

“Yah! Kau gila ya, bukankah kau sudah memberitahu mereka kalau aku sudah menikah”

“Ah kau benar ehehehe aku lupa”

“Menyebalkan” ucap yuri merasa jengkel, iapun duduk di kursi tempatnya bekerja

Namun saat itu pintu ruangan terbuka memperlihatkan seohyun yang membawa kedua orang tua jessica beserta krystal membuat kedua yeoja yang berada didalam ruangan itu terutama yuri yang langsung berdiri saat ayah jessica melihatnya duduk di tempat kursi pemilik perusahaan

“Huh? Bukankah kau bilang ini ruang kerja yoona?” Ucap ayah jessica pada seohyun

“N…nne…” ucap seohyun ikut gugup saat melihat yuri

“Ahahaha ini memang ruanganku dad, kami biasa mengobrol berdua dan eonnieku sangat senang duduk disana” ucap yoona

“Tapi bukankah kau sedang ada rapat?”

“Oh, eeem….” gumam yoona yang kini merasa skak mat

“Tadi klien meminta rapatnya dimundurkan karena masih dalam perjalanan” ucap yuri

Terjadi keheningan didalam ruangan itu sampai akhirnya yuri menyadari saat ayah jessica terus terusan menatapnya

“Ahaha mianhae” ucap yuri tertawa kaku, iapun pamit segera keluar dari ruangan itu diikuti seohyun

Yoona yang melihatnya kembali memucat karena khawatir ayahnya akan bertanya tanya tentang perusahaan yang sama sekali tidak ia mengerti itu.

“Eonnie, perusahaanmu besar sekali dan para karyawanmu selain menawan juga sangat sopan, bagaimana kalau aku ikut bekerja disini” ucap krystal terlihat semangat berbeda dengan yoona yang terkejut

“Nne??!!”

“Yep, sambil menunggu tahun ajaran baru bekerjalah membantu kakak iparmu” ucap nyonya jung

“Bagaimana perkembangan perusahaanmu?” Tanya ayah jessica

“Nne? Eee… baik baik saja, bahkan sedang meningkat”

“Aku ingin melihat perkembangannya”

“Eee… baiklah” ucap yoona mendekati meja kerjanya mulai membuka satu persatu laci mencari berkas berkas tentang perusahaan eonnie nya itu

“Ottokhae? Aku tidak mengerti” rutuk yoona dalam hati masih dalam posisi jongkok menyembunyikan rasa gugupnya dari kedua orang tua jessica

*toktoktok*

“Nne, masuklah” ucap yoona segera berdiri begitu pintu diketuk seseorang dari luar

Pintu ruanganpun terbuka, ia melihat taeyeon berjalan masuk membawa beberapa berkas di tangannya

“Yoona-shi, ini persentasi dan grafik perkembangan perusahaan bulan ini, semuanya sudah saya rekap” ucap taeyeon memberikan berkas berkas itu

“Ah nne, kamsahamnida taehyuk-shi” ucap yoona

“Biar aku lihat” ucap ayah jessica mengambil berkas berkas itu, ia mulai memakaikan kaca matanya dan memeriksa satu persatu berkas itu

Yoona hanya terdiam menunggu komentar dari calon ayah mertuanya itu

“Excuse me, wajahmu terlihat sangat cantik, tapi tampan juga, apa kau seorang namja? Ah tidak penting, apa kau bekerja disini? Ani.. ani.. maksudku apa kau sudah memiliki kekasih?” Ucap krystal mendekati taeyeon yang terkejut dan bingung mendapati pertanyaan pertanyaan itu

“Ehemm!” Gumam ayah jessica menatap tajam putrinya itu

“Yaish, tidak bisakah kau bersikap sedikit anggun, bagaimana orang orang akan jatuh hati padamu” ucap nyonya jung mencubit lengan krystal, iapun tersenyum menatap taeyeon “apa kau mau dengan putriku? Berapa umurmu?” Lanjutnya

“Huh? Emm… anu… joseonghamnida, aku akan segera menikah” ucap taeyeon membuat krystal lagi lagi merasa kecewa

“Haishh… mengapa orang orang yang setiap aku dekati selalu saja sudah memiliki kekasih” rutuk krystal membuat orang orang yang berada didalam ruangan itu tertawa

“Perkembangannya sangat bagus, kau sangat pintar mengendalikan perusahaan” ucap ayah jessica mengembalikan berkas berkas itu

“Makasih banyak dad, ini juga semua berkat kerja sama tim yang sangat kompak” ucap yoona tersenyum menatap taeyeon yang sudah datang tepat waktu

Telepon dalam ruangan itu tiba tiba berdering

“Ye?”

“Yoona-shi para klien sudah tiba, rapat akan segera dimulai”

“Oh ye… aku akan segera kesana” ucap yoona kemudian menutup telepon

“Para klien sudah tiba, aku permisi rapat dulu” pamit yoona pada keluarga jessica

“Kalau begitu, aku juga ingin melihat bagaimana jalannya rapat hari ini” ucap ayah jessica hampir saja membuat jantung yoona copot

“Nne??”

“Aku ingin melihat bagaimana calon menantuku memimpin perusahaannya”

“Oh, y…yye.. dad… kajja” ucap yoona dengan keringat dingin yang mulai mengalir, ia dan ayahnya pun keluar dari ruangan

“Eonnie hwaiting!!!” Teriak krystal

Ketika memasuki ruang rapat yang cukup luas, yoona melihat cukup banyak orang orang yang sudah duduk disana

Ia melihat yuri berjalan menghampirinya

“Oh? Daddy juga ikut rapat?” Tanya yuri

“Ya, apa masih tersisa kursi untukku?”

“Emm… sebenarnya sudah penuh” ucap yuri memeriksa kembali membuat yoona bernapas lega

“Tapi daddy bisa duduk di kursi milikku” lanjutnya, tentu saja membuat wajah yoona kembali memucat

“Yah, hitam!!! Dasar pemberi harapan palsu!!!” Rutuk yoona dalam hati

“Kajja” ucap yuri tersenyum ramah mengajak yoona ke depan layar presentasi

Dan ketika berjalan, yuri menyelipkan sebuah kertas pada tangan yoona

“Bacakan itu saat mempresentasikannya, ini rapat tentang jalannya kerjasama perusahaan klien dengan kita” bisik yuri

Begiti tiba di depan, yoona melihat smeua orang memandangnya dengan fokus

“Sial, mengapa aku harus berada di posisi seperti ini” ucap yoona dalam hati dengan senyum dipaksakan memandang mereka

“B..bbaiklah… emmm….” ucap yoona gugup, apalagi para klien semakin memperhatikannya terutama ayah jessica

“Ah ya, aku sangat berterima kasih pada kalian yang sudah hadir dan ikut bekerja sama dengan perusahaan ini, saya akan menjelaskan bagaimana jalannya kerja sama perusahaan agar dapat berjalan dengan baik” ucap yoona mencoba percaya diri dan ia melihat ayah jessica tersenyum padanya

“Dasar, kaku sekali” ucap yuri dalam hati

Dengan bantuan yuri ia pun berhasil menjelaskan satu persatu hingga pertanyaan pertanyaan dan tanggapan dari para klien sampai akhirnya rapat selesai

Para klien pun pamit dan pergi meninggalkan ruang rapat menyisakan yoona dan seohyun yang masih membereskan berkas berkas, serta kedua orang tua jessica

“Bravo!!!” Ucap ayah jessica menepuk tangan untuk yoona

“Daddy benar benar bangga padamu nak” ucap ayah jessica menepuk pundak yoona

“Nne… terima kasih dad”

“Sudah siang, Kajja kita pergi, biarkan calon menantu terbaik kita bekerja” ucap ayah jessica mengajak isterinya

Mereka pun keluar dari ruang rapat

“Kalau begitu biarkan karyawanku mengantar kalian” ucap yoona mencari cari karyawan yang dikenal olehnya

“Oh, eonnie!” Panggil yoona saat melihat yuri baru saja keluar dari ruang kerjanya

“Nne?”

“Bisakah kau antar mereka pulang?”

“Ye… baiklah, kajja” ucap yuri pada kedua orang tua jessica

“Gomawo eonnie” ucap yoona tersenyum manis pada eonnienya itu, yuri pun menengok dan memberi tatapan membunuh pada yoona

Setelah mengantar mereka ke depan gedung, yoona kembali memasuki lift menuju ruangannya

Namun saat menuju lantai 2 pintu lift terbuka ia bertemu dengan para kliennya yang tadi mengikuti rapat. Ia hendak membungkukan badannya namun mereka terlebih dulu melakukan itu hingga memasuki lift

“Aku pikir kalian sudah pulang”

“Aniyo yoona-shi, kami memang bekerja disini” ucap salah satu dari mereka

Nne??”

“Kami karyawan disini yoona-shi, rapat tadi hanya dibuat oleh yul noona dan meminta kami berpura pura jadi klien”

“Mwo???” Gumam yoona terkejut “yaish… pantas tak ada satupun kritik, ternyata ini hanya dibuat buat” lanjutnya dalam hati

“Tapi tadi anda sangat mengagumkan yoona-shi”

“Jinjja? Kalau begitu apa aku memang cocok jadi ceo disini?” Ucap yoona yang kini terlihat senang, namun itu hanya sesaat sampai ia melihat mereka langsung menggelengkan kepalanya

“Yaish!!!” Rutuk yoona

Begitu lift terbuka, iapun pamit dan memasuki ruangannya

“Huh? Aku pikir kau sudah pulang” ucap yoona saat melihat krystal masih berada disana sedang berbaring diatas soffa

“Rapatnya sudah selesai? Mana mom dan daddy??”

“Mereka sudah pulang” ucap yoona ikut duduk disamping krystal

“What??? Yaish, lagi lagi aku dilupakan”

“Gwaenchanna… di rumah akan terasa bosan”

“Ah aku lapar” ucap krystal memegang perutnya

“Aku juga, kajja kita cari makan” ucap yoona segera berdiri setelah melepas jas kantornya yang terasa risi dipakai

“Yoona-shi… saranghae…” ucap krystal dengan nada manjanya

“Yah, tidak bisakah kau memanggilku eonnie”

“Tidak, kajja” ucap krystal yang sudah merubah raut wajahnya jadi datar

……………………….

Yuri sudah tiba kembali di kantornya, namun ia heran saat melihat ruangannya kosong hanya terlihat jas kantor yoona yang tergeletak diatas meja

“Huh? Kemana yoona?”

“Dia pergi bersama krystal-shi” ucap seohyun

“Huffhhh… baguslah” ucap yuri merasa tenang “hyunie-ah, kau sudah makan?”

“Belum, aku menunggu eonnie kembali”

“Aigoo… perhatian sekali” ucap yuri mengusap kepala seohyun “kajja kita makan diluar saja”

Setelah memasuki restorang yang tak jauh dari kantor, mereka pun segera memesan makanan

Yuri membuka ponselnya memeriksa pesan masuk, namun tak ada satupun pemberitahuan yang masuk. Ia menunggu balasan pesan dari tiffany setelah ia tahu tiffany sudah pergi dari mansion saat mengantar kedua orang tua jessica ke rumahnya.

“Tiffany sudah pergi, dia akan tinggal di apartemennya” ucap jessica beberapa saat yang lalu di rumahnya

“Huh? Mengapa dia tak memberitahuku”

“Dia terlihat buru buru, mungkin mengejar waktu untuk bekerja, kau hubungi saja yul”

“Arasso, aku harus kembali ke kantor” ucap yuri hingga ia pamit dan meninggalkan rumah

“Pwffft….!!!!”

“Waeyo?” Tanya yuri yang sedari tadi melihat seohyun terus terusan menahan tawanya

“Eonnie, bolehkah aku tertawa?”

“Nne, Mengapa tidak” ucap yuri, seohyun pun langsung tertawa lepas memandang yuri “yah, apa ada yang aneh dariku?”

“Nne eonnie, lucu sekali melihatmu memakai seragam karyawan di perusahaanmu”

“Haish… aku pikir apa” rutuk yuri, iapun menyadari saat jas karyawannya masih ia pakai sehingga langsung dilepasnya

“Mengapa dilepas?”

“Karena pakaian ini, semua karyawan menertawaiku”

“Hahaha tapi kau tetap terlihat mengagumkan eonnie”

“Tentu saja, tak ada yang bisa menandingiku arra?” Ucap yuri memasang wajah cool nya

“Arasso…” ucap seohyun memberi 2 jempol

“Huh?” Gumam yuri kini ia yang memandang aneh pada seohyun

“Wae??? Apa ada yang aneh juga dariku?”

“Nne… kau berdandan ya?”

“Mwo? An… aniyo…” ucap seohyun terlihat gugup

“Hahaha aigoo…. kau lucu sekali, yah hyuni-ah… apa kau melakukannya untuk amber?”

“An anni…”

“Akui saja, amber yang memberitahu hubungan kalian hahaha”

“Haishh….”

“Ah iya, pantas sore ini dia bilang akan ke kantor, ternyata untuk menjemput kekasihnya hahahaha”

“Eonnie….”

“Tapi bibirmu terlalu merah, amber kurang menyukainya”

“Jinjja?”

“Nne… kemarilah” ucap yuri

Seohyunpun mendekatkan wajahnya dihadapan yuri. Yeoja itu mulai mengambil tisu dan mengusap usapnya pada bibir seohyun

“aigoo… tebal sekali, kau tak perlu merias wajahmu berlebihan, pakai make up sedikit saja wajahmu sudah sangat cantik” ucap yuri

Tanpa ia sadari seseorang sudah berdiri dibelakangnya

“Yul” panggil orang itu membuat yuri menoleh

“Huh? Fany-ah bagaimana kau tahu aku ada disini?” Ucap yuri segera berdiri

Tiffany hanya tersenyum simpul, sesekali ia memandang seohyun yang juga sedang memperhatikannya

“Yul, aku ingin bicara denganmu”

“Nne… kajja duduklah”

“ani, diluar saja”

“Huh? Eeeem… baiklah” ucap yuri, ia melihat tiffany berjalan keluar restoran

Hyuni-ah kau makanlah duluan, nanti aku akan kembali”

“Nne eonnie” ucap seohyun dengan wajah bingungnya

Yuripun keluar dari restoran menyusul tiffany, ia melihat yeoja itu berjalan menuju taman dekat restoran

“Mengapa tak bicara didalam saja sambil makan, apa kau sudah makan siang?” Ucap yuri setelah berhasil menyusul tiffany

“Yul” panggil tiffany dengan wajah yang masih menunduk

“Nne?”

“Aku pikir lebih baik hubungan kita diakhiri saja sampai disini” ucap tiffany dengan kedua matanya yang sudah basah

“N…nnne?” Gumam yuri terkejut dan bingung “w…wwaeyo?” Lanjutnya

“Terlalu sakit untukku”

“Aku tidak mengerti fany-ah” ucap yuri menggenggam kedua tangan kekasihnya itu

“Aku tahu aku berbeda dengan yang lain, sehingga membuatmu seperti ini sekarang”

Yuri hanya terdiam mencoba mencerna ucapan tiffany, namun ia tetap bingung dan tak mengerti

“Mianhae… aku tidak bisa mengungkapkan apapun, ini terlalu sakit bagiku yul, dan selama ini aku merasa kita sudah seperti orang asing yang berpura pura untuk dekat, kita sama sama banyak menyembunyikan hal apapun, jadi… lebih baik kita akhiri saja”

“Fany-ah…” ucap yuri kini air matanya mulai mengalir

“Aku akan kembali ke apartemenku, dan bisakah aku meminta darimu?”

“…………..”

“Jangan menghubungiku ataupun menemuiku, itu akan membuat hatiku semakin terluka” ucap tiffany melepaskan genggaman tangan yuri

“Gomawo” ucap tiffany tersenyum dengan air matanya yang masih mengalir, iapun meninggalkan yuri yang masih berdiri terpaku atas ucapan tiffany. Sampai ia menyadari saat tiffany sudah tidak ada

begitu memasuki taksi, selama di perjalanan tiffany menumpahkan tangisannya. ada rasa menyesal dalam dirinya karena telah mengucapkan kata berpisah pada orang yang masih sangat dicintainya itu, namun ia sendiri terlalu sakit untuk tetap bertahan.

setelah cukup lama dan isakan tiffany berhenti, supir taksi yang sedari tadi terdiam membiarkannya menangis kini mulai memberanikan diri untuk berbicara

“agashi joseonghamnida, kemana kau akan pergi?”

tiffany yang mendengarnya langsung menatap supir taksi itu dari pantulan kaca mobil, kemudian ia melihat ke jendela

“disini saja” ucap tiffany

“nne agashi” ucap supir taksi itu menepikan mobilnya

setelah membayar ongkos taksi, tiffany berniat berjalan jalan disekitar sana yang merupakan sebuah taman kota yang cukup luas, ia lebih memilih tempat terbuka untuk sedikit menghilangkan sedihnya dibanding berdiam diri didalam kamar karena itu hanya akan membuatnya terus menangis memikirkan yuri

tiffany segera memakaikan kaca mata hitam untuk menutupi kedua matanya yang sembab.

tak lama setelah menurunkan tiffany, supir taksi itu kembali mendapatkan penumpang tak jauh dari taman itu

“huh?” gumam penumpang itu begitu duduk

“wae geurae agashi?” tanya supir taksi itu menengok ke belakang, ia melihat penumpang itu sedang memegang sebuah ponsel berwarna pink

“sepertinya itu milik penumpang sebelumnya yang tertinggal, aigoo… sebegitu sedihnya dia sampai melupakan barangngnya”

“apa yang terjadi?”

“aku tidak tahu pasti, tapi sepanjang perjalanan dia terus menangis, sepertinya baru berpisah dengan kekasihnya”

“oh….” ucap namja itu, iapun tak sengaja menekan tombol power pada ponsel sehingga layarnya hidup

“jogiyeo, izinkan aku mengantarkan ponselnya, sepertinya dia masih berada di sekitar taman sini”

“omo chankkaman” ucap namja itu saat melihat sebuah foto yang dijadikan layar wallpaper ponsel itu

“waeyo?”

“aku mengenal pemilik ponsel ini”

“jinjja?”

“nne, dia tiffany hoobaeku saat kuliah dulu, biar aku coba menghubunginya” ucap namja itu

iapun membuka ponsel miliknya dan langsung menghubungi kontak tiffany

setelah beberapa saat ponsel tiffany berdering menerima panggilan

“wah kau benar, aigoo… kebetulan sekali” ucap supir taksi itu

“joseonghamnida ajushi, sepertinya aku tak jadi pergi dan harus mengembalikan ponsel ini padanya”

“gwaenchanna, kkah temui dia dan kau harus menghiburnya, dia sangat cantik” ucap supir taksi itu

sebelum pergi namja itu mengeluarkan beberapa lembar uang didalam dompetnya dan diberikan pada supir taksi itu

“ajushi terimalah”

“nne? wae? kau kan tak jadi pergi”

“gwaenchanna, ini rasa terima kasihku karena membuatku bisa bertemu dengannya”

“aigoo… hahaha nne nne pergilah, kamsahamnida” ucap supir taksi itu

namja itu pun meninggalkan taksi langsung berlari menuju taman

ia terus mengarahkan pandangannya kemanapun mencari sosok yeoja berpakaian dres warna pink yang telah diberi tahu supir taksi itu

setelah cukup jauh menelusuri taman, akhirnya namja itu menemukan sosok yeoja yang berpakaian dress pink sedang duduk membelakanginya di sekitar pinggir danau, namja itu segera menghampirinya untuk memastikan

“tiffany?” panggil namja itu

yeoja yang tengah duduk pun langsung menoleh ke arahnya

“nne?” ucap yeoja itu

“ternyata benar kau” ucap namja itu segera duduk disamping tiffany

“joseomhaeyo, nugunde?” ucap tiffany bingung

“apa kau tak mengenalku?”

tiffany membuka kaca mata hitamnya kembali memperhatikan wajah namja itu sambil mengingat

“henry sunbae?” ucap tiffany

“maja..” ucap namja itu terlihat senang “aigoo… lama sekali kita tak bertemu”

“nne… tapi mengapa sunbae tahu aku ada disini?” tanya tiffany

henry pun tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jas nya

“ini” ucap henry menunjukkan ponsel milik tiffany dan menyerahkannya

“huh? mengapa ada padamu sunbae?”

“ponselmu ditemukan didalam taksi, begitu tau pemiliknya aku langsung mencarimu hehehe”

“gomawo sunbae, mian sudah merepotkanmu”

“eii…. gwaenchanna, justru aku senang bisa bertemu denganmu kembali”

tiffany hanya tersenyum mendengarnya.

Namja yang duduk disampingnya itu bernama henry lau sunbae nya semasa kuliah, tiffany mengenalnya saat mengikuti anggota club musik kampus, henry lah yang menjadi ketua saat itu dan keduanya cukup akrab

kedua cukup lama terdiam

“fany-ah”

“nne sunbae?”

“apa kau baik baik saja?”

“nne?”

“tadi ajushi pemilik taksi bilang padaku kalau kau menangis sepanjang jalan”

“g…gwaenchana sunbae, aku sudah baik baik saja sekarang”

“jinjja? tapi kau masih terlihat sedih”

“gwaenchanna, aku bisa mengatasinya”

“arasso aku tak akan memaksa, lagipula aku masih percaya kau adalah gadis yang selalu ceria dan penuh semangat seperti dulu”

tiffany kembali menanggapinya dengan tersenyum. kehadiran henry cukup membuat hatinya sedikit terhibur

“ah ya, apa kau sudah makan?” tanya henry

tiffany diam sejenak sampai ia menggelengkan kepalanya

“kajja kita makan, kau sedang tak sibuk kan?”

“tapi sunbae…”

“sesedih apapun suasana hatimu, kau tetap harus memikirkan tubuhmu, kajja” ucap henry segera berdiri mengulurkan tangannya

tiffany pun menggangguk dan menerima tangan henry. kedua nya mengunjungi sebuah restoran tak jauh dari taman

“sejak kapan sunbae berada di seoul? kalau tidak salah dulu bukankah sunbae meneruskan study di kanada?”

“aku baru sampai sini 2 bulan yang lalu dan sekarang aku akan kembali menjadi warga korea hehehe aku terlalu mencintai negara ini”

“apa sunbae sedang tak ada janji? bukankah tadi sudah memasuki taksi?”

“tidak ada, aku baru saja akan pulang tapi aku tak membawa mobil, ah ya kau bekerja di agensi mana sekarang?”

“apa yang kau bicarakan, aku hanya bekerja sebagai penjaga perpustakaan”

“heoll…. tak dapat kupercaya, aku pikir kau sudah menjadi seorang aktris”

“yah, sunbae bisa saja” ucap tiffany sedikit tertawa

“mengapa tak melanjutkan cita citamu? bukankah dulu kau ingin menjadi seorang penyanyi”

“hmm…. molla… tidak mudah bagi orang biasa sepertiku”

“ani, aku tetap memandangmu sebagai seorang musisi, kau pintar membuat lagu dan suaramu sangat indah, untuk itu aku memilihmu sebagai vokalis dulu” ucap henry membuat keduanya tertawa

“yaish… jangan terlalu memujiku, sunbae sendiri? apa masih terjun di dunia musik?”

“tentu saja, hidupku tak akan jauh dari musik, untuk itu aku ke korea untuk melanjutkan perusahaan appa di agensi musik”

“woah daebak” ucap tiffany kagum

“kau ingin menjadi aktris di agensiku?”

“hahaha jangan bercanda”

“aniyo, aku serius” ucap henry terlihat serius

“hemm… molla, umurku sudah 25 dan sangat banyak pemuda yang sangat berbakat”

“yah fany-ah, apa kau merasa setua itu huh? lalu bagaimana denganku” canda henry berhasil membuat tiffany kembali tertawa

………………

“Yul…” panggil taeyeon menghampiri yuri yang sedang berdiri diatas rooftop kantor

“Kenapa kau tahu aku ada disini?”

“seohyun yag memberitahuku, apa yang terjadi?” Ucap taeyeon mengusap punggung adik tirinya itu

“Hmm…. hubunganku dan tiffany sudah berakhir

“mwo? jinjja? waeyo?”

Yuri hanya tersenyum miris mengingat kembali saat tiffany tiba tiba meminta hubungannya diakhiri

“Apa itu karena kehadiranku? Kalau begitu biar aku yang berbicara padanya” ucap taeyeon

“Ani, bukan salahmu” ucap yuri menahan tangan taeyeon yang hendak pergi

“Ini semua salahku” ucap yuri kembali

“Apa yang terjadi?”

“Aku sendiri bingung, dia tak menjelaskan apa apa padaku, dia hanya selalu bilang jika dia merasa lelah”

“Aigoo… bisa bisanya keadaan menjadi seperti ini, padahal baru saja kalian sudah melakukan….” ucap taeyeon namun tak dilanjutkannya saat yuri menatapnya sendu

“Arasso mianhae” lanjutnya

Keduanya pun kembali terdiam memandang pemandangan kota seoul dengan pikirannya masing-masing

“Yul bagaimana kalau kau temui tiffany kem…”

*brukkk!!!* belum sempat taeyeon berucap, tiba tiba saja tubuh yuri tumbang tak sadarkan diri

Perlahan cairan merah kental keluar dari hidungnya

“Yah! Y…yul! Waeyo? Ireonna…” ucap taeyeon menggoyang goyangkan tubuh yuri namun tak ada respon dari yeoja itu

Taeyeon mencoba mengangkat tubuh yuri namun ia malah ikut terjatuh menimpa yeoja itu

“Ah sial, mengapa kau berat seka… tapi memang tubuhku yang kecil sih, haishhh…” gumam taeyeon terus berusaha mengangkat tubuh yuri

Setelah berhasil menggendong yuri, ia segera membawanya menuju rumah sakit.

Ia semakin cemas karena darah yang keluar dari hidung yuri tak kunjung berhenti, wajahnya pun semakin memucat

Begitu tiba, ia langsung berteriak meminta bantuan para petugas rumah sakit hingga yuri dibawa masuk ke ruang igd

“Lakukan yang terbaik arra? Atau aku tuntut rumah sakit ini!” Ucap taeyeon dengan wajah cemasnya

“Arraso agashi, sebaiknya anda tunggu diluar” ucap perawat ini segera menutup pintu

Taeyeon berjalan mondar mandir dengan perasaan yang masih cemas memikirkan keadaan yuri, tangannya begitu sibuk menekan ponselnya mencoba menghubungi seseorang yang sedari tadi sangat sulit dihubungi

“Yaish!!!” Gumam taeyeon, iapun segera meninggalkan rumah sakit

…………………..

Tiffany tengah duduk di kursi taman bersama namja yang tak sengaja bertemu dengannya di taman tadi sore

Saat ini keduanya sedang berada di taman dekat apatemen tiffany

“Aku masih tak menyangka akan bertemu denganmu lagi fany-ah”

“Nne? Wae?”

“Aniyo, aku sangat senang melihatmu lagi, kau sudah sangat berubah sekarang”

“Neomu Yeoppo?” Ucap tiffany

“Nne… kau sangat cantik” ucap henry membuat keduanya tertawa

“Apa kau haus? Aku akan membawakan air minum” ucap namja itu kembali

“Ani, untukmu saja sunbae”

“Geurae, kalau begitu tunggulah” ucap henry meninggalkannya

Tiffany terdiam mengangkat wajahnya melihat taburan bintang di langit, lagi lagi hatinya merasa sakit saat melihat sebuah bintang yang terlihat paling terang tepat diatas kepalanya

“Yah, akhirnya aku menemukanmu” ucap seseorang dengan nafas terengah engah membuat tiffany menoleh

Ia melihat taeyeon berdiri tak jauh darinya dengan pakaian dan rambut yang terlihat acak acak

“Kau?! Ada apa kemari”

“Yaish.. tentu saja aku mencarimu”

“Bukankah aku sudah bilang aku tak ingin lagi melihatmu”

“Nne… ttapi…”

“Fany-ah aku membawakanmu es krim, kau suka?” Ucap henry yang baru saja tiba

“Sunbae, sebaiknya kita pulang” ucap tiffany segera berdiri

“Huh? Nne”

“Yah! Chankkaman!” Ucap taeyeon kembali menghampiri mereka

“Aku haus, kemarikan minumanmu” ucap taeyeon merebut botol minuman yang digenggam henry, iapun meminumnya sampai habis

“Nuguseyo?” Tanya henry

“Kau tak mengenaliku? Kim taeyeon! Aku taeyeon!”

“Oh? Taeyeon-shi? Mianhae… kau terlihat berubah sampai aku tak mengenalimu” ucap henry begitu tau

“Kau sedang apa dengan tiffany malam malam begini?” Ucap taeyeon dengan pandangan sinisnya

“Eh… emmm… kami baru saja bertemu tadi” ucap henry gugup karena yang ia tahu taeyeon adalah kekasih tiffany “mianhae… aku tak bermaksud..”

“Gwaenchanna… dia sudah bukan siapa siapaku lagi” ucap tiffany terlihat kesal

“Mwo? Yah!” Ucap taeyeon namun tiffany kembali berlalu tak menghiraukannya

“Jogiyeo, sepertinya tiffany terlihat terganggu” ucap henry

“Memangnya aku pengganggu huh? Aku ada urusan dengannya” ucap taeyeon kembali berlari menyusul tiffany “jangan ikuti kami arra! Pulanglah, ini masalah keluarga!” Ucap taeyeon membalikkan badannya menunjuk namja itu

Tiffany sudah berdiri didepan lift apartemennya, namun taeyeon berhasil menyusulnya tepat saat lift terbuka

“Yah chankkaman” ucap taeyeon menahan tangan tiffany

“Ada apa lagi? Aku sudah tak memiliki urusan denganmu kim taeyeon” ucap tiffany memasuki lift

“Arraso, tapi jelaskan padaku mengapa kalian berpisah” ucap taeyeon menahan pintu lift

“Bukan urusanmu”

“Fany-ah, jika kau memang merasa terbebani dengan kehadiranku, jangan khawatir karena aku sudah pindah tak akan tinggal bersama kalian lagi, kau tak akan melihatku lagi, jangan tinggalkan yuri”

“Tak ada hubungannya dengan itu” ucap tiffany mencoba melepaskan tangan taeyeon

“Lalu kenapa? Yuri merasa sangat kehilanganmu, tidak kah kau sadar jika dia sangat mencintaimu huh?”

“Bisakah kau pergi dari sini?” Ucap tiffany, kedua matanya kini mulai berakhir

“Yah, jelaskan dulu padaku”

“Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, aku dan yul sudah tak bisa bersama lagi, mengerti?”

“Apa karena namja itu huh? Namja yang selalu menunggumu dari saat kuliah itu? Apa karena dia kau meninggalkan yuri?”

*plakkk!!!*

“Jaga ucapanmu kim taeyeon” ucap tiffany setelah menampar pipi taeyeon dan berhasil membuat tangan taeyeon terlepas hingga perlahan pintu lift mulai tertutup

“Yuri appo!!” Teriak taeyeon kembali menahan lift itu “dia berada di rumah sakit dan sekarang sangat menderita, tidak kah kau menyadarinya huh?” Lanjutnya

Tiffany sedikit terkejut mendengar itu, namun ia hanya bisa terdiam, awalnya ia tak ingin mempercayainya, namun kedua matanya melihat darah yang tertempel cukup banyak pada kemeja taeyeon

………………………..

“yah, perasaan tadi aku hanya mengajakmu makan, mengapa jadi pulang selarut ini” ucap yoona pada krystal

keduanya baru saja keluar dari gedung bioskop karena begitu selesai makan krysTal terus meminta untuk menemaninya menonton movie kesukaannya

“gwaenchanna, akhirnya aku bisa menonton film favoritku hahaha thanks yoong” ucap krystal memeluk lengan yoona “lagipula ini masih jam 7 pabo” lanjutnya

mengapa tak mengajak jessica saja”

“no no no! aku tak akan pernah lagi mengajaknya ke bioskop”

“kenapa?”

“dia selalu tertidur, bahkan saat baru tayang 10 menitpun” ucap krystal mempoutkan bibirnya merasa trauma atas eonnie nya itu

“hahaha maja… dia memang ratunya tidur” ucap yoona memikirkan jessica “bahkan saat melakukan hal itu pun dia selalu ketiduran ckckck” lanjutnya dalam hati

“setelah ini kita akan kemana lagi baby?” ucap krystal dengan nada manjanya

“tentu saja pulang memangnya kemana lagi” ucap yoona “omo! yaish…!! kau membuatku melewatkan sesuatu yang penting!” lanjutnya saat mengingat sesuatu

“why?”

Yoona memeriksa jam tangannya dan segera menarik tangan krystal

“masih ada waktu, kajja!” teriak yoona berlari membawa krystal

“yah yah yah!!! kita akan kemana?”

“aku harus menemui sahabatku”

“yaish… aku pikir apa, mengapa harus berlari lari seperti ini” kesal krystal sampai keduanya memasuki mobil

“kalau tidak kita akan terlambat”

“memangnya dia sedang dimana?”

“nanti kau akan tahu” ucap yoona segera mancapkan gas

tak butuh waktu lama keduanya sudah tiba di kantor polisi

“huh? sahabatmu seorang polisi? apa dia tampan? apa dia cantik?”

“cerewet sekali, dia bukan polisi?”

“lalu?” tanya krystal “omo!! apa dia seorang narapidana?!!” lanjutnya sebelum yoona menjawabnya

“dia tidak seperti yang kau pikirkan”

“maksudmu??” tanya krystal namun yoona tak menjawabnya karena begitu masuk ia langsung berlari menemui polisi

yoona kembali menemui krystal setelah berbincang dengan polisi

“masih ada waktu, kajja” ucap yoona menarik tangan krystal hingga keduanya memasuki sebuah ruangan tempat biasa ia menemui sooyoung

setetelah beberapa saat, pintu pun terbuka

“huh? ternyata kau tak sendiri, nugu?” tanya sooyoung begitu melihat yoona dan krystal

“dia adik iparku?”

“nne? dongsaengnya jessica? pantas mirip”

“yah! jangan samakan aku dengannya, sudah jelas lebih cantik aku arra?!” ucap krystal merasa tak terima

“arasso… bahkan galaknya pun sama”

“mwo??? yah!!” teriak krystal

“ssst…. bisakah kau diam? seharian ini kau sudah banyak berkicau” rutuk yoona

“hahaha kalian akrab sekali, oh ya tumben kau datang jam segini dan…..” ucap sooyoung melihat aneh pada yoona

“wae?”

“tumben pakaianmu rapi dan memakai dasi”

“ohh… emmmm…” gumam yoona bingung menjawabnya karena ia tak ingin memberitahu sooyoung telah terlibat dengan perusahaan karena dulu yoona sangat anti akan hal itu

“tentu saja, dia seorang ceo… tak sepertimu” ucap krystal menatap sinis pada sooyoung

“yah hobak, aku bertanya padanya bukan padamu”

“what did she say?” tanya krystal pada yoona

“hobak itu labu” ucap yoona

“mwo? labu? yah! wae!!”

“keningmu seperti labu halloween, sampai silau aku melihatnya” ledek sooyoung membuat krystal semakin kesal

“what!!! yah! berikan kunci ruanganmu, kau cari mati huh?!”

“aigoo… sepertinya ada yang saling jatuh cinta” ucap yoona yang sedari tadi memperhatikan keributan 2 yeoja itu

“ANIYO!!” jawab krystal dan sooyoung kompak

“yoong bisakah kau keluarkan si hobak ini, ruangan ini terlalu kecil untuk suara bisingnya”

“what did you say!! shiro! aku ingin tetap disini”

“waeyo? apa karena kau senang melihat wajahku?” goda sooyoung

“what the hell!” rutuk krystal segera keluar dari ruangan membuat sooyoung tertawa melihatnya

“aigoo… kau terlihat senang sekali” ucap yoona ikut tersenyum melihat sahabatnya

“dia lucu”

“hmm… arasso, nanti aku akan menjodohkannya denganmu”

“mwo? shirro…” tolak sooyoung “aku hanya senang karena akhirnya ada yang bisa menghiburku, disini sangat membosankan”

“arasso… nanti aku akan membawanya setiap menemuimu”

“apa dia pindah ke korea?”

“hemm…. begitulah, karena ulahnya juga sekarang hidupku jadi rumit”

“wae geurae?”

“aku akan segera menikah dengan jessica”

“mwo?? daebaak!! kapan?”

“molla…. aku hanya menuruti keinginan mereka saja”

“wae? mengapa kau terlihat tak bahagia?”

“aniyo, aku hanya merasa frustasi soo..”

“wae wae wae? ceritakan padaku”

“ayahnya sangat selektif karena tak ingin memiliki menantu seperti mantan jessica”

“yah paboyaa, setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya”

“nne… tapi aku benar benar tersiksa, sampai aku harus berpura pura menjadi seorang CEO di kantor milik yuri”

“mwo?? kau bekerja di kantor? hahaha yah, akhirnya kau kena karmanya”

“yaish…! ini hanya sementara arra, aku sudah tak ingin bekerja disana lagi”

“yah bodoh, mau sampai kapan kau pengangguran huh? kau akan beri makan apa istri dan anakmu”

“arraso…. nanti aku pikirkan lagi”

“yah! dasar! ah iya apa sekarang masih tutup restoranku?”

“aniyo, masih tetap berjalan… siapa dulu pengurusnya hahaha”

“araso, jalankan dengan baik”

“mereka merindukanmu, bahkan luna tak bisa berhenti menangis”

“yaish dasar bocah itu, tapi.. aku juga merindukan mereka”

“di acara pernikahanku nanti apakah kau akan datang?”

“tenang saja” ucap sooyoung tersenyum

“hemmm…” gumam yoona

bagaimana yul eonnie?”

“sepertinya setelah ini aku akan dibunuh olehnya hahaha”

“eiyyy… bocah raskal, kkah pulanglah kasihan si hobak menunggumu lama”

“arasso, kau baik baiklah disini dan aku sudah menitipkan makanan, kali ini menu spesial dari restoranmu”

“daebak… gomawo…”

“nne, anyeong… aku akan merindukanmu” pamit yoona meninggalkan ruangan itu

“aniyo, aku yang akan merindukanmu” gumam sooyoung setelah yoona menghilang dari pandangannya

“yaish lama sekali!” ucap krystal dengan wajah kesalnya yang sudah menunggu didalam mobil

“mianhae… tapi sepertinya kau senang sekali, dia menitipkan salam juga untukmu”

“kau mau cari mati huh?” ucap krystal rasanya ingin memukul kakak iparnya itu “tapi mengapa dia dipenjara? wajahnya tak terlihat seperti penjahat”

“aigoo… bahkan sekarang kau mulai membicarakannya, dia memang tak bersalah”

“aku hanya penasaran, yaish….! lalu?”

“ceritanya panjang, mungkin butuh waktu sampai 2 hari untuk selesai, kau mau mendengarnya?”

“no thanks, kajja pulang” ucap krystal langsung memasang sabuk pengamannya

Yoona hanya tertawa menggelegkan kepalanya melihat krystal, iapun menyalakan mesin menginjakkan gas menuju rumahnya

Begitu sampai, jessica sudah berdiri menyambutnya di depan pintu

“yah, apa kau lembur huh?” ucap jessica melipat kedua tanganya diatas dada

“aniyo, kau tanyakan saja pada bocah itu kenapa pulang jam segini” ucap yoona menunjuk krystal yang sudah lebih dulu memasuki rumah

“yah kau juga bocah” ucap jessica tertawa sambil menjitak yoona, iapun membawakan tas yoona dan keduanya memasuki kamar

“hey! mandi dulu!!” ucap jessica saat melihat yoona langsung menjatuhkan tubuhnya diatas kasur

“baby, apa kata orang tuamu saat pulang kemari tadi?” ucap yoona tersenyum menggoda

“hemm…. lumayan, kau membuat mereka senang”

“tetu saja, aku telah melakukan hal yang luar biasa di kantor, bukankah itu hebat? kau tak ingin memberikan hadiah untukku?” goda yoona menepuk tepukan tangannya pada lahan kasur yanga masih kosong disampingnya

“cih, apanya yang luar biasa, semuanya berkat sekenario yang yuri buat, LEKASLAH MANDI!!!” ucap jessica dengan ice glare nya

“arasoyo…” ucap yoona mempoutkan bibirnya segera bangun memasuki kamar mandi “dasar yul hitam, tak bisa menjaga rahasia” rutuknya dalam hati

…………………….

“Yuri appo!!” Teriak taeyeon kembali menahan lift itu “dia berada di rumah sakit dan sekarang sangat menderita, tidak kah kau menyadarinya huh?” Lanjutnya

Tiffany sedikit terkejut mendengar itu, namun ia hanya bisa terdiam, awalnya ia tak ingin mempercayainya, namun kedua matanya melihat darah yang tertempel cukup banyak pada kemeja taeyeon

“Kau mungkin sekarang akan merasa tenang karena bertemu dengan namja itu setelah berpisah dengan yuri, tapi tidak bagi yuri, tidak ada seorangpun yang bisa lebih baik dari yuri untuk menjadi pendampingmu” ucap taeyeon melepaskan tangannya kembali sehingga pintu lift mulai tertutup rapat

“Hufhh… mengapa aku jadi merasa emosional sekali” ucap taeyeon melonggarkan dasinya

Tiba tiba ponselnya berbunyi menerima panggilan

“Yoboseyo”

“Yah odiga?” Ucap seseorang dengan suara lemasnya

Taeyeon pun terkejut melihat kembali layar ponselnya

“Omo! Yul! Kau sudah sadar, gidaryeo! Aku segera kesana” ucap taeyeon mematikan teleponnya dan buru buru menuju rumah sakit

Tak butuh waktu lama iapun tiba memasuki ruangan tempat yuri dirawat

“kau kemana saja”

“Hanya keluar sebentar, kau bagaimana? Apa yang kau rasakan? Appo? Bagian mana?”

“Yaish… cerewet sekali, aku tidak apa apa, kajja kita pulang”

“Mwo? Andwae!! Kau harus menjalani pengobatan”

“Yah, kau pikir aku kenapa huh? Aku hanya kelelahan”

“Yaish, jangan menutupinya dariku! Aku tahu kau pasti putus asa, jangan khawatir kau pasti akan segera sembuh”

*pletakk!!!*

“Yah kau bicara apa huh, kau mabuk?” Ucap yuri menjitak kepala taeyeon

“Aku khawatir bodoh”

“Yaish!!! Apa kau pikir aku akan mati sekarang huh? Aku hanya kelelahan”

“Jinjja???”

“Nne, yuri-shi hanya kelelahan dan akibat mengalami stress” ucap perawat yang sedari tadi berdiri diantara mereka

“dengar kan? Jangan berpikir yang aneh aneh, kajja pulang”

“An..andwae…!! Kau masih harus istirahat, benarkan suster?” ucap taeyeon menahan tubuh yuri “baboya, aku bisa dibunuh tiffany kalau dia kemari” lanjutnya dalam hati

“Nne sebaiknya yuri-shi dirawat beberapa hari untuk memulihkan kesehatan anda”

“Sudah turuti saja, yah! Aku ini eonniemu, jangan membangkang!” Ucap taeyeon

“Haish… arasso” ucap yuri kembali berbaring dengan wajah kesalnya

Taeyeon pun kini tersenyum manis menarik selimut menutupi tubuh yuri

“Tidurlah yang nyenyak, eonnie disini akan menjagamu arraso?” Ucap taeyeon dengan nada lembut

“Yaish…!!!” Gumam yuri

………………..

Keesokan harinya

Yuri terbangun dan melihat tayeon masih tertidur diatas sofa, ia melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 10 pagi

“Huh? tumben sekali aku tidur lama?” Gumam nya

Yuripun  turun dari kasur pasien memasuki kamar mandi

Sementara taeyeon akhirnya terbangun setelah mendengar suara dari dalam kamar mandi, ia melirik ranjang pasien yang terlihat kosong

“huh tumben dia sudah bangun” gumam taeyeon, iapun mengubah posisinya menjadi duduk mengusap usap kedua matanya

“Yah mengapa kau tak membangunkanku?” Ucap yuri yang baru saja keluar

“Kau terlihat nyenyak, mana tega aku membangunkanmu, bagaimana keadaanmu sekarang?” Ucap taeyeon membantu memapah yuri menuju ranjang pasien

“Yaish…! Aku bisa melakukannya sendiri” ucap yuri menepis tangan taeyeon

“Yah! Jangan membangkang pada eonniemu, cepat berbaring lagi!” Ucap taeyeon mendorong tubuh yuri sampai terjatuh diatas ranjang, iapun kembali menyelimuti tubuh yuri

“Sampai kapan aku seperti ini?”

“Sampai ada orang yang menjengukmu, bukankah pasien harus mendapat jengukan? Hahaha”

“Heoll…. kau pikir aku separah itu huh?” Ucap yuri ingin memukul lengan taeyeon

Namun saat itu pintu ruangan terbuka membuat kedua yeoja itu menoleh

“Eonnie, bagaimana keadaanmu sekarang?” Ucap seohyun memasuki ruangan dengan raut khawatirnya

“Huh? Kenapa kau tahu aku ada disini?”

“Seluruh isi kantor tahu, kau tak ingat pingsan diatas rooftop huh?” Ucap taeyeon membuat yuri tertawa malu

“Mianhae aku baru kesini” ucap seohyun

“Gwaenchanna… lagipula aku tak apa apa, hanya kelelahan saja”

“Eiyy… aku pikir tiffany yang akan menjenguk yuri, dasar jahat! Lalu untuk apa tadi malam aku sampai mencarinya kemana mana?” Rutuk taeyeon dalam hati

“Apa schedule ku hari ini hyunie-ah?”

“Emm….” gumam seohyun membuka tab nya “hari ini tak ada rapat, tapi eonnie memiliki jadwal ikut mengantar yoong eonnie untuk fitting baju pengantin”

“Omo! Aku melupakannya, kajja taeng aku harus segera pergi” ucap yuri kembali bangun

“Yah!” Bentak taeyeon menahan yuri membuat kedua yeoja dihadapannya terdiam menatapnya “arasso, tunggu sebentar dan ganti pakaianmu, aku akan mengambilkan obat untukmu” lanjutnya

………………….

*tinggong*

“Huh? Sunbae?” Ucap tiffany saat membuka pintu apartemen melihat henry yang menekan bel

“Good morning”

“Morning, mengapa sunbae tahu apartemenku?”

“Tentu saja, tadi malam kan aku mengantarmu sampai taman, aku menanyakan satpam nomor kamarmu hehehe”

“Sunbae tak bekerja?”

“Ini hari weekend, kau akan pergi bekerja fany-ah?” Ucap henry yang melihat tiffany sudah berpakaian rapi

“Ani, aku ingin menjenguk temanku di rumah sakit”

“Kajja aku antar”

“Gwaenchanna sunbae, aku memakai taksi saja”

“Eiiyy…. kau harus berhemat, kajja ikut saja denganku” paksa henry, tiffany pun akhirnya menurut saja

Begitu tiba di rumah sakit

“Jogiyeo, apa disini ada pasien yang bernama kwon yuri?” Tanya tiffany pada seorang resepsionis

“Chankkaman agashi, aku akan memeriksanya” ucap resepsionis itu mulai mengetikan nama kwon yuri pada komputer

“Nne ada, pasien atas nama kwon yuri yang dibawa kemari kemarin malam”

“Bisakah beritahu aku dimana ruangannya?”

“Nne, yuri-shi berada di ruang rawat vip nomor 12”

“Kamsahamnida” ucap tiffany, iapun mengajak henry yang sedari tadi menunggunya

“Kwon yuri? Bukankah dia sahabatmu saat sekolah dulu?”

“Nne…”

“Woah… persahabatan kalian sangat erat bisa bertahan sampai sekarang, padahal dulu aku pikir kekasihmu adalah yuri, aku masih ingat dia yang sering menjemputmu setiap pulang dari kampus” ucap henry yang belum mengetahui yuri adalah kekasih tiffany

“Nne sunbae” ucap tiffany hanya mengiyakan

“Fany-ah aku akan menerima telepon, kau duluan saja” ucap henry memperlihatkan layar ponselnya yang berbunyi

“Nne…”

Setelah menelusuri koridor akhirnya tiffany menemukan ruang rawat vip nomor 12 dimana yuri dirawat. Dia tampak ragu untuk membuka pintu ruangan, akhirnya tiffany memutuskan untuk melihat dari kaca pintu

Namun sayangnya, kehadirannya kurang tepat waktu karena didalam ruangan itu sudah ada orang lain yang lebih dulu menjenguknya, seohyun.

Tiffany terdiam memperhatikan kedua yeoja itu yang terlihat sedang tertawa. Dan itu membuat tiffany sedikit menyesal telah datang.

“Sama sekali tak ada raut kesedihan setelah kami baru saja berpisah” ucap tiffany dalam hati

Ia pun menegakkan badannya kembali dan berjalan meninggalkan ruangan itu

“Fany-ah, apa kau sudah menemukannya?” Ucap henry yang datang menyusul

“Nne…” ucap tiffany dengan tatapan kosongnya terus berjalan

“Odiga? Mengapa tak masuk?”

“Ani, sepertinya aku salah orang”

“Nne?”

“Yang berada didalam ruangan itu ternyata orang lain” ucap tiffany tersenyum menatap henry

“Aigoo… hahaha bisa bisanya kau menjenguk orang yang salah, mengapa tak menghubungi dulu?”

“Ani… sunbae kajja sebaiknya kita pergi dari sini”

Tepat saat keduanya pergi, taeyeon datang dari arah lain membawakan obat obatan untuk yuri, namun ia heran saat melihat sebuah bungkusan yang tergeletak diatas kursi tunggu didepan ruangan yuri

“huh? milik siapa? perasaan tadi aku tak melihatnya?” gumam taeyeon saat membuka bungkusan yang berisi bubur dan sup yang masih panas itu

Taeyeon akhirnya membiarkan bungkusan itu dan memasuki ruangan

………….

Di ruang fitting

Jessica sedang menjelaskan beberapa desain yang dibuatnya pada pemilik butik itu sementara yoona berkeliling memperhatikan beberapa desain gaun dan kemeja pengantin yang terpajang di dalam ruangan itu

“Eonnie, kau tak menyangkanya kan, bahwa kau akan segera menikah?” Ucap krystal yang ikut bersama mereka

“Nne, apalagi dengan sangat mendadak ini” jawab yoona menatap datar adik iparnya itu

“Hehehe peace… bukankah lebih cepat lebih baik”

“Majaa….” ucap yoona

“Why? Mengapa kau tak terlihat bersemangat? Yah, apa kau menyesal akan menikahi eonnieku?” Ucap krystal dengan tatapan interogasinya

“Aniyo, bukan begitu”

“Lalu?”

“Yoong!” Panggil seseorang yang baru saja tiba bersama 2 orang lainnya

“Huh? Yul eonnie? Mengapa kemari, baru saja aku akan menjengukmu setelah selesai fitting” ucap yoona yang melihat kedatangan yuri

“shiro…. aku harus ikut, apa aku terlambat?”

“Aniyo, jessica masih berbicara dengan desainer, kau masih tetap akan memilihkan tuxedo untukku?”

“Yepp! Tentu saja, aku ini walimu” ucap yuri bersemangat, namun berbeda dengan yoona yang masih terlihat datar

“Wae?” Tanya yuri, namun ia terkejut saat yoona tiba tiba memeluknya

“Eonnie, mianhae” ucap yoona

“Huh? Waeyo? Apa kau berulah lagi?”

“Kau seharusnya tidak melakukan ini, hatimu pasti terluka sekarang” ucap yoona membuat yuri terdiam

“Gwaenchanna… aku baik baik saja”

“Aku akan berbicara dengan tiffany eonnie nanti”

“Eiyyy…. andwae, ini masalahku dengannya”

“Oh my god! Apa kalian bercerai?” Ucap krystal yang sedari tadi memperhatikan kedua yeoja itu

“Mereka belum menikah” ucap yoona akhirnya memberitahu krystal yang sebenarnya, ia pun sudah siap untuk dimarahi adik iparnya itu

“What?!!!!” Ucap krystal terkejut “amazing!!” Lanjutnya kembali dan kini yoona dan orang-orang disekitarnya yang terkejut

Krystalpun menyingkirkan tubuh yoona dan menggenggam erat kedua tangan yuri

“Eonnie, jangan khawatir… aku pasti akan mengobati lukamu” ucapnya kembali dengan tatapan yang bersungguh sungguh

“Yaish…. paboya..” rutuk yoona menjitak kepala krystal

“Wae…?!! Menggangguku saja” ucap krystal dengan wajah kesal mengusap usap kepalanya sementara yuri hanya melongo atas tindakannya, begitupun taeyeon dan seohyun

“Omo, yul” ucap jessica yang baru datang menghampiri mereka “apa kau sudah sembuh? Kenapa kemari?”

“Nne, aku tidak apa apa hanya kelelahan saja, kau sudah menemukan desainnya?”

“Yupp…! Desainnya aku sendiri yang buat, tapi hanya untukku, karena kau bilang kau yang akan memilihkan tuxedo untuk adikmu, kkah pilihlah, aku memilih 3 gaun berwarna pink, putih dan biru muda”

“Baiklah… akan aku pilihkan” ucap yuri bersemangat, iapun membawa yoona mencarikan tuxedo

“Taeyeon-ah, apa kata dokter? Apa yuri berbohong?” Tanya jessica

“Dia benar, hanya kelelahan dan mengalami stress”

“Hemm… ini pasti berat untuknya” ucap jessica ikut terlihat sedih

“Yaish… yah! Apa kau tak melihatku? Tenanglah, aku sangat bersedia menggantikan mantannya” ucap krystal

“Nne… lakukan saja, lalu aku tinggal mencoret namamu dari daftar keluarga” ucap jessica menyilangkan kedua tangannya membuat krystal mempoutkan bibirnya

“Kajja kita tunggu mereka di cafe” ucap taeyeon, dan mereka pun meninggalkan yuri dan yoona di gedung butik itu

….

Sambil menunggu yoona yang sedang dirias, yuri terus terusan memeriksa ponselnya dari pesan hingga sns

“Bahkan dia sudah mengganti passwordnya” ucap yuri dalam hati saat berulang kali gagal melakukan log in pada akun instagram milik ia dan tiffany yang sudah dibuat semenjak hari jadi mereka

Awalnya yuri tak memiliki akun sns apapun hingga tiffany menyarankan untuk membuat akun khusus mereka berdua walaupun kadang tiffany yang lebih sering memposting

Saat membuka pesan pun, beberapa sms yang ia kirimkan tidak ada satupun balasan dari tiffany

“Hemmm….” gumam yuri menopang dagunya

“Eonnie, bagaimana?” Ucap yoona yang baru saja keluar dari ruang ganti dengan tuxedo berwarna pink pilihan kakaknya itu. Yuri pun menoleh memperhatikan yoona

“Pink warna kesukannya, pasti dia akan terlihat bahagia jika ada disini, bahkan seharusnya tiffany yang memilihkan untuk yoona” ucap yuri dalam hati dengan pikirannya yang masih terpaku pada tiffany

“Yah eonnie, mengapa diam? Apa ini tak cocok untukku?” Tanya yoona heran

“Huh? Anniyo… kau sangat cocok memakainya, tapi….”

“Wae?”

“Aku rasa wajahmu ini sangat cantik, kau lebih cocok mengenakan gaun” ucap yuri mengusap usap dagu memperhatikan wajah adiknya itu

“Hahaha tentu saja, jangan bandingkan wajah dewiku dengan siapapun, tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikanku” ucap yoona langsung berpose anggun

“Araso, kalau begitu akan ku pilihkan gaun untukmu”

“Yaish!!! Kau ingin aku dibunuh jessica huh?”

“Hehehe aku bercanda, kau terlihat cocok” ucap yuri mengangkat kedua jempol tangannya

“Baiklah, aku pilih yang ini” ucap yoona pada pemilik butik itu

“Aigoo.. adikku sudah tumbuh dewasa sekarang” ucap yuri mengusap pundak yoona yang keduanya sedang menatap pantulan tubuh mereka pada cermin besar

“Apa kau senang eonnie?”

“geurom, kau sangat pintar memilih jessica sebagai pendampingmu”

“Hehehe tentu saja” ucap yoona tertawa bangga “aku berharap tiffany eonnie akan kembali padamu”

“Hemmm…. aku percaya pada takdir” ucap yuri

“mwo? Apa kau sudah menyerah? Lalu jika kau dengannya tidak ditakdirkan bersama bagaimana?”

“Apa boleh buat, aku tak bisa melawannya, biarkan dia bahagia dengan pilihannya”

“Yaish…” gumam yoona kembali memasuki ruang ganti

“Bagaimana bisa aku merelakannya pergi?” Ucap yuri menundukkan wajahnya, kini air mata yang sedari tadi ditahannya mulai keluar

……………………..

Mobil yang ditumpangi taeyeon telah memasuki pekarangan rumah yang terletak disebuah distrik jeonju. setelah selesai menemani yoona dan jessica melakukan fitting ia langsung membawa yuri ke rumahnya

“ini rumahmu? mengapa kau membawaku kemari?”

“yah, dulu kau bilang ingin merasakan tinggal bersama eomma, aku sudah mengabulkannya, tinggalah disini.. lagipula kau juga butuh istirahat dan udara segar, soal perusahaan aku sudah meminta amber dan seohyun yang mengurusnya, kajja” ucap taeyeon keluar dari mobil

“aigoo… anakku akhirnya pulang” ucap nyonya kim menyambut kedatangan taeyeon

“eomma mianhae kemarin aku tidur di rumah yuri setelah seharian membantu sunny di kantornya”

“gwaenchanna, kekasihmu tak ikut kemari?”

“aniyo dia masih sibuk, tapi aku membawa yuri kemari” ucap taeyeon, iapun melambaikan tangannya menyuruh yuri turun

“anyeong hasimnika omonim” sapa yuri membungkukan badannya

“yah, panggil eomma saja” ucap nyonya kim memeluk yuri “sudah lama tak bertemu”

“nne… joseonghamnida waktu itu aku tak sempat mejengukmu lagi, bagaimana kabar eomma sekarang?”

“gwaenchanna, lihat lagipula aku sudah sangat sehat berkatmu, gomawo sudah menjagaku terutama taeyeon”

“eomma, sekarang dia yang sedang sakit, maukah eomma membuatkan bubur untuknya?”

“omo, jinjja? nne nne eomma akan membuatkan bubur, kajja masuklah disini sangat dingin” ucap nyonya kim

“aku jadi merepotkanmu”

“aniyo… sekarang aku yang harus merawatmu, anggaplah aku seperti ibumu araso? jangan canggung”

“nne eomma, gomawo…”

“kkah istirahatlah didalam kamar”

“aniyo aku sudah banyak beristirahat, biar aku bantu eomma saja”

“andwae… biar aku saja, ini tak akan lama, kkah duduklah”

“sudahlah biar eommaku saja, kajja” ajak taeyeon “sebaiknya kau mengganti bajumu”

“ah ya aku ingin mandi” ucap yuri

“arasso, akan aku siapkan air hanyatnya, kau ambillah baju di lemari kamar”

Yuripun memasuki kamar taeyeon sementara kakak tirinya langsung memasuki kamar mandi menyiapkan air hangat untuk yuri

“yah mengapa lama sekali, air hangatnya sudah siap” ucap taeyeon saat melihat yuri masih berdiam diri

“taeyeon-ah” ucap yuri

“nne? wae?”

“bajumu tidak ada yag muat di badanku” ucap yuri mempoutkan bibirnya

“jinjja? ah maja, badanmu terlalu besar”

“mwo? yah, badanmu yang terlalu kecil”

“arasso…!! senang sekali meledekku, kkah mandilah aku akan membelikan pakaian untukmu”

“huh? jinjja?”

“geurom…. atau kau ingin memakai pakaian milik eomma?”

“hehehe aniyo”

“kkah mandilah” ucap taeyeon mendorong yuri memasuki kamar mandi dan iapun kembali mengenakan jaketnya segera pergi ke supermarket terdekat

beberapa saat kemudian

“yah, kau habis darimana? mana yul?”

“aku baru membelikan pakaian untuknya karena pakaianku tak ada yang muat, dia sedang mandi”

“kkah ajaklah kemari, makanan sudah siap”

“nne komandan” ucap taeyeon memasuki kamarnya, disana yuri sudah selesai mandi

“ini bajumu, nanti lekaslah makan” ucap taeyeon memberikan baju baru utuk yuri, iapun memasuki kamar mandi

“nne… gomawo eonnie” ucap yuri dengan aegyeonya

Beberapa saat kemudian yuri keluar dari kamar mandi dan melihat taeyeon masih duduk menunggunya

“yah taeyeon-ah yang benar saja” ucap yuri dengan wajah cemberutya

“waeyo?”

“ini terlalu besar untukku” ucap yuri mengangkat kedua tagannya dan terlihat sweater yag dikenakan yuri terlalu besar di tubuhnya karena taeyeon memilih ukuran jumbo

“hahaha kau benar, apa boleh buat aku tak tahu ukuran tubuhmu, yang ku tahu hanya ukuran bra sunny hahahaha” ucap taeyeon dengan tawa ahjumma nya

“yaish dasar pervert” rutuk yuri

“kajja kita makan!!!” ucap taeyeon dengan semangat membawa yuri ke ruang makan, disana sudah ada ibunya yang sedang menata piring

“omo, kau memasak banyak sekali eomma” ucap yuri saat meja makan itu terisi full dengan makanan

“kau harus makan yang banyak, tubuhmu kurus sekali yul”

“dia kurus karena baru saja berpisah dengan kekasihnya eomma” ledek taeyeon

“yaish… aniyo..”

“dia kurus karena banyak bekerja, tak sepertimu” ucap nyonya kim membela yuri “tapi benarkah kau berpisah dengan tiffany? wae?”

“nne? bagaimana eomma tahu kekasihku tiffany?”

“taeyeon banyak menceritakan tentangmu, eomma setuju jika tiffany memilihmu, yeoja sebaik dia tak pantas bersama taeyeon”

“yah eomma, apa aku sejahat itu?” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya

“ye.. ye.., nappeun!!”

“lihatlah, bahkan eomma mengutukku” ucap taeyeon

“kau memang pantas mendapatkannya” ucap yuri membuat seisi rumah itu tertawa

“aigo… sudah lama sekali tak bisa merasakan seceria ini didalam rumah, yuri-ah tinggalah lebih lama lagi disini”

“wae eomma?”

“tentu saja karena kau anakku, taeyeon tak bisa membuat suasana rumah menjadi hangat”

“yaish… aku tak seperti dulu”

“nne… karena kejadian kemarin kau menjadi berubah sekarang, eomma berterima kasih pada yuri yang telah berhasil mengusir setan setan dalam tubuh taeyeon”

“hahahah… ibumu lucu sekali taeng”

“nne…tapi dia menusukku” rutuk taeyeon dengan wajah cemberutnya, namun akhirnya taeyeon bisa terseyum senang karena bisa melihat nyonya kim kembali terlihat bahagia berkat  kehadiran keluarga barunya itu

……………………………

“fany-ah, waeyo?” tanya henry yang sedari tadi melihat tiffany hanya terdiam selama perjalanan

“aniyo…” ucap tiffany

“setelah ini kemana tujuanmu?”

“pulang saja sunbae”

“mwo? yah, apa kau tak memiliki tujuan?”

“molla… aku tak tahu harus kemana sekarang, bukankah sunbae harus mengurus agensi?”

“ini weekend, aktris aktris dan para trainee pulang ke rumahnya masing masing untuk liburan”

“aku pikir menjadi seorang aktris itu berat dan hidupnya dikekang”

“tidak utuk agensiku, aku memberikan hari hari weekend untuk kebebasan mereka, mereka juga memiliki kehidupan masing masing terutama keluarga, aku tak ingin mereka merasa terkekang dan akhirnya seperti robot yang hanya bergerak sesuai perintah tak melakukannya dari hati” ucap henry membuat tiffany merasa kagum

Sunbae nya itu memang dikenal dengan namja yag sangat murah hati sejak ia kenal dari jaman kuliah, ia kerap kali menjadi idaman para yeoja. namun tiffany heran karena sampai sekarang henry masih saja belum memiliki kekasih

“kau ini sangat mengagumkan sunbae, tapi mengapa masih belum menikah?”

“hahaha banyak yang mengantri untuk memilikiku, tidakkah kau lihat bahwa aku sangat tampan huh?” ucap henry memasang pose cool nya

“yaish percaya diri sekali, lalu mengapa kau tak mengencani salah satunya?”

“aku tak menyukai mereka”

“kau gay?”

“aniyo…”

“lalu?”

Henry hanya tersenyum memandang tiffany “ada yang sedang ingin aku bahagiakan” ucapnya

“hahaha dasar, lekaslah menikah”

“arasso… asal calon istriku sepertimu hahaha”

“yaish…”

“kita mampir dulu kemari” ucap henry memberhentikan mobilnya didepan sebuah toko dvd musik

“ini toko favorite ku juga” ucap tiffany begitu mengenal toko yang juga sering dikunjunginya dikala bosan

“jinjja? daebak, aku juga selalu mendapatkan inspirasi dari sini hehehe”

Keduanya memasuki toko itu dan tiffany langsung antusias mendengarkan beberapa musik dari lagu terbaru hingga lagu lama

“tak sia sia aku membawanya kemari” ucap henry terseyum memperhatikan tiffany

“kau terlihat senang” ucap henry menghampiri

“ini tempat favoritku sunbae, sudah lama aku tak kemari”

“jinjja? kalau begitu bersensang senanglah, aku akan mengambil pesananku sebentar”

”nne” ucap tiffany kembali berkeliling menjelajahi tempat itu hingga langkahnya terhenti saat ia melihat sebuah sudut ruangan

“fany-ah tolong fotokan aku disini” ucap yuri terlihat begitu senang

“seluruh badan?”

“nne juseyo agashi” ucap yuri

“tiffany pun mengarahkan kameranya memfotokan yuri”

snsd yuri.jpg

“bagaimana?” ucap tiffany menunjukan hasilnya

“sempurna” ucap yuri dengan mata yag berbinar

Sekilas kenangannya bersama yuri kembali terlintas saat melihat tempat itu, Tiffany baru menyadari bahwa yuri menyukai tempat ini juga

“fany-ah, kau sudah puas?” ucap henry yang baru saja tiba

“nne, kau sudah selesai sunbae”

“nne, kajja kita pergi”

“kita akan kemana sunbae?”

“ah ya, aku ingin menunjukkan suatu tempat untukmu”

“odiga?”

“tempat yang mungkin membuatmu senang kembali” ucapnya mempercepat laju mobilnya

Hingga mereka pun tiba didepan sebuah gedung

“huh? flowers entertainment? bukankah ini kantor agensimu?”

“right…!!! kajja” ucap yuri keluar dari mobil segera membukakan pintu untuk tiffany

“mengapa kita kemari?”

“untuk memamerkan perusahaanku hahaha”

Keduanya pun memasuki gedung, benar saja didalam gedung itu cukup sepi hanya ada beberapa karyawan di bagian kantor

“omo oppa, baru kali ini aku melihatmu membawa seorang yeoja kemari”

“yeoppo?”

“nne, apa dia kekasihmu?”

“hemm.. calon istriku” bisik henry pada karyawannya itu, iapun kembali membawa tiffany

“yah sunbae, kau bilang apa padanya?” tanya tiffany saat melihat karyawan itu terlihat excited setelah dibisiki henry

“aku tak bilang apa apa” ucap henry mengangkat kedua pundaknya “tada…!!! sudah sampai” ucap henry kembali sambil membukakan pintu sebuah ruang studio  rekaman

“huh? mengapa membawaku kemari?”

“untuk mendegarkan suara indahmu kembali”

“nne?”

“aku yakin, dalam lubuk hatimu masih ada keinginan untuk kembali berbanyi”

“hmm…. kau benar”

“lakukanlah sekarang, tempat ini juga milikmu” ucap henry membawa tiffany ke ruangan tempat untuk rekaman itu

CGCTD2DWoAEDm1t

tiffany dengan gugup memasang headphone, ia melihat henry kembali masuk membawakan sebuah buku kecil

“huh? buku ini…”

“buku berisi lagu lagu yang kau buat saat menjadi anggota band dulu”

“kau masih saja menyimpannya sunbae” ucap tiffany membuka beberapa lembar buku berisi tulisannya itu

“tentu saja, barangkali kau masih mengingat nadanya, aku masih menyimpan semua instrumennya”

“jinjja?”

“geurom… kau sudah siap?”

“nne..”

Tiffany pun dengan percaya diri mulai menyanyikan lagu lagu yang pernah dinyakikannya dulu saat masih menjadi vokalis sebuah band kampus. sementara henry tak henti hentinya menyunggingkan senyuman melihat tiffany begitu menikmati

………………………………

Di rumah taeyeon

“ige mwoya…!!!” ucap taeyeon membuat yuri terkejut, keduanya sedang berbaring di kamar taeyeon dan sama sama sedang memainkan ponselnya

“waeyo?” tanya yuri penasaran

“namja ini benar benar tak pantang menyerah”

“nugu?”

“aku lupa namanya, dia berani beraninya memposting foto tiffany pada sns nya”

“mwo? tiffany?” ucap yuri segera mendekatkan dirinya pada taeyeon

“apa kau tak akan terluka melihatnya yul?” ucap taeyeon sebelum menunjukkan layar ponselya

“justru aku akan terluka jika tak melihatnya”

Taeyeonpun memberikan ponselnya yang memperlihatkan sebuah postingan bergambar foto tiffany yang sedang tersenyum manis memakai headphone sedang berada disebuah ruang studio rekaman

34283346492_d6c3dab869_b.jpg

“yeoppo” gumam yuri

“mwo? aku kira kau akan marah, aku akan meminta dia untuk menghapusnya”

“andwae.. biarkan saja taeng”

“yaish… waeyo? apa kau ingin melihat tiffany bersama dia huh?”

“bukankah namja itu memang sudah menyukainya sejak kuliah dulu”

“tapi aku tak setuju, tiffany lebih pantas bersamamu”

“jika pada akhirnya dia tak bahagia?”

“yah, apa kau seputus asa itu huh?”

“aniyo… aku hanya tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan,  bahkan aku tak tahu dimana letak kesalahanku” ucap yuri kembali berbaring

“yaish… rumit sekali”

“biarkan saja, lagipula tiffany terlihat senang di foto itu”

“masalah hati siapa yang tahu” ucap taeyeon

“yaish… kau mengingatkanku pada ucapan jessica, ah ya sedang apa ya mereka sekarang” ucap yuri kembali membuka ponselnya menghubungi jessica

Yuri menekan tombol panggilan pada kontak jessica. Cukup lama menunggu akhirnya telepon pun tersambung

“Yul… ada ap… ahh!!??”

“Huh? Kau sedang apa sica?” Tanya yuri

“An..anni… ah ah ah!! Yah! Pelan pelan, aku sedang menelepon ahhh….!!!” Ucap jessica terdengar sedang berbicara dengan orang lain

“Tutup saja, pengganggu” ucap seseorang yang suaranya dikenali oleh yuri

“Paboya…!! Dia eonniemu” ucap jessica

“Omo!! Yah, jangan biarkan suaraku terdengar”

“Yah!!! Aku sudah mendengarnya pabo!!” Ucap yuri

“Hehehe mianhae yul” ucap jessica tertawa malu

“Yaish… bisa bisanya aku menelepon kalian disaat…. ah menyebalkan, kalau begitu aku tutup saja” rutuk yuri

“Andwae!!! Jangan ditutup yul, araseoyo aku akan berhenti” ucap jessica “oh ya, kau kemana saja tak ada kabar? Kau tinggal dimana?”

“Kita baru saja bertemu sore tadi pabo, aku tinggal di rumah taeyeon di jeonju”

“Nne? Jauh sekali”

“Besok kesinilah bersama yoona, eomma ingin bertemu”

“Eomma?” Tanya jessica

“Ibunya taeyeon”

“Oh… aku mengerti, baiklah kita akan kesana”

“Nne…”

“Yul, bagaimana tiffany? Kau sudah menghubunginya?”

“Semua kontakku baru dia blokir”

“Mwo? Yaish… dasar perempuan jahat, nanti aku akan menghubunginya”

“Andwae… biarkan saja sica”

“Why? Bukankah itu sudah keterlaluan?”

“Biarkan saja” ucap yuri lagi

“Araso…”

“Sica-yaa kau adalah sahabatnya, aku ingin memintamu untuk tetap jadi sahabat dekatnya, tolong beritahu aku jika terjadi apa apa padanya”

“Tanpa kau minta juga aku akan melakukannya yul”

“Gomawo…”

“Jangan menyerah, aku yakin dia masih mencintaimu”

“Nne…”

Percakapan keduanya pun berakhir. Yuri menaruh ponselnya dan kembali berbaring, ia menoleh ke arah samping melihat taeyeon yang sudah terlelap bahkan mendengkur karena kelelahan setelah beberapa hari tenaganya banyak terkuras, yuri tertawa kecil melihatnya

superthumb

………………………

“Jadi? Kau baru putus dengan yuri? Selama ini kekasihmu yuri bukan taeyeon?” Ucap henry setelah mendengar semua yang diceritakan oleh tiffany

“Nne, mianhae aku tak seharusnya bercerita”

“Gwaenchanna… kau tak seharusnya memendam sendirian”

“Gomawo sunbae”

“Tapi bukankah kalian sudah bersahabat sangat lama”

“Memang ini kesalahanku, seharusnya aku tak mencintainya dari dulu” ucap tiffany tersenyum miris dengan kedua matanya yang sudah berkaca kaca

“Tidak ada yang perlu disalahkan fany-ah” ucap henry mengusap lembut pundak tiffany

“Sunbae, apa yang harus aku lakukan?”

“Apa kau masih mencintainya?” Ucap henry membuat tiffany terdiam dan akhirnya kedua air mata tiffany lolos

Tiffany pun menutup wajahnya yang sudah basah dengan kedua tangannya. Perlahan isakannya mulai terdengar

Henry pun segera memeluknya dari samping

“Gwaenchanna… perlahan kau pasti bisa melupakannya kalau kau memang mau melakukannya, kau pasti bisa fany-ah… apalagi mianhae, sebelumnya kau juga merasakan hal sama oleh taeyeon” ucap henry mengusap usap kepala tiffany

“Jangan pernah merasa sendiri, aku akan membantumu menghilangkan rasa kesepian agar kau tak terus menerus bersedih” lanjutnya “dan berhentilah berhubungan dengannya karena itu bisa membuatmu sakit”

Henry mengambil ponsel tiffany yang berada didalam saku jaket yeoja itu, iapun menghapus dan memblokir semua kontak yuri dan taeyeon agar tak bisa menghubungi tiffany lagi

……….

Keesokan harinya

Taeyeon terbangun tak mendapati yuri disampingnya, iapun keluar dari kamar dan melihat ibunya sedang berada di dapur

“Eomma, kemana yul?” Ucap taeyeon memeluk ibunya dari belakang

“Dia sedang lari pagi, kkah kau juga pergilah berolah raga”

“Shiro… diluar sangat dingin, aku ingin memeluk eomma saja biar hangat”

“Haishh…. kkah mandilah, jangan ganggu eomma”

“Shirro…” ucap taeyeon dengan nada manjanya

“Omo omo omo!! Apa barusan aku mendengar sebuah aegyeo? Merinding sekali” ucap nyonya kim mengusap usap lehernya

“Haish…” gumam taeyeon melepaskan pelukannya “eomma memasak apa?” Lanjutnya hendak mengambil makanan yang masih dimasak itu

“Yaish! Pakai sumpit! Kau belum mencuci tanganmu” ucap nyonya kim menepis tangan taeyeon

“Aigoo… uri eomma pelit sekali” ucap taeyeon beralih membuka kulkas mengambil air minum untuknya

“Selamat pagi” ucap yuri yang baru saja masuk dan melepaskan sepatunya

Taeyeon hanya menjawab dengan mengangkat kedua alisnya karena masih sibuk minum

“Kau tidak kedinginan yul?” Tanya nyonya kim mengantarkan susu hangat untuk yuri

“Aniyeo, gomawo eomma”

“Yah eomma, kau tak membuatkannya untukku??” Ucap taeyeon

“Kau bisa membuatnya sendiri, lagipula kau kan tak olah raga”

“Yaish… pilih kasih, itulah mengapa aku tak ingin memiliki adik” rutuk taeyeon

“Kau mau?” Ucap yuri memberikan gelas susu yang masih berisi setengah itu

“Shiro” tolak taeyeon berlalu meninggalkan kedua yeoja itu

“Eomma, sedang membuat apa?” Ucap yuri menghampiri ke dapur

“Aku membuatkan sup ayam dan nasi goreng kimchi, kkah mandilah nanti kita sarapan”

“Nne… tapi eomma”

“Wae?”

“Adikku dan calon istrinya sedang dalam perjalanan menuju kemari, gwaenchanna?”

“Tentu saja… kalau begitu eomma akan menambahkan porsinya lagi”

“Eomma mianhae merepotkan”

“Eiyy… jangan pernah berkata seperti itu, kita ini keluarga sekarang”

“Araseoyo… gomawo eomma” ucap yuri memeluk dan mencium pipi nyonya kim

Beberapa saat kemudian setelah ketiga nya berkumpul di ruang makan, terdengar suara mesin mobil berhenti diluar rumah

Ternyata yang datang tak hanya satu mobil

“Huh? Sunny eonnie?” Ucap yoona saat keluar dari mobil dan melihat sunny juga baru tiba

“Yoong? Tahu begitu kita satu mobil saja kalau tahu kau mau kemari” ucap sunny

“Kau benar eonnie, lama tak melihatmu” ucap yoona memeluk sunny

“Aigoo… kau tinggi sekali sekarang, kau datang sendirian?”

“Aniyo, aku bersama calon istriku”

“Nne?” Gumam sunny terkejut, iapun melihat seorang yeoja baru saja menutup bagasi mobil setelah mengeluarkan beberapa barang

“Dia sunny eonnie, kakak kandung sooyoung” ucap yoona mengenalkannya pada jessica

Jessica pun membungkukan badannya dan mengulurkan tangan

“Jessica Jung imnida” ucap jessica setelah bersalaman dengan sunny

“Huh? Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi… dimana ya” ucap sunny mengingat ingat

Sunny dan jessica memang pernah bertemu secara tidak sengaja saat keduanya baru tiba di incheon airport dan sempat mengalami tabrakan yang membuat tubuh sunny terjatuh

“Wajahnya memang pasaran” ucap yoona

“Yahh, kau mau mati huh?”

“Aniyo, aku maunya menikah denganmu hahaha” ucap yoona menjulurkan lidahnya dan tertawa

“Jadi? Berita pernikahan itu benar?”

“Tentu saja”

“Aigoo… jahat sekali kau mendahului eonniemu” ucap sunny mempoutkan bibirnya

“Hahaha lekaslah meminta taeyeon melamarmu”

“Yah, lama sekali kalian masuk, ppaliwa” ucap taeyeon yang baru saja membukakan pintu rumah

Ketiga yeoja itupun memasuki rumah taeyeon dan disambut oleh yuri dan nyonya kim

“Aigoo… jadi ini si calon pengantin eoh?” Ucap nyonya kim memeluk yoona dan jessica

“Nne… bagaimana? Apa kami terlihat cocok eomma?”

“Ye.. ye… kalian sangat cocok” ucap nyonya kim mengangkat 2 jempol tangannya

“Yah eomma, apa kau tak ingin menyambut calon menantumu juga?” Ucap taeyeon menarik tangan sunny

“Aigoo… eomma sampai lupa hehe, uri sunny kemana saja? Apa keluargamu baik baik saja?”

“Hehehe mianhae omonim, nne mereka semua sehat, eomma menitipkan ini untukmu” ucap sunny memberikan sebuket bunga

“Kajja kita makan, kalian pasti lapar setelah menempuh perjalanan jauh” ucap taeyeon

“Ah ya eomma kami juga membawakan buah buahan dan vitamin” ucap yoona, ia meminta jessica untuk memberikannya juga

“Aigoo… banyak sekali yang ku terima hari ini, apa aku sedang berulang tahun?” Ucap nyonya kim membuat mereka tertawa

Mereka pun segera duduk melingkar dan mulai menikmati sarapan pagi yang terlambat karena waktu sudah cukup siang itu

“Jadi? Kapan acara pernikahan kalian diadakan?”

“Minggu depan, eomma harus mendampingiku arra?” Ucap yoona

“Nne.. tentu saja”

“Eomma, bukankah dia jahat karena sudah mendahului aku dan yuri” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya

“Kalian nya saja yang terlalu lama menunda, lihatlah sunny.. dia sekarang pasti kesulitan mengurus perusahaannya sekarang, kau harus selalu berada disampingnya, dan kau yul.. lekaslah dapatkan tiffany kembali” ucap nyonya kim menceramahinya “lagipula… eomma sudah tak sabar menggendong cucu” lanjutnya membuat orang orang didekatnya langsung tersedak bersamaan

……….

Sementara di sebuah kamar apartemen, tiffany tengah duduk menghadap kaca memperhatikan dirinya sendiri dengan tatapan kosong

7ced39f38a617c6c26337e0db9b8a050.png

Pandangannya kini beralih pada laci dihadapannya, ia pun membukanya dan mengambil sebuah kotak kecil berisi sebuah kalung berliontinkan setengah hati, kalung hati itu merupakan kado pemberian yuri saat dirinya tengah berulang tahun dan hal yang sangat berkesan dari kalung itu karena yuri memakaikan pada lehernya secara diam diam sampai tiffany tahu setelah berada di apartemen

“Hanya setengah hati, karena setengah laginya ada padaku” ucap yuri yang masih teringat oleh tiffany

Iapun kembali menaruh kalung itu kedalam kotak kecil, dan ditaruhnya kotak itu kedalam sebuah peti kayu besar yang sudah terisi beberapa barang yang pernah diberikan yuri untuknya. Tiffany telah mengumpulkan kembali barang barang yang berhubungan dengan yuri, ia berniat akan memberikannya kembali seperti apa yang pernah ia lakukan kepada taeyeon

“Tapi… dia tinggal dimana sekarang?” Gumam tiffany dalam hati, ia pun mengambil ponselnya namun ia teringat saat tak menemukan kontak yuri satupun karena henry telah memblokirnya

“Berhenti menghubunginya atau hatimu akan terluka kembali” ucap henry malam tadi

Dan karena itu tiffany kembali menaruh ponselnya. Namun ia masih memandanginya

“Ini hari minggu, dia akan seharian tidur atau pergi ke ilsan” ucapnya

Tiffany mengambil ponselnya dan menghubungi jessica, namun sayangnya jessica tak mengangkat telepon darinya

Karena pada saat itu jessica tengah bercanda tawa menikmati sarapan bersama keluarga barunya di jeonju hingga tak menyadari ponselnya terus terusan bergetar didalam tas nya

……………….

Hingga hari yang paling dinantikan keluarga jung pun tiba

To Be Continued

 

We Are Different part 17

PicsArt_02-21-08.46.28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

“Baiklah kini giliran anda yang harus menjelaskan yoona-shi, apakah benar bukan anda yang menembak sooyoung-shi? apakah anda yang membawa sooyoung-shi terjun ke laut? padahal anda sudah tahu sooyoung-shi memiliki trauma berat

Yoona menundukkan kepalanya saat mengingat kembali kejadian itu, tangannya sedikit bergetar

“Yah! Katakan saja! Dimana kau menyembunyikan senjata setelah menembak anakku?! Huh?! kau juga membawanya kedalam laut! kau sudah membunuhnya!! apa ini balasanmu pada anakku yang selalu membantumu huh?!” Teriak tuan choi dengan penuh emosi

“nne… ak..akku mem..bb..bunuhnya” ucap yoona menggigit bibirnya yang terus bergetar

Orang orang kembali terkejut terutama yuri, jessica, tiffany, taeyeon dan orang orang yang berada di pihaknya. Suasana di ruangan itupun kembali gaduh

“Sudah ku bilang kan, dia pasti…”

“Harusnya itu yang kau katakan tuan choi” potong yoona mengangkat kembali wajahnya menatap namja itu “karena kau lah yang membunuhnya, kau membunuh anakmu sendiri” lanjutnya

Suasana pun semakin gaduh dan tuan choi tampak sangat terkejut dengan apa yang dikatakan yoona

“Bohong!” Teriak tuan choi “dia pasti berbohong!”

“Tuan choi, harap tenang” ucap hakim itu, ia terdiam menunggu susasana kembali tenang

“Yoona-shi, anda tidak bisa langsung menuduhnya, apakah ada bukti jika tuan choi pelakunya?”

“Nne” ucap yoona membuat suasana semakin tegang

“Malam itu aku berniat menemui sooyoung ke restoran miliknya karena sebelumnya kami sempat berseteru setelah tiba-tiba sooyoung memecatku, aku menghampirinya untuk meminta maaf dan berbaikan kembali, tapi saat itu ada beberapa mobil yang menyerang kami dengan senjata”

“Sooyoung langsung menarik tanganku kedalam mobil, kami dikejar sampai akhirnya mereka tak berhasil mengejar kami setelah sooyoung mengambil jalan pintas di daerah pegunungan”

“Apakah anda mengenali wajah orang orang yang mengejar anda?”

“Mereka adalah para anak buah tuan choi, orang orang yang mengejar kami adalah anak buahnya” ucap yoona sesekali matanya memandang kearah tuan choi

“Dia pasti bohong! Dia membunuh anakku!”

Yuri terus mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang mulai memuncak. Ingin rasanya ia meluapkan semua emosinya pada namja itu, namun hyoyeon dan taeyeon terus menenangkannya, bagaimanapun juga ia tak berhak melakukan itu. Yuri juga sedikit menyesal karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga jarang sekali ada waktu bersama adiknya. yuri tak bisa memberikan bukti yang kuat. Penjelasannya mengenai orang orang yang selalu mengincar nyawanya dan adiknya itupun tidak mempengaruhi bukti untuk yoona

“Lalu? Apa yang terjadi selanjutnya? Mengapa ditemukan senjata dan terdapat sidik jari sooyoung disana? Anda mengalami luka tembak dan darah sooyoung juga terdapat disana”

Yoona terdiam sejenak untuk menenangkan perasaannya yang kembali bergejolak

“Begitu keluar dari mobil sooyoung sempat mengeluarkan senjata itu dan mengarahkannya padaku”

“Awalnya aku pikir sooyoung ingin menembakku, tapi…” ucap yoona tertahan, air matanya kini berhasil lolos membasahi kedua pipinya

Flashback

Setelah sooyoung mengungkapkan semua emosinya, ia mulai mengarahkan pistol pada yoona.

Sementara yoona masih terpaku atas ungkapan perasaan sooyoung yang telah lama dipendamnya itu. Ia benar benar tak menyangka jika sahabatnya telah lama menyukainya.

Ia paham mengapa sekarang sooyoung semarah itu padanya.

Sehingga ia hanya pasrah ketika sooyoung mulai menarik pelatuk

Yoona memejamkan kedua matanya dan terus mendengar sooyoung meminta maaf padanya.

Beberapa tembakanpun terdengar, namun yoona kembali membuka kedua matanya dan melihat tubuh sooyoung sudah terbaring

“Sooyoung-ah!!!” Teriak yoona berlari menghampiri yeoja itu

“Ambilah ini dan pergilah” ucap sooyoung dengan terbata memberikan sebuah benda kecil dan alat berbentuk earphone pada yoona

Ia mulai terbatuk mengeluarkan darah setelah tubuhnya menerima tembakan

“Aniyeo…” ucap yoona mulai terisak, ia mulai mengangkat tubuh sooyoung dan membawanya pergi sebelum para pelaku datang

Ia terus berjalan membawa tubuh sooyoung hingga tiba di ujung tebing

Suara tembakan kembali berbunyi dan berhasil menembus lengan dan pinggang yoona hingga kedua yeoja itu kembali terjatuh

“Sial” gumam yoona saat mendengar langkah orang orang itu semakin dekat,

Dengan sisa kekuatannya ia kembali terbangun membawa tubuh sooyoung hingga keduanya tiba di tepi bukit. Yoona mendongakan kepalanya ke jurang tebing yang sudah langsung ke lautan itu

Melompat. Hanya itu satu satunya cara yang ada di pikiran yoona sekarang. Ia tak mungkin kuat lagi berlari setelah lengan dan pinggangnya tertembak

“Bertahanlah arra? Jangan lepaskan aku” ucap yoona memegang erat tubuh sooyoung

Iapun segera melompat ke lautan yang cukup tinggi itu, beruntung ombak laut cukup tenang sehingga tak membahayakan mereka

Yoona sekuat tenaga menggerakan seluruh tubuhnya agar dapat kembali ke permukaan membawa tubuh sooyoung hingga akhirnya berhasil

Kedua yeoja itu terbatuk karena menelan banyak air laut

Yoona mengangkat wajahnya kearah tebing dan melihat beberapa cahaya senter kearahnya, karena jarak yg cukup jauh mereka tak bisa menemukannya hingga akhirnya cahaya itu menghilang. Iapun kembali berenang kearah daratan yg cukup jauh

Ia kesulitan menggerakan tubuhnya karena hanya menggunakan kedua kakinya, lengan kanannya terlalu sakit digerakan dan tangan kirinya harus memegang tubuh sooyoung

“Kita akan mati tenggelam, lepaskan saja, lagipula aku sudah tak kuat lagi” ucap sooyoung menggerakan tubuhnya mencoba melepaskan diri

“Aniyo, bertahanlah” ucap yoona

Namun kedua yeoja itu terkejut saat samar samar mendengar sebuah deruman cukup keras dan sebuah benda besar muncul dan terjatuh dari arah bukit kearahnya. Benda itu adalah mobil sooyoung yang dijatuhkan dengan keadaan mesin yang hidup sehingga cahaya lampu mobil itu menyoroti mereka dan semakin mendekat

Yoona membelakakan kedua matanya berpikir jika mereka akan tertimpa mobil yang terjatuh kearah mereka. Ia dengan cepat menggerakan kedua kakinya namun ia kembali terkejut saat sooyoung dengan keras melepaskan diri dengan mendorong tubuh yoona

“An…andwae!!” Teriak yoona membalikkan badannya melihat tubuh sooyoung menjauh

Hingga akhirnya mobil itu memisahkan keduanya.

Tubuh yoona terhempas karena ombak yang berasal dari mobil

Ia kembali berenang menggerakan semua tubuhnya melupakan rasa sakit itu karena harus menemukan sooyoung, sahabatnya yang tidak bisa berenang dan memiliki trauma berat terhadap perairan dalam

Dengan menyalakan senter pada jam tangannya, ia dapat melihat mobil sooyoung semakin tenggelam. Namun ia tak bisa menemukan tubuh sooyoung, kemungkinan tubuhnya juga terhempas karena ombak yang datang berlawanan

“Andwae… sooyoung-ah!!” Teriak yoona terus berenang kesegala arah

Minimnya cahaya dan suasana malam hari membuatnya tak berhasil menemukan tubuh sooyoung, ia hampir saja pingsan karena kelelahan dan rasa sakitnya semakin menyiksa tubuh. Hingga akhirnya ia berenang ke arah daratan dengan sisa kekuatannya

Flashback End

Air mata yoona sudah mengalir deras kembali mengingat kejadian itu. ia terus menyesali dirinya yang tak berhasil menolong sahabatnya bahkan ia tak hadir pada upacara pemakamannya setelah keluarga sooyoung sepakat menyatakan jika sooyoung tak selamat.

“Tapi sooyoung yang tertembak” ucap yoona kembali

“Yah! Lelucon macam apa itu?! Sudah pasti kaulah yang menembaknya! Kau bilang para pelaku yang menyerang kalian tak berhasil menyusul”

“Yoona-shi, dengan hanya menuturkan keterangan anda belum bisa menguatkan bukti, karena bisa saja anda memanipulasinya, apakah anda memiliki bukti lainnya?”

Yoona terdiam, tangannya mulai merogoh saku pakaiannya dan mengeluarkan sebuah benda kecil beserta sebuah memory yang dikeluarkan benda itu

“Sooyoung yang memberikannya padaku” ucap yoona

Senyuman sinis tuan choi kini berubah jadi tegang, wajahnya tampak memucat melihat benda itu

“Y…yah! Itu pasti hanya rekayasa! Jangan pernah percaya ucapannya!” Teriak tuan choi

“Tuan tenanglah, kami akan memeriksa bukti ini dihadapan kalian”

Begitu alat pemutar rekaman itu dinyalakan, mulai terdengar beberapa rekaman berupa percakapan dari beberapa namja

Hingga wajah semua yang ada di ruang sidang terkejut mendengar ada suara tuan choi didalamnya

“Tuan, kami sudah berhasil menemukan yoona” ucap salah satu anak buah

“Tunggu apalagi, bunuh dia”

“Tap… tapi ttuan, sooyoung noona bersamanya”

“Mwo?”

“Sooyoung noona yang membawa yoona kabur dari kami dan…. noona baru saja mengungkapkan perasaannya pada yoona”

“Cih! Lelucon macam apa lagi!”

“Lalu.. harus bagaimana tuan? Sooyoung noona terus meminta kami pergi dan melepaskan yoona”

“Ani” ucap tuan choi dengan nada dinginnya “bunuh mereka berdua”

“T…ttapi tuan”

“Bunuh mereka!!!” Bentak tuan choi

Hingga rekaman itu selesai diputar suasana gaduh kembali terdengar di ruang persidangan, mereka tak menyangka tentang apa yang baru saja mereka dengar. Suara itu memang sangatlah jelas suara tuan choi.

“Ani! Itu bukan suaraku, bisa saja dia membuat buat rekaman itu! Yah, hubunganku dengan anakku sangat dekat, mana mungkin aku membunuh anakku sendiri” Ucap tuan choi menyunggingkan senyum smirknya

Para hakim pengadilan memberi waktu jeda untuk mendiskusikan masalah. Mereka memanggil para saksi dari pihak tuan choi untuk memberi alasan dan bukti yang kuat atas ucapan tuan choi. Sementara yoona kembali menundukkan wajahnya

“Yoona-shi, apa yang dikatakan tuan choi memang masuk akal, beberapa saksi telah mengatakan jika hubungan tuan choi dan sooyoung-shi tidak ada masalah bahkan mereka baru saja mengadakan pertemuan di restoran milik sooyoung, kami tidak bisa membenarkan keaslian rekaman itu, kecuali ada bukti lain lagi yang bisa anda tunjukkan”

“Aku tidak punya bukti lain lagi” ucap yoona masih menundukkan wajahnya

“Sudah ku bilang, memang dialah pelakunya, aku menuntut agar dia dikenakan hukuman mati atas anakku!” Ucap tuan choi disetujui orang orang yang berada di pihaknya

“Sica-yaa!” Ucap yoona saat melihat jessica kembali tak sadarkan diri, namun ia sendiri tak bisa menghampiri kekasihnya itu. Yoona hanya bisa melihat jessica dibawa oleh taeyeon dan tiffany meninggalkan ruang sidang

“Hadirin diharapkan tenang”

“Baiklah, karena yoona-shi tak bisa lagi memberikan bukti maka anda dinyatakan..”

Belum sempat hakim mengucapkan kalimatnya tiba tiba seseorang dari bangku para tamu yang hadir berdiri mengangkat tangannya. Membuat perhatian orang orang beralih padanya.

Orang itu hanya mengenakan hoodie berwarna hitam dengan topi dan masker yang menutupi wajahnya

“Bukan yoona pelakunya” ucap orang itu

“Jogiyeo, nuguseyo? Dan tolong buka topi dan masker anda”

“Aku adalah bukti terakhirnya” ucap orang itu mulai membuka topi dan maskernya

Semua orang tampak terkejut termasuk yoona, apalagi tuan choi begitu melihat wajahnya

“Sooyoung-ah” gumam yoona meneteskan air matanya antara percaya dan tak percaya begitu melihat sahabatnya

Sooyoungpun berjalan menghampiri para hakim

“Apa yang dikatakannya benar” ucap sooyoung menatap tegas pada para hakim itu

“Rekaman itu memang aku yang memberikannya pada yoona karena aku pikir aku tidak akan selamat setelah tertembak, tapi yoona membawaku lompat ke laut, kami hampir mati disana” ucap sooyoung

Flashback

“Kita akan tenggelam, lepaskan saja, lagipula aku sudah tak kuat lagi” ucap sooyoung menggerakan tubuhnya mencoba melepaskan diri

“Andwae bertahanlah” ucap yoona

Namun kedua yeoja itu terkejut saat samar samar mendengar sebuah deruman cukup keras dan sebuah benda besar muncul dan terjatuh dari arah bukit kearahnya. Benda itu adalah mobil sooyoung yang dijatuhkan dengan keadaan mesin yang hidup sehingga cahaya lampu mobil itu menyoroti mereka dan semakin mendekat

Sooyoung melihat yoona kesulitan membawa tubuhnya sementara mobil itu sudah mulai terjatuh ke arah mereka

Akhirnya dengan sekuat tenaga ia melepaskan genggaman yoona dan mendorong tubuh yoona agar menjauh

Beberapa saat setelahnya mobil itu terjatuh ditengah tengah keduanya sehingga sooyoung dan yoona terdorong ombak yang berlawanan arah

Sooyoung sempat tenggelam terbawa arus, ia berpikir jika dirinya akan mati karena tak bisa berenang. Sehingga ia hanya bisa pasrah

Namun sooyoung terkejut begitu punggungnya menabrak sebuah benda yang sangat keras, saat ia lihat ternyata itu adalah karang karang yang berada di tepian tebing

Tangan sooyoungpun mengangkat segala arah dan berhasil meraih ujung karang hingga ia berhasil selamat setelah berpegangan

Dengan sisa kekuatannya ia mengambil ponselnya yang berada didalam saku jaketnya, beruntung ponsel itu masih bisa dihidupkan dan ia langsung menghubungi seseorang

“Yoboseyo, noona kau dimana? Ku dengar kau sedang bersama yoona-shi” ucap seorang namja dibalik telepon

“Yesung-ah odiga?” Ucap sooyoung sambil terbatuk

“Noona apa yang terjadi?! Aku langsung mencarimu setelah mendengar kau bersama yoona-shi”

“Aku berada dilaut tepi tebing, cepat selamatkan aku, aku hampir mati disini”

“Mwo? Ar…arraso, bertahanlah noona aku akan segera menghampirimu, pastikan ponselmu tetap hidup” ucap yesung

“Arasso” ucap sooyoung mematikan teleponnya. Iapun kembali berpegangan erat pada karang dan sekuat tenaga agar tetap tersadar meskipun rasa sakit dan dingin telah menggerogoti tubuhnya

Dengan melacak ponsel milik sooyoung, akhirnya yesung bisa menemukan yeoja itu menggunakan perahu karet.

Yesung merupakan salah satu anak buah tuan choi yang berpihak pada sooyoung, awalnya ia merupakan salah satu informan tuan choi namun karena saat itu ia baru pemula anak buah yang lain selalu memperlakukannya tidak baik, sooyoung yang mengetahui yesung pun membantunya dan menjadikan yesung sebagai pengawal pribadinya. Sooyoung mempercayai yesung bisa diandalkan setelah mengetahui latar belakang kehidupannya, begitupun yesung selalu patuh terhadapnya. Termasuk saat ia diminta sooyoung untuk tak berpihak pada tuan choi dan menjadi informan palsu untuk melindungi yoona dan yuri.

Dan malam itu begitu ia mendengar kabar jika sooyoung dan yoona sedang dalam pengejaran, iapun segera menyusul dan mencari keberadaan kedua yeoja itu.

Setelah berhasil menyelamatkan tuannya, yesung diminta sooyoung untuk mencari yoona di area itu

Mereka pun berhasil menemukan yoona mengambang didekat pantai dengan keadaan tak sadarkan diri.

Yesung menarik tubuh yoona dan menaruhnya di tepi pantai hingga ia diemukan dan diselamatkan para nelayan.

Setelah itu sooyoung segera mendapatkan perawatan di daerah ilsan dan keberadaanya tidak diketahui oleh keluarganya

Flashback End

“Beruntung aku diselamatkan rekanku dan…..” ucap sooyoung terhenti, perlahan ia menundukkan wajahnya

“Ayahkulah pelakunya”

“S…ssoyoung-ah” panggil tuan choi dengan wajah pucatnya

“Dari dulu dia memang berusaha membunuh yoona dan yuri, dia juga telah membunuh kedua orang tua mereka” ucap sooyoung

“Ini beberapa bukti rencana pembunuhannya” lanjutnya mengeluarkan beberapa barang bukti dari dalam tasnya

“Tuan choi semakin terkejut, ia tak menyangka sooyoung putrinya sendiri yang membongkar segala kejahatannya”

“Pertama dia membunuh ibunya karena dulu, saat ibu yoona masih bekerja di rumahku telah mengetahui skandal perselingkuhan ayahku, dengan kedua mataku sendiri aku melihat appa mengancam akan membunuh nyonya kwon jika membocorkannya pada eomma, karena jika terbongkar maka ayahku tidak akan memiliki kekuasaan atas warisan haraboji, sampai ayahku tahu nyonya kwon mengidap penyakit jantung, ia menggantikan obat milik nyonya kwon hingga penyakitnya kambuh, appa meminta dokter untuk menggagalkan operasinya”

Sooyoung mengeluarkan semua memory yang didalamnya berisi rekaman cctv di rumahnya dimana tuan choi melakukan ancaman hingga menggantikan obat obatan

“Kedua tuan kim, seorang dokter yang ikut melakukan operasi pada nyonya kwon juga dibunuh ayahku setelah ia tahu tuan kim adalah ayah kandung yoona”

“Ketiga kim taeyeon” ucap sooyoung membuat sunny terkejut mendengar nama kekasihnya

“Appa meminta anak buahnya membunuh taeyeon karena merupakan seorang sersan kepolisian yang saat itu dekat dengannya, setelah tuan kim dibunuh appa khawatir jika taeyeon akan mengungkap kasus itu” ucap sooyoung

“Untuk buktinya, kalian biasa tanyakan langsung padanya” ucap sooyoung menunjuk seseorang yang duduk disamping yuri

“Karena taeyeon masih hidup” ucap sooyoung membuat orang orang dan taeyeon terkejut terutama sunny dan tiffany

“Ak..akku….” ucap taeyeon terbata karena bingung

“Omo! Dia masih hidup!” Ucap orang orang

“S…sunny-ah” panggil taeyeon

Sunny hanya menangis menatapnya marah

“Pembohong” ucap sunny, iapun berlalu meninggalkan ruang sidang

Taeyeon hanya berdiri terpaku memandang kepergian sunny yang kecewa padanya

…….

“Lalu appa tetap bersikukuh untuk membunuh yoona dan yuri karena ia tahu jika yuri mulai mencari tahu kasus kematian kedua orang tuanya yang janggal”

“Appa tak pernah memikirkan tentang nyawa siapa saja yang mengancamnya, termasuk anak sendiri” ucap sooyoung dengan air matanya yang sudah mengalir, dadanya terasa sesak karena akhirnya ia harus membongkar segala kebusukan ayahnya itu

Sooyoung sebenarnya ingin melakukannya dari dulu namun ia selalu menahannya karena bagaimanapun juga tuan choi adalah ayah kandungnya sendiri yang telah membesarkannya.

“S…sooyoung-ah.. appa tak berm..maksud”

“Tangkap saja dia” ucap istri tuan choi dengan kedua matanya yang sudah basah “beri saja dia hukuman”

Akhirnya sidangpun selesai dan kini tuan choi ditetapkan sebagai pelaku utama dibalik semua kejahatan yang menimpa yuri dan keluarganya. Orang orang yang terlibat dengannya termasuk anak buahnya pun ditangkap

Yuri segera berlari memeluk adiknya yang dinyatakan tak bersalah itu.

Jessica yang sudah siuman pun segera keluar dari mobil berlari menghampiri kekasihnya.

Acara sidang pun selesai. Orang orang mulai pergi meninggalkan gedung setelah tuan choi dibawa ke kantor polisi

“Sooyoung-shi, anda juga harus ikut kami ke kantor polisi untuk memberi keterangan terkait rencana penembakan pada yoona dan penculikan jessica-shi yang ada di dalam rekaman itu” ucap polisi

“Nne” ucap sooyoung, mengangkat kedua tangannya untuk dipasangkan borgol. Iapun berjalan mengikuti polisi yang membawanya

“Youngie-ah” panggil seseorang membuat sooyoung menoleh, ia melihat yoona berdiri tak jauh darinya dengan kedua matanya yang masih berair

Yoona pun kembali berlari memeluk sahabatnya itu

“Yah mengapa kau cengeng sekali eoh” ucap sooyoung begitu tangisan yoona terdengar

………

………

1 minggu kemudian

Yuri beserta keluarganya sedang menikmati sarapan pagi seperti biasanya.

“Ah ya aku lupa” ucap yuri segera berdiri dan menaruh sandwich yang dimakannya

“Odiga yul?” Tanya tiffany

“Aku lupa mengajaknya” ucap yuri segera meninggalkan ruang makan

Setelah beberapa saat ia kembali sambil menarik narik seseorang yang terus menolak ajakannya

“Yah, kau sudah lama tak ikut sarapan bersama.. kajja tiffany membuatkan sandwich terenak” ucap yuri terus menarik tangan orang itu

“An…anni yul, aku sarapan di kantor saja, aku sedang buru…”

“Ah eonnie!! Sudah lama tak melihatmu, kajja sarapanlah bersama kami” ucap yoona melambaikan tangan begitu melihat taeyeon

Jessicapun ikut ikut membantu mengeluarkan kursi untuk taeyeon hingga yuri berhasil mendudukinya

“Yah, kau selama ini selalu buru buru pergi ke kantor tanpa sarapan, tenang saja kantorku tak akan hilang, lagipula kerjaanmu juga bukan yang berat aigoo… sok sibuk sekali”

“B…bbukan begitu yul..” ucap taeyeon masih terlihat gugup, sesekali matanya melirik kearah tiffany yang masih sibuk mengolesi selai pada roti dengan wajah datarnya

Kini tiffany telah mengetahui bahwa namja yang dikenalnya sebagai taehyuk adalah taeyeon saat di persidangan. Taeyeon tampak khawatir akan hal itu, ia tahu tiffany pasti marah padanya karena dulu ia memintanya untuk menghilang dari pandangannya. Akhirnya setelah persidangan taeyeon selalu mencoba menghindar darinya karena ia tahu tiffany pasti tak ingin melihatnya lagi.

“Eonnie, mengapa melamun? Kau ingin roti selai apa sandwich?” Ucap yoona

“Oh? Eemm…. aku ingin sandwich” ucap taeyeon “dibawa saja, aku akan memakannya dikantor” lanjutnya segera berdiri

“Yah! Anja! Kau tak boleh pergi, aku ikut denganmu” ucap yuri

“Huh? Wae?”

“Sudah lama aku tak menservis mobilku, akhirnya dia koma hehehe” ucap yuri tertawa innocent

“Yaish… ppali… aku harus buru buru” ucap taeyeon yang semakin merasa tak nyaman

Bukan, bukan taeyeon yang merasa tak nyaman. Tapi tiffany, taeyeon tahu kehadirannya membuat yeoja itu tak nyaman karena sedari tadi hanya terdiam. Sekalipun bicara hanya sedikit itupun hanya pada yuri, jessica dan yoona tanpa pernah menatap taeyeon.

“Wae…? Apa sunny akan ke kantor?”

“An…anniyo…”

“Ah ya, kemarin dia menghubungiku jika dia merasa kesulitan karena mengambil alih penuh perusahaan ayahnya, sebaiknya kau pindah saja dan bantu kekasihmu taeng” ucap yuri dengan santainya

“Baboya… jangan bahas itu disini! Yaishh…” ucap taeyeon dalam hati

“Ah, hari ini kau jadi ke lapas yoong?” Ucap jessica begitu ingat yoona akan mengunjungi sooyoung yang masih ditahan

“Nne.. kau ingin ikut?”

“Aku di rumah saja” ucap jessica

Yoona hanya diam menatap kekasihnya, ada perasaan tak enak pada jessica karena kekasihnya itu mengetahui jika sooyoung mencintainya. Meskipun jessica telah menemui kantor polisi untuk memaafkan sooyoung dan mencabut kasus yang menimpanya sehingga masa hukumannya dikurangi.

“Apa sebaiknya aku tidak jadi pergi?” Ucap yoona

“Andwae… kau harus menemuinya yoong”

“Arasso…” ucap yoona melanjutkan sarapannya, sesekali ia melirik pada kekasihnya khawatir jika suasana hatinya akan berubah, namun jessica terlalu pintar untuk menyembunyikannya.

“Yul aku sudah selesai” ucap tiffany

“Ah nne, kajja” ucap yuri segera berdiri melonggarkan lengannya untuk tiffany

“Sebaiknya aku naik taksi saja, kau akan terlambat jika mengantarku” ucap tiffany

“Huh? Andwae… kita harus bersama” ucap yuri mengalungkan tangan tiffany pada lengannya

“Kajja taeng” lanjutnya

Selama perjalanan, taeyeon yang duduk sendiri di jok depan sesekali melirik kaca mobil yang memantulkan 2 yeoja yang duduk dibelakangnya, yuri dan tiffany

Ia melihat yuri terus terusan sibuk menerima telepon urusan kantor, sementara tiffany hanya terdiam memandang keluar jendela mobil

“Dia terlihat bosan, dasar yul babo” ucap taeyeon dalam hati

Ia pun berniat menyalakan musik agar suasana lebih santai. Namun sayang sekali saat musik mulai terdengar, taeyeon menyadari jika lagu yang diputarnya merupakan lagu kesukaan taeyeon dan tiffany yang sering diputar saat mereka masih menjadi sepasang kekasih hingga kedua yeoja itu terkejut

“Omo!!” Ucap taeyeon langsung mematikan musik, ia sedikit kesulitan mencari tombol power off karena terlalu gugup. Ia tak bisa membayangkan bagaimana ekspresi marah tiffany yang duduk dibelakangnya

“Yah!”

“Kkamjagiya!” Gumam taeyeon terkejut sata yuri membentaknya

“Aku sedang menelepon, kecilkan volumenya!” Ucap yuri

“N…nne… arasso” ucap taeyeon akhirnya berhasil mematikan musik

“Bwahaha!! Kau lucu sekali taeng, tak biasanya kau begitu” ucap yuri yang melihat ekspresi terkejut kakaknya itu

“Sial, awas kau kwon yul!” Rutuk taeyeon dalam hati

Keduanya pun tiba di gedung perpustakaan pusat tempat tiffany bekerja. Yuri segera keluar dan membukakan pintu mobil untuk tiffany. Begitupun taeyeon ikut keluar.

“Aku bekerja dulu, jangan lupakan makan siangmu arra?!” Ucap tiffany merapikan dasi yang dikenakan kekasihnya

“Aye aye sajangnim” ucap yuri mengusap lembut kepala tiffany dan menciumnya

“Ah ya, hari ini aku akan lembur, nanti biar taeyeon yang menjemputmu” ucap yuri

Taeyeonpun kembali dibuat terkejut oleh yuri

“N…nne?? Tidak usah yul, biar aku pakai taksi saja” ucap tiffany

“Andwae… oppa juga biasanya menjemputmu” ucap yuri “benarkan taeng?”

“Oh? N…ne..” ucap taeyeon tak bisa berbuat apa apa

“Baiklah aku berangkat, fanny-ah hwaiting!”

“Nne… hwaiting yul” ucap tiffany hingga mereka berpisah

“Yah, mengapa harus aku yang menjemputnya” ucap taeyeon setelah menginjakkan gas

“Waeyeo? Bukankah sudah biasa”

“Iya, karena kemarin aku adalah taehyuk”

“Maksudmu?”

“Dulu setelah putus, dia memintaku untuk menghilang dari hidupnya, dan sekarang dia sudah tahu jika taehyuk adalah aku”

“Ohh….” gumam yuri

“Mwo? Hanya itu??” Ucap taeyeon terkejut melihat tanggapan yuri

“Ah iya aku harus terkejut ya” ucap yuri terdiam sejenak “omo! Jinjja? Otthokhae…” lanjutnya dengan ekspresi yang berubah panik

“Yaish..!!!” Rutuk taeyeon ingin rasanya memukul yeoja yang duduk disampingnya itu sementara yuri hanya tertawa

“Wae…? Bukankah bagus jika sering bertemu, tenang saja tiffany pasti sudah memaafkanmu”

“Yah! Ini bukan soal memaafkan atau tidak, kau pasti tahu bagaimana perasaannya” ucap taeyeon

“Aigoo… dan setelah sekian lama akhirnya kau bicara tentang perasaannya, kemarin kemarin kemana saja eoh?” Ledek yuri

“Yaish! Yah, kajja kita berhenti dan berkelahi!” Ucap taeyeon memperlambat laju mobilnya

“Arasseo eonnie… mianhae… jebal” ucap yuri dengan aegyeonya

“Mengapa aku harus memiliki adik yang menyebalkan sepertimu” gumam taeyeon

“Yah, taehyuk oppa! Percuma saja kau menghindarinya, kita saja tinggal bersama, tentu setiap hari bakal selalu bertemu, jalani saja… tiffany tak akan sebenci itu”

“Lalu?”

“Paling dia tak akan pernah menganggap keberadaanmu hahaha” ucap yuri tertawa puas

*pletakkkk*

“Aww… appo…” rengek yuri mengusap usap kepalanya setelah menerima jitakan taeyeon

……………………….

Sel Tahanan

Seorang penjaga baru saja memasuki sel tahanan dan melewati beberapa ruangan hingga ia berhenti didepan sebuah ruang tahanan

Penjaga itupun membuka jendela ruangan itu

“Tahanan nomor 420, berdirilah” ucap penjaga itu

Salah satu penghuni ruangan itupun berdiri begitu kode nomor seragam tahanannya dipanggil

“Sooyoung-shi, anda menerima tamu”

Sooyoung berjalan menghampiri pintu begitu kunci dibukakan

“Nugu?”

“Sepertinya teman anda” ucap penjaga itu setelah memakaikan borgol pada kedua tangan sooyoung

Sooyoung mengikutinya dari belakang hingga tiba disebuah ruangan berukuran 2×2 meter yang dibagi kedalam 2 ruangan dengan pembatas kaca. 1 ruangan untuk tahanan dan 1 ruangan untuk pengunjung sehingga keduanya hanya bisa saling bertatap muka.

Begitu masuk sooyoung melihat seorang yeoja yang dikenalnya tengah duduk dengan wajah yang masih menunduk.

“Hey yoong, aku kira kau tak akan kemari” ucap sooyoung segera duduk dihadapan yoona yang menjadi pengunjung ketiga sooyoung setelah sunny dan nyonya choi

“H…hey… bagaimana kabarmu soo?” Ucap yoona yang masih terlihat gugup

“Aku baik baik saja”

“Ani”

“Huh?” Gumam sooyoung tak mengerti

“Wajahmu terlihat memar, apa kau dilukai orang orang yang berada satu sel denganmu”

“Hahaha tentu saja tidak, kau tak lihat saat di persidangan kemarin? Ini hanya bekas luka waktu kejadian itu” ucap sooyoung mengusap usap wajahnya

“Baboya…” ucap yoona menundukkan wajahnya

“Wae…? Yah, jangan menangis disini arra? Aku akan pergi jika kau kembali menangis”

“Arasso” ucap yoona kembali mengangkat wajahnya, namun kedua matanya sudah terlihat basah

“Yaish…” ucap sooyoung hendak berdiri

“Hajimaa…!”

“Arasso” ucap sooyoung dengan wajah cemberutnya

“Baboya, mengapa kau menyelamatkan nyawaku tanpa memikirkan nyawamu sendiri”

“Aku berhutang nyawa padamu, kau lupa? Lagipula kau kan tahu kalau aku memiliki 9 nyawa hahahaha”

“Yaish… apa kau pikir ini lucu huh?” Ucap yoona

“Ara… mianhae”

“Aku menitipkan makanan pada petugas”

“Untukku?”

“Tentu saja” ucap yoona

“Kapan kau bebas?” Ucapnya kembali

“Baboya… ini baru satu minggu, apa kau begitu merindukanku eoh?”

“Tentu saja, aku tak ingin menemuimu ditempat seperti ini lagi”

“Hahaha…. arasso, aku akan segera dibebaskan”

Yoona kembali terdiam menundukkan wajahnya

“Waktunya akan segera habis, kkah pulanglah” ucap sooyoung kembali

“Sooyoung-ah”

“Nne?”

“Kau adalah satu satunya sahabat terbaik yang aku miliki” ucap yoona

“Yah, semua orang juga tahu itu”

“Aku ingin kau hidup bahagia dengan pilihanmu”

“Maksudmu?” Ucap sooyoung tak mengerti

“Aku menyanyangimu, tapi… bukan aku orangnya yang bisa membahagaiakanmu”

“Yah rusa, aku tak mengerti ucapanmu”

“Yaish…!! Waktu itu kau bilang kau mencintaiku babo!”

“Huh? Jinja? Wae?” Ucap sooyoung dengan wajah bingungnya

“mwo? Yah yah yah! Apa kau tak ingat?”

Sooyoung kembali terdiam mencoba mengingat ingat

“Ah… di tebing itu?”

“N…nne..” ucap yoona kembali gugup

“Hahaha saat itu aku sedang kehabisan ide” ucap sooyoung tertawa malu

“Nne?”

“Aku sedang disadap oleh para anak buah ayahku, akupun menyadap mereka, aku sengaja mengatakan itu karena aku pikir ayahku akan berubah pikiran, tapi ternyata dia malah menginginkan aku mati hahaha”

“Yah! Apa kau pikir itu lelucon huh? Kau hampir mati sungguhan” ucap yoona terlihat marah

“Yang terpenting sekarang aku masih hidup” ucap sooyoung dengan wajah santainya

“Jangan melakukan hal bodoh itu lagi arra?!”

“Arasso sajangnim…”

“Tapi syukurlah kalau ucapanmu tak serius, aku jadi tidak terbebani lagi”

“Yah, lagipula mana mungkin aku mencintai yeoja bodoh sepertimu”

“Yaish…!” Kesal yoona, iapun segera berdiri “aku pulang dulu, hiduplah dengan baik arra?! Jangan sakit, aku akan mengunjungimu setiap hari” ucapnya kembali

“yaish.. tidak perlu, aku bosan melihat wajahmu”

“arasoo…. 3 hari sekali aku mengunjungimu”

“call!” Ucap sooyoung dengan semangat, ia melihat yoona pamit dan meninggalkan dirinya dalam ruangan itu. Dan saat itupun perlahan senyumannya menghilang

“Appo…” gumamnya sambil mengusap dadanya yang terasa sesak

…………..

Yoona berjalan meninggalkan lapas dengan perasaan tenang. Ia mulai membuka ponselnya dan menghubungi jessica

“Kau sudah menemui sooyoung?”

“Nne..!!”

“Waeyo? sepertinya kau senang sekali”

“Tentu saja, hatiku sudah kembali tenang sekarang” ucap yoona

“Syukurlah…” ucap jessica yang langsung bisa memahami kekasihnya itu

“Chagiya, kajja kita jalan-jalan, sudah lama kita tak menghirup udara segar”

“Odiga? Tapi sore nanti kita harus ke bandara”

“Huh? Wae?”

“Menjemput adikku, krystal sedang dalam perjalanan kemari”

“Nne?!!”

……..

……..

Di kantor

Yuri begitu sibuk memperhatikan layar tab nya, sesekali ia berganti menatap layar monitor komputer di hadapannya. Hari ini kerjaannya benar benar sibuk setelah cukup lama ditinggalkan karena kasus tuan choi kemarin

Tiba-tiba teleponnya berdering

“Nne?”

“Eonnie, sunny-shi ingin menemui anda”

“Oke, langsung masuk saja” ucap yuri kemudian menutup teleponnya

Tak berapa lama pintu ruangannya pun terbuka menampilkan sosok sunny yang baru saja masuk

“Syukurlah, kau kembali terlihat baik baik saja sekarang” ucap yuri menghampiri sunny dan memeluknya

“Tentu saja, aku harus memperbaiki perusahaanku”

“Bagaimana nyonya choi? Tuan choi? Sooyoung?”

“Yaish… kau seperti wartawan saja” ucap sunny memukul lengan yuri, keduanya pun duduk “eomma baik baik saja dan sekarang sedang mengurusi surat perceraian appa, dan aku sudah menemui adikku kemarin”

“Hemm… ini pasti berat untukmu”

“Tentu saja, tapi mereka memang lebih baik berpisah, lagipula semua harta perusahaan milik eomma”

“Gwaenchanna… kau pasti bisa, sunkyu-yaa.. hwaiting!!”

“Yah!!” Gertak sunny karena nama kecilnya kembali disebut

Namun keduanya kembali tertawa

“Ah ya, kenapa kau menemuiku, kau tak merindukan taeyeon?” Ucap yuri membuat sunny terdiam

“Dia ada disini hari ini?”

“Nne… kemarin kemarin dia menemui ibunya dan tinggal beberapa hari disana, untungnya keadaan nyonya kim menjadi lebih baik sekarang”

“Syukurlah”

“Kau tak ingin menemuinya?” Tanya yuri kembali

“Hem… aku kecewa padanya, dia sudah membohongiku selama ini”

“Setidaknya dia benar benar tak mati bukan? Seharusnya kau bersyukur, lagipula dia melakukan ini juga untuk melindungi adikmu dan keluargaku”

“Kau benar yul”

“Kkah, temui dia”

“Arasso…” ucap sunny segera berjalan meninggalkan ruang kerja yuri

Sunny kini sudah berada didepan pintu ruang kerja taeyeon, ia sedikit ragu untuk membukanya, namun saat tangannya mulai terangkat hendak memegang gagang pintu saat itu pula pintu tiba tiba terbuka

“Omo!” Gumam sunny terkejut

“Kkamjagiya!!” Ucap taeyeon yang ikut terkejut melihat sosok dihadapannya “s…ssunny?” Ucap taeyeon kembali

“Ap…apa aku mengganggumu?”

“Aniyo… kajja masuklah” ucap taeyeon menarik tangan sunny memasuki ruangannya kembali

“Duduklah, kau ingin minum apa? Aku baru saja ingin memesan kopi di kafe depan kantor”

“Kita minum disana saja” ucap sunny kembali berdiri

“Arasoo…” ucap taeyeon

Tak butuh waktu lama keduanya sudah duduk di kafe dan memesan minuman

“Kau sudah makan?” Tanya taeyeon

“Sudah tadi bersama klien, aku baru saja menemui yuri juga”

“Ah… begitu ya, apa ada masalah di kantor?”

“Begitulah, aku harus menggantikan ayahku, sooyoung juga belum bisa bebas dari penjara” ucap sunny terlihat lesu

“Gwaenchanna…. ada aku” ucap taeyeon mengusap usap tangan sunny

“Eiyy…. kata yuri kau tidak bisa berbuat apa apa di kantor”

“Hehehehe setidaknya aku bisa jadi penjagamu selama 24 jam” ucap taeyeon membuat sunny terdiam

“M…mianhae” ucap taeyeon kembali gugup

“Hemm…. paboya” ucap sunny tersenyum simpul

“Wae? Apa masih marah padaku?”

“Tadinya begitu, tapi ucapan yuri membuatku sadar”

“Ck, yuri lagi” ucap taeyeon cemberut “memang apa yang dia katakan?”

“Aku lebih takut kau benar benar menghilang” ucap sunny menatap penuh arti

Kedua pipi taeyeon langsung memerah semu mendengarnya, ia merasa tubuhnya seakan melayang

“Maafkan aku, saat itu aku tak bermaksud membohongimu selamanya” ucap taeyeon

“Aku mengerti, dan aku sangat berterima kasih padamu” ucap sunny

“Nne?”

“Saat itu kau selalu ada disampingku walaupun sebagai orang lain, dan kau sudah menyelamatkan adikku”

“Mwo? S…ssoyoung memberitahumu?”

“Tentu saja, dia memberitahuku kalau kau sebenarnya ikut bersama yesung dan menyarankan keberadaan sooyoung dirahasiakan, pantas waktu itu kau selalu meyakinkan aku, ckck dasar pembohong kelas kakap” ucap sunny

“Hehehe mianhae, yang paling penting sekarang sudah tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, jangan sedih lagi arra?”

“Arasso, asal kau selalu disampingku” ucap sunny

“Siap komandan!” Ucap taeyeon dan keduanya kembali tertawa

Tiba tiba ponsel taeyeon berdering menerima panggilan dari yuri

“Nne yul?”

“Odiga?”

“Aku sedang bersama sunny, wae?”

“Tiffany sebentar lagi pulang”

“Ah… arasso, aku akan menjemputnya sekarang”

“Gwaenchanna?”

“Nne…” ucap taeyeon, iapun mematikan teleponnya

“Nugu?”

“Yuri, kajja kita harus pergi”

“Odiga?”

“Menjemput kekasihnya, sebentar lagi jam kerjanya selesai” ucap taeyeon segera berdiri dan mengambil jas nya

“Mengapa tak dijemput yuri saja?” Ucap sunny dengan raut dinginnya. Dia masih belum menyukai tiffany.

“Yuri masih sangat sibuk, lagipula mobilnya sedang diperbaiki, kajja” ucap taeyeon memberikan tangannya

Sunny pun menerimanya, meskipun ia sangat malas harus bertemu dengan mantan dari kekasihnya itu

Hingga selama perjalanan sunny hanya terdiam menatap pemandangan diluar kaca

“Wae? Apa kau marah?” Tanya taeyeon

“Aniyo”

“Katakan padaku”

“Sedekat apa dia denganmu sekarang?” Ucap sunny masih dengan raut dinginnya

“dia ini sudah aku anggap seperti adikku sendiri seperti yuri, tenang saja aku hanya mencintaimu” ucap taeyeon meyakinkan kekasihnya itu

Sunny kembali terdiam

“Kajja kita menikah” ucap taeyeon

“N…nne?!” Gumam sunny terkejut

“Kau sudah siap ku nikahi?”

“N…nne… t…tapi…” ucap sunny gugup

“Wae?”

“Yah! Apa kau sedang melamarku? Yaish!!”

“Wae…? Mengapa kau jadi marah?”

“Molla!” Ucap sunny kembali memasang wajah cemberutnya “ige mwoya? Dia melamarku? Didalam mobil seperti ini? Ckck, benar benar tidak romantis!” Gumamnya dalam hati

Keduanya telah tiba didepan gedung perpus dan taeyeon melihat tiffany sudah duduk di halte bus. Iapun segera menepikan mobilnya

Tiffany menoleh saat melihat mobil yang dikenalnya berhenti dihadapannya dan melihat taeyeon keluar dari mobil menghampirinya

“Apa kau menunggu lama?”

“Baru saja, ah ya aku akan memakai taksi saja” ucap tiffany kembali menatap kearah lain

“Andwae… yuri memintaku menjemputmu”

“Gwaenchanna, aku akan menghibunginya nanti” ucap tiffany segera berdiri

“Aniyo… aku harus mengantarmu” ucap taeyeon

“Yah, dia bilang tidak mau, mengapa kau terus memaksanya? Biarkan saja dia pergi dengan taksi, itu keinginannya” ucap sunny yang sudah membuka jendela mobil, sekilas ia menatap dingin pada tiffany yang juga sedang menatapnya

“aku pergi dulu” ucap tiffany segera meninggalkan keduanya begitu taksi berhenti dihadapannya

“C…chankkaman” ucap tayeon namun taksi yang ditumpangi tiffany sudah kembali berjalan

“Kau ingin mengejarnya? Kejar saja” ucap sunny kembali menutup kaca pintu mobil

“Aniyo..” ucap taeyeon kembali memasuki mobilnya “mianhae… kajja kita mencari tempat makan saja, aku lapar” ucapnya kembali mencoba mencairkan suasana

……………………

“seharusnya dia sudah tiba” ucap jessica setelah ia dan yoona tiba di pintu kedatangan bandara. ia melihat jarum jam tangannya sudah menunjukkan pukul 7 malam dan krystal memberitahunya jika ia sudah sampai di bandara 10 menit yang lalu

“coba kau hubungi saja, mungkin kau lupa wajahnya” ucap yoona

“yaish… mana mungkin aku melupakan adikku” ucap jessica mencubit kekasihnya itu

Jessica pun mengambil ponselnya hendak menghubungi krystal

“yah where’re you huh?”

“kau sudah tiba ya, aku sedang di toilet”

“aku tunggu didekat pintu kedatangan”

“oke” ucap krystal

“kajja, kita cari tempat duduk, dia sedang di toilet” ucap jessica meggandeng kembali lengan yoona

setelah beberapa menit, seorang yeoja berambut panjang berjalan cepat menghampiri kedua yeoja itu

“eonnie!!” teriak yeoja itu membuat jessica dan yoona menoleh

“kryst…!!” ucap jessica segera berlari memeluk adiknya itu

“i miss you so much!”

“i’m not” ucap krystal membuat jessica memasang ice glarenya

“kau sendirian?” tanya krystal

“ani, tentu saja bersamanya” ucap jessica menarik tangan yoona hingga berdiri menghadap krystal

“it’s her? seriously?!!” ucap krystal terkejut begitu meihat sosok kekasih yang sangat dicintai kakaknya itu

“wae…?” ucap yoona “apa kau tak ingin memeluk kakak iparmu?”

“oh my godness!!!” ucap krystal memeluk yoona “kau terlihat dewasa saat kulihat di sns eonnieku, but… it’s that you now? kau lebih cocok jadi kekasihku” lanjutnya

*pletakk* jessica langsung menjitaknya setelah mendengar itu

“she’s mine!”

“arasso… hehehe” ucap krystal mengacungkan tanda peace sebelum jessica menerkamnya

“yah, kenapa kau bisa kemari? bukankah mom and dad melarangmu?”

“tentu saja”

“lalu?”

Krystal tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada telinga jessica

“aku bilang pada mereka bahwa kau akan segera menikah bulan ini, jadi kami buru buru kesini hehehe”

“m… mmwo..? jadi mereka..?”

“surprise…” ucap 2 orang yang sudah berdiri dibelakang mereka

“m..mom? dad..?” ucap jessica semakin terkejut saat kedua orang tuanya juga ternyata datang

kedua orang tuanya pun memeluk jessica yang masih terdiam itu

“we miss you… akhirnya kami dengar berita itu sekarang, kami sudah menunggu lama eoh?” ucap nyonya jung mengusap lembut kepala jessica

“yoona? kwon yoona?” ucap ayah jessica menunjuk yeoja yang berdiri disamping jessica

Yoona pun segera membungkukkan badannya menyapa kedua orang tua jessica, namun ia terkejut saat ayah yoona memeluknya

“terima kasih telah menjaga anakku selama di seoul”

“oh n.. nne” ucap yoona dengan gugupnya

“kajja kita ke rumah, kalian pasti lelah”

“no, kita belum makan malam, sebaiknya kita ke restoran sekaligus membicarakan kapan acara pernikahan kalian diadakan” ucap nyonya jung

“what???” ucap jessica terkejut

“kajja!” teriak krystal mendorong eonnienya yang masih terpaku itu

“lebih cepat lebih baik bukan? hehehe”

“yah, kau mau mati huh?”

Tak butuh waktu lama mereka sudah tiba di restoran keluarga

“kau terlihat masih sangat muda, apa pekerjaanmu?” ucap ayah jessica

“emm… aku…”

“dia memiliki perusahaan aplikasi dan games” ucap jessica

“that awesome!” ucap nyonya jung kagum

“kau sudah tak memiliki kedua orang tua tapi sangat luar biasa, sebelum dengan jessica apa kau tinggal sendiri?”

“aku bersama eonieku, tapi kita tidak tinggal bersama”

“sekarang kalian tinggal dimana?”

“kami sudah memiliki rumah” ucap jessica

“that’s good” ucap ayah jessica “kau tahu, dulu saat bersama kekasih sebelumnya, jessica selalu menghabiskan uang hasil pekerjaannya untuk kekasihnya itu tapi pada akhirnya dia diselingkuhi, ternyata dia hanya ingin memanfaatkan kekuasaan dari perusahaanku”

“dad… please jangan bahas orang itu lagi” ucap jessica dengan kesalnya

“daddy hanya ingin bercerita”

“ku pastikan jessica akan hidup bahagia, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya termasuk diriku sendiri” ucap yoona tersenyum meyakinkan dan itu berhasil membuat kedua pipi jessica blushing

Kedua orang tua jessica pun terseyum senang

“ah aku sangat iri” ucap krystal mempoutkan bibirnya

“bukankah kau juga bahagia dengan kekasihmu?”

“mereka sudah putus” ucap nyonya jung

“mwo? why?”

“dia diselingkuhi juga” ucap ayah jessica

“dad, aku juga ingin memiliki kekasih dari korea, izinkan aku tinggal disini please…”

“studymu bagaimana?”

“aku bisa pindah, please dad please…” ucap krystal terus memohon

“aku tak yakin kau akan belajar, di LA saja kerjaanmu hanya main dan main saja”

“sica eonnie yang akan megawasiku, aku akan tinggal bersama mereka”

“mwo??” ucap jessica terkejut

“baiklah, lagipula setelah memiliki baby nanti jessica pasti akan kesulitan, kau harus membantunya” ucap nyonya jung berhasil membuat yoona yang sedang minum langsung tersedak

“anyeonghaseyeo” ucap yuri baru saja tiba di restoran. ia membungkukkan badannya menyapa kedua orang tua jessica.  sebelumnya yoona telah memberitahunya untuk datang karena orang tua jessica ada di korea

“ah kau pasti kwon yuri, duduklah…” ucap ayah jessica

“nne, maaf saya baru saja pulang bekerja” ucap yuri segera duduk disamping krystal “kau pasti krystal” lanjutnya menatap yeoja disampingnya itu

“n..nne.. oh my godness!! you look so handsome! apa sudah memiliki kekasih? jadi kekasihku saja jika belum”

“yah, andwae” ucap jessica

“why? kau saja akan menikahi yang lebih muda darimu” ucap krystal tak ingin kalah

“dia sudah menikah” ucap jessica kembali melahap makanannya dengan santai, berbeda dengan yuri yang kembali terkejut

“sayang sekali” ucap krystal mempoutkan bibirnya

“apa kau juga bekerja diperusahaan yang sama dengan adikmu? adikmu sangat luar biasa” ucap ayah jessica

“nne?” gumam yuri belum mengerti

“ah nne, dia seorang karyawan di kantorku, dia sangat banyak membantuku” ucap yoona

“mwo?” gumam yuri

“aigoo.. kalian kakak beradik yang sangat kompak, kau tak membawa istri atau suamimu kemari?” ucap nyonya jung

“ah.. hahaha dia ada di rumah, aku belum memberitahunya kalau kalian datang” ucap yuri tersenyum ramah, kemudian iapun berubah ekspresi ketika memandang adiknya dan jessica “yah, membohogi orang tua itu tidak baik!” ucapnya kembali dalam hati

“ini darurat eonnie, jebal bantu aku” ucap yoona dalam hati seolah mengerti apa yang ada didalam pikiran yuri, ia tersenyum lebar mengangkat kedua alisnya untuk memberikan kode

“mian, aku ke toilet dulu” ucap yuri

Yoona pun sama izin pergi ke toilet setelah beberapa saat untuk menemui yuri

“eonnie, ini lebih parah dari yang kau pikirkan” ucap yoona setelah memasuki toilet dan melihat yuri sedang mencuci tanganya

“yah, kau lagi-lagi berulah, mengapa tiba tiba mereka ada disini?”

“aku juga awalnya tak tahu, aku tiba tiba diberitahu jessica jika krystal akan kemari, aku tak menyangka jika orang tuanya juga ikut, jessica juga belum tahu saat itu”

“lalu?” ucap yuri menggandengkan kedua tanganya diatas pinggang

“krystal sangat ingin pergi ke korea jadi dia memberitahukan pada orang tuanya jika kami akan segera menikah”

“mwo??” ucap yuri terkejut “yah, mengapa tak jujur saja”

“andwae… mereka sudah terlanjur kemari, ayah jessica memiliki riwayat penyakit jantung dan mereka sudah sangat berharap aku dan jessica segera menikah, akhirnya mereka begitu semangat kemari”

“yaish… ottokhaee?”

“eonnie tenang saja, kau hanya perlu mengikuti sandiwara ini”

“yah, apa kau pikir pernikahan adalah sebuah sandiwara huh?”

“ani, aku akan serius menikahi jessica”

“mwo? yah, lalu bagaimana dengan aku?”

“ck, gwaenchanna… setelah aku, kau bisa menikahi tiffany” ucap yoona

“mwo?”

“tenang saja, mereka hanya sementara ada disini, setelah melihat putrinya menikah, mereka akan kembali ke LA, untuk itu…”

“wae?”

“biarkan aku jadi atasanmu di kantor arra? ayahnya sangat selektif, call?? hehehe call!” ucap yoona berlalu meninggalkannya

“mwo? yah!” teriak yuri “yaish menyebalkan, selalu berlaku seenaknya!” rutuk yuri menyusul adiknya

Acara makan malam pun selesai

“apa kalian tinggal bersama?” ucap ayah jessica

“anniyeo, yul eonnie tinggal di apartemen bersama istrinya” ucap yoona sebelum yuri menjawabnya. iapun kembali tersenyum penuh arti pada yuri

“nne, aku tak ingin merepotkan adikku hahaha” ucap yuri tertawa dipaksakan

Yuri membantu membukakan pintu mobil untuk kedua orang tua jessica, ia membungkukan badannya begitu mobil itu akan berjalan

“hufht… hari yang menyebalkan” gumam yuri, namun ponselnya bergetar merima pesan

“eonnie, bawa tiffany eonnie pergi dari rumah ppali… aku akan mengulur perjalanan” – Yoona

“ige mwoya…???” rutuk yuri atas ulah adiknya itu, namun iapun memasuki mobilnya dan segera menuju rumahnya. mau tidak mau di harus mengikuti perintah adiknya itu. ia mencoba menghubungi tiffany agar segera pergi dari rumah, namun nomor kekasihnya mendadak tidak bisa dihubungi sehingga yuri harus buru buru tiba di rumah sebelum yoona dan keluarga jessica tiba.

sementara di rumah, tiffany tengah duduk di ruang makan dengan botol wine yang sudah berserakan, kepalanya melayang kesana kemari dengan mata yang terkantuk kantuk. tiffany tengah mabuk setelah meminum beberapa botol wine milik yuri

“yul babo! taehyuk babo! huh? taehyuk? cih, lelucon macam apa ini” ucap tiffany kemudian kembali meminum wine

“kenapa kalian menyakitiku diwaktu yang bersamaan” ucapnya kembali tersenyum miris

Tiffany medengar suara mobil dari luar, dan saat pintu rumah terbuka ia melihat yuri berjalan terburu buru kearahnya

“ige mwoya..?? mengapa kau mabuk” ucap yuri saat melihat beberapa wine dan makanan ringan berserakan

“tumben kau pulang cepat, ini masih jam 8” ucap tiffany enggan meatap kekasihnya

“fany-ah kita harus segera pergi dari sini ppali”

“mengapa tak kau saja yang pergi”

“kedua orang tua jessica datang ke korea dan sedang dalam perjalanan kemari, kita harus segera pergi”

“memangnya kenapa kalau mereka datang? tidak ada yang salah”

“aniyo, bukan begitu… keadaannya sedang rumit sekarang, nanti akan aku jelaskan, kajja” ucap yuri menarik tangan tiffany namun dengan cepat tiffany menepis

“aku tidak ingin pergi denganmu” ucap tiffany.  iapun berdiri dan berjalan meninggalkannya degan langkah sempoyongan karena efek alkohol

“kau mabuk, ada apa denganmu? tak biasanya kau seperti ini” ucap yuri membantu tiffany memeluknya dari belakang agar kekasihnya tidak jatuh

“molla, lepaskan aku!” ucap tiffany

…..

Mobil yang ditumpangi yoona dan keluarga jessica tiba di rumah yuri. namun yoona terkejut saat mobil yuri masih terparkir di depan rumah.

“mengapa ada mobil disini dan pintu rumah terbuka?” ucap ayah jessica, beruntung ia tak megetahui mobil yuri saat di restoran tadi

“ah it itu… mobilku hehehe, mungkin penjaga rumah belum pulang aigoo.. mengapa tidak ditutup” ucap jessica

Dan saat itu amber datang menghampiri merekau

“ah itu dia” ucap jessica “yah, mengapa kau membiarkan pintu terbuka eoh?” lanjutnya pada amber

“huh? naega?” ucap amber bingung dengan ucapan jessica

“kau sudah boleh pulang, terima kasih telah menjaga rumah” ucap yoona sedikit mendorong pundak amber agar segera pergi

“an.. anniyo aku ingin memeberikan berkas ini pada yuri, kulihat mobilnya sudah ada disini” ucap amber

“ah..hhaha, yul eonnie sudah tak menginap disini, dia sudah pulang ke apartemennya, baiklah akan aku berikan padanya nanti, kkah pulanglah” ucap yoona segera mengambil berkas berkas itu dan berlalu membawa kedua orang tua jessica masuk meninggalkan amber yang masih terlihat kebingungan

“eonnie, dia tampan sekali. apa dia penjaga rumah disini?” ucap krystal yang sedari tadi terpaku menatap amber

“nne… dia temanku juga dan rekan kerja di kantor hehehe kami sudah seperti keluarga” ucap yoona

begitu memasuki rumah, yoona menghela nafasnya lega saat tak melihat sosok yuri dan tiffany. namun itu hanya sesaat setelah melihat meja makan yang masih terlihat berantakan dengan beberapa botol wine dan makanan ringan yang berserakan. begitupun jessica ikut terkejut

“ah mom dad… kalian pasti sangat lelah, melihat lihat rumahnya besok lagi saja, kalian harus segera istirahat” ucap jessica menggandeng lengan kedua orang tuanya membawanya mencarikan kamar

Jessica membawa mereka ke salah satu kamar di lantai bawah, namun ia melihat lampu kecil yang terdapat dipintu itu berwarna merah menandakan pintu terkunci sementara hanya yuri yang memiliki kunci dan password pintu

“sial” gumam jessica

“ah aku lupa, kamar yang ini belum dibersihkan” ucap jessica kembali membawa kedua orang tuanya ke kamar selajutnya, namun lagi lagi kamar terkunci

“wae… mengapa terkunci lagi, aku tak bisa menghubungi yuri dan tiffany karena mereka juga pasti masih bersenyembunyi disini, aku juga tak bisa membawa mereka ke kamarku ataupun yoona, banyak barang barang yang… ah sial!” rutuk jessica dalam hati

dan saat tiba di lantai atas ia melihat pintu kamarnya, kamar yuri dan kamar tiffany tak terkunci

“aku tak mungkin membawa mereka ke kamarku, tapi ..” gumam jessica masih terlihat berpikir

“woah… daebak, rumah ini benar benar elegan” ucap krystal yang baru tiba menyusulnya “eonnie, kamarku yang mana?” lanjutnya menatap jessica yang masih kebingungan

Yoona baru saja membersihkan ruang makan dan membuang botol-botol wine itu. iapun segera buru-buru menyusul jessica

Begitu tiba dilantai atas, ia melihat kekasihnya masih berdiri terpaku sendirian

“sica-yaa… kemana mereka?” ucap yoona

“y,,yyoong apa yul dan tiffany sudah ditemukan?”

“ani, wae? sepertinya mereka bersembunyi di kam……” ucap yoona namun tiba tiba ucapannya terhenti

“krystal ada dikamar yuri dan kedua orang tuaku dikamar tiffany” ucap jessica dengan wajah khawatirnya

“mwo???” ucap yoona terkejut

“kyaaaaaa….!!!!”

Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan yang membuat kedua yeoja itu terkejut

…………

Beberapa saat yang lalu

Tiffany masih meronta ronta melepaskan diri saat yuri membantunya berjalan. namun tiba tiba yuri melihat sebuah mobil tiba dan terparkir didekat mobilnya. ia semakin terkejut saat melihat dari kaca rumah, yoona diikuti keluarga jessica turun dari mobil itu. yuripun akhirnya mengangkat tubuh tiffany segera meninggalkan ruang makan

beruntung mereka cukup lama berada di diluar karena kedatangan amber hingga ia berhasil memasuki kamar

“yah! apa yang kau lakukan!” ucap tiffany mendorong tubuh yuri setelah menurunkannya

“sssst… pelankan suaramu” ucap yuri, ia kembali menarik tubuh tiffany memasuki kamar mandi

Yuri mengambil shower dan menyalakan air untuk membasuh wajahnya tiffany yang terlihat berantakan oleh make upnya

“kau selalu seperti ini setiap kali mabuk” ucap yuri mulai mengusap wajah tiffany dengan air

Tiffany hanya terdiam menatap yuri

“kau tahu?” ucap tiffany membuat yuri berhenti mengusap wajahnya

“nne?” gumam yuri

“adakalanya aku sangat ingin marah padamu” ucap tiffany membuat yuri terkejut terutama saat butir air mata mulai mengalir dari mata tiffany

“ada yang tak beres” gumam yuri dalam hati

“f..ffany-ah…” panggil yuri

Perlahan tiffany meutup kedua matanya diikuti tubuhnya yang melemas dan terjatuh

Yuri yang masih terkejut segera menangkap tubuh tiffany hingga kedua tubuh yeoja itu terjatuh memasuki bathub

“aww.. appo…” rengek yuri mengusap usap lengannya karena terbentur, posisi tubuhnya berada dibawah dan tubuh tiffany menindihnya

“fany-ah… apa kau pingsan?” ucap yuri kembali mengusap kepala tiffany yag bersandaar diatas dadanya

“aniyo, aku hanya lelah yul” ucap tiffany

“wae?” ucap yuri yang mengetahui ada yang tidak beres dengan kekasihnya itu

“aku lelah terus memendamnya sendiri, aku lelah terus menerus menutupi kebohonganku”

Yuri terdiam mendengarnya, ada rasa sesak didalam dadanya begitu mendengar hal itu. namun ia kembali tersadar saat tubuhnya mulai merasa basah

“ireonna…. kau akan kedinginan” ucap yuri dengan tangannya merogoh rogoh mencoba mengambilkan selang shower yang masih menyala dan membasahi tubuh mereka hingga bathub itu mulai terisi air dingin

Tiffany mengangkat kepalanya beralih memandang yuri, tubuhnya masih mengunci tubuh yuri dari atas

“aku sangat mencintaimu yul”

“fany-ah…”

“tapi kenapa harus seperti ini” ucap tiffany mulai menangis kembali meletakkan kepalanya diatas dada yuri

yuri kembali terpaku, ia sendiri bingung dengan apa yang terjadi pada tiffany. ia hanya bisa mengusap usap kepala kekasihnya itu mencoba mencari kata yang tepat agar tak melukai hati kekasihnya itu

“fanny-ah… kau pasti merasakan detak jantungku terdengar cepat” ucap yuri, perlahan isakan tiffany terhenti

“itu karena aku terlalu gugup setiap berada didekatmu…”

“karena aku terlalu mencintaimu… karena aku selalu jatuh cinta padamu lagi dan lagi” ucap yuri membuat tiffany mengangkat kembali wajahnya memandang yuri

“kau tak perlu bertanya apa aku mencintaimu atau tidak, karena kau pasti sudah mengetahuinya” ucap yuri tersenyum dan merapikan rambut tiffany

Senyuman tiffany mulai terukir dan perlahan ia menurunkan wajahnya, menutup kedua matanya.. dan… mencium lembut bibir yuri

Yuri mulai membalas ciuman kekasihnya, hingga bibir mereka saling melumat dari warm kiss hingga passionate kiss yang mulai memanas meskipun air dingin dari shower terus membasahi tubuh mereka, semetara tangan Tiffany semakin kuat mencengkram bahu yuri

Tangan yuri bergerak lembut memasuki baju tiffany dan mengusap lembut punggunya yang halus

Bibir mereka terlepas karena hampir kehabisan oksigen, keduanya kembali tersenyum saling memandang. yuri mencoba mengangkat tubuhnya namun tiffany mendorongnya dan mengunci tubuh yuri. ia kembali menurunkan wajahnya menciumi wajah yuri mulai dari kedua matanya, hidungnya, bibirnya hingga bergeser pada telinga yuri. yuri sedikit menggelitik merasakan geli saat tiffany  menggigit kecil telinganya hingga turun menjamahi lehernya yang jenjang  membuatnya geli, mendesah dan merasa hangat.

“Love you so much yul” ucap tiffany membisikkan kalimat mesra dengan lembut di telinganya

“Love you more than everything fany-ah” balas yuri, suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yang mulai bangkit

kedua tangan yuri mengangkat pinggang tiffany hingga berganti posisi menjadi duduk dengan tubuh tiffany yang masih berada diatas menduduki tubuhnya

Tangan tiffany membingkai wajah yuri, membelainya dan mendekatkan wajahnya kembali mencium bibir yuri

“take me yul” bisik tiffany

Yuripun berganti menciumi bibir tiffany dan turun menjamahi leher jenjang tiffany. hingga suara desahan lembut tiffany  mulai terdengar

Tiffany menekan kepala yuri saat kekasihnya mulai menciumi belahan dadanya

*sretttt!!!* dengan sekali tarik kancing kancing kemeja tiffany terlepas.

tiffany mengangkat kedua tanganya membantu yuri melepaskan kemeja dan tanktop yang dikenakannya hingga hanya bra berwarna pink yang menutupi 2 gundukan miliknya

Yuri mendorong tubuh tiffany secara perlahan hingga posisinya kini berganti dengan tubuh tiffany yang berada dibawah yuri. kedua tangan tiffany beralih mulai membuka satu persatu kancing kemeja yuri. namun belum semuanya selesai dibuka, yuri sudah kembali menyerangnya dengan mencium bibir tiffany

“emmhh….” erang keduanya menikmati passionate kiss itu, tangan yuri meremas lembut punggung halus tiffany hingga berhasil menemukan pengait bra yang masih terpasang pada tubuh tiffany.

Dibukakannya pengait itu dan ditariknya bra tiffany hingga menampilkan dua gudukan putih dan halus dihadapan wajah yuri.

Yuri menelan saliva nya terdiam menatap kedua buah dada tiffany, karena itu baru pertama baginya setelah gagal melakukannya saat mandi bersama. kemarin kemarin ia sempat mengira akan melakukan hal ini ketika tifany tiba tiba memintanya untuk mandi bersama. namun saat itu keduanya terlalu gugup sehingga setelah tubuh keduanya memasuki bathub, mereka hanya terdiam lama. dan saat tiffany akan memulainya ia malah melihat yuri tertidur merasa sangat kelelahan setelah beberapa hari tidak bisa tidur karena masalah yang terjadi pada adiknya. hingga tiffany hanya membantu memandikannya. namun kini ia melihatnya dengan keadaan sadar membuat detak jantugnya semakin terdengar kencang tak beraturan.

ia pernah diberi tontonan sebuah film dewasa oleh yoona yang menampilkan seluruh tubuh naked sang pemain, namun ini baru pertama baginya melihat yang lebih indah dari milik para pemain film dewasa itu, nipple milik tiffany terlihat sangat indah berwarna pink dan lembut

Tiffany yang sedari terpejam mulai membukakan kedua matanya saat merasakan aktivitas yuri berhenti. ia melihat yuri masih terdiam memandang dadanya. tangan tiffany pun kembali menarik wajah yuri hingga sejajar dengan wajahnya

“semuanya milikmu” ucap tiffany tersenyum dan  menempelkan bibirnya pada bibir yuri

Yuri semakin bersemangat mendengar hal itu. ia kembali menurunkan wajahnya mencium setiap inci mulai dari wajahnya, lehernya hingga sampai pada belahan dadanya

saat mulutya tiba digundukan kenyal tersebut, tangan kanannya mulai meremas lembut gundukan satunya hingga erangan tiffany semakin terdengar jelas merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya itu

“akhh… take me yull.. hhh… take me…” erang tiffany membuat gairah yuri semakin memuncak

setelah cukup puas mengisap kedua puting lembut tiffany, yuri beralih menciumi perut lembut kekasihnya dan mulai turun setiap incinya.

tiffany mengangkat pinggangnya saat tangan yuri mulai meyelusup mencoba membukakan rok yang dikenakan tiffany dan berhasil menurunkan rok itu

tiffany semakin meremas kepala yuri.

Hingga tanpa mereka sadari, pintu kamar terbuka dan seseorang memasukinya.

orang itu merasa heran saat mendengar sebuah suara dari dalam kamar mandi, iapun berjalan menghampiri pintu kamar mandi yang sedikit terbuka itu, perlahan tangannya medorong daun pintu agar terbuka lebar dan…

“kyaaaaaaa……….!!!!!!” terdegar teriakan memecah keheningan malam

TBC

udah ah, authornya kek orang gila teriak teriak sendiri ngetik adegan ininya. ga sanggup :(((

We Are Different Part 16

PicsArt_02-21-08.46.28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………..

Yuri dan tiffany kini berada dalam 1 mobil menuju rumahnya sementara taeyeon menggantikan yuri mengantar seohyun pulang

Awalnya yuri meminta semuanya memasuki mobil namun seohyun menolak karena masih harus berbelanja kebutuhan di minimarket, akhirnya taeyeon bersedia menggantikan untuk menemani seohyun setelah dimintai yuri. Karena keadaan tiffany yang kurang sehat dan suhu diluar semakin dingin, akhirnya yuri harus segera membawa tiffany pulang

Selama di perjalanan kedua yeoja itu hanya terdiam dengan pikirannya masing masing. Namun tiffany terkejut saat telapak tangan yuri tiba tiba menyentuh dahinya.

“Masih hangat, kenapa di cuaca sedingin ini kau keluar?” Ucap yuri tanpa melihatnya

“Emm… mianhae yul, aku terlalu mengkhawatirkan yoona yang pergi setelah bertengkar dengan jessica”

“Yoona? Mengapa tak ada yang memberitahuku?”

“Itu… aku tak ingin mengganggu pekerjaanmu” ucap tiffany menatap yuri yang sedari tadi masih fokus menyetir

“Mianhae” ucap tiffany kembali kini menundukkan wajahnya

“Gwaenchanna… tapi lain kali pakailah jaket yang tebal dan beri tahu aku apapun yang terjadi, apalagi yoong adikku” ucap yuri kini menatap wajah tiffany dan sedikit menyunggingkan senyumnya untuk menghilangkan kecanggungan mereka

“Nne… arasso…” ucap tiffany membalas senyuman kekasihnya itu meskipun didalam hatinya ada yang masih mengganggu.

Ya, yeoja yang dilihatnya bersama yuri beberapa saat yang lalu.

“Mengapa mereka hanya berdua? Mengapa keduanya terlihat begitu dekat? Ah.. ya, yuri memang selalu berbuat baik pada siapapun, tapi…. mengapa mengapa dan mengapa?” Begitulah yang ada di isi pikiran tiffany, ingin rasanya ia bertanya namun ia urungkan karena tak ingin suasana kembali canggung dan membebani yuri. Ia masih melihat yuri bersikap tak sehangat seperti biasanya. Tiffany berpikir bahwa itu karena yuri telah memergokinya bersama namja bernama taehyuk itu atau mungkin yuri masih marah padanya karena tak mendengar nasihat dari kekasihnya itu. Yuri selalu mengkhawatirkan keadaan tiffany namun ia malah pergi dengan kecerobohannya tak memakai jaket yang tebal sehingga membuat tubuhnya kembali demam.

“Sudah makan?” Tanya yuri

“Em…” belum sempat tiffany menjawab ternyata suara didalam perutnya sudah mendahului menjawab

“Hemmm….” gumam yuri

“Mianhae…” ucap tiffany kembali meminta maaf

“Gwaenchanna… nanti aku akan memasak” ucap yuri

Sesampainya di rumah, yuri langsung memasuki dapur mempersiapkan segala peralatan memasak dan bahan2nya dari kulkas

“Y..yyul, kau pasti lelah, biar aku saja yang memasak” ucap tiffany menahan tangan yuri yang baru saja akan memasang celemek

“Andwae… kau duduk saja disini” ucap yuri menarik tangan tiffany dan mendudukan tubuhnya di kursi ruang makan “badanmu kembali demam, akan aku buatkan bubur” ucap yuri mengusap lembut kepala tiffany

Yuri pun kembali memasuki dapur dan memasangkan celemek pada tubuhnya, menarik lengan kemeja kantornya yang belum sempat diganti dan mulai mencuci sayuran, memotong hingga memasaknya

Tiffany sedari tadi terus memperhatikan kekasihnya, ia kembali merasa bahagia memiliki yuri tetap begitu perhatian padanya hingga ia sejenak melupakan pikiran pikiran yang mengganggunya mengenai yeoja bernama seohyun itu.

“Ah ya, yul… jessica dari tadi siang sepertinya masih belum keluar dari kamarnya, apa kau tak keberatan membuatkan juga untuknya”

“Nne, tentu saja” ucap yuri mengangkat jempol tangannya keatas

Setengah jam kemudian yuri membawakan nampan dengan beberapa mangkuk yang terisi masakan diatasnya. Ditatanya masakan itu dihadapan kekasihnya.

“Huh? Mengapa hanya dua mangkuk yul?”

“Aku sudah makan jajangmyeon tadi” ucap yuri, iapun mengangkat nampan yang masih terdapat beberapa mangkuk itu “aku akan mengantarkannya kekamar jessica, kau makanlah fany-ah” lanjutnya

Tiffany hanya mengangguk dan melihat yuri mulai berjalan menuju kamar jessica yang berada di lantai 2

Pikiran tiffany kembali terganggu saat mengingat apa yang dikatakan yuri jika dirinya sudah makan diluar, ia kembali membayangkan jika yuri makan bersama yeoja itu. Dan itu membuat hatinya sedikit sesak, tiffany cemburu.

Yuri sudah sampai didepan pintu kamar jessica, ia melihat cahaya kecil berwarna hijau didekat gagang pintu menandakan jika pintu kamar itu tak terkunci

*toktoktok*

“Sica-yaa? Apa kau didalam? Ini aku, yuri” Ucap yuri setelah mengetuk pintu

“Nne yul, ada apa? Masuklah” ucap yeoja itu dari dalam kamar

Yuri pun membuka pintu memasuki kamar, ia melihat jessica tengah duduk menyandar menghadap keluar jendela yang terbuka. Kemudian iapun menghampiri yuri yang membawakan makanan

“Oh my god yul, kau membawakan ini untukku?”

“Tentu saja, aku yang memasaknya, tiffany berpikir kalau kau belum makan karena dari tadi siang tak keluar dari kamar”

“Aniyo.. dia salah, tadi sore aku keluar untuk mencari makanan tapi aku tak bisa masak hehehe jadi aku kembali kedalam kamar, kau memang pahlawanku yul hehehe ah aku lapar” ucap jessica segera melahap masakan dihadapannya itu

“Yaish… pelan pelan, kau seperti baru melihat makanan saja” ucap yuri mengambilkan beberapa lembar tissue untuk jessica

“Hehehe Aku jika sudah kelaparan memang begini yul” ucap jessica membersihkan sudut bibirnya

“Ah ya, apa tiffany sudah tidur?”

“Dia sedang makan dibawah” ucap yuri

“Huh? Mengapa kau masih disini, kkah temani kekasihmu” ucap jessica

“Aku masih ingin disini sebentar, ah ya apa kau sakit?” Ucap yuri menempelkan telapak tangannya pada dahi jessica

“Y..yah! Apa yang kau lakukan?!” Ucap jessica terkejut

“Aku hanya ingin mengetahui keadaanmu, kau baru saja dirawat kemarin dan itu terlalu singkat kau dirawat” ucap yuri

“Aigoo… kau seperti eommaku saja, aku baik baik saja yul jangan khawatir, kau seharusnya mengkhawatirkan tiffany, bukankah dia sedang sakit”

“Hemmm… nne” ucap yuri

“Wae?” Tanya jessica saat melihat ekspresi yuri berubah

“Tadi aku menemukannya di taman kota bersama taeye… taehyuk” ucap yuri hampir salah menyebutkan nama taeyeon yang

“Ah sudah kuduga” ucap jessica

“Nne?” Gumam yuri

“Namja itu pasti taeyeon” ucap jessica tersenyum namun ia kembali terkejut saat tiba tiba yuri membungkam mulutnya

“Y…yyah!!! Pelankan suaramu, yaish… sial mengapa kau selalu tau” ucap yuri sedikit memelankan suaranya karena khawatir didengar tiffany

“Bukankah kamar ini redup suara, dasar bodoh” ucap jessica menyingkirkan tangan yuri sementara yuri tertawa malu

“Tentu saja aku tau, l’m jessica jung!” Ucap jessica menepuk dadanya tersenyum bangga

“Hemm baiklah, dia memang taeyeon yang sedang menyamar, jangan beri tahu siapapun arra?! Apalagi tiffany”

“Arraseo araseo sajangnim” ucap jessica menatapnya datar

“Lalu?” Ucapnya kembali

“Nne?” Tanya yuri tak mengerti membuat jessica memutar kedua bola matanya

“Kau bilang tadi menemukan tiffany bersama taeyeon, dan ekspresimu berubah, apa kau sedang cemburu eoh?” Ucap jessica

“Aniyeo, aku tak cemburu” ucap yuri namun ia masih terlihat tak bersemangat

“Then?”

“Aku sedikit kecewa karena dia selalu ceroboh dan keras kepala, dia pergi mencari adikku dengan hanya memakai jaket yang tipis sementara cuaca diluar sangat dingin”

“Omo! Mianhe… aku tak tahu jika tiffany pergi mencari yoona” ucap jessica

“Gwaenchana, itu karena dia memang keras kepala, tapi kenapa dia sama sekali tak memberitahuku tentang ini”

“Ah ini karena salahku, aku dan yoona tadi pagi bertengkar dan menyebabkan dia pergi, maafkan aku yul” ucap jessica tertunduk merasa bersalah

“Ini bukan salahmu sica-yaa, jangan khawatir aku sudah meminta taeyeon mencarinya”

“Lalu bagaimana dengan keadaan tiffany? Apa dia kembali sakit?”

“Nne, badannya kembali panas” ucap yuri terlihat sedih

Jessica terdiam menatap yeoja dihadapannya itu mencoba mengartikan

“Hemm… kalian sama saja yul”

“Nne?” Ucap yuri tak mengerti

“Dia selalu menutupi hal yang menurutnya akan membuatmu khawatir, dan kau tak menyadari jika kau juga seperti itu, bahkan kau masih menutupi segala permasalahan yang terjadi jika kalian sedang dalam bahaya” ucap jessica

Yuri terdiam mencerna ucapannya, kini ia mengerti apa yang dikatakan jessica

“Kau benar” ucap yuri

“Yul, keadaan semakin memburuk bukan?”

“Nne… tuan choi masih mengirimkan para pembunuh untuk mengincar kita, tapi aku rasa seseorang selalu menggagalkan aksinya”

“Nne? Kau tau siapa orang itu?”

“Nne.. putrinya sendiri, sooyoung”

“Mwo? Sooyoung? Tapi… apa kau yakin?” Ucap jessica terkejut karena belum percaya, bahkan ia bertengkar dengan yoona karena membahas yeoja itu

“Dia sudah bersahabat dengan adikku sedari kecil dan sangat dekat, aku yakin dia yang selalu menyelamatkan adikku” ucap yuri

“Hemm….” gumam jessica tak bisa berkata apa apa, sejujurnya ia masih belum mengerti tentang yeoja bernama choi sooyoung itu, selama ini ia memang ingat jika sooyoung selalu berbuat baik dan sangat perhatian pada yoona, namun sisi lain ia masih menaruh curiga pada yeoja itu.

“Jangan terlalu dipikirkan, lagipula aku rasa ayahku tak akan membahayakan kita lagi”

“Nne? Maksudmu?”

“Tadi siang aku bertemu di acara pertemuan perusahaan, akhirnya ayahku tahu tentang perusahaan yang aku bangun tapi dia tak berkomentar apa apa bahkan saat aku dijodohkan dengan sunny, aku pikir mr lee akan menentukan ternyata dia malah berpihak pada pilihanku, bahkan besok aku diminta membawa tiffany untuk makan malam”

“What? Jinjja?!! Daeebak!” Ucap jessica menepuk kedua tangannya

“Tapi aku masih merasa janggal akan hal itu” ucap yuri

“Wae?”

“You know him right?” Ucap yuri yang telah menceritakan segala tentang ayah tirinya pada jessica

“Ah you’re right, kau tetap harus hati hati yul, tapi setidaknya aku senang mendengar berita tadi, itu tandanya kau akan segera menikah dengan tiffany bukan?” Ucap jessica membuat kedua pipi yuri bersemu merah

“Hahaha ah sudahlah, kau lanjutkan makanmu, aku akan menemui tiffany”

“Yah! Setidaknya rayakan berita bagus itu dengannya malam ini” ucap jessica membuat yuri kembali berbalik

“Yah! Neo Michoseo?!” Rutuk yuri membuat jessica tertawa begitupun yuri

“Baguslah setidaknya kau tertawa, jangan bersedih lagi ara? Yoong pasti segera pulang” ucap yuri kembali, iapun meninggalkan kamar jessica

Yuri berjalan memasuki ruang makan yang sudah terlihat kosong, begitupun tak ada sisa sisa piring kotor diatas meja. Tiffany sudah membersihkannya.

Iapun memasuki kamar tiffany dan mendapati kekasihnya sedang berbaring dengan posisi miring membelakanginya

Yuri mendekati tubuh tiffany kembali memeriksa dahinya, ia melihat tiffany sudah memejamkan kedua matanya

Setelah duduk cukup lama disamping tiffany, Yuri mulai berdiri merapikan selimut untuk menutupi tubuh kekasihnya itu. Ia mencondongkan tubuh dan mendekatkan wajahnya pada wajah tiffany

“I love you” bisik yuri setelah mengecup lembut kening kekasihnya itu

Yuripun meninggalkan kamar karena haris membersihkan tubuhnya setelah seharian bekerja.

Sementara tiffany kembali membuka kedua matanya setelah mendengar pintu kamarnya ditutup. Sebenarnya ia tak tidur dan bahkan sulit memejamkan matanya karena pikirannya masih merasa tak tenang.

………..

Keesokan harinya pagi pagi sekali seisi penghuni rumah yuri harus menelan kabar pahit karena menerima kabar jika yoona berada di rumah sakit dengan keadaan kritis setelah ditemukan oleh para nelayan yang baru saja pulang melaut, terdapat 2 tembakan pada tubuhnya dan hampir mati kehabisan darah namun beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.

Begitu mereka sampai di rumah sakit, yoona sudah dipindahkan ke ruang icu setelah melakukan operasi.

Jessica tak henti hentinya menangis begitu tiba dan melihat keadaan yoona yang masih belum sadarkan diri dengan beberapa alat bantu yang masih terpasang pada tubuhnya.

Sementara yuri langsung diminta menemui dokter, tiffany menemani dan menenangkan jessica didalam ruangan meskipun awalnya ia ikut menangis.

“Bagaimana keadaannya dokter?” Tanya yuri masih terlihat khawatir

“Kami sudah mengeluarkan kedua peluru didalam tubuhnya, tembakan itu tak melukai bagian bagian yang fatal hanya saja keadaan yoona masih belum cukup baik karena kehabisan banyak darah”

“Tolong lakukan yang terbaik untuk adikku dokter”

“Nne, jangan khawatir yuri-shi.. yoona sudah melewati masa kritisnya, namun dengan keadaannya yang sekarang mungkin butuh beberapa hari untuk kembali sadar”

Setelah menerima keterangan dari dokter, yuri kembali mendatangi ruang icu tempat adiknya dirawat. Namun yuri tak langsung masuk, ia hanya berdiri didepan pintu ruangan dan melihat adiknya yang terbaring lemah dari kaca pintu

Perlahan air mata yuri mengalir, kedua tangannya mengepal erat menahan rasa amarah yang begitu besar terhadap pelaku yang membuat adiknya seperti itu.

“Yul” panggil taeyeon yang baru saja tiba menepuk pelan pundak yuri. Ia datang bersama amber

“Kajja” ucap amber mengajak 2 yeoja itu menjauhi ruangan itu

Ketiga yeoja itu kini sudah berada di rooftop rumah sakit

“Apa yang terjadi?”

“Aku berhasil melacak ponsel yoona dan ponsel itu ditemukan diatas tebing, yoona sepertinya sengaja melompat ke laut setelah tertembak” ucap amber

“Aku bersyukur ia masih mampu berenang dan selamat” ucap yuri masih terlihat sendu

“Apa kau sudah menemukan pelakunya?” Ucap yuri kembali

“Belum tapi….” ucap amber sedikit ragu untuk melanjutkan

Saat itu taeyeon menyerahkan ponselnya pada yuri.

Yuri melihat sebuah berita yang baru saja disiarkan, ia terkejut membelalakkan kedua matanya melihat tayangan berita yang disiarkan langsung itu

“Mwo? Sooyoung?” Ucap yuri

“Tidak hanya darah yoona, tapi darah sooyoung juga ditemukan diatas tebing itu” ucap taeyeon

“Maksudmu dia bersama yoona?”

“Nne, aku juga menemukan sebuah pistol dengan sidik jari sooyoung”

“Mwo? Sooyoung yang menembak adikku?!”

“Tadinya aku berpikir begitu, tapi isi peluru dalam pistol itu masih utuh” ucap taeyeon

“Darah sooyoung yang paling banyak tercecer disana dan baru saja diberita itu mobil sooyoung ditemukan di dasar laut didekat bawah tebing itu, untung kami tiba disana sebelum polisi tahu” lanjut taeyeon

“Ada kemungkinan sooyoung juga melompat ke laut, tapi hanya tubuh yoona yang ditemukan” ucap amber

“Sooyoung tak bisa berenang dan memiliki trauma pada perairan yang dalam” gumam yuri mengingat sahabat adiknya itu yang pernah diselamatkan yoona didanau

Yuri kembali melihat berita itu dan disana belum menerima kabar sooyoung ditemukan

“Polisi akan segera menemuimu dan menunggu keterangan dari yoona, akan ada dugaan jika adikmu berseteru dengan sooyoung, kau harus bersiap siap menanggapi mereka, tapi jangan khawatir, hyoyeon sudah diberitahu dan akan segera kemari, mereka tidak akan langsung memutuskan karena yoona masih belum sadar” ucap taeyeon

“Bukankah kau harus pergi oppa?” Ucap amber

“Yaish! Jangan panggil aku oppa!” Rutuk taeyeon mempoutkan bibirnya

“Huh? Kau akan pergi kemana lagi?” Tanya yuri

“Sunnyku, dia pasti menderita, ku yakin dia sudah berada di tkp sekarang” ucap taeyeon

“Ah.. nne pergilah dan kumpulkan informasi dari mereka”

Taeyeon pun bersama amber meninggalkan rumah sakit, sementara yuri kembali ke ruang icu.

Benar saja, tak lama setelahnya para polisi yang menyelidiki kasus itu datang menemui yuri untuk dimintai keterangan tentang aktivitas yoona sebelum kejadian.

Polisi belum menemukan tersangka dibalik penembakan itu begitupun mereka belum bisa memutuskan perkara pada yoona karena keadaannya yang belum sadar. Dengan dibantu hyoyeon sebagai pengacara yoona, tuntutan tuan choi yang menuduh yoona sebagai pelakunya pun tak bisa begitu saja diputuskan karena belum adanya beberapa bukti yang pasti.

…………

Taeyeon dan amber sudah tiba di tebing dan melihat garis polisi melintang disana, suasana disana cukup ramai terdapat beberapa polisi dan tim penyelidik yang masih melakukan olah TKP begitupun para wartawan yang sudah berkumpul karena kejadian ini menyangkut putri dari seorang pemilik perusahaan besar yang terkenal

Setelah melihat lihat akhirnya taeyeon dapat melihat sunny yang sedang diantar pengawalnya akan memasuki mobil

“Aku akan menemui kekasihku” ucap taeyeon

“Nne eonnie, aku akan menemui vivian” ucap amber

Kedua yeoja itupun berpisah.

Taeyeon segera berlari menghampiri yeoja yang sangat dicintainya itu

“Biar aku saja yang mengantarnya pulang, kau bersama tuan choi saja” ucap taeyeon yang sudah berdandan rapi seperti para pengawal

Pengawal itupun menyerahkan kunci mobil tanpa menaruh curiga terhadap taeyeon karena memiliki identitas pengawal yang dibuat oleh amber dan anak buah tuan choi sangat banyak sehingga mereka kadang tak mengenal satu sama lain

Taeyeon memperhatikan sunny yang masih terisak di jok belakang, iapun mulai menyalakan mesin dan melajukan mobil

“Gwaenchanna…. adikmu pasti selamat dan segera ditemukan” ucap taeyeon memberhentikan mobil

Sunny hanya terdiam keluar dari mobil namun ia terkejut saat melihat melihat dirinya bukan berada di depan rumahya. melainkan di sebuah tempat yang cukup sepi masih di area pegunugan. iapun segera membalikkan badannya setelah mendengar pintu mobil terbuka

“Kk…kkau?!!”

“Nne, ini aku yah! Aku bukan han…”

Belum sempat taeyeon melanjutkan bicaranya sunny sudah langsung berlari memeluknya dan kembali menangis

Taeyeonpun membalas pelukan sunny dan mengusap lembut kepalanya

“Adikku tidak bisa berenang” ucap sunny dalam isak tangisnya

“Sooyoung pasti diselamatkan seseorang”

“Tapi kenapa hanya yoona yang ditemukan, dan kenapa banyak darah sooyoung yang tercecer disana” ucap sunny

“Terjadi penembakan” ucap taeyeon membuat sunny langsung melepaskan pelukannya

“Bagaimana kau tahu?”

“Aku datang pertama bersama para penyelidik, jadi aku ikut mengolah TKP”

“Apa benar yang dikatakan ayahku jika yoona pelakunya?”

“Menurutku bukan, karena hanya pistol sooyoung yang ditemukan dan peluru didalamnya tak terpakai satupun”

“Lalu?”

“masih belum menemukan petunjuk, tapi aku yakin bukan yoona pelakunya kau juga jangan terpancing ucapan ayahmu”

Sunny hanya mengangguk setuju, kini ia sudah tak terlihat membenci taeyeon lagi. Bahkan ia ikut pindah ke jok depan disamping taeyeon

“jangan menangis lagi arra?” ucap taeyeon tangannya mengusap lembut pipi sunny yang masih terlihat basah oleh air matanya

Sunny hanya terdiam menerima perlakuan namja itu padanya, entah kenapa hatinya kini merasa lebih tenang. Ia sendiri bingung mengapa ia tiba tiba memeluk taehyuk padahal biasanya ia selalu bersikap dingin pada namja itu

Perlahan tanpa sunny sadari senyumannya terukir, taeyeon pun ikut tersenyum menatap yeoja di hadapannya itu.

…………………………………..

“Bagaimana keadaannya?” Ucap yuri pada kekasihnya setelah menerima kabar jika jessica pingsan karena terlalu lama menangis dan keadaannya yang masih kurang sehat

“Sudah siuman, tapi sekarang jessie tertidur setelah diberikan obat, dokter menyarankan agar jessie dirawat, dia sudah dipindahkan ke ruang rawat” ucap tiffany

“Kajja kita biarkan jessica istirahat” ucap yuri menarik tangan tiffany mengajaknya keluar ruangan

Tiffany tersenyum tenang karena sedari tadi yuri tak melepaskan genggaman tangannya hingga keduanya tiba di sebuah restoran didekat rumah sakit

“Kau pasti lapar” ucap yuri

“Nne.. aku lapar”

Setelah keduanya memesan makanan, tiffany terus memperhatikan yuri yang terlihat menyimpan beban pikiran

“Yul?” Panggil tiffany

“Nne?”

“Sebenarnya apa yang terjadi pada yoong? Kenapa tadi ada beberapa polisi yang datang?”

“Aku juga belum tahu pasti tapi yoong terkena tembakan” ucap yuri

“Nne?! Wae?!” Ucap tiffany terkejut

Yuri terdiam untuk berpikir, ia bingung harus bagaimana menjelaskannya pada tiffany tentang keadaan yang sebenarnya.

“Emmm… aku juga belum tahu pasti, polisi kemari untuk mendengarkan beberapa keterangan karena bukan hanya yoona yang tertembak”

“Nne?” Gumam tiffany kembali terkejut dan heran

“Sooyoung juga diduga ikut tertembak tapi tubuhnya belum diemukan”

“M…mmwo? Ap.. apa kalian sedang dalam bahaya yul? Siapa yang ingin membahayakan yoong?”

“Hey… tenanglah fany-ah” ucap yuri mengusap tangan kekasihnya yang mulai terlihat panik “semuanya akan baik baik saja” lanjutnya tersenyum menenangkan kekasihnya

“Kau yakin yul? Aku tak ingin terjadi apa apa pada kalian”

“Percayalah padaku, semuanya akan baik baik saja, sekarang makan lah”

…………….

Beberapa hari kemudian

Yuri sedang berada di ruang icu hanya dirinya bersama yoona yang masih belum sadarkan diri. Tiffany harus kembali bekerja dan taeyeon bersama amber masih menyelidiki kasus itu karena jasad sooyoung masih belum ditemukan.

“Yul” panggil seseorang yang baru saja membukakan pintu ruangan

“Hey hyo, masuklah” ucap yuri berdiri menyambut hyoyeon yang kini menjadi pengacara yoona

“Hanya kau yang disini?”

“Nne, aku meminta para polisi menjaga diluar dan tiffany harus kembali bekerja karena sudah lama mengambil cuti, bagaimana perkembangan kasus ini hyo?” ucap yuri

Yuri melihat hyoyeon membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa lembar kertas

“Tuan choi tetap bersikeras menuduh yoona sebagai pelakunya, kau tahu kini polisi berada dibawah kendalinya” ucap hyoyeon “sudah 5 hari jasad sooyoung belum ditemukan, kemungkinan dia tidak selamat dan besok akan dimulai hari peringatan kematiannya” lanjutnya

“Ini pasti berat untuknya setelah sadar nanti” ucap yuri menatap adiknya yang masih terlelap tak sadarkan diri itu

“Sore ini polisi akan mulai bertugas disini sampai adikmu sadar”

“Nne? Wae?”

“Yoona ditetapkan sebagai tersangka, kita harus bisa menemukan beberapa bukti yang kuat karena tuan choi tidak bisa berkuasa saat di pengadilan nanti”

“Satu satunya bukti yang kuat adalah keterangan dari yoona sendiri” ucap yuri

“Yoona tidak mungkin melakukannya” ucap jessica yang sedari tadi sudah berdiri didekat pintu, ia mendengar semua pembicaraan kedua yeoja itu

“Sica? Mengapa kemari, kau masih harus dirawat” ucap yuri segera menghampiri jessica yang masih mengenakan pakaian pasien dan infus yang terpasang

“Aku tidak tenang memikirkan yoona” ucap jessica menitikkan air matanya

“Tenanglah, semuanya akan baik baik saja sica-yaa” ucap yuri memeluk menenangkan jessica

“Omo! Yul!” Ucap hyoyeon yang sudah berdiri menatap yoona

Yuri dan jessica pun mengikuti arah pandangan yeoja itu, mereka meliat jari jari tangan yoona bergerak dan perlahan kedua matanya mulai terbuka

“Yoong!” Panggil yuri dan jessica bersamaan segera menghampiri yoona

“Eonnie…” panggil yoona dengan suara yang masih lemah saat pertama kali melihat sosok yuri

Kemudian yoona beralih menatap jessica yang sudah menangis menggenggam erat tangannya

“Syukurlah kau sadar..” ucap yuri mengusap lembut kepala adiknya itu

“Aku haus..” ucap yoona

Hyoyeon pun segera mengambilkan air minum karena berdiri tak jauh dari meja

“Hyo eonnie juga disini” ucap yoona saat beralih menatap hyoyeon

“Tentu saja, beberapa hari kedepan aku akan selalu disini” ucap hyoyeon mulai membantu yoona minum

“Tunggu sebentar arra, aku akan memanggil dokter” ucap yuri segera berlalu

Begitu selesai minum, yoona kembali menatap jessica

“Mengapa kau masih menangis?”

“Kau jahat!” Ucap jessica memukul pelan lengan yoona

“Mianhae…”

“Jangan terluka lagi” ucap jessica kembali menangis

“Arasseo” ucap yoona “boghoshippo..” lanjutnya tersenyum menatap kekasihnya, ia hendak mengangkat tangannya

“Akhh!!” Ringis yoona kembali menaruh tangannya

“Wae? Lenganmu terluka jangan banyak bergerak”

“Ah iya aku lupa hehe, tadi aku ingin menghapus air matamu”

“Baboyaa…”

“Jangan menangis lagi arra? Bukan hanya tanganku yang sakit, tapi hatiku juga sakit melihatmu seperti ini” ucap yoona

“Arasso…” ucap jessica tersenyum kemudian menundukkan wajahnya mendekati wajah yoona dan mencium lembut bibirnya

“Aigoo… yah! kalian berdua” ucap hyoyeon yang sedari tadi memperhatikan kedua yeoja itu

Ketiganya pun kini tertawa.

Tak berapa lama dokter tiba dan memeriksa tubuh yoona.

“Bagaimana adikku?” Tanya yuri

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, hanya butuh waktu untuk pemulihan” ucap dokter, iapun pamit keluar dari ruangan

“Ah ya, kenapa kau disini, kau masih harus dirawat” ucap dokter kembali saat menyadari ada pasien lain didalam ruangan itu

“Yah…! Kau juga sakit?” Ucap yoona yang baru menyadari kekasihnya memakai pakaian yang sama dengannya

“Anniyo… aku hanya kelelahan”

“Sica-yaa… kau harus kembali ke ruanganmu, para perawat pasti kehilanganmu sekarang” ucap hyoyeon

“Tapi aku masih merindukannya…” rengek jessica memeluk lengan yoona

“Yaish…” gumam hyoyeon, “yah! Yoona juga harus kembali istirahat, kajja aku antar” ucap hyoyeon

“Gwaenchanna.. setelah kau selesai aku akan meminta perawat agar kau dan yoong berada di satu ruangan, kkah kembalilah ke ruanganmu dulu” ucap yuri

“Eonnie daebak” ucap yoona mengangkat jempolnya

Jessica pun akhirnya pasrah dan kembali ke ruangannya bersama hyoyeon

“Apa yang kau rasakan sekarang?” Tanya yuri saat ekspresi yoona berubah

“Eonnie”

“Nne?”

“Bagaimana sooyoung?” Tanya yoona

“Jangan dipikirkan yoong, sekarang yang lebih penting adalah kesem..”

“Ini semua salahku” potong yoona

“Nne?” Ucap yuri tak mengerti

“Bagaimana sooyoung?” Tanya yoona kembali dengan kedua mata yang berkaca kaca

“Dia tidak ditemukan” ucap yuri membuat air mata yoona tumpah

Yuripun segera memeluk adiknya.

“Uljimma” ucap yuri mengusap kepala yoona dan membantu menghapus air matanya. Ia tahu yoona akan sangat sedih karena bagaimanapun juga sooyoung sangat berarti dalam hidupnya.

“Kau harus kuat yoong, masih ada yang harus kamu hadapi, tuan choi…” ucap yuri

“Aku sudah tahu eonnie” ucap yoona

“Lekaslah sembuh, kita hadapi bersama arra… tak akan aku biarkan lagi orang lain menyakitimu” ucap yuri

“Eonnie, kemana pakaian dan jaketku?” Ucap yoona

“Mwo? Mengapa kau menanyakan itu? Mungkin disimpan perawat, apa aku perlu mengambilnya?”

“Nne… ada sesuatu yang sangat penting disitu” ucap yoona

Yuri pun keluar ruangan mencari pakaian yang yoona pakai saat kejadian.

Yoona mengambil ponsel yuri yang berada diatas meja dan membuka situs berita

Tak lama setelahnya, yoona mengepal erat ponsel itu dengan tangan yang bergetar

“Mianhae…“ ucap yoona kembali menangis, ponsel itu pun terjatuh ke lantai dengan layar yang masih memperlihatkan berita tentang proses pemakaman putri pemilik perusahaan choi grup, choi sooyoung.

…………

“Yah, berhentilah minum… kau sudah menghabiskan 4 botol” ucap taeyeon menahan tangan sunny yang hendak menyicikan kembali wine kedalam gelas

Sudah 2 jam keduanya berada di ruang VIP sebuah bar setelah sunny meminta taeyeon untuk menemaninya, taeyeon paham jika sunny tengah tertekan dengan keadaan yang sedang terjadi sehingga ia hanya menurutinya.

Sunny menepis tangan taeyeon dan kembali meminum wine itu

“Dasar keras kepala” ucap taeyeon

Sunny yang mendengarnya hanya tersenyum dan beralih menatap lekat wajah taeyeon

“W…wae?” Ucap taeyeon gugup apalagi saat wajah sunny mendekatinya

Tangan sunny terangkat dan mengambil kaca mata hitam taeyeon

Wajah taeyeon segera berpaling menghindari kontak mata dengan yeoja itu karena takut identitasnya terbongkar

“Ini didalam ruangan dan cahayanya juga redup, kau terlihat aneh memakai kaca mata hitam” ucap sunny melempar kacamata itu

“Arasso… tapi kau tak harus membuangnya, ini kacamata kesukaanku” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya kembali mengambil kacamata yang dibung sunny itu

“Hmm… kau sangat mirip seseorang” ucap sunny

“Nugu?”

“Dia juga sangat menyukai berbagai aksesoris yang menurutnya agar terlihat sangat cantik dan tampan” ucap sunny tertawa kecil memandang wine dingin dalam gelas itu, kemudian iapun meminumnya

“Tae…yeon?” Ucap taeyeon

“Ini juga ruangan yang dibelinya khusus tempat dia melampiaskan stresnya” ucap sunny mengadahkan kepalanya

“Ah iya aku baru sadar” ucap taeyeon dalam hati

“Kau belum bisa melupakannya? Aku masih ingat beberapa namja rekan ayahmu yang waktu itu mendekatimu” Ucap taeyeon

“Aku lebih menyukai sersan bodoh itu” ucap sunny

“Tapi dia sudah….”

“Bahkan aku bisa menyusulnya kapanpun” potong sunny

“Y…yyah! Jangan berkata bodoh” ucap taeyeon sedikit membentak

“Mengapa kau semarah itu” ucap sunny

“Yaish… kau mulai mabuk” ucap taeyeon

Sunny kembali mengambil botol wine kelimanya karena sudah habis namun tangan taeyeon kembali menahannya

“Berhentilah” ucap taeyeon

“Aku masih ingin minum!” Ucap sunny melepaskan tangan taeyeon namun genggaman namja itu terlalu kuat

“Yah, berhentilah berpikir bodoh, kau harus bisa menghadapi semuanya.. kau tak sendiri” ucap taeyeon

Sunny terdiam menatap namja dihadapannya itu, hingga tak terasa degup jantungnya kembali berdetak tak beraturan

Tangan sunny perlahan terangkat lalu menyingkirkan poni pendek taeyeon sehingga wajah namja itu terlihat jelas dihadapannya

“Mengapa kau… sangat mirip… dengan…” ucap sunny

Namun ia terkejut saat tiba tiba wakah taeyeon mendekat dan mencium bibirnya

Awalnya sunny terkejut, namun entah mengapa ia tak berniat melepaskannya.

Tangan sunny terangkat menekan kepala taeyeon hingga ciuman keduanya semakin memanas

Taeyeon membaringkan tubuh sunny diatas soffa tak berniat melepaskan bibirnya

“Emmmmmhhhh….” erang sunny meremas erat punggung taeyeon saat namja itu mulai menghisap leher jenjangnya

Punggungnya terangkat saat tangan taeyeon menyelusup kedalamnya untuk membukakan resleting dress yang dikenakan sunny hingga berhasil dibukanya

Bibir keduanya kembali berpagutan dan kini tangan sunny mulai membuka satu persatu kancing kemeja taeyeon namun saat kancing terakhir tangan taeyeon menahannya

“Aaahhh…..” erang sunny kembali saat taeyeon mulai menciuminya dari leher hingga turun kebawah membuat sunny kembali meremas kepala taeyeon

Setelah cukup puas, wajah taeyeon kembali keatas mencium leher sunny hingga pipinya

“I love you” bisik taeyeon pada telinga sunny kemudian iapun mengangkat wajahnya dan melihat sunny yang sedang terdiam menatapnya

Tangan sunny terangkat membelai wajah taeyeon sebelum akhirnya terjatuh dan kedua matanya tertutup erat karena keadaannya yang mabuk berat

(udah ya segitu aja wkwk)

“Hufhhtt…. untung kau mabuk” ucap taeyeon berdiri kembali memasang kancing kemejanya

“Aigoo.. kau membuatku hilang akal” ucap taeyeon menatap tubuh sunny, iapun kembali memasangkan dress pada tubuh yeoja itu dan mengangkatnya meninggalkan tempat itu

Sampai keesokan harinya

Sunny terbangun dan mendapati dirinya sudah terbaring didalam kamar

*toktoktok*

“Sunny-shi… saya membawakan sarapan untul anda” ucap seorang pelayan rumahnya

“Masuklah” ucap sunny menekan remote kunci pintu kamarnya

Pelayan itupun masuk membawakan meja dorong berisi beberapa makanan

“Apa yang terjadi tadi malam? Aku pulang jam berapa?”

“Anda pulang pulul 12 malam dengan keadaan mabuk berat sunny-shi, pengawal taehyuk yang mengantarkan anda kemari”

“Taehyuk?” Gumam sunny, cukup lama berpikir akhirnya ia teringat kemarin seharian penuh namja itu menemaninya kemanapun sampai ke bar

Sunny langsung terbangun dan duduk didepan sebuah cermin tang cukup besar, ia menyibakkan rambutnya dan melihat sebuah tanda merah kecil pada leher nya

Tangannya pun beralih maraba bibirnya, ia masih teringat jelas bagaimana rasa bibir namja itu

Namun entah kenapa sunny merasa tidak marah sedikitpun. Apalagi setelah mengingat kalimat yang diucapkan namja itu sebelum ia tak sadarkan diri.

“Apa dia masih disini?”

“Anniyo sunny-shi, tadi malam taehyuk-shi langsung pergi setelah mengantar anda”

Wajah sunny kini terlihat kecewa mendengar itu

“Tapi taehyuk-shi meninggalkan pesan untuk anda” ucap pelayan itu mengambil sebuah kertas dari dalam saku dan diberikannya pada sunny

“Hari ini keluargamu akan mengadakan upacara pemakaman sooyoung, jangan pergi dan istirahatlah jika kau masih lelah, tapi jika kau ingin pergi segera hubungi aku agar aku bisa menemanimu, ah ya, aku telah meminta perawatmu untuk menemanimu selama makan, dia tidak akan pergi dari kamar sampai kau menghabiskan makananmu”

Sunny sedikit menyunggingkan senyumnya membaca surat itu, iapun mengangkat wajahnya dan melihat pelayan itu berdiri dihadapannya

Namu ia harus tetap pergi, meskipun didalam hatinya masih berharap jika adiknya itu masih hidup.

………………..

“yoong…” panggil tiffany begitu memasuki ruangan dan melihat yoona sedang duduk diatas kursi roda menatap keluar jendela, yoona pun beraliha menatapnya

“eonnie, kau baru pulang?” ucap yoona memeluk tiffany

“nne, begitu yuri jemput aku langsung memintanya kemari, bagaimana keadaanmu?”

“semakin membaik” ucap yoona tersenyum, beruntung tiffany datang setelah dirinya berhenti menangis, karena yoona tahu hari ini hari upacara kematian sooyoung. beruntung tiffany tak meyadarinya, kecuali satu orang yang sedari tadi berdiri menatapnya, yuri. ia tahu yang tengah yoona rasakan

“syukurlah….” ucap tiffany melepaskan pelukannya “huh?” gumamnya saat melihat jessica tengah tertidur di ranjang pasien samping ranjang yoona

“sica sudah dipindahkan agar satu ruangan denganku, sekarang dia baru saja tertidur setelah diberi obat”

“aigoo… kalian sweet sekali” ucap tiffany menampakkan senyum bulan sabitnya “ah ya, eonnie membawakan makanan kesukaanmu” lanjutnya sambil mengangkat bungkusan yang sedari tadi dibawanya

“jajangmyeon ahjumma!” teriak yoona begitu melihatnya “ah bogoshippo…” lanjutnya

“nne… ahjumma menitipkan pesan untukmu agar lekas sembuh, kajja eonnie suapi” ucap tiffany “yul, kemarilah kau pasti belum makan juga”

“arasso…” ucap yuri namun saat baru beberapa langkah pintu ruangan kembali diketuk sehingga yuri harus berbalik dan membukakan pintu

“oh? hyuni-ah” ucap yuri melihat seohyun yang datang dengan pakaian kantor yang masih melekat pada tubuh yeoja itu

Tiffany pun ikut menoleh begitu mendengar nama yeoja itu disebut

“ah eonnie, aku kemari ingin menjenguk adikmu” ucap seohyun

“kajja masuklah” ucap yuri

“nugu?” ucap yoona saat melihat yeoja itu masuk dan berdiri dihadapannya

“anyeonghaseyo seo juhyun imnida” ucap seohyun membungkukan badannya “saya sekretaris yuri-shi di kantornya”

“yaish… bicara santai saja pada adikku” ucap yuri sedikit mengacak rambut seohyun

“ahaha nne eonnie”

“yeoppoda… eyy hitam, kau bisa saja memilihya” ucap yoona

“yah!” rutuk yuri membuat yoona dan seohyun tertawa

“eonnie, berapa umurmu? kau terlihat lebih muda dari yul” ucap yoona

“bahkan dia lebih muda beberapa bulan darimu” ucap yuri

“nne..” ucap seohyun

“y..yyoong, makanlah lagi” ucap tiffany yang sedari tadi terdiam

“ah ya aku lupa, dia tiffany” ucap yuri

“oh nne, anyeonghaseyeo eonnie” ucap seohyun kembali membungkukkan badannya pada tiffany, tiffany hanya membalasnya dengan tersenyum singkat

“kau sudah makan? kami membawa banyak jajangmyeon, kau mau?” ucap yuri

“oh anniyeo eonnie, aku juga kemari membawakan beberapa buah dan makanan untuk yoona eonnie” ucap seohyun memperlihatkan parsel yang dibawanya, iapun memberikannya pada yuri

“aigoo… gomawo, kau tak perlu repot repot membawakan apapun, cukup datang kesini jika kau mau” ucap yuri menerima parsel itu

“yah mengapa berisik sekali” ucap jessica yag baru saja terbangun

“oh kau sudah bangun chagiya, kemarilah.. ada banyak makanan” ucap yoona

“yah! tiffany! apa yang kau lakukan pada kekasihku!” ucap jessica mempoutkan bibirnya saat melihat tiffany menyuapi yoona, iapun segera mengambil jajangmyeon itu

“hahaha aigoo… apa kau cemburu eoh?!” ucap tiffany memukul lengan jessica, kemudian keduanya pun berpelukkan

“kau baru pulang bekerja baby?” ucap jessica

“nne, kau juga makanlah jessie.. ahjumma memberikan beberapa porsi jajangmyeon..”

“hah.. aku sedang tak nafsu” ucap jessica mengusap usap perutnya “omo! i like it!” ucapnya kembali saat matanya tertuju pada buah buahan yang menumpuk

“oh?!” gumam seohyun membuat jessica beralih menatapnya

nugu?”

“dia seohyun, sekretarisku di kantor” ucap yuri

seohyun pun membungkukan badannya pada jessica

“oh…” gumam jessica kembali mengambil buah buahan itu dan memakannya

“gwaenchanna, dia kekasih adikku, kajja duduklah” ucap yuri

“oh.. haha mianhae” ucap seohyun, kini kedua yeoja itu duduk diatas soffa

“ah ya hyuni-ah bagaimana keadaa kantor? mianhae… aku jadi melimpahkannya padamu untuk saat ini”

“semuanya berjalan degan baik eonnie, amber-shi juga membantuku.. eonnie tidak perlu khawatir, aku megerti keadaanmu, aku sudah membaca beritanya, ini pasti berat untukmu” ucap seohyun “tapi aku percaya bukan yoona eonnie pelakunya” ucapnya kembali menggenggam tangan yuri memberinya semangat

“gomawo hyuni-ah” ucap yuri tersenyum menatap yeoja dihadapannya itu

Berbeda dengan seseorang yang sedari tadi menatap kedua yeoja itu denga wajah sendunya

“ah aku makan terlalu banyak, aku ingin ke kamar mandi dulu” ucap yoona segera berlalu setelah perutnya merasa tak enak

“kau cemburu?” ucap jessica pada tiffany

“huh? an.. anniyo…” ucap tiffany gugup segera mengalihkan pandangannya

“sudah terlihat jelas baboya…” ucap jessica menjitak pelan kepala tiffany

“hufffht… gwaenchanna, yuri memang selalu ramah pada semua orang” ucap tiffany

“tapi hatimu berkata kau sedang tidak baik baik saja” ucap jessica merapikan poni poni tiffany

“hemm… arasseo, kau menang” ucap tiffany

“katakan saja padanya, bukankah setiap hubungan harus saling terbuka?”

“nne.. tapi… aku tak ingin membebani yuri hanya karena ini”

“yah!” teriak jessica membuat yuri dan seohyun menatapnya terutama tiffany yang terkejut karenanya

“kau dan kekasihmu sama sama menjengkelkan! menyebalkan sekali yaish…” ucap jessica menggembungkan pipinya merasa kesal pada sahabatnya itu

…………..

Taeyeon berjalan cepat memasuki rumah duka tempat diadakannya upacara kematian sooyoung, setelah melewati beberapa kerumunan orang akhirnya ia sampai didepan seseorang yang berdiri memunggunginya, sunny

Namun ia terkejut saat tubuh sunny terhuyung hampir jatuh, beruntung dengan sigap ia menangkap dan menahan tubuhnya, sunny mengalami pingsan setelah cukup lama menangisi kematian adiknya itu

Semua yang berada di ruangan terkejut terutama keluarga sunny

“Bawa saja sunny ke rumah” ucap tuan choi, taeyeon pun mengangguk dan segera mengangkat tubuh sunny meninggalkan rumah duka itu

Setelah beberapa jam, akhirnya sunny kembali sadar dan membuka matanya. Ia terkejut saat melihat taehyuk duduk menatapnya

“K…kkau?! Mengapa ada disini?!”

“Tadi kau pingsan, untung aku datang tepat waktu, mengapa kau tak memberitahuku dulu jika kau akan pergi kesana? Kau juga hanya makan sedikit”

“B…bbukan urusanmu, pergilah!”

“Hemm….” gumam taeyeon segera berdiri

“Odiga?” Tanya sunny

“Bukankah kau memintaku pergi?” Ucap taeyeon, namun sunny hanya diam saja. Taeyeonpun kembali melangkahkan kakinya

“Hajima…” ucap sunny membuat langkah taeyeon terhenti, namun ia kembali melangkah

“Yah!” Teriak sunny

“aku hanya ingin ke dapur membawakan makan untukmu” ucap taeyeon membuat wajah sunny memerah karena malu

Setelah cukup lama, sunny merasa tak tenang karena namja itu tak kunjung kembali.

Akhirnya ia terbangun keluar dari kamarnya

Saat menuruni tangga sunny mendengar suara didapur, iapun segera menghampirinya

“Kau sedang apa?” Tanya sunny saat melihat taeyeon hanya mengenakan kemejanya dibaluti celemek tengah mencuci beras

“Memangnya kau pikir aku sedang apa?” Ucap taeyeon memasukan beras itu kedalam panci kecil

“Cih, aku hanya bertanya” ucap sunny mempoutkan bibirnya merasa kesal sementara taeyeon tersenyum menatapnya

“Di rumahku banyak pelayan, kau hanya tinggal menyuruh mereka” ucap sunny kembali

“Tapi mereka tak bisa memasakkan makanan kesukaanmu kan?” Ucap taeyeon menopang wajahnya dihadapan sunny

*degdegdeg*

Degup jantung sunny kembali terdengar kencang karena ulah namja itu dan kembali membuatnya gugup

“Y…yyah! Mem..memang kau tahu apa huh?”

“Kau pernah dengar? Jika kita menyukai seseorang, maka kita akan selalu tahu apa yang dia sukai” ucap taeyeon kembali memasak

“jangan sok tahu!” ucap sunny meninggalkannya dan kembali memasuki kamar, ia tak ingin namja itu mengetahui wajahnya yang sudah memerah itu.

…………………

“Sudah ada jessica sekarang, aku rasa aku tak perlu lagi menginap” ucap yuri

“Nne… kkah pulanglah eonnie”

“Yah! Aku curiga padamu” ucap yuri memicingkan matanya

“Wae…? Yah, aku tak akan berbuat macam macam” ucap yoona

“Awas saja, yah sica-yaa… tendang saja dia kalau berbuat macam macam” ucap yuri

“Arass..”

“Aku juga meragukan jessica” potong tiffany membuat jessica merasa terciduk

“Mwo? Yah kalian!” Ucap yuri menunjuk kedua yeoja itu

“Aniyo… kami tak akan melakukan apa apa, kkah pulanglah kkah….” ucap jessica mendorong kedua yeoja itu keluar dari ruangan

“Haish….” gumam yuri “aku pulang dulu, kau lekaslah sembuh sica-yaa…” ucap yuri mengacak rambut jessica kemudian memelukanya

“Nne eonnie” ucap jessica dengan aegyeo nya

“Yan geumanhae! kau ingin ku bunuh, huh?!” ucap tiffany yang sangat membenci aegyeo itu, namun kemudian iapun memeluk sahabatnya

Jessica kembali memasuki ruangan dan melihat yoona masih duduk menghadap jendela yang terbuka

“Sudah gelap, tak ada yang bisa dilihat” ucap jessica menutup jendela itu namun ia heran daat melihat yoona diam tak menyahutnya, pandangannya terlihat kosong

“Wae?” Tanya jessica duduk dihadapan yoona

“Huh? Anniyeo” ucap yoona begitu sadar

“Ada yang menganggu pikiranmu”

“Kau bisa membaca pikiranku?” Tanya yoona

“Aku tak yakin tentang itu” ucap jessica

“Tak perlu dipikirkan” ucap yoona menarik kedua tangan jessica, ia mulai tersenyum menatap kekasihnya itu

“Jangan sedih lagi arra?!” Ucap jessica dengan kedua tangannya membingkai wajah yoona. Sementara yoona hanya mengangguk

wajah jessica pun mendekat dan menutup kedua matanya, yoona pun membalasnya dengan menempelkan bibirnya pada bibir jessica

“aku mencintaimu” ucap jessica namun yoona terkejut membuka kedua matanya karena yang didengarnya justru suara sooyoung diiringi suara tembakan

……………….

Yuri dan tiffany tengah berjalan menyusuri taman sebelum keduanya pulang

“Yul, akhir akhir ini kau terlihat pendiam dan sering melamun, apa yang mengganggu pikiranmu?”

“Huh? Em…. anniyeo” ucap yuri namun langkahnya terhenti saat tangan tiffany menahannya

“Gwaenchanna… katakan saja” ucap tiffany mendudukkan yuri diatas kursi taman

“Aku memikirkan sidang yang akan dihadapi yoona nanti” ucap yuri

“Kita pasti bisa melewatinya yul” ucap tiffany mengusap lengan yuri untuk menenangkan kekasihnya itu

“Tapi rasanya aku ingin marah pada diriku sendiri”

“Wae?”

“Akhir akhir ini aku terlalu sibuk bekerja sampai aku kadang tak terlalu memperhatikan yoona, sampai saat aku dimintai keterangan oleh polisi tentang yoona saja aku tak tahu” ucap yuri terlihat sedih

“Dan itu akan melemahkan bukti jika yoona tak bersalah” lanjutnya menundukkan wajahnya

“Aku yakin semua akan baik baik saja yul…” ucap tiffany memeluk kekasihnya

Setelah yuri kembali merasa tenang, keduanya kembali melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di rumah

“huh, hanya kita berdua ya disini” ucap yuri menyalakan lampu rumah

“ah benar” ucap tiffany

“ini kesempatan yang bagus untukmu” ucap jessica tiba tiba muncul ditelinga tiffany

ia teringat percakapannya saat di rumah sakit beberapa jam yang lalu

Flashback

“yah apa kau masih belum melakukannya?” tanya jessica

“yaish mengapa membahasnya disini” ucap tiffany mencubit lengan sahabatnya itu

“aku kira waktu itu yuri melakukanya setelah ada kabar bagus”

“nne?” ucap tiffany belum mengerti

“dia akan segera menikahimu”

“mwo?” ucap tiffany terkejut sekaligus bingung

“ah iya kau belum tahu ya, mungkin seharusnya ini kejutan untukmu, tapi aku malah memberitahumu hahaha mian”

“yaish… menyebalkan sekali, jangan membuatku berharap”

“aigoo… sepertinya ada yang sudah tak sabar hahaha… yah, malam ini aku rasa hanya ada kalian di rumah”

“maksudmu?” tanya tiffany

“oh my god…. ternyata kau juga lama  sekali berpikir, aku dan yoona disini, aku pikir taehyuk tak akan pulang, itu artinya hanya kalian berdua disana, ppali… jangan hilangkan kesempatan itu”

“mwo? maksudmu…..”

“right!” ucap jessica

Tiffany ingin memarahi jessica setelah mengetahui maksud yeoja itu, namun saat itu yuri memasuki ruangan setelah mengantar seohyun keluar rumah sakit.

Flashback End

“ige mwoya…!! jessica babo!!” rutuk tiffany memukul pukul kepalanya sendiri

“waeyo fany-ah, apa kau pusing?” tanya yuri yang melihat tingkah tiffany

“ah anniyo… k..kkau mau mandi yul? biar aku siapkan air hangat nya”

“gwaechanna biar aku saja” ucap yuri

“andwae, biar aku saja” ucap tiffany berjalan mendahului yuri memasuki kamar mandi

“huh? aneh sekali” gumam yuri, iapun menaruh tas, melepaskan jas kantor dan dasinya sebelum akhirnya memasuki kamar mandi,

Yuri melihat tiffany sudah mengisi bathtube

“sudah pas suhunya” ucap tiffany segera berdiri setelah selesai mengatur suhu air

Namun ia terdiam saat melihat yuri berdiri membelakanginya sedang menghadap cermin melepaskan satu persatu kancing kemejanya yang terlihat dari pantulan cermin

“lihatlah, dia terlihat seksi bukan?” ucap jessica dalam telinganya

Tiffany hanya menelan salivanya ketika melihat yuri mengangkat kedua tanganya untuk mengikat rambut dengan kemejanya yang sudah terbuka

43401375105335

“andwae, keadan sekarag sedang tidak baik” gumam tiffany menggigit bibirnya

“justru karena keadaan yang sedang terjadi ini, yuri sangat membutuhkan refleksi dan hanya kamu yang bisa melakukannya, kau mau yuri melakukannya dengan seohyun huh?” ucap jessica kembali

“mwo? andwae!!” ucap tiffany sedikit berteriak hingga yuri mendengarnya

“huh? kenapa fany-ah?” tanya yuri memandangnya khawatir dari pantulan kaca

“yy..yyul, kajja mandi bersama” ucap tiffany tiba tiba membuat yuri terkejut

“m..mwo? ar..arraso” ucap yuri terlihat gugup dan bingung

“mengapa aku segugup ini? bukankah dulu kami sudah terbiasa mandi bersama setiap pergi ke sauna, apa karena kini dia sudah jadi kekasihku? ah ottokhae…?” gumam yuri dengan keringat dingin yang mulai membasahi keningnya saat melihat tiffany mulai membukakan resleting

“yul bisakah tolong aku” ucap tiffany saat tanganya tak bisa meraih resleting pakaiannya itu

“oh.. ..nne” ucap yuri mulai medekat, tangannya terangkat mulai meraih resleting pada punggung tiffany

………….

………….

………….

………….

Setelah melewati 1 bulan pemulihan, Akhirnya yoona sudah harus menghadiri sidang di pengadilan meskipun masih dibantu kursi roda karena belum sembuh total. Ia didampingi hyoyeon sebagai pengacaranya

Begitu sampai, yoona melihat didalam gedung itu sudah ramai oleh para wartawan, para pemilik perusahaan rekan tuan choi dan keluarga besar tuan choi sendiri, mereka sedikit gaduh melihat kedatangan yoona, tak sedikit yang menatapnya tajam penuh amarah karena ia dituduh sebagai pelaku penembakan sooyoung

“Gwaenchanna…” ucap yuri mengusap pundak adiknya itu, ia tahu yoona pasti akan merasa gusar karena ini baru pertama baginya dan kondisi mentalnya masih lemah

Sidang pengadilan berjalan cukup tegang karena dari kedua belah pihak tetap saling bersikukuh membela

Sayangnya tuan choi yang memiliki kekuasaan penuh selalu berhasil menyudutkan yoona. Kurangnya bukti yang kuat membuat posisi yoona terancam

“Baiklah kini giliran anda yang harus menjelaskan yoona-shi, apakah benar bukan anda yang menembak sooyoung-shi? apakah anda yang membawa sooyoung-shi terjun ke laut? padahal anda sudah tahu sooyoung-shi memiliki trauma berat

Yoona menundukkan kepalanya saat mengingat kembali kejadian itu, tangannya sedikit bergetar

“Yah! Katakan saja! Dimana kau menyembunyikan senjata setelah menembak anakku?! Huh?! kau juga membawanya kedalam laut! kau sudah membunuhnya!! apa ini balasanmu pada anakku yang selalu membantumu huh?!” Teriak tuan choi dengan penuh emosi

“nne… ak..akku mem..bb..bunuhnya” ucap yoona menggigit bibirnya yang terus bergetar

Orang orang kembali terkejut terutama yuri, jessica, tiffany, taeyeon dan orang orang yag berada di pihaknya. Suasana di ruangan itupun kembali gaduh

To Be Continued

We Are Different Part 15

PicsArt_02-21-08.46.28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………………

Di kantor

Pagi itu taeyeon memasuki ruang kerja yuri dan menemukan sang penghuninya sedang duduk begitu serius memandang layar laptop dihadapannya

“Morning yul” ucap taeyeon sambil melempar kopi kaleng kearah yuri

Yuripun dengan sigap menangkap kaleng tersebut

“Yah, jangan bertindak bodoh, aku sedang serius” ucap yuri menaruh kaleng itu diatas meja kerja nya

“Hey santailah sedikit, ini masih pagi” ucap taeyeon membuka tutup kaleng kopi miliknya

“Ckck, lihatlah siapa yang sedang berbicara, bukankah dulu kau adalah manusia robot” ucap yuri meledek taeyeon yang dulu memiliki sifat yang sangat dingin dan selalu serius

“Eyyy, kan kau sendiri yang merubah sikapku”  ucap taeyeon santai

“Naega? Cih, sejak kapan kita akur”  ucap yuri tersenyum smirk, namun keduanyapun akhirnya tertawa

“Arasso aku kalah” ucap taeyeon

“Ada apa kau kemari? tumben”

“Aku bosan, aku butuh sesuatu yang segar”

“Baboyaa, kau pikir aku badut penghiburmu eoh?!” Ucap yuri mempoutkan bibirnya

“Setidaknya ceritakan padaku tentang tadi malam” ucap taeyeon tersenyum menggoda

“Huh? Ada apa dengan tadi malam?” Ucap yuri tak mengerti

“Yaish… tak usah menyangkal, aku mendengar semuanya?”

“Mwoyaa? Yah aku sungguh tak mengerti dengan ucapanmu”

“Hemmm… semalam kau dengan tiffany…”

Flashback

Setelah selesai membereskan acara barbecue taeyeon memasuki paviliun. iapun mengambil handuk berniat untuk mandi menghilangkan bau asap dari tubuhnya akibat terlalu lama memanggang daging saat pesta barbecue tadi

Namun setelah memasuki kamar mandi dan berniat mengisi bathub, saluran air tak kunjung mengalir setelah ia memutar kran

“wae?” gumam taeyeon

Ia kembali menghidupkan dan memeriksa selang air namun tetap saja tak menyala. Dengan membawa handuk, taeyeon keluar dari paviliun berniat untuk menumpang mandi di rumah yuri

*tingtong*

“yul…..” panggil taeyeon menekan bel pintu rumah, namun tak ada satupun yang menyahut dan membukakan pintu

*ceklek*“eh??” gumam taeyeon saat membuka pintu yang ternyata tak terkunci itu

“dasar ceroboh” ucap taeyeon, iapun memasuki rumah. Tampak didalam rumah terlihat sepi, ia berpikir jika semua penguninya sudah terlelap saat melihat pintu pintu kamar tertutup rapat

Taeyeon merasa kesulitan mencari letak kamar mandi karena tak begitu tau, iapun memutuskan untuk membangunkan yuri dan berjalan kearah kamarnya

*toktoktok*

“yul” panggil taeyeon mengetuk pintu kamarnya namun lagi-lagi tak ada sahutan dari dalam

Taeyeon menekan gagang pintu kamar

“oddi?” gumam taeyeon saat pintu kamar yuri terbuka namun tak ada sang pemilik didalam kamar tersebut

Taeyeon kembali menutup pintu, setelah beberapa langkah taeyeon mendengar sebuah suara yang dikenalnya berada didalam salah satu kamar, taeyeon pun mendekati kamar tersebut

Saat tangannya terangkat hendak mengetuk, tiba-tiba taeyeon mendengar suara rintihan dari dalam kamar tersebut

Taeyeon merasa penasaran begitu suara-suara itu semakin jelas terdengar, ia pun menempelkan telinganya pada pintu

“omo” gumam taeyeon begitu tau pemilik suara dua orang yang berada didalam kamar itu adalah yuri dan tiffany

“akh… appo…” rintih tiffany dari dalam kamar

“mianhae, karena kau baru pertama kali merasakannya, memang akan sedikit terasa sakit”

“arasso, tapi pelan pelan saja”

“hehehe jika sudah terbiasa kau pasti akan menikmatinya” 

“akh akh akh…. Yul… chankkaman” teriak tiffany kembali sedikit mendesah kesakitan

“omo omo!! Yah kwon yul!!!” gumam taeyeon terlihat kesal memikirkan kedua yeoja itu terlebih saat mendengar yuri malah tertawa

“hahaha.. appo?” Tanya yuri

“ani… geli hahaha” ucap tiffany kini terdengar ia malah tertawa

“ige mwoyaa?!!” gumam taeyeon kembali

“aku mulai lagi ya honey, sudah siap?”

“nne… tapi pelan pelan jebal” ucap tiffany merengek

Dengan perasaan yang campur aduk Taeyeon terus menempelkan telinganya pada pintu kamar mendengar aktivitas kedua yeoja itu hingga ia melupakan tujuannya untuk mencari kamar mandi

Flashback end

*plakk* cukup keras yuri memukul kepala taeyeon dengan beberapa lembar map kerjaan yang dipegangnya

“aww! yah, appo…!” ringis taeyeon mengusap usap kepalanya “kenapa kau memukulku, lagipula aku tak keberatan dengan hal itu”

“dasar bodoh, kau pikir aku melakukan apa malam tadi huh, dasar byuntaeng”

“jadi? tadi malam..” ucap taeyeon namun belum sempat ia melanjutkan ucapannya yuri kembali hendak memukulnya hingga membuat taeyeon berhenti

“tadi malam aku hanya mengobatinya”

“huh?” gumam taeyeon tak mengerti

“aku memang berada didalam kamarnya, saat itu tiffany muntah muntah karena  terlalu banyak minum wine, yah! kau kan yang memberinya wine?!”

“n..nne… tapi aku tak menyuruhnya untuk menghabiskan semua”

“mwo?!! tiffany menghabiskan semuanya?!!” ucap yuri terkejut

“aku tak memaksanya jinja!!” ucap taeyeon mengacungkan tanda peace jarinya

“yaish… awas saja kau membuatnya mabuk lagi”

“wae…? bukankah itu hal yang enak jika sambil melakukannya, akan terasa lebih… hoott…”

“YAH!! KIM TAEYEON!!” teriak yuri dengan kedua pipi yang mulai bersemu merah setelah digoda taeyeon

sementara kakak tirinya itu hanya tertawa puas

“yaish… kkah pergilah ke ruanganmu, kerjaanku jadi terganggu” ucap yuri kembali duduk

“shiro… aku ingin tahu pengobatan apa yang kau beri pada fany sampai dia….. mendesah” goda taeyeon sedikit pelan karena takut dipukul yuri kembali

“yah!!!” teriak yuri mengejar taeyeon yang sudah berlari

Begitupun di rumah, tiffany baru saja memperlihatkan leher dan punggungnya pada Jessica yang juga telah mencurigainya

“hahahaha!!! Ige mwoya…” ucap Jessica tertawa terbahak bahak “heol… yuri daebak, kenapa ini bisa terjadi?”

“tadi malam setelah acara barbecue selesai taehyuk oppa memberiku red wine”

“mwo? Wae?”

“aku mengeluh padanya akhir akhir ini aku sulit tidur, jadi oppa memberiku minuman itu agar aku bisa tidur, tapi aku tak sengaja menghabiskan semuanya”

“mwo???” gumam Jessica kembali terkejut, ia tak menyangka tiffany memium alkohol bahkan sampai menghabiskannya, karena selama ini Jessica melihat tiffany tak pernah meminum minuman beralkohol selain soju, itupun hanya sedikit

“Lalu? Kau jadi mabuk?” Tanya Jessica kembali

“nne.. dan yuri mengobatiku”

Flashback

Malam tadi setelah acara selesai, tiffany memasuki kamar mandi yang berada didalam kamarnya untuk mengganti baju dan membasuh wajahnya

“akhh!! pusing sekali” gumam tiffany berdiri memijit keningnya menghadap kaca kamar mandi

Tak berapa lama ia mendengar suara pintu kamar terbuka dan ditutup kembali

“yul” panggil tiffany dari dalam kamar mandi

“nne.. ini aku, kau sedang mandi?” ucap yuri

“aniyo…” ucap tiffany

tiffany kembali merasa mual dan akhirnya memuntahkan isi dalam perutnya, yuri yang mendengarnya segera memasuki kamar mandi merasa khawatir

“fany-ah wae?” Tanya yuri yang sudah berdiri disamping kekasihnya itu

“kepalaku pusing dan mual yul, sepertinya aku masuk angin” keluh tiffany

“omo, wajahmu pucat, badanmu juga panas” ucap yuri setelah memeriksa dahi tiffany, yuri pun membantu tiffany memijit leher belakangnya saat tiffany kembali muntah

“fany-ah.. apa kau mabuk?” Tanya yuri saat mencium bau alkohol

“nne… aku meminum wine, mianhae yul” ucap tiffany

“gwaenchanna…” ucap yuri mengusap usap punggung tiffany

Setelah membasuh wajahnya, yuri membawa tiffany keatas tempat tidur

“apa masih terasa pusing dan mual?”

Tiffany hanya mengangguk lemah

“kalau begitu tunggulah, aku akan membelikan obat” ucap yuri hendak berdiri, namun tangan tiffany menahan tangannya

“andwae… kau tahu aku benci obat-obatan” ucap tiffany memasang puppy eyesnya

“hmm… arasso, kau tidurlah aku akan membuatkan teh hangat” ucap yuri merapikan selimut yang menutupi tubuh tiffany, tiffany pun mengangguk dan memejamkan kedua matanya

“Yul, tidurlah disini malam ini” ucap tiffany

“Nne araseo, aku mandi dulu”

Setengah jam berlalu yuri keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang kembali terasa segar setelah bergulat dengan asap. Setelah mengganti pakaian yuri mengambil gelas berisi teh hangat untuk tiffany, iapun naik keatas tempat tidur hendak membangunkan kelasihnya itu. Namun ia melihat tubuh tiffany bergetar, yuripun kembali memeriksa tubuh tiffany

“fany-ah.. demammu kembali tinggi” ucap yuri

“badanku benar-benar tak enak yul, tapi aku tak ingin meminum obat” ucap tiffany terbangun dan duduk diatas temat tidur

“Minumlah ini” ucap yuri menyuapkan gelas berisi teh hangat itu

“ku obati dengan cara tradisional saja ya? Kau terkena masuk angin, dulu eomma selalu mengobati dengan cara ini jika aku terkena masuk angin” ucap yuri kembali

Tiffany pun mengangguk, yuri segera mengambil koin dan handbody

“kau harus membuka pakaianmu” ucap yuri membantu membukakan baju tidur tiffany hingga hanya memakai tanktop saja, yuri menarik kembali selimut dan menutupi tubuh bagian depan tubuh tiffany agar tak merasa kedingan

“aku mulai ya” ucap yuri, ia melihat tiffany kembali menganggukkan kepalanya. Iapun menyibakkan rambut panjang tiffany kesamping hingga leher jenjangnya terlihat. Yuri mulai mengkerik leher tiffany dengan koin setelah diolesi handbody

“akh… appo…” rintih tiffany

“mianhae, karena kau baru pertama kali merasakannya, memang akan sedikit terasa sakit”

“arasseo, tapi pelan pelan saja”

“hehehe jika sudah terbiasa kau pasti akan menikmatinya” ucap yuri, begitu selesai di leher, ia mulai mengkerik punggung tiffany

Hingga rintihan demi rintihan tiffany terdengar yang membuat seseorang dibalik pintu berpikir yang tidak-tidak terhadap kedua yeoja itu

“akh akh akh…. Yul… chankkaman” teriak tiffany kembali kesakitan

“hahaha.. appo?” Tanya yuri

“ani… geli hahaha” ucap tiffany kini terdengar ia malah tertawa

“aku mulai lagi ya honey, sudah siap?”

“nne… tapi pelan pelan jebal” ucap tiffany merengek

Yuri kembali melakukan aktifitasnya memberikan pengobatan alternatif pada tiffany dan dari pengobatan itu memberikan bekas guratan guratan merah pada leher dan punggung tiffany hingga pagi

Flashback End

Setelah mendengar cerita tiffany, Jessica kembali tertawa terbahak-bahak membayangkan bagaimana tersiksanya sahabatnya itu tadi malam, namun ia bersyukur kini tiffany sudah kembali sehat.

……………………….

Kantor

Yuri baru saja selesai menceritakan yang sebenarnya tentang tadi malam persis seperti yang tiffany ceritakan pada Jessica agar taeyeon tak terus menggodanya.

“jangan berpikiran yang tidak-tidak lagi arra?!” ucap yuri

“hahaha arasseo bos, tapi menurutku kau harus mengambil cuti yul”

“huh? Wae?”

“yah, luangkanlah waktumu bersama tiffany, kulihat kau sibuk sekali, jangan sampai menyesal pada akhirnya, sepertiku”

“mwo? Jadi kau merasa menyesal pada tiffany”

“nne.. aku akui itu, makanya jangan sampai aku merebut kembali tiffany darimu”

“mwo?! kau mau mati huh?”

“ani, aku hanya bercanda hehe”

“yaish…. mau kau kemanakan sunny huh?”

“ah maja, tapi dia sangat sulit sekali ku taklukan, dia hanya menginginkan taeyeon” keluh taeyeon mempoutkan bibirnya

“tapi taeyeon sudah meninggal, kau lupa?”

“ah.. ya, kau benar hehehe”

“haish… sampai kapan akan terus begini taeyeon-ah?”

“sampai semuanya baik-baik saja, untuk itu lekaskah luangkan waktumu dengan tiffany sebelum semuanya tak baik”

“hemm… aku begini juga untuk masa depanku dengannya, lagipula adanya kau sebagai dirut disini sama sekali tak membantu” ucap yuri
“baboya… kau sendiri yang memutuskan, kau tahu hidupku bukan ditempat seperti ini, kau seharusnya menjadikanku sebagai bodyguard misalnya”

“tak ada bodyguard yang tubuhnya mungil sepertimu”  ledek yuri

“yah!!” kesal taeyeon sementara yuri hanya menertawainya

Namun saat itu seohyun asisten yuri mengetuk pintu dan memasuki ruangannya membuat kedua yeoja itu menoleh padanya

“eonnie, apa aku mengganggu?”

“aniyeo.. kemarilah, ada apa hyuni-yaa?” ucap yuri

“aku mendapatkan telepon dari pemilik perusahaan choi grup, eonnie diundang dalam acara pertemuan bersama para pemilik perusahaan sekaligus memperkenalkan restoran milik putrinya ”

“huh, Tuan choi? Tumben sekali, dimana tempatnya?”

“Young Resto”

Yuri tampak berpikir sejenak namun ia terkejut begitu mengingat nama restoran itu

“mwo? Gawat!” Ucap yuri segera mengambil ponselnya untuk menghubungi yoona yang juga bekerja di restoran itu

Namun setelah beberapa kali nomor yoona sulit sekali untuk dihubungi, begitupun dengan jessica

“Sial, duaduanya sulit dihubungi,Taeyeon-ah kajja ikut aku” ucap yuri segera berdiri dan mengambil jas nya “kajja hyun” ucap yuri pada asistennya itu, kedua yeoja itupun mengikuti yuri dibelakang kecuali taeyeon yang kini sudah berjalan sejajar dengan yuri

“yah, wae?” Tanya taeyeon

“itu tempat adikku dan Jessica bekerja, yoona dalam bahaya” ucap yuri “kau pakai kumis dan kaca mata hitam, ppali” lanjutnya

“wae?” Tanya taeyeon kembali

“sekarang kau sebagai bodyguardku” ucap yuri memberikan kunci mobilnya

“mwo? Yah!!” teriak taeyeon namun yuri segera membukakan pintu mobil untuk seohyun dan dirinya. Akhirnya taeyeon pun mengikuti perintahnya

“hyunie-yaa kapan acaranya dimulai?” Tanya yuri

“jam 10 eonnie”

“masih ada waktu 1 jam lagi, semoga belum ada siapapun”

Begitu sampai, taeyeon yang masih dalam penyamarannya keluar dari mobil dan berjalan memasuki cafe resto milik sooyoung tersebut

“Maaf agashi, semua meja restoran sudah penuh karena akan ada acara” ucap salah satu pelayan menghampiri restoran

“Aigoo sayang sekali, kalau begitu aku mau memesan 3 gelas americano untuk ku bawa saja”

“Baiklah, tunggu sebentar” ucap pelayan tersebut mulai membuatkan pesanan taeyeon

Sambil menunggu taeyeon melihat ke segala arah didalam ruangan restoran tersebut untuk mencari sosok yoona

“jeogiyo, apakah ada salah satu pelayan yang bernama yoona disini?” Tanya taeyeon pada pelayan tersebut

“Nne?”

“Anu, aku memiliki teman kecil bernama kwon yoona, ku dengar dia bekerja di restoran pusat kota, beberapa hari kemarin aku mencarinya barangkali dia bekerja disini”

“Em… kemarin yoona-shi memang bekerja disini, tapi…” ucap pelayan tersebut sedikit memberi jeda dengan wajah ragunya

Sementara taeyeon begitu fokus menunggu jawaban selanjutnya

“dia sudah tidak bekerja disini” ucap seorang pelayan bertubuh paling tinggi tiba menghampiri rekannya yang sedang membuatkan kopi

“oh.. begitu ya, kamsahamnida” ucap taeyeon memperbaiki letak kacamata hitam yang dipakainya setelah melihat sooyoung yang berbicara

Taeyeon membawa 3 cup kopi itu dan masuk kedalam mobil yang terparkir cukup jauh dari restoran itu

“bagaimana?” tanya yuri

“yoona sudah tidak bekerja disana lagi” ucap taeyeon memberikan 2 cup kopi itu pada seohyun dan yuri

“jinjja? padahal tadi malam dia bilang jika hari ini akan bekerja” ucap yuri

“sooyoung sendiri yang memberitahuku” ucap taeyeon membuat yuri terdiam

“emm… jeogiyo, mianhae… sebenarnya apa yang sedang terjadi?” tanya seohyun yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka kebingungan

“aaahahaha… jangan dipikirkan hyuni-ah, bukan urusan perusahaan” ucap yuri

Seohyun pun hanya mengangguk

“ah ya, ku dengar kau lulusan universitas california?” tanya yuri mencoba mengalihkan pembicaraan, ia sendiri merasa sedikit tak enak karena sedari tadi mengabaikan asistennya itu

“ah nne eonnie” ucap seohyun

“mwo? berarti kau mengenal sunny?” ucap taeyeon saat mengingat kekasihnya pernah berada di universitas yang sama

“yah, kau pikir hanya ada satu mahasiswa yang bernama sunny eoh? USA sangat luas”

“tapi mahasiswa yang berasal dari korea mungkin bisa terhitung jumlahnya” ucap taeyeon tak ingin kalah

“sunny? ah apa dia bernama choi… sunny?” ucap seohyun mencoba mengingat

“maja!!” ucap taeyeon semangat, iapun menjulurkan lidahnya pada yuri

“nne, dia sunbae 2 tingkat berada diatasku, aku mengenalnya saat dia menjadi ketua di forum mahasiswa korea dikampus kami” ucap seohyun

“Bagaimana dia selama disana?” tanya taeyeon

“emm… molla… aku tak begitu tahu, karena disana dia terkenal dengan sifat yang sangat dingin, namun dia salah satu mahasiswa lulusan terbaik”

“hahaha uri sunny” ucap taeyeon tertawa bangga “lalu, apa dia memiliki kekasih selama disana?” lanjutnya

“emm…..” gumam seohyun kembali mengingat “molla… aku tak begitu dekat dengannya”

“yah! pertanyaan macam apa itu, kau sudah dengarkan kalau hyuni tidak begitu dekat kekasihmu” ucap yuri menjitak kepala taeyeon “ah sudah hampir jam 10, kajja kita kesana”

Taeyeonpun menyalakan mobil dan ketiganya menuju restoran, sudah terlihat beberapa mobil tamu yang tarparkir rapi disana

“kau ingin aku jadi dirutmu apa bodyguard?” tanya taeyeon sebelum ketiganya keluar

“bodyguardku saja, kau sudah tidak berguna menjadi dirut, kkah gantilah pakaianmu” ucap yuri membuka pintu mobil dan berjalan meninggalkan taeyeon memasuki restoran bersama seohyun

“yaish..!!! adik kurang hajar” rutuk taeyeon, iapun segera ,mengganti pakaiannya mengenakan kemeja putih dan jas hitam dilengkapi peralatan bodyguard

…..

Yuri berada dalam 1 meja bersama tuan choi dan mr lee ayah tirinya sementara taeyeon duduk bersama seohyun dan para bodyguard lainnya yang mengawal tuan mereka, namun taeyeon tetap mengawassi mereka karena sunny bersama mereka

“jarang sekali kita berkumpul seperti ini” ucap tuan choi pada para tamu dihadapannya “ah ya, youngie-yaa… kemarilah” ucap tuan choi kembali memanggil salah seorang yang mengenakan pakaian pelayan restoran itu

“nne…” ucap sooyoung menghampiri

“restoran ini adalah milik putriku, aku megundang kalian untuk memperkenalkannya, dulu aku memintanya untuk bergabung diperusahaan, tapi dia anak yang sangat sulit diatur dan memilih membangun restoran ini” ucap tuan choi membuat para tamu cukup ramai membicarakan putri tuan choi itu merasa kagum “kalau begitu silahkan nikmati hidangannya” lanjutnya, iapun kembali ke tempat duduknya

Sudah 1 jam acara makan makan berlangsug

“ah ya yul, ku degar kau meyetujui permintaan putriku agar perusahaanmu bekerja sama?” ucap tuan choi pada yuri

“nne…”

“aigoo…  lihat lah mr lee, putrimu sangat luar biasa sudah sukses membangun perusahaannya sendiri” ucap tuan choi bertepuk kagum

“saat itu dia menggunakan nama amber sebagai CEO, mana bisa aku tahu kalau putriku sagat luar biasa hahaha” ucap mr lee membuat para tamu yang berada satu meja dengan mereka tertawa termasuk yuri meskipun di dalam hatinya ia merasa khawatir karena pada akhirnya ayahnya tahu jika yuri memiliki perusahaan yang ia bangun sendiri. ia tahu jika mr lee hanya bersandiwara dihadapan para tamu pandangannya pun bertemu dengan pandangan mr lee

“usia putriku dan putrimu sudah matang, akan sangat baik jika kerjasama kita berlangsung seterusnya bukan?” ucap tuan choi membuat sunny yang sedari tadi terdiam kini mengangkat wajahnya

“appa… apa maksudmu?”

“tentu saja aku ingin menjodohkanmu dengan yuri, kalian terlihat cocok apalagi kalian sudah saling kenal dari kecil” ucap tuan choi kembali tertawa

“appa..!!” ucap sunny terlihat marah dan meninggalkan restoran

para pengawalnya hendak mengejar namun tuan choi menahan mereka

“biarkan saja” ucap tuan choi “jadi bagaimana menurutmu mr lee?” ucapnya kembali menatap serius pada ayah tiri yuri

Yuripun begitu serius menunggu apa yang akan diucapkan mr lee

“masalah itu aku serahkan pada putriku saja” ucap mr lee kini beralih menatap yuri

“mm…mianhae, aku sudah memiliki sesorang yang aku cintai” ucap yuri sedikit ragu dan khawatir

“hmmm…. apa boleh buat, putriku menolaknya” ucap mr lee membuat tuan choi pasrah, sebagian para tamu pun tertawa melihat mereka yang dianggapnya sebagai hiburan, namun sebagian ada juga yang menyuruh yuri menarik kembali keputusannya

Begitu acara selesai, saat yuri hendak meninggalkan restoran salah satu pengawal ayahnya menghampiri

“noona, mr lee meminta noona menemuinya di rumah”

“huh? araseo,tunggu sebentar aku akan memberitahu asistenku” ucap yuri

“nne noona, kami akan menunggu didalam mobil”

“huh? kemana taeyeon?” tanya yuri saat melihat hanya ada seohyun didalam mobil

“taeyeon oppa pergi beberapa saat yag lalu sebelum acara selesai, aku rasa dia mengejar putri tuan choi yang meninggalkan restoran”

“ah.. begitu, hyunie-ah aku diminta ayahku kerumahnya, apa kau bisa kembali ke kantor membawa mobil ini?”

“eh… it…itu… mianhae eonnie, aku belum bisa mengendarai mobil, ah tapi biar aku memakai taksi saja” ucap seohyun mengambil tasnya

“huh? jinja? gwaenchana?”

“nne eonnie”

“kalau begitu tinggalkan saja kuncinya didalam, kajja aku akan mengantarmu”

“nne? apa eonnie tak membawa mobil ini?”

“anniyeo, aku dijemput mereka” ucap yuri memandang mobil pengawal “biarkan taeyeon membawanya, kajja” ucapnya kembali kemudian megantar seohyun hingga mendapatkan taksi

………………………….

Sementara itu, taeyeon berhasil menyusul sunny yang meninggalkan acara makan siang bersama para pemilik perusahaan dengan rasa kesalnya

“Hey chankkaman!” Ucap taeyeon sedikit  berteriak menyusul langkah sunny, tangan sunny pun berhasil digenggamnya membuat yeoja itu menghentikan langkah

“Apa urusanmu? Lepaskan!” Ucap sunny mencoba melepaskan genggaman tangan taeyeon

“Kau urusanku” ucap taeyeon

Sunny hanya terdiam heran menatap taeyeon

“Kajja ikut bersamaku” ucap taeyeon kembali menarik tangan sunny berjalan

“Oddi? Shiro!!” Ucap sunny namun genggaman taeyeon terlalu kuat hingga sunny tak mampu melepaskannya meskipun ia terus memukul pundak taeyeon sampai berhenti didepan sebuah mobil lexus berwarna hitam

“Masuklah” ucap Taeyeon membuka pintu mobil

“Shiro!” Tolak sunny membuang muka

“Haishhh…. sudah masuk saja, kau mau ayahmu menyusul dan membawamu kembali kedalam restoran?”

Sunny langsung memasuki mobil itu setelah mendengar ucapan taeyeon, meskipun kesal tapi menurutnya itu lebih  baik jika harus kembali kedalam restoran

Taeyeon menginjakkan gas setelah melihat sunny selesai memasang seatbelt. Keduanya hanya terdiam selama perjalanan

“yah, odiga?” Tanya sunny

“emm… molla..” ucap taeyeon mengangkat kedua pundaknya

“yaish… kau hanya membuang waktuku, berhenti disini”

“shirro… bukan aku yang membuang waktumu, tapi kau sendiri, kau tak sadar kau sendiri yang meninggalkan acara?” ucap taeyeon

“yaish… menyebalkan” rutuk sunny

Namun saat itu ponsel sunny berbunyi menerima panggilan, sunny pun mengangkatya setelah tahu bukan ayahnya yang memanggilnya

“ada apa hyo?” ucap sunny setelah mengangkat telpon sementara taeyeon langsung memeperhatikannya begitu nama sahabatnya disebut

“……..”

“araseo, aku sedang dalam perjalanan, aku akan langsung kesana” ucap sunny, iapun menutup teleponnya

“apa yang hyoyeon bicarakan?” tanya taeyeon

“huh? mengapa kau tahu dia yang meneleponku?”

“eh? eee….tadi kau meyebutkan namanya, aku mengetahuinya dari yuri, ku dengar dia dekat denganmu”

“anni, kami tak begitu dekat”

“mwo? tapi kemarin aku dengar kalau kau dan dia dijodohkan”

“mwoya…!! lelucon macam apalagi itu! menyebalkan”

“mwo?” ucap taeyeon ikut terkejut “sial! jadi saat itu hyoyeon hanya mengecohku!” lanjutnya dalam hati mengingat saat hyoyeon mengunjungi rumah yuri dan mengatakan jika dia dijodohkan dengan sunny dan itu membuat taeyeon sangat terkejut sampai menjatuhkan masakan yang baru saja dibuatnya, ternyata itu hanya taktik taeyeon saja yang telah mencurigainya

“ada apa denganmu?” tanya sunny saat melihat taeyeon terpaku

“an..anni… hahaha” ucap taeyeon merasa lega

“tapi aku kesal, tadi ayahku menjodohkanku dengan yuri”

“mworagoo??!!!” ucap taeyeon kembali terkejut hingga menginjakkan rem tiba tiba, beruntung kduanya mengenakan seatbelt

“YAH!!! kau sudah gila huh?!!” teriak sunny yang ikut terkejut atas tindakan taeyeon

“m..mmianhae… aku sangat terkejut” ucap taeyeon menginjakan gas mobil kembali

“yaish… mengapa kau yang terkejut”

“tapi apa kau menerimanya?”

“kalau aku menerimanya untuk apa sekarang aku berada didalam mobil ini, aku langsung keluar karena kesal pada ayahku”

“haah… syukurlah..” ucap taeyeon terlihat lega

“wae…? kenapa kau yang senang”

“an..aniyeo…” ucap taeyeon “ah ya, ada apa hyoyeon meneleponmu?”

“dia memintaku menjenguk nyonya kim di rumah sakit”

“nyonya kim?” ucap taeyeon

“nne, kau bisa menurunkanku disini aku bisa naik saja taehyuk-shi, terimakasih telah membawaku pergi” ucap sunny

“an.. aniyo, biar aku antar kesana”

Begitu sampai, taeyeon mengikuti sunny memasuki rumah sakit itu untuk menjenguk ibunya. ada rasa rindu sekaligus rasa bersalah yang sangat besar dalam diri taeyeon karena telah membuat ibunya menderita, namun itulah satu satunya agar ibunya tidak berada dalam bahaya jika tahu taeyeon masih hidup

“kau tak masuk?” tanya sunny begitu memasuki ruagan sementara taeyeon berhenti didepan pintu

“anni.. aku tunggu disini saja” ucap taeyeon, sunny pun menutup pintu ruangan dan berjalan menghampiri nyonya kim yag sedak duduk menatap kosong pada jendela yang terbuka

“eomma… mianhae” gumam taeyeon

Perlahan air mata taeyeon mengalir memperhatikan ibunya dari kaca pintu, ia begitu merindukan ibu yang telah melahirkannya itu setelah lama tak menemuinya

1 jam kemudian keduanya sudah berada di cafe dekat rumah sakit setelah menjenguk ibu taeyeon

“kenapa kau terlihat murung?” tanya sunny karena sedari melihat taeyeon menjadi pendiam daripada sebelumnya

“eh? anniyo, melihat ahjumma tadi aku jadi teringat dengan kedua orang tuaku” ucap taeyeon

“nyonya kim sudah kehilangan dua orang sangat dicintainya, tuan kim dan… kim taeyeon” ucap sunny terlihat sedih begitu nama kekasihnya dia sebut

“kau juga sedih?”

“paboya.. tentu saja, apa kau tak tahu rasanya kehilangan seseorang yang sangat kau cintai?” ucap sunny dengan kedua mata yang sudah berkaca kaca

“bahkan ketika kau belum sempat memaafkannya” ucapnya kembali, kini air matanya kembali lolos

“mianhae sunny-ah” ucap taeyeon dalam hati, hatinya ikut merasakan sakit melihat sunny

“gwaenchanna, uljimma” ucap taeyeon mengambil tissue dan mengusapkannya pada pipi sunny

Sunny sedikit terkejut dan terdiam memandang namja dihadapannya itu, ada perasaan berbeda ketika tangan taeyeon menyentuh pipinya. Namun buru buru ia tepis tangan taeyeon dan merebut tissue darinya

“ak…aku ingin pulang” ucap sunny terlihat gugup

“araseo” ucap taeyeon ikut berdiri dan menyusul sunny yang sudah berjalan terlebih dahulu

……………………

Yuri telah berada di ruangan ayah tirinya mr. Lee beberapa jam setelah acara makan siang bersama di restoran

“Ap.. appa…” panggil yuri pada namja yang sedang berdiri membelakanginya itu, wajahnya terlihat sedikit memucat karena rasa takut pada ayah tirinya itu

“Duduklah” ucap mr. Lee berbalik dan segera duduk dihadapan yuri, yuripun duduk dihadapannya

“Ap.. appa.. mianhae.. aku lama tak memberitahumu soal perusahaanku” ucap yuri sedikit terbata

“Apa kau bermaksud merobohkan perusahaan ayahmu setelah bekerjasama dengan perusahaan choi grup?” Ucap mr lee dengan raut dinginnya

“T…tidak appa, aku sama sekali tidak bermaksud begitu”

“Hmmm… arasso, lanjutkan saja urusanmu” ucap mr lee membuat yuri mengangkat wajahnya merasa heran karena ayahnya tak terlihat marah sedikitpun

“N..nne??” Gumam yuri

“Mengapa kau menolak perjodohan dengan sunny?”

“Ap..appa… kau mungkin tadi sudah mendengarnya, aku sudah memiliki seseorang yang sangat aku cintai”

“Arasso, kau boleh kembali ke kantormu” ucap mr kwon

“Nne” ucap yuri segera berdiri, membungkuk dan pergi meninggalkan ruangan ayahnya

“Yul, besok malam bawalah kekasihmu kemari  untuk makan malam” ucap ayah yuri membuat yuri menghentikan langkahnya, lagi lagi ia merasa heran dengan sikap ayah tirinya itu

“Nne appa” ucap yuri menoleh, iapun kembali melanjutkan langkahnya

Setelah yuri pergi, jung moo selaku asisten mr lee mendekati tuannya itu

“Tuan, aku kira tuan akan marah pada yuri noona”

“Hmm… biarkan saja” ucap mr lee kembali duduk menyunggingkan senyum smirknya

………………………

Di rumah

Jessica dan tiffany baru saja selesai menikmati sarapan yang terlambat karena harus mendengar cerita tiffany. namun saat keduanya asik berbincang pintu rumah terbuka memperlihatkan sosok yoona

“huh? yoong, mengapa jam segini sudah pulang?” tanya tiffany heran

“nne, aku sedang malas eonnie” ucap yoona menghammpiri dan mengambil minuman untuknya

“huh dasar, kau pasti belum sarapan, akan aku buatkan sandwich” ucap tiffany memasuki dapur hingga menyisakan yoona dan jessica di ruang makan

“ada apa denganmu?” ucap jessica yang sedari tadi memperhatikan kekasihnya itu

“aku tidak akan bekerja disana lagi” ucap yoona

“wae? bukankah kau bilang restoran itu milikmu?”

“sudah bukan milikku lagi”

“sudah kubilang kan, berhentilah! sooyoung bukanlah sahabat yang baik untukmu” ucap jessica

“bagaimana bisa kau menyimpulkannya seperti itu?” ucap yoona

“yah bukalah kedua matamu, tidakkah kau sadar kau selalu dalam bahaya? aku yakin soal penculikan kemarin pun dia…”

*brak!!!* yoona menaruh gelas minum nya cukup keras hingga membuat jessica terkejut, ia kembali merasa kesal

“jangan mengada ada! aku dengannya sudah bersahabat dekat sejak kecil!”

“buktinya sekarang dia memecatmu kan? mau sampai kapan kau terus bergantung padanya huh? lihat yuri! dia bisa membangun perusahaan sendiri hingga sukses seperti itu, tidak kah kau berpikir sedikitpun untuk membantunya?” ucap jessica tak ingin kalah. kedua yeoja itu memang sama sama memiliki sifat yang keras

“jadi kau lebih menyukainya? huh? kenapa kau tak menikah saja dengannya?”

“yoong! berpikirlah dewasa! apa kau tak memikirkan hubungan kita? kita sudah bukan anak anak lagi, mau sampai kapan kita seperti ini terus!”

Yoona hanya terdiam masih merasa kesal pada jessica hingga terjadi keheningan antara keduanya

“ada apa ini?” taya tiffany begitu tiba membawakan sandwich yang telah dibuatnya, ia kebingungan saat atmosfer ruangan itu begitu hening dan canggung

“eonnie mianhae, aku sarapan diluar saja” ucap yoona, iapun mengambil jaketnya dan kembali meninggalkan rumah

“jeesie?” panggil tiffany pada sahabatnya yang tengah duduk memunggunginya

Namun tiffany melihat jessica menundukkan dan menutup wajahnya, perlahan tubuhnya bergetar dan terdengar suara isak tangis. iapun segera memeluk jessica untuk menenangkannya

“gwaenchanna… nanti aku akan bicara pada yoong”

“andwae… ini masalah ku dengannya tiff” ucap jessica masih dalam tangisnya

Tiffaypun mengeratkan pelukannya sambil mengusap punggung jessica

………………….

“huh? kemana orang-orang” ucap taeyeon begitu memasuki rumah dan melihat hanya ada tiffany yang sedang menonton TV

“jessica didalam kamarnya, mana yuri?” ucap tiffany

“aku pikir dia sudah di rumah, mungkin masih berada di kantornya”

“huh? oppa tak pergi ke kantor?”

“pagi tadi ada pertemuan para CEO, aku sempat ikut dengannya namun aku pergi lebih dulu, lagipula dia bersama hyunie”

“hyuni? nugu?”

“asisten barunya di kantor” ucap taeyeon membuat tiffany terdiam

“wae? apa kau cemburu eoh?” ucap taeyeon kembali mencubit hidung tiffany

“yah, ani…” ucap tiffany terlihat kesal

“ah ya, apa kau melihat yoona?”

“nne, tadi siang yoong sempat pulang tapi….”

“wae?”

“yoong bertengkar dengan jessie” ucap tiffany terlihat murung

“huh? ada masalah apa memang?”

“molla…” ucap tiffany mempotkan bibirnya “oppa, kajja kita cari yoona” lanjutnya

“mwo? odiga? wae?”

“yaish… kita harus bantu menyatukan mereka kembali, jessie sahabatku dan yoong adikku”

“araseo, kapan?”

“jigeum!”

“mwo? jigeum?! yah yah yah, ini sudah jam berapa fany-ah” ucap taeyeon melihat jam yang sudah menunjukkan jam 9 malam

“gwaenchana.. kau kan namja, aku sangat mengkhawatirkan yoong. dia harus pulang ke rumah, jebal..”

“yaish… araseo kajja” ucap taeyeon pasrah, iapun mengenakan jaketnya kembali

……………..

Di kantor

Yuri baru saja mengunci ruangan pribadinya dan hendak pulang, namun saat melewati koridor ia melihat satu ruangan kerja yang masih menyala. yuripun menghampirinya

“hyunie?” panggil yuri saat membuka pintu dan melihat seorang yeoja tengah duduk dengan beberapa berkasi dihadapanya

“oh eonnie, aku kira sudah pulang”

“anniyo, mengapa belum pulang?”

“masih ada beberapa laporan yang belum aku selesaikan eonnie”

“aigoo… pasti amber banyak meninggalkan kerjaan yang belum ia selesaikan, gwaenchana hyuni-ah dikerjakan besok lagi saja, ini sudah malam”

“jinjja eonnie?”

“geurom… kajja kita pulang bersama” ucap yuri tersenyum ramah membuat seohyun terpaku memandang atasannya itu

Keduanya pun meninggalkan kantor

“kau tinggal dimana?” tanya yuri

“tak jauh dari sini eonnie, aku sengaja mencari apartemen yang tak jauh agar bisa pergi kekantor berjalan kaki, dengan begitu aku bisa berhemat” ucap seohyun terlihat begitu bersemangat

“aigo.. kau lucu sekali, baiklah kalau begitu aku antar”

“nne? ah gwaenchanna eonnie aku tak ingin merepotkanmu”

“gwaenchanna… kau tak boleh menolak atasanmu, kajja” ucap yuri

Begitu diperjalanan, keduanya lebih banyak terdiam karena seohyun yang memiliki sifat pendiam masih merasa canggung pada atasannya itu

“Hyuni-ah apa kau sudah makan?” Ucap yuri

“Em…sud…” ucap seohyun namun tak dilanjutkannya saat terdengar suara bunyi didalam perut memotong ucapannya dan itu membuatnya malu

“Hahaha aigoo… kajja kita makan dulu, aku juga lapar” ucap yuri menarik tangan seohyun mencarikan kedai makanan untuk disinggahinya

tak butuh lama keduanya sudah sampai di kedai makan

“Aku ingin jajamyeon dan arak beras, kau?” Ucap yuri

“Aku japchae dan salad eonnie” ucap seohyun

“Baiklah” ucap yuri, iapun memanggil pelayan dan memesan makanan

Keduanya kembali berbincang sambil menunggu pesanan tiba. Yuri yang memiliki sifat ramah terhadap siapapun membuat keduanya mudah akrab dengan cepat

“Hyuni-ah, apa kau tinggal sendirian di apartemen?” Tanya yuri

“Anni, aku tinggal berdua dengan adikku, dia masih kuliah di soshi university”

“Daebak, kau memiliki keluarga yang pintar”

“Kamsahamnida eonnie, ayah dan ibuku menjadi dosen di seoul university, aku ingin sukses seperti mereka”

“Woah… aku ikut bangga”

“Tapi mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan” ucap seohyun kini wajahnya terlihat sedih

“Omo, mianhae…”

“Gwaenchanna eonnie, aku tidak ingin orang lain ikut bersedih”

“Hyuni-ah, anggap saja aku eonniemu arra, aku juga memiliki seorang adik satu satunya dari keluarga yang aku miliki, sepertinya dia seumuran denganmu”

“Nne eonnie, ah aku belum tahu adikmu, apa dia juga bekerja di perusahaan?”

“Ani, dia sangat membencinya hahaha”

“Nne? Lalu?”

“Dulu dia bekerja di restoran, tapi sepertinya sudah tidak lagi?

“Nne? Wae eonnie? Apa dia yang tadi pagi kau cemaskan?”

“Maja, dia memang selalu membuatku cemas hahaha”

“Tapi sebenarnya apa yang terjadi?”

“Hyuni-ah aku beruntung kau bekerja di perusahaanku, kadang ada beberapa perusahaan yang selalu melakukan segala cara sekalipun melenyapkan nyawa untuk memajukan perusahaannya”

“Nne, aku pernah mendengar hal itu eonnie, tapi aku percaya eonnie adalah orang yang sangat baik”

Yuri hanya tertawa mendengar ucapan seohyun yang terlihatnya sangat polos itu

“Yah, mengapa kau begitu cepat menyimpulkannya eoh?”

“Aku sudah mendengar semua cerita tentangmu dari amber eonnie, jujur aku sangat mengagumimu” ucap seohyun begitu serius

Dan saat itupun pesanan mereka tiba

“Hyuni-ah, kau begitu suka sayur sayuran eoh?” Ucap yuri saat melihat seohyun begitu lahap memakan salad

“Geurom! sayuran segar akan membuat tubuh sehat, yah eonnie jangan pernah memakan junkfood lagi, araseo?!” Ucap seohyun begitu serius

“Huh? Wae?”

“Nanti kau akan mati besoknya”

“Yah! Hahahha aigooo” ucap yuri tertawa mendengar ucapan maknae nya itu

Keduanya pun kembali menikmati makan malam yang penuh tawa itu hingga yuri kembali mengantarnya

Dalam perjalanan yuri kembali membelikan kue ikan untuknya dan seohyun untuk dimakan selama perjalanan

“ah ada kue ikan, hyuni-ah kau mau?” ucap yuri segera menghampiri penjual kue ikan dan memesankan dua bungkus untuknya dan seohyun

“Eonnie, kau sudah banyak mentraktirku hari ini, aku merasa tidak enak”

“Gwaenchanna… aku tinggal memotong gajimu”

“Yaah… eonnie” rengek seohyun

“Hahaha aku hanya bercanda” ucap yuri tertawa namun, ia saat itu melihat 2 orang yang terlihat familiar tengah duduk di kursi taman, iapun menghampiri mereka

“Eonnie, odiga?” Ucap seohyun heran karena meninggalkan pesanannya

…….

“Yah, sudah ku bilang sebaiknya kita pulang saja, yoona mungkin sudah pulang atau menginap di hotel”

“Araseo, hah capek sekali” ucap tiffany segera duduk di kursi taman setelah ia dan taeyeon berkeliling mencari yoona kemana pun

Tiffany mengusap usap kedua tangannya yang terasa beku

“Yaish… mengapa kau memakai jaket yang tipis” ucap taeyeon saat melihat tiffany kedingan

“Tadi aku terlalu terburu buru, jadi salah ambil” ucap tiffany meniup tiupkan tangannya

Taeyeon yang melihatnya segera melepaskan jaket miliknya

“Igo, pakailah” ucap taeyeon menyerahkan jaket

“Shiro, aku tidak apa apa”

“Yaish, jangan berlagak, pakailah ppali” ucap taeyeon melempar jaketnya

“Yaish!” Ucap tiffany kesal, iapun mengenakan jaket milik taeyeon “nanti kau yang akan mati kedinginan” lanjutnya

“Gwaenchanna, aku ini namja tangguh, aku sudah biasa melewati hal ini” ucap taeyeon

“Huh percaya diri sekali” ucap tiffany, ia kembali mengusap usapkan kedua tangannya yang masih terasa dingin

“Yaish, kau juga tak memakai sarung tangan, kemarikan tanganmu” ucap taeyeon meraih kedua tangan tiffany

“Yah, apa yang kau lakukan!” Ucap tiffany terkejut menarik kembali kedua tangannya

“Membantu menghangatkan tanganmu, kemarilah” ucap taeyeon meraih kembali kedua tangan tiffany dan meniup tiupkannya

“Yah geumanhae..” ucap tiffany, ia sedikit tertawa karena merasa geli saat tangannya ditiupi taeyeon

“Ffuuuhh!!!! Wae..? Tanganku juga kedinginan, lagi pula tidak akan ada yang meli…” ucap taeyeon namun terhenti saat suara seseorang memanggilnya

“Tiffany?” Panggil yuri yang sudah berdiri di hadapan mereka

“Y…yyul?!” Ucap tiffany terkejut, iapun buru buru menarik tangannya yang sedang digenggam taeyeon

“eonni.. ternyata kau disini, cepat sekali kau menghilang, ini kue ikanmu” ucap seohyun memberikan bungkusan berisi kue ikan itu pada yuri namun ia terdiam saat pandanganya bertemu dengan pandangan eorang yeoja yang tengah duduk dihadapannya

………………

“Yah choi sooyoung!” Panggil yoona saat melihat sahabatnya akan memasuki mobil

Sooyoung pun sedikit terkejut karena melihat sahabatnya datang kembali, namun ia kembali membuang muka dan tetap memasuki mobil

“Yah!”

*toktoktok*

Yoona mencoba membuka pintu mobil sayangnya sooyoung terlanjur menguncinya. Namun yoona tak ingin kalah, ia terus mengetuk kaca pintu mobil

“Pulanglah, aku tak ingin melihatmu lagi” ucap sooyoung menyalakan mesin mobil, namun ia terkejut saat akan menginjakan gas karena yoona sudah berdiri dihadapan mobil

“Yah! Kau gila ya, kau bisa tertabrak!” Teriak sooyoung

“Lakukan saja jika membuatmu senang” teriak yoona

“Yaish!!” Gumam sooyoung memukul stir mobil, iapun mematikan mesin dan keluar dari mobil

“Yah! Sudah kubilang, aku membencimu! Jangan pernah muncul lagi dihadapanku” ucap sooyoung penuh amarah

“Jelaskan apa alasannya!”

Namun saat itu sebuah mobil melaju kencang dan menembakkan senjata kearah mereka, beruntung tembakannya melesat hingga tak mengenai yoona maupun sooyoung

Kedua yeoja itu tampak terkejut dan menundukkan wajahnya melindungi diri dibalik mobil

“Sial!” Gumam sooyoung, iapun membuka pintu mobil segera menarik tubuh yoona memasukannya kedalam mobil

Begitu keduanya masuk, sooyoung segera menginjakan gas meninggalkan restoran

Terjadi kejar kejaran antara mobil sooyoung dengan musuhnya, beruntung jalanan mulai terlihat sepi dan sooyoung memilih rute kearah pegunungan yang jarang sekali dilewati kendaraan pada malam hari

Yoona hanya terdiam memegang erat erat karena ketakutan

“Ap…apa yahg terjadi?” Ucap yoona

Namun sooyoung tak menjawabnya, ia terlalu fokus menyetir dengan kecepatan penuh

Hingga keduanya lolos dari kejaran mereka setelah sooyoung berhasil memasuki jalan pintas

“Odiga?” Tanya yoona kembali saat mobil yang mereka tumpngi memasuki hutan yang tampak sangat gelap

Begitu sampai di area terbuka, sooyoung mematikan mesin mobil dan membuka dashboard

“kita hentikan sekarang” ucap sooyoung mengambil sehuah pistol dari dalam dashboard

“Turunlah” ucap sooyoung mengarahkan pistol itu pada yoona

Yoonapun mengikuti perintah sooyoung, begitu keluar sooyoung melayangkan pukulan kearah kening yoona hingga mengeluarkan darah karena terkena gagang pistol

“Kenapa kau selalu menyusahkanku? Huh? Wae…!!!!” Teriak sooyoung terlihat sangat marah

“begitu ya, mianhae” ucap yoona menundukan wajahnya

“Yah, aku ingin membunuhmu, mengapa kau tak melawanku? Bangunlah”

“Ani”

“Wae?”

“Aku tak bisa memukul sahabatku sendiri” ucap yoona

“Geumanhae geumanhae geumanhae!!!! Aku muak mendengarnya” ucap sooyoung kembali mengarahkan pistolnya

Yoona mengusap darah pada keningnya, iapun tersenyum saat darah itu menempel pada jarinya

“Kenapa tak dari dulu kau melakukannya?” Ucap yoona dengan kedua mata yang berkaca kaca

“Kenapa kau selalu menolongku?” Ucapnya kembali membuat sooyoung terkejut

Yoona telah mengetahui semuanya tentang kejadian dimana tuan kim tertembak dan sooyounglah yang menyelamatkan eonnienya dari serangan itu sampai ia sendiri yang tertembak, ia juga sudah mengetahui jika sooyoung diam diam mengawasinya saat berada di dapur villa dengan jendela terbuka setiap yoona memasak, saat yoona tekena serangan jantung ia tahu sooyoung yang membukakan pintu kamar dan menghampirinya, sooyoung membuang botol obat itu karena ada salah satu anak buah tuan choi yang menyelinap dan mengganti obat obatan miliknya namun rencana itu gagal dan sooyoung mengangkat tubuh yoona segera membawanya ke rumah sakit dan terakhir saat diacara pelepasan kematian taeyeon sooyoung yang membiusnya dan membawa yoona meninggalkan gedung itu agar terhindar dari para anak buah tuan choi, ialah yang menaruh tubuh yoona didepan pintu apartemen jessica setelah tau jessica sudah kembali. Yoona telah mengetahui semuanya

Air mata yoona pun berhasil lolos mengingat semua yang dilakukan sahabatnya itu

Sementara sooyoung hanya terdiam

“Aku sangat berterima kasih padamu, tapi kenapa kau lakukan semua itu? Jika sebenarnya kau ingin membunuhku”

“Aku…. mencintaimu” ucap sooyoung

Kini yoona lah yang terkejut mendengar pengakuan sahabatnya itu

“Karena itulah aku ingin membunuhmu, kau hanya beban bagiku” ucap sooyoung

“M…mwo? S..ssejak kapan?” Ucap yoona terbata masih tak percaya

“Sejak kau menyelamatkan nyawaku”

“S…sooyoung-ah..”

yoona melihat air mata sooyoung mulai lolos membasahi kedua pipinya

“Kau mungkin membenciku setelah mendengar hal ini”

“Nne?”

“Akulah yang menculik jessica, aku ingin dia yang mati, aku menukar data tentangmu dengannya agar anak buahku mengincarnya bukan kau”

“M…mwo?” Ucap yoona kembali terkejut

“Untuk itu kajja akhiri saja sampai disini” ucap sooyoung menarik pelatuk dan mengarahkan pistol itu kembali

“Yah yoona-yaa!!! Ppali… nanti kau akan ketahuan ssaem” ucap yeoja bertubuh tinggi dari nya yang sudah berlari cukup jauh

“Yah sooyoung-ah chankkaman, aku sesak nafas” ucap yoona terduduk diatas rumput lapangan

“Yaish… bahkan gedung sekolahmu masih berada dibelakangmu” ucap sooyoung berjalan kembali menghampiri yoona

“Paboyaa… jantungku tak sekuat punyamu”

“Araseo” ucap sooyoung, iapun berjongkok dihadapan yoona

“Wae?” Ucap yoona heran

“Naiklah, ppali sebelum ssaem melihat kita”

“Huh? jinjja?”

“Geurom!! Ppali! Atau ku tinggalkan kau saja”

“Arasso” ucap yoona memeluk punggung sooyoung

9ace916b2677cb4de9ec65fd086b6b58.jpg

Yeoja itupun berdiri dan kembali berjalan membawa tubuh yoona

“Mianhae kalau tubuhku berat” ucap yoona

“Cih! Berat? Bahkan aku seperti membawa kapas hahaha”

“Yaish…!!!” Rutuk yoona menggelitiki tubuh sooyoung

“Yah yah yah!! Kau mau mati huh? Hahaha” ucap sooyoung menjatuhkan tubuhnya dan tubuh yoona hingga keduanya berbaring diatas lapangan saling menggelitiki

Akhirnya keduanya pun berhenti karena kelelahan

“Sooyoung-ah” panggil yoona

“Nne?” Ucap sooyoung memandangnya

“Besok kau akan meninggalkanku ke paris, apa kau akan melupakanku?”

“Nne? Hahaha jangan bodoh!” Ucap sooyoung tertawa, namun tawanya terhenti saat ia melihat air mata yoona mengalir

Yoonapun segera memeluk sooyoung dan kembali menangis

“Mengapa rasanya begitu sakit saat kau akan meninggalkanku”

“Yah, kau masih memiliki yuri dan tiffany eonni” ucap sooyoung, namun air matanyapun perlahan ikut mengalir

“Tapi mereka tak sepertimu”

“aigooo apa aku begitu spesial bagimu huh?”

“nne, kau sangat berarti bagiku” ucap yoona membuat sooyoung terdiam

“Yaish… mengapa kau cengeng sekali eoh?!” Ucap sooyoung melepaskan pelukannya

Yoona mengambil jari kelingking sooyoung dan dikaitkannya pada jarinya

“Berjanjilah padaku” ucap yoona

“Nne?” Ucap sooyoung heran

“Jangan lupakan aku arra? Begitu menginjakkan kaki di seoul setelah kembali nanti, harus aku orang pertama yang kau temui araseo?!”

“Aigoo… araseo sajangnim! Akan aku tepati janjiku” ucap sooyoung tersenyum

Keduanya pun kembali berpelukan

Dan beberapa tahun setelah lulus, sooyoung kembali ke seoul dan menepati janjinya untuk menemui yoona sebagai yang pertama yang ia temui.

Persahabatan keduanya kembali erat.

Sooyoung memejamkan kedua matanya yang terlihat basah dan perlahan ia melepaskan pelatuk senjata yang ia genggam erat itu

“mianhae.. aku mencintaimu”

*dorrr dorrr doorrr!!!*

Terdengar bunyi tembakan yang melengking di telinganya hingga membuat seseorang terbaring mengeluarkan darah dari tubuhnya yang tertembus oleh beberapa peluru

To Be Continued

NB :  selamat mengulang ke part sebelumnya karena bingung…

 

 

We Are Different part 14

PicsArt_02-21-08.46.28

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

…………………………………………….

“tempatnya sedikit berantakan, kekasihmu sepertinya sempat melakukan perlawanan” ucap vivian, sahabat yuri sekaligus seorang polisi yang menangani kasus penculikan jessica

yuri sengaja hanya meminta bantuan kepadanya tanpa diketahui pihak kepolisian lain.

kini yoona, yuri, vivian, taeyeon dan tiffany sudah berada di lokasi TKP setelah jessica diculik

“tetap saja jessica diculik” ucap yoona yang terlihat sedih

“Apa kau kau tak menemaninya?” tanya tiffany

“sica memintaku untuk menunggu di parkiran, bahkan dia sangat menolak jika aku ikut, dia baru saja marah kepadaku sebelumnya, jadi aku hanya menuruti perintahnya saja, aku tak tahu jika kejadiannya akan seperti ini” ucap yoona kembali tertunduk, satu sisi ia merasa menyesal karena itu

“hmm.. ini bukan salahmu yoong, jangan sedih jessica pasti segera ditemukan dengan selamat” ucap tiffany memeluk yoona dari samping mencoba menangkannya

“apa dia memberitahumu apa yang sedang ia cari?” tanya taeyeon yang ikut bersama mereka

“anniyo, dia tak menjelaskan apa apa, tapi aku rasa sikapnya sedikit berbeda seharian ini” ucap yoona membuat keempat yeoja dihadapannya langsung memperhatikannya

“kenapa dengan sikapnya?”

“dia lebih banyak diam dan tumben sekali menolak bergabung saat kami berkumpul dengan sooyoung” ucap yoona

“sooyoung?” gumam yuri heran

“nne, sudah beberapa hari ini aku tak bertemu dengannya dan dia kembali lagi ke restoran, aku sangat merindukannya jadi kami menghabiskan waktu bersama setelah restoran tutup”

“omo! chankkaman!” ucap yuri membuat keempat yeoja itu memandangnya. yuri langsung berlari keluar ruangan

Tak berapa lama yuri kembali membawa sebuah koper kecil berwarna hitam, iapun membukanya dan menyalakan layar dalam koper itu

“Apa yang akan kau lakukan yul?” tanya taeyeon

“Kemarin sica meminjam alat penyadap padaku, semoga saja alat itu masih aktif dan dapat menemukan lokasi dimana dia berada”

………………………………………

di rumah tuan choi

sooyoung baru saja keluar kamarnya dan hendak pergi meninggalkan rumah

“youngie-yaa” panggil tuan choi

“apa kau sedang buru buru?”

“anniyo, wae appa?”

“ada yang ingin appa bicarakan” ucap tuan choi kemudian berjalan memasuki ruang pribadinya, sooyoung pun langsung mengikutinya

“ada apa?” tanya sooyoung setelah duduk dihadapan ayahnya

“sejak kapan kau memiliki restoran dan bekerja disana?” tanya tuan choi membuat sooyoung terkejut karena akhirnya ayahnya mengetahui hal itu

“e……” gumam sooyoung bingung akan menjawab apa

“wae? bukankah appa selalu memintamu untuk bekerja di kantor membantu eonniemu?”

“appa, aku tak menyukai pekerjaan itu”

“geurae, appa tak akan memaksamu untuk membangun usaha apapun, setidaknya kau mau bekerja”

“yasudah kalau begitu aku pergi dulu” ucap sooyoung langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan

“apa kau bekerja sendirian?” tanya tuan choi secara tiba tiba membuat langkah sooyoung terhenti

“n..nne”

“lain kali appa akan mengunjungi restoranmu untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan usaha mu youngie-yaa” ucap tuan choi

sooyoung hanya diam tak menjawabnya, hingga ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya meninggalkan ruangan tersebut

………………………………

*byurrr!!!!*

“emmmhh…!!!” erang jessica terbangun setelah dikejutkan dengan siraman air dingin, saat membuka kedua matanya ia melihat beberapa namja sudah berdiri dihadapannya. kini tubuhnya sudah diikat dengan mulutnya yang dibekap

“jadi kau yang bernama kwon yoona? huh, cukup lincah juga sampai bisa melenyapkan beberapa temanku” ucap namja itu tersenyum sinis sementara jessica hanya menatap mereka

“tapi sayangnya kau sedikit ceroboh” lanjut namja itu mengeluarkan kembali alat penyadap milik jessica yang ditemukannya itu

Flashback

beberapa jam sebelum penculikan, rupanya anak buah tuan choi sudah standby menunggu didepan restoran. hingga malam tiba mereka melihat dua orang yeoja keluar dari restoran yang sudah tutup itu

“bos itu target kita”

“sepertinya mereka belum akan pulang, mereka meninggalkan mobilnya, kalian berdua ikuti kedua yeoja itu jangan menyerang sebelum aku menyuruh, aku akan memasuki restoran untuk memeriksa”

“baik bos” ucap kedua namja itu, mereka pun segera keluar dari mobil untuk mengintai. sementara yang lain memasuki restoran

Para kaki tangan tuan choi dengan detail memeriksa satu persatu barang barang di dalam restoran itu hingga akhirnya menemukan alat penyadap itu pada baju seragam kerja

“sujin-ah, apa yang sedang mereka lakukan?” ucapnya saat menelepon anak buahnya yang sedang mengawasi yoona dan jessica

“mereka sedang menikmati makan malam ditaman bos”

“kalau begitu kembalilah ke mobil dan tunggu dibelakang restoran”

“huh? wae?”

“mereka akan kembali ke restoran, karena aku sudah menemukan barang yang dia tinggal”

“baik bos”

mereka pun segera kembali ke restoran dan memindahkan mobilnya ke belakang bangunan itu

setelah menunggu 1 jam, mereka melihat dua yeoja itu kembali dan salah satunya memasuki restoran. tanpa ia sadari 2 anak buah tuan choi sudah mengintainya hingga mereka berhasil membawa jessica yang diduga sebagai yoona

Flashback End

“apa kita harus menghubungi tuan choi dulu?” bisik rekannya

“tidak, tuan choi meminta langsung dibunuh saja” ucap namja itu mulai menodongkan pistol itu kearah kepala jessica “lagipula aku sudah muak melihatnya, dia sudah membunuh rekan rekanku” lanjutnya, jarinya mulai bergerak melepaskan pelatuk itu sementara jessica hanya memejamkan matanya ketakutan

*prankk!!!*

*dorrrr!! dorrr!!!* beberapa tembakan terdengar di dalam ruangan itu membuat 2 orang terbaring

“sica!!!” teriak yoona saat melihat kekasihnya tak sadarkan diri

*dorrr!!!* sebuah tembakan hampir saja mengenai kepala yoona

“yoong, gwaenchanna?” tanya yuri yang berada dibelakangnya

“nne”

“serang mereka!” teriak para anak buah tuan choi yang berhasil menghindar hingga terjadi baku tembak dan perkelahian antara para anak buah tuan choi yang cukup banyak melawan yoona, yuri, taeyeon dan vivian yang berhasil menemukan lokasi mereka

perlahan jessica membuka kedua matanya setelah tubuhnya terjatuh akibat dorongan anak buah tuan choi, ia melihat namja yang hampir membunuhnya sudah tergeletak tak bernyawa dengan beberapa tembakan pada kepala dan tubuhnya, matanya beralih pada beberapa orang yang sedang melakukan baku tembak dan ia melihat yoona diantara mereka

“yoong” panggil jessica dalam hati, air matanya mulai mengalir karena bahagia sekaligus khawatir melihat kekasihnya. namun ia melihat seseorang berlari menghampirinya, awalnya jessica terkejut dan ketakutan

“gwaenchanna?” ucap orang itu mulai melepaskan tali yang mengikat tangan dan kaki jessica. jessica kembali membuka kedua matanya setelah tau kalau orang itu bukanlah musuh, namun ia terkejut saat melihat wajah orang itu

“taeyeon?” ucap jessica setelah penutup mulutnya dilepas

apa tubuhmu ada yang terluka?” tanya taeyeon menghiraukan ucapan jessica

“an.. annie… bagaimana kau..”

“kajja kita harus segera pergi dari sini” potong taeyeon membantu mengangkat tubuh jessica dan berhasil keluar dari gedung itu

“tunggulah disini, dan ini” ucap taeyeon memberikan sebuah pistol pada jessica setelah memasukkan dirinya kedalam mobil “tembak saja mereka jika menghampiri mobil, arrasso?” lanjutnya

“n..nne.. tapi.. kau..” ucap jessica namun taeyeon langsung menutup pintu mobil  dan berlari meninggalkannya

setelah menunggu beberapa lama, jessica melihat 4 orang keluar dari gedung itu, ia tersenyum saat melihat yoona salah satunya

“yoong…!!” teriak jessica berlari dan memeluk kekasihnya

“Gwaenchanna?” tanya yoona segera melapaskan pelukannya dan memeriksa jessica

“Nne…” ucap jessica tersenyum senang

“Anniyo, kau terluka” ucap yoona dengan kedua mata yang berkaca kaca, ia memandang jessica yang terdapat beberapa lebam pada wajahnya yang terlihat sangat pucat itu “kajja kita ke rumah sakit” ucap yoona langsung mengangkat tubuh jessica membawanya kedalam mobil

Sementara ketiga yeoja yang melihatnya hanya bisa tersenyum ikut senang

“Adikmu sudah terlihat dewasa sekarang yul” ucap vivian

“Nne… Akupun terkejut tak menyangka melihatnya seperti itu” ucap yuri ikut tersenyum

“Tapi… Bagaimana dengan mereka?” ucap taeyeon menoleh kembali menatap gedung kosong itu

“Biar aku yang mengurusnya, kalian pergilah dari sini karena polisi akan segera kemari” ucap vivian

“Aku berhutang banyak padamu” ucap yuri memeluk sahabatnya itu

“Tentu saja kau harus mentraktirku nanti hahaha” ucap vivian

Hingga merekapun meninggalkan vivian sendiri di tempat itu

…………………………….

Setelah kejadian itu, jessica langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan beberapa perawatan

Yuri terdiam menatap jessica yang masih tertidur pulas

“Yul?” panggil seorang yeoja membuyarkan lamunan yuri

“Huh? Fany-ah, kau baru saja datang?”

“Nne.. Aku panggil tapi kau diam saja, sedang memikirkan apa?”

“Ah anniyo hehehe”

“Ah ya bagaimana keadaan jessica? Apa dia terluka parah?” ucap tiffany terlihat khawatir

“Tidak ada fany-ah, sica hanya perlu banyak istirahat”

“Lalu kamu? Yoong? Dan yang lain?”

“Kami semua baik baik saja”

“Hmmm… Syukurlah, eh? wajahmu terlihat pucat, apa kau kurang tidur lagi?” tanya tiffany membingkai wajah kekasihnya itu

“hehehe aku lupa, aku belum sempat tidur setelah berhasil membawa jessica”

“yaish kebiasaan, kajja kita pulang dulu, kau harus istirahat” ucap tiffany memegang erat tangan yuri dan membawana keluar ruangan dimana jessica dirawat

“tapi aku berencana untuk mengadakan barbecue, sore ini jessica sudah diperbolehkan pulang”

“benarkah? yasudah kalau begitu biar aku yang belanja, nanti kau menunggu saja didalam mobil” ucap tiffany

Benar saja, selama diperjalan yuri langsung tertidur pulas didalam mobil, awalnya ia sempat menolak ketika tiffany meminta kunci mobil agar dia yang mengemudi, namun karena ia benar benar merasa kelelahan akhirnya yuri mengalah hingga 2 jam berlalu keduanya sudah tiba di rumah milik yuri setelah tiffany berbelanja banyak bahan bahan untuk acara barbecue

“yul, ireonna.. kita sudah sampai” ucap tiffany mengusap usap rambut yuri

“enghh…? begitu ya?” ucap yuri yang masih memejamkan matanya enggan terbuka, tangannya mulai merogoh kesela sela pintu dengan mata tertutup namun akhirnya pintu mobil disampingnya dapat terbuka setelah dibantu oleh tiffany

Yuripun berjalan sambil terus memejamkan kedua matanya

“hahaha dasar yul” tawa tiffany menggelengkan kepalanya melihat yuri, iapun membantu yuri memapahnya hingga memasuki kamar

*brukk!!* yuri lagsung menjatuhkan tubuhnya diatas kasur

“yaish… lepas dulu sepatumu yul..” ucap tiffany

“hhmm?? nne.. smcbwdjfjidwgv” ucap yuri meracau dan kembali tertidur pulas

“yaish dasar” gumam tiffany, iapun merendahkan tubuhnya dan duduk diatas tempat tidur disamping yuri, tangannya mulai melepaskan satu persatu sepatu yang masih terpasang dikaki kekasihnya itu

Begitu selesai menaruh sepatu, tiffany kembali menghampiri yuri, ia mulai menghidupkan AC didalam kamar itu karena melihat dahi yuri yang berkeringat

Tiffany pun naik keatas kasur berniat membukakan jaket yang dipakai oleh yuri

“kekekeke… kau lucu sekali, sebegitu lelah eoh?” ucap tiffany tertawa kecil saat melihat wajah tidur yuri terlihat lucu baginya, ia pun mengusap usap wajah kekasihnya itu

“dari dulu aku selalu bahagia saat bersamamu, kenapa baru sekarang ini aku menyadari bahwa melihat wajahmu saat tertidur saja sudah sebahagia ini?” gumam tiffany. perlahan ia merendahkan tubuhnya hingga jarak wajahnya sangat dekat dengan wajah yuri “I really love you, yul” bisik tiffany memejamkan kedua matanya dan kembali merendahkan wajahnya hingga menempelkan bibirnya pada bibir yuri

Cukup lama tiffany mencium bibir yuri, tiba tiba saja ia terkejut saat tangan kanan yuri terangkat dan menekan kepalanya hingga ciuman keduanya semakin dalam

“emmhh……” erang tiffany

“y..yyul.. apa yang kau lakukan?” ucap tiffany dalam hati. namun ia masih melihat yuri yang terus memejamkan kedua matanya hingga akhirnya tiffany berhasil melepaskan diri

*degdegdegdeg* “kenapa jantungku berdebar seperti ini” ucap tiffany dalam hati, ia melihat yuri yang kembali tertidur pulas entah menyadari atau tidak atas apa yang sudah dilakukannya itu

Tiffany pun segera menyelimuti tubuh yuri dan berlari meninggalkan kamar

“omo!! kau mengagetkanku saja” ucap taeyeon yang hampir saja bertabrakan dengan tiffany yang baru saja keluar kamar, begitu pun tiffany yang ikut terkejut

“ad…ada apa kau kemari?” tanya tiffany gugup

“aku ingin menemui yuri, apa dia ada didalam?”

“an anniyo.. dia sedang tidur”

“yasudah biar ku bangunkan”

“andwae…! dia baru saja tidur dan sangat kelelahan”

“yaish… arrasso, apa bahan bahan makanan yang berada didepan itu untuk acara barbecue?” tanya taeyeon

“nne… kajja bantu aku menyiapkannya” ucap tiffany menarik tangan taeyeon menjauhi kamar yuri

………………………

“hemmmhh…” gumam jessica perlahan membuka kedua matanya setelah cukup lama tertidur

“hey” sapa yoona yang sudah duduk disampingnya

“yoong, berapa lama aku tertidur?” ucap jessica memulihkan kesadarannya

“emm… sekitar 11 jam” ucap yoona tersenyum pada kekasihnya

“omo!” ucap jessica terkejut “apa kau tak tidur?” lanjutnya

“anniyo, aku tidur disampingmu tadi, bagaimana keadaanmu?”

“lebih enak, apa aku sudah boleh pulang?”

“tentu saja, di rumah akan mengadakan barbecue atas kepulanganmu” ucap yoona tersenyum mengusap lembut kepala jessica

“jinjja?” gumam jessica terlihat senang, yoonapun mengangguk mengiyakan

“tapi sebelum pulang kau harus memakan bubur sup ini kemudian meminum obat” ucap yoona mengambil mangkuk berisi sup itu, iapun mulai mengaduk dan meniupinya hingga disuapkan pada jessica

“apa kau yang membuatnya?”

“anniyo, tadi siang tiffany eonnie menjengukmu dan membawakan sup dan bubur ini untukmu, tapi kau tertidur sangat pulas jadi dia kembali mengantar yul eonnie pulang” ucap yoona mengambil tissue dan membersihkan bubur yang menempel di sudut bibir jessica

Jessica kembali tersenyum melihat perlakuan manis kekasihnya itu

“wae?” tanya yoona heran

“nothing” jawab jessica kembali tersenyum

“Ah ya, tadi krystal menelpon”

“Omo! Jinjja?” ucap jessica terkejut “apa dia tahu tentang ini?” lanjutnya

“Anniyo, aku belum memberitahunya”

“Andwae…!! Dia dan keluargaku tak boleh tahu, mereka akan khawatir” 

“Arrasso, jja suapan terakhir, setelah ini kita siap siap untuk pulang” ucap yoona kembali menyuapkan bubur sup itu

………………………………

“Kau selalu saja terlihat diam, bahkan saat kekasihmu tidurpun” ucap taeyeon yang selalu memperhatikan terus saja terdiam selama menata perlengkapan barbecue yang diadakan di halaman rumah

“Nne? Kau bilang apa?” tanya tiffany tak menangkap ucapan taeyeon

“Aigoo… Rupanya kau melamun, memikirkan apa eoh?”

“Anniyo…” ucap tiffany

“Eiyyy, tadi kau keluar dari kamar yul kan, kalian sudah melakukan apa?” goda taeyeon

“An.. Anniyoo… Dasar bodoh, mengapa kau berkata seperti itu”

“Anni, hanya bertanya mengapa kau segugup itu?”

“Ak.. Aku biasa saja, kkah cucilah kentang kentang ini” ucap tiffany memberikan kantong plastik berisi kentang itu

“Arraso, tapi jawab dulu pertanyaanku”

“Pertanyaan apa?” tanya tiffany

“Apa kau dan yuri sudah melakukannya?” tanya taeyeon dengan mengangkat kedua jarinya

“Mwo? Yah!!” teriak tiffany memukul lengan taeyeon

“Wae? Aku hanya bertanya, kau hanya tinggal menjawab iya dan tidak, begitu saja” ucap taeyeon dengan wajah tanpa dosanya

“Yaish…” gumam tiffany meninggalkan taeyeon setelah mengambil kembali kentang itu

“Wae…? Kenapa kau tak menjawabnya?” tanya taeyeon yang ikut menyusul dan membantu tiffany membersihkan kentang kentang itu

“Apa untungnya bagimu? Itu masalah pribadi”

“Anni, yul itu sudah aku anggap sebagai adikku, jadi aku ingin tahu bagaimana dia terhadapmu”

“Mengapa kau tak menanyakan langsung padanya?” 

“Ck, bisa saja dia menyangkal”

“Kami belum pernah melakukannya, puas kau?”

“Jinjja? Jangan berbohong, ku lihat kalian sangat sangat sangatlah dekat dan harmonis”

“Yah!! Apa itu berarti kami harus melakukannya eoh? Dasar byunt!”

“Heol, daebak!” ucap taeyeon bertepuk tangan “tapi…wae?” tanya nya kembali

“Yaish… Apakah tidak ada pembahasan lain eoh?” ucap tiffany terlihat kesal

“Anni, lagipula kita sudah dewasa, jadi aku biasa saja membicarakan hal itu”

“Itu bagimu! Tidak bagiku! >_<“

“Aku tak akan menanyakan hal itu jika tak melihatmu terlihat gugup dengan wajah yang memerah saat keluar dari kamar yul”

“Yaish… Itu karena suhu didalam kamar sangat panas”

“Aahhahaha jadi karena panas ya, daebak” ucap taeyeon

“Yah! Jangan berpikir yang tidak tidak!” 

“Arraso, hanya saja bagiku rasanya aneh” ucap taeyeon

“Apanya yang aneh?”

“Setiap hubungan yang sangat dekat pasti hampir semuanya pernah melakukan hal itu, aku yakin yoona dan sica pun pasti pernah melakukannya”

“Mwo? Yah kim taehyuk! Mengapa kau mengatakannya padaku”

“Wae? Memangnya kenapa?” tanya taeyeon dengan ekspresi datarnya

“Anniyo, kau sendiri pasti selalu melakukannya”

“Tidak juga, aku dengannya sudah putus”

“Omo!” ucap tiffany terkejut

“Wae?”

“Apa kau mengatakan itu karena ingin menggodaku? Andwae!! Kau tak boleh macam macam padaku!”

“Yaish…! Baboya… Tentu saja tidak” ucap taeyeon jengkel “selama masih menjadi kekasihkupun kau selalu menolaknya” lanjutnya dalam hati

“Woah, sepertinya akan ada pesta disini” ucap hyoyeon yang baru saja tiba

“Hey hyo, kajja bergabunglah… Kebetulan sekali kau datang” ucap tiffany menghampiri hyoyeon

“Omo! Gawat” gumam taeyeon yang melihat kehadiran sahabatnya, ia pun kembali mrmbalikkan badannya berpura pura serius mencuci kentang dan sayuran lainnya

“Yah, kau bicara seperti itu agar aku membantumu menyiapkan makanan kan?”

“Hehehe tahu saja, apa boleh buat… Di runah hanya aku yang bisa memasak” ucap tiffany “ah dia juga lumayan” lanjutnya saat melihat taeyeon menghampiri mereka

Taeyeonpun mengangkat wajahnya dan kembali bertatapan dengan hyoyeon

“Ah.. Begitu, baiklah aku akan bergabung, kemana kekasihmu?” tanya hyoyeon kembali menatap tiffany

“Dia sedang”

“Aku disini” ucap yuri yang sudah berdiri menuangkan air mineral untuk diminumnya

“Omo! Kau mengagetkanku saja” ucap tiffany

“Baru bangun yul? Kau terlihat berantakan” ucap hyoyeon

“Nne… Tadi aku mengantuk sekali sampai tak sadar jika aku sudah berada dikamarku, siapa yang memindahkanku?” tanya yuri membuat taeyeon yang menatapnya langsung memandang tiffany

“Kk..kkau berjalan sendiri” ucap tiffany gugup setelah mengingat kembali kejadian beberapa jam yang lalu. Namun ia bersyukur yuri tak mengingat apa yang sudah dilakukannya terhadap tiffany

“Kalau begitu aku mandi dulu” ucap yuri kembali memasuki rumah

“Wae?” tanya tiffany pada taeyeon yang masih menatapnya dengan senyuman yang sulit diartikan itu

…………..

Tak berapa lama yoona dan jessica pun tiba di rumah

“jesie…!!!” teriak tiffany berlari menyambut jessica “welcome home, miss you so much” lanjutnya segera memeluk sahabatnya itu

“miss you too baby” ucap jessica membalas pelukan tiffany “woah sepertinya sedang ada pesta” ucapnya kembali saat melihat beberapa orang berada di halaman rumah

“nne, kami mengadakan barbecue untuk menyambut kepulanganmu” jawab tiffany, tiffany pun membawa jessica bergabung bersama mereka

“hey sica, bagaimana keadaanmu?” ucap yuri yang sudah berada disana ikut membantu taeyeon memanggang daging

“sangat baik” ucap jessica tersenyum senang “ohh??” gumamnya saat pandangannya mengarah pada yeoja yang berdiri memunggunya disamping yuri. jessica pun berjalan menghampiri

“taeyeon?” ucap jessica membuat orang orang yang berada disana mengalihkan pandangannya pada jessica

“sial” gumam taeyeon dalam hati, ia masih terdiam memunggungi jessica

“yah, dia bukan taeyeon sica-yaa, dia namja” ucap yuri

Taeyeonpun membalikkan badannya dengan gugup menghadap jessica

“anyeong, kim taehyuk imnida, senang melihat anda baik baik saja jessica-shi” ucap taeyeon membungkukkan badannya, iapun kembali membalikkan melanjutkan aktivitasnya

“oh? tapi… dia.. sangat mirip”

“yah, apa tak ada yang ingin menyambutku?” ucap yoona yang baru saja tiba setelah memindahkan barang barang milik jessica dari mobil

“hey yoong, makanan belum siap sebaiknya kau bantu hyoyeon memotong daging daging itu, ppali” ucap yuri

“yaish… arrasso” ucap yoona mempoutkan bibirnya kesal, iapun bergabung membantu hyoyeon

“sica, kajja sebaiknya kau duduk saja jangan terlalu banyak melakukan aktivitas” ucap tiffany membawa jessica menjauhi pemanggang, keduanya pun duduk di tempat makan malam diadakan tak jauh dari sana

“tiff, apa kau mengenalnya?” tanya jessica yang masih memperhatikan taeyeon

“nugu?” ucap tiffany, iapun mengikuti arah pandangan jessica “namja itu?”

“tidak kah kau berpikir jika dia itu taeyeon?”

“jangan mengada ngada, dia taehyuk oppa sahabtnya yul”

“jinjja? tapi aku belum pernah mendengar tentang dia sebelumnya”

“hemm… molla” ucap tiffany “igo, aku sudah membungkuskan daging untukmu, aaa…” lanjutnya sambil menyuapkan daging yang sudah dibungkus oleh daun letuce

“thank you..” ucap jessica sambil mengunyah daging itu “aaa massyyytaah…” lanjutnya kegirangan membuat tiffany tertawa kecil

“tapi tiff..” ucap jessica kembali membuat tiffany menatapnya “tidak kah kau berpikir jika dia.. mirip… taeyeon?” ucap jessica setelah ada jeda karena ragu mengatakannya karena nama yang disebutkan adalah mantan kekasih sahabatnya itu

Tiffany terdiam mendengar ucapan jessica, iapun kembali menoleh menatap taeyeon yang masih sibuk bersama yang lain

“sejujurnya akupun awalnya terkejut sepertimu saat pertama kali melihatnya” ucap tiffany “saat itu yuri yang mengenalkannya padaku, tapi aku tak ingin menunjukkan keterkejutanku dihadapan yuri, yul juga menanyakan hal yang sama sepertimu” ucap tiffany kembali

“dan kau berpura pura bersikap biasa saja?”

“kau benar, aku bisa merasakan perasaan yul dan aku tak ingin menyakitinya”

“daebak, ternyata kau memang sudah mencintai yuri dari dulu” ucap jessica takjub

“lagipula kalaupun dia taeyeon, perasaanku sudah biasa saja” ucap tiffany mengalihkan pandangannya pada jessica

“syukurlah, aku khawatir tadi ucapanku menyakitimu, mianhae”

“gwaenchanna..” ucap tiffany “tapi jessie, aku ingin bertanya padamu”

“nne, katakan” ucap jessica mengambil minuman karena merasa haus

“kau sudah lumayan lama menjalin hubungan dengan yoong, apa… kalian sudah pernah melakukannya?” tanya tiffany ragu

“pwwffhhtt!!! yah, mengapa kau tiba tiba bertanya itu?” ucap jessica terkejut hampir menyemburkan air putih yang sedang diminumnya

“aku kesal dengan taehyuk oppa, dia terus mendesakku dengan pertanyaan itu” ucap tiffany mempoutkan bibirnya “dia juga berpikir jika kau dan yoong sudah melakukannya”

“m..mmwo? yaish kurang hajar” ucap jessica

“jadi??” ucap tiffany menatap serius pada jessica

“w…wae..?” ucap jessica gugup menatap sahabatnya itu

“apa yang diucapkannya benar?” tanya tiffany

“y..yyah! pertanyaanmu itu yaish..” ucap jessica menjitak pelan kepala tiffany

“aku hanya kesal dia terus menanyakan hal itu padaku, apa setiap pasangan harus melakukannya?”

“tidak juga, seharusnya mereka melakukannya setelah ada ikatan pernikahan, hanya saja kadang cinta membutakan segalanya, ada yang melakukannya karena nafsu saja, karena kebutuhan, karena cinta dan karena ingin mengikat karena dia adalah milik kita”

“jadi kau sudah melakukannya?” ucap tiffany terlihat kembali serius

“ck, baiklah aku mengakuinya” ucap jessica pasrah

“woah daebak” ucap tiffany terkejut

“kau sendiri? dulu kau bilang padaku belum pernah melakukan hal itu dengan taeyeon karena kau selalu belum merasa siap, apa perasaan mu seperti itu juga pada yul?” tanya jessica membuat tiffany membelalakkan kedua matanya

“e… anni…” ucap tiffany

“wae? kau sudah melakukannya dengan yul?”

“anniyo… tapi…”

“wae?” tanya jessica mendekatkan wajahnya pada tiffany karena penasaran

“entah mengapa perasaanku terasa terbakar setiap kali kami melakukan kissing”

“woah, lalu? apa yuri… mulai memintanya?”

“anni….”

“yaish.. kau membingungkan”

“yul tak pernah memintanya, dia pernah bilang ingin menjaga perasaanku dan tidak akan memintanya”

“dan kau kecewa dengan ucapannya?” ucap jessica mulai tertawa

“aninde…”

“yah, lantas mengapa tak segera menikah saja”

“yaish.. pernikahan bukan sesuau yang main main”

“arasso, lakukan saja jika kau ingin melakukannya” ucap jessica tersenyum memegang pundak tiffany, iapun mendekatkan wajahnya didekat telinga tiffany “apa perlu aku mengajarkannya padamu?” bisik jessica

“yah!!! jessica!!!” teriak tiffany dengan wajah yang sudah memerah membuat jessica tertawa terbahak bahak

“kalian seru sekali, apa yang dibicarakan?” ucap yuri yang baru saja tiba membawa daging yang sudah matang

“kau ingin tahu apa yang kami bicarakan?”

“nne… ceritakan padaku” ucap yuri sambil menata daging daging itu pada piring

“andwae…!!! kami tak membicarakan apa apa” ucap tiffany segera membungkam mulut jessica dengan tangannya

“huh? aneh sekali” ucap yuri bingung melihat kedua yeoja itu “yah yeddeuraa…. makanan sudah siap, kajja” teriaknya pada yang lain

Yang lain segera bergabung dan duduk melingkar di meja makan yang cukup besar itu. makan malampun dimulai dengan  beberapa tambahan cerita lucu dari masing masing terutama yoona, hyoyeon dan yuri yang lebih banyak menceritakan hal hal lucu sehingga membuat suasana malam itu tampak ceria

……………………………………

Kediaman tuan choi

“tuan, jisung bersama anak buah yang lain tewas saat melakukan penculikkan yoona, mereka kembali gagal” ucap yesung kaki tangan yang selalu berada disamping tuan choi itu

“sial! dasar bodoh mereka” umpat tuan choi kembali menelan kekecewaannya pada para anak buahnya

Yesungpun pamit dan meninggalkan ruangan tersebut. ia berjalan menuju lantai atas setelah mendapat panggilan dari sooyoung

*toktoktok*

“noona ini aku” ucap yesung setelah mengetuk pintu kamar sooyoung. ia menengok ke segala arah memastikan tak ada yang mengawasinya

“masuklah” ucap sooyoung dari dalam

Yesung pun memasuki kamar itu dan melihat sooyoung sedang duduk membersihkan beberapa senjata tajam miliknya

“yesung-ah bagaimana ayahku?” tanya sooyoung

“tuan choi saat ini tampak marah dan emosi karena jisung dan para anak buahnya gagal menculik dan membunuh yoona, bahkan mereka tewas” ucap yesung

“begitu ya, lalu apa kau sudah menemukan tempat dimana yoona tinggal saat ini?”

“belum noona, keberadaan mereka masih sulit dilacak, kami selalu kehilangan jejak setiap mengikuti yuri setiap pulang dari kantornya”

“hemm… begitu ya” ucap sooyoung meletakkan senjata senjata itu kembali ke tempatnya “kau boleh keluar yesung-ah, gomawo”

“nne.. tapi….” ucap yesung sedikit ragu, ia melihat sooyoung kembali menatapnya

“wae?” tanya sooyoung

“mengapa tuan choi begitu ingin membunuh kedua kakak beradik itu? apa hanya karena kesalahan dokter pada saat melakukan operasi untuk ibunya?”

“anniyo, lebih dari itu tapi aku tak bisa menjelaskannya padamu” ucap sooyoung

“nne baiklah, kalau begitu aku pamit dulu noona” ucap yesung. ia pun meninggalkan kamar sooyoung

Sementara sooyoung kembali terdiam, pandangannya tertuju pada foto bergambar dirinya bersama yoona

……………………..

3 jam berlalu, acara barbecue di rumah yuri telah usai setelah makanan diatas meja habis

“yah, sudah ku bilang jangan telalu banyak minum soju! kau jadi mabuk kan” ucap jessica memarahi yoona yang terlihat mabuk menyandarkan kepalanya pada meja

“anniyo.. aku tak mabuk hehehe” ucap yoona tertawa menatap jessica

“yaish, kajja kita ke kamar” ucap jessica merangkul tangan yoona membantunya berdiri

“chagiya, aku merindukanmu kajja kita bermain malam ini” bisik yoona

“mwo? shiro!! kau harus pergi bekeja besok”

“kalau begitu aku ingin tidur disini saja” ucap yoona kembali duduk dan menyandarkan kepalanya diatas meja

“yah andwae… kau akan mati kedinginan” ucap jessica kembali menarik tangan yoona

“aku tidak ingin masuk sebelum kau mau” ucap yoona

“yaish dasar bocah! kajja”

“call?” ucap yoona

“ck, arasso” ucap jessica pasrah

“what!!! yah, jessie..!!” ucap tiffany yang sedari tadi memperhatikan mereka

“omo! kau mendengarnya tiff” ucap jessica tersenyum innocent

“yah, kalian!” ucap tiffany menunjukk jessica dan yoona

“eonnie, sebaiknya kau segera menikah dengan eonniku, kau tak tahu? banyak sekali yeoja dan namja yang ingin menjadi kekasihnya” ucap yoona “dan lakukan saja sebelum orang lain mendahuluimu hehehe” ucapnya kembali

“yah!!! paboya!!” teriak tiffany menjitak kepala yoona

“hahaha apa yang dikatakan yoong benar, atau… kau ingin tidur bersama kami?” goda jessica

“yaish!! kalian gila! kkah pergilah” ucap tiffany mendorong kedua yeoja itu berjalan memasuki rumah

“hufht… untung tak ada yang mendengar” ucap tiffany saat kembali berjalan menuju halaman. beruntung tadi hanya ada mereka bertiga di meja makan sementara yuri, taeyeon dan hyoyeon sedang mematikan arang dan membereskan alat pemanggang

“kau masuk saja, biar aku yang membereskan ini” ucap taeyeon mengambil piring piring yang berada di tangan tiffany

“gwaenchanna.. aku belum mengantuk, sepertinya aku tak bisa tidur”

“kalau begitu minumlah ini” ucap taeyeon mengeluarkan tempat minum kecil dari jaketnya

“apa ini?”

“aku selalu meminum ini jika kesulitan tidur” ucap taeyeon

Tiffany pun menerimanya dan mulai membuka tutup botol itu, ia mencium botol itu sebelum meminumnya

“yah minum saja” ucap taeyeon

Awalnya tiffany tampak ragu dan kembali memandang taeyeon, namun kemudian iapun mulai meminumnya

“yack!! minuman apa ini? keras sekali”

“red wine” ucap taeyeon

“mwo? yah! kau seperti….” ucap tiffany namun ucapannya terhenti

ia kembali teringat beberapa tahun yang lalu saat menginap di rumah taeyeon

“fany-ah…” ucap taeyeon memeluk tiffany dari belakang, tangannya mulai meraba bagian bagian tubuh tiffany, kemudian iapun membalikkan badan kekasihnya hingga berhadapan dengannya

kedua tangan taeyeon membingkai wajah tiffany, tanpa ragu ia segera mencium bibir kekasihnya. tangannya kembali turun mengusap usap punggung tiffany

“jangan taeyeon-ah” ucap tiffany melepaskan ciumannya saat merasakan tangan taeyeon hampir membuka resleting dress pada punggungnya

“wae?”

“aku.. belum siap melakukannya”

“kita sudah 2 tahun” ucap taeyeon

“nne.. tapi.. jangan sekarang, aku mohon” ucap tiffany menundukkan kepalanya

“arasso” ucap taeyeon melepaskan kedua tangannya, iapun berjalan meninggalkan kamar

“oddiga? apa kau marah?” tanya tiffany mengikuti kekasihnya itu

Namun taeyeon terus berjalan tak menjawabnya sampai mereka sampai di ruang bawah tanah

“tempat apa ini?” tanya tiffany, namun ia sedikit terkejut saat taeyeon menyalakan lampu sehingga ruangan tersebut terlihat jelas dengan beberapa botol terpasang rapi pada rak rak besar di ruangan itu. ia melihat taeyeon mengambil satu botol besar dan kembali mematikan lampu ruangan

“apa itu?” tanya tiffany kembali

“red wine” ucap taeyeon “ini membantuku setiap kesulitan tidur, aku akan meminumnya bersama appa, kau tidurlah” ucap taeyeon kembali kemudian berjalan meninggalkan kekasihnya itu

Saat itu tiffany menyadari botol botol itu juga selalu terpajang di lemari kamar didalam rumah ataupun apartemen taeyeon, ia memang tahu jika taeyeon selalu mengalami insomnia dan ternyata red wine yang bisa membantunya

Flashback End

“wae?” tanya taeyeon yang melihat tiffany terdiam tak mlanjutkan ucapannya

“aninne, aku masuk dulu” ucap tiffany segera berjalan meninggalkan taeyeon yang masih bingung melihatnya

“omo! yah!! kenapa kau menghabiskan semuanya! kau akan mabuk!” teriak taeyeon saat melihat botol itu sudah kosong, namun tiffany terlanjur memasuki rumah

“kenapa kau berteriak sendiri?” tanya yuri yang baru saja mengahampirinya

“an.. anniyo” ucap taeyeon gugup segera memasukan botol kecil itu pada saku jaketnya

“alat alatnya sudah selesai aku bersihkan, sepertinya aku harus pulang” ucap hyoyeon menghampiri yuri dan taeyeon

“huh? mengapa tak menginap saja? masih ada beberapa kamar kosong”

“anninde, besok pagi aku harus pergi ke seoul hospital menjenguk ibunya taeyeon” ucap hyoyeon menatap namja dihadapannya itu

“ah ya bagaimana keadaannya?” tanya yuri

“kesehatannya mulai membaik, tapi beliau masih selalu melamun memikirkan taeyeon, kau datanglah mejenguknya, dia sudah tahu tentang masalah keluarga kalian” ucap hyoyeon

“apa dia mau menerimaku?”

“coba saja, kau bisa meminta dia untuk menemanimu kesana” ucap hyoyeon kembali menatap taeyeon “kalau begitu aku pulang dulu, gomawo atas makan malamnya” ucapnya kembali kemudian pamit pada yuri dan taeyeon

“nne.. hati hati di jalan hyo, kemarilah jika kau bosan” ucap yuri mengantar hyoyeon sampai memasuki mobil

“arasso” ucap hyoyeon, iapun menginjakkan gas meninggalkan kediaman yuri

“sepertinya dia masih mencurigaiku” ucap taeyeon saat yuri kembali menghampirinya

“hemm… bagaimana pun juga lambat laun identitasmu akan terbongkar taeyeon-ah”

“jangan sekarang” ucap taeyeon “lagipula aku akan meninggalkan korea setelah kasus ini selesai”

“yah jangan berkata bodoh, kkah istirahatlah biar aku yang mencuci piring piring ini di dalam rumah” ucap yuri

“arasso” ucap taeyeon menepuk pundak yuri, ia pun meninggalkannya menuju paviliun tempatnya tinggal

…………………………………

Keesokan harinya

“yoong ireonna… Kau harus pergi bekerja” ucap jessica pengusap usap kepala kekasihnya yang masih terlelap disampingnya itu

“10 menit lagi, aku masih lelah karena kau main kasar semalam” ucap yoona memeluk jessica dan kembali tertidur

“yah! kita tak melakukan apa apa dasar bodoh” ucap jessica menepuk pelan dahi yoona

“ah iya aku lupa hehehe ternyata itu hanya mimpi” ucap yoona membuka kedua matanya menatap wajah jessica yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya

*cuppp* dengan cepat ia mengecup bibir jessica memberikan kiss morning

“good morning” ucap yoona tersenyum menatap kekasihnya

“morning too, my love” ucap jessica giliran ia yang mencium bibir yoona “kkah mandilah, aku akan menyiapkan sarapan” ucapnya kembali sambil terbangun dan mengikat rambutnya

“tak ingin mandi bersama?” ucap yoona menarik tangan jessica hingga terjatuh diatas tubuhnya

“yaish…. shirro, dasar pervert” ucap jessica memukul kembali dahi yoona. ia pun kembali bangun meninggalkan yoona didalam kamar

…………………………..

Kediaman tuan choi

“sunny-ah bagaimana perkembangan perusahaan eletronikmu? apa kau berhasil bekerja sama dengan yuri?” ucap tuan choi saat menikmati sarapan pagi bersama keluarga

“nne.. kami sudah menandatangani kontrak kerja sama”

“baguslah,  apa kau menyukai yuri?”

“appa, dia teman masa kecilku”

“memangnya kenapa? kalian sudah saling mengenal satu sama lain, akan sangat bagus jika kalian bersama” ucap tuan choi

“appa…” ucap sunny merasa jengkel

“ah ya youngie-yaa siang ini appa akan mengunjungi restoranmu bersama para klien, siapkan beberapa makanan mewah” ucap tuan choi kini beralih pada sooyoung yang sedari tadi hanya terdiam menikmati sarapan

“mengapa sangat mendadak, aku belum menyiapkan bahan bahannya”

“gwaenchanna, kau bisa meminta pekerjamu menyiapkannya sekarang, lagipula appa akan kesana siang nanti, mungkin sedikit sore”

“arasso, kalau begitu aku pergi dulu” ucap sooyoung menghentikan makannya dan segera bersiap siap

“yah, habiskan dulu sarapanmu, apa kau tak ingin berangkat bersamaku” ucap sunny

“untuk hari ini aku akan sibuk” ucap sooyoung, iapun pamit dan segera berangkat

Saat diperjalanan, sooyoung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

“yoboseyo, luna-yaa” ucap sooyoung setelah telepon itu diangkat penerimanya

“oh yoboseyo eonnie, tumben sekali kau menghubungiku”

“akan ada orang-orang penting yang akan membooking untuk nanti siang, bisakah kau dan yan lain datang lebih pagi?” ucap sooyoung

“arasso, sebenarnya aku sudah berada di restoran dan kebetulan hari ini restoran baru saja dibuka setelah beberapa hari tutup”

“nne?” gumam sooyoung heran

“huh? apa eonnie tidak tahu?”

“wae?”

“beberapa hari yang lalu ada kasus penculikkan sica eonnie disini, tempat ini menjadi berantakan namun untungnya sica eonnie sudah berhasil diselamatkan tanpa melibatkan polisi jadi restoran ini bisa kembali dibuka”

“apa yoona sudah berada disana sekarang?”

“nne..  kami baru saja membereskan barang barang”

“aku segera kesana” ucap sooyoung kemudian mematikan teleponnya, iapun kembali menancapkan gas menambah kecepatan

Tak butuh waktu lama sooyoung sudah tiba di restoran, iapun segera memasuki restoran tersebut dan menghampiri para pekerjanya yang masih sibuk menata barang barang

“yah apa yang terjadi dengan restoranku” ucap sooyoung langsung membalikkan tubuh yoona dan mencengkram kerah seragamnya

“huh? aku pikir kau sudah tau”

“mengapa kau tak memberitahuku!” ucap sooyoung semakin mencengkram erat kerah itu

“wae..? mengapa kau terlihat marah?”

Sooyoungpun melepaskan kerah baju yoona dengan kasar

“pergilah, dan jangan pernah kemari” ucap sooyoung membuat yoona dan pekerja yang lain terkejut

“yah choi sooyoung, ada apa denganmu?”

“ini restoran milikku, dan kau hampir saja menghancurkannya!” teriak sooyoung kembali marah

“yah chankkaman, mengapa sekarang kau jadi peduli pada restoran ini? kemarin kau kemana huh?” ucap yoona mulai terlihat kesal

“bukan urusanmu, pergilah aku muak melihatmu”

“shirro, apa karena masalah penculikan ini kau marah? semuanya sudah selesai, lagipula kau bisa datang dan pergi sesukamu, aku yang biasa bertanggung jawab menjalankan restoran selama ini”

Sooyoung kembali emosi dan

*bukk!!!* dengan kencang ia memukul wajah yoona hingga tejatuh

“omo! eonnie!!” teriak luna menghampiri yoona membantu mebangunkannya sementara yang lain segera menahan sooyoung

“lepaskan aku atau kalian aku pecat!” teriak sooyoung membuat yang lain terkejut dan takut, mereka pun segera melepaskan tangannya

“yah, aku tanya sekali lagi ada apa denganmu? bukankah kau tampak tak peduli dengan restoran ini?”

“anni, aku yang mengatur restoran ini mulai sekarang, dan aku memecatmu” ucap sooyoung

“wae?”

“aku akan memasukkan restoran ini kedalam bisnis perusahaan, bukankah kau membencinya? aku rasa kau tak berhak berada disini lagi”

“arasso, semoga kau sukses” ucap yoona melepaskan seragam restoran yang dikenakannya dan melemparkan pada sooyoung

Yoona pun pergi meninggalkan restoran. terjadi keheningan didalam restoran karena mereka masih merasa terkejut dan taku pada sooyoung

“kalian kembalilah bekerja seperti biasa, mianhae atas sikapku” ucap sooyoung

“nne eonnie.. tapi.. alangkah baiknya menyelesaikan masalah secara baik baik”

“arasso” ucap sooyoung menoleh pada jendela menatap yoona yang baru saja memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan restoran

……………………………

“hey morning my tiffy, kau tak bekerja?” ucap jessica saat melihat tiffany memasuki dapur mengambil air minum untuknya

“anniyo, kepalaku masih terasa pusing” ucap tiffany

“wae? apa kau sakit?” ucap jessica menghampiri tiffany dan memeriksa suhu badan tiffany

“anniyo, aku hanya merasa lelah dan badanku sedikit sak…” ucap tiffany menghentikan ucapannya “ah anni..” lanjutnya mengalihkan

“wae??” tanya jessica heran “omo! chankkaman, kau hanya memakan kemeja besar ini, rambutmu berantakan dan..” ucap jessica segera menyingkirkan rambut tiffany yang terurai sehingga lehernya terlihat jelas

“y..yyah!! apa yang kau lakukan” ucap tiffany menyingingkirkan tangan jessica langsung terlihat gugup

“omo! k..kkau!!”

“anni….” teriak tiffany iapun berlari memasuki kamarnya kembali dan menguncinya

“hahaha yah! buka fany-ah…!! ceritakan padaku ppali…!!” teriak jessica terus mengetuk kamar tiffany yang terkunci, ia tak bisa menghentikan tawanya

“jangan berpikir macam macam, aku tak melakukan apa apa” ucap tiffany dari dalam kamar

“arasso, tapi mengapa kau menghindariku, yah buka pintunya” ucap jessica masih meenertawai tiffany

perlahan pintu kamarpun terbuka

 

To Be Continued

pusing saya, ga tamat tamat 😦

Sepertinya part berikutnya akan di proteksi karena ada anu dan anu

kecuali di wattpad mungkin karena saya ga paham gimana proteknya

yang udah pernah dapet pasword gapapa ga perlu tanya lagi karena pw nya as always tetep yang itu

makasih yang udah setia ga bosen nunggu

We Are Different part 13

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………………

“Lain kali hati hati, untung tanganmu tidak terluka” ucap jessica menyapu pecahan pecahan kaca itu

“Nne omonim” ucap yoona memperhatikan jessica

“Wae? Kenapa denganmu? Tadi kau tampak ceria”

“Molla ,tiba tiba perasaanku tak enak”

“Apa jantungmu terasa sakit lagi?”

“Anniyo, ah sudahlah aku sudah tak apa”

*ceklek*

Tepat saat itu pintu rumah terbuka membuat jessica dan yoona menoleh

“Yoong bantu aku bukakan pintu kamar” ucap yuri yang baru saja masuk sambil menggendong tiffany dengan brydal style

“Nne, kenapa dengan fany eonnie? Kalian kemana saja eoh” ucap yoona setelah membukakan pintu kamar

“Dia kelelahan sampai tertidur saat perjalanan pulang, kami baru saja menghadiri pesta” ucap yuri membaringkan tiffany diatas tempat tidur

“Omo! Aku baru ingat! Hari ini sunny eonnie ulang tahun kan? Kau baru saja dari sana?”

“Nne…”

“Omo omo, aku bisa dibunuh sooyoung besok” ucap yoona menepuk keningnya

“Gwaenchanna sooyoung tau kau tak datang, kkah tidurlah dan tutup pintunya”

“Yah apa yang akan kau lakukan pada fany eonnie?”

“Tentu saja menggantikan pakaiannya, dia tak akan nyaman tertidur dengan pakaian seperti ini”

“Jangan berbuat macam macam padanya” ucap yoona memicingkan matanya

“Yah! Tentu saja tidak, memangnya kau huh?” ucap yuri

“Mwo?”

“Yaish, kau pikir aku tak tahu apa yang kau lakukan di dalam tenda bersama jessica huh?”

“Omo! Eon..nie…” ucap yoona terkejut tak menyangka jika yuri ternyata mengetahuinya

“Ck, kali ini ku maafkan, kkah pergilah” ucap yuri

Yoona pun tertawa innocent dan meninggalkan kamar tiffany

…………………………..

Keesokan harinya

Yuri membuka pintu paviliun yang berada dibelakang rumahnya, ia pun berjalan memasuki sebuah kamar dan segera menghampiri seseorang yang masih terbaring dalam tidurnya

“Taeyeon-ah gwaenchanna? Taeyeon-ah…. Oppa…” panggil yuri menggoyang goyangkan pundak taeyeon

“Engghh… Wae..  Aku masih ngantuk” erang taeyeon sedikit membuka matanya melihat yuri namun ia kembali tertidur

“Syukurlah kalau kau baik baik saja” ucap yuri setelah melihat tubuh taeyeon tak terluka, ia mengkhawatirkannya tentang semalam

“Kalau begitu kajja kita berangkat ke kantor” ucap yuri kembali

Hmm… Wae…? Aku masih mengantuk”

“Yaish, kau kan dirut kantorku, ppali…”

“Yah, aku pikir semalam kau hanya bercanda”

“Anniyo aku mengatakan yang sebenarnya, kajja”

“Besok saja, aku mau kembali tidur.. Kkah pergilah”

Yuri terdiam mendengar ucapannya, matanya kembali tertuju pada luka bakar pada bagian leher belakang taeyeon, ia sedikit merasa bersalah karena bom itu meledak sebelum dia berlari jauh sehingga membuat kedua tubuh yeoja itu terpental. Beruntung yuri hanya mengalami luka ringan sementara taeyeon yang terlepas dari gendongannya sudah tak sadarkan diri dan mengalami luka bakar

“Hmm… Baiklah kau kembali istirahat saja” ucap yuri kembali berdiri hendak meninggalkan kamar namun saat itu ponsel di dalam saku jas nya berbunyi menerima panggilan

“Nne ini aku baru saja mau berangkat, Ada apa?” ucap yuri menerima telepon itu

“………………”

“Mwo? Sunny? Ada apa dia ke kantorku?” ucap yuri pada asisten di kantornya itu, suara yuri membuat taeyeon langsung membuka matanya saat menyebutkan nama kekasihnya itu

“…………………..”

“Ah.. Baiklah, aku sudah siap dan tinggal langsung berangkat, jika sunny datang lebih dahulu tunggu saja di ruanganku”

Yuri pun menutup teleponnya dan kembali berjalan meninggalkan kamar taeyeon namun, saat beberapa langkah tiba tiba sebuah tangan menahan pundaknya

“Omo!! Yah!! Kau membuatku terkejut saja” ucap yuri saat melihat taeyeon sudah berdiri dibelakangnya

“Chankkaman, tunggu aku, oke? Aku ikut ke kantor” ucap taeyeon

“Yaish tadi kau bilang tak ikut, baiklah 10 menit!” ucap yuri, taeyeon pun langsung mengambil handuknya dan berlari memasuki kamar mandi

…….

Yuri dan taeyeon sudah berada dalam perjalan menuju kantor milik yuri

“Yaish gara gara kau memintaku buru buru aku jadi tak sempat berdandan” kesal taeyeon yang masih merapikan dasi nya

“Kau sendiri yang meminta untuk ikut, tadi kau bilang ingin tidur saja” ucap yuri yang masih fokus menyetir

“Aku tak akan begini jika sunny tak akan datang, tapi ada apa dia ke kantormu?” 

“Molla, aku juga tak tak tahu” ucap yuri mengangkat kedua pundaknya

Namun yuri kembali memandang taeyeon

“Wae?” tanya taeyeon

“kau terlihat baik baik saja, bagaimana kau bisa menghindari anak buah tuan choi?”

“Ah.. Hahaha itu sih gampang sekali” ucap taeyeon tertawa puas

Flashback

Acara pesta ulang tahun sunny pun selesai, semua tamu undangan termasuk yuri dan tiffany pamit untuk pulang
Dan saat itu pula para anak buah tuan choi langsung siap siaga

“Ikuti mereka, aku harap malam ini kita benar benar berhasil” ucap salah satu pemimpin mereka

“Baik!”

Yuri dan tiffany memasuki lift sementara anak buah tuan choi yang mengikutinya segera turun melewati tangga begitu melihat pintu lift tertutup

Ketika didalam lift, yuri merasakan ponselnya bergetar didalam jasnya, ia pun mengambilnya dan melihat sebuah pesan masuk dari taeyeon

“Aku sudah didalam mobil, suasana disini cukup ramai oleh para tamu, aku akan segera menyalakannya ketika mereka datang”

“Baiklah, hati hati taeng..” balas yuri, iapun kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jas

Yuri melepaskan jas nya dan memakaikannya pada tiffany

“Eh?” gumam tiffany terkejut

“Kau akan kedinginan” ucap yuri tersenyum

“Gomawo…” ucap tiffany tersenyum mengeratkan jas itu

“Bolehkah aku melepas ikat rambutmu?” ucap yuri kembali

“Nne? Wae?”

“Aku.. Lebih senang melihat rambutmu tergerai” ucap yuri tersenyum inncocent

“Yaish…” ucap tiiffany mencubit pelan lengan yuri, namun ia pun segera melepaskan pengikat rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai

Begitu lift terbuka, yuri yang berada dibelakang para tamu pun segera menajamkan penglihatannya dan berhasil melihat para anak buah tuan choi yang berjalan kearah mobil yuri yang diparkirkan, ia melihat mobilnya yang mulai menyala dan meninggalkan basemant diikuti para anak buah tuan chou

“Aku harap kau akan baik baik saja taeng” ucap yuri dalam hati

Yuri dan tiffany pun keluar dari lift itu

“Fany-ah… Kemari” ucap yuri menarik tangan tiffany berjalan ke arah lain

“Eh? Bukankah mobilmu terparkir disana?” ucap tiffany

Nne, tapi taehyuk oppa sudah membawanya dan pulang lebih awal, jadi aku meminta amber menjemput kita” ucap yuri

“Oh.. Begitu” ucap tiffany

Setelah beberapa langkah, mereka menemukan amber yang sudah berdiri menunggunya didepan mobil yang dibawanya
Mereka pun segera masuk dan berhasil meninggalkan gedung milik tuan choi tanpa diketahui anak buahnya

Saat diperjalanan taeyeon melihat pada kaca spion mobilnya 2 buah mobil hitam terus mengikutinya

“Apa yang harus aku lakukan?” ucap taeyeon dalam hati

Namun tiba tiba ponselnya berbunyi menerima pesan, taeyeon pun membukanya

“Oddiga? Apa kau kesulitan?” – yuri

“Nne… Sedikit, ada 2 mobil yang mengikutiku, 1 van dan 1 truk hitam, aku sedang berada dijalan guamdong” balas taeyeon

“Otthokae? Apa aku perlu menyusul?” – yuri

“Andwae, aku akan baik baik saja… Aku sudah menemukan ide, bye” balas taeyeon

Ia melihat ponselnya kembali berbunyi menerima pesan dari yuri, namun ia membiarkannya dan tetap fokus menyetir

“Kalian tidak akan bisa masuk” ucap taeyeon tersenyum smirk, ia menginjakkan gas menambah kecepatan dan memasuki sebuah terowongan yang memperlihatkan rambu rambu adanya pemeriksaan kendaraan

“Sial, kita tak bisa masuk, polisi akan menemukan senjata kita, kajja kita tunggu di pintu keluar” ucap anak buah tuan choi, mereka pun menuju arah lain

Setelah melewati pemeriksaan, taeyeon memelankan laju mobilnya, ia melihat map digital dalam mobil itu

“Bagus” gumamnya, iapun menepikan mobilnya dan mensetting mobil itu kedalam automatic driver

Begitu selesai taeyeon keluar dari mobil yang mulai berjalan otomatis itu.

Iapun berjalan kaki dan membuka sebuah pintu didalam terowongan itu yang menuju rel kereta bawah tanah, beruntung tak jauh dari sana ada stasiun bawah tanah. Dan taeyeon berhasil menghindari para anak buah tuan choi yang sedang memburu mobil itu

Begitu mobil itu keluar, anak buah tuan choi yang sudah siap menunggunya segera menginjakkan gas dan kembali mengikuti mobil itu

“Keadaan sudah sepi, lakukan sekarang!” ucap sang pemimpin anak buah itu pada walkie talkienya

Truk yang berada dibelakangpun mulai menambahkan kecepatan

*brakkk!!!*

Dengan keras truk itu menabrak bagian belakang mobil yuri sehingga membuat mobil itu terpental dan berguling beberapa kali

Begitu berhenti, para anak buah tuan choi mulai keluar dari mobilnya dan mendekati mobil yuri yang hampir hancur itu. Namun begitu dicek, mereka terkejut saat melihat sebuah bom wakgu yang terpasang dan sudah menyala itu

“Sial!!”

*DUARRRR!!!* 

Flashback end

“MWO? Kau membunuh mereka? Yah yah yah!” ucap yuri terkejut mendengarkan cerita taeyeon

“Tentu saja, membayar atas apa sudah mereka lakukan terhadapku, aku ingat merekalah yang memukul dan memasng bom di rumahku, mereka akan terus mengincar dan membunuhmu jika dibiarkan saja” ucap taeyeon sementara yuri hanya menggeleng gelengkan kepalaya merasa pasrah

Sesampainya di kantor, taeyeon langsung menarik tangan yuri memasuki gedung

“Yah! Mengapa buru buru sekali” ucap yuri menyeimbangkan langkahnya sedikit berlari

“Apa sunny sudah tiba?” tanya taeyeon pada resepsionis

“Nne, sekitar 10 menit yang lalu, sunny-shi sudah menunggu di ruang tamu” ucap reaepsionis itu

“Baiklah aku akan segera kesana” ucap taeyeon “lantai berapa yul?” lanjutnya

“Lantai 3” ucap yuri

Taeyeon melepaskan tangan yuri segera memasuki lift

“Eonnie, nuguseyo?” tanya resepsionis itu yang masih memperhatikan taeyeon

“Ah ya, dia dirut baru kita mulai hari ini, aku akan memperkenalkannya siang nanti, woori-ah apa pengganti asistenku sudah ada?”

“Nne eonnie, dia…”

“Asistenmu disini” ucap seorang yeoja yang sudah berdiri di belakang yuri

“Kau?” ucap yuri sedikit terkejut saat  menoleh dan melihat seolhyun

“Yah sunbae mengapa kau sekaget itu” ucap seolhyun

“Yah, bukankah kau seorang dokter dan harus mengurus klinikmu, mana mungkin kau menjadi asistenku”

“Ck, bukan aku… Aku kesini hanya mengantar sepupuku” ucap seolhyun menggeser tubuhnya memperlihatkan seorang yeoja yang sudah berdiri dibelakangnya

“Nugu?” tanya yuri, mempehatikan yeoja itu yang terlihat sangat rapi dengan jas kantor dan kaca mata bulat nya

“Hyunie-ah, dia yang akan menjadi bosmu, tampan bukan?”

“An..anyeonghaseyo, s…s.sseo juhyun imnida, aku yang waktu itu diterima untuk menjadi asisten anda yuri-shi” ucap yeoja itu terlihat canggung

“Ah.. Begitu, kenapa nama kalian hampir sama aku jadi bingung memanggilnya”

Baru saja yeoja itu membuka mulutmya untuk menjawab, seolhyun sudah terlebih dahulu menjawabnya

“Panggil saja juhyun” ucap seolhyun

“Ah eonnie…” bisik yeoja itu

“Juhyun? Hmm… Aku rasa kurang cocok, aku panggil kau hyunie saja, kajja ikut aku ke ruanganku” ucap yuri

“Yah yah yah! Bagaimana denganku?” ucap seolhyun

“Kau? Tentu saja kembali ke ilsan, kau tak boleh meninggalkan pasienmu”

“Baiklah, aku kemari hanya ingin mengantarnya, jaga dia arra? Jangan sampai kau menyakitinya”

“Arrasso cerewet sekali, kkah pergilah” ucap yuri

Ketiganya pun berpisah dan seohyun mengikuti yuri ke ruangannya

“Apa amber sudah mengarahkanmu tentang perusahaan ini?” tanya yuri setelah duduk didalam ruangannya “hey duduklah” lanjutnya saat melihat seohyun masih berdiri

“Ah nn..nne…” ucap seohyun segera duduk dihadapan yuri

“Jadi?”

“Nne yuri-shi, amber-shi sudah memperkenalkan perusahaan ini dan saya sudah bisa menghafalnya letak letak keseluruhan dan bagian bagian lain di perusahaan ini”

“Wow, ingatanmu tajam juga ,lalu apa kau sudah mengetahui tentangku?”

“Nne, nama anda kwon yuri, anda pemilik penuh perusahaan ini yang disamarkan atas nama amber-shi”

“Hmm.. Baiklah, hanya itu yang ingin aku tanyakan, untungnya kau sudah banyak tahu, ah ya berapa umurmu?”

“22 yuri-shi”

“Kalau begitu hyunie-ah panggil saja aku eonnie? Dan tak perlu bica formal lagi”

“Nne?” gumam seohyun heran

“Disini sudah seperti rumah dan keluarga, jadi tak perlu formal lagi padaku ataupun pada karyawan lain, perusahaan ini kami jalani senyaman mungkin tetapi tetap harus pada tanggung jawab dan serius bekerja”

“Baiklah yu… Ah eonnie” ucap seohyun mengangguk

“Tugasmu hari ini… pertama buatkan kopi untukku, kau sudah tahu kesukaanku?”

“Nne, americano tanpa gula”

“Sip, lalu setelah itu hubungi seluruh karyawan untuk hadir di acara rapat besar pukul 10 nanti, akan ada perkenalan dirut baru di perusahaan ini, untuk sementara itu saja tugasmu”

“Nne eonnie” ucap seohyun segera pamit dan keluar ruangan

“Haah… Lucu sekali dia seperti adikku, ah apa dia sudah bangun ya” ucap yuri menyandarkan punggungnya

………………………………….

“Gara gara kau terlambat bangun kita jadi kesiangan” ucap jessica mempoutkan bibirnya

“Apa boleh buat, jika tidur bersamamu aku selalu malas membuka kedua mataku, terlalu nyaman hehehe” ucap yoona innocent sambil terus fokus mengemudi mobil. Keduanya sedang menuju ke restoran dimana mereka bekerja

“Yasudah mulai nanti malam tidurlah sendiri!”

“Shirro… Aku tak bisa tidur jika tanpamu” ucap yoona cemberut

“Yah, kau tak bisa bangun terlambat terus babo!”

“Arraso.. Aku akan bangun lebih awal tuan putri”

“Yaish… Awas saja” ucap jessica

Tak berapa lama keduanya tiba dan segera memasuki restoran yang sudah terlihat ramai pengunjung

“Yah! Bisa bisanya kalian terlambat” ucap sooyoung yang sedang menjaga kasir

“Omo! Youngie-ya…!!!” teriak yoona segera berlari dan memeluk sooyoung

“Yah yah yah! Kau tak malu diperhatikan para pengunjung eoh? Lagipula jessica bisa membunuhku” ucap sooyoung yang melihat jessica sedang menatapnya datar itu

“Aku tak peduli, boghoshippoyo…” ucap yoona mengeratkan pelukannya

“Arra… Lepaskan dulu, aku kesulitan bernapas” ucap sooyoung, yoona pun melepaskan pelukannya

Jessica pun ikut memeluk menyambutnya

“Kau kemana saja eoh? Segitu sibukkah?”

“Nne… Aku sibuk” ucap sooyoung “sibuk mengurusi seseorang” lanjutnya dalam hati sambil memandang yoona

“Yaish, apa kau sudah sarapan? Kajja kita makan, aku rindu mengobrol denganmu” ucap yoona

“Yah yah yah, lalu siapa yang akan menjaga kassa?”

“Tenang saja” ucap yoona kemudian melirik jessica yang baru saja mengganti pakaiannya

“Arra… Sana pergilah” ucap jessica datar dan berjalan menuju kassa menggantikan sooyoung

Namun jessica terus memperhatikan sooyoung dan yoona yang sudah duduk di meja pengunjung yang mulai asik berbincang. Ia mulai memasang earphone pada salah satu telinganya, karena diam diam jessica telah menempelkan alat penyadap pada pakaian sooyoung saat memeluknya tadi

Flashback

Tengah malam tadi jessica terbangun karena merasa haus, ia melihat yoona sudah terlelap disampingnya

Saat jessica berjalan keluar kamarnya menuju dapur, tak sengaja ia melihat sebuah pintu ruangan yang sedikit terbuka dengan caya lampu yang terlihat remang remang, karena penasaran iapun menghampiri ruangan itu

“Yul” panggil jessica setelah membuka pintu itu dan melihat yuri didalamnya

“Mengapa kau belum tidur?” ucap yuri setelah melihat jessica menghampirinya

“Aku terbangun karena merasa haus, lalu aku melihat ruangan ini sedikit terbuka, kau sedang apa?”

“Mempersiapkan beberapa alat untuk besok” ucap yuri

Jessica hanya mengangguk melihat lihat ruangan itu memang berisi peralatan yang tak pernah ia lihat sebelumnya, namun ia paham alat alat itu pasti sangat canggih dan dibutuhkan yuri saat ini, tiba tiba pandangannya tertuju pada alat yang berbentuk kecil yang baru saja yuri masukkan kedalam kopernya

“Itu apa yul?” tanya jessica

“Alat penyadap, kita bisa menempelkannya dimanapun setelah melepaskan perekat dan menekan tombol kecil ini, lalu bisa kita dengarkan dengan earphone ini” ucap yuri menunjukkan alat itu

“Woah kecil sekali” ucap jessica menerima dan memperhatikan alat penyadap itu

“Jika besar maka akan mudah diketahui musuh”

“Apa kau memiliki lagi?”

“Nne, wae?”

“Aku ingin meminjamnya”

“Baiklah, pastikan kau tak ketahuan” ucap yuri memberikan kotak kecil berisi alat penyadap itu

“Arraso… Kau tenang saja” ucap jessica tersenyum puas menerima alat itu

Flashback end

Jessica pun mulai mendengarkan percakapan mereka

…………………..

Kantor

“Jadi memang kau yang tadi malam itu?” ucap sunny memandang taeyeon yang sudah duduk dihadapannya

“Memangnya siapa lagi, tapi ada apa kau kemari?”

“Aku ingin bertemu dengan yuri”

“Huh? Yah, aku seorang dirut disini, kau bisa mengatakan apapun padaku”

“Hmm… Aku ingin perusahaanku bisa bekerja sama dengan perusahaan ini” 

“M..mmwo?” ucap taeyeon terkejut

“Wae? Sepertinya kau tak senang”

“An.. anniyo…” ucap taeyeon gugup

“Call” ucap yuri yang sudah berdiri didepan pintu membuat kedua yeoja itu menoleh menatapnya

“Nne…?” gumam taeyeon terkejut

“Ku dengar kau seorang ceo perusahaan produksi gadget, aku rasa akan cocok jika kita bekerja sama” ucap yuri tersenyum menghampiri sunny

“Call” ucap yuri tersenyum senang

“sejujurnya aku masih kesulitan berada di posisi ini, untuk itu aku meminta bantuanmu yuri-ah” lanjutnya memeluk lengan yuri

“Arrasso… Kita akan bahas di rapat besok, sering seringlah datang kemari jika kau mengalami hal yang sulit”

“Call!!” ucap sunny “baiklah besok datanglah ke kantorku, kita adakan meeting” lanjutnya kemudian iapun pamit dan meninggalkan mereka

“Yah yah yah!! Apa maksudmu” ucap taeyeon

“Wae? Bukankah ini ide bagus? Dengan begini kita bisa memanfaatkannya untuk membongkar perusahaan hitamnya”

“Aku tak masalah dengan hal itu, tapi yang ku lihat baru saja tak bisa dibiarkan” ucap taeyeon terlihat kesal

“Nne?” gumam yuri tak mengerti

“Sunny memeluk lenganmu! Dasar bodoh! Kau ini sudah memiliki kekasih!” ucap taeyeon sedikit marah

“Aigo… Hahaha jadi kau cemburu eoh?” ucap yuri mengacak acak rambut pendek taeyeon kemudian meninggalkan ruangan itu

“Yaish… Menyebalkan” ucap taeyeon mempoutkan bibirnya kesal

……………………………….

 Keesokan harinya

“taeyeon-ah aku harus segera pergi, bisa kah kau menolongku?” ucap yuri yang baru saja memasuki ruang kerja taeyeon

“nne, apa?”

“jemput tiffany pulang”

“mwo? memang kau mau kemana?”

“kau lupa? aku harus pergi ke kantor choi grup menemui sunny dan menandatangani kontrak kerja sama perusahaan”

“mwo?? yah yah yah aku harus ikut”

“andwae… hanya aku dan asisten ku”

“yah, kau akan berada dalam bahaya, aku harus mengawasimu”

“bukan karena ingin melihat sunny mu?”

“ah.. hahaha salah satunya itu, jebal…”

“tidak, kau jemput tiffany saja, aku tak punya banyak waktu, bye taeng”

“yah yah yah!!” teriak taeyeon namun yuri bersama asistennya terlanjur meninggalkan ruangannya

Dengan terpaksa taeyeon pun mengambil kunci mobil dan meninggalkan kantor untuk menjemput tiffany

Sesampainya disana taeyeon melihat tiffany sudah berdiri di halte bis tak jauh dari gedung perpus. Ia pun segera menepikan mobilnya dan membuka kaca pintu mobil

“Taehyuk-ssi?” panggil tiffany heran

“Yul tak bisa menjemputmu karena ada rapat, jadi aku yang menggantikannya, kajja” ucap taeyeon membukakan pintu untuk tiffany

“Ah begitu ya, mianhae merepotkanmu taehyuk-ssi” ucap tiffany

“Anniyo, lagipula aku sedang tak sibuk” ucap taeyeon mulai melajukan mobilnya

Selama perjalanan keduanya hanya tampak diam tak ada percakapan

Tiffany yang diam menikmati pemandangan luar dan taeyeon yang selalu diam diam memperhatikannya

“Emm… Fany-ah” panggil taeyeon membuat yeoja disampingnya itu menoleh

“Nne?”

“Apa kau sudah makan?”

“Belum, kenapa?”

“Emm… Aku lapar hehehe” ucap taeyeon tersenyum innocent

“Aigo.. Hahaha baiklah akan aku temani anda makan taehyuk-ssi”

“Yah, behenti memanggilku seperti itu, bicaralah seperti biasa saja..”

“Nne? Lalu aku harus memanggilmu apa?”

“Panggil saja unn… Eh oppa”

“Oppa?” ucap tiffany heran

“Nne… Seperti yul memanggilku itu”

“Baiklah, oppa” ucap tiffany

“Kalau begitu kita mampir dulu ke restoran” ucap taeyeon kembali menepikan mobilnya dan memarkir didepan sebuah restoran

Sesampainya disana taeyeon langsung memesan makanan setelah keduanya duduk

“Kau yakin tak ingin makan?” tanya taeyeon karena tiffany hanya memesan jus strawberry saja

“Nne…” 

“Yah, aturlah pola makanmu dengan baik” ucap taeyeon membuat tiffany memandangnya heran

“Kau akan membuat yuri khawatir” ucap taeyeon kembali setelah melihat ekspresi tiffany padanya

“Nne.. Oppa, baru kali ini aku menemukan namja cerewet sepertimu”

“Mwo? Yah aku bicara seperti ini demi kebaikanmu” ucap taeyeon

Tiffany baru saja membuka mulutnya hendak bicara namun pelayan restoran sudah datang membawakan makanan  dan minuman pesanan mereka hingga membuatnya kembali terdiam

“Kau yakin tak ingin makan” tanya taeyeon kembali

“Tidak, palliwa… Kita harus segera pulang!” Ucap tiffany segera meminum jus miliknya

“Arraso ahjumma, cerewet sekali” ucap taeyeon

“Mwo? Yah!” kesal tiffany membuat taeyeon tersenyum melihatnya

“Wae?” tanya tiffany masih terlihat kesal

“Anni” ucap taeyeon menjulurkan lidahnya pada tiffany namun taeyeon kembali tersenyum mengalihkan pandangannya yang lain “aku senang melihatmu seperti ini fany-ah, karena selama bersamaku dulu aku tak pernah merasakannya” lanjutnya dalam hati

Cukup lama keduanya saling terdiam, taeyeon kembali memandang tiffany yang terus terusan sibuk dengan ponselnya

“Yah, apa kau pikir kau sedang duduk sendirian eoh? Aku bukan boneka”

“Wae…? Lagipula kau sedang makan, tak baik makan sambil bicara”

“Tapi kau selalu fokus pada ponselmu, kau tak ingin memandang wajahku?”

“Huh? Wae?” tanya tiffany heran

“Aku ini pria tampan, apa kau tak terpesona?” ucap taeyeon tersenyum smirk

“Anni” jawab tiffany datar

“Yaish… Arraso, aku tak akan menggodamu lagi”

“Oppa, berapa umurmu?”

“Wae?” 

“Dengan wajah dan sifatmu yang seperti itu aku rasa kau masih anak usia remaja”

“Yah! Sembarangan, aku ini lebih tua darimu”

“Arraso, anak kecil tak akan memiliki pikiran byunt sepertimu”

“Mwo? Yah, apa maksudmu” ucap taeyeon kesal

“Kau pikir aku tak tahu kalau sedari tadi kau selalu memperhatikan butt para yeoja yang berjalan melewatimu” ucap tiffany sedikit berbisik takut didengar orang lain

“Hehehehe kau tahu saja” ucap taeyeon tertawa innocent

“Dasar byuntae!” rutuk tiffany

“Apa boleh buat ,yul yang mengajarkanku”

“Mwo? Yah! Yul tak seperti itu”

“Aigoo… Istrinya tak terima, arraso aku hanya bercanda”

“Yaish menyebalkan, selesaikan makanmu ppalii..!!” ucap tiffany mempoutkan bibirnya

“Arra…” ucap taeyeon ikut memasang wajah cemberutnya, iapun kembali melanjutkan makan

……………………………………………..

Di rumah tuan choi

*toktoktok* seseorang mengetuk pintu ruang pribadi tuam choi

“Masuklah” ucap tuan choi, pintu pun terbuka terlihat beberapa anak buah tuan choi menghampiri dengan membawa beberapa berkas

“Tuan, kami sudah berhasil menemukan mereka, tapi…”

“Tapi apa?”

“Ini.. Tuan” ucap salah satu anak buahnya menyerahkan amplop besar pada tuan choi

Tuan choi pun membukanya dan melihat beberapa lembar foto

d70a2b97f3df6fbfaa97f50d9a1c0a4b.jpg.png

“sooyoung?” ucap tuan choi heran

“nne tuan, dan salah satu dari 2 yeoja itu adalah kwoon yoona, mereka bertiga terlihat bersama pagi tadi dan ternyata yoona bekerja di sebuah restoran bersama dengan sooyoung noona”

“sooyoung bekerja di restoran?”

“menurut pemilik restoran yang terdahulu, sooyoung noona yang telah membeli restoran itu tuan, dan kami berpikir…. jika sooyoung noona berteman dengan yoona”

“bawa mereka sekarang juga!” ucap tuan choi terlihat geram

setelah anak anak buahnya keluar dari ruangan, tuan choi kembali mengambil dan melihat beberapa foto yang memperlihatkan kedekatan sooyoung dengan kedua gadis itu. tiba tiba ia baru saja teringat tentang masa kecil sooyoung yang sempat bersahabat dengan yoona karena sering bermain di panti asuhan, namun ia tak menyangka jika mereka ternyata masih bersahabat hingga sekarang. dengan geram tuan choi meremas semua foto yang ia genggam itu

…………………………….

Resoran

Begitu memasuki dapur, yoona tersenyum saat melihat jessica berdiri membelakanginya asih sibuk membuat minuman jus

“Baby” panggil yoona memeluk jessica dari belakang

“yah, jangan lakukan ini ditempat umum bodoh”

“arrasoo… kau galak sekali ahjumma” ucap yoona mempoutkan bibirnya

“kenapa kau kemari, aku sedang membuatkan makanan dan minuman untuk kalian”

“habis kau lama sekali, aku pikir kau kesulitan karena yang lain sudah pulang”

“anniyo.. aku sudah selesai, kkah bantu aku membawanya” ucap jessica sambil membawa nampan berisi makanan sementara yoona membawa nampan berisi 2 gelas jus

“kenapa hanya ada 2?”

“aku tak ikut gabung”

“wae?” tanya yoona namun jessica tak menjawabnya

keduanya berjalan keluar dapur menghampiri sooyoung yang sedang duduk menunggunya. restoran sudah ditutup karena stok habis lebih cepat, sehingga para pekerja lain sudah pulang menyisakan yoona, jessica dan sooyoung saja.

“yah mengapa lama sekali eoh, aku curiga apa yang kalian lakukan di dapur”

“yah! kami tak berbuat apa apa” ucap jessica mempoutkan bibirnya

“nne… aku hanya memeluknya dari belakang hehehe” ucap yoona tertawa innocent

“nanti saja dibereskannya, duduklah” ucap sooyoung saat melihat jessica kembali berdiri setelah menata makanan diatas meja

“aku tak ikut, kalian lanjutkan saja mengobrol berdua”

“wae?” tanya yoona kembali

“hmm… aku mengantuk, bye..” ucap jessica kembali ke belakang

“yaish… dasar putri tidur” rutuk yoona sementara sooyoung hanya terdiam memandang punggung jessica yang semakin menjauh

“tadi sampai mana pembicaraan kita soo?” ucap yoona kembali sambil menikmati makanannnya

“nne? eee… apa ya, aku lupa hehhe”

“yaish… ah iya aku baru ingat, mianhae… waktu itu aku tak hadir diacara pesta ulang tahun sunny unnie, aku benar benar tak ingat soo”

“gwaenchanna… lagipula pestanya biasa saja karena yang datang hanya rekan rekan perusahaan ayahku”

“ah begitu, unnie mu jadi? turun ke perusahaan?”

“nne.. tapi dia masih bodoh, aku pikir ayahku memintanya untuk bekerjasama dengan perusahaan yuri unnie”

“benarkah? bukankah ayahmu tak menyukai?”

“ayahku hanya tak menyukai ayah tirimu”

“baguslah, aku juga tak menyukainya” ucap yoona kemudian melanjutkan makannya sementara sooyoug hanya memandangnya

Tanpa mereka tahu, jessica masih berdiri dibalik dinding mendengarkan pecakapan mereka

…………………

Begitu tiba di rumahanya, yuri melihat tiffany yang sedang dijemput taeyeon masih belum tiba. iapun menghidupkan ponselnya untuk mengecek, yuri menerima beberapa pesan masuk dari tiffany dan akhirnya tau jika kekasihnya sedang menemani taeyeon makan di restoran. yuri kembali memasukkan ponselnya kedalam saku kemejanya setelah membalas pesan dari tiffany.

 “sepi sekali” gumamnya sambil berjalan menuju dapur, ia membuka laci dan mengambil ramyeon untuk dimasaknya

beberapa menit kemudian saat sedang masak mie ramennya, tiba tiba bel pintu rumahnya berbunyi. yuri pun segera membukakan pintu

“hey hyo, sudah lama tak melihatmu” ucap yuri tersenyum menyapa hyoyeon dan memeluknya

“akhir akhir ini aku sibuk, banyak sekali kasus yul”

“hahahaha kau terlihat lelah, kajja masuklah, apa kau sudah makan? aku sedang membuat ramyeon kau mau?”

“anniyo, aku sudah makan sebelum kemari, ah ya, amber yang memberitahuku alamat rumahmu, mian aku tak menghubungimu dulu kalau aku mau kemari”

“gwaenchanna.. tapi tunggu sebentar, aku ingin mengangkat ramyeonku dulu, kau ambil saja apapun yang ingin kau makan di kulkas”

“nne… aku mau soju” ucap hyoyeon berjalan menuju kulkas “kau juga yul?” lanjutnya

“nne…” ucap yuri

keduanya pun kembali menuju ruang makan sambil yuri menikmati ramyeomnya.

“tumben kau kemari saat hari hari sibukmu hyo” ucap yuri

“aku bingung harus bagaimana, ada seuatu yang terus mengganjal pikiranku yul”

“apa memang?”

“taeyeon” ucap hyoyeon membuat yuri berhenti mengunyah makanannya

“ah ya, bagaimana keadaan ibunya?” tanya yuri mencoba mengalihkan

“kesehatan fisiknya baik baik saja, tapi dia masih memikirkan taeyeon, aku juga” ucap hyoyeon

“wae?”

“yul, apa menurutmu taeyeon semudah itu tewas? aku masih merasa ada yang janggal dari peristiwa kemarin, jasadnya sama sekali tak ditemukan dan… aku selalu merasa jika taeyeon masih hidup”

“itu hanya perasaanmu hyo” ucap yuri

“hufth… entahlah, apa kau tidak berpikir juga kalau itu janggal?”

“jika aku terus memikirkannya, itu akan melukai perasaanku hyo, bagaimanapun juga taeyeon adalah eonnieku”

“kau benar, mianhae…” ucap hyoyeon

“anniyo, aku yang seharusnya meminta maaf padamu” ucap yuri dalam hati

*tingtong* tepat pada saat itu bel pintu rumahnya kembali berbunyi

“mungkin itu tiffany, tunggu sebentar” ucap yuri berjalan membukakan pintu, benar saja saat dibuka kekasihnya yang datang dan langsung memeluk yuri

“mianhae.. apa kau sudah kelaparan yul?” ucap tiffany

“annieyo, aku sudah memasak ramyeon hehehe”

“yaish… sudah ku bilang kau harus belajar masak, jangan makan ramyeon terus” omel tiffany sementara yuri hanya tersenyum innocent

“dia sendiri juga  belum makan yul” ucap taeyeon yang sudah berdiri dibelakang tiffany

“mwo? yah, wae..? oppa apa kau tak mengajaknya makan . bukankah kalian mampir ke restoran”

“nne, aku memang makan disana, tapi kekasihmu sangat cerewet dan tak ingin makan karena tahu kalau kau belum makan, sudah kalian duduk saja, aku akan memasak untuk kalian” ucap taeyeon berjalan memasuki rumah yuri. namun setelah mask dan berjalan menuju dapur, taeyeon terkejut saat melihat hyoyeon yang juga melihatnya

“taeyeon?” panggil hyoyeon merasa heran dan terkejut membuat yuri dan tiffany ikut menatapnya

“o.. omo!” ucap taeyeon dalam hati

“taeyeon?” panggil hyoyeon kembali mulai berjalan menghampiri taeyeon

“a.. anyeong haseyo kim taehyuk imnida” ucap taeyeon membungkukkan badannya

“huh?” gumam hyoyeon

“ah hyoyeon-ah kau salah menduganya, dia taehyuk oppa senior sekaligus sahabatku yang juga tinggal disini, dia dirut diperusahaanku” ucap yuri menghampiri keduanya

“kenapa aku baru melihatnya? bukankah dulu aku selalu datang ke kantormu yul?”

“dia memang baru saja menyelesaikan wamilnya, untuk sementara dia tinggal disini”

“oh.. begitu” ucap hyoyeon menganggukkan kepalanya “mianhae aku salah menduga, kau sangat mirip dengan sahabatku, kebetulan aku sangat merindukannya, aku kim hyoyeon” ucap hyoyeon membalas jabatan tangan taeyeon

“nne.. gwaenchanna, kalau begitu aku permisi dulu” ucap taeyeon kembali berjalan menuju dapur sementara hyoyeon masih memperhatikannya

“sepertinya ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama eoh” goda yuri menyenggol lengan hyoyeon

“anniyo… oh iya, aku baru tau kalau kalian sudah menjadi pasangan, chukkhae.. kapan aku menerima undangan pernikahan kalian?” ucap hyoyeon memberi selamat, ketiga yeoja itu kembali duduk sambil menunggu taeyeon yang sedang memasak

“gomawo… tapi yul masih..” ucap tiffany

“secepatnya hyo, doakan saja” potong yuri tersenyum menatap dan menggenggam erat tangan tiffany

“aigoo… tega sekali kalian melakukannya didepanku” ucap hyoyeon mempoutkan bibirnya

“dan kau kapan eoh?”

“aku sedang bingung tentang masalah itu yul”

“huh? wae?”

“kau masih ingat sunny putri pertama tuan choi?”

“tentu saja, dari dulu sampai sekarang kami masih berteman”

“ah.. pantas tuan choi pernah bercerita jika perusahaan yang sunny jalankan akan bekerja sama denganmu, apa itu benar?”

“nne.. baru saja tadi siang aku menemui kantornya, tapi mengapa kau bicara tentangnya?”

“tuan choi memintaku untuk menjadi tunangan sunny” ucap hyoyeon

“mwo??” ucap tiffany dan yuri

*prangg!!!* bersamaan dengan suara pecahnya piring di dapur membuat ketiga yeoja itu mengalihkan pandangannya pada taeyeon

…………………………………….

Restoran

“sudah mulai larut, kau tak ingin lagi tidur di villaku?” ucap sooyoung memakaikan jaketnya berdiap siap untuk pulang setelah keduanya cukup lama mengobrol

“anniyo, aku tidur di rumah saja”

“arraso, sekarang kau sudah memiliki istri akan sulit menginap diluar hahaha”

“hahaha kau benar, menyenangkan ternyata”

“mwo? yah apanya yang menyenangkan?” ucap sooyoung penasaran “yah yah yah bocah, apa kau sudah melakukannya?”

“tentu saja, kami selalu melakukannya setiap malam hahaha” ucap yoona mengeluarkan tawa aligatornnya

“yaish… dasar bodoh!!!” rutuk jessica yang mendengarkan lewat alat penyadapnya di ruangan lain

“omo omo! hahaha daebak! siapa yang mengajarkanmu? ternyata kau sudah tak bocah lagi”

“tentu saja dari video video yang selalu kita tonton di villa hahaha”

“yaish… dasar bocah byunt, hati hati jessica bisa mendengarmu, bisa bisa kau dibunuh hahaha”

“tenang saja, dia sedang tidur” ucap yoona santai

“TENTU SAJA AKU MENDENGARKANMU BABO, AWAS KAU KWON YOONA!!!” ucap jessica dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya

“baiklah, aku pulang dulu mau pulang bersama?”

“anni, akan lama mmbangunkannya, kau duluan saja soo”

“oke, tapi awas! segera pulang setelah kekasihmu bangun, jangan sampai kalian melakukannya disini, arrasso?!”

“yaish… aku tau tempat, kkah pulanglah” ucap yoona mendorong tubuh sooyoung hingga kedepan pintu, namun sebelum keluar langkah sooyoung berhenti dan kembali membalikkan badannya, ia terdiam memandang dinding yang membatasi dapur

“huh? wae? apa ada barangmu yang tertinggal?” tanya yoona saat melihat sooyoung masih berdiri

“anniyo, aku pulang dulu, bye..” ucap sooyoung kembali berjalan dan meninggalkan restoran

Saat itu juga jessica langsung berlari menuju lantai atas memasuki ruang peribadi mereka sebelum yoona menyusulnya

tak berapa lama, yoonapun membuka pintu dan melihat jessica sedang duduk diatas tempat tidur

“eh? kau sudah bangun ternyata” ucap yoona tersenyum senang berbeda dengan jessica yang menatapnya tajam

“kemarilah” ucap jessica mulai melepaskan satu persatu kancing seragam kerja yang ia kenakan

“dengan senang hati” ucap yoona segera berlari hendak memeluk kekasihnya namun

*plak!!!!*

“aw..!! yah appo…” ucap yoona mengusap  usap kepalanya yang baru saja dipukul oleh jessica

“lalu kalau ini bagaimana?” uca jessica menari telinga kanan yoona cukup kencang

“aw aw aw ampun!! aw!! eomma…” rengek yoona dengan kepalanya mengikuti arah tarikan tangan jessica

“yaishh!!! mengapa kau begitu menyebalkan!!!” teriak jessica memarahi kekasihnya itu, iapun melepaskan tangannya dari telinga yoona yang  sudah berwarna merah padam akibat tarikannya itu

“wae..? kenapa kau tiba tiba marah dan memukulku? apa kau baru saja datang bulan?” tanya yoona

“kau sudah…!! arrgh…molla, aku sangat kesal padamu” ucap jessica membuang muka

“wae..? katakan padaku, jangan marah…” ucap yoona memegang kedua pundak jessica mencoba menenangkan

“jangan berani memegangku!”

“ar.. arraso..” ucap yoona segera melepaskan kedua tangannya “kau sangat menyeramkan” lanjutnya namun dengan suara pelan

“WHAT DID YOU SAY??!!!” teriak jessica kembali mengangkat tangannya karena mendengar ucapan yoona

“an..nniyoo mianhae..” ucap yoona segera mengatupkan kedua tangannya didepan jessica agar tak kembali menerima pukulan maut dari kkasihnya itu

“hhaahh… sudahlah, aku mau pulang” ucap jessica segera berdiri

“mwo?? andwae… kau tak boleh meninggalkanku, jangan kembali ke USA jebal.. aku tak ingin kehilanganmu lagi” ucap yoona memeluk kaki jessica untuk menahannya

“oh my gosh, bisa bisanya aku mencintai yeoja babo ini” ucap jessica dalam hati sambil mengusap usap kasar wajahnya

“yah! maksudku aku ingin pulang ke rumah yul!” ucap jessica

“eh?? aku kira kau pergi ke USA hehehe” ucap yoona kembali tertawa innocent sambil melepaskan kedua tangan yang menahan kaki jessica, ia pun segera berdiri dan berlari menyusul jessica yang sudah pergi lebih dulu

“baby… chankkaman…” teriak yoona berlari menyamakan langkah jessica yang sangat cepat

“jangan sentuh! aku sedang kesal padamu” ucap jessica saat merasakan tangan yoona menggenggam tangannya

“arraso.. tapi berhenti dulu” ucap yoona menahan kedua pundak jessica dan membalikkan badannya sehingga keduanya saling berhadapan “kau boleh kesal dan marah padaku, tapi kau tak boleh kedinginan, aku tak ingin kau sakit” ucap yoona memakaikan jaket miliknya pada jessica membuat jessica sadar jika ia keluar tak memakai jaket

Jessica pun terdiam, hatinya kembali merasakan hangat menerima perlakuan yoona yang selalu berhasil membuatnya luluh. karena meskipun kepolosan yoona sangat menyebalkan dan selalu membuatnya kesal, tapi perlakuan dan ketulusannya selalu membuat jessica mencintai yoona dan tak ingin melepaskannya

“kajja sebaiknya kita mencari makanan dulu, aku lapar” ucap yoona mencoba menggenggam tangan jessica penuh hati hati khawatir jessica akan marah padanya, namun jessica hanya terdiam sambil tetap melangkahkan kakinya mengikuti yoona

setelah cukup lama berjalan, keduanya menemukan kedai makanan

“ahjumma, tolong bungkuskan tteokbokki dan kue ikan” ucap yoona sambil memberikan selembaran uang pada penjual itu

“nne..” ucap penjual itu segara membungkuskan pesanan yoona

Setelah menerima makanan itu, yoona kembali menggenggam tangan jessica dan membawanya duduk di kursi taman

“kajja kita makan, kau juga pasti lapar” ucap yoona membukakan 2 kotak makanan berisi tteokbokki dan kue ikan itu, ia pun memberikan garpu kecil pada jessica

“aku tak lapar” ucap jessica dengan wajah dinginnya, ia menatap yoona yang terdiam menatapnya, namun kemudian melihat yeoja itu kembali fokus pada makanannya membuat jessica kembali kesal

“kkah, makanlah aku sudah meniupinya agar tak terlalu panas” ucap yoona menyodorkan kue ikan pada mulut jessica yang tentu saja membuat jessica terkejut

“sudah ku bilang aku tidak mau, kau saja yang makan”

“kau boleh marah dan kesal padaku, tapi kau tak boleh sakit” ucap yoona kembali menyuapi makanan itu, jessicapun membuka mulutnya menerima potongan kue ikan itu

“bagaimana rasanya? enak?” tanya yoona, namun jessica hanya menjawabnya dengan mengangguk sambil menikmati makanan itu

“ah kau benar ini sangat lezat hehehe tau gitu aku membeli banyak” ucap yoona setelah ikut memakannya

Yoona memberikan kotak berisi kue ikan itu pada jessica namun yeoja itu kembali menolaknya membuat yoona mempoutkan bibirnya

“arraso… akan aku suapi” ucap yoona membuat jessica tersenyum senang menatap kekasihnya yang sedang fokus mendinginkan kue ikan itu

“omo omo!” ucap yoona yang berhasil memergoki jessica yang tersenyum memandangnya

“wae?” tanya jessica kembali memasang tatapan dinginnya

“aku baru menyadari jika dihadapanku ini seorang bidadari cantik hehehe” goda yoona berhasil membuat kedua pipi jessica memerah

“yaish… jangan menggodaku!” ucap jessica pura pura kesal namun tak dapat menyembunyikan senyumnya, yoona pun ikut tertawa dan kembali menyuapi makanan itu pada kekasihnya

kini suasana keduanya kembali menghangat

“baby, bukankah setiap hubungan itu harus saling terbuka?”

“tentu saja, memangnya kenapa?”

“anniyo, hanya saja sejujurnya aku masih belum mengerti mengapa kau tiba tiba marah padaku”

“aku sangat kesal padamu” ucap jessica mempoutkan bibirnya

“wae?? apa aku mengatakan hal yang salah dan menyakitimu?”

jessica kembali terdiam menatapnya, sebenarnya ia ingin sekali memarahi kekasihnya yang dengan polosnya bercerita tentang hal hal pribadi hubungan mereka pada sooyoung, hal itu membuatnya sangat malu. namun ia tak bisa melakukan itu karena yoona pasti akan bertanya dan curiga mengapa ia bisa tahu padahal sedang tak bersama mereka.

“anniyo, lupakan saja aku tak ingin membahasnya”

“mianhae… tapi… sampai kapan kau marah padaku?” ucap yoona mempoutkan bibirnya

“sampai detik ini”

“nne??!” gumam yoona terkejut

“aku tak bisa lama lama marah pada orang yang sangat menyebalkan sepertimu” ucap jessica “mianhae sudah menyakitimu” lanjutnya sambil mengusap usap lembut kepala dan telinga yoona yang sempat dijewernya

“gomawo..” ucap yoona memeluk kekasihnya itu

*cuppp* yoona pun mencium bibir jessica dan tersenyum menatap kekasihnya itu

“i love you more than food” ucap yoona

“love you too more than everything” ucap jessica

“kajja kita pulang” ucap yoona menggenggam erat tangan kekasihnya, keduanya kembali menuju restoran untuk mengambil mobil mereka

“kau tunggu disini sebentar, ada barang yang tertinggal” ucap jessica setelah keduanya tiba didepan mobil mereka yang terparkir

“nne? tak ingin ku temani?”

“tidak, hanya sebentar, tunggu saja disini oke?” ucap jessica segera berlari memasuki restoran

“arasso” ucap yoona menatap punggung jessica yang akhirnya menghilang setelah memasuki restoran, iapun berdiri menunggu kekasihnya didepan mobil

jessica berjalan memasuki ruang ganti pakaian, ia memeriksa satu persatu seragam karyawan mencari seragam yang dikenakan sooyoung karena alat penyadap yang ia tempelkan masih terdapat di seragam itu, namun ia kesulitan mencari alat itu yang berbentuk sangat kecil

“dimana ya? aku yakin ini pakaian yang ia kenakan” ucap jessica memeriksa seragam itu dengan teliti, tanpa sadar seseorang sudah berdiri dibelakangnya dan mulai menutup pintu ruangan itu

*trekk!!!* jessica segera membalikkan badannya begitu mendengar suara pintu ruangan tertutup, ia terkejut saat melihat seseorang dengan pakaian serba hitam dan menutupi sebagian wajahnya oleh topi yang ia kenakan itu berdiri dihadapannya

“kau mencari benda ini?” ucap orang itu mengangkat tangannya memperlihatkan benda kecil yang jessica cari

Jessica semakin terkejut melihat nya, ia tahu bahaya sedang mengancamnya, jessicapun mencoba melawan orang itu agar bisa meloloskan diri namun sayang tenaga orang itu begitu kuat sehingga dapat mencengkram dan mengunci tubuhnya

Jessica berusaha memberontak dan mencoba berteriak namun sayang, orang itu lebih cepat bertindak dan berhasil membekap wajah jessica dengan sapu tangan yang sudah diberikan bius sehingga membuat jessica perlahan menjadi tak sadarkan diri

orang itupun mengikat kedua tangan dan kaki jessica yang sudah tak sadarkan diri, ia segera membawanya melalui pintu belakang restoran tanpa diketahui siapapun termasuk yoona yang cukup lama menunggunya

“lama sekali” ucap yoona menatap jam tangannya, ia kembali menatap pintu restoran yang masih terbuka itu namun sayangnya ia tak bisa melihat kedalam karena ruangan utama tampak gelap, ia hanya melihat sedikit cahaya dari ruangan belakang

yoona awalnya ingin masuk, namun ia teringat dengan ucapan jessica yang memintanya untuk menunggu. ia tak ingin jessica kembali marah padanya.

Namun tiba tiba ia melihat sebuah mobil van hitam melaju dengan cepat dari arah belakang restoran, membuat yoona curiga dan segera berlari memasuki restoran karena merasakan firasat yang tak enak tentang kekasihnya

“sica…?” panggil yoona

“jessica..?” panggilnya kembali namun tetap tak ada jawaban dari kekasihnya, iapun mengecek semua ruangan dan tak menemukan jessica dimanapun hingga ia memasuki ruang ganti dan melihat ruangan itu terlihat berantakan

“sial!! sica…..!!!” teriak yoona mengacak acak rambutnya saat teringat dengan mobil van hitam tadi. Jessica telah diculik

TBC

ada yang masih ingat dengan cerita2 sebelumnya?

hehehe maapin ya sempat hiatus karena beberapa hal… 😅