We Are Different part 4

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

……………………………………………..

Taeyeon terbangun begitu mendengar alarm jamnya berbunyi. ia mengusap usap kedua matanya dan melihat dirinya sudah terbaring diatas tempat tidur kamar miliknya. ia terkejut saat melihat tubuhnya tak memakai pakaian sehelaipun kecuali selimut tebal yang menutupi tubuhnya, taeyeonpun langsung terbangun dan duduk diatas tempat tidur tersebut. Ia menoleh melihat pakaian yang dikenakannya semalam berserekan diatas lantai. ia menunduk dengan kedua tangan yang menumpu kepalanya mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya tadi malam, namun pikirannya terhenti begitu mendengar bunyi shower kamar mandi berhenti, ia sadar tak hanya dirinya yang berada didalam kamar tersebut. tak berapa lama ia melihat seorang yeoja yang masih mengenakan  melangkah keluar dari kamar mandi tersebut

“sunny?” ucap taeyeon begitu melihat wajah yeoja itu

“lekaslah mandi, hari ini kau tak bekerja?” ucap sunny dengan ekspresi yang terlihat biasa, berbeda dengan taeyeon wajahnya terlihat pucat karena terkejut

“apa yang terjadi tadi malam?” tanya taeyeon tak menjawab pertanyaan sunny

“lebih baik kau ingat ingat sendiri, aku tak ingin berbohong padamu” ucap sunny mulai melepaskan bathrobe yang ia kenakan dihadapan taeyeon, posisinya memang memunggungi taeyeon tapi tetap saja membuat taeyeon semakin gugup

“ap.. apa yang sedang kau lakukan?” ucap taeyeon

“tentu saja mengganti pakaianku, memangnya apa lagi? aku sudah cukup lelah dengan apa yang kita lakukan semalam, kau benar benar liar”

“mwo?” ucap taeyeon kembali terkejut

Flashback

Setelah mengunjungi rumah kedua orang tuanya, taeyeon mengunjungi sebuah club malam untuk menenangkan pikirannya

Begitu sampai, ia langsung menghabiskan beberapa gelas alkohol dan mulai menikmati alunan musik didalam club tersebut

“Kau masih saja selalu kesini” ucap seorang yeoja membuat taeyeon mengangkat wajahnya melihat yeoja itu

“Sunny?”

“Baboyaa, kau sudah menghabiskan berapa gelas hingga membuatmu seperti ini? Dasar polisi tak berguna” ucap sunny saat melihat taeyeon sangat mabuk hingga kesulitan mengenalinya

*brak!!!* taeyeon meletakkan gelas yang digenggamnya begitu keras setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan sunny membuat yeoja dihadapannya itu terkejut

“Ya, aku memang polisi tak berguna hahaha kau benar sunny-ah”

“Ada apa denganmu taeng?” tanya sunny terlihat khawatir

“Anniyo, lagipula aku tak mabuk kau pulanglah”

“Anniyo, kau yang harus pulang taeng, kau sudah mabuk berat, kajja” ucap sunny mulai merangkul dan mengaitkan tangan taeyeon pada pundaknya

Sunnypun memapah taeyeon yang sudah mabuk meninggalkan club dan mengantarnya pulang ke apartemen taeyeon

Begitu sampai sunny langsung membaringkan taeyeon yang hampir hilang kesadarannya, namun saat berbalik dan hendak meninggalkan kamar tiba tiba taeyeon terbangun dan menahan tangan sunny

“Kajjima” ucap taeyeon

“Eh? Aku harus pulang taeng, kau tidurlah”

“Kau selalu saja meninggalkanku” ucap taeyeon membuat sunny terdiam “dulu kita sama sama berjanji akan menikah dan hidup bahagia setelah lulus sekolah, tapi kau tiba tiba memutuskan akan pergi ke USA dan menghilang dari kehidupanku”

“T… Ttaeng…” ucap sunny mencoba melepaskan genggaman tangan taeyeon namun taeyeon menarik tangannya hingga tubuh sunny terjatuh keatas tempat tidur menimpa taeyeon yang segera memeluknya

“Apa kau melupakan hal itu? Apa kau sudah melupakanku?” ucap taeyeon

“Taeyeon-ah kau mabuk, lepaskan aku kau sudah memiliki tiff… mmmhhh….” ucap sunny namun ucapannya terpotong saat tiba tiba taeyeon menindih tubuh sunny dan mencium bibirnya

Sunny mencoba memberontak namun taeyeon begitu kuat menahan tubuhnya

“Sesakit ini kah perasaanku?” ucap taeyeon setelah mengangkat kepalanya

Sunny berniat melepaskan diri saat merasakan taeyeon mulai melepaskan cengkramannya namun ia melihat air mata taeyeon mulai mengalir

“Wae…? Ada apa denganmu taeng?” ucap sunny membingkai wajah taeyeon yang menunduk, namun air mata taeyeon mengalir semakin deras

“Uljimma..” ucap sunny kembali menghapus air mata taeyeon yang tak ingin berhenti

Taeyeon hanya menggelengkan kepalanya dan kembali menunduk menangis mengingat masalah yang terjadi pada ayahnya

Sunnypun kembali mengangkat wajah taeyeon dan mencium bibirnya

“Uljimma… Aku… Juga merindukanmu” ucap sunny kembali mencium bibir taeyeon

Taeyeon perlahan membuka kedua matanya menatap wajah sunny, tangan taeyeon mulai memeluk leher sunny dan menekan yeoja itu untuk memperdalam ciumannya hingga keduanya semakin merasakan kenikmatan

*dan terjadilah asdfjflflfjfkdl*

*cut!*

Flashback end

Taeyeon mengusap usap kasar wajahnya begitu mengingat kejadian tadi malam

“Kau bisa melupakannya” ucap sunny yang sudah paham menatap taeyeon

“Sunny-ah.. Mm.. Mmianhae” ucap taeyeon merasa bersalah

“Hmm… Aku harus segera pergi, mandilah” ucap sunny kemudian meninggalkan taeyeon yang hanya terdiam

Sunny adalah mantan kekasih taeyeon, keduanya sudah menjalin hubungan sejak kelas 1 SMA dan merupakan pasangan teromantis di sekolahnya, namun setelah menempuh ujian kelulusan tiba tiba sunny memutuskan hubungan keduanya karena akan melanjutkan kuliahnya ke USA, taeyeon yang saat itu kecewa mencoba melampiaskan dengan mendekati tiffany yang ia tahu gadis itu telah lama mengagumi taeyeon. Awalnya taeyeon hanya ingin membuat sunny cemburu dan menyesal atas keputusannya, namun sunny tetap meninggalkannya. Hingga akhirnya taeyeon menyadari kesalahannya dan memutuskan untuk mencoba mencintai tiffany hingga hubungannya bertahan sampai saat ini. Namun kini taeyeon bertemu sunny kembali saat ayah sunny mengundangnya di acara pesta menyambut kedatangan sunny. Taeyeon hanya mencoba bersikap biasa meskipun pada kenyataannya ia masih belum bisa melupakan sunny.

…………………………………………..

“Hey tiffy, hari minggu begini kau tetap pergi bekerja?” sapa jessica saat dirinya berpapasan dengan tiffany di depan gedung apartemen

“Hay jessie, anniyo aku akan pergi menemui taeyeon, tadi malam dia tak bisa dihubungi”

“Aigoo, padahal kemarin siang kalian sudah bertemu”

“Hehehe tetap saja komunikasi harus terus berjalan, taeng selalu melupakan malamnya, makanya aku harus selalu menghubunginya, kau baru saja pergi joging?”

“Nne, udara pagi disini sejuk sekali” ucap jessica merentangkan kedua tangannya menikmati hembusan angin pagi

“Eh? Apa hanya aku yang merasa kedinginan?” ucap tiffany merasa heran, ia sendiri memakai jaket tebal dan melihat orang orang mengenakan jaket juga “kalau begitu aku pergi, jessie aku membuatkan sarapan untukmu”

“Ah.. Okay thanks baby ,nanti aku ke apartemenmu, take care” ucap jessica, keduanya pun berpisah

Jessica memasuki apartemen miliknya, namun baru saja beberapa langkah bel pintu apartemennya berbunyi, iapun kembali untuk membukakan pintu

“Uh? Kau? Ada apa kemari?” tanya jessica menaikkan sebelah alisnya begitu melihat yoona mengunjungi apartemennya

“tadi aku baru saja berolah raga ah kau juga ya? Mengapa kita tidak bertemu ya haha” ucap yoona dengan wajah cerianya

“Aku tidak bertanya hal itu, ada apa kau kemari?”

“Hey aku ini tamu, kau tak mempersilahkan aku masuk?” ucap yoona membuat jessica memutar kedua bola matanya

“Hhh… Masuklah” ucap jessica pasrah

“Wah apartemenmu rapi sekali” ucap yoona begitu masuk dan duduk diatas soffa, jessica tak menjawabnya ia hanya berjalan meninggalkannya ke dapur

Tak berapa lama jessica pun kembali dengan membawakan dua gelas minuman untuknya dan satu lagi diberikan pada yoona

“Gomawo..” ucap yoona menerima minuman itu

“Ada apa kemari? kau sendirian?” tanya jessica kembali

“Aku hanya ingin berkunjung, nne memangnya bersama siapa lagi?”

“Unnie mu tak ikut?” tanya jessica membuat raut wajah yoona berubah

“Anni” jawab yoona singkat

“Oh.. Begitu” 

“Mengapa kau menanyakannya? Kau menyukainya?” tanya yoona dengan nada yang ketus

“Anniyo, aku hanya bertanya” ucap jessica

“Oh”

“Kenapa dengan anak ini? Tadi terlihat ceria sekarang jadi menyebalkan lagi” ucap jessica dalam hati

“Aku ingin membeberitahumu, mulai besok kau sudah bisa bekerja di restoran” ucap yoona

“Mwo? Yah sejak kapan aku menerimanya?”

“Sejak sekarang” 

“Yaish… Aku tid”

*tingtong* bel pintu apartemen jessica berbunyi kembali, jessica pun berdiri dan berjalan untuk membukakan pintu

“Yeoppodaa..” gumam yoona saat melihat jessica menyibakkan dan mengikat rambut panjangnya yang sebelumnya tergerai

“Good morning” sapa seorang yeoja begitu pintu dibukakan

“Hey yul! Good morning, tumben pagi pagi kau kesini” ucap jessica senang dan mempersilahkan yuri masuk

“Nne, tadinya aku ingin mengunjungi apartemen tiffany tapi tak ada orang disana, jadi sekalian saja aku kemari”

“Ah.. Begitu ya, dia memang sedang pergi mengunjungi rumah taeyeon, kau kalah cepat yul”

“Hahaha kau ini”

“Ada apa kau kemari?” ucap yoona dengan raut wajah tak sukanya begitu melihat yuri masuk

“T…tternyata ada kau yoong, aku hanya ingin berkunjung sebentar, mianhae aku mengganggu waktu kalian” ucap yuri terkejut begitu melihat adiknya sudah berada disana

“Gwaenchanna, kami tidak sedang ada acara, kau ingin minum apa yul?” ucap jessica

“Yaish, tadi dia tidak menawariku minuman” ucap yoona dalam hati melirik sebal pada jessica “aku pulang dulu” lanjutnya membuat langkah jessica terhenti

“Andwae, biar aku saja yang pergi” ucap yuri menahan tangan yoona

“Eh? Ada apa dengan kalian?” tanya jessica heran

“Lepaskan aku” ucap yoona dengan nada dinginnya

Yuri pun segera melepaskan tangannya

“Aku harus pulang, tiba tiba moodku memburuk” ucap yoona kemudian kembali berjalan dan meninggalkan apartemen jessica

“Maafkan sikap adikku, dia sebenarnya tak seperti itu” ucap yuri tersenyum malu

“It’s okkay yul, aku sudah biasa menghadapi sikapnya, tapi… Ada apa dengan kalian? Kalian terlihat seperti sedang bertengkar”

“Anniyo, hanya masalah kecil” ucap yuri

“Jinja? Kalau hanya masalah kecil mana mungkin dia terlihat sangat marah seperti itu”

Yuri terdiam mendengarnya, ia terlihat ragu untuk menceritakannya pada jessica namun yeoja dihadapannya itu sudah memahami raut wajah yuri

“Aku bukanlah seseorang yang mudah akrab dengan orang lain, tapi rasanya berbeda saat mengenal tiffany dulu, sama denganmu yul, rasanya kau selalu memiliki daya tarik para yeoja, apa kau pernah melakukan ritual?”

“Hahaha kau bicara apa sica, yah! aku tak pernah melakukan hal semcam itu ,mungkin ini karena wajahku saja yang terlihat berkharisma” ucap yuri mengusap usap dagunya

“Yaish percaya diri sekali”

“Hubunganku dengan yoona memang sedang tak baik, bahkan sudah lama dia tidak tinggal di rumah” 

“Mwo?? Pantas waktu itu dia berkata seperti itu” ucap jessica begitu mengingat awal pertemuannya dengan yoona setelah meninggalkan rumah sakit

“Memang yoong berbicara apa padamu?”

“Anniyo, aku sudah lupa” ucap jessica

“Yaish… Kau ini”

………………………………..

Tiffany telah sampai di apartemen taeyeon dan langsung masuk kedalam

“Good morning taeng ^_^” sapa tiffany begitu memasuki kamar taeyeon dan melihat kekasihnya sedang duduk memainkan ponselnya

“Uh tumben kau kesini tak menghubungiku dulu pany-ah, untung aku sedang berada di rumah” ucap taeyeon segera berdiri memeluk dan memberikan morning kiss pada kekasihnya

“Tadi malam kau kemana? Nomormu tak bisa dihubungi, apa kau melupakan makan malammu?”

“Ah ya, setelah pulang dari jeonju aku lupa mencharger ponselku, mianhae.. Tapi aku tak melupakan makan malam”

“Syukurlah ^_^” ucap tiffany kembali memeluk kekasihnya namun raut wajahnya berubah “eh? Kau mengganti parfum taeng?” tanya tiffany begitu mencium aroma yang asing di dalam kamar taeyeon

“Ah.. Y..yya, eh anniyo, ini bukan parfum, aku mengganti pewangi ruang kamarku” ucap taeyeon dengan wajah yang memucat, pasalnya wangi parfum sunny masih menyebar didalam kamarnya

“Ah.. Begitu ya, wanginya sangat enak tumben sekali kau membeli pewangi yang sangat feminim hahaha” ucap tiffany menertawai kekasihnya itu

“Hahaha memangnya tidak boleh eoh? Kau lupa jika selain tampan aku juga sangat cantik” ucap taeyeon memberikan merong pada tiffany

“Yaish… Andwae! Kau cukup tampan saja!” kesal tiffany mencubit pinggang taeyeon

Keduanyapun kembali bercanda tawa. Taeyeon kembali merasa tenang karena tiffany tak mencurigainya

“Wajahmu terlihat pucat, apa kau sakit?” tanya tiffany menempelkan punggung telapak tangannya diatas dahi taeyeon

“Anniyo.. Aku baik baik saja” ucap taeyeon melepaskan tangan tiffany

“Apa kau mabuk semalam?” tanya tiffany memicingkan kedua matanya

“Hehehe sedikit” ucap taeyeon yang langsung mendapat jeweran ditelinganya

“Kau bilang tak akan mabuk lagi! Apa kau pergi ke sebuah club lagi eoh?!”

“An.. Anniyo… Aku hanya meminum soju bersama appa di rumah”

“Aku pikir kau pergi ke club lagi! Kalian ini, pasti kalian mabuk semalaman. Huh.. Appa sama anak sama saja” ucap tiffany membuat taeyeon terdiam

“Aku tak seperti appaku” ucap taeyeon dengan nada dinginnya

“Apanya, kalian sama saja”

“Aku bilang aku tak seperti appaku!” ucap taeyeon kembali dengan meninggikan suaranya membuat tiffany terkejut

“Ada apa denganmu taeng?” ucap tiffany dengan wajah ketakutan

“An..anniyo, mianhae..” ucap taeyeon segera memeluk tiffany

“Mianhae.. Pany-ah” ucap taeyeon kembali didalam hati

…………………………..

Keesokan harinya

Yuri terbangun dan langsung membuka ponselnya ,ia terenyum begitu melihat layar wallpaper yang bergambar dirinya bersama tiffany sedang tersenyum senang bersama anjing kesangannya bermama Hani. Foto itu diambil saat tiffany berulang tahun yang ke 20, saat itu yuri memberikan kado seekor anak anjing yang lucu yang kemudian diberi nama hani oleh yuri

mereka pun melakukan foto bersama untuk mengabadikannya dan sejak saat itu yuri menggunakan foto itu sebagai wallpaper pada ponselnya hingga sekarang. Yuri selalu membuka ponselnya setiap bangun pagi agar bisa melihat tiffany, baginya hanya melihat yeoja itu di dalam foto saja sudah membuatnya bahagia.

Kini tatapan yuri tertuju pada tanggal kalender yang tertera dilayar ponselnya , hari ini adalah hari peringatan kematian eomma nya yang ke 16 tahun

yuri menekan tombol panggilan pada ayah tirinya itu

“appa, hari ini aku tidak akan pergi ke kantor”

“wae?”

“aku akan mengunjungi makam eomma, hari ini hari kematian eomma”

“pergilah bersama amber”

“nne”

“baiklah” ucap mr lee kemudian menutup telponnya

yuripun segera terbangun dan memasuki kamar mandi

……………………………..

“Selamat pagi…” sapa para karyawan begitu melihat yoona dan sooyoung baru saja tiba memasuki restoran ,namun mereka terlihat heran saat yoona tak menjawabnya dan langsung berjalan menuju ruang ganti, tak seperti biasanya yang selalu terlihat ceria bahkan selalu bercanda

“Dari kemarin moodnya sedang buruk” ucap sooyoung seolah mengerti raut wajah para karyawannya

“Ah begitu ya, pantas wajahnya terlihat suram” ucap jinki membuat orang orang didalam restoran tersebut tertawa

Mereka pun kembali membersekan dan menata restoran sebelum dibuka

*cring cring cring!!* bunyi lonceng yang tergantung pada pintu restoran berbunyi begitu seseorang membukakan pintu

“Selamat pagi… Mianhae noona, restoran kami masih belum buka” ucap jinki

“Anniyo.. Aku kemari bukan..” ucap jessica yang datang tersebut

“Ada apa kau kemari?” potong yoona yang sudah berdiri disamping jinki, jinki pun meninggalkan keduanya

“Yah, kau bilang mulai sekarang aku sudah bisa bekerja, yasudah klo begitu aku pulang” ucap jessica hendak membalikkan badannya namun yoona segera menahan tangannya

“Gantilah pakaianmu” ucap yoona menarik tangan jessica dan membawanya ke ruang ganti karyawan

“Yaish…!! Kalau bukan karena yul yang meminta aku tidak akan pernah mau bekerja bersama orang menyebalkan ini!” rutuk jessica setelah melihat yoona meninggalkan ruang ganti

Flashback

“Kalian terlihat seperti sedang bertengkar”

“Anniyo, hanya masalah kecil” ucap yuri

“Pasti adikmu sendiri yang membuat ulah hingga membuat kalian bertengkar”

“Bukan, ini karena salahku”

“Aku tak percaya, sifatmu dan adikmu sangatlah berbeda ,you’re all really different”

“Dulu yoong tak seperti itu, dia orang yang sangat ceria, akulah yang membuatnya berubah menjadi seperti sekarang”

“Yah, kwon yul! Kau selalu saja setengah setengah jika bercerita, sebenarnya inti malasahnya apa?” 

“Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, mianhae”

“Baiklah aku tak akan memaksamu”

“Bisakah aku meminta bantuanmu?” ucap yuri

“Sure, katakan”

“Ku lihat kau dengan adikku sangat dekat”

“Anniyo, itu tidak seperti yang kau lihat”

“Aku tidak ingin terjadi hal yang buruk padanya, tapi aku juga tidak bisa selalu menjaganya, bahkan mungkin suatu saat aku tidak bisa ada disampingnya lagi” ucap yuri, kini wajahnya terlihat serius

“Wae? Kau terdengar seperti akan pergi jauh”

“Untuk saat ini aku tak bisa melindunginya, untuk itu aku ingin memintamu untuk selalu disampingnya, percayalah walaupun dia menyebalkan tapi yoong anak yang baik, jebal…”

“Hhhh… Akan aku pikirkan kembali”

“Aku percaya padamu, sica” ucap yuri memegang kedua tangan jessica dan menatapnya

*Deg.. Deg.. Deg..* 

“Omo, ada apa ini?” ucap jessica dalam hati begitu merasakan detak jantungnya terdengar kencang

“Besok adalah peringatan hari kematian ibuku, bisakah kau membujuk adikku untuk datang? Dia tak pernah mengunjungi makan eomma”

“Jadi kedua orang tua kalian memang sudah tidak ada? Tapi kenapa adikmu tak pernah ingin mengunjunginya?”

“Nne, ayahku pergi meninggalkan eomma saat aku masih kecil, saat itu aku baru berusia 1 tahun jadi aku tak bisa mengingat wajah ayahku, saat berumur 10 tahun hari itu adikku berulang tahun, tapi yoong sedang dirawat di rumah sakit karena terkena tyfus, sepulang sekolah aku segera membelinya kado dan mengunjungi rumah sakit, namun sayangnya kadoku malah tertinggal, setibanya disana aku justru mendapati ibuku dibawa ke ruang UGD, ahjumma bilang penyakit jantung eomma tiba tiba kambuh, dan hari itu juga aku dan adikku kehilangan uri eomma, semenjak saat itu sikap adikku berubah dan dia masih marah terhadap eomma” ucap yuri tersenyum sedih sambil mengusap air matanya yang hampir mengalir

“M..mmianhae..” ucap jessica yang sudah menitikkan air matanya merasakan kesedihan yuri, ia pun mengusap usap pundak yuri

“Jangan bersedih lagi, aku akan mencoba membantumu” ucap jessica kembali membuat yuri mengangkat wajahnya

“Gomawo” ucap yuri memeluk jessica
Flashback end

Kini jessica telah rapi memakai seragam kerjanya dan segera keluar menghampiri yoona, ia melihat yoona sudah berdiri bersama karyawan lainnya termasuk sooyoung

“mulai hari ini kita mendapatkan teman baru yang akan bekerja disini, perkenalkan dirimu” ucap yoona dengan nada dinginnya

“Nne, anyeong.. Jessica jung imnida, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik dan mohon bantuannya” ucap jessica menyapa para karyawan lain ,mereka sudah terlihat akrab dan mengantar jessica ke dapur

“Rasanya aku pernah melihatnya” ucap sooyoung

“Oddiga?”

“Entahlah aku lupa, yah seleramu bagus juga, dia cantik”

“Yah! Jangan coba merayunya!” ucap yoona kesal

“Hahaha anniyo… Kau tenang saja, eh? Kau akan tetap bekerja hari ini?”

“Tentu saja, memangnya kenapa?”

“Kau tak akan menemui ibumu?”

“Kau wakili saja, aku malas kesana”

“Yaish… Anak durhaka! Baiklah aku pergi dulu” ucap sooyoung, “baguslah kau tak pergi, tetaplah disini dan jangan pergi kesana” lanjut sooyoung dalam hati

“Oddiga? Bukankah bora sedang berada di LA?” tanya yoona

“Ada beberapa hal harus aku urus” ucap sooyoung, iapun pergi meninggalkan restoran

Restoran mulai dibuka dan beberapa saat kemudian para pengunjung yang kebanyakan orang orang kantor mulai berdatangan membuat para karyawan restoran tersebut sibuk termasuk jessica dan yoona

“Yah antarkan ini pada meja nomor 19” ucap yoona memberikan nampan berisi makanan pada jessica

“Bisakah kau memanggil namaku? Dasar tidak sopan, aku ini lebih tua darimu!” 

“Nne ,unnie bisakah kau antarkan ini? Jebaljuseyoo” ucap yoona dengan aegyoo nya

“Mengapa dia bisa berubah dengan cepat seperti itu, yaish.. Menyebalkan” ucap jessica dalam hati , ia segera mengambil nampan dan meninggalkan yoona

…………………………

Choi mansion

seorang namja dengan pakaian jas dokternya datang menemui tuan choi

“tuan, hari ini adalah hari peringatan kematian kwon hyerin” ucap namja itu

“berita bagus min joong, itu berarti kedua anak dari hyerin akan datang menemui makam mendiang ibunya” ucap tuan choi pada namja bernama min joong itu “kalian lekaslah bergerak” lanjutnya kepada para anak buahnya yang sudah berkumpul

mereka pun langsung bergerak sesuai perintah tuan choi untuk membunuh yuri dan yoona

“kalau begitu aku permisi tuan, aku harus segera kembali ke rumah sakit” ucap min joong

“min joong-ssi, kau yang menghubungiku jika kedua putri hyerin masih hidup dan mengetahui kejadian 15 tahun yang lalu kan”

“nne tuan, beberapa hari yang lalu adiknya sempat di rawat di rumah sakit dan aku bertemu dengan yuri”

“dan saat itu dia membicarakan tentang ibunya?”

“nne tuan, itulah mengapa aku segera menghubungi anda”

“mengapa saat itu kau tak segera melenyapkannya?”

Min joong terdiam mengingat kembali saat pertemuannya dengan yuri, saat itu ia memang berniat akan membunuh yuri

“jadi… yang dirawat itu…”

“ya, dia adikku, yoong. tapi dia sudah pergi dari sini” ucap yuri melanjutkan ucapan min joong

“b..bbegitu ya, eh? wae..? dia masih harus mendapat perawatan” ucap dokter itu masih dengan nada gugupnya, sebutir keringat dingin mengalir pada pelipisnya

“dia tak akan mau, oh ya aku baru tahu ahjushi sekarang bekerja disini”

“oh n..n.. nne… aku sudah 7 tahun bekerja disini setelah dipindah tugaskan dari yonsei hospital”

“begitu ya, oh ya bagaimana hasil pemeriksaan adikku?” tanya yuri

“itu… em.. yoona…” ucap dokter itu, tangannya yang berada dibawah meja perlahan membuka laci dan mengambil sebuah jarum suntikan yang sudah terisi cairan tanpa sepengetahuan yuri “dari hasil pemeriksaan pertama yoona memiliki penyakit jantung bawaan yang bisa disebabkan karena faktor keturunan, namun adikmu harus kembali diperiksa untuk benar benar memastikan jika itu benar atau salah dan harus segera ditangani, sayangnya kau bilang adikmu sudah pergi”

“aku rasa memang dia terkena penyakit itu” ucap yuri menundukkan wajahnya, ia teringat dari kecil sering mendapati yoona yang selalu tiba tiba merasakan sakit pada jantungnya dan memiliki fisik yang lemah, namun yoona selalu menolak jika diajak untuk berobat. yuri sedikit menyesal karena dulu tidak membawa adiknya berobat

“adikmu bisa sembuh jika segera ditangani sejak sekarang”

“nne aku akan mencoba membujuknya, bisakah kau berikan obat untuk sekarang?”

“nne tentu saja, rumah sakit ini sudah memiliki obat yang sangat bagus untuk penyakit itu, tapi… aku rasa adikmu harus segera mengambil tindakan operasi”

“aku meragukannya” ucap yuri terdiam sejenak “bahkan dokter dokter ahli jantung dari yonsei hospital rumah sakit terbaik pun gagal menyelamatkan ibuku” lanjutnya menatap wajah keterkejutan min joong

“y..yyul, it… itu…” ucap min joong terbata, tangannya semakin mengeratkan jarum suntikan yang ia sembunyikan dibawah meja itu. dugaannya benar jika yuri akan mengungkit masalah itu bahkan ia tahu yuri sudah mencurigainya

“bodohnya saat itu aku masih terlalu polos merasa sangat senang saat aku dan adikku dikirim ke panti asuhan dan segala kehidupanku dibiayai oleh pemilik rumah sakit itu, padahal itu hanya untuk menutupi masalah itu, benarkan? ahjushi?”

wajah min joong semakin memucat tak bisa berkata apa apa

“aku pergi dulu, permisi” ucap yuri setelah melihat dokter dihadapannya terdiam cukup lama, ia mengambil kertas resep diatas meja yang sudah dituliskan dokter itu sebelumnya

begitu melihat yuri berjalan membelakanginya, min joong segera berdiri dengan menyembunyikan jarum suntik itu dibelakang punggungnya dan berjalan mengikuti yuri, ia sudah bersiap akan menyuntikkan jarum yang sudah berisi cairan itu pada yuri namun saat sudah siap tiba tiba pintu ruangannya terbuka dari luar dan seorang perawat masuk hingga min joong langsung menurunkan kembali dan menyembunyikan jarum itu

beruntung saat itu yuri tidak mengetahuinya

Flashback end

“mianhae tuan, saat itu rumah sakit sedang ramai, aku tak bisa gegabah”

“kau boleh pergi sekarang” ucap tuan choi yang sudah berdiri memunggunginya memandang pemandangan diluar jendela

“baik tuan” ucap min joong segera meninggalkan ruang pribadi tuan choi

“bunuh dia” ucap tuan choi pada salah satu penjaganya

………………………………………..

di rumah kedua orang tua taeyeon

“Ahjushu apa ini tidak terlalu cepat untuk menuliskan surat wasiat? anda bahkan terlihat sangat sehat” ucap pengacara tuan kim yang diminta untuk menemuinya

“masalah kematian tidak akan ada yang tahu hyoyeon-ah, jangan beritahu taeyeon tentang hal ini”

“nne ahjushi”

“hyoyeon-ah, bisakah kau antar aku ke stasiun?”

“nne? anda akan pergi tanpa membawa mobil?”

“nne, aku ingin mengunjungi rumah temanku di gangnam”

“baiklah, kajja” ucap hyoyeon

Setelah pamit hyoyeonpun mengatar tuan kim ke stasiun

“hyoyeon-ah, gomawo”

“nne ahjushi, ini bukan apa apa”

“berteman baiklah dengan taeyeon seperti aku dengan appamu”

“hehehe tentu saja ahjushi, hanya saja taeyeon begitu sibuk sekarang”

“ingatkan dia untuk selalu sering menemui ibunya, dan tolong jaga istriku”

“eh? mengapa anda berkata seperti itu?”

“anniyo, hanya ingin berpesan padamu”

“hahaha kau membuatku merinding saja”

“kkah pergilah, aku juga akan pergi”

“nne, hati hati dijalan ahjushi” ucap hyoyeon

keduanya pun berpisah di stasiun

………………………………

“yul, apa kau lama menungguku?” ucap tiffany yang baru saja tiba

tadi siang setelah tiffany bisa dihubungi, yuri memintanya untuk menemuinya disebuah kafe tempat biasa mereka bertemu

“anniyo, aku juga baru saja tiba beberapa menit yang lalu, duduklah aku sudah memesankan minuman bebarap makanan untukmu”

“gomawo, yul mianhae tadi pagi selama perjalan aku menaruh ponselku di dalam tas jadi aku tak tahu jika kau menghubungiku” ucap tiffany dengan raut menyesal

“gwaenchanna, apa aku mengganggu waktumu dengan taeyeon?”

“anniyo, saat kau menghubungiku tadi aku memang sedang dalam perjalanan pulang”

“eh? kalian tidak pergi berkencan? ini hari minggu”

“anni, taeyeon sedang dalam mood yang buruk”

“dan kau masih selalu jadi pelampiasan kemarahannya?”

“anniyo.. taeyeon tidak marah marah hari ini”

“syukurlah, akan ku dandani wajah tampannya jika berani membentakmu lagi” canda yuri mengepalkan tangan dan mengadahkannya keatas

“hahaha nne, pukulah dia yuri-ah, tapi sebelum memukulkan mungkin wajah tampanmu sudah dihabisi olehnya” ucap tiffany sambil tertawa

“ah ya, aku lupa aku tak bisa berkelahi hehehe” ucap yuri menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal itu

Selama ini tiffany memang tak pernah tahu jika yuri sudah mendapatkan sabuk hitam dalam taekwondo yang sudah  ia jalani saat masih sekolah

saat mengetahui yuri yang mengambil ponsel dan dompet jessica dari para perampok itu awalnya tiffany curiga namun saat itu menjelaskan padanya jika bukan dia yang mengambil dompet itu melainkan seorang polisi yang menjadi teman yuri. tiffany pun mempercayainya.

Ia sengaja menutupi hal itu karena tiffany sangat membenci perkelahian, sejak kecil tiffany memiliki trauma dan jantung yang lemah terhadap kekerasan akibat sering melihat perkelahian di daerah sekitar rumahnya, ia akan terkejut dan tubuhnya melemah jika melihat perkelahian

“jadi ada apa kau memintaku bertemu? kau tak bekerja?”

“anniyo, pekerjaanku tak terlalu sibuk sekarang dan aku sudah meminta izin appaku”

“ahh… apa kau merindukanku?”

“hahaha ya aku  merindukanmu miyoung-shi”

“yaish…!! tinggal kau satu satunya yang selalu memanggil nama itu, menyebalkan”

“apa boleh buat, aku menyukainya” ucap yuri kembali tertawa tanpa menyadari kedua pipi tiffany sudah memerah karena ucapannya

“jadi kau rela tak bekerja dan menemuiku karena merindukanku atau ingin meledekku eoh?” ucap tiffany mempoutkan bibirnya merasa sebal

“dua duanya hehehe, terlebih hari ini peringatan hari kematian eomma”

“omo!! yul” ucap tiffany terlihat sangat terkejut

“wae…?”

“mianhae… jeongmal mianhae, aku melupakan hal itu” ucap tiffany dengan kedua mata yang berkaca kaca merasa sangat bersalah pada yuri

“gwaenchanna, aku juga hampir lupa hehehe”

“kau ini, pantas kau memakai pakaian serba hitam, kalau begitu kajja kita kesana, tapi antar aku ke apartemenku dulu untuk mengganti pakaian” ucap tiffany segera berdiri

“yah, mengapa terburu buru, aku sudah memesan beberapa makanan, duduklah kembali. lagipula yoong masih belum selesai bekerja”

“eh? yoong akan hadir?” tanya tiffany dengan wajah berbinarnya

“semoga saja, aku meminta jessica untuk membujuknya”

“jessica? sejak kapan kau dekat dengannya?”

“eem… entahlah, wae? apa kau cemburu?”

“anniyo, aku hanya terkejut sekaligus senang, kau tahu? jessica adalah yeoja yang sangat dingin, aku tak meyangka jika kau bisa dekat dengannya”

“mungkin dia menyukaiku” ucap yuri dengan cuek

*plakkk!!* tiffany memukul kepala yuri

“dasar bodoh!”

“aw appo… mengapa kau memukulku?” ucap yuri mengusap usap kepalanya yang sebenarnya tak terasa sakit karena tiffany hanya memukulnya pelan

“mana mungkin dia menyukaimu, jessie hanya menyukai seorang namja, babo!”

“mengapa kau semarah itu? aku kan tidak tahu” ucap yuri mempoutkan bibirnya

“an.. anniyo, aku tak marah” ucap tiffany salah tingkah

“noona, ini pesanan anda” ucap seorang pelayan kafe yang menghampiri meja yulti dan menyakjikan beberapa makanan yang telah dipesan yuri

“banyak sekali pesananmu” ucap tiffany melihat beberapa makanan yang berada dihadapannya

“entahlah aku sedang ingin makan banyak” ucap yuri mulai menyuapkan makanan pada mulutnya

“seharusnya dari dulu, agar tubuhmu tak kurus seperti itu” ucap tiffany, ia tersenyum melihat yuri yang sedang menikmati makanannya

“Kau tak makan?” tanya yuri saar melihat tiffany hanya minum jus miliknya

“Anni, aku sudah makan tadi”

“Ah… Taeyeon memang koki yang handal selain menjadi polisi”

“Hahaha ,belajarlah masak agar bisa memasakkan makanan untukku”

“Shirro, aku hanya ingin kau yang memasak”

“Yaish… Kkah lanjutkan makanmu, aigoo makanmu sangat berantakan sekali” ucap mengambil tissue  dan mengusapkannya pada dagu yuri

………………………………………………

“haaah… akhirnya selesai juga” ucap jessica setelah selesai menyapu lantai semua ruangan restoran. sudah satu jam yang lalu restoran tersebut tutup karena banyaknya pengunjung membuat bahan bahan di restoran tersebut cepat habis, jadi hari ini hanya sampai sore

“Ini” ucap yoona memberikan segelas jus strawberry pada jessica

“gomawo” ucap jessica menerima jus itu, keduanya pun duduk di kursi pengunjung

“kau lelah?”

“hmm… lumayan, ramai juga pengunjung restoranmu”

“tentu saja, itu semua karena sang pemilik yang tampan sekaligus cantik ini ikut bekerja disini?” ucap yoona mengusap usap dagunya

“eiyyy… percaya diri sekali” ucap jessica “adik sama kakak sama saja” lanjutnya dalam hati

“hahaha aku berkata sesuai fakta, bagaimana hari pertamamu bekerja? kau suka?”

“emmm… lumayan, ada juga yang menyebalkannya”

“wae? katakan padaku siapa yang membuatmu kesal? biar aku kasih hukuman” ucap yoona mengacak pinggang

“kau.. bodoh!” ucap jessica menjitak pelan kepala yoona

“eh? hehehe kalau begitu aku tak jadi memberi hukuman” ucap yoona memberikan tanda peace nya, jessica pun tak bisa menahan tawanya

“setelah ini kau akan langsung pulang?” tanya yoona

“anniyo” jawab jessica

“oddiga”

“menemanimu”

“eh? menemaniku?”

“nne, kita harus pergi menemui ibumu, kau tak merindukannya?” ucap jessica membuat yoona terdiam

“ibuku sudah lama tidak ada” ucap yoona mengalihkan pandangannya

“i know, dan hari ini hari peringatannya kan?”

“bagaimana kau tau? kau diberitahu unnieku?” ucap yoona menatap sinis pada jessica

“anniyo, tiffany yang memberitahuku” bohong jessica, karena ia tahu yoona akan kembali sensitif jika membahas yuri “apa kau cemburu?” goda jessica

“Anniyo, untuk apa aku cemburu pada seorang ahjumma”

“Yah! Kau senang sekali memanggilku iti ,aku ini masih muda!” kesal jessica

“Hahahaha” 

“Kenapa kau tertawa?”

“Kau lucu saat sedang marah, walaupun kau kejam tapi kau terlihat cantik saat sedang marah”

Kedua pipi jessica memerah mendengarnya

“Yyah! Dasar penggoda, kajja sebaiknya kita pergi”

“aku tak ingin pergi” ucap yoona

“wae..? kau tak merindukannya?” tanya jessica, yoona kembali terdiam sedikit menundukkan wajahnya

“kajja” ucap jessica menggenggam tangan yoona membuat yeoja itu mengangkat wajahnya dan melihat jessica yang sudah berdiri dihadapannya tersenyum menatapnya

Yoona pun ikut berdiri dan berjalan mengikuti jessica yang berjalan sambil terus menggenggam tangannya hingga keduanya meninggalkan restoran

“ahirnya dia jinak juga” ucap jessica dalam hati .

tepat saat keduanya keluar, yuri datang bersama tiffany untuk menjemput keduanya dan mereka pun berangkat menuju pemakaman

“mereka tiba!” ucap seorang namja pada kawan kawannya yang sudah lama bersembunyi didalam mobil yang terparkir di pemakaman itu. kawan kawannya pun langsung bergegas melihat keluar jendela dan melihat 4 orang yeoja yang baru saja tiba berjalan menuju sebuah makam yang mereka incar

“sial!” ucap salah satu diantara mereka berlima tersebut

“kajja kita lakukan sekarang” mereka pun sudah siap dengan senjata kedap suara yang digenggamnya

“chankkaman, sasaran hanya 2 orang, apa kita tahu yang mana?” 

keempat orang itu pun terdiam saling menatap satu sama lain kemudian saling menggelengkan kepalanya

“kita tidak bisa membunuh semuanya, lagipula ini tempat terbuka yang luas, dan lihatlah hari ini masih banyak pengunjung disini”

“baiklah, kita tunggu mereka selesai dan kita akan ikuti mereka” ucap ketua dari kelima orang itu

Yuri, Yoona, Tiffany dan Jessica telah tiba dan berdiri didepan sebuah pohon dimana didekat pohon itu terkubur abu dari mendiang kwon hyerin

“eomma kami datang, dan aku membawa yoong kemari” ucap yuri meletakkan rangkaian bunga didepan pohon tersebut

“kajja tiff” bisik jessica menarik tangan tiffany untuk meninggalkan kedua kakak beradik itu

“nne ucap tiffany

Keduanyapun berjalan sedikit menjauh dari makam tersebut

“hey, kedua yeoja itu berjalan menjauhi makam, itu berarti 2 yeoja yang masih berada disana adalah kedua putrinya” ucap salah satu namja itu membuat kawan kawannya kembali membidik sasaran

“kita tetap tidak bisa melakukannya sekarang, posisi kita sangat tidak memungkinkan, jika kita tertangkap sama saja kita tidak akan dibiarkan hidup oleh tuan choi”

“nne, dia benar” ucap namja yang lain

“sial!! baiklah kita tunggu saja”

….

“yoong, kau tak ingin berkata apa apa pada eomma?” tanya yuri yang melihat sedari tadi hanya dia yang berbicara

“…………………….” yoona terdiam sejenak menatap kebawah pohon itu

“eomma, bogoshippo” ucap yoona pelan namun dapat didengar yuri

Kedua kakak beradik itupun berjalan menghampiri tiffany dan jessica yang menunggunya

“kalian pulanglah duluan, aku akan mengunjungi rumah lamaku di gangnam” ucap yuri memberikan kunci mobilnya pada tiffany

“eh? kenapa kita tidak pergi bersama sama saja?” tanya tiffany

“andwae, yoong dan sica pasti kelelahan setelah bekerja, kalian pulang saja duluan” 

“baiklah kalau begitu, kau hati hati dijalan yul”

“nne” ucap yuri, mereka pun berpisah dan yuri berjalan menuju stasiun yang tak jauh dari sana

….

“mereka berpencar, ottokhae? kita hanya membawa satu mobil”

“biar aku yang menangani orang itu, kalian ikuti mereka” ucap ketua dari mereka memasukan senjata laras panjangnya kedalam tas gitar yang dibawanya dan keluar dari mobil

“aku ikut denganmu” ucap salah satu dari mereka, akhirnya kedua orang itu segera berjalan menuju stasiun membuntuti yuri sementara yang lain mengikuti ketiga yeoja itu dengan mobil

…………………

Yuri baru saja memasuki gerbong kereta dan duduk di atas kursi penumpang, tiba tiba ponselnya berbunyi menerima panggilan

“yoboseyo, ada apa amber?”

“oddiga?”

“eh? kau tadi datang ke pemakaman? aku akan pergi ke gangnam mengunjungi rumah lamaku, ada barang barang yang ingin aku ambil”

“oh begitu. nne, tadi aku dibelakang kalian. tapi setelah kalian berpisah ada sebuah mobil yang mencurigakan mengikuti mobilmu”

“jinjja? siapa mereka?”

“aku belum mengetahuinya, tapi aku sedang berada dibelakang mereka sekarang”

“terus ikuti dan lindungi mereka”

“kau tenang saja, yang membuntuti mobilmu hanya ada 3 orang, aku bisa mengatasi hal itu, bagaimana denganmu? apa ada yang membuntutimu?”

“aku rasa tidak ada” ucap yuri menoleh ke segala arah memperhatikan para penumpang

“baiklah akan ku tutup, jaga dirimu baik baik yul”

“nne..”

Yuri pun mengakhiri panggilan itu, ia menatap kluar jendela dan kereta pun meluncur menuju gangnam

……..

Setelah satu jam perjalanan, yuri terbangun saat merasakan laju kereta yang ditumpanginya melambat. ia menoleh kearah jendela kereta tersebut suadh memasuki staisun gangnam

Begitu kereta berhenti para penumpangpun turun termasuk yuri dan 2 orang yang membuntuti tak jauh darinya

………………..

Hyoyeon memasuki kamar apartemennya setelah pekerjaannya selesai, ia segera melepaskan jas yang dikenakannya dan meregangkan otot ototnya yang terasa kaku setelah hampir seharian bekerja sebagai seorang pengacara

Setelah duduk, ia membuka koper kecil yang selalu dibawanya yang berisi beberapa surat penting termasuk surat warisan milik tuan kim

Hyoyeon membuka amplop surat itu, ia menaikkan sebelah alisnya saat melihat terdapat 2 surat didalamnya dengan nama yang berbeda

“kwon yuri?” gumam hyoyeon merasa heran “nugu? kenapa tuan kim membagi warisan itu untuk orang ini juga?” lanjutnya

…………………………………………

“anyeong ahjumma” sapa yuri saat mengunjungi sebuah rumah sederhana didaerah gangnam

“ah yul, kau sudah sangat dewasa sekarang, aigoo… kau tumbuh dengan cepat” ucap seorang ahjumma yang membukakan pintu rumah dan segera memeluk yuri

“hahaha apa aku semakin cantik?”

“geurom… kau sangat cantik seperti hyerin, kajja masuklah”

“tentu saja, ibuku adalah perempuan tercantik di desa ini hahaha”

“arraso.. aku memang kalah cantik dari ibumu” ucap ahjumma itu

“tapi kau juga cantik dan sangat baik ahjumma” ucap yuri memeluknya dari belakang

Ahjumma yang sudah berumur separuh baya itu adalah park shinnyoung yang merupakan tetangga sekaligus teman dekat ibunya, setelah yuri dipindahkan ke panti asuhan shinnyoung lah yang mengurus rumahnya, yuri dan yoona sangat jarang mengunjungi rumahnya setelah diadopsi oleh mr lee dan tinggal di seoul

“gomawo.. kau selalu saja pintar merayu, apa kau dan yoongie sudah menikah?”

“hahaha belum ahjumma, masih belum ada namja yang melamarku” ucap yuri mempoutkan bibirnya

“itu karena wajah tampanmu disukai oleh banyak yeoja bukan namja hahha”

“hahaha aku memang tampan” ucap yuri mengusap usap dagunya

“kau ingin mengunjungi rumahmu?”

“nne, sudah lama sekali aku tidak kesana”

“entah kau datang disaat waktu yang tepat atau tidak yuri-yaa”

“eh? memangnya kenapa?”

“kim jun pyo tadi pagi datang kemari dan mungkin sekarang masih berada di rumahmu karena belum mengembalikan kunci”

“kim jun pyo? nugu?” tanya yuri

“ayahmu” 

Yuri membelalakkan kedua matanya merasa sangat terkejut mengetahui hal itu, iapun segera berdiri

“ahjumma aku harus segera kesana” ucap yuri segera berlari keluar menuju rumahnya yang berada dipaling ujung desa itu

Yuri terus berlari dengan pikiran dan perasaan yang entah bagaimana, pasalnya sejak kecil ia tak pernah mengetahui tentang ayah kandungnya, baik nama maupun wajahnya. ibunya memang selalu menceritakan tentang ayahnya setiap yuri menanyakan hal itu namun tak sekalipun menyebutkan nama ayahnya maupun dimana ayahnya berada. kini setelah 20 tahun lebih akhirnya yuri dapat mengetahui nama ayahnya bahkan orang iru kini sedang berada di rumahnya.

“eomma, apa appa memiliki wajah yang tampan?”

“tentu saja, kau sangat mirip dengannya”

“shirro, aku mirip dengan eomma”

“hahaha geurom.. kau dan yoong memiliki wajah yang cantik seperti eomma”

“kenapa appa pergi?”

“dia sudah menggapai impiannya sekarang, appamu sudah menjadi seorang dokter yang sukses di luar negeri”

“jinjja? kenapa kita tidak ikut bersamanya?”

“kita tidak akan bisa bersamanya lagi yul”

“wae..?”

“appamu sudah memiliki kehidupan yang baru dan mungkin sudah melupakan kita”

“berarti appa adalah seorang malaikat yang baik dan jahat”

“kenapa kau berkata seperti itu?”

“songsaengnim bilang dokter itu seperti malaikat karena selalu menyembuhkan banyak orang, appa seorang dokter. tapi appa juga jahat karena meninggalkan kita”

ibu yuri hanya tersenyum mendengar kata kata polos yang selalu keluar dari bibir putri pertamanya itu, ia mengusap usap kepala yuri

“aku ingin segera dewasa agar menjadi seorang dokter juga”

“eh? bukankah kau ingin menjadi seorang polisi?”

“anniyo, setelah aku tau appaku, aku ingin menjadi dokter agar aku bisa bertemu dengan appa dan membawanya kembali”

“hhmm… mau jadi apapun kau dengan adikmu nanti, eomma berharap kalian selalu menjadi anak yang baik yul” ucap ibunya memeluk yuri “jangan pernah membenci appamu” lanjutnya

Yuri mengusap air mata yang sudah mengalir diatas pipinya itu setelah mengingat kenangan bersama eommanya saat ia masih kecil, tanpa terasa ia sudah sampai dan berhenti dihadapan rumahnya

………..

Tuan kim membuka jendela kamar dan merasakan angin berhembus memasuki ruangan, tampak pemandangan hutan yang hijau dari luar jendela tersebut. ia sedang berada disebuah rumah, tempat pernah ia singgahi di masa lalu bersama isteri pertamanya, kwon hyerin

tuan kim ingat hari ini adalah hari kematian mantan isterinya itu, hingga membuatnya ingin mengunjungi rumah lamanya itu

Didalam kamar tersebut tampak rapi, ia membuka laci mengambil sebuah kotak besar dan membukanya

5.jpg

“kwon Yoona & Kwon Yuri” ucap tuan kim membaca nama dibalik foto yang dilihatnya itu

“kalian sudah tumbuh dewasa sekarang dan yuri lahir di tahun yang sama dengan taeyeon, bahkan aku tak menyangka kalian pernah berada di sekolah yang sama” ucap tuan kim kembali, tanpa terasa ia tersenyum menatap 2 yeoja dalam foto tersebut

Flashback

“Dokter kim, seorang pasien mengalami kritis karena penyakit jantung yang dideritanya dan harus segera melakukan operasi”

“Baiklah, segera persiapkan semuanya” ucap tuan kim, mereka pun dengan segera menuju ruang operasi diikuti taeyeon

“Taeyeon-ah tunggu disini, appa harus mengganti pakaian dan appa akan melakukan operasi, jika kau ingin segera pulang kau hubungi eomma saja”

“Aku akan menunggu appa, kau segeralah masuk, aku tidak akan kemana mana” ucap taeyeon

Setelah mendengar taeyeon, tuan kim pun memasuki ruang ganti untuk bersiap siap melakukan operasi

Begitu masuk, tuan kim terkejut saat melihat seorang yeoja yang sangat ia kenali ternyata yang menjadi pasien nya, ia benar benar tak menyangka jika pasien itu adalah mantan isterinya, kwon hyerin.

Hyerin menoleh menatap lemah tuan kim yang sudah berdiri disampingnya

“aku pikir kau masih tinggal diluar negeri” ucap hyerin dengan nadalemahnya

“mengapa kau tak pernah memberitahuku dari dulu jika kau memiliki penyakit ini?”

hyerin hanya tersenyum menatap tuan kim

“jika suatu saat terjadi sesuatu padaku tolong temui anakku walaupun hanya sekali, mereka sangat merindukanmu” ucap hyerin, perlahan kedua matanya tertutup karena efek bius yang sudah berjalan

“kajja kita mulai” ucap para dokter lain yang sudah memasuki ruang operasi

Namun sayangnya ucapan hyerin menjadi kenyataan, karena ada human error saat menjalani operasi membuat hyerin kehilangan nyawanya, terlebih dihadapan pria yang masih sangat dicintainya

Tuan kim merasa sangat syok dengan apa yang terjadi, namun ia masih bisa menutupinya.

ketika jenazah hyerin dibawa keluar tuan kim ikut berjalan keluar dan melihat sosok anak kecil seusia taeyeon sedang bersama seorang dokter yang menghampirinya

“Dokter, bagaimana ibuku?” ucap anak itu

Dokter hanya terdiam menatap anak kecil itu, perlahan ia berjongkok menyamakan tingginya dan memegang pundak anak itu

“Ibumu… Mianhae, ibumu tidak bisa diselamatkan”

“Eomma…!! Kajjimaa…!” ucap anak kecil itu dalam tangisnya mengikuti jenazah hyerin yang dibawa para perawat

“diakah putriku?” ucap tuan kim menatap anak itu yang semakin menjauh. kemudian tatapannya tertuju pada taeyeon yang ikut terdiam memandang mereka

“Taeyeon-ah…”

“………….”

“Taeyeon-ah…” ucap tuan kim menggoyangkan pundaknya membuat taeyeon tersadar dan menoleh

“Appa…”

“Kajja ikut appa” ucap tuan kim

Hingga sampai di sebuah ruangan. Tuan kim menemui choi soojin yang sudah berkumpul bersama para dokter yang tadi bersamanya di ruang operasi

“Ini satu satunya kesalahan yang terjadi, kepala kim demi nama baik rumah sakit dan nama baik anda beserta dokter yang lain, untuk sementara saya akan mengirim kalian keluar negeri” ucap sang pemilik rumah sakit

“Tapi, bagaimana dengan pasien itu dan keluarganya?” ucap tuan kim

“Aku sudah meminta untuk merubah semua data, dan kau jangan khawatir mereka bukanlah keluarga yang mengerti, orang itu hanya memiliki dua orang putri yang masih dibawah umur”

“……………..” tuan kim tampak terdiam

“Atau kau ingin rumah sakit ini ditutup, dan kau akan mendekam di penjara”

Wajah tuan kim berubah menjadi pucat setelah mendengar itu, keringat dingin mulai membanjiri punggungnya

“Aku akan mengurus semuanya karena aku masih menghormatimu, pergilah malam ini, akan aku kirimkan tiket untukmu dan keluargamu” ucap orang itu kembali

“tapi.. bisakah aku meminta satu hal lagi?” ucap tuan kim

“tolong jaga anak anak pasien yang meninggal itu”

“baiklah, akan aku urus, sekarang kalian boleh pergi dan siapapun yang membocorkan hal ini, aku tak akan membiarkan kalian hidup dengan tenang”

Flashback

“mianhae… jeongmal mianhae, harusnya saat itu aku membawa kalian tinggal bersamaku” ucap tuan kim menghapus air mata yang mulai mengaliri pipinya

*brak!!!* tiba tiba pintu kamar tersebut terbuka cukup keras membuat tuan kim terkejut, ia melihat seorang yeoja berdiri disana

“kau…” ucap yuri terkejut menunjuk tuan kim

“yuri… kwon yuri” ucap tuan kim saat melihat wajah yeoja dihadapannya mirip dengan wajah dari foto yang dipegangnya itu

“tuan kim, kau…” ucap yuri berjalan perlahan menghampiri tuan kim

“anakku” ucap tuan kim mengangkat tangannya membelai wajah yuri, air matanya kembali lolos membasahi pipinya

“mau jadi apapun kau dengan adikmu nanti, eomma berharap kalian selalu menjadi anak yang baik yul, jangan pernah membenci appamu”  ucap ibunya yang selalu ia simpan dalam ingatannya

“ap.. appa..” ucap yuri dengan suara bergetarnya

namun

*DORR DORR!!!* terdengar 2 tembakan memecah keheningan hutan dan menembus punggung seseorang yang berada didalam kamar itu

“tuan kim!!!” teriak yuri saat tubuh pria paruh baya itu tumbang dalam pelukannya, telapak tangan kanannya merasakan sebuah cairan yang keluar dari punggung tuan kim, yuri terkejut saat melihat telapak tangannya sudah dilumuri banyak darah yang keluar dari punggung tuan kim

“uhhuk.. uhhhuk..” tuan kim terbatuk dan mengeluarkan darah dari dalam mulutnya

Yuri masih terus memeluknya, namun telinga tajamnya mendengar sebuah suara dibalik semak semak hutan yang mengarah jendelanya, dengan cepat ia mengeluarkan pistol yang berada didalam jas nya dan menagrahkannya ke hutan

*dorr dorr dorrr!!*

“akh!!!” terdengar teriakan seseorang dibalik semak semak itu setelah yuri melepaskan beberapa kali tembakan kearahnya

…………

beberapa saat yang lalu 2 orang tak jauh dari balik jendela yang terbuka itu sudah siap dengan senjata yang digenggamnya

“sasaran yang pas”

“chankkaman, ada orang lain disana” 

“aku tak peduli, orang itu sudah tua, dia tak akan tahu atau mungkin aku harus membunuh keduanya hahaha” ucap namja itu, ia memicingkan sebelah matanya dan mulai menekan pelatuk senapan yang digenggamnya

“anniyo, ini tidak boleh terjadi” ucap orang disampingnya

tepat saat namja itu hendak melepaskan tembakannya, seseorang disampingnya tiba tiba mendorongnya hingga tembakan itu melesat namun saayangnya mengenai tubuh tuan kim

“sial!! apa yang kau lakukan?” teriak namja itu memarahi kawannya

namun tiba tiba beberapa tembakan menyerang mereka dari dalam kamar itu membuat keduanya terkejut dan segera melindungi diri

“akh!!!” teriak salah satu dari mereka karena terlambat menghindar dan sebuah peluru menembus lengannya hingga mebuatnya terjatuh

Namja yang melihat rekannya tergeletak itu langsung berlari meninggalkannya memasuki hutan

seseorang yang tergeletak itu perlahan bergerak, ia masih sadar karena hanya lengannya yang tertembak

“akh! sial, aku tak boleh tertangkap” ucap orang itu, iapun dengan susah payah segera berlari meninggalkan tempat itu

…………………

“sial!! aku tak bisa mengejarnya” ucap yuri dalam hati saat mendengar langkah kaki yang semakin menjauh memasuki hutan

“tuan kim, bertahanlah…” ucap yuri mulai membaringkan tuan kim diatas tempat tidur

Tuan kim terus terbatuk mengeluarkan darah yang terus terusan keluar dari dalam mulutnya

Yuripun dengan segera menghubungi ambuans dan polisi

…………………….

Taeyeon baru saja merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, ia berniat akan memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya yang masih kacau

namun tiba tiba saja ponselnya berbunyi, saat mengakat telepon tersebut taeyeon sangat terkejut begitu menerima kabar jika ayahnya tertembak dan mengalami kondisi yang sangat kritis, dengan segera ia terbangun mengambil jaketnya

Taeyeon menginjakkan gas mobilnya dalam dalam dengan membuat mobil melaju dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit dimana ayahnya berada

“kwon yuri” ucap taeyeon dalam hati dengan tatapan amarahnya, mengeratkan cengkraman kedua tangannya pada setir mobil

…………………

Yuri duduk terdiam sambil menunduk menunggu di depan sebuah ruang operasi dimana tuan kim sedang ditangani

“Jadi dia… tuan kim adalah Appaku”

“Yang membuat eomma meninggal adalah appaku sendiri?” gumam yuri

ia mengusap air matanya mulai mengalir

*tap tap tap* terdengar suara langkah kaki yang cepat mendekati ruang operasi, yuri menoleh dan melihat taeyeon bersama para polisi yang menjemputnya sedang berjalan cepat menghampirinya, taeyeon langsung berlari saat melihat yuri

*bukkk!!!!* dengan keras taeyeon memukul wajah yuri membuat tubuh yeoja itu terjatuh

“Apa yang sudah kau lakukan pasa appaku huh?!!!” teroak taeyeon mengangkat kerah baju yuri dan kembali memukulnya beberapa kali

Para polisi yang berada disana mencoba melepaskan dan menangkan taeyeon namun taeyeon memberontak dan memukuli yuri

“Taeyeon-ah!! Yul!!” teriak tiffany yang baru saja tiba bersama jessica dan yoona

TBC

55 thoughts on “We Are Different part 4

  1. Ani says:

    Cerita nyesek bget Yoona yg masih mrah terhadap Yuri. dan Taeyeon yg berprasangka buruk jika Yuri yg menyebabkan ayah ya msuk rmah skit . Dan pda akhir ya Yuri mengetahui jika Kim Jun Pyo adalah ayah kandung yoonyul bagaimana dgn Taeyeon jika mengetahui kebenaran tersebut mkin penasaran……

    Liked by 1 person

  2. Im d says:

    Wah saudaran ni yul sama Tae.. Tae nakal y maen api d blkng fany.. Tp bagos c Tae sama sunny biar fany ad Alasan buat pisah sama Tae.. Jessie udh Mao pilih Siapose yul ap Yoong.. Dua dua ny jg Cucok Badai.. Nah bpk ny Soo yg jahara..

    Like

  3. nurhuda nur says:

    kejutan apa lagi ini thor , trnyata tuan kim adalah appa yuri . dan jika taeng tau mereka bersaudara remuklah sudah hatinya . psti dia tmbah benci appanya karena tdk brkata jujur . dan taeng trnyata msh suka sm mntannya . bgmn dgn pany ??

    Liked by 1 person

  4. Risnita Hahihu says:

    😱😱😱😱😱😨😨😨😨😨
    yoonyultae ternyata? 😨

    ceritanya nanggung hahaha, jd penasaran. pengen appa mampus, tp pengen beliau hidup juga 😂.

    udh tae sama melon aja *eh
    yul sama fany, asik ngode aja si yul. kapan jedarnya seh hahaha 😒😑

    si momy pinter banget ngerayu yoong, si rascal jinak jg kalau udh berhadapan sama es. kapan realnya seh? 😟

    next 😰

    Like

  5. Ros09 says:

    Jadi terbawa suasana dicerita. Ikutan baper 😭😭😭 kenapa hidup yul jadi rumit, yoong marah dan tae salah faham. Sepertinya soo sudah mengetahui rencana appanya ya thorr. Ditunggu kelanjutannya thorr 💪💪💪💪

    Liked by 1 person

  6. noviangale says:

    Ada cinta segi berapa nih?? Segi tiga, empat ,lima,enam??🤔 ternyata banyak perasaan yg terpendam ya…
    Mr.kim appa nya yul 😱brrt taeyul saudaraan dong 😨
    Tae salah paham lagi ama yul…huuufff kasian yul jd sasaran salah paham terus, dg yoong aja belum baikan…

    Liked by 1 person

  7. grc_grace says:

    Yaampun tuan choi soojin jahat bgt ya, gak nyangka gue 😡😡
    Wahh ternyata taeyeon dan yoonyul adik kakak 😱😨
    Yoonsic so cute 😍😘

    Like

  8. lilgadis says:

    astaga,,,, jadi TaeRi sodaraan ??? aku gk habis pikir, yg satu pendek yg satu item? lol
    berasa complicated?
    tp gpp, yul kao dapat warisan..wkwkwk

    hebaddd!!! taesun selingkuh…

    Like

  9. Vin RfKimHwang says:

    Jadi mereka satu ayah??
    Sedih liat perjuangan yuri buat yoona,
    Tae disini egois dan emosian 😭😭
    Apakah happy end nya yulti?? Ohh nooo

    Like

  10. may185blog says:

    Apakah yuri akan bicara sejujurnya bia Mr Kim adalah ayah kandungnya???
    Ternyata 2 orang yg d sayangi Yul sama sama memiliki penyakit jantung lemah. Apakah Mr Kim akan selamat???
    Apakah di next cepter Yoonsic bakal makin dekat???
    Chayoo tuk next cepter. ✊😊

    Like

  11. foreveryoong says:

    Taeyeon, yoona, yuri adek kakaan ya author? sedih deh YoonYul gue menderita😢😢
    tapi itu ga seberapa, yg paling sedih adalah..
    kopel tercinta gue, jeti. disini cuma jadi sahabat😭😭😭 omaygat author😣

    yaudalah ya gue terima aja deh sebagai readers yg baik 😊, yg penting pokoknya Yuri jangan ama Jessica titik!
    okeh author?👍

    Fighting 😊✊

    Liked by 1 person

  12. fathirar says:

    Omo ..berarti yul dan taeyeon bersaudara hnya saja mereka lain eomma.
    Kerja mafia bget strategi yg ingin tembakan yul,,poor yul baru ketemu sm appa nya langsung dihadapi kenangan pilu

    Banyak ga trtebak jalan cerita yg author buat,dr mulai sunny& taeyeon pernah jalin hubungn ga nyangka bget yul anak dr dokter kim yg operasi in eomma pantes ja dia kasi wasiat atas nm yul juga ya thor

    seru kali ahh cerita nya,makin penasaran 😊

    Like

  13. martha97 says:

    gak nyangka banget taeng sama yoonyul saudaraan . biarpun saudara tiri nih . taeng salah sangka nih sama yul ,, pdhl kan bukan dia yg menyelakai appa nya . appanya taeng punya firasat kali ya , kalo mau meninggal , dia dah nyiapin wasiat untuk yul dan taeng ..

    Like

  14. tippara says:

    Wht the helll… Apa sih? Sekarang ternyata bapak kim bapaknya yoonyul? Itu brrti tae sama yoonyul saudara satu bapak kan? Dan ternyata itu kematian kwon hyerin bukan hanya malpraktek biasa tp emang bener2 terjadi kesalahan. Kaya banyak bgt ya yg pengen yul mati. Okeh disini tae terlalu emosian, belum dijelasin apa2 uda main tangan. Dan apa? Diawal bab dia cuma make fany buat pelampiasan? Nggak nyangka aku 😕 speechless lah sama part ini… Phuhh… buang nafas dlu.. 😌

    Like

  15. Hennyhilda says:

    Owh jadi gitu ceritanya.. Sedikit demi sedikit mulai terungkap walo disini gw agak kesel ama taeng yg begituan ama sunny. Ucapan sica bener juga klo si taeng nyari pelampiasan ama yg lain yg notabenenya mantannya..
    Baru juga ketemu ama bokapnya, udah kepisah lagi malahan ampe selamanya n dijadiin tersangka pula si yul ckckck

    Liked by 1 person

  16. junghyun1park says:

    Sooyoung baik bgt sm yoong ya,,, ckckckck nggak d dunia nyata, d meme, ato ff soo selalu jd holkay yg songong hehehehehe
    Yul suka sm fany, fany pacaran sm taeng, taeng enaena sm sunny, sica mulai tertarik sm yul, dan yoong selalu jd perusuh ogeb hehehehehe
    Jd yoonyultae in saodara sebibit ya?

    Like

Leave a comment