We Are Different part 3

Writer : Human Paper | Length : Chaptered | Cast : Kwon Yuri, Tiffany Hwang, Kwon Yoona, Jessica Jung, Kim Taeyeon and other member |  Gender : YURI girlsXgirl

………………………………….

Di kantor Bourbound

“Hey yul” sapa amber yang baru saja memasuki ruang kerja yuri

“Hey, sudah lama tak melihatmu”

“Yaa setelah kau pindah tugaskan, pekerjaanku yang sekarang sangat merepotkan”

“Hahaha mianhae… Ada apa kemari?”

“Aku ingin memberikan ini” ucap amber membuka tasnya mengeluarkan sebuah dompet dan ponsel

“Eh? Apa ini?” tanya yuri membolak balikan ponsel dan membuka dompet pink itu

“Itu dompet dan ponsel, babo!” 

“Yah! Aku tau.. Maksudku ini maksudnya apa?”

“Ah.. Itu, dua hari yang lalu aku sudah menemukan orang orang yang menyerang adikmu, mereka mengaku hanya berniat merampok seorang yeoja dan mengambil ponsel beserta dompetnya tapi saat itu yoong datang untuk menggagalkan dan mereka langsung menyerang adikmu, mereka mengira adikmu seorang namja jadi mereka melayangkan pukulan yang keras pada adikmu” terang amber pada yuri

“Begitu ya, kurang hajar mereka.. Tapi kau tak membunuh mereka kan?”

“Hahaha tadinya sih aku berniat begitu”

“Mwo?! Yah!”

“Aku hanya bercanda haha, setelah kau memintaku untuk tak membunuh, aku tak pernah melakukan itu lagi” ucap amber menepuk pundak yuri “aku hanya melumpuhkan mereka dan mengirimnya ke bui” tambahnya

“Syukurlah”

“Aku harus segera pergi”

“Nne, aku titip dia ya”

“Aye aye kapten!” ucap amber, ia pun pergi meninggalkan ruang kerja yuri

Begitu melihat pintu ditutup, yuri kembali memperhatikan 2 objek yang dipegangnya. Ia meletakkan ponsel dan membuka dompet berwarna pink itu

“Jessica jung soyeon?” ucapnya sambil membaca kartu identitas yang ia keluarkan dari dompet itu

“Dia bukan warga negara korea”

*duukkkk* 

“Ah m..mmianhae”

“Oh.. Jadi perempuan yang berada di rumah sakit itu” ucapnya saat mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu

Yuri memasukkan kembali kartu identitas itu kedalam dompet, kini ia mengambil ponsel berwarna putih itu dan yuri mencoba menghidupkan ponsel itu
“Eh?” gumam yuri saat melihat isi batre ponsel itu yang terlihat kosong “dasar anak itu (amber), bukannya di charger dulu” tambahnya

Yuri pun mulai mengisi daya batre ponsel itu

*kring kring kring* telepon didalam ruang kerja yuri berdering

“Nne?” ucap yuri setelah mengangkat panggilan itu

“Noona, mr lee meninta anda menghadiri rapat perusahaan yang akan diadakan 5 menit lagi”

“Arraso, aku segera kesana”

*trek* begitu menutup telepon ,yuri mengambil dompet itu dan memasukannya kedalam laci meja kerjanya

………………………………

Kantor polisi

“Bagaimana? Apa benar mereka pelakunya?” tanya tiffany begitu melihat taeyeon keluar dari ruang bui

“Sepertinya begitu, mereka sering berkeliaran di gang sekitar supermarket itu, dan mereka baru tertangkap 2 hari yang lalu oleh seseorang yang tak diketahui identitasnya dan dia mengirim mereka kesini” ucap taeyeon “kau bisa melihat dan memastikan mereka yang telah merampas dompet dan ponselmu, aku sudah memanggil salah satu dari mereka untuk menemuimu” ucap taeyeon kembali pada jessica

“Kajja” ucap tiffany menarik tangan jessica dan memasuki ruang pengunjung untuk bertemu dengan pelaku

Begitu masuk dan melihat seorang namja sedang duduk, jessica terkejut melihatnya

“Nne, memang itu orangnya. Dia adalah ketua dari geng” ucap jessica, iapun duduk berhadapan dengan namja itu yang dihalangi sebuah meja

*brakk!!*

“Yah! Kemarikan ponsel dan dompetku!” teriak jessica sambil menggebrak meja membuat namja itu kaget

“Ak..aku tidak tau” ucap namja itu terlihat ketakutan sambil mengusap usap lehernya yang tiba tiba merasakan hawa dingin, begitupun tiffany, taeyeon dan seorang pejaga. Mereka melakukan hal sama karena tiba tiba merasakan hawa dingin

“Mengapa tiba tiba aku jadi kedinginan begini” ucap taeyeon

“Aku juga” ucap tiffany mengusap usap kedua lengannya

“What?! Bagaimana bisa kau tak tahu, kau sendiri yang mengambilnya!” ucap jessica manatap tajam namja itu

“Ak..akku benar benar tidak tahu, waktu itu seseorang mendatangi basecamp kami dan mengambil dompet dan ponsel milikmu, tapi aku tak tau identitasnya, dia menutupi sebagian wajahnya”

Namja itu pun dibawa kembali ke ruang tahanan

“Yaish…! Ah ottokhae…” ucap jessica mengacak acak rambutnya sambil berjalan keluar dari kantor polisi bersama taeyeon dan tiffany

“Kau jangan khawatir jessie, orang itu yang membawa mereka kemari pasti bukanlah orang jahat dan akan mengembalikan ponsel serta dompetmu” ucap tiffany mengusap usap pundak jessica untuk menenangkannya

“Coba dihubungi saja nomormu” ucap taeyeon

“Ah taetae benar, jja aku akan menghubungi nomormu” ucap tiffany, iapun mengeluarkan ponselnya mulai menghubungi nomor kontak jessica

“Your number destination is not active, please try again” 

Tiffany mencoba sekali lagi menghubunginya namun tetap yang terdengar hanya suara operator

“Sayang sekali, sepertinya memang sedang tak aktif” ucap tiffany menatap jessica

“Jangan khawatir, pasti akan dikembalikan” ucap taeyeon

“Hufht.. Semoga saja, gomawo taeyeon-ah, mian telah merepotkanmu”

“Anniyo, memang sudah kewajibanku, setelah ini kalian akan kemana?”

“Aku akan mengajak jessie jalan jalan untuk menghilangkan stress nya”

“Kalau begitu kalian hati hati, mianhae aku tak bisa ikut” ucap taeyeon

“Gwaenchanna…” ucap tiffany, iapun memeluk taeyeon kemudian keduanya berpisah karena taeyeon masih harus bekerja di kantor polisi

“Bisakah kalian tak selalu memperlihatkan kemesraan kalian di depanku” ucap jessica setelah keduanya berjalan menjauhi kantor polisi

“Hehehe wae? Kau cemburu jessie?” kekeh tiffany menggoda jessica

“Nne.. Aku cemburu!” ucap jessica merangkul pundak tiffany “tapi….” ucap jessica kembali sambil menghentikan langkahnya

“Tapi apa?” tanya tiffany

“Apa yang sudah kalian lakukan selama 2 tahun itu?”

“Aku bersama taeng? Seperti hal nya sepasang kekasih biasa, memang kenapa?”

“Ah… Begitu, jadi bagaimana melakukannya?”

“Maksudmu?” tanya tiffany tak mengerti

“Ah c’mon… 😒 beberapa hari yang lalu kau menginap di rumahnya dan kau mengeluh jika tangan kananmu terasa pegal, so…..”

“Mwo? Yah! Kau pikir aku melakukan apa? Waktu itu tanganku pegal karena semalaman membantunya mengetik beberapa laporan kerjanya, yaish… Dasar byunt!” 

“Hahaha… Aku kan sahabatmu, jadi aku berhak mengetahuinya, jadi.. Apa kalian sudah melakukan itu?”

“Yah, kau memerasku jessie 😒 anniyo, kami belum pernah melakukannya”

“Mwo? Kenapa bisa? Setiap pasangan kekasih yang hubungannya sudah lama biasanya melakukan itu”

“Nne… Tapi tidak untuk kami”

“Wae?”

“Aku hanya belum siap, taeyeon memang sering memintanya, tapi aku selalu merasa aku masih belum siap” ucap tiffany “terlebih… Dengan perasaanku yang juga selalu menolak keinginanku” lanjutnya dalam hati sambil memegang dadanya

“Hahaha kau memang benar benar polos! memang sebaiknya kau melakukannya setelah kalian menikah nanti, tapi kau juga harus hati hati tiff”

“Hati hati?”

“Nne, katamu taeyeon selalu memintanya tapi kau juga selalu menolaknya, bisa bisa kekasihmu melampiaskan hasratnya pada yang lain” ucap jessica dengan wajah seriusnya

“Maksudmu dia selingkuh? Anniyo… Taeyeon tak mungkin melakukan itu! Babo!”

“Hahaha aku hanya bercanda”

“Yaish… Kau senang sekali menjahiliku”

“Karena kaulah satu satunya yang selalu bisa membuatku tertawa lepas tiff hehehe lagipula kau gadis yang sangat polos aigoo, oh ya kita mau kemana sekarang? Tak terasa kita sudah berjalan jauh”

“Itu karena kau terus mengoceh jessie, kau ini.. Diluarnya saja tampak dingin, tapi sebenarnya kau orang yang sangat sangat sangat banyak bicara”

“Hehehe peace 😁✌  so? Where did we go?”

“Emmm… Ah ha, apa kau lapar jessie?”

“Nne aku lapar”

“Aku ingat adikku sekarang sudah bekerja di restoran, bagaimana kalau kita kesana”

“Oke, tapi aku baru tahu kau memiliki adik”

“Anniyo, sebenarnya dia adik yul tapi aku juga sudah menggapnya sebagai adikku sendiri, dia sangat lucu kau pasti akan selalu tertawa karena nya”

“Baiklah.. Tapi kau tahu sendiri aku bagaimana terhadap orang yang baru aku kenal”

“Hahaha kau tenang saja, walaupun cuek dia orang yang mudah akrab dengan siapapun, dia juga tampan.. Kau juga pasti akan menyukainya” ucap tiffany excited

“Arraso, kajja kita kesana aku sudah lapar”

Keduanya menghentikan sebuah taksi dan segera meluncur

“Aku masih belum tahu alamatnya, sebaiknya aku telpon dia dulu”

……………………….

“yah, ireonna.. ini sudah siang kau tak lapar?” ucap sooyoung membangunkan yoona yang masih terbungkus selimut

“sebentar lagi soo, isi badanku terasa remuk setelah bekerja beberapa hari ini” jawab yoona dengan suara seraknya enggan membuka mata

“hahaha yah, kau baru bekerja 3 hari babo! lagipula ini kan keinginanmu”

Flashback

Beberapa hari yang lalu setelah meninggalkan apartemen yoona segera kembali ke villa dan menemui sooyoung

“youngie-yaa…!!!” teriak yoona memanggil sooyoung begitu memasuki villa

“aku disini” ucap sooyoung yang sedang duduk di soffa sambil menonton TV

“youngie-ya” panggil yoona kembali

“nne kemarilah” ucap sooyoung melambaikan tangannya

*pletaaakkk!!!!* sooyoung segera meluncurkan jitakannya pada kepala yoona begitu yeoja itu duduk disampingnya

“aww appo..! kenapa kau memukulku?!”

“itu karena kau menghilang! semalam kau kemana huh? bukannya membeli makanan!” ucap sooyoung kesal “hey, kenapa denganmu? kau berkelahi?” lanjutnya saat pandangan sooyoung tertuju pada luka disudut bibir yoona

“ah.. ini hehe ceritanya panjang, ada yang jauh lebih penting lagi soo!”

“shiro! ceritakan dulu padaku” ucap sooyoung tak mau kalah

“ck, kau ini.. arraso, tadi malam saat menuju depstore aku tak sengaja melihat seorang yeoja sedang diganggu para namja  yang sedang mabuk”

“dan kau menolongnya? sejak kapan kau menjadi orang yang peduli? hahaha”

“awalnya aku tak bermaksud begitu, entahlah tiba tiba aku merasa tubuhku ditarik untuk menghampirinya”

“lalu?”

“seperti yang kau lihat, gara gara mereka wajah cantik sekaligus tampan ku jadi tercemar”

“hahaha…!! dan semalam kau menginap di rumah yeoja yang kau tolong? bagaimana? apa dia cantik?”

“anniyo, tadi malam aku menginap di rumah sakit”

“eh? wae…?”

“entahlah, tiba tiba saat terbangun aku sudah berada disana”

“lalu apa kata dokter?”

“molla, aku langsung pergi saat yul unnie menemuiku”

*plak!!!* sooyoung memukul kepala yoona

“baboyaa.. setidaknya kau ambil obatmu dulu”

“ck, kau pikir aku sakit eoh??” ucap yoona mempoutkan bibirnya merasa kesal “sudahlah lupakan, ada hal yang jauh lebih penting soo, jebal bantu aku”

“apa itu?”

“aku harus bekerja, kajja bangunlah restoran dan aku akan bekerja disitu”

“mworago?? pwwfftt…. hahahaha!!!”

“yah! aku serius bodoh!”

“hahaha… sejak kapan? hahaha kau lucu…”

“yaish… menyebalkan!”

“tapi wae..? bukankah kau orang yang sangat malas”

“kau tahu, setelah aku mengantar ahjumma itu aku baru sadar jika dia berada di gedung apartemen yang sama dengan fany unnie, dan sialnya aku bertemu dengannya” ucap yoona “dia tahu jika aku kabur, aku sebisa mungkin mencari alasan dan aku berkata jika aku sudah bekerja” tambahnya

“hmm… masalah itu tenanglah, kita bisa atur dan menyewa restoran jika fany unnie ingin menemuimu”

“anniyo.. aku tak ingin membohonginya”

“dasar, senang sekali menyusahkanku, arraso.. kapan kita memulainya?”

“jiggeum!”

“mwo?? sekarang? yah! apa kau serius?”

“tentu saja, aku mau mandi dulu, kau bersiap siaplah!” ucap yoona segera berlari memasuki kamarnya

“arraso, dasar!” ucap sooyoung menggeleng gelengkan kepalanya

Pada hari itu juga sooyoung dan yoona menemukan sebuah restoran di pusat kota, sooyoung membeli restoran yang sudah lama berdiri itu sehingga tak perlu lagi mencari pekerja, sooyoung juga lah menjadi pemilik restoran sementara yoona ikut menjadi pelayan restoran itu bersama 4 pekerja yang sudah lama bekerja di restoran tersebut key dan irene sebagai koki sedangkan jinki dan luna sebagai pelayan ditambah dengan yoona. karena letaknya yang strategis dan kelezatan segala makanannya restoran yang sudah berganti nama menjadi young resto tersebut selalu banyak dikunjungi pengunjung sehingga yoona harus bekerja keras. beruntung yoona cepat akrab dan dekat dengan para pekerja restoran tersebut.

Flashback END

“soo, apa hari sabtu restoran tetap buka?”

“tentu, hari sabtu restoran akan ramai dikunjungi karena banyak pasangan yang menikmati malam minggu, memangnya kau?”

“yaish…”

“hahaha kau tak perlu bekerja jika lelah, aku kesana dulu” ucap sooyoung meninggalkan kamar yoona

Baru saja akan terlelap kembali tiba tiba ponsel yoona berdering, awalnya ia mengabaikan panggilan itu namun dering ponselnya terus berbunyi, akhirnya dengan malas tanpa melihat nama si pemanggil yoona pun mengangkat teleponnya

“yoboseyo..”

“yoong… kau sedang bekerja ya? mian mengganggumu”

“nugu?” ucap yoona dengan malas

“ini aku, tiffany”

“huh? fany unnie?!” ucap yoona terkejut hingga posisinya langsung duduk diatas tempat tidur

“nne ini aku, yaish… jangan jangan kau tak menyimpan nomorku..?!”

“ann.. anni.. aku tadi sedang tidak fokus hehehe mian, tapi ada apa kau menelponku?”

“aku dan temanku sedang dalam perjalanan menuju restoran tempatmu bekerja, tapi bisakah kau kirim alamat restoran itu?”

“m..mmworagoo..??? un unnie oddiga?”

“aku masih didalam taksi”

“ah oke nanti aku kirim alamatnya lewat pesan” ucap yoona segera menutup telepon

Yoona melempar ponselnya dan berlari membuka jendela kamarnya

“Youngie-yaaa!!! chankkaman!!!” teriak yoona dari jendela kamarnya yang berada dilantai atas, tepat saat itu sooyoung baru saja menyalakan mesin mobilnya

begitu mendengar teriakan yoona, sooyoungpun kembali mematikan mobilnya dan membuka kaca jendela mobil

“yah! ada apa?” ucap sooyoung mengeluarkan kepalasnya ke jendela mobil

“Tunggu aku! Jangan berangkat dulu!” teriak yoona, iapun segera menutup kembali jendela kamarnya kemudian berlari menyusul sooyoung

*brak!!* 

“Kajja berangkat!” ucap yoona setelah memasuki mobil

“Huh? Kau kenapa ikut? Dan… Yah!! Mandi dulu!!” 

“Ini darurat soo! Ppali..! Aku mandi disana saja ppali!!”

“Arraso.. Dasar pelayan rasa bos” ucap sooyoung, iapun segera menginjakkan gas menuju restorannya sementara yoona membuka kembali ponselnya untuk mengirim alamat restoran tempatnya bekerja pada tiffany

……….

*ting!!!* suara ponsel tiffany berbunyi menerima sebuah pesan, iapun membukanya

“Ah dapat, ahjushi…! Tolong antar kami ke young resto di jalan xxxx pusat kota”

“Arachi” ucap sopir taksi itu

“Jessie ,mengapa kau melamun?”

“Aku masih memikirkan orang yang mengambil ponselku”

“Apa mungkin dia orang yang telah menolongmu itu?” 

“Ah kau benar!” ucap jessica menepuk kedua tangannya “tapi… Anni anni.. Tidak mungkin”

“Wae…? Bukankah kau bilang saat itu hanya ada kau, kelima namja yang mengganggumu dan orang yang menolongmu?”

“Nne.. Tapi, orang bodoh itu saja pingsan setelah dipukul oleh mereka, mana mungkin dia berani mendatangi kembali dan menghajar mereka” ucap jessica mengingat kembali saat melihat wajah namja itu terlihat babak belur saat di kantor polisi

“Ah kau benar juga, tapi bisa saja. Apa kau mengetahui namanya?”

“Saat dia mengantarku sempat memberitahukan namanya, tapi saat itu aku sedang benar benar kesal padanya jadi aku tak peduli dan tak ingat”

“Hahaha wae…? Bukankah dia yang sudah menolongmu?”

“Nne, tapi dia membalasnya dengan menyusahkanku, kau tahu? Dia mirip sekali dengan adikku, tapi sifatnya sangat sangat sangat menyebalkan!”

“Hahaha hati hati, bisa bisa kau menyukainya”

“Yaish, shiro! Kalaupun aku menyukai seorang perempuan aku tidak ingin orang itu adalah dia”

……………………………..

Di kantor kepolisian

“Eh? Aku pikir kau ikut bersama kekasihmu” ucap hyunji seorang petugas kepolisian yang juga rekan taeyeon

“Anniyo, aku akan jeonju menemui ayahku” ucap taeyeon yang masih sibuk membereskan beberapa berkas diatas meja kerjanya

Begitu selesai ia langsung pergi menuju jeonju tempat kedua orang tuanya tinggal

Selama diperjalanan pikiran taeyeon terus melayang memikirkan banyak hal yang mengganjal, tiba tiba ia teringat dengan kejadian 15 tahun yang lalu saat ia masih menduduki bangku Sekolah Dasar

Saat itu taeyeon baru saja dijemput oleh ayahnya saat jam pelajaran telah berakhir. Taeyeon langsung memasuki mobil begitu ayahnya tiba

“Appa, aku mendapatkan nilai matematika tertinggi saat ulangan harian tadi” ucap taeyeon dengan wajah cerianya namun beru saja tuan kim menoleh ponsel didalam saku jas nya berbunyi

“Yoboseyo” ucap tuan kim

“…………………”

“Jinja? Baiklah saya segera ke rumah sakit sekarang” ucap tuan kim kemudian mematikan teleponnya

Taeyeon melihat raut wajah ayahnya berubah, tuan kim menginjakkan gas mobilnya semakin dalam

“Appa, apa yang terjadi?”

“Taeyeon-ah, appa harus segera pergi ke rumah sakit karena ada pasien yang sedang mengalami kritis, bisakah kau tunggu apa disana nanti?”

“Nne appa”

Setelah 15 menit perjalan, keduanya tiba. Di yonsei hospital tempat ayah taeyeon bekerja sebagai kepala dokter ahli jantung.

Begitu turun ,seorang dokter datang menghampiri dengan tergesa gesa

“Dokter kim, pasien bernama kwon hyerin mengalami kritis dan harus segera melakukan operasi”

“Baiklah, segera persiapkan semuanya” ucap tuan kim, mereka pun dengan segera menuju ruang operasi diikuti taeyeon

“Taeyeon-ah tunggu disini, appa harus mengganti pakaian dan appa akan melakukan operasi, jika kau ingin segera pulang kau hubungi eomma saja”

“Aku akan menunggu appa, kau segeralah masuk, aku tidak akan kemana mana” ucap taeyeon

Setelah mendengar taeyeon, tuan kim pun memasuki ruang ganti untuk bersiap siap melakukan operasi

Sementara taeyeon kecil duduk menunggunya di depan ruang operasi

“Eomma!!” teriak seorang yeoja seusia taeyeon yang baru saja tiba bersama seorang ahjumma

Anak itu berlari hendak memasuki ruang operasi, namun beberapa perawat menahannya

“Nak, kau tak diizinkan masuk” ucap salah satu perawat

“Tapi eommaku berada didalam! Aku ingin melihat eommaku!”

Anak itu terus memberontak meski ditahan oleh beberapa perawat

“Yah! Bisakah kau diam? Kau sangat berisik kau pikir ini dimana?” ucap taeyeon dengan nada ketusnya

“Diam katamu? Kau pikir kau siapa? Ibuku berada didalam sana!” ucap anak itu

“Kau pikir kau akan melakukan apa jika sudah berada didalam sana? Ibumu sedang dalam masa operasi” ucap taeyeon

Anak itupun terdiam, namun saat itu pintu ruang operasi terbuka membuat pandangan taeyeon dan anak itu tertuju kesana, mereka melihat beberapa perawat dengan tergesa gesa berlari keluar dan masuk ruang operasi.

“Bagaimana ini? Aku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya ,aku bisa dipecat!” ucap seorang perawat yang dapat didengar oleh taeyeon dan anak itu saat berjalan melewati mereka

Baik taeyeon maupun anak itu hanya terdiam memperhatikan mereka.

Namun begitu seorang dokter keluar dari ruang operasi, anak itu langsung berlari menghampiri

“Dokter, bagaimana ibuku?” ucap anak itu

Dokter hanya terdiam menatap anak kecil itu, perlahan ia berjongkok menyamakan tingginya dan memegang pundak anak itu

“Ibumu… Mianhae, ibumu tidak bisa diselamatkan”

Taeyeon membulatkan kedua matanya begitu mendengar ucapan dokter itu, ia sendiri merasa terkejut. Taeyeon terus memandangi anak itu yang menangis histeris dan ikut berlari mengikuti jasad ibunya yang baru saja dibawa keluar daruang operasi, tampak seluruh tubuhnya ditutupi oleh kain putih

“Eomma…!! Kajjimaa…!” ucap anak kecil itu dalam tangisnya

Taeyeon sendiri masih terdiam syok

“Taeyeon-ah…”

“………….”

“Taeyeon-ah…” ucap seseorang sambil menggoyangkan pundaknya membuat taeyeon tersadar dan menoleh

“Appa…”

“Kajja ikut appa” ucap tuan kim

Taeyeon pun ikut berjalan mengikuti ayahnya meskipun pandangannya masih terus tertuju pada para perawat yang membawa jasad ibu itu

Hingga sampai di sebuah ruangan. Taeyeon melihat beberapa dokter dan beberapa orang yang mengenakan jas kantoran dengan rapi

“Ini satu satunya kesalahan yang terjadi, kepala kim demi nama baik rumah sakit dan nama baik anda beserta dokter yang lain, untuk sementara saya akan mengirim kalian keluar negeri” ucap sang pemilik rumah sakit

“Tapi, bagaimana dengan pasien itu dan keluarganya?” ucap tuan kim

“Aku sudah meminta untuk merubah semua data, dan kau jangan khawatir mereka bukanlah keluarga yang mengerti, orang itu hanya memiliki dua orang putri yang masih dibawah umur”

“……………..” tuan kim tampak terdiam

“Atau kau ingin rumah sakit ini ditutup, dan kau akan mendekam di penjara”

Wajah tuan kim berubah menjadi pucat setelah mendengar itu, keringat dingin mulai membanjiri punggungnya

“Aku akan mengurus semuanya karena aku masih menghormatimu, pergilah malam ini, akan aku kirimkan tiket untukmu dan keluargamu” ucap orang itu kembali

Taeyeon terdiam mendengarnya, ia tak terlalu paham dengan pembicaraan mereka hingga ayahnya menghampiri dan membawanya pergi

Begitu mobil yang ditumpanginya keluar dari basement parkir & melewati depan rumah sakit, taeyeon kembali melihat anak seusianya yang baru saja kehilangan ibunya itu sedang duduk termenung didepan pintu rumah sakit, taeyeon mengangkat tubuhnya untuk melihat anak itu hingga mobil itu berbelok dan anak itu tidak bisa terlihat lagi oleh taeyeon

“Appa, apa yang terjadi?” 

“Taeyeon-ah malam ini kita akan pindah”

“Pindah? Wae..?”

“Appa dipindah tugaskan”

“Tapi aku ingin tetap tinggal disini” ucap taeyeon

“Diamlah, pakai sabuk pengamanmu appa akan menghubungi eomma mu untuk bersiap siap” ucap tuan kim dengan nada dinginnya

Dan malam itu juga taeyeon beserta keluarganya pindah ke London dan taeyeon melanjutkan sekolahnya disana. Mereka kembali pindah ke seoul saat taeyeon menginjak bangku SMA. Ayah taeyeonpun kembali menjadi dokter di yonsei university

Flashback

Hanya butuh 1 jam akhirnya taeyeon tiba di rumah kedua orang tuanya

“Taeng tumben sekali kau pulang nak, kau sendirian?” ucap ibu taeyeon begitu menyambut putrinya

“Nne eomma, aku ingin bertemu appa”

“Appamu sedang memancing di danau, kau sudah makan taeng?”

“Sudah eomma, aku akan menemui appa dulu” ucap taeyeon

Iapun berjalan menuju danau yang berada tak jauh dari rumahnya, dulu danau itu sering ia gunakan sebagai tempat bermainnya saat sebelum pindah ke london. Kini danau itu sudah terlihat berubah karena telah dipasangi tembok pembatas.

“Tumben appa memancing sendirian” ucap taeyeon pada seorang pria yang sudah paruh baya dihadapannya

“Taeyeon-ah, kapan kau datang?”

“Baru saja appa”

“Kajja bantu appa ambil ember ikan ini, biar eomma yang memasaknya” ucap tuan kim segera berdiri dan membereskan peralatan pancingnya, taeyeonpun  segera membantunya

“Tumben kau kemari, ada perlu apa? Biasanya kau melupakan kedua orang tuamu”

“Hehehe Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan appa”

“Aigoo.. Dari kecil hingga sekarang kau selalu banyak bertanya, tak salah aku memasukanmu ke kepolisian”

……………………………………

Setelah sampai, Tiffany dan Jessica segera memasuki restoran tempat dimana yoona bekerja

“selamat datang ^_^” sapa seorang pelayan restoran pada mereka dan mengantarnya pada meja pengunjung “silahkan, ini menu nya”

“sebenarnya aku juga ingin berte….” ucap tiffany sambil menerima buku menu

“unnie…!!” teriak yoona pada tiffany, kini penampilannya telah rapi dengan seragam pelayan setelah mandi, beuntung ia tepat waktu

Yoonapun berjalan cepat kearah tiffany

“suguhkan semua menu yang ada disini, dia unnieku” ucap yoona kembali pada pelayan bernama jinki itu

“baik noona” ucap jinki kemudian berlalu meninggalkan mereka

“aigoo kau terlihat dewasa sekarang memakai seragam kerjamu, oh ya yoong aku membawa sahabatku kemari, perkenalkan” ucap tiffany

Jessica yang awalnya fokus melihat lihat menu makanan pun mengangkat wajahnya dan menengok

“kau….?!!!” ucap jessica menunjuk yoona

“woah…! ahjumma!!” ucap yoona senang

“eh? kalian sudah saling kenal ya?” ucap tiffany

Jessica segera berdiri

*plak!!!* jessica memukul kepala yoona dan menjewer telinganya

“aw aw aw… appo ahjumma”

“yah, kembalikan ponselku!!” ucap jessica sambil terus menjewer telinga yoona

“ah ah bukan aku yang mengambilnya”

“bohong! aku sudah menemui para perampok itu dan katanya ponsel dan dompetku sudah diambil, saat itu hanya kau yang tahu kejadiannya”

“nne tapi bukan aku adudududuh…!!” ucap yoona terus meringis mencoba melepaskan tangan jessica

Sementara tiffany yang melihatnya begitu kebingungan, beruntung susasana restoran masih terlihat sepi hanya ada mereka karena baru dibuka 1 jam yang lalu

Namun tiba tiba ponsel tiffany berbunyi

“jessie.. nomormu menelponku” ucap tiffany memperlihatkan layar ponselnya yang terlihat menerima panggilan dari nomor jessica

jessicapun melepaskan tangannya dari telinga yoona yang sudah terlihat memerah, sementara yoona langsung mengusap telinganya yang terasa panas itu sambil mempoutkan bibirnya

“sudah kubilang bukan aku! dasar nenek sihir!”

“yah! kau ingin ku jewer lagi huh?!” ucap jessica hendak mengangkat tangannya lagi “fany-ah ayo angkat” tambahnya ketika baru ingat

“nne..” ucap tiffany segera mengangkatnya “yoboseyo..?”

“nne, yoboseyo..” ucap seseorang dibalik telepon

“………………..”

Namun keduanya terdiam

“yul..?” ucap tiffany yang mengenali suara itu

“tiffany?” ucap yuri bersamaan

“bagaimana ponsel temanku bisa berada ditanganmu?” tanya tiffany

“ah nne, aku berniat akan mengembalikannya makanya aku menghubungi nomor panggilan terakhir di ponsel ini, aku tak mneyangka jika itu nomormu”

“ponsel itu beberapa hari yang lalu diambil oleh para perampok yang menggangu jessica, jadi apa kau yang membawa mereka ke kantor polisi?” ucap tiffany

“emm… itu…..”

“ah sudahlah yang penting sudah ketemu, aku tak menyangka juga jika itu kau, kemarilah yul aku sedang bersama jessica dan yoong”

“y.. yyong?”

“nne, aku akan menunggumu.. akan ku kirimkan alamatnya” ucap tiffany segera mengakhiri telepon

……..

Setengah jam kemudian yuri sudah berada di restoran dan keempat yeoja itu kini duduk saling berhadapan, yuri duduk disamping tiffany sementara yoona dan jessica duduk bersampingan menghadap yulti

“ah jessica ini ponsel dan dompet milikmu, perkenalkan aku kwon yuri” ucap yuri mengeluarkan tas kecil berisi dompet dan ponsel milik jessica, ia mengulurkan tangannya

“terima kasih banyak… nne aku jessica jung” ucap jessica membalas uluran tangan yuri

“uh? kau yang waktu itu di rumah sakit kan? aku juga berterima kasih padamu karena telah membawa dan menjaga adikku di rumah sakit” ucap yuri

“ah bukan apa apa, itu karena adikmu telah menolongku” ucap jessica tersenyum dipaksakan saat melirik kearah yoona

sementara yoona hanya terdiam, memicingkan matanya menatap tajam ke arah yuri

“jadi kau selalu mengawasiku” ucap yoona dalam hati

*glekk!* yuri hanya bisa menelan ludahnya menerima tatapan tajam yoona

“eh? yoong dirawat di rumah sakit? wae…?” tanya tiffany terlihat khawatir

“an anniyo, aku tak apa apa unnie, itu karena perutku sedang kosong saja hehehe” ucap yoona

“anni, kau sakit yoong” ucap yuri cepat membuat ketiga yeoja itu terdiam

“ee… ahahha adikku bukan hanya karena perut kosong, dia terkena anemia jadi aku diberi obat oleh dokter untuknya” ucap yuri mengeluarkan kantong obat obatan kemudian diberikannya pada yoona “diminum yang teratur yoong”

Dengan malas yoona pun menerimanya “nne unnie”

“dengarlah kata unniemu! jangan berbohong lagi, arasso?!” ucap tiffany mengusap lembut kepala yoona

“arraso unnie” ucap yoona dengan aegyonya

Sementara yuri kembali terdiam memandang mereka

Begitu makanan dihidangkan keempat yeoja itupun menikmatinya. hanya tiffany dan yoona yang aktif berbincang dan bersenda gurau sementara jessica dan yuri hanya jadi pendengar

“ah ya, jessie katamu kau akan mencari pekerjaan, yoong apa disini masih ada lowongan?” ucap tiffany polos

“ah itu…” ucap jessica

“oh aku pikir ahjumma ini sedang dipindah tugaskan ke seoul” ledek yoona melirik jessica “tapi kau bisa mengambil kerja sambilan, disini masih ada lowongan sebagai pelayan restoran” ucap yoona kembali

“ah… i’m die!!” ucap jessica dalam hati karena ketahuan berbohong pada yoona

“uh? aku baru kau sudah bekerja jessie” ucap tiffany terlihat biasa karena tak mengetahuinya

“ah..hahaha” ucap jessica tertawa dipaksakan

“oke mulai besok ahjumma sudah bisa mulai bekerja disini” ucap yoona

“mwo..? yah! memang restoran ini milik siapa bisa seenakmu, huh?”

“tentu saja milikku” ucap yoona

Yuri yang mendengarnya langsung memandang kearah yoona

“mwo..? aku membeli restoran ini sekaligus ikut bekerja disini, apa itu salah?” ucap yoona pada yuri

“an anniyo.. aku bangga padamu yoong” ucap yuri

“ah… aku juga sangat bangga padamu yoong! ternyata dugaanku benar! tapi mengapa waktu itu kau bilang hanya seorang pelayan eoh?” ucap tiffany memeluk yoona dari samping

“hehehe aku hanya ingin memberikanmu kejutan unnie” ucap yoona

“kita sudah selesai makan, bagaimana kalau malam ini kita jalan jalan? lagipula sudah lama sekali kita tidak pernah bersama sama lagi” ucap tiffany

“eh tapi…” ucap yuri melirik yoona

“kajja” ucap yoona terenyum riang pada tiffany dan segera menggandengnya. akhirnya keempatnya pun pergi jalan jalan menyusuri kota seoul dan berhenti disebuah timezone

malam itu tiffany dan yoona tampak senang menikmati segala jenis permainan sementara yuri dan jessica hanya terus mengikuti dan menontonnya dari belakang, jessica jarang mengikuti permainan jika diajak karena memang tidak terlalu suka games dan tidak bisa melakukannya sementara yuri lebih senang memperhatikan tiffany yang terus terusan mengeluarkan senyum bulan sabitnya begitu pun ia senang melihat yoona tertawa kembali meskipun tanpa menganggap kehadirannya. ya, keduanya hanya berpura pura baik baik saja di depan tiffany

dan selama itu pula jessica diam diam memperhatikan yuri yang selalu tersenyum menatap tiffany hingga keduanya duduk kursi pengunjung menunggu tiffany dan yoona yang sedang bermain basket

“kalian terlihat sangat dekat” ucap jessica membuat yuri menoleh kearahnya

“nne, kami sudah bersama selama 6 tahun lebih” ucap yuri

“mengapa kau tak menjadikannya sebagai kekasihmu?” canda jessica

“hahaha… aku tak bisa, dia sudah memiliki kekasih”

“tapikan mereka berpacaran dari 2 tahun yang lalu, saat sebelum mereka bersama?”

“anniyo, mereka sudah dekat dari kami masih bersekolah, tapi mereka sempat terputus saat lulus dan taeyeon menempuh akademi kepolisiannya hingga mereka kembali bersama lagi setelah taeyeon lulus”

“pantas kekasihnya begitu membencimu hahaha tapi mengapa kau tak mengungkapkan saja?” ucap jessica membuat yuri terdiam menatapnya

“sepertinya kau sangat paham mengenai perasaan”

“hahaha…” jessica tertawa malu begitupun yuri ikut tertawa

“aku hanya tak ingin melukainya”

“benarkah, aku lihat kau orang yang baik” ucap jessica

“bagaimana bisa? kita hanya bertemu baru dua kali, heol.. apa jangan jangan kau seorang peramal” ucap yuri

*pletak!!!* jessica menjuruskan jitakannya pada kepala yuri

“yah, aku bukan peramal, lagipula tiffany selalu menceritakan hal hal yang baik tentangmu berbeda dengan cerita tentang kekasihnya”

“jinja hahaha”

“so?”

“sudah ku bilang aku tak ingin melukainya”

“yah! alasan yang tak logis, jika kau memang tak ingin melukai seseorang maka kau harus selalu menjaganya”

Yuri kembali terdiam menatap jessica

“wae…?” tanya jessica heran

“kemarikan ponselmu” ucap yuri mengadahkan tangannya

“untuk apa?” ucap jessica sambil memberikan ponselnya

“mengetahui nomormu” ucap yuri segera menekan nomor miliknya dan memanggil nomor itu hingga nomor jessica muncul pada ponsel milik yuri

“eh?” gumam jessica masih heran

“aku rasa kau bukan orang yang biasa, kau kan masih berhutang padaku atas ponsel dan dompetmu”

“nne… lalu?”

“mungkin suatu saat aku membutuhkanmu” ucap yuri tersenyum menatap jessica

01.jpg

Membuat jessica tertegun menatap yuri yang tersenyum padanya

………………………………………..

Tayeon menginjakkan gas nya dalam dalam saat kembali menuju seoul, pikirannya kini benar benar kacau

beberapa saat yang lalu.

setelah menikmati makan malam bersama dengan kedua orang tuanya, taeyeon menemui ayahnya di ruang pribadi miliki tuan kim

“apa yang membawamu kemari tae”

“appa, bukankah appa selalu mengajariku tentang kejujuran”

“nne, itu sangat penting tapi kenapa kau berkata seperti itu?”

“karena aku ingin bertanya padamu” ucap taeyeon berhenti sejenak “appa, apa yang terjadi sebelum kita pindah ke london dulu?” lanjutnya

Tuan kim membelalakkan kedua matanya tampak terkejut

“anniyo, tidak ada yang terjadi, appa hanya dipindah tugaskan kesana” ucap tuan kim

“apa benar kematian kwon hyerin karena kesalahan para dokter?” ucap taeyeon “termasuk appa yang berada didalamnya” lanjutnya dengan suara ragunya

“……………………..” tuan kim tmpak terdiam tak bisa menjawab “tae, bagaimana kau..”

“putrinya adalah teman masa sekolahku” ucap taeyeon memotong ucapan tuan kim dan kembali membuat ayahnya terkejut

“appa, mengapa kau melakukan hal itu?” ucap taeyeon kembali dengan suaranya yang bergetar menahan rasa kecewanya

“taeyeon-ah…” ucap tuan kwon terhenti sejenak “apa kau akan memenjarakan ayahmu sendiri?” lanjutnya

taeyeon terdiam menundukkan kepalanya, kedua tangannya mengepal menahan amarahnya, pasalnya kini ayahnya memang mengakui kesalahan fatal yang telah diperbuatnya namun ia sadar jika orang itu juga adalah seorang ayah yang telah membesarkan serta membuatnya jadi putri yang dibanggakan

“appa… wae..?” ucap taeyeon, air matanya berhasil lolos

“taeyeon-ah, mianhae…” ucap tuan kim hendak memeluk putrinya itu namun taeyeon segera bergeser menolaknya

“saat itu appa terlalu takut, dan appa tak ingin membuat rumah sakit yang telah membesarkan nama appa jadi hancur, appa sangat dibanggakan di rumah sakit itu sehingga appa tak menyangka jika appa melakukan kesalahan saat melakukan operasi jantung pada pasien itu” ucap tuan kim kembali

“siapa pemilik rumah sakit itu hingga menjadikan appa sebagai monster?”

“choi soojin” ucap tuan kim membuat taeyeon membelalakkan kedua matanya merasa sangat terkejut

Taeyeon melangkahkan kakinya hendak meninggalkan ruangan namun tangan tuan kim menahannya

“taeyeon-ah, kau tak ingin kehilangan appa dan eomma kan?” ucap tuan kim

Taeyeon beberapa kali memukul keras setirnya merasa benar benar kesal memikirkan kembali percakapan bersama ayahnya itu

………………………………..

“yeobo, kemana anak anak?” tanya tuan choi begitu sampai di rumahnya

“sunny bilang sedang mengunjungi temannya, youngie sepertinya tiur di villa lagi”

“dasar anak nakal” ucap tuan choi, namun tiba tiba ponselnya berbunyi menerima panggilan, begitu melihat nama yang tertera pada panggilan itu tuan choi berjalan menjauhi isterinya

“ada apa?” tanya tuan choi begitu mengangkatnya

“tuan, tentang kejadian 15 tahun yang lalu, anak dari kwon soojin masih hidup dan mereka kini telah mengetahui kasus ini”

“mwo? sial! bagaimana bisa? apa keberadaan mereka sudah diketahui?”

“untuk saat ini kami masih mencarinya, mereka sudah tidak tinggal di panti asuhan lagi”

“segera cari sampai dapat dan segera lenyapkan! atau kalian sendiri yang akan lenyap!”

“b..bbaik tuan, kami akan segera mencarinya”

Tuan choi tampak gelisah dan kesal setelah menutup telepon itu, ia tidak menyangka jika kejadian 15 tahun yang lalu kini akan kembali mengancamnya

TBC

Fyi

Rumah sakit yonsei itu milik tuan choi soojin, ayahnya sooyoung

Ayahnya sooyoung belum tau kalau yuri itu sebenarnya anak dari pasien yang jadi korban kasus itu

dan untuk yg taeny shipper, mohon maaf di akhir cerita ini mereka ngga akan bersama lagi jadi sekedar pemberitahuan biar kalian ga kecewa dan nyesel baca ff ini, sekali lagi maaf ya..

42 thoughts on “We Are Different part 3

  1. rzu says:

    chap ini banyak lucu nya.
    gawat kalu jessi marah seluruh ruangan menjadi dingin, bikin orang merinding. wkwwkk……
    jessi main pletakk kepala orang, baru aja kenal yul, kepala yul udah jadi korban.
    wah… semuanya berkaitan, apa yang akan terjadi dgn persahabatan yoonsoo kalau yoong tau ayah nya soo yg menutupi kejadian 15 thun lalu?.
    taeng dilema?.

    Like

  2. tinakwon123 says:

    apa kah perasaan tiffany sebenar ny juga sma ke yul
    smoga aja yulti cepat bersatu ^_=
    haaha jessica bisa akraf juga bru 2 kali ketemu yuri udah d jitak aja kpala yuri ^^

    Like

  3. Im d says:

    Gpp deh ga bersama yg penting taeny idup bahagia bersama pilihan ny.. Kasian Tae Minta jatah sllu d tolak.. Putusin Tae lah fany klo ga cinta biar Tae bisa nemuin kebahagian ny d laen.. Jessie mah jahara masa kuping kk Yoong d jewer pe merah.. Yulsic bisa Langsng akrab y ..pesona kwon Yuri tu Hadeh bisa melecehkan tante tante.

    Like

  4. Vin RfKimHwang says:

    Penuh dengan rahasia yaah,

    Whatt TaeNy ga bersama lagi di cerita akhir?? 😭😭😭 ,belum baca cerita akhir aja aku udh aedih thor..
    Knapa bisa gtu?? Apa cinta fany dlu itu yuri dan mrk bklan bareng?? 😭😭😭

    Like

  5. jo says:

    tae pasti galau bgt dah stlah tau ttg kasus oprasi tu
    ntr jessie jdian ma yoona kan? trs tiffany ma yul
    jessie mah telinga yoong dijewer ampe merah gt pan kasian dah trs bru ktmu yul udh jitak pala’a aja ckck

    Like

  6. nabila says:

    First kah…
    Hehe..thor keren banget ceritanya…,susah ketebak..like it
    Kalo boleh tambahin unsur bercandanya thor..,biar ceritanya ngga garing..

    Like

  7. Risnita Hahihu says:

    ooooooooooo~
    jadi kronologisnya seperti itu, hahaha maaf author nim. ga komen di 1 ama 2, langsung sikat malam ini dan berakhir di 3 😂

    mau komen apa ya? bingung, semuanya udh di jelasin disini 😅

    kasian youngi ntar pas tau kalau emak nya yoonyul ninggal ulah dr appa nya, reaksi yoonyul jg gimana pas tau kalau appa youngi dalang dr kejadian na’as ini? 😭

    hidup yoonsic, kapan jadian?
    taeny ga ada lapak di mari, jadi ending dr awal ya yulti 😂. duh yg ngeship syedih pasti, but it’s ok. karena selingkuh itu indah hahaha ✌

    disini banyak lucunya, next chap di banyakin lg hahaha. hamasah!

    Like

  8. lucky430 says:

    Mantap jiwa, yoong bener2 temen yg songong yeh seenak jidat aje nyuruh sooyoung beli restoran biar dia bisa jd pelayan disitu. Si njess serem bener maen jitak pala orang aje, hmm ternyata semua tokoh dalam cerita terhubung antara satu dgn yg lain. yosh ditunggu chapter selanjutnya

    Like

  9. fitri226 says:

    kyk na fany cinta ma yuri… ea kn?
    bukti na sebyun na tae gk trjadi ituuuu… dg fany.. krn fany g cinta ma tae…. wkwkkw…..
    oeh… kejadia dimsa lalu kan sgra trngkap….

    Like

  10. martha97 says:

    jdarrr , jadi keluarga taeng , sooyoung , dan yuri salaing berkaitan nih . gmana nanti kelanjutannya ya , klo yoong tahu , klo bapaknya soo yg jadi dalang dari kematian ibunya … penasarannnn , lanjut lagi ya thor .

    Like

  11. merdila says:

    Waw… Makin seru critax. Yoonsic xlo ktemu kaya tom dan Jerry, ribut mulu awas nti mlah sling sucks lgi.
    Rahasia dmasa lulu sdah mulai terungkap, Gimana not xlo yoonyulsoo tau ya.pnasaran dg klanjutanx

    Like

  12. nurhuda nur says:

    yoonsic brtengkar melulu . ntar salah satu dari mereka ada yg jatuh cinta pd pandangan pertama . awww :* . kasus lama terungkap kembali . gmn nasib syoo sm sunny . dan suatu saat jika yuri tau yg tangani oprasi ibunya adalah appa taeng bisa bhy . yg ada mlh kblikan yuri yg benci taeng . makin rumit , makin penasaran . ditunggu ya thor . gomawo

    Like

  13. thesalonikask says:

    Yoksi~ sudah kuduga ceritamu susah di tebak, banyakin moment yoonsic thor kekeke~ yoonyul nya kasian kalo berantem mulu, yultif langsung jadi pasangan aja kekeke~ ku tunggu kelanjutannya, mangats~

    Like

  14. noviangale says:

    Woaaaaah!! Ice princess muncul..serem euy 😱😀
    Sedikit demi sedikit mulai terkuak nih rahasia…
    Kira2 kesalahan apa? Atau memang sengaja ummanya yul dibunuh??
    Agak kecewa sih bukan taeny..tp its ok lah mungkin d sini bukan jodohnya n yg penting happy ending aja dech ha..ha..

    Like

  15. Ani says:

    Ternyata kematian ibu yoonyul adalah appa ya Sooyoung bagaimana dgn hubungan persahabatan Sooyoung & Yoona ? Gak bru 2 hri kenal yulsic udh sangat dkat apalagi sica jewer telinga Yoona sampai merah mkin pnasaran bagaimana hubungan yulsic & yoonsic ditunggu next chap…..

    Like

  16. fathirar says:

    Okay thor tidak terlalu masalah x pa yg akan author pasangi dsni inti nya cerita nya makin jelas kebuka satu persatu mafia nya ga nyangka ayah sooyoung yg bertindak baik ke taeyeon mafia juga ..

    udah 2 kubu jd ancnn yul tuk dibunuh satu sisi belum tau dia anak dr korban yg di rumah sakit itu..pilu bener nasib yul pantes juga dia matu matian ingin lindungi adiknya

    Yoong& sica kompaan napa..kenapa tuh thor pics yul dan sica tersenyum tukar nomer ponsel bikin greget sendiri ku nya 😊☺ kharisma yul daebak juga

    Like

  17. tippara says:

    Karakternya dapet, yul disini tegas tp lembut, yoong nih dingin tp ceria, pany lebih ke netral dan yoonyul kaya sayang bgt ke dia. Jessi lebih ke dingin serem lol. Apalagi klo sama yoong 😂😂 semoga resto nya nggak beku ya ntar klo tiap hari ada jessi 😂😂 buat tae, semoga dia mengadili appanya, karna itu menyangkut sama nyawa.. Btw itu di akhir ada salah ketik nggak sih thor, mungkin harusnya kwon hyerin, bukan kwon soojin? Apa aku yg terlalu fokus? Hehe

    Like

Leave a comment